TUGAS AKHIR
Oleh
MADHAN HABIBIE SARAGIH
NIM 1605092048
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Akhir ini tepat pada waktunya guna memenuhi salah satu syarat untuk
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, banyak pembimbing dan bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak baik materi, moral, dan spiritual sehingga Tugas
Akhir ini dapat selesai sebagaimana mestinya. Maka pada kesempatan ini,
Negeri Medan.
iii
membimbing dan memberikan ilmu yang sangat berharga pada saat
Medan.
Saragih dan Ibunda Susantri Siregar, dan juga kepada adik saya Fikri
Rizaldi Saragih.
Semoga Tuhan membalas semua budi yang diberikan oleh semua pihak,
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
Praktik Kerja Lapangan ini bermanfaat bagi seluruh pembacanya dan khususnya
Studi Administrasi Binis ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga laporan
Penulis,
NIM 1605092048
iv
ABSTRAK
Tugas Akhir ini mencoba memaparkan tentang program-program apa dari
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang telah
dilaksanakan di PT Inalum (Persero), baik dari segi komitmen dan kebijakan,
perencanaan, pengorganisasian,dan pelaksanaan.
v
ABSTRACT
This Final Project tries to explain what programs of the Occupational Safety and
Health Management System that have been implemented at PT Inalum
(Persero), both in terms of commitment and policy, planning, organizing, and
implementing.
The study population was all workers registered as employees, while the study
sample was those who were involved in implementing SMK3 at PT Inalum
(Persero). The study was conducted with a qualitative survey. Data collected
through interviews and direct observation.
The results of this study study the commitment and policy, planning, organizing,
and application of OSH at PT Inalum (Persero). Commitment and leadership
policy towards the application of OSH already exists and is written. OSH planning
at PT Inalum (Persero) has been carried out before the formulation of the
program, one of which is by collecting data and determining priorities. The
application of OSH is carried out in the form of training, socialization, and the
provision of personal protective equipment. Recommendations for management
to further strengthen commitment to further improve performance, the provision
of qualified SMK3 personnel, the leadership of communicating OSH to all levels
of management, employees, and company guests.
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
DAFTAR ISI ix
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.4 Manfaat Penulisan 3
1.5 Sistematika Penulisan 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6
2.2 Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja 7
2.4 Kecelakaan Kerja 11
2.5 Kebijakan dan Undang-Undang yang Mengatur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja 11
2.6 Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja 12
BAB 3 METODE PENELITIAN 15
3.1 Cara Pengumpulan Data 15
3.2 Jenis Sumber Data 16
3.3 Teknik Analisis Data 16
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 18
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 18
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan 18
ix
4.1.2 Ruang Lingkup PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) 21
4.1.3 Produk PT Indonesia Asahan Aluminium
(Persero) 23
4.1.4 Visi dan Misi PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) 25
4.1.5 Nilai-nilai PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) 26
4.1.6 Logo PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 27
4.1.7 Struktur Organisasi PT Indonesia
Asahan Aluminium (Persero) 28
4.1.8 Job Description PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) 29
4.2 Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) 31
4.2.1 Penerapan Sistem Manjemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada PT Inalum 32
4.2.2 Komitmen dan Kebijakan 33
4.2.3 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada PT Inalum (Persero) 35
4.2.4 Penyebab Kecelakaan Kerja pada
PT Inalum (Persero) 36
4.2.5 Cara Mengurangi Kecelakaan Kerja pada
PT Inalum (Persero) 36
4.2.6 Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) pada PT Inalum (Persero) 37
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 39
5.1 Simpulan 39
5.2 Saran 39
LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
sejak dini yang menuntut berbagai perusahaan untuk selalu aktif dalam
pertambangan dan energi, yang dalam setiap proses kerjanya tidak terlepas
dari potensi bahaya. Potensi bahaya tersebut dapat berupa kecelakaan yang
terjadi di dalam kantor yang diakibatkan peralatan yang sudah tidak layak
pakai maupun peralatan kantor yang sudah rusak, serta di lapangan yang
dampak signifikan pada keselamatan dan kesehatan kerja dan juga bisa
disebabkan adanya faktor fisik lingkungan kerja seperti bising, panas ataupun
1
2
dalam suatu perusahaan, oleh sebab itu perlu diperhatikan semua elemen
segala resiko kerja, misalnya dalam hal tekanan kerja yang berat serta
kecelakaan yang dapat terjadi pada saat bekerja, upaya untuk menciptakan
tenaga kerja yang aman, sehat, bebas dari resiko kecelakaan yang dapat
membahayakan pekerja.
besar karena kita ketahui bahwa manusia adalah satu-satunya sumber daya
yang tidak dapat digantikan dengan teknologi apapun. Oleh sebab itu, dalam
membangun tenaga kerja yang sehat dan berkualitas perlu diterapkan Sistem
1. Bagi penulis sebagai bahan referensi bagi penulis, berikutnya yang ingin
kantor PLTA.
4
3. Bagi pembaca sebagai bahan referensi bagi masyarakat umum yang ingin
Dalam penulisan tugas akhir ini akan diuraikan dalam beberapa bab dan
setiap bab terdiri dari sub bab penjelasan singkat mengenai isi tiap bab dalam
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah,
yang bersumber dari buku yang sesuai dengan judul tugas akhir yang
Pada bab ini berisi cara pengumpulan data, jenis sumber data dan
visi, misi dan moto perusahaan, logo dan makna logo perusahaan, hasil
dan evaluasi.
TINJAUAN PUSTAKA
penyakit umum.
kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan”.
keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
6
7
kesehatan kerja tidak selalu membicarakan masalah keamanan fisik dari para
tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya”. Secara singkat, ruang lingkup
dari kerja
1. Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat yang utama bagi pegawai agar dapat tetap
Penumpukan abu dan kotoran tidak boleh terjadi, karena semua ruangan kerja,
Perlunya disediakan tempat sampah dalam jumlah yang cukup, bersih dan
8
bebas hama, tidak bocor dan dapat dibersihkan dengan mudah. Bahan buangan
dan sisa diupayakan disingkirkan diluar jam kerja untuk menghindari resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan. Ruang kerja harus bebas dan bersih dari tikus,
penyakit. Pada daerah malaria, semua tempat kerja harus dibersihkan dan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya
diperiksa dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja. Hal ini
tempat terbuka, apabila tidak ada persediaan air bersih, pegawai akan
mengurangi kemungkinan kecelakaan. Jika jalan sempir dan tidak bebas dari
tumpukan bahan dan hambatan lain, maka waktu akan terbuang untuk
Pengaruh udara panas dan akibatnya dapat menyebabkan banyak waktu yang
9
hilang karena pegawai tiap kali harus pergi keluar akibat “keadaan kerja yang
tidak tertahan”.
b. Suhu Udara
c. Kelembapan
efektif. Ventilasi dapat bersifat alamiah, berupa ventilasi buatan maupun ventilasi
untuk menolak suhu ekstrim atau suhu di atas/di bawah rata-rata. Udara segar
dan bersih harus disalurkan ke tempat kerja yang tertutup sehingga terjadi
pergantian udara beberapa kali. Untuk tiap pegawai yang bekerja di suatu
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup
gangguang dari mesin ataupun dari tumpukan bahan. Dalam keadaan tertentu
kepadatan tempat kerja dapat berakibat buruk bagi kesehatan pegawai, tetapi
letih yang pada umumnya dapat dihindari. Bagi pegawai pria maupun wanita
harus disediakan tempat duduk, sehingga waktu bekerja dia dapat melakukan
6. Pencegahan Kecelakaan
penyebabnya, apakah itu merupakan sebab teknis atau sebab yang datang dari
manusia. Upaya ke arah ini terlampau beraneka ragam untuk dibahas, yakni
mencakup upaya memenuhi peraturan dan standar teknis, antara lain meliputi
7. Pencegah Kebakaran
merupakan salah satu masalah untuk semua yang bersangkutan dan perlu
Mencegah itu lebih baik dari pada memadamkan kebakaran, tetapi harus
menyatakan, “Bahwa kecelakaan akibat kerja adalah kejadian yang tak terduga
dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak
Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakan dapat terjadi dikarenakan
Oleh sebab itu dalam hal ini terdapat dua permasalahan penting yaitu:
saat perjalanan transpor dari tempat kerja, atau waktu rekreasi atau cuti.
2. Kecelakaan lalu-lintas
3. Kecelakaan dirumah
Kesehatan Kerja
tempat kerja.
pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat baru sesuai dengan
pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat
dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak material, cuti
1. Pembentukan Komitmen
komitmen tentang arti pentingnya K3 harus dimulai dari level Top Management
berjalan dengan efektif dan optimal. Sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun
2. Perencanaan
K3.
3. Pengorganisasian
4. Penerapan
program kerja tersebut. Contoh program kerja yang bisa dilakukan yaitu
5. Pelaporan
6. Evaluasi
praktis biasanya dibentuk suatu tim auditor untuk melakukan audit dan verifikasi
METODE PENELITIAN
adanya data sebagai bukti dan informasi yang cukup dari sumber yang potensial
dan terpercaya. Dengan adanya data dan informasi tersebut, penulis dapat
yang akan diteliti dengan metode interview, tes, observasi, dokumentasi dan
Studi lapangan (field research) adalah perolehan data dari kegiatan yang
tanya jawab secara langsung kepada salah satu karyawan dari bagian
15
16
teori-teori yang berkaitan dengan judul yang akan diteliti dengan membeli buku-
Menurut Arikunto (2010: 172), “Yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah dari mana data dapat diperoleh”. Tugas akhir ini menggunakan
1. Data primer yaitu, data yang diperoleh secara langsung atau dari sumber asli
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku atau informasi-informasi
yang berhubungan dengan masalah dalam penulisan tugas akhir. Buku referensi
Teknik data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif. Dalam metode ini data yang diperoleh akan
17
Kuala Tanjung, Desa Sei Suka, Batu Bara, Sumatera Utara, Indonesia. PT
derasnya debit air dari Danau Toba melalui Sungai Asahan, mendorong
Pemerintah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air. Pada tahun 1972,
dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang
dihasilkannya.
18
19
Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%.
Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan
sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak tanggal 10 Februari
peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen. Secara de facto,
perubahan status Indonesia Asahan Aluminium dari PMA menjadi BUMN terjadi
Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada tanggal
pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun
diversifikasi produk dari aluminium ingot ke aluminium alloy, billet dan wire rod,
Utara, Indonesia.
Dan pada saat ini PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah menjadi
Indonesia.
21
Sungai Asahan dengan panjang 150 KM memiliki potensi debit pada musim
kemarau 60 m3/detik dan pada musim hujan lebih dari 100 m3/detik. Potensi
Danau Toba. Fungsi dari bendungan ini adalah untuk mengatur kestabilan
air keluar dari Danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun
Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun
berjarak sekitar 117 KM dari kota Medan. Pabrik peleburan terdiri dari 3 (tiga)
pada tungku-tungku reduksi. Pabrik karbon terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu :
unit tungku tipe anoda prapanggang dengan desain 170 KA dan telah
dikembangkan menjadi 190 KA. Kapasitas produksi 225.000 ton/tahun dari 510
unit tungku reduksi. Kapasitas tersebut sampai saat ini telah dikembangkan
sampai 260.000 ton/tahun. Pada tungku reduksi bahan baku alumina (Al2O3)
(dua) jenis kualitas produk yaitu 99.90% dan 99.70% Aluminium. Aluminium
September 1987.
nitrogen dan filter untuk menyaring pengotor yang ada sehingga produk
3. Aluminium Billet
Aluminium billet terdiri dari 2 (dua) jenis produk yaitu tipe 6061 dan 6063.
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi untuk dijadikan landasan dari
tujuan dari perusahaan yang telah ditentukan. Adapun visi, misi dan nilai PT
Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sampai dengan tahun 2025 seperti yang
berikut:
berkesinambungan.
a. Profesional
b. Pengembangan
c. Kerjasama
d. Tanggung jawab
e. Integritas
f. Faedah
akibat berakhirnya kontrak dengan Jepang dan resmi menjadi BUMN, logo PT
1. Logogram
Visual logogram merupakan stilasi huruf ‘A’ dan ‘L’ yaitu simbol kimia dari
karakter yang progresif sebagai pelopor dan market leader industri berbasis
2. Logotype
makna bahwa personifikasi Perseroan adalah sosok yang disiplin dan profesional
Logogram dan logotype memiliki 3 (tiga) warna yaitu biru, hijau dan merah
kerja sama antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan.
(Persero)
wewenang:
30
1. Direktur Utama
Direktur Utama adalah salah seorang Direksi yang oleh karena jabatannya
berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan.
2. Direktur
b. Keuangan
d. Operasi
3. Direktorat
4. Departemen
pelaksanaan dari ketentuan yang telah digariskan atau ditentukan oleh Divisi
5. Seksi
6. Sub-seksi
setiap kebijaksanaan yang telah ditentukan atau digariskan oleh seksi masing-
(RMK3L).
pada PT Inalum
akibat kerja.
tahapan yang harus dilakukan agar SMK3 tersebut menjadi efektif, karena SMK3
pelaksanaanya untuk menjamin bahwa sistem itu dapat berperan dan berfungsi
sehingga dapat digunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari
yang kecil dan praktis sehingga mudah dipindahkan dan dibawa kemana-
mana.
2. Pada ruangan kerja setiap bagian terdapat kotak Pertolongan Pertama pada
pelindung diri minimal yang harus dipakai di area kerja yaitu helm, kacamata,
kesehatan kerja dan lingkungan sehingga akan dihasilkan proses kerja dan
34
produk yang berkualitas, sehat dan aman serta baik terhadap lingkungan.
serta lingkungan.
Kebijakan K3 ditinjau ulang secara berkala satu tahun sekali atau bila terjadi
35
secara berarti.
unsur yang berada di perusahaan, baik pihak manajemen maupun tenaga kerja
kerja, tujuan keselamatan dan kesehatan kerja pada PT Inalum (Persero) adalah
sebagai berikut:
Jika karyawan merasa nyaman dan tenang dalam bekerja, maka pekerja
dan gangguan kesehatan bagi pekerja, tetapi dapat mengganggu proses dalam
(Persero) yaitu:
2. Akibat peralatan yang sudah tidak layak pakai. Hal ini dapat terjadi karena
pekerjaannya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
(Persero) yaitu:
37
1. Menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman melalui penataan ruangan,
yang cukup.
selama 8 jam dalam 1 hari kerja. Dengan 1 jam untuk waktu istirahat.
(Persero)
yaitu:
menjadi salah satu penyebab kecelakaan kerja jika tidak ditangani sesuai
38
5.1 Simpulan
5.2 Saran
41
Lampiran 1
Inalum (Persero)?
(Persero)?
Inalum (Persero)?
(Persero)?