Disusun Oleh:
Muhammad Ilman Yaqin
2011110045
Oleh:
Muhammad Ilman Yaqin (2011110045)
Gresik,
Menyetujui, Menyetujui,
Dosen pembimbing Pembimbing Perusahaan
Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Industri
a. BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisi gambaran umum mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat,
Lokasi dan Waktu serta Tempat KP, batasan dan asumsi serta sistematika
penulisan.
Adapun Ketentuan Waktu Kerja Yang Ditetapkan Oleh Umkm Songkok Sabuk Mas
adalah Sebagai Berikut:
Produk yang di hasilkan oleh Umkm Songkok Sabuk Mas pada saat penulis
melakukan kerja praktek. Berikut hasil produk di Umkm Songkok Sabuk Mas selama
kerja praktek di lakukan
Dari gambar di atas, sebuah produk songkok (kopyah) di Umkm Songkok Sabuk
Mas yang bisa dipakai oleh konsumen.
Input: Bahan baku seperti bos, kain bludru, kain saten, kain kardilak, plastik,
mesin jahit, alat potong (kacip), listrik. Proses: Pertama dilakukan pengukuran
bahan baku bos-bosan dan kain bludru, kedua dilakukan pemotongan bos-
bosan dan Pemotongan kain bludru, stelah itu dilakukan penjahitan bos-bosan
untuk menjadikan rangka awal songkok, setelah rangka awal sudah selesai
dilakuakn penjahitan kain bludru, setelah itu dilakukan proses penyatuan bos-
bosan dan kain bludru.
Proses produksi di Umkm Songkok Sabuk Mas meliputi beberapa tahapan dan
tiap prosesnya saling berkaitan. Berikut beberapa tahapan proses produksi di Umkm
Songkok Sabuk Mas:
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran organisasi atau perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
3. Strategi WO
Strategi ini memanfaatkan peluang yang ada sebesar – besarnya guna
meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif yaitu berusaha
meminimalkan kelemahan internal sekaligus mengantisipasi hambatan yang
berasal dari luar.
BAB IV
ANALISIS DAN INTERPRESTASI
Keterangan :
Rating
1. Bobot= x1
Total Rating
4
Bobot= x1
35
Bobot=0,1 1
Rating
2. Bobot= x1
Total Rating
3
Bobot= x1
35
Bobot=0,09
Rating
2. Bobot= x1
Total Rating
2
Bobot= x1
35
Bobot=0,06
Berdasarkan Tabel 4.2 terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor peluang (opportunities), di antaranya:
a. Faktor pertama mengenai usaha perajin songkok memiliki pasar potensial,
dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan yang
telah diolah.
b. Faktor kedua mengenai perusahaan telah memiliki pelanggan- pelanggan
tetap, dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan
yang telah diolah.
c. Faktor ketiga mengenai kualitas bahan baku dari pemasok yang bagus,
dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan yang
telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai Pemasaran industri songkok membidik pada
kalangan menengah keatas, dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar
0.11 dari penghitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai tidak ada barang substitusi, dengan rating 3 dan
diperoleh bobot sebesar 0.09 dari penghitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai pertumbuhan industri yang tinggi, dengan rating 3
dan diperoleh bobot sebesar 0.09 dari penghitungan yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai posisi industri penting bagi perusahaan, dengan
rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan yang telah
diolah.
Berdasarkan pada Tabel 4.2 juga terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor ancaman (threats), di antaranya:
a. Faktor pertama mengenai jumlah pesaing lokal yang cukup banyak, dengan
rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari penghitungan yang telah
diolah.
b. Faktor kedua mengenai kebijakan pemerintah yang tidak membatasi
pendatang baru, dengan rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0.06 dari
penghitungan yang telah diolah.
c. Faktor ketiga mengenai pelanggan yang peka pada harga dapat berpindah ke
perusahaan lain, dengan rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari
penghitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai harga bahan baku yang fluktuatif, dengan rating 1
dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari penghitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai susah membuat diferensiasi produk yang
dihasilkan, dengan rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari
penghitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai biaya tetap industri yang tinggi dan terus
meningkat, dengan rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0.06 dari
penghitungan yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai minimnya pengetahuan konsumen terhadap jasa
yang ditawarkan, dengan rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari
penghitungan yang telah diolah.
4.3 Analisis SWOT Strategi Pemasaran Untuk Peningkatan Daya Saing UMKM
Songkok Sabuk Mas.
Dalam penelitian ini, analisa SWOT digunakan untuk mengetahui strategi apa
yang seharusnya diterapkan oleh UMKM Songkok Sabuk Mas dalam
memanfaatkan peluang pasar melalui analisa terhadap faktor internal dan faktor
eksternal yang mempengaruhi usaha Songkok Sabuk Mas. Analisa SWOT
melibatkan faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan UMKM Songkok Sabuk
Mas dan faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi oleh UMKM
Songkok Sabuk Mas.
1. Perhitungan Bobot dan Rating
Dari hasil penentuan nilai bobot pada faktor-faktor internal dan eksternal
UMKM Songkok Sabuk Mas pada tabel 4.2 dan tabel 4.3, langkah selanjutnya
yaitu melakukan penghitungan terhadap nilai bobot dan rating, sebagaimana
tertera pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.4
Perhitungan IFAS pada UMKM Songkok Sabuk Mas
Faktor-Faktor Bobot Ratin Bobot x Komentar
Strategis Internal g Rating
Kekuatan (Strenght)
1. Pegawai yang Dapat bekerja sama untuk
0,09 3 0,27
saling kenal menghasilkan produk berkualitas.
2. Sistem biokrasi koordinasi antara pemilik perusahaan,
yang simple dan 0,11 4 0,44 pengelola dan para karyawan
sederhana
3. Industri yang Pengelolanya merupakan pemain
sudah dikenal 0,09 3 0,27 lama yang banyak pengalaman
pelanggan
4. Prinsip Kerja yang Penerapan sifat siddiq, amanah,
sesuai dengan tabligh, fathanah dan istiqamah,
bisnis islam 0,09 3 0,27 sehingga perusahaan dengan mudah
membangun kepercayaan terhadap
para pelanggan.
5. Harga Produksi Dapat menjadi pembeda bagi
yang murah tapi 0,11 4 0,44 insdustri lain yang bergerak dalam
tetap berkualitas UMKM Songkok.
6. Mudah Prinsip kerja yang ditanamkan
menyesuaikan perusahaan adalah memuaskan para
0,09 3 0,27
keinginan pelanggan.
pelanggan
7. Berusaha Untuk memenuhi keinginan para
menghadrkan 0,09 3 0,27 pelanggan yang selalu up to date.
jenis produk baru
Sub Total 0,67 23 2,23
Kelemahan (Weaknesses)
1. Perusahaan tidak Sulit menjangkau pelanggan secara
memiliki website 0,06 2 0,12 lebih luas, terutama dari luar daerah
sebagai promosi Gresik.
2. masih ada hasil Mencapai sekitar 10% – 15% dari
produksi yang 0,06 2 0,12 produk yang berhasil dikerjakan.
cacat
3. kurangnya tenaga Dampaknya, banyak pelanggan yang
penjual langsung 0,03 1 0,03 beralih ke industri lain.
ke pelanggan
Faktor-Faktor Bobot Ratin Bobot x Komentar
Strategis Internal g Rating
4. Kualitas sumber Butuh proses pendampingan kerja
daya manusia 0,03 1 0,03 yang relatif lama bagi para karyawan
yang rendah yang baru direkrut
5. Jarang melakukan Biasanya, dilakukan jika ada
Maintenance 0,06 2 0,12 kerusakan yang dianggap vatal.
mesin
6. Tidak ada Banyak peralatan yang mengalami
karyawan khusus 0,06 2 0,12 kerusakan pada saat akan
mesin dioperasikan.
7. belum punya Penilaian dilakukan hanya
standarisasi kerja 0,03 1 0,03 berdasarkan tingkat kehadiran pada
karyawan jam-jam kerja.
Sub total 0,33 11 0,57
TOTAL 1.00 34 2,80
Untuk menetukan pilihan strategi yang lebih spesifik dari nilai yang didapat
dimasukkan ke dalam diagram pilihan strategi, karena hasil dari tabel 4.6 terlihat
bahwa dari skor yang ada mengarah pada pilihan growth strategi selanjutnya
menentukan growth strategi yang lebih spesifik.
Berdasarkan skor yang menunjukkan bahwa kekuatan (Strengths) lebih kecil
dari peluang (Oportunities), sehingga hasilnya nampak pada diagram dan tabel di
bawah ini:
Peluang
(Oppertunities)
II A IB
(S > )
(2,23 < 2,74)
Ancaman
(Threats)
Gambar 4.1
Diagram Analisis SWOT UMKM Songkok Sabuk Mas
Tabel 4.7
Pilihan Strategi UMKM Songkok Sabuk Mas
Teknis Strategis Skor Kuadra Pilihan Strategi
n
S>O IA Rapid Growth
Growth
S<O IB Stable Growth
W>T II A Turn Arrounnd
Survival
W<T II B Guerilla
S>T III A Conglomerate
Diversification
S<T III B Concentric
O>W IV A Aggressive Maintenance
Stability
O<W IV B Selective Maintenance
4.4 Menentukan Strategi Pada MATRIK SWOT
Berdasarkan hadil identifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal,
dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi industri.
Berdasarkan hasil identifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal, dapat
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan. Dalam
penelitian ini, analisa SWOT dapat digunakan untuk mengetahui strategi apa yang
seharusnya diterapkan oleh UMKM Songkok Sabuk Mas dalam memanfaatkan
peluang pasar melalui analisis terhadap faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi usaha UMKM Songkok Sabuk Mas.
Berdasarkan tabel matrik SWOT menurut rangkuti, maka diperoleh hasil
analisis SWOT strategi pemasaran UMKM Songkok Sabuk Mas dalam peningkatan
daya saing adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Matriks SWOT UMKM Songkok Sabuk Mas
IFAS Kekuatan (Strengths) Kelamahan (Weakneses)
1. Pegawai yang saling 1. Perusahaan tidak memiliki
kenal website sebagai promosi
2. Sistem biokrasi yang 2. masih ada hasil produksi
simple dan sederhana yang cacat
3. Industri yang sudah 3. kurangnya tenaga penjual
dikenal pelanggan langsung ke pelanggan
4. Prinsip Kerja yang sesuai 4. Kualitas sumber daya
dengan bisnis islam manusia yang rendah
5. Harga Produksi yang 5. Jarang melakukan
murah tapi tetap Maintenance mesin
berkualitas 6. Tidak ada karyawan khusus
6. Mudah menyesuaikan mesin
keinginan pelanggan 7. belum punya standarisasi
7. Berusaha menghadrkan kerja karyawan
EFAS jenis produk baru
Peluang (Oppertunities) Strategi SO Strategi WO
1. UMKM Songkok memiliki 1. Meningkatkan kapasitas 1. Meningkatkan kegiatan
pasar potensial. produksi songkok promosi untuk menarik
2. Industri telah memiliki dengan memanfaatkan konsumen dengan
pelanggan tetap kemampuan kerja sama memberi potongan harga
3. Kualitas bahan baku dari tim dan pengalaman atau diskon untuk
pemasok yang bagus perusahaan untuk pensanan dalam jumlah
4. Pemasaran industri songkok meraih pasar potensial besar atau kepada
membidik pada kalangan Formulasi : S1,S2-O1 pelanggan tetap.
menengah keatas Formulasi : W3-O1, O2
5. Tidak ada barang subtitusi 2. Memanfatankan
6. pertumbuhan industri yang kemampuan kerja sama 2. Merekrut karyawan di
tinggi. tim dan pengalaman bidang perajinan songkok
7. posisi industri penting bagi untuk menghasilkan yang telah memiliki
UMKM kualitas produk terbaik pengalaman untuk
bagi pelanggan menghasilkan produk
Formulasi : S1,S2-O2 murah dan berkualutas
sesuai keinginan
3. Menjalin kerjasama konsumen
dengan sekolah maupun Formulasi : W4-O1, O2
instansi pemerintah
dengan menawarkan 3. Merekrut karyawan khusus
produk yang sesuai bagian mesin dan
dengan keinginan melakukan maintenance
pelanggan rutin untuk menghasilkan
Formulasi : S3-O4 produk berkualitas agar
mampu bersaing dengan
4. Aktif melakukan promo pesaing untuk
dengan “harga murah meningkatkan kepuasan
berkualitas” untuk pelanggan.
meraih pelanggan Formulasi : W5, W6-O1,
sebanyak-banyaknya O2
dalam pertumbuhan
industri yang tinggi
Formulasi :S7-O6
Ancaman (Treaths) Strategi ST Strategi WT
1. Jumlah pesaing lokal yang 1. Memanfaatkan kerja 1. Membuat situs website
cukup banyak sama tim dan Formula : W1-T7
2. Kebijakan pemerintah yang pengalaman untuk
tidak membatasi pendatang menghasilkan produk 2. Menekan keberadaan
baru yang berkualitas agar barang cacat untuk
3. Pelanggan yang peka pada lebih unggul dari menghasilkan harga
harga dapat berpindah ke pesaing produk yang murah
industri yang lain Formula : S1,S2-T1 Formula : W2-T3
4. harga bahan baku yang
sangat fluktuktif 2. Melakukan strategi stok 3. Menambah jumlah
5. susah membuat diferensi bahan baku untuk karyawan pemasaran yang
produk yang dihasilkan mengatisipasi lonjakan bertugas untuk datang
6. biaya industri yang tinggi harga bahan baku langsung ke palanggan
dan terus meningkat Formula : S6-T4 Formula : W3-T7
7. minim pengetahuan
konsumen pada pembuatan 3. Manjamin kualitas
songkok bahan baku dan hasil
produksi yang sempurna
dengan pengecekan
secara manual dengan
murah agar konsumen
tidak pindak ke pesaing
Formula : S1, S2, S7-
T3
5.1 Kesimpulan
Berdasarakan hasil penelitian yang diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. faktor kekuatan (strengths) mempunyai nilai skor sebesar 2,23 sedangkan
faktor-faktor kelemahan (weaknesses) mempunyai nilai skor sebesar 0,57.
Berarti UMKM Sabuk Mas mempunyai kekuatan yang lebih tinggi
dibandingkan faktor kelemahan dalam menentukan strategi pemasaran dalam
meningkatkan daya saing. Selanjutnya faktor peluang (opportunities)
mempunyai nilai skor sebesar 2,74 dan faktor-faktor ancaman (threats)
mempunyai nilai skor sebesar 0,39. Dari nilai skor tersebut menunjukkan bahwa
upaya penentuan strategi bersaingnya UMKM Sabuk Mas mempunyai peluang
yang cukup besar dibandingkan ancaman yang akan timbul.
2. Rencana pengembangan fungsi produksi dan operasional usaha songkok pada
UMKM Songkok Sabuk Mas berdasarkan diagram dan tabel di atas yang
didasarkan pada penghitungan SWOT, UMKM Songkok Sabuk Mas dengan
skor S < O, yakni peluang lebih besar dari pada kekuatan yang ada, dimana arah
kebijakan UMKM Songkok Sabuk Mas dalam kondisi stable growth strategy.
5.2 Saran
Berdasarakan hasil penelitian didapatkan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perkembangan UMKM Songkok Sabuk Mas. Peneliti memberik
saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan.
Saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. UMKM Songkok Sabuk Mas harus kinerja karyawan, dan dapat memberikan
kepuasan customer dengan tersedianya produk yang dipesan sesuai dengan yang
disepakati serta tidak terdapat produk cacat dengan memperhatikan kinerja
karyawannya.