DISUSUN OLEH :
CAROLUS PANDEGA NURTYANDI (201872097)
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
1|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai.
Laporan ini merupakan salah satu tugas yang harus kami selesaikan dalam mata
kuliah Psikologi Industri.
Dalam Penelitian ini kami mengucapkan terimakasih kepada beberapa
pihak yang telah membatu kami dalam mengumpulkan informasi mengenai
makalah yang telah kami lakukan.
Semogamakalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
pedoman bagi penelitian selanjutnya serta kami juga mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan makalah ini jika terdapat kekeliruan. Terima kasih.
Penulis
2|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................4
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................6
2.1. Definisi Pelatihan dan Pengembangan Personil ..................................................6
2.2. Faktor dalam Pelatihan dan Pengambangan Personil .........................................7
2.3. Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan Personil .............................................9
2.4. Sistem Pelatihan dan Pengembangan Personil.................................................. 10
2.5. Sasaran atau Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Personil ............................ 11
2.6. Metode –metode dalam Pelatihan dan Pengembangan Personil ....................... 13
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 16
3|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan jaman, menuntut individu dan perusahaan
meningkatkan diri juga sumber daya manusia yang andal. Upaya menyediakan
sumber daya tersebut dapat diperoleh melalui peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Sumber daya manusia yang berkualifikasi menurut kebutuhan
perusahaan dapat diperoleh melalui program pelatihan dan pengembangan
karyawan. Pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan faktor yang
mendorong tercapainya kompetensi karyawan sehingga dapat memberikan
kinerja terbaik pada perusahaan. Perusahaan perlu mengidentifikasi kebutuhan
organisasi sehingga perusahaan dapat menerapkan jenis program pelatihan dan
pengembangan yang akan diberikan kepada individu dalam organisasi.
4|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
5|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Pelatihan dan Pengembangan Personil
Pelatihan dan pengembangan karyawan adalah sebuah subsistem di dalam
suatu perusahaan yang menekankan pada perbaikan kinerja individu.
Subsistem ini amat penting karena perusahaan besar dan berkelanjutan akan
membutuhkan karyawan dengan kinerja yang luar biasa pula. Berikut
pengertian perlathan dan pengembangan menurut para ahli:
William G. Scott mendefinisikan pelatihan sebagai sebuah kegiatan
yang bertujuan mengembangkan pemimpin untuk mencapai
keefektifan pekerjaan individual yang lebih besar dan hubungan
antarpribadi dalam organisasi yang lebih baik, serta menyesuaikan
pemimpin kepada konteks seluruh lingkungannya.
Menurut Andrew E. Sikula, pelatihan karyawan adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek, menggunakan prosedur sistematis
dan terorganisir, di mana personal nonmanajerial mempelajari
kemampuan dan pengetahuan teknis untuk tujuan tertentu.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
juga mencantumkan definisi pelatihan kerja, yakni keseluruhan
kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap,
dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu,
sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Baik pelatihan, maupun pengembangan karyawan, keduanya memberikan
pengetahuan praktis untuk menambah kapabilitas karyawan, meningkatkan
kinerja karyawan, dan membantu karyawan mengurangi kesalahan dalam
bekerja. Keduanya pun dapat diterapkan kepada karyawan yang sudah
berpengalaman dalam bekerja, maupun karyawan baru.
6|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
7|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
3. Motivation
Motivasi dalam training ini sangat perlu sebab pada dasarnya motif yang
mendorong karyawan untuk menjalankan training tidak berbeda dengan motif
yang mendorongnya untuk melakukan tugas pekerjaannya.
4. Active Participation
Di dalam pelaksanaan pendidikan training, para trainess harus turut aktif
mengambil bagian di dalam pembicaraan-pembicaraan mengenai pelajaran
yang diberikan, sehingga akan menimbulkan kepuasan pada para trainees
apabila saran-sarannya diperhatikan dan dipergunakan sebagai bahan-bahan
pertimbangan untuk memecahkan kesulitan yang mungkin akan timbul.
5. Selection of trainees
Training sebaiknya diberikan kepada mereka yang berminat dan
menunjukkan bakat untuk dapat mengikuti latihan itu dengan berhasil.Apabila
latihan diberikan pada mereka yang tak mempunyai minat, bakat, pengalaman,
kemungkinan untuk berhasil sedikit sekali.Oleh karena itu sangat perlu
diadakan seleksi.
6. Selection of trainers
Tidak setiap orang dapat menjadi seorang pengajar yang baik.Seorang
pengajar (trainers) harus mempunyai syarat-syarat tertentu.Hal ini disebabkan
kareba trainers akan menghadapi manusia yang mempunyai sifat yang berlain-
lainan.
7. Trainer training
Trainer sebelum diserahi tanggungjawab untuk memberikan pelajaran
hendaknya telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi tenaga
pelatih.Dengan demikian salah satu asas yang penting dalam pendidikan ialah
agar para pelatih mendapat didikan sebagai pelatih.
8. Training methods
Suatu latihan akan berhasil tidak tergantung pada tenaga pengajarnya saja
akan tetapi juga tergantung pada metode yang dipergunakan.Metode yang
digunakan dalam training harus sesuai dengan jenis training yang diberikan.
8|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
9|P age
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
2. Pelatih / Trainer
Tugas pelatih adalah mengajarkan bahan-bahan latihan dengan metode-
metode tertentu sehingga peserta akan memperoleh pengetahuan, ketrampilan
dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran yang diinginkan oleh
perusahaan.
3. Bahan-bahan latihan
Berdasarkan sasaran training barulah disusun untuk menentukan bahan-
bahan latihan yang relevan.Kalau bahan ini tidak relevan jelas sasaran training
juga tidak akan tercapai.
5. Trainees ( Peserta)
Peserta adalah komponen yang cukup penting, sebab berhasilnya suatu
program latihan tergantung pada traineesnya.Sejauh mana peserta memang
memerlukan dan merasa mampu untuk mengikuti program latihan merupakan
10 | P a g e
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
dua hal yang mempengaruhi kadar keberhasilan suatu program pelatihan dan
pengembangan.
11 | P a g e
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
12 | P a g e
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
13 | P a g e
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
14 | P a g e
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
stimulasi adalah sesuatu jenis alat atau teknik yang menjalin secepat mungkin
kondisi-kondisi nyata yang ditemukan dalam pekerjaan.
Metode-metode simulasi di antaranya ialah:
1) Studi kasus ( case study)
Studi kasus adalah uraian tertulis atau lisan tentang masalah
dalam perusahaan atau tentang keadaan perusahaan selama jangka
waktu tertentu yang nyata atau hipotesa yang didasarkan pada
kenyataan. Pada metode ini, peserta diminta untuk mengidentifikasi
masalah-masalah dan merekomendasi jawaban-jawabannya.
2) Role Playing (bermain peran)
Role playing digunakan untuk member kesempatan kepada para
peserta untuk mempelajari keterampilan hubungan antar manusia
melalui praktek dan untuk mengembangkan pemahaman akan
pengaruh kelakuan mereka sendiri pada orang lain.
2. Metode Site
Metode ini terdiri dari dua macam ialah:
a. On the job training: Latihannya berupa penugasan personil-personil
baru kepada personil-personil yang sudah senior. Realitasnya adalah
personil senior yang sudah berpengalaman tersebut mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan pekerjaannya kepada personil yang
baru. Personil yang baru diharapkan akan bisa meniru atau
mengadopsi apa yang dicontohkan oleh personil lama.
b.Job rotation (rotasi pekerjaan): Untuk model ini orang yang dilatih
ditempatkan pada pekerjaan-pekerjaan yang berbeda atau pada
bagian-bagian yang berbeda dalam suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu.
15 | P a g e
PSIKOLOGI INDUSTRI | 201872097 – CAROLUS PANDEGA N
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maka dari hasil penulisan makalah pelatihan dan pengembangan personil di atas
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelatihan dan pengembangan personal adalah keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan
dan keahlian tertentu, sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan.
2. Faktor yang perlu diperhatikan yakni individual differences, relation to job
analysis, motivation, active participation, selection of trainees, selection of
trainers, trainer training, dan training methods.
3. Tujuan dari latihan dan pengembangan adalah untuk meningkatkan
produktivitas, meningkatkaan mutu kerja, meningkatkan ketepatan dama
human resources planning, meningkatkan moral kerja, menjaga kesehatan
dan keselamatan kerja, dan menunjam pertumbuhan pribadi.
16 | P a g e