Anda di halaman 1dari 16

ASPEK PRODUKSI ATAU OPERASIONAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

yang diampu oleh Bapak Mohammad Hamim Sultoni, M. A. B

Oleh KELOMPOK 02 :

MOH. INDIE AFRIEND AULIA (20383031138)

MOHAMMAD INZUL RONY MAULANA (20383031140)

YULIANA TRI WULANDARI (20383032046)

SITI SYAFIQOTUN NABILA (20383032113)

SOFIA MARTHA TRIMULYASARI (20383032152)

WILDA FITRINA BILLAH (20383032157)


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “ASPEK PRODUKSI ATAU
OPERASIONAL”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua
bahwa pengambilan keputusan dalam organisasi itu juga penting.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah "Studi Kelayakan Bisnis". Kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu Bapak Mohammad Hamim Sultoni,
M. A. B. yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan tanggung
jawab serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Pamekasan, 31 Oktober 2021

Kelompok 02
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

B. Pembahasan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Studi kelayakan bisnis adalah studi untuk suatu investasi, usaha, ataupun bisnis untuk dinilai
layak atau tidak untuk dijalankan. Dalam menjalankan suatu usaha diperlukan sebuah studi
kelayakan bisnis untuk menentukan apakah sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak
dijalankan. Cara penilaian dengan melakukan studi atau penelitian terhadap aspek-aspek
investasi atau bisnis salah satunya adalah aspek produksi. Aspek produksi juga dikenal sebagai
aspek operasional. Penilaian untuk kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan
sebelum perusahaan dijalankan. Studi kelayakan aspek produksi atau operasional mulai
dilakukan setelah aspek pemasaran telah dilakukan studi kelayakan bisnis dan dinyatakan
bahwa usaha atau bisnis tersebut layak dari segi pemasaran.

Penentuan kelayakan aspek produksi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan pula
dengan teknis atau operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat
fatal bagi perusahaan dalam perjalannya di kemudian hari. Produksi adalah suatu kegiatan
untuk menciptakan atau menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dalam sistem produksi terjadi suatu proses transformasi nilai
tambah yang mengubah input bahan mentah menjadi output sebuah produk yang dapat dijual
dipasar. Hal yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan aspek produksi atau operasional yaitu
meliputi strategi produksi dan perencanaan produk, proses pemilihan teknologi untuk produksi,
penentuan kapasitas produksi yang optimal, letak pabrik dan layoutnya serta letak usaha dan
layoutnya, rencana operasional jumlah produksi, rencana pengendalian persediaan bahan baku
dan barang jadi, dan pengawasan kualitas produk baik dalam bentuk barang ataupun jasa, serta
lain sebagainya yang berhubungan dengan aspek produksi atau operasional dalam suatu proses
produksi suatu usaha.
Tujuan studi kelayakan bisnis aspek produksi atau operasional adalah untuk memastikan
apakah secara teknis dan pilihan teknologi tertentu, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara
layak atau tidak layak, baik ada saat pembangunan proyek maupun operasional rutin. Dengan
demikian urgensi dalam pembahsan materi ini sangat dipentingkan mengingat pembahasan ini
mencakup kegiatan bisnis yang akan dilakukan oleh para calon-calon bisnisman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan bahwa rumusan masalah adalah
sebagai berikut :

1. Apa itu aspek produksi atau operasional ?


2. Apa saja tujuan dari aspek produksi atau operasional ?
3. Bagaimana hasil observasi di "Ayam Geprek Tok Patok" ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian aspek produksi atau operasional.


2. Untuk mengetahui tujuan-tujuan aspek produksi atau operasional.
3. Untuk mengetahui hasil observasi di "Ayam Geprek Tok Patok".

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN


A. Kajian Teori

Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi
barang-barang dan jasa-jasa yang disebut output. Proses perubahan bentuk faktor-faktor
produksi tersebut disebut dengan proses produksi. Produksi pada dasarnya merupakan proses
penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi
sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Selain itu produksi
dapat ditinjau dari dua pengertian, yaitu pengertian secara teknis dan pengertian secara
ekonomis. Secara teknis, produksi merupakan proses pendayagunaan sumber-sumber yang
telah tersedia guna memperoleh hasil yang lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan.
Sedangkan secara ekonomis, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber
yang tersedia untuk memperoleh hasil yang terjamin kualitas maupun kuantitasnya, terkelola
dengan baik sehingga merupakan komoditi yang dapat diperdagangkan. Adanya hubungan
antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan output yang dihasilkan dinyatakan dalam
suatu fungsi produksi.1

Produksi adalah menciptakan, menghasilkan, dan membuat. Kegiatan produksi tidak akan dapat
dilakukan kalau tidak ada bahan yang memungkinkan dilakukannya proses produksi itu sendiri.
Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam,
modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor
produksi. Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi
dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami
bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam menghasilkan output dengan
menggunakan teknik produksi tertentu untuk mengolah atau memproses input sedemikian
rupa.2

B. Pembahasan

1. Pengertian Aspek Produksi atau Operasional


1
Boediono. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE. 2006. hal. 63

2
Sadono, Sukirno. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo. 2002. hal.193.
Aspek produksi juga dikenal sebagai aspek operasional atau teknis. Aspek produksi atau
operasional ini merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Aspek produksi atau
operasional dapat dimulai apabila aspek pemasaran telah dilakukan studi kelayakan
bisnis dan dinyatakan layak untuk dilakukan dari segi pemasaran. Aspek produksi atau
operasional adalah untuk menilai kesiagaan perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Penilaian terhadap aspek ini sangat penting karena menyangkut hal-hal seperti masalah
penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik, dan
proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek produksi
atau operasional sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan karena setiap
jenis usaha memiliki prioritas tersendiri. Jadi, analisis dari aspek produksi atau
operasional adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya
dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin
yang akan digunakan.3
Berdasarkan hasil observasi di tempat makan "ayam geprek tok patok" ini, jika dilihat
dari aspek produksi atau operasional dalam studi kelayakan bisnis, tempat usaha ini
sudah dapat dinyatakan layak, karena tempat makan ini sudah siap dan siaga dalam
menjalankan usahanya, baik itu dari kesiapan tempat makan, kesiapan tenaga kerja
yang ada, kesiapan bahan baku dan peralatan dalam proses produksi, serta lain
sebagainya. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa tempat usaha makan ini sudah
layak untuk dijalankan.
2. Tujuan Aspek Produksi atau Operasional
Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penilaian aspek produksi
atau operasional, diantaranya :
a. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gudang, cabang maupun kantor pusat.
b. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi
yang dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi.
c. Agar perusahaan dapat menentukan teknologi yang paling tepat dalam
produksinya.
3
Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2007. hal. 24
d. Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
dijalankan sesuai dengan bidang usahanya.
e. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa
yang akan datang.4
Berdasarkan hasil observasi di tempat makan "ayam geprek tok patok" ini dilihat
dari tujuan dalam aspek produksi atau operasional sudah sesuai. Dengan adanya
analisa dari aspek produksi atau operasional ini dapat membuat tempat makan ini
bisa menentukan lokasi secara tepat dengan mempertimbangkan beberapa hal,
dapat menentukan layout atau tata letak yang sesuai dengan proses produksi di
tempat makan ini, dapat menentukan teknologi yang tepat dan kualitas karyawan
yang dibutuhkan, serta dapat menentukan metode persediaan yang baik untuk
proses produksi usahanya.
3. Hasil observasi di "Ayam Geprek Tok Patok"
"Ayam geprek tok patok" merupakan salah satu tempat kuliner di Pamekasan, tempat
makanan yang berlokasi di Desa Blumbungan, jl. Blumbungan, tepatnya utara jembatan
mesem. Ayam geprek tok patok ini menyuguhkan makanan kekinian yang sudah tidak
asing lagi dikalangan anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun. Di tempat ini
menyediakan makanan dengan seporsi nasi putih, ayam geprek, mentimun, dan sambal
sebagai pelengkapnya, serta es teh sebagai minumannya. Harga untuk seporsinya
berbeda-beda sesuai dengan tingkatan level yang dipilih, mulai dari 10.000 sampai
15.000. Level yang disediakanpun mulai dari level 1 sampai level 4, level ini diukur dari
besar kecilnya ayam.
Selain di jalan Blumbungan, utara jembatan mesem yang merupakan pusat dari "ayam
geprek tok patok" ini, ternyata pemilik sudah berhasil mendirikan dua cabang sekaligus
yaitu tempat yang pertama berlokasi di larangan bedung dan yang kedua di Desa
Ganding Sumenep. Dapat dikatakan bahwa tempat makan ini sudah sukses dan banyak
peminatnya. Pemilik asli tempat kuliner makan "ayam geprek tok patok" ini adalah

4
Yakob, Ibrahim. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta. 1998. hal. 94.
Bapak A. Qusyairi. Namun, diamanahkan kepada anaknya yang bernama Nadiv
Hamdanillah untuk dikelola.
Alasan pemilik membuka usaha tempat makan ini karena lebih banyak peminatnya.
Dalam artian mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun banyak yang
minat dengan makanan ayam geprek ini. Selain itu, pemilik tempat ini juga memiliki
tujuan yang mulia dalam membuka usaha ini yaitu untuk memperbaiki perekonomian
sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan bagi para pengangguran. Pemilik tempat
makan "ayam geprek tok patok" ini juga memperhatikan beberapa hal dalam aspek
produksi, diantaranya yaitu :
a. Bahan, alat, dan proses produksi
Dalam proses produksi di tempat makan "ayam geprek tok patok" tentunya
membutuhkan bahan serta alat-alat untuk membantu proses produksi. Bahan-bahan
(input) dalam produksi ayam geprek ini diantaranya, bahan utama adalah ayam siap
saji yang sudah dipotong-potong dan sudah dibumbui yang langsung diorder dari
Sidoarjo. Bahan lainnya ada tepung, bumbu dapur rahasia tempat makan ini,
mentimun, tomat, cabe, dan lain sebagainya. Untuk peralatan yang digunakan
umumnya adalah peralatan dapur seperti biasa, diantaranya kompor, wajan, cobek,
ulekan, pisau, dan lain sebagainya.
Untuk proses produksi dari bahan (input) menjadi makanan siap saji (output) yaitu
ayam geprek dengan seporsi nasi putih, potongan mentimun dan sambal ini
cukuplah mudah, dimulai dari melumuri ayam yang sudah dipotong dan dibumbui
dengan tepung dan menggoreng ayam hingga matang. Kemudian ditiriskan, setelah
itu ayam di geprek diatas cobek dengan ulekan. Selanjutnya dihidangkan dengan
seporsi nasi putih, ayam geprek, sambal, dan potongan mentimun. Tidak lupa pula
es teh dingin yang sebagai minumannya.
b. Penentuan lokasi usaha
Penentuan lokasi usaha dalan aspek produksi atau operasional ini sangatlah
diperlukan dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti dekat dengan pasar,
dekat dengan bahan baku, tersedia sarana dan prasarana, serta lain sebagainya.
Berdasarkan hasil observasi, pemilik tempat makan "ayam geprek tok patok"
memilih tempat atau lokasi usaha di jalan Blumbungan utara jembatan mesem ini
karena mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, berada di pinggir jalan raya yang
lalu lintasnya sangat ramai sehingga memudahkan pemilik untuk menjalankan
usahanya dan memudahkan konsumen untuk membeli di tempat ini. Kedua, dekat
dengan pasar yaitu pasar blumbungan yang nantinya akan memudahkan pemilik
untuk berbelanja kebutuhan usaha di pasar tersebut. Ketiga, karena pemilik
memanfaatkan tempat kosong atau toko yang berada di sebelah rumahnya sendiri,
sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk menyewa atau membeli tempat
usahanya.
c. Metode penilaian lokasi
Metode penilaian lokasi juga sangat diperlukan untuk menentukan layak atau
tidaknya lokasi usaha yang dipilih. Namun dari hasil observasi, pemilik tempat usaha
ini tidak melakukan atau menggunakan metode penilaian lokasi apapun, baik itu
observasi, value atau nilai, analisis ekonomi, dan perbandingan biaya. Menurut
pemilik, dalam menilai lokasi usahanya tidak menggunakan metode penilaian
apapun karena si pemilik memanfaatkan rumahnya sendiri yang terdapat toko
kosong yang kemudian di renovasi menjadi tempat makan "ayam geprek tok patok"
ini.
d. Penentuan luas produksi
Penentuan luas produksi berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang dihasilkan
dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas, teknis, dan biaya yang
efisien. Menurut hasil observasi, di tempat makan ini untuk jumlah produksi yang
dihasilkan tidak menentu karena tergantung pada banyak atau tidaknya konsumen.
Namun, untuk jumlah penghabisan ayam dalam sebulan itu rata-rata 2 ton ayam
yang dikirim setiap minggunya. Untuk tenaga kerja ada 9 orang dengan sistem shift-
shiftan. Untuk kriteria karyawan sendiri tidak ada yang spesifik hanya saja yang
penting siap bekerja, disiplin, dan jujur. Untuk biaya yang dikeluarkan juga tidak
menentu tergantung pada harga bahan baku di pasar dan banyaknya pesanan.
Untuk bulan terakhir ini (bulan Agustus-oktober), biaya untuk membeli ayam 60 juta
lebih, beras 1 ton 9 juta lebih, minyak goreng 6 juta, tepung 20 dos itu 80 juta lebih,
dan biaya lain untuk membeli bahan lainnya.
e. Tata letak (layout)
Tata letak (layout) merupakan penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
mempermudah proses produksi. Berdasarkan hasil observasi, di tempat makan
ayam geprek tok patok ini juga memiliki tata letak (layout) yaitu masuk ke tempat
makan ini di sebelah kanan sudah ada kasir atau tempat pemesanan makanan,
kemudian dibagian kiri dan atas tempat makan para konsumen, dan dibagian
belakang ada dapur yang digunakan untuk proses produksi bahan (input) menjadi
makanan siap saji (output). Dibagian dapur dibentuk pula layout atau tata letaknya
yaitu ketika masuk dapur, kita langsung diperlihatkan pada lemari atau rak untuk
meletakkan peralatan. Dibagian kanan merupakan tempat menggoreng yang sudah
siap dengan kompor tertata rapi. Disebelah kiri ada tempat penyimpanan ayam atau
frezeer besar yang pajang untuk memudahkan mengambil ayam.
f. Pemilihan teknologi
Dalam aspek produksi atau operasional, pemilihan teknologi yang tepat sangat
dibutuhkan karena ini akan berhubungan dengan jalannya proses produksi dalam
suatu usaha. Dalam memilih teknologi yang akan digunakan haruslah ada beberapa
pertimbangan diantaranya ketepatan teknologi dengan bahan bakunya,
keberhasilan teknologi di tempat lainnya, dan lain sebagainya. Menurut hasil
observasi, tempat makan "ayam geprek tok patok" ini memilih teknologi yang
digunakan untuk proses produksi. Dalam memilih teknologi yang akan digunakan,
pemilik menyesuaikan dengan kebutuhan dan ketepatan dengan bahan bakunya.
Teknologi yang ada di tempat ini seperti freezer besar untuk menyimpan ayam,
etalase untuk menyimpan ayam yang sudah digoreng, serta kompor yang digunakan
untuk menggoreng. Dalam tempat makan ini tidak ada teknologi yang sangat
canggih dan banyak, karena disini hanya memanfaatkan teknologi yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan bahan bakunya.
Selain hasil observasi diatas, juga ada beberapa hasil observasi lainnya, diantaranya :
1) Pendapatan yang diperoleh per hari di taksir kurang lebih 5 jutaan, jadi untuk
sebulan kurang lebih 150 juta. Untuk pendapatan bersihnya 50 juta.
2) Untuk kerugian tempat kuliner makan "ayam geprek tok patok" ini tidak pernah
mengalami kerugian, bahkan Pada saat launching target awal ayam hanya 5 kg,
namun ternyata melebihi target hingga 20-50 kg. Sampai saat ini "ayam geprek
tok patok" ini cukup banyak menghasilkan keuntungan yang di peroleh
3) Sistem penjualan yang diterapkan di tempat makan ini adalah offline dan online.
Jika offline, langsung datang dan makan ditempat atau dibawa pulang.
Sedangkan jika online, dapat dilakukan dengan pemesanan di media sosial baik
WA ataupun Instagram.
4) Modal awal saat membuka usaha atau launching di jalan Blumbungan utara
jembatan mesem ini kurang lebih 80 juta. Berbeda lagi dengan yang di cabang
baik di Ganding atau di larangan bedung. Jika di larangan bedung modal awal
buka usaha kurang lebih 50 juta. Sedangkan di Ganding itu lebih dari 80 juta
karena masih ada biaya untuk sewa tempat. Selebihnya dari itu setiap tempat
memiliki alasan masing masing atas perbedaan modal dan kebutuhan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aspek produksi juga dikenal sebagai aspek operasional atau teknis. Aspek produksi atau
operasional ini merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Aspek produksi atau operasional
dapat dimulai apabila aspek pemasaran telah dilakukan studi kelayakan bisnis dan dinyatakan
layak untuk dilakukan dari segi pemasaran. Aspek produksi atau operasional adalah untuk
menilai kesiagaan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Produksi adalah suatu proses
dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang
disebut output. Jadi, analisis dari aspek produksi atau operasional adalah untuk menilai
kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas
produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam aspek ini antara lain, penentuan lokasi usaha, metode penilaian lokasi, luas
usaha produksi, tata letak atau layout, serta pemilihan teknologi.

B. Saran

Kami selaku penyusun makalah mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih terdapat kekurangan yang tidak lain adalah keterbatasan penyusun. Untuk itu, kami
berharap kepada pembaca ini bila di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan di mohon
memberi masukan, saran, dan komentar yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah
di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE. 2006.

Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo. 2002.

Husein, Umar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2007.

Ibrahim, Yakob. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta. 1998.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai