Anda di halaman 1dari 8

PT.

NISSIN BISCSUIT INDONESIA

Di susun oleh :

MUHAMMAD KELVIN NANDITA

40040117640010

DOSEN PENGAMPU : FAHMI ARIFAN ST, MT

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa tetapi juga
kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap aktifitas pekerjaan. Dan saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek
kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin, potensi kecelakaan kerja
harus dicegah atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya. Penanganan masalah keselamatan
kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku
usaha, tidak bisa secara parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam
perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sistem K3 pada pabrik PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA ?


2. Apa permasalahan sistem K3 pada pabrik PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA ?
3. Bagaimana solusi dari permasalahan tersebut ?

C. PEMBATASAN MASALAH

1. Sistem K3 pada pabrik PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA


2. Permasalahan sistem K3 pada pabrik PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA
3. Solusi dari permasalahan tersebut
BAB II
ISI

A. SEJARAH PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA


Nissin Biscuit Indonesia telah memproduksi aneka makanan ringan sejak tahun 1977.
Dengan produk yang paling terkenal seperti Nissin, Monde dan Khong Guan, bersama dengan
pabrik lain di bawah Kelompok Khong Guan di Jakarta, Nissin juga memproduksi aneka biskuit,
kue, kerupuk, makanan ringan dan wafer dengan brand Butter Coconut, Frychip, Honey,
Aynako, dan Longer Stick. Pekerjanya sekitar 700 orang, dengan pendidikan minimal SMA.
Perusahaan ini didirikan oleh Bp. Thaja Kaylani dan Bp. Haris Darmono. Luasnya sekitar 8 ha.
Alamat dari perusahaan ini berada di Jl. Raya Semarang km 23 Ungaran kab. Semarang
JawaTengah Indonesia.

B . VISI & MISI PT NISSIN BISCUIT INDONESIA

VISI :
PT Nissin bertekad menjadi produsen biscuit terbaik di Indonesia
MISI :
Memproduksi biscuit yang bergizi tinggi, higienis, inovatif dan berkualitas dengan cita
rasa tinggi serta terjamin mutunya kepada pelanggan dengan cara terbaik yang dikembangkan
oleh SDM yang unggul dengan teknologi modern.

C. PENJELASAN TENTANG PABRIK PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA

Proses pembuatan produk NISSIN sebagian besar menggunakan mesin yang di datangkan
dari luar negeri namun ada pula proses pembutan produk yang menggunakan tenaga manusia di
karenakan proses pembuatan tidak memungkinkan jika menggunakan mesin. Semua karyawan
disana sebelum memasuki ruang produksi di wajibkan untuk membersihkan tangan dan di
sterilisasi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dari produk tersebut.
PT Nissin Biscuit Indonesia telah memproduksi makanan-makanan ringan bercita rasa
tinggi yang sehat dan halal sejak tahun 1977. Bersama pabrik-pabrik lain di bawah Kelompok
Khong Guan di Jakarta, Nissin mengawali kiprahnya dengan gemilang dalam produksi biskuit
kemasan kecil sampai kemasan kaleng besar.
Nissin memulai produksinya dengan brand Butter Coconut, Frychip, Honey, Aynako, dan
Longer Stick. Sejalan dengan perkembangannya, Nissin semakin variatif memproduksi biskuit,
kue, kerupuk, makanan ringan dan wafer.
Menghadapi persaingan ketat di industri makanan, Nissin tidak pernah gagal menjadi
yang terbaik di antara para kompetitornya. Nissin selalu menghasilkan produk-produk
berkualitas melalui teknologi serta tim penelitian dan pengembangan yang inovatif. Dengan
dukungan yang berkelanjutan dari teknologi termutakhir, SDM, serta tim penelitian dan
pengembangan, Nissin tumbuh dan berkembang menjadi merek besar yang disegani di pasar
Indonesia maupun manca negara.
Nissin selalu berpijak pada nilai-nilai tradisional seperti kerja tim, pembelajaran
berkesinambungan, dan pelayanan. Nilai-nilai tersebut adalah kunci yang menuntun kami untuk
melayani konsumen lebih baik lagi.
Beberapa produk yang di hasilkan dari pt. nissin diantaranya adalah nissin crackers,
walens choco soes, wafer cokelat, nissin crispy crackers, butter cookies, serena egg roll, khong
guan merah, cream crackers, selected wafer cream dan masih banyak lagi.

D. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3) PT Nissin


Biscuit Indonesia
PT Nissin Biscuit Indonesia yang terletak di Jl. Raya Semarang Salatiga Km. 23
Ungaran menyadari bahwa dengan memproduksi produk yang berkualitas dan bergizi, maka
Nissin turut memberikan konstribusinya untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa. Karena
itu, pengawasan mutu produk menjadi salah satu prioritas utama.
Standar mutu yang diterapkan oleh Nissin mencakup penggunaan bahan baku pilihan dan
penggunaan tegnologi canggih dalam proses produksi serta penerapan CPMB (Cara Produksi
Makanan yang Baik), GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation Standard
Opening Procedure) dan HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point). Standar Mutu
ISO 2200:2005 untuk kualitas dan keamanan produk juga telah ditetapka dalam proses
produksi disertai dengan sertifikat halal dari Majlis Ulama Indonesia (MUI). Sebuah bukti
bahwa semua produk Nissin memenuhi kaidah halal dan aman dikonsumsi.
PT Nissin Biscuit Indonesia yang terletak di Jl. Raya Semarang Salatiga Km. 23 Ungaran
memiliki sistem K3 yang belum maksimal, karena hasil dari kunjungan menunjukan
kekurangan pada sistem K3nya. Seperti kurangnya tulisan-tulisan atau poster yang
memberikan pengetahuan tentang K3, juga tidak adanya jalur evakuasi yang dibutuhkan jika
terjadi kecelakaan. Disisi lain penerapan APD pada pekerja sudah bagus, terlihat pada
karyawannya yang menggunakan alat perlindungan diri seperti masker, sarung tangan dan
penutup kepala.

E. SOLUSI DARI PERMASALAHAN.


Kekurangan dari pabrik ini adalaha kurangnya pada sistem K3nya seperti,kurangnya tulisan-
tulisan atau poster yang memberikan pengetahuan tentang K3, juga tidak adanya jalur evakuasi
yang dibutuhkan jika terjadi kecelakaan. Maka solusi dari permasalahan tersebut harus lebih di
perhatikan rambu-rambu K3 karena pemasangan gambar/rambu K3 atau Safety Sign merupakan
salah satu bentuk implementasi Sistem Manajemen K3/OHSAS 18001. Pemasangan rambu K3
di tempat kerja mempunyai fungsi penting yakni untuk mencegah dan meminimalkan kecelakaan
kerja di area yang memiliki potensi bahaya. Terdapat beberapa jenis rambu K3 yang digunakan
untuk menyampaikan pesan yakni:

1). Rambu dengan Gambar


2) Rambu dengan Gambar dan Tulisan
3). Rambu berupa pesan dalam bentuk Tulisan

Rambu-rambu K3 yang dibuat dengan menggunakan gambar dan tulisan, itu lebih baik. Salah
satu alasannya adalah orang hanya akan mengingat 10% dari informasi tanpa gambar visual yang
disampaikan 72 jam yang lalu. Jika informasi tersebut ditambahkan gambar visual, maka orang
akan mengingat lebih banyak sebesar 65% dari informasi tersebut.

Kemudian solusi yang kedua untuk permasalahan jalur evakuasi, karena menurut definisi saja
bahwa jalur evakuasi adalah jalur khusus yang menghubungkan semua area ke area yang aman
(Titik Kumpul). Dalam sebuah proyek konstruksi, jalur evakuasi sangatlah penting untuk
mengevakuasi para pekerja ke tempat aman apabila di dalam sebuah proyek terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Oleh sebab itu, rambu-rambu jalur evakuasi harus dipasang di semua area
proyek.

Jalur Evakuasi di proyek gedung bertingkat terdiri dari jalur menuju Tangga Darurat, Tangga
Darurat, dan jalur menuju Titik Kumpul di luar gedung.
Jumlah dan kapasitas Jalur Evakuasi menyesuaikan dengan jumlah penghuni dan ukuran gedung.
Kebutuhan Jalur Evakuasi juga dipengaruhi oleh waktu rata-rata untuk mencapai lokasi yang
aman (Titik Kumpul). Sebagian besar ahli keselamatan menyarankan setiap proyek gedung
memiliki minimal 2 Jalur Evakuasi, lebih banyak lebih baik.
Untuk standar lebar jalur evakuasi, sebenarnya tidak ada ketentuan secara umum. Yang harus
diperhatikan apakah jalur ini bisa dilalui dengan baik dan cepat, dan untuk jalur evakuasi (di luar
bangunan) hendaknya bisa memuat dua kendaraan sehingga apabila saling berpapasan tidak
menghalangi proses evakuasi. Dalam penentuan jalur evakuasi juga harus disepakati dimana titik
kumpul yang aksesnya mudah dan luas.
Yang perlu diperhatikan dalam jalur evakuasi adalah:

1. Jalur evakuasi harus cukup lebar, yang bisa dilewati oleh 2 kendaraan atau lebih (untuk
jalur evakuasi di luar bangunan).
2. Harus menjauh dari sumber ancaman dan efek dari ancaman.
3. Jalur evakuasi harus baik dan mudah dilewati.
4. dan intinya harus aman dan teratur.

Urutan evakuasi dapat dibagi ke dalam tahap-tahap berikut:

1. Deteksi
2. Keputusan
3. Alarm
4. Reaksi
5. Perpindahan ke area perlindungan
6. Transportasi
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada dasar pada setiap pekerjaan selalu ada bahaya yang mengancam manusia, mahluk
hidup lainnya, aset-aset disekitar. Kerugian / risiko yang diakibatkan bervariasi dari yang
sangat kecil sampai kepada yang terbesar dan kematian. Kecelakaan selalu diartikan sebagai
kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak
membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat dan tujuan dari keselamatan
dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,
sosial, dan psikologis.

b. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

c. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.

d. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi
kerja.

B. SARAN

Saran yang saya sampaikan bahwa, agar solusi yang diberikan dilaksanakan supaya
penerapan K3 dalam pabrik PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA dapat bekerja lebih
maksimal lagi dan dapat memproduksi produk-produk yang unggul.
DAFTAR PUSTAKA

http://bungautami2011.blogspot.co.id/2013/07/keselamatan-dan-kesehatan-
kerja.html
http://sriagilwibisono.blogspot.co.id/2013/06/kkl.html
http://blockinggravity.blogspot.co.id/2017/01/contoh-laporan-kunjungan-
industri.html
https://rianjayasafety.com/2016/08/18/pengertian-dan-penerapan-jalur-evakuasi/
http://agil-asshofie.blogspot.co.id/2016/04/alasan-pentingnya-keselamatan-
dan.html
https://www.google.co.id/search?source=hp&ei=n2X0WdSHGMPevASSt6agDQ
&q=sejarah+tentang+pt+nissin+biscuit+indonesia&oq=sej&gs_l=psy-
ab.3.0.35i39k1l2j0i67k1j0i131k1j0i67k1l2j0j0i67k1l2j0.2087.5633.0.7536.9.6.2.
0.0.0.195.765.0j5.6.0....0...1.1.64.psy-ab..1.8.956.6..0i3k1.138.F9FLq0nU_JQ

Anda mungkin juga menyukai