Disusun Oleh :
Chandra Pratiwi
(1445143163)
Diki Iskandar
(1445140102)
Mochamad Akbar FS
(1445140112)
Reni Anggraini S
(1445143169)
MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM STRATA 1
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat bagi Allah SWT yang telah
memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul Pendekatan Sistem yang merupakan tugas mata kuliah Teori Sistem
di program studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, penulis telah mendapat
banyak bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan yang berupa gagasan
pemikiran maupun bantuan dukungan moril. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
Kedua orang tua yang telah mendidik serta membantu penulis sampai saat
ini.
Prof. Dr. Mukhneri Mukhtar, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori Sistem
yang selalu memberikan materi serta motivasi kepada kami.
Dan juga kepada Dede Hamdani, M.Pd selaku asisten dari Prof. Dr. Mukhneri
Mukhtar, M.Pd yang selalu sabar dan ikhlas membimbing kami di mata kuliah
Teori Sistem ini.
Kakak Tingkat jurusan Manajemen Pendidikan yang telah memberikan
sumbangan ide dan referensi.
Teman-teman manajemen pendidikan 2014 yang selalu membantu
memberikan saran dan kritik dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangankekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin.
Jakarta, 21 Februari 2015
Penyusun
2 | Pendekatan
Sistem
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Masalah
..................................................................................................................
1
2. Rumusan
Masalah
..................................................................................................................
3
3. Tujuan
Pembahasan
..................................................................................................................
4
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Definisi
Konseptual
..................................................................................................................
5
2. Penelitian Relevan
..................................................................................................................
5
3. Pembahasan
3 | Pendekatan
Sistem
..................................................................................................................
7
1. Pengertian
Pendekatan
Sistem
............................................................................................................
7
2. Jaringan
Kerja
............................................................................................................
8
A. Kegunaan
Jaringan
Kerja
......................................................................................................
9
B. Keuntungan
Jaringan
Kerja
......................................................................................................
9
C. Tahapan
Penyusunan
Jaringan
Kerja
......................................................................................................
10
3. PERT
............................................................................................................
10
A. Komponen-Komponen
Jaringan
PERT
......................................................................................................
11
B. Kegunaan
PERT
......................................................................................................
12
C. Lambang
yang
Digunakan
dalam
PERT
......................................................................................................
13
D. Ketentuan
4 | Pendekatan
dalam
Sistem
Penyusunan
Jaringan
Kerja
......................................................................................................
15
E. Langkah-langkah
dalam
Menggambarkan
PERT
......................................................................................................
18
F...............................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan
..................................................................................................................
21
2. Saran
..................................................................................................................
21
G. DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................................
22
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
5 | Pendekatan
Sistem
Q.
R.
S.
T.
U.
V.
W.
X. BAB 1
Y. PENDAHULUAN
Z.
1. Latar Belakang Masalah
AA. Sistem adalah kumpulan dari unsur-unsur atau komponen yang
teratur dan saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang
utuh (totalitas). Jika suatu komponen ada yang putus maka sistem
tersebut juga akan terputus. Sebelum membentuk suatu sistem kita harus
tahu tujuan dibentuknya sistem tersebut. Sistem dibuat tidak lain adalah
untuk menjadikan suatu kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif.
Seringkali masalah-masalah terjadi karena suatu kegiatan mengalami
sistem yang buruk atau tidak berfungsinya suatu komponen dalam
sistem. Sehingga dikeluarkanlah suatu pendekatan yang dinamakan
dengan pendekatan sistem.
6 | Pendekatan
Sistem
Sistem
2. Rumusan Masalah
AD. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari pendekatan sistem?
2. Apa pengertian dari jaringan kerja?
3. Apa kegunaan dari jaringan kerja?
4. Bagaimana menyusun jaringan kerja?
5. Apa pengertian dari PERT?
8 | Pendekatan
Sistem
6.
7.
8.
9.
3. Tujuan Pembahasan
1. Diharapkan mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan
pendekatan sistem, jaringan kerja, dan PERT.
2. Diharapkan mahasiswa memiliki bekal yang
nantinya
dalam
AS.
AT. BAB 2
AU. PEMBAHASAN
1. Definisi Konseptual
AV. Johnson, Kast, dan Rosenzweig (1973) mengemukakan bahwa
pendekatan sistem adalah cara berpikir untuk mengatur tugas, melalui
suatu kerangka yang melukiskan faktor-faktor lingkungan internal dan
eksternal sehingga merupakan suatu keseluruhan secara terpadu.
9 | Pendekatan
Sistem
2 Ajiboye Sole Adegoke, (2011), Measuring Process Effectiveness Using Cpm/Pert, (online),
jilid 6, no 6, http:// www.ccsenet.org/ijbm.v6n6p286
10 | P e n d e k a t a n
Sistem
trucks. By reducing and stabilizing the process cycle time, the problem
was solved, saving the
AZ.
company the cost of leasing more parking lots for the
customers trucks. In addition, the customers were happy with less time
spent in the companys premises.3 (Metode CPM (Critical Path Method)
dan PERT (Programme Evaluation and Review Technique) digunakan
untuk menganalisa sebuah pelayanan kepada pelanggan dalam sebuah
organisasi dengan masalah yang ada yaitu ketersediaan area parkir
untuk kendaraan pelanggan. Dengan mengurangi dan menyeimbangkan
proses daur waktu, masalah dapat terselesaikan dan dapat menyimpan
tarif parkir perusahaan tersebut terhadap kendaraan pelanggan.
Pelanggan akan merasa senang dengan waktu yang dihabiskan lebih
sedikit di area perusahaan itu)
BA. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode CPM
dan PERT yang merupakan bentuk jaringan kerja yang menggunakan
jaringan sistem dapat digunakan dalam mengatasi masalah dalam
perusahaan diatas, dengan menganalisa kejadian yang terjadi lalu dibuat
suatu sistem yang matang sehingga membuat para pelanggan pada
akhirnya senang dengan pelayanan dari perusahaan tersebut.
3Ibid.
11 | P e n d e k a t a n
Sistem
3. Pembahasan
1. Pengertian Pendekatan Sistem
BB. Pendekatan sistem ialah pendekatan yang bersifat integratif
(penyatuan) karena pendekatan ini didasarkan pada cara berfikir logis
dan sistematis dalam memecahkan suatu masalah organisasi.
Pendekatan sistem dapat digunakan dan diimplementasikan dalam
berbagai hal atau kegiatan misalnya berbagai kegiatan organisasi baik
dalam bidang informasi, pendesainan pekerjaan, pengambilan
keputusan, manajemen, maupun dalam penanganan proyek-proyek dan
lain sebagainya. Salah satu bentuk penerapan konsep pendekatan
sistem dalam pendesainan pekerjaan organisasi adalah melalui
perencanaan jaringan kerja (Network planning). Masalah yang sering
timbul dalam perencanaan adalah tidak konsistennya sistem
perencanaan dengan kebutuhan di lapangan, karena para pengambilan
keputusan dan perencanaan sering mengabaikan pendekatan sistem
dalam perencanaan.4
BC. Di dalam kegiatan organisasi HIMA misalnya, dalam organisasi
tersebut terdapat jaringan kerja yang menghubungkan antar departemen
agar antar departemen dapat berjalan selaras dan menjunjung tinggi
4 Mukhtar Mukhneri, (2008), Manajemen Sistem, Jakarta: BPJM, hlm.29-30
12 | P e n d e k a t a n
Sistem
sub
sistem
dari
sistem
organisasi
secara
keseluruhan.
5 Ibid, hlm.30
13 | P e n d e k a t a n
Sistem
intensif.
Perencanaan jaringan kerja sangat membantu dalam komunikasi.
Dengan perencanaan jaringan kerja dapat dimunginkan
pelaksanaan proyek secara lebih ekonomis, dan tidak ragu-ragu
14 | P e n d e k a t a n
Sistem
BL.
3. PERT (Programme Evaluation and Review Technique)
BM.
15 | P e n d e k a t a n
Sistem
pekerjaan
yang
harus
dilaksanakan.
Kegiatan
BN.
A.
B.
C.
Te=
B.
+ ( 4 ) Tm+Tp
6
D.
E.
BP.
BQ.
BR.
BS.
Kegunaan PERT
BT.
Sebagai suatu model
jaringan kerja dan alat pengelola,
16 | P e n d e k a t a n
Sistem
10 Ibid, hlm.34-36
17 | P e n d e k a t a n
Sistem
g.
i.
Kegiatan ini
j.
k.
ini
Sistem
CC.
CD.Peristiwa 2 tidak dapat terjadi sebelum kegiatan A selesai. Peristiwa 3
tidak dapat terjadi sebelum kegiataan B selesai.
b. Sebelum suatu kegiatan dapat dimulai, semua
kegiataan
yang
CE.
CF. Setiap gambar ini terlihat kegiatan C menuju ke peristiwa 1, ini berarti
mengulangi peristiwa.
d. Setiap kegiatan tertuju pada suatu peristiwa.
11 Ibid, hlm.36-40
19 | P e n d e k a t a n
Sistem
CG.
CH.Kegiatan A tertuju pada peristiwa 2, kegiatan B tertuju pada peristiwa
3, kegiatan C tertuju pada peristiwa 4 dan kegiatan D tertuju pada
peristiwa 5 dan kegiatan E dan F tertuju pada peristiwa 6.
e. Perhitungan selalu dimulai dari kiri ke kanan, seperti contoh di atas .
f. Semua kegiatan dalam jaringan kerja harus selesai pada tujuan akhir.
Contoh diatas terlihat bahwa semua peristiwa pada akhirnya harus
berakhir pada tujuan akhir, yakni tercapainya tujuan proyek.
g. Panah hanya menujukkan logika bahwa suatu aktivitas mendahului
aktivitas yang lain yang mengikutinya, dan panjang panah tidak
mempunyai arti apa-apa.
h. Menggambarkan kegiatan majemuk dalam jaringan kerja perlu kita
pecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Ini perlu dilakukan
dengan tujuan agar kegiatan kegiatan yang kecil ini dapat dilakukan
secara bertingkat sejalan dengan kebutuhan lainnya. Contoh dibawah ini
merupakan kegiatan majemuk, dimana
kegiatan A, B, C merupakan
CI.
CJ. Tiap kegiatan tersebut dapat dipecah-pecah misalnya kegiatan A
menjadi A1, A2, A3, kegiatan B menjadi B1, B2, B3 dan kegiatan C
20 | P e n d e k a t a n
Sistem
CP.
j. Kesalahan mengambarkan jaringan kerja juga sering menggantung. Setiap
peristiwa selain event permulaan dan akhir harus mempunyai aktivitas
yang mengikuti dan mendahului yang menuju atau memulai dari peristiwa
tersebut. Jika terjadi sesuatu peristiwa tergantung atau bebas tanpa
hubungan,
itulah
yang
dinamakan
jaringan
tergantung.
21 | P e n d e k a t a n
Sistem
Jaringan
E.
Langkah-langkah
dalam
1)
Menggambarkan PERT12
Pikirkan dan tuliskan
semua
peristiwa
yang
ada
dan
akan
12 Ibid, hlm.40-42
22 | P e n d e k a t a n
Sistem
CQ.
CR.
23 | P e n d e k a t a n
Sistem
3. Menjelaskan, mengambarkan
hubungan-hubungan dan
kegiatan
dalam sistem.
4. Menggambarkan situasi atau keadaan dalam bentuk simbol-simbol.
CU.
CV.
CW.
CX.
CY.
CZ.
DA.
DB.
DC.
1. Kesimpulan
BAB 3
PENUTUP
DD.
dapat
ditoleransi
untuk
memudahkan
penyelesaiannya.
2. Saran
24 | P e n d e k a t a n
Sistem
DF.
DG.
DH.
DAFTAR PUSTAKA
BPFE Yogyakarta
DI. Mukhtar, Mukhneri. (2008). Manajemen Sistem. Jakarta: BPJM
DJ.
Erlangga
DK.
DL.
DM.
DN.
DO.
DP.
DQ.
DR.
25 | P e n d e k a t a n
Sistem
DS.
DT.
DU.
DV.
DW.
DX.
DY.
26 | P e n d e k a t a n
Sistem