Ika Yanti
Program Studi Ilmu Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
2018
KONTRAK KULIAH
UTS 30%
UAS 30%
TGAS MANDIRI 15%
TUGAS KELOMPOK 15%
PRESENSI 10%
BONUS
KOMPETENSI UMUM
• PEMURNIAN SENYAWA
• IDENTIFIKASI KUALITATIF
• PENENTUAN KUANTITATIF KOMPONEN YG DICARI
Jenis Kualitatif
Analisis
Jumlah Kuantitatif
KEDUDUKAN PEMISAHAN DALAM ANALISIS KIMIA
HETEROGEN HOMOGEN
2. TITIK DIDIH : bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan
dengan metode destilasi.
3. KELARUTAN : suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki
spesifikasi kelarutan yang berbeda
4. PENGENDAPAN : suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau
larutan tertentu.
5. DIFUSI : dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan
bercampur) satu sama lain
6. ADSORPSI : merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada
permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran
renik atau organisme.
KLASIFIKASI PEMISAHAN
Fisika
Klasifikasi Metode
Pemisahan Berdasarkan perubahan keadaan
Kimia
Ekstraksi
Berdasarkan partisi antar fasa
Kromatografi
PEMISAHAN BERDASARKAN PERBEDAAN UKURAN
2. DIALISIS :
Dialisis adalah suatu
teknik pemisahan dengan
cara menggunakan
membran yang memisahkan
dua fasa cairan.
1. Desitilasi
Fisika 2. Sublimasi
3. Rekristalisasi
Kimia 1. Presipitasi
2. Pengompleksan (Masking)
3. Ion exchange
PEMISAHAN BERDASARKAN PERBEDAAN
KEADAAN FISIK
1. DISTILASI
Contoh: air dan etanol titik didih air adalah 100oC sedangkan etanol adalah 78.4oC
CONTOH DISTILASI BERTINGKAT
PEMISAHAN BERDASARKAN PERBEDAAN
KEADAAN FISIK
Contoh:
Kamfer
Metode ini bisa digunakan dalam
pemisahan kafein dari kefein
kasar (kafein yang masih
mengandung interferen).
PEMISAHAN BERDASARKAN PERBEDAAN
KEADAAN FISIK
Merupakan salah satu pemurnian suatu zat padat dari
campuran/pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat
3. REKRISTALISASI tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang cocok.
Prinsip rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang
akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur/pencemarnya
Contoh:
Kristal Tembaga(II)sulfat dalam
pengotornya. Sejumlah tembaga
dilarutkan dalam air yang
sudah ditambahkan asam sulfat
dan HNO3 pekat, kemudian
dikristalkan kembali
PEMISAHAN BERDASARKAN PERBEDAAN
KEADAAN KIMIA
Metode pemisahan kimia dengan cara pengendapan menggunakan
suatu zat presipitant.
1. PRESIPITASI
Metode presipitasi ( pengendapan ) , metode ini di bagi lagi
menjadi 3 macam , yaitu :
· presipitasi dengan pelarut organik
Contoh:
· Presipitasi dengan perubahan pH dari media
penentuan kadar Ca secara
gravimetri, interferen Cu2+, · Presipitasi dengan dekomposisi rangkap
Pb2+, dan Zn2+ . ion-ion
tersebut dapat diendapkan
dengan senyawa oksalat.
PEMISAHAN BERDASARKAN PERBEDAAN
KEADAAN KIMIA
Metode pemisahan kimia dengan cara pembentukan senyawa
2. MASKING komplek dari ion pengganggu dengan mengikatnya sbg kompleks
yang larut
diperlukan zat penopeng (masking agent) yg sesuai.
Aplikasi:
limbah pabrik banyak terdapat logam berat, seperti Zn,Cu, Cr,
Hg, Pb, dalam jumlah sedikit dengan orde ppm. Apabila ingin
menganaliss berapa kadar Pb, maka elemen lain itu berada
sebagai matriks pengganggu, yang dapat dihilangkan dngan
cara dikomplekskan—membentuk kompleks yang stabil dan
mudah larut, sehingga dapat dipisahkan
PEMISAHAN BERDASARKAN PERBEDAAN PARTISI
ANTAR FASA
Ekstraksi merupakan suatu
Ekstraksi metoda pemisahan berdasarkan
kelarutan suatu zat yang tak
saling campur