Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN


UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI UMKM
SONGKOK SABUK MAS

Disusun Oleh:
Muhammad Ilman Yaqin
2011110045

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS QOMAURUDDIN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN


UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI UMKM
SONGKOK SABUK MAS

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan


Kerja praktek

Oleh:
Muhammad Ilman Yaqin (2011110045)

Gresik,

Menyetujui, Menyetujui,
Dosen pembimbing Pembimbing Perusahaan

Muhammad Hafidz Yusuf, S.T., M.T. M. Khilmi Khadhafi


NIDN:0710108405 Jabatan: Owner

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Industri

Narto, S.T., M.T.


NIDN. 0725098002
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu perusahaan, manajemen operasi dan produksi memegang
peranan sangat penting, tugas dari manajemen ini tidak lepas dari pengendalian
yang diartikan sebagai pengawasan yang dapat mangambil beberapa tindakan
dalam persiapan bahan baku pada proses transformasi bahan berlangsung maupun
pada produk akhir yang dihasilkan, pengkoordinasian antar bagian untuk
pelaksanaan proses produksi haruslah dilaksanakan dengan matang, karena proses
awal yaitu persiapan bahan baku akan sangat mempengaruhi hasil akhir. Proses
awal dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan, dikarenakan kurang optimal
dalam persediaan bahan baku. Bahan baku merupakan salah satu sumber daya
yang harus dikelola dengan baik, apalagi bila perusahaan menggunakan bahan
baku impor dan lokal, dimana biaya untuk pembelian bahan baku semakin
membengkak dan level persediaan sangat tinggi yang menyebabkan investasi pada
modal tidak efisien (Masruroh, 2009).
Salah satu perusahaan yang tidak terlepas dari masalah persediaan bahan
baku adalahmerupakan Industri rumahan yang bergerak di bidang manufaktur
pembuatan: songkok (kopyah), yang berlokasi di daerah Kecamatan Bungah
Kabupaten Gresik dengan mempunyai 5 orang karyawan. Industri rumahan ini
membuat produk yang dihasilkan dalam setiap bulannya. Dengan adanya fluktuasi
demand yang tinggi dan estimasi kebutuhan terhadap bahan baku yang kurang
optimal mengakibatkan level persediaan bahan baku juga mengalami hal yang
sama, dimana pada suatu periode tertentu mengalami over stok dan terkadang
berada di bawah level persediaan yang mengakibatkan demand tidak dapat
terpenuhi.

Keberhasilan strategi pemasaran diterapkan oleh perusahaan tergantung


pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan. Menurut Mahfudi dan Arief,
(2018) “ ada faktor–faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu faktor
eksternal dan internal dari usaha tersebuut, melalui pendekatan analisis SWOT,
dapat diketahui posisi perusahaan yang tepat dan alternatif strategi pemasaran yang
cocok untuk manajemen UKM.”

Penerapan strategi SWOT diperlukan untuk dapat mengetahui kelemahan


dan ancaman yang di alami usaha ini serta memanfaatkan dapat bertahan dan
berkompetensi di dunia usaha. Menurut Rangkuti (2013:19) “Analisis SWOT
adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta
lingkungan eksternal oppertunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis, jadi
melalui metode SWOT ini bertujuan untuk mengatahui posisi usaha dan alternatif
strategi pemasaran mana yang sesuai bagi pengelola UKM”.

Sedangkan menurut Helm dan Nixon, (2010) “analisis SWOT akhir-akhir


ini banyak di gunakan oleh organisasi untuk menentukan lagkah dan keputusan apa
yang perlu diambil.lebih jauh lagi analis SWOT juga banyak digunakan oleh
perusahaan skala kecil, menengah, dan besar”. Analisis SWOT berguna untuk
menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memeberikan andil terhadap
kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil mempertiimbangkan
factor-faktor internal (Ariani, 2017)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di ungkapkan di atas, maka penulis


merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal terhadap tingkat penjualan di
UMKM SONGKOK SABUK MAS ?
2. Bagaimana strategi Pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan tahu
dengan menggunakan metode analisis SWOT ?
1.3 Tujuan

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan manfaat terhadap obyek penelitian


khususnya UMKM SONGKOK SABUK MAS ?
diantara yaitu :
1. Untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal terhadap penjualan produk di
UMKM SONGKOK SABUK MAS ?
2. Mengetahui strategi yng tepat untuk meningkatkan penjualan produk serta daya
saing pemasaran produk dengan menggunakan metode SWOT.
1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :


1. Dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang di UMKM
SONGKOK SABUK MAS ?
2. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk
pengambilan keputusan dalam hal menentukan strategi pemasaran
1.5 Lokasi dan Waktu Tempat Kerja Praktek

Sebagai implementasi peningkatan pemahaman tehadap teori yang sudah


diperoleh dibangku kuliah. Maka perlu dilakukan kerja praktek secara nyata dunia
industri. Sesuai dengan materi yang diangkat pada kerja praktek yaitu analisi
SWOT penentuan startegi pemasaran untuk peningkatan daya saing, maka
dilakukan kerja praktek di UMKM Songkok Sabuk Mas berlokasi di Jl. Ponpes Al
Islah no. 13 RT 14 RW 05, Bungah Kabupaten Gresik, mulai tanggal 1 November
s/d 30 November 2022

1.6 Sistematika Penulisan

Di dalam sistematika penulisan, penulis membagi menjadi 5 bab. Adapun


pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

a. BAB I: Pendahuluan

Bab ini berisi gambaran umum mengenai latar belakang, tujuan dan manfaat,
Lokasi dan Waktu serta Tempat KP, batasan dan asumsi serta sistematika
penulisan.

b. BAB II: Gambaran Umum Perusahaan


Bab ini menjelaskan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi dan bidang
usaha, manajemen perusahaan, serta tinjauan dari sistem perusahaan
manufaktur.
c. BAB III: Laporan Aktivitas Harian
Pada bab ini menjelaskan tentang aktivitas harian mahasiswa pada saat
melaksanakan kerja praktek di perusahaan dimana turut dijelaskan pada bab ini
yaitu jadwal kegiatan, bidang/departemen tempat pelaksanaan serta tugas khusus
mahasiswa dalam merumuskan problem solving yang ditemukan.
d. BAB IV: Analisis dan Interpretasi
Pada bab ini membahas tentang tindakan yang dilakukan terhadap problem
solving yang ditemukan saat pelaksanaan Kerja Praktek pemecahan masalah
dengan menggunakan metode keteknik industrian serta memberikan
rekomendasi saran perbaikan terhadap perusahaan.
e. BAB V: Simpulan dan Saran
Bab ini berisikan simpulan dari pengelolahan data secara menyeluruh serta
diberikan juga saran, baik untuk pihak perusahaan maupun pengembang peneliti
selanjutnya.
BAB II
DATA PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

UMKM SONGKOK SABUK MAS Adalah Perusahaan Yang Bergerak di


bidang Pembuatan Songkok (Kopyah). UMKM SONGKOK SABUK MAS
Memahami Tanggung Jawab Atas kualitas secara utuh dan dengan sepenuh hati
mengelola kepercayaan Mitra Kerja. UMKM SONGKOK SABUK MAS Didirikan
Pada Tahun 2007 Oleh Bapak M.Khilmi Khadhafi.

Nama Perusahaan : UMKM SONGKOK SABUK MAS

Alamat : Jl.PONPES AL ISLAH no.13 RT 14 RW 05, Bungah Kab


Gresik

Tahun Berdiri : 2007

Bidang Usaha : Pembuatan Songkok (Kopyah)

2.2 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi UMKM SONGKOK SABUK MAS Dapat Dilihat Pada
Gambar Berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi di Umkm Songkok Sabuk Mas

Sumber : Umkm Songkok Sabuk Mas

2.3 Manajemen Perusahaan


2.3.1 Visi dan Misi
a. Visi Perusahaan
1) Menjadi Perusahaan di bidang jasa yang Profesional, Mandiri, Amanah
dan Terpecaya
2) Menjaga Kelancaran Produksi Dan Kualitas Produk
3) Mendapatkan Laba Semaksimal Mungkin.
b. Misi Perusahaan
1) Menghasilkan dan meningkatkan Mutu produk yang berkualitas dengan
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
2) Meningkatkan Nilai Perusahaan dan Kesejahteraan Karyawan.

2.3.2 Tenaga Kerja

Dalam Melakukan Kegiatan Umkm Songkok Sabuk Mas, Melibatkan


Beberapa Tenaga Kerja Berjumlah 5 Orang Yang Terdiri dari :

a. Komisaris / Pemilik 1 Orang


b. Direktur 1 Orang
c. Kepala Produksi dan Pekerja 5 Orang

2.3.3 Ketentuan Waktu Kerja

Adapun Ketentuan Waktu Kerja Yang Ditetapkan Oleh Umkm Songkok Sabuk Mas
adalah Sebagai Berikut:

Tabel 2.1 Ketentuan Waktu Kerja

Nama Hari Waktu


Produksi Sabtu - Kamis Free lans
Sumber : UMKM SONGKOK SABUK MAS
2.4 Tinjauan Sistem Perusahaan Manufaktur

2.4.1 Bidang Usaha

UMKM SONGKOK SABUK MAS Telah Memproduksi Songkok


(Kopyah) Dalam Proses Produksinya Umkm Songkok Sabuk Mas Menganut Sistem
Make to Order atau Membuat produk Berdasarkan Pesanan. Dalam pembuatannya
kualitas merupakan mutu utama perusahaan dalam melayani konsumen. Oleh karena itu,
tidak heran jika pada saat ini banyak produk yang dijual Umkm Songkok Sabuk Mas
sudah terbukti kualitasnya.

2.4.2 Produk Yang Dihasilkan

Produk yang di hasilkan oleh Umkm Songkok Sabuk Mas pada saat penulis
melakukan kerja praktek. Berikut hasil produk di Umkm Songkok Sabuk Mas selama
kerja praktek di lakukan

Gambar 2.2 songkok (kopyah) Umkm Songkok Sabuk Mas

Sumber: Umkm Songkok Sabuk Mas

Dari gambar di atas, sebuah produk songkok (kopyah) di Umkm Songkok Sabuk
Mas yang bisa dipakai oleh konsumen.

2.4,3 Sistem Produksi

Input: Bahan baku seperti bos, kain bludru, kain saten, kain kardilak, plastik,
mesin jahit, alat potong (kacip), listrik. Proses: Pertama dilakukan pengukuran
bahan baku bos-bosan dan kain bludru, kedua dilakukan pemotongan bos-
bosan dan Pemotongan kain bludru, stelah itu dilakukan penjahitan bos-bosan
untuk menjadikan rangka awal songkok, setelah rangka awal sudah selesai
dilakuakn penjahitan kain bludru, setelah itu dilakukan proses penyatuan bos-
bosan dan kain bludru.

Sedangkan Output: Finishing produk, pengecekan,Pengemasan, penyimpanan.

2.4.4 Proses Produksi

Proses produksi di Umkm Songkok Sabuk Mas meliputi beberapa tahapan dan
tiap prosesnya saling berkaitan. Berikut beberapa tahapan proses produksi di Umkm
Songkok Sabuk Mas:

2.4.5 Flow Chart Proses Produksi


Gambar 2.4 Flow Chart proses Produksi

a. Pemilihan Bahan Baku


Di tahap ini dilakukan pengecekan suatu kualitas dari material
yang akan di gunakan pada saat proses produksi dengan mengunakan standar yang
berlaku.
b. Pemotongan bos
Pada tahap ini dilakukan pemotongan materil bos sesuai ukuran yang sudah
ditentukan.
c. Penjahiatan bos
Setelah pemotongan, proses selanjutnya yaitu penjahitan bos yang akan menhadikan
rangka utama kopya (songkok).
d. Pemotongan beludru.
Proses selanjutnya yaitu pemotongan beludru dengan ukuran yang sudah di tentukan.
e. Penjahitan beludru
Setelah pemotongan, dilakukan penjahitan bludru,
f. Perakitan Setelah penjahitan selesai dilakukan perakitan bos dan bludru,
g. Finishing
Pada tahap ini di lakukan pengecakan untuk memastikan barang sudah siap.
h. Packing
Tahap terakhir yaitu pengemasan produk, setelah dilakukan pengemasan produk siap
untuk distribusikan
2.4.6 Fasilitas produksi
Setiap perusahan pasti terdapat beberapa prosedur dalam pembuatan atau
menjalankan suatu kegiatan usahanya dengan sebaik-baiknya. Sehingga setiap
perusahaan memiliki beberapa variasi tersendiri mulai dari modal, produk, dan
pengaturan terhadap suatu sistem dalam memulai suatu usaha sampai menghasilkan
suatu produk jadi. Fasilitas yang ada diperusahaan untuk memproduksi kopyah jadi di
antaranya: mesin jahit, alat ukur, alat ukur, alat potong (kacip), listrik.
BAB III
LAPORAN AKTIVITAS HARIAN

3.1 Jadwal Pelaksanaan KP


Tabel 3.1
Pelaksaan Kerja Praktek
Minggu Ke -
Kegiatan
1 2 3 4
Pengenalan Perusahaan
Obsevasi Gambaran Umum
Perusahaan
Tinjauan Sistem Perusahaan
Analisi Data
Seminar KP

Sesuai dengan yang diberikan di UMKM Songkok Sabuk Mas. Aktivitas


dibagi menjadi periode mingguan dimana minggu ke-1 pengenalan prusahaan
untuk mengumpulkan berita awal terkait data perusahaan. Mingu ke-dua
mengetahui tujuan umum perusahaan/sejarah singkat perusahaan, struktu
organisasi manajemen perusahaan (visi, misi, ketanakerjaan, fasilitas, dll).
Minggu ke-tiga tinjauan sistem perusahaan manufaktur mencangkup : Bidang
usaha, produk yang dihasilan, proses produksi. Minggu ke-4 analisis data,
pemecahan masalah dengan metode keteknik-industrian, memberikan
interprestasi hasil serta memberikan rekomendasi saran dan perbaikan terhadap
perusahaan.

3.2 Bidang/Departemen Pelaksanaan KP


Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh dari hasil observasi
dan wawancara dengan ownernya langsung. Maka ditemukan masalah tentang
penentuang strategi dalam meningkatkan daya saing UMKM Songkok Mas,
Aktivitas bisnis pada umumnya mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba
dengan kegiatan usaha bisnisnya jika tidak didukug dengan strategi bersaing yang
tepat. Dalam sebuah bisnis perusahaan juga harus memiliki strategi untuk terus
menerus dalam mengambangkan produk usahanya lebih baik lagi dalam
menciptakan produk baru dengan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan

3.3 Strategi Pemasaran


3.3.1 Pengertian Strategi
Strategi pemasaran merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup
suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien, selain itu
perusahaan dituntu bisa mengatasi dan menghadapi setiap masalah atau hambatan
yang datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Berikut
merupakan beberapa definisi strategi menurut para ahli :
a. Menurut Tjiptono (2006: 3) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
strategia yang berarti seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi
dapat diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan
militer pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Menurut Pearce dan Robinson (2008: 2) strategi merupakan rencana berskala
besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi
persaingan untuk mencapai tujuan.
c. Strategi merupakan perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan
bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan
berdasarkan misi yang telah ditetapkan sebelumnya (Rangkuti, 2013: 183).
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
Strategi merupakan alat bersama untuk mencapai tujuan jangka panjang yang
telah ditetapkan oleh perusahaan, dengan adanya strategi yang telah ditetapkan
tersebut maka perusahaan mampu mengatasi dan menyelesaikan setiap masalah
yang timbul baik dari luar perusahaan dan dari dalam perusahaan.
3.3.2 Penegertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang merka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain (Kotler, 1997: 8). Pemasaran sesuatu yang meliputi seluruh
sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan
harga sampai dengan mempromosikan dan mendsitribusikan barang dan jasa
yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial (Stanton,
1997).
Pemasaran adalah suatu proses analisis, perencanaan, implementasi,
koordinasi dan pengendalian program pemasaran yang meliputi kebijakan
produk, harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa dan ide yang ditawarkan
untuk menciptakan dan meningkatkan pertukaran manfaat dengan pasar sasaran
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan (Boyd, et al., 1998).
Terdapat beberapa definisi terkait pengertian pemasaran antara lain:
a. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran (Kotler, 1992).
b. Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain (Kotler dan Amstrong, 2001).
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencakanan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran
serta tujuan perusahaan (Swasta dan Irawan, 2013).
d. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Tahun 2008, Pemasaran ialah proses,
cara, perbuatan dalam memasarkan barang dagangan, perihal
menyebarluaskan di tengah-tengah masyarakat pada umumnya.
e. Pemasaran adalah segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Laksana, 2008:4).
Berdasarkan definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan segala kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara pertukaran nilai
dengan pihak lain
3.4 Penegertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran memiliki peran penting di dalamnya terdapat
segmenting, targeting, dan positioning yang menentukan keberhasilan suatu
perusahaan dalam menjalankan usahanya dalam bidang pemasaran. Berikut
definisi strategi pemasaran menurut para ahli:
a. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 2001: 76).
b. Strategi pemasaran yaitu serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari
waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan, acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan
keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri, 2013).
Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
strategi pemasaran merupakan alat dari seluruh rangkaian kegiatan yang ada
dalam bauran pemasaran, strategi pemasaran memberikan arah bagi perusahaan
untuk mengendalikan semua aspek agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan
perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

3.5 Analisis SWOT


Menurut Freddy Rangkuti (2009:18), analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Sedangkan menurut Wikipedia, analisis SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Menurut Fatimah (2016:27), analisis SWOT adalah suatu bentuk situasi
dengan mengindentifikasi berbagai faltor secara sistematis terhadap kekuatan-
kekuatan (strength) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses) suatu
organisasi/perusahaan dan kesempatan-kesempatan (opportunities) serta ancaman-
ancaman (threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi
organisasi/perusahaan.
Pada analisis SWOT dilakukan evaluasi terhadap lingkungan internal yaitu
kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) serta lingkungan eksternal yaitu
peluang (Opportunities) dan ancaman/hambatan (Threats). Strategi yang digunakan
dalam analisis SWOT yaitu bagaimana memaksimalkan kekuatan dan
memanfaatkan peluang yang ada, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan sebisa mungkin menghindari ataupun meminimalkan hambatan.
a. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan (Strengths) adalah sumber daya maupun kemampuan serta hal
lain yang menjadi pendorong dan pendukung dalam tercapainya tujuan. Strength
bersifat mendorong secara internal yaitu berasal dari dalam.
b. Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan (Weakness) adalah hal – hal yang menghambat tercapainya
tujuan. Hambatan yang dimaksud yaitu hambatan yang berasal dari dalam.
c. Peluang (Opportunities)
Peluang (Opportunities) adalah sumber daya dan hal-hal lain yang
mendukung serta mendorong tercapainya tujuan yang sifatnya eksternal yaitu
berasal dari luar.
d. Ancaman (Threats)
Ancaman (Threats) adalah hal – hal yang menghambat tercapainya tujuan
namun bersifat eksternal yaitu berasal dari luar.
3.6 Matriks SWOT
Menurut Purnomo dan Hadi (2016:53) alat yang digunakan untuk menyusun
faktor-faktor strategis adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat mengambarkan secara
jelas bagaiman peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Tabel 3.1
Matriks SWOT
Faktor Internal
Strengths (S) Weaknesses (W)
Faktor Eksternal
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Threats (T) Strategi ST Strategi WT

1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran organisasi atau perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
3. Strategi WO
Strategi ini memanfaatkan peluang yang ada sebesar – besarnya guna
meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif yaitu berusaha
meminimalkan kelemahan internal sekaligus mengantisipasi hambatan yang
berasal dari luar.
BAB IV
ANALISIS DAN INTERPRESTASI

4.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan pada penelitian ini antara lain yang dilakukan dengan observasi
secara langsung terhadap objek penelitian yang diamati kemudia mencatat
informasi yang diperoleh, selanjutnya memberikan pertanyaan berupa kuisioner
yang terstruktur dengan menggali informasi dilakukan kepada pemilik kerajinan
songkok dan terhadap beberapa karyawan yang bekerja di UMKM Songkok Sabuk
Mas.

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Penentuan Strategi Pemasaran Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di
UMKM Songkok Sabuk Mas
Penentuan strategi pemasaran bagi UMKM Songkok Sabuk Mas memiliki
peranana yang sangat penting untuk pecapain tujuan, karena strategi memberikan
arah tindakan, dan cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan
yang diinginkan tercapai. Menurut direktur pemasaran UMKM Songkok Sabuk
mas, penentuan strategi pemasaran sangatlah penting untuk pengembangan
pemasaran bagi UMKM Songkok Sabuk Mas, sehingga mampu bersaing dengan
insutri lainya.
Dalam proses penentuan strategi pemasaran ini, terdapat berbagai faktor
penting yang selalu menjadi pertimbangan bagi piham manajemen UMKM
Songkok Sabuk Mas, yaitu :
1. Strategi yang bertujuan untuk mengontrol kefektifan dan kefesienan bidang
pemasaran. Tanpa adanya strategi yang bersifat mengontrol, maka pemasaran
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Strategi yang befungsi untuk membuat Business Planing Setiap 3 bulan sekali,
agar sellau ada perubahan dan pergerakan baru dalam pemasaran produk
UMKM Songkok Sabuk Mas setiap 3 bulan sekali
3. Strategi yang berperan untuk menguji seberapa efektif pekerjaan tim
marketing. Dengan adanya strategi yang dibuat, maka kinerja para pemasaran
dapat berjalan dengan maksimal dan efektif.
4. Strategi yang beregerak untuk mengevaluasi tingkat Kehandalan produk-
produk UMKM Songkog Sabuk Mas untuk diteruskan.
5. Strategi yang berhasil untuk mengukur keberhasilan pemasaran, sehingga dapat
diketahui seberapa besarnya keberhasilan pemasaran UMKM Songkok Sabuk
Mas.
Konsep penentuan strategi ini dipandang sangat menentukan tujuan
perusahaan, tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah bagi penyusunan
strategi. Melainkan juga untuk membentuk aspriasi bagi perusahaan dengan
adanya strategi pemasaran yang tepat guna, maka setiap karyawan pun dapat
menentukan perean mereka sesuai dengan target perusahaan. Karena itu =lah
penentuan strategi pemasaran bagi perusahaan sangat penting keberadaanya untuk
mengatur konsep pemasaran terhadap produk-produk Songkok di UMKM
Songkok Sabuk Mas.
4.2.2 Analisis Faktor Strategi Internal dan Faktor Startegi Eksternal UMKM
Songkok Sabuk Mas
Dari hasil identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal yang telah
dilakukan dengan melalui penyebaran kuisioner kepada pihak pemilik perusahaan
dan karyawan perusahaan maka dapat diidentifikasi bahwa yang menajdi faktor
internal dan eksternal di UMKM Songkok Sabuk Mas sebagai berikut :
1. Faktor Internal (IFAS), yang terdiri dari :
a. Kekuatan (Strenghts)
1) Pegawai yang saling kenal, karena rekrutmen dilakukan melalui
rekomendasi dari karyawan lama, sehingga dapat bekerja sama untuk
menghasilkan produk berkualitas.
2) Sistem biokrasi yang simple dan sederhana, memudahkan kordinasi
antara pemilik UMKM, pengelola dan karyawan.
3) Industri yang sudah dikenal oleh pelanggan, karena pengelolanya
merupakan pemain lama dan banyak pengalaman.
4) Prinsip kerja yang sesuai dengan islam melalui penerapan sifat siddiq,
amanah, tabligh, fathanah dan istiqamah, sehingga dengan mudah
membangun kepercayaan terhadap para pelanggan.
5) Harga produksi yang relative murah tetapi tetap mengutamakan kualitas,
yang dapat menjadi pembeda bagi insutri lain yang bergerak dalam
UMKM Songkok.
6) Dapat dengan mudah menyesuaikan keinginan para pelanggan, karena
prinsip kerja yang diutamakan adalah memuaskan pelanggan.
7) UMKM Songkok Sabuk Mas terus mernghadirkan jenis-jenis produk
terbaru untuk memenuhi keinginan para pelanggan yang selalu up to
date.
b. Kelemahan (weakneses)
1) Kualitas sumber daya manusia yang tergolong rendah, khususnya para
karyawan yang baru direkut, sehingga membutuhkan proses pendamping
kerja yang relatif lama.
2) Belum mempunyai standarisasi terhadap kinerja karyawan yang ditekut.
3) Kurangnya tenaga pemasaran yang siap terjun langsunh ke alamat
pelanggan yang beralih ke yang lain.
4) Di era kemajuan teknologi komunikasi seperti sekarang, perusahaan
tidak memiliki website yang menjadi sentral kegiatan promosi.
5) Masih adanya barang hasil produksi yang cacat, bahkan mecapai sekitar
10%-20% dari produk yang berhasil dikerjakan
6) Maintance terhadap mesin jahit yang hanya dilakukan jika ada
kerusakan yang fatal.
7) Tidak ada karyawan khusus untuk menangani mesin jahit, sehingga
banyak peralatan yang mengalami kerusakan pada saat dioperasikan.
2. Faktor Eksternal (EFAS), yang terdiri dari :
a. Peluang (Opportunities)
1) UMKM Songkok Sabuk Mas merupakan usaha yang memiliki pasar
potensial, sehingga bisnis ini banhyak diminati oleh pengusaha.
2) Memiliki pelanggan-pelanggan tetap yang memesan berbagai produk
songkok berkala dan kontinyu.
3) Kualitas bahan baku dari pemasok yang bagus dan adanya jaminan
persediaan bahan yang memadai.
4) Pemasaran industri songkok membidik pada kalangan menengah keatas
sasarannya mulai dari anak-anak, remaja hinga dewasa.
5) Tidak ada barang subtitusi (pengganti) yang diupayakan oleh industry,
sehingga industry cukup berkonsentrasi pada satu bidang saja.
6) Pertumbuhan indutri yang tinggi dari tahun ke tahun yang selalu
membutuhkan produk yang berkualitas.
7) Pentingnya posisi industri bagi UMKM yang bergerak dibidang
pembuatan songkok.
b. Ancaman (Threats)
1) Jumlah industry pesaing local yang cukup banyak dari tahun ke tahun.
2) Kebijakan pemerintah yang tidak membatasi pendatang baru dalam
bisnis pembuatan songkok.
3) Pelanggan yang memiliki kepakaan terhadap harga, dapat berpindah ke
industri lain yang menawarkan harga lebih murah.
4) Adanya harga bahan baku yang fluktuatif, biasanya mengikuti
perkembangan nilai tukar mata uang dolar.
5) Susah membuat diferensi (perbedaan) terhadap berbagai macam produk
songkok yang dikerjakan.
6) Biaya tetap bai industry pembuatan songkok yang tiggi dan akan terus
meningkat dari waktu ke waktu.
7) Minimnya pengetahuan konsumen dalam pembuatan songkok, sehingga
pihak industry harus menjelaskan secara detail kepada konsumen.
3. Menentukan Matrik IFAS dan EFAS
Faktor-faktor strategis perusahaan yang didapat kemudian dimasukan
dalam bentuk tabel IFAS dan EFAS sebelumnya dilakukan pembobtan terhaap
masing-masing faktor strategi perusahaan. Pemeberian bobot internal dan
eksternal didasarkan pada perhitungan kategori nilai penilaian terhadap setiap
faktor strategis perusahaan, dari sini dilihat mana yang mempunyai pengaruh
paling besar dan pemgarh terkecil untuk memberikan penilaian.
Fungsi dari perbobotan dan rating adalah untuk mengetahui faktor
strategis perusahaan dan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak
positif fapat menjadi faktor kekuatan dan peluang, sedangkan dampak negatif
menjadi kelemahan dan ancaman. Berikut ini tabel pemeberian nilai dan bobot
serta pemberian bobot dan rating:
Tabel 4.2
Penentuan Nilai Bobot IFAS UMKM Songkok Sabuk Mas Bungah Gresik
Pilihan Jawaban Rating Bobot
Faktor-Faktor Strategis Internal
A B C D
Kekuatan (Strenght)
1. Pegawai yang saling kenal  3 0,09
2. Sistem biokrasi yang simple dan  4 0,11
sederhana
3. Industri yang sudah dikenal pelanggan  3 0,09
4. Prinsip Kerja yang sesuai dengan  3 0,09
bisnis islam
5. Harga Produksi yang murah tapi tetap  4 0,11
berkualitas
6. Mudah menyesuaikan keinginan  3 0,09
pelanggan
7. Berusaha menghadrkan jenis produk  3 0,09
baru
Sub Total 23 0,67
Kelemahan (Weaknesses)
1. Perusahaan tidak memiliki website  2 0,06
sebagai promosi
2. masih ada hasil produksi yang cacat  2 0,06
3. kurangnya tenaga penjual langsung ke  1 0,03
pelanggan
4. Kualitas sumber daya manusia yang  1 0,03
rendah
5. Jarang melakukan Maintenance mesin  2 0,06
6. Tidak ada karyawan khusus mesin  2 0,06
7. belum punya standarisasi kerja  1 0,03
karyawan
Sub total 11 0,33
TOTAL 34 1,00
Keterangan :
Rating
1. Bobot= x1
Total Rating
4
Bobot= x1
34
Bobot=0,1 1
Rating
2. Bobot= x1
Total Rating
3
Bobot= x1
34
Bobot=0,09
Rating
2. Bobot= x1
Total Rating
2
Bobot= x1
34
Bobot=0,06
Berdasarkan Tabel 4.2 terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat dengan
hubungannya dengan faktor-faktor kekuatan (Strenght), diantaranya :
a. Faktor pertama mengenai pegawai yang saling kenal, dengan raing 3 dan
diperoleh bobot sebesar 0,09 dari perhitungan yang telah diolah.
b. Faktor kedua mengenai sistem yang simple dan sederhana, dengan rating 4
dan diperoleh bobot sebesar 0,11 dari perhitingan yang di telah diolah.
c. Faktor ketiga mengenai industry yang dikenal pelanggan, dengan rating 3
dan diperoleh bobot sebesar 0,11 dari perhitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai prinsip kerja yang sesuai dengan bisnis islam,
dengan rating 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,09 dari perhitungan yang
telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai harga produksi yang murah tapi berkualitas,
dengan ratinng 4 dan diperoleh bobot sebesar 0,11 dari perhitungan yang
telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai mudah menyesuaikan keinginan pelanggan,
dengan rating 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,09 dari perhitunga yang telah
diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai berusshaa mengahadirkan jenis produk terbaru,
dengan rating 3 dan diperoleh bobot sebesar 0,09 dari perhitungan yang
telah diolah.
Berdasarkan tabel 4.2 juga terdaoat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor kelemahan (weankeses) diantaranya:
a. Faktor pertama mengenai perusahaan tidak memiliki website sebagai
promosi, dengan rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,06 dari perhitungan
yang diolah.
b. Faktor kedua mengenai sistem masih ada hasil produksi cacat, dengan
rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,06 dari perhitungan yang telah
diolah.
c. Faktor ketiga mengenai kurangnya tenaga penjual ke pelanggan dengan
rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,003 dan perhitungan yang telah
diolah.
d. Faktor keempat mengenai kualitas sumber daya manusia yang rendah,
dengan rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0,,03 dari perhitungan yang
telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai jarang melakukan maintenance mesin, dengan
rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,06 dari perhitunngan yang telah
diolah.
f. Faktor keenam mengenai tidak ada karyawan khusus yang menangani
mesin, dengan rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0,06 dari perhitungan
yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai belum punya standarisasi kerja karyawan dengan
rating 1 dan diperoleh sebesar 0,03 dari perhitungan yang telah diolah
Tabel 4.3
Penentuan Nilai Bobot EFAS UMKM Songkok Sabuk Mas Bungah Gresik
Pilihan Jawaban Rating Bobot
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
A B C D
Peluang (Opportunities)
1. UMKM Songkok memiliki pasar  4 0,11
potensial.
2. Industri telah memiliki pelanggan tetap  4 0,11
3. Kualitas bahan baku dari pemasok yang  4 0,11
bagus
4. Pemasaran industri songkok membidik  4 0,11
pada kalangan menengah keatas
5. Tidak ada barang subtitusi  3 0,09
6. pertumbuhan industri yang tinggi  3 0,09
7. posisi industri penting bagi UMKM  4 0,11
Sub Total 26 0,73
Ancaman (Treats)
1. Jumlah pesaing lokal yang cukup  1 0,03
banyak
2. Kebijakan pemerintah yang tidak  2 0,06
membatasi pendatang baaru
3. Pelanggan yang peka pada harga dapat  1 0,03
berpindah ke industri yang lain
4. harga bahan baku yang sangat fluktuktif  1 0,03
5. susah membuat diferensi produk yang  1 0,03
dihasilkan
6. biaya industri yang tinggi dan terus  2 0,06
meningkat
7. minim pengetahuan konsumen pada  1 0,06
pembuatan songkok
Sub total 9 0,27
TOTAL 35 1,00

Keterangan :
Rating
1. Bobot= x1
Total Rating
4
Bobot= x1
35
Bobot=0,1 1
Rating
2. Bobot= x1
Total Rating
3
Bobot= x1
35
Bobot=0,09
Rating
2. Bobot= x1
Total Rating
2
Bobot= x1
35
Bobot=0,06
Berdasarkan Tabel 4.2 terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor peluang (opportunities), di antaranya:
a. Faktor pertama mengenai usaha perajin songkok memiliki pasar potensial,
dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan yang
telah diolah.
b. Faktor kedua mengenai perusahaan telah memiliki pelanggan- pelanggan
tetap, dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan
yang telah diolah.
c. Faktor ketiga mengenai kualitas bahan baku dari pemasok yang bagus,
dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan yang
telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai Pemasaran industri songkok membidik pada
kalangan menengah keatas, dengan rating 4 dan diperoleh bobot sebesar
0.11 dari penghitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai tidak ada barang substitusi, dengan rating 3 dan
diperoleh bobot sebesar 0.09 dari penghitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai pertumbuhan industri yang tinggi, dengan rating 3
dan diperoleh bobot sebesar 0.09 dari penghitungan yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai posisi industri penting bagi perusahaan, dengan
rating 4 dan diperoleh bobot sebesar 0.11 dari penghitungan yang telah
diolah.

Berdasarkan pada Tabel 4.2 juga terdapat tujuh faktor yang berkaitan erat
hubungannya dengan faktor-faktor ancaman (threats), di antaranya:
a. Faktor pertama mengenai jumlah pesaing lokal yang cukup banyak, dengan
rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari penghitungan yang telah
diolah.
b. Faktor kedua mengenai kebijakan pemerintah yang tidak membatasi
pendatang baru, dengan rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0.06 dari
penghitungan yang telah diolah.
c. Faktor ketiga mengenai pelanggan yang peka pada harga dapat berpindah ke
perusahaan lain, dengan rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari
penghitungan yang telah diolah.
d. Faktor keempat mengenai harga bahan baku yang fluktuatif, dengan rating 1
dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari penghitungan yang telah diolah.
e. Faktor kelima mengenai susah membuat diferensiasi produk yang
dihasilkan, dengan rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari
penghitungan yang telah diolah.
f. Faktor keenam mengenai biaya tetap industri yang tinggi dan terus
meningkat, dengan rating 2 dan diperoleh bobot sebesar 0.06 dari
penghitungan yang telah diolah.
g. Faktor ketujuh mengenai minimnya pengetahuan konsumen terhadap jasa
yang ditawarkan, dengan rating 1 dan diperoleh bobot sebesar 0.03 dari
penghitungan yang telah diolah.

4.3 Analisis SWOT Strategi Pemasaran Untuk Peningkatan Daya Saing UMKM
Songkok Sabuk Mas.
Dalam penelitian ini, analisa SWOT digunakan untuk mengetahui strategi apa
yang seharusnya diterapkan oleh UMKM Songkok Sabuk Mas dalam
memanfaatkan peluang pasar melalui analisa terhadap faktor internal dan faktor
eksternal yang mempengaruhi usaha Songkok Sabuk Mas. Analisa SWOT
melibatkan faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan UMKM Songkok Sabuk
Mas dan faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi oleh UMKM
Songkok Sabuk Mas.
1. Perhitungan Bobot dan Rating
Dari hasil penentuan nilai bobot pada faktor-faktor internal dan eksternal
UMKM Songkok Sabuk Mas pada tabel 4.2 dan tabel 4.3, langkah selanjutnya
yaitu melakukan penghitungan terhadap nilai bobot dan rating, sebagaimana
tertera pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.4
Perhitungan IFAS pada UMKM Songkok Sabuk Mas
Faktor-Faktor Bobot Ratin Bobot x Komentar
Strategis Internal g Rating
Kekuatan (Strenght)
1. Pegawai yang Dapat bekerja sama untuk
0,09 3 0,27
saling kenal menghasilkan produk berkualitas.
2. Sistem biokrasi koordinasi antara pemilik perusahaan,
yang simple dan 0,11 4 0,44 pengelola dan para karyawan
sederhana
3. Industri yang Pengelolanya merupakan pemain
sudah dikenal 0,09 3 0,27 lama yang banyak pengalaman
pelanggan
4. Prinsip Kerja yang Penerapan sifat siddiq, amanah,
sesuai dengan tabligh, fathanah dan istiqamah,
bisnis islam 0,09 3 0,27 sehingga perusahaan dengan mudah
membangun kepercayaan terhadap
para pelanggan.
5. Harga Produksi Dapat menjadi pembeda bagi
yang murah tapi 0,11 4 0,44 insdustri lain yang bergerak dalam
tetap berkualitas UMKM Songkok.
6. Mudah Prinsip kerja yang ditanamkan
menyesuaikan perusahaan adalah memuaskan para
0,09 3 0,27
keinginan pelanggan.
pelanggan
7. Berusaha Untuk memenuhi keinginan para
menghadrkan 0,09 3 0,27 pelanggan yang selalu up to date.
jenis produk baru
Sub Total 0,67 23 2,23
Kelemahan (Weaknesses)
1. Perusahaan tidak Sulit menjangkau pelanggan secara
memiliki website 0,06 2 0,12 lebih luas, terutama dari luar daerah
sebagai promosi Gresik.
2. masih ada hasil Mencapai sekitar 10% – 15% dari
produksi yang 0,06 2 0,12 produk yang berhasil dikerjakan.
cacat
3. kurangnya tenaga Dampaknya, banyak pelanggan yang
penjual langsung 0,03 1 0,03 beralih ke industri lain.
ke pelanggan
Faktor-Faktor Bobot Ratin Bobot x Komentar
Strategis Internal g Rating
4. Kualitas sumber Butuh proses pendampingan kerja
daya manusia 0,03 1 0,03 yang relatif lama bagi para karyawan
yang rendah yang baru direkrut
5. Jarang melakukan Biasanya, dilakukan jika ada
Maintenance 0,06 2 0,12 kerusakan yang dianggap vatal.
mesin
6. Tidak ada Banyak peralatan yang mengalami
karyawan khusus 0,06 2 0,12 kerusakan pada saat akan
mesin dioperasikan.
7. belum punya Penilaian dilakukan hanya
standarisasi kerja 0,03 1 0,03 berdasarkan tingkat kehadiran pada
karyawan jam-jam kerja.
Sub total 0,33 11 0,57
TOTAL 1.00 34 2,80

Sedangkan untuk penghitungan faktor eksternal (EFAS) disusun dengan


cara yang sama seperti dengan cara menyusun matriks faktor internal (IFAS)
akan tetapi kekuatan diganti dengan peluang, sedangkan kelemahan diganti
dengan ancaman. Hasil penghitungan EFAS terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Perhitungan EFAS pada UMKM Songkok Sabuk Mas
Faktor-Faktor Bobot Ratin Bobot x Komentar
Strategis Eksternal g Rating
Peluang (Oppertunities)
1. UMKM Songkok 0,11 4 Bisnis ini banyak diminati oleh
memiliki pasar 0,44 pengusaha.
potensial.
2. Industri telah 0,11 4 Pemesanan berbagai produk songkok
memiliki 0,44 secara berkala dan kontinyu.
pelanggan tetap
3. Kualitas bahan 0,11 4 Terbukti denhan adanya jaminan
baku dari persediaan bahan yang memadai.
0,44
pemasok yang
bagus
4. Pemasaran industri 0,11 4 sasarannya mulai dari anak-anak,
songkok remaja hinga dewasa
membidik pada 0,44
kalangan
menengah keatas
5. Tidak ada barang 0,09 3 Industri cukup berkonsentrasi pada
0,27
subtitusi satu bidang saja.
Faktor-Faktor Bobot Ratin Bobot x Komentar
Strategis Eksternal g Rating
6. pertumbuhan 0,09 3 Dari tahun ke tahun yang selalu
industri yang 0,27 membutuhkan produk-produk
tinggi songkok
7. posisi industri 0,11 4 Perusahaan selalu berusaha untuk
penting bagi 0,44 tetap menjaga brand image
UMKM
Sub Total 0,73 26
Ancaman (Threats)2,74
1. Jumlah pesaing 0,03 1 Dari tahun ke tahun selalu
lokal yang cukup 0,03 bermunculan pindustri di bidang
banyak pengrajinan songkok
2. Kebijakan 0,06 2 Banyak industri pengrajin songkok
pemerintah yang yang beroperasi secara asal-asalan.
0,12
tidak membatasi
pendatang baaru
3. Pelanggan yang 0,03 1 industri lain yang menawarkan harga
peka pada harga lebih murah, manjadi favorit bagi
dapat berpindah 0,12 pelanggan.
ke industri yang
lain
4. harga bahan baku 0,03 1 Biasanya mengikuti perkembangan
yang sangat 0,03 nilai tukar mata uang Dollar USA.
fluktuktif
5. susah membuat 0,03 1 berbagai macam produk songkok
diferensi produk 0,03 yang dikerjakan.
yang dihasilkan
6. biaya industri yang 0,06 2 akan terus meningkat dari waktu ke
tinggi dan terus 0,012 waktu.
meningkat
7. minim 0,06 1 Pihak industri dituntut untuk
pengetahuan menjelaskan secara detail kepada
konsumen pada 0,03 konsumen.
pembuatan
songkok
Sub total 0,27 9 0,57
TOTAL 1,00 34 2,80

Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas faktor-faktor kekuatan (strengths)


mempunyai nilai skor sebesar 2,23 sedangkan faktor-faktor kelemahan
(weaknesses) mempunyai nilai skor sebesar 0,57. Berarti UMKM Sabuk Mas
mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan faktor kelemahan dalam
menentukan strategi pemasaran dalam meningkatkan daya saing. Selanjutnya pada
tabel 4.5 di atas, faktor-faktor peluang (opportunities) mempunyai nilai skor sebesar
2,74 dan faktor-faktor ancaman (threats) mempunyai nilai skor sebesar 0,39. Dari
nilai skor tersebut menunjukkan bahwa upaya penentuan strategi bersaingnya
UMKM Sabuk Mas mempunyai peluang yang cukup besar dibandingkan ancaman
yang akan timbul.
Dari hasil susunan faktor-faktor internal dan eksternal di atas,
menghasilkan rangkaian skor sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strenghts) = 2,23
b. Kelemahan (Weaknesses) = 0,57
c. Peluang (Opportunities) = 2,74
d. Ancaman (Threats) = 0,39
Dari rangkaian nilai skot tersebut, maka dapat disusun sebuah tabel
rekapitulasi nilai skor IFAS dan EFAS sebagai berikut :
Tabel 4.6
Rekapitulasi Nilai Skor IFAS dan EFAS
Skor Internal Skor Pilihan Staretgi
Eksternal
S > W(+) O > T (+) Growth
2.23 > 0,57 (+) 2.7 > 0,39 (+)
S < W (-) O < T (-) Survival
S < W (+) O < T (-) Diversification
S > W (-) O < T (+) Stability

Untuk menetukan pilihan strategi yang lebih spesifik dari nilai yang didapat
dimasukkan ke dalam diagram pilihan strategi, karena hasil dari tabel 4.6 terlihat
bahwa dari skor yang ada mengarah pada pilihan growth strategi selanjutnya
menentukan growth strategi yang lebih spesifik.
Berdasarkan skor yang menunjukkan bahwa kekuatan (Strengths) lebih kecil
dari peluang (Oportunities), sehingga hasilnya nampak pada diagram dan tabel di
bawah ini:
Peluang
(Oppertunities)

II A IB
(S > )
(2,23 < 2,74)

II. Mendukung I. Mendukung


Stabilty Strategy Growth Strategy
II B IA
Kelemahan Kekuatan
(Weaknesses) (Strengths)
III B IV B
III. Mendukung IV. Mendukung
Survival Strategy Diversification
Strategy
III IV A
B

Ancaman
(Threats)

Gambar 4.1
Diagram Analisis SWOT UMKM Songkok Sabuk Mas

Tabel 4.7
Pilihan Strategi UMKM Songkok Sabuk Mas
Teknis Strategis Skor Kuadra Pilihan Strategi
n
S>O IA Rapid Growth
Growth
S<O IB Stable Growth
W>T II A Turn Arrounnd
Survival
W<T II B Guerilla
S>T III A Conglomerate
Diversification
S<T III B Concentric
O>W IV A Aggressive Maintenance
Stability
O<W IV B Selective Maintenance
4.4 Menentukan Strategi Pada MATRIK SWOT
Berdasarkan hadil identifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal,
dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi industri.
Berdasarkan hasil identifikasi lingkungan internal dan lingkungan eksternal, dapat
diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan. Dalam
penelitian ini, analisa SWOT dapat digunakan untuk mengetahui strategi apa yang
seharusnya diterapkan oleh UMKM Songkok Sabuk Mas dalam memanfaatkan
peluang pasar melalui analisis terhadap faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi usaha UMKM Songkok Sabuk Mas.
Berdasarkan tabel matrik SWOT menurut rangkuti, maka diperoleh hasil
analisis SWOT strategi pemasaran UMKM Songkok Sabuk Mas dalam peningkatan
daya saing adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Matriks SWOT UMKM Songkok Sabuk Mas
IFAS Kekuatan (Strengths) Kelamahan (Weakneses)
1. Pegawai yang saling 1. Perusahaan tidak memiliki
kenal website sebagai promosi
2. Sistem biokrasi yang 2. masih ada hasil produksi
simple dan sederhana yang cacat
3. Industri yang sudah 3. kurangnya tenaga penjual
dikenal pelanggan langsung ke pelanggan
4. Prinsip Kerja yang sesuai 4. Kualitas sumber daya
dengan bisnis islam manusia yang rendah
5. Harga Produksi yang 5. Jarang melakukan
murah tapi tetap Maintenance mesin
berkualitas 6. Tidak ada karyawan khusus
6. Mudah menyesuaikan mesin
keinginan pelanggan 7. belum punya standarisasi
7. Berusaha menghadrkan kerja karyawan
EFAS jenis produk baru
Peluang (Oppertunities) Strategi SO Strategi WO
1. UMKM Songkok memiliki 1. Meningkatkan kapasitas 1. Meningkatkan kegiatan
pasar potensial. produksi songkok promosi untuk menarik
2. Industri telah memiliki dengan memanfaatkan konsumen dengan
pelanggan tetap kemampuan kerja sama memberi potongan harga
3. Kualitas bahan baku dari tim dan pengalaman atau diskon untuk
pemasok yang bagus perusahaan untuk pensanan dalam jumlah
4. Pemasaran industri songkok meraih pasar potensial besar atau kepada
membidik pada kalangan Formulasi : S1,S2-O1 pelanggan tetap.
menengah keatas Formulasi : W3-O1, O2
5. Tidak ada barang subtitusi 2. Memanfatankan
6. pertumbuhan industri yang kemampuan kerja sama 2. Merekrut karyawan di
tinggi. tim dan pengalaman bidang perajinan songkok
7. posisi industri penting bagi untuk menghasilkan yang telah memiliki
UMKM kualitas produk terbaik pengalaman untuk
bagi pelanggan menghasilkan produk
Formulasi : S1,S2-O2 murah dan berkualutas
sesuai keinginan
3. Menjalin kerjasama konsumen
dengan sekolah maupun Formulasi : W4-O1, O2
instansi pemerintah
dengan menawarkan 3. Merekrut karyawan khusus
produk yang sesuai bagian mesin dan
dengan keinginan melakukan maintenance
pelanggan rutin untuk menghasilkan
Formulasi : S3-O4 produk berkualitas agar
mampu bersaing dengan
4. Aktif melakukan promo pesaing untuk
dengan “harga murah meningkatkan kepuasan
berkualitas” untuk pelanggan.
meraih pelanggan Formulasi : W5, W6-O1,
sebanyak-banyaknya O2
dalam pertumbuhan
industri yang tinggi
Formulasi :S7-O6
Ancaman (Treaths) Strategi ST Strategi WT
1. Jumlah pesaing lokal yang 1. Memanfaatkan kerja 1. Membuat situs website
cukup banyak sama tim dan Formula : W1-T7
2. Kebijakan pemerintah yang pengalaman untuk
tidak membatasi pendatang menghasilkan produk 2. Menekan keberadaan
baru yang berkualitas agar barang cacat untuk
3. Pelanggan yang peka pada lebih unggul dari menghasilkan harga
harga dapat berpindah ke pesaing produk yang murah
industri yang lain Formula : S1,S2-T1 Formula : W2-T3
4. harga bahan baku yang
sangat fluktuktif 2. Melakukan strategi stok 3. Menambah jumlah
5. susah membuat diferensi bahan baku untuk karyawan pemasaran yang
produk yang dihasilkan mengatisipasi lonjakan bertugas untuk datang
6. biaya industri yang tinggi harga bahan baku langsung ke palanggan
dan terus meningkat Formula : S6-T4 Formula : W3-T7
7. minim pengetahuan
konsumen pada pembuatan 3. Manjamin kualitas
songkok bahan baku dan hasil
produksi yang sempurna
dengan pengecekan
secara manual dengan
murah agar konsumen
tidak pindak ke pesaing
Formula : S1, S2, S7-
T3

Setelah dilakukan analisa SWOT, selanjutnya akan dirumuskan rencana


pengembangan fungsi produksi dan operasional usaha songkok pada UMKM
Songkok Sabuk Mas berdasarkan diagram dan tabel di atas yang didasarkan pada
penghitungan SWOT, UMKM Songkok Sabuk Mas dengan skor S < O, yakni
peluang lebih besar dari pada kekuatan yang ada, dimana arah kebijakan UMKM
Songkok Sabuk Mas dalam kondisi stable growth strategy.
Menurut Hunger dan Wheelen (2003) berpendapat bahwa strategi
pertumbuhan (growth strategy), strategi pertumbuhan adalah strategi yang paling
sering dicari, perusahaan yang melakukan bisnis dalam lingkungan yang dinamis
harus terus bertumbuh agar dapat bertahan. Pertumbuhan adalah strategi yang
sangat menggoda karena dua alasan prinsip berikut ini
a. Perusahaan yang sedang tumbuh dapat menutupi kesalahan dan ketidakefisienan
dengan mudah dibandingkan perusahaan yang stabil. Aliran pendapatan yang
terus berkembang ke dalam perusahaan besar dapat menciptakan sumber daya
yang tidak terpakai, yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah dan
pertentangan antar departemen dan divisi dengan cepat. Pertumbuhan juga
memberi penahan, siapa tahu manajemen membuat kesalahan strategis,
Perusahaan-perusahaan besar juga memiliki kekuasaan yang lebih besar
dibanding perusahaan kecil, dan lebih mungkin memperoleh dukungan dari
serikat kerja dan masyarakat lokal apabila bangkrut.
b. Perusahaan yang sedang berkembang menawarkan banyak peluang bagi
kemajuan, promosi, dan pekerjaan-pekerjaan menarik. Pertumbuhan itu sendiri
adalah sesuatu yang mengasyikkan bagi para CEO. Perusahaan yang
berkembang cenderung dipandang sebagai ‘pemenang’ oleh pasar dan investor
potensial. Kompensasi bagi eksekutif cenderung naik bersamaan dengan
semakin besarnya ukuran organisasi. Perusahaan- perusahaan besar lebih sulit
diakuisisi dibanding perusahaan kecil, sehingga pekerjaan-pekerjaan para
eksekutif akan lebih aman. Dua strategi dasar pertumbuhan adalah konsentrasi
pada satu industri dan diversifikasi ke dalam industri yang lain.
Hunger dan Wheelen juga menjelaskan bahwa strategi stabilitas adalah
kategori stabilitas pada strategi perusahaan mungkin yang paling cocok untuk
perusahaan yang cukup sukses beroperasi pada industri dengan daya tarik yang
sedang-sedang saja. Daya tarik industri tersebut dinilai sedang karena 1) industri
tersebut menghadapi pertumbuhan yang biasa atau bahkan tidak ada pertumbuhan,
atau 2) kekuatan-kekuatan utama dalam lingkungan tersebut berubah dan masa
depannya tidak pasti. Strategi stabilitas sangat berguna dalam jangka pendek, tetapi
berbahaya apabila diikuti terlalu lama. Beberapa strategi stabilitas yang lebih
popular adalah strategi berhenti sejenak, berlanjut dengan waspada, tidak berubah,
dan laba.
Dari tabel di atas dihasilkan faktor internal dan eksternal yang positif, berarti
bahwa kekuatan UMKM Songkok Sabuk Mas relatif lebih unggul dibanding dengan
kelemahannya, sedangkan lingkungan yang saat ini dihadapi lebih besar daripada
ancamannya. Oleh karena itu UMKM Songkok Sabuk memiliki kemampuan untuk
merubah potensi menjadi suatu prestasi dan kineja yang lebih baik. Sehingga arah
kebijakan yang tepat untuk dilaksanakan adalah dengan meningkatkan dan
memperbesar peranan UMKM Songkok Sabuk dalam berbagai kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki sekaligus untuk memperluas peran serta
memanfaatkan berbagai peluang.
Arah kebijakan tersebut merupakan dasar kebijakan dalam kondisi growth
strategy dan setelah dilihat dari tabel 4.8 di atas pilihan strategi berdasarkan pada
stable growth strategy. Artinya, dalam pengembangan ke depan, UMKM Songkok
Sabuk Mas dapat menggunakan strategi pertumbuhan peran namun dilakukan
secara bertahap sesuai skala prioritas. Dan strategi tersebut didukung dengan
adanya alternatif peluang untuk menarik simpati pelanggan lebih banyak lagi
dengan memberi jaminan kualitas produk dan songkok untuk lebih memuaskan para
pelanggannya
Aspek yang perlu dilakukan untuk peningkatan kualitas produk songkok
UMKM Songkok Sabuk Mas yaitu dengan cara memperhatikan kesejahteraan
karyawan, khususnya karyawan bagian produksi dan teknisi mesin, melakukan
promosi secara gencar terhadap produk songkok, membangun jaringan antar
pengusaha perjain songkok dengan instansi terkait, membuka stand khusus bagi
layanan pelanggan, menyediakan perangkat IT untuk mengakses price list produk
yang dapat memikat pelanggan, internet access yang berisi katalog produk dan lain-
lain), serta pengadaan barang subsitusi (pengganti) jika terjadi kesalahan pada
proses pencetakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarakan hasil penelitian yang diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. faktor kekuatan (strengths) mempunyai nilai skor sebesar 2,23 sedangkan
faktor-faktor kelemahan (weaknesses) mempunyai nilai skor sebesar 0,57.
Berarti UMKM Sabuk Mas mempunyai kekuatan yang lebih tinggi
dibandingkan faktor kelemahan dalam menentukan strategi pemasaran dalam
meningkatkan daya saing. Selanjutnya faktor peluang (opportunities)
mempunyai nilai skor sebesar 2,74 dan faktor-faktor ancaman (threats)
mempunyai nilai skor sebesar 0,39. Dari nilai skor tersebut menunjukkan bahwa
upaya penentuan strategi bersaingnya UMKM Sabuk Mas mempunyai peluang
yang cukup besar dibandingkan ancaman yang akan timbul.
2. Rencana pengembangan fungsi produksi dan operasional usaha songkok pada
UMKM Songkok Sabuk Mas berdasarkan diagram dan tabel di atas yang
didasarkan pada penghitungan SWOT, UMKM Songkok Sabuk Mas dengan
skor S < O, yakni peluang lebih besar dari pada kekuatan yang ada, dimana arah
kebijakan UMKM Songkok Sabuk Mas dalam kondisi stable growth strategy.

5.2 Saran
Berdasarakan hasil penelitian didapatkan beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam perkembangan UMKM Songkok Sabuk Mas. Peneliti memberik
saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan.
Saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. UMKM Songkok Sabuk Mas harus kinerja karyawan, dan dapat memberikan
kepuasan customer dengan tersedianya produk yang dipesan sesuai dengan yang
disepakati serta tidak terdapat produk cacat dengan memperhatikan kinerja
karyawannya.

Anda mungkin juga menyukai