Anda di halaman 1dari 14

Pengambilan Keputusan dan Sistem Pakar

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Dewi Noor Fatikhah Rokhimakhumullah, SE., MSA., Ak.

Disusun Oleh :
Rifqi Hasperi 195030400111049
Shafwan Naufal Athallah 195030400111032
Marrysa Dwi Damayanti 195030407111045

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberi
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Pengambilan Keputusan dan Sistem Pakar” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen, selanjutnya tidak lupa kami sampaikan terimakasih
kepada Ibu Dewi Noor Fatikhah Rokhimakhumullah, SE., MSA., Ak. yang telah
membimbing kami selama proses pembelajaran dan penyusunan makalah ini,
dalam proses penyusunan makalah ini juga banyak teman-teman yang telah
berpartisipasi dan kepada mereka semua kami ucapkan terimakasih sebesar-
besarnya.
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat memudahkan khalayak
ramai dalam memahami “Pengambilan Keputusan dan Sistem Pakar” terutama
terkait dasar-dasar dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan
decision support system, serta kami berharap dengan adanya makalah ini dapat
memudahkan penulisan dengan tema yang sama di kemudian hari.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan dan akan
kami terima sebagai bahan pembelajaran untuk perbaikan kedepannya.

Malang, 2 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah.......................3
2.2 Sistem Pendukung Keputusan (DSS)....................................................................7
2.3 Perbedaan SPK Terstruktur dan Tidak Terstruktur..........................................8
2.4 Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Bisnis....................................................8
2.5 Penggunaan Lembar Kerja Elektronik (Spreadsheet) Untuk Pengambilan
Keputusan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi informasi telah merubah banyak aspek kehidupan
manusia, perubahan ini dapat berdampak baik maupun buruk bagi manusia, tak
lepas dari dampak perkembangan teknologi proses pengambilan keputusan dan
bagaimana manusia mengambil keputusan pada saat ini juga telah banyak
mengalami perubahan, jika dulunya pengambilan keputusan dilakukan dengan
manual melalui pertimbangan logika dan etika manusia, saat ini pengambilan
keputusan tersebut sudah dapat dilakukan oleh teknologi dengan kecepatan dan
keakutatan yang lebih baik. Perkembangan ini terjadi secara bertahap mulai dari
pengambilan keputusan secara utuh oleh manusia lalu berubah menjadi
pengambilan keputusan oleh manusia dengan pertimbangan data dari olahan
teknologi, dan saat ini pengambilan keputusan dapat dilakukan secara utuh oleh
teknologi melalui Artificial Inelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Perkembangan teknologi tersebut telah memudahkan banyak kegiatan
manusia, mulai dari kemudahan manusia dalam menentukan barang yang cocok
untuk berbelanja hingga memudahkan manusia mengambil keputusan manajerial
dalam suatu organisasi, dikarenakan dampak perubahan ini sangat signifikan
maka perlu adanya sebuah pembelajaran mendasar tentang bagaimana melakukan
pengambilan keputusan dan pemecahan yang baik, dan bagaimana memanfaatkan
teknologi informasi dengan benar, serta bagaimana membedakan fungsi dari
setiap teknologi itu sendiri dalam proses pengambilan keputusan, semua hal itu
bertujuan untuk memaksimalkan ketersediaan teknologi dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang diambil bisa sesuai dengan
alasan mengapa keputusan tersebut diambil.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar-dasar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah?
2. Apa itu sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support
System)?
3. Bagaimana perbedaan Structured DSS dan Unstructured DSS?
4. Bagaimana peran kecerdasan buatan dalam bisnis?
5. Bagaimana penggunaan lembar kerja elektronik untuk pengambilan
keputusan?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan dasar-dasar pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah
2. Menjelaskan sistem pendukung pengambilan keputusan atau DSS
3. Menjelaskan perbedaan Structured DSS dan Unstructured DSS

1
4. Menjelaskan peran kecerdasan buatan dalam bisnis
5. Menjelaskan penggunaan lembar kerja elektronik untuk pengambilan
keputusan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah


Proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dapat ditunjukkan
dari perbedaannya, yaitu dengan memberikan daftar langkah pemecahan masalah,
memberikan dua kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan masalah dan
memberikan pendekatan sistem sebagai dasar untuk memecahkan berbagai
masalah.

2.1.1 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan

Pembuatan keputusan bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah


yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian tujuan yang dimaksudkan dapat
dilaksanakan secara baik dan efektif.

Dasar-dasar pengambilan keputusan yang harus dipertimbangkan adalah:


tujuan dari pengambilan keputusan, identifikasi alternatif-alternatif keputusan
untuk memecahkan masalah, perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat
diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia (uncontrollable events) dan
sarana atau alat yang digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari
suatu pengambilan keputusan.

a. Teori Pengambilan Keputusan


Teori pengambilan keputusan menekankan bahwa terdapat tujuh
langkah yang harus ditempuh, yaitu:
1. Identifikasi permasalahan yang dihadapi; Ada ungkapan yang
mengatakan bahwa suatu “permasalahan yang sudah dikenali
hakikatnya dengan tepat sesungguhnya sudah separo terpecahkan.”
Ungkapan ini mempunyai tiga implikasi, yaitu:
a. Bahwa mutlak perlu mengenali secara mendasar situasi
problematik yang menimbulkan ketidakseimbangan dalam
kehidupan organisasi atau perusahaan.

3
b. Pengenalan secara mendasar berarti “akar” penyebab timbulnya
ketidakseimbangan harus digali sedalam-dalamnya.
c. Mengambil keputusan tidak boleh puas hanya dengan diagnosis
gejala-gejala yang segera tampak. Jika hanya gejala yang
diidentifikasikan, sangat mungkin “terapinya” pun hanya
mampu menghilangkan gejala tersebut. Padahal yang harus
dihilangkan adalah “sumber penyakitnya”.
2. Pengumpulan data; Berangkat dari pandangan bahwa
pengambilan keputusan memerlukan dukungan informasi yang
lengkap, mutakhir, dapat dipercaya, dan diolah dengan baik.
Berarti bahwa dalam pengumpulan data ada tiga hal yang mutlak
mendapat perhatian, yaitu:
a. Pentingnya menggali data dari semua sumber yang layak
digali, baik secara internal maupun secara eksternal. Dari segi
inilah harus dilihat pentingnya akses bagi para pengolah data
terhadap semua sumber data.
b. Pentingnya untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan
relevan dengan permasalahan yang hendak diatasi.
c. Bahwa mutu data yang dikumpulkan haruslah setinggi
mungkin sehingga informasi yang dihasilkan akan bermutu
tinggi pula.
3. Analisis data; Analisis data harus mampu menunjukkan berbagai
alternatif yang mungkin ditempuh untuk memecahkan masalah.
Oleh karena itu, analisis data diarahkan pada pembentukan persepsi
yang sama diantara berbagai pihak tentang arti data yang dimiliki,
dengan demikian memberikan interpretasi yang sama tentang data
tersebut.
4. Analisis berbagai alternatif; Salah satu tantangan yang dihadapi
dalam mengambil keputusan ialah menemukan jawaban yang
paling tepat terhadap pertanyaan: Apakah dalam mengambil
keputusan harus selalu terdapat berbagai alternatif? Pertanyaan ini
penting karena jika seorang pengambil keputusan dihadapkan

4
kepada hanya satu alternatif dan ia memutuskan untuk
menggunakan alternatif tersebut, yang bersangkutan sudah
mengambil keputusan. Bahkan teori pengambilan keputusan
mengatakan bahwa jika seseorang memutuskan untuk tidak
mengambil keputusan, tindakannya itu adalah pengambilan
keputusan juga.
5. Pemilihan alternatif; Jika dilakukan dengan cermat, analisis
berbagai alternatif akan “memberi petunjuk” tentang alternatif
yang sebaiknya digunakan karena akan membuahkan solusi yang
paling efektif. Alternatif di pilih dengan demikian, merupakan
alternatif yang tampaknya paling baik. Pengalaman mengambil
keputusan di masa lalu dan keyakinan bahwa keputusan yang
diambil adalah keputusan yang terbaik.
6. Implementasi (pelaksanaan); Apakah alternatif yang dipilih
merupakan pilihan yang terbaik atau tidak diuji pada waktu
digunakan dalam arti mampu tidaknya menghilangkan situasi
permasalahan dan apakah permasalahan yang dihadapi tersebut
dapat dipecahkan secara efektif atau tidak.
7. Evaluasi (penilaian); Hasil pelaksanaan memerlukan penilaian
yang objektif, rasional dan berdasarkan tolok ukur yang baku.
Seperti dimaklumi, hasil penilaian dapat menunjukkan bahwa hasil
yang di capai melampaui harapan, sekedar sesuia dengan sasaran
atau kurang dari sasaran. Kesemuanya itu menjadi bahan penting
dalam mengelola organisasi atau perusahaan di masa depan.

2.1.2 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal


yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan
cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang
berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau
dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat

5
dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara
berbagai alternatif solusi pemecahan masalah.
a. Fase Pemecahan masalah
Menurut Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam :
1. Aktivitas Intelijen. Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus
dipecahkan.
2. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan.
3. Aktivitas pemilihan. Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia.
4. Aktivitas Pengkajian. Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.
b. Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah
Kerangka berfikir yang berguna dalam pemecahan masalah adalah model
sistem umum perusahaan sebagai kerangka berfikir perusahaan sebagai
suatu sistem. Hal tersebut dapat diidentifikasi malalui elemen-elemen
penting yang harus ada, berupa aliran data, informasi serta keputusan yang
menghubungkan elemen-elemen tersebut.
c. Elemen Proses Pemecahan Masalah
1. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut
memenuhi tujuannya dengan paling baik,seperti yang dicerminkan
dalam   sistem.Standar ini menunjukkan situasi yang diinginkan
(desired state),dan seorang manajer harus memilki informasi yang
menggambarkan keadaan saat ini (current state).Jika dua keadaan
ini berbeda,maka ada masalah dan harus dipecahkan.
2. Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan
disebut dengan kriteria solusi (solution criterion),atau apa yang
harus terjadi agar saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan.
3. Tanggungjawab manajer manajer adalah mengidentifikasi solusi
alternatif  yang selalu ada.Manajer biasanya akan mengandalkan
pengalaman sendiri atau mencari bantuan dari pemproses informasi
nonkomputer, seperti inputdari pihak lain baik di dalam maupun di
luar perusahan.

6
4. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, system informasi dapat
digunakan untuk mengevaluasinya. Evaluasi ini harus
mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada,yang dapat
berasal dari internal maupun lingkungan.
5. Batasan internal (internal constraint), yaitu sumber daya yang
terbatas yang ada dalam perusahaan.
6. Batasan lingkungan (environmental constraint), yaitu tekanan dari
berbagai lingkungan yang membatasi aliran sumberdaya dari dan
keluar perusahaan.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan (DSS)


Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem
berbasis komputer  yang interaktif,  yang membantu pengambil keputusan dalam
menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak
terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen
dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek,
serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna kedalam satu sistem
yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan
keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS dapat memungkinkan para manajer untuk  melihat dampak-dampak
yang mungkin timbul dari berbagai keputusan yang diambil yang disebut  model
yang dapat memperkirakan dampak sebuah keputusan. Sebagai contoh: Para calon
Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatuPilkada menjanjikan akan
menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya
pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak keputusan tersebut diperkirakan
jumlah pemilih akan meningkat secara signifikan, atau justru para pemilih sama
sekali tidak mempercayainya karena hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.
Perangkat lunak sistem DSS yang umum juga dapat berupa model statistik
yang memuat berbagai fungsi statistik, antara lain: means,medians, deviations,
dan scatter plots. Perangkat lunak ini memiliki kapabilitas untuk memproyeksikan
ke depan mengenai outcomes  dengan cara menganalisis sekumpulan data.

7
Berikut beberapa contoh organisasi atau perusahaan yang memanfaatkan
DSS dalam aktivitas operasi atau usaha yang dilaksanakan :
Jenis Industri Tujuan Penerapan DSS
Industri Asuransi Menentukan pola penutupan asuransi dan
deteksi kemungkinan kecurangan (fraud).
Industri Perbankan Memperbarui profil atau data nasabah
Perusahaan Menentukan kebutuhan persediaan bahan baku
Manufaktur yang paling optimal dan efisien.

2.3 Perbedaan SPK Terstruktur dan Tidak Terstruktur


Untuk sistem pengambilan keputusan terstruktur merupakan kegiatan
pengambilan keputusan yang sudah jelas dan dilakukan secara rutin, dan biasanya
dilakukan oleh pihak manajemen di tingkat bawah. Oleh karenanya, diperlukan
informasi yang spesifik, sempit, terjadwal, realtime, internal, detail, dan interaktif
dalam menggunakan SPK jenis ini. Contoh SPK jenis terstruktur adalah
keputusan dalam pemesanan barang, penagihan utang, mengisi stok produk, dan
lain-lain.
Sedangkan untuk sistem pengambilan keputusan semi terstruktur,
keputusan yang sebagian ditentukan oleh komputer, dan sebagian lainnya
ditentukan oleh pihak pengambil keputusan. Karena itu, informasi yang
dibutuhkan pada keputusan jenis ini adalah data yang fokus, interaktif, spesifik,
real time, terjadwal, dan internal. Contohnya adalah saat mengevaluasi kredit,
penjadwalan kegiatan produksi, serta pengendalian stok produk.
Terakhir, sistem pengambilan keputusan tak terstruktur merupakan
keputusan yang proses penanganannya lebih rumit karena biasanya tidak terjadi
secara rutin, atau pada kondisi tertentu. Proses pengambilan keputusan jenis ini
membutuhkan pengalaman serta sumber eksternal. Biasanya, keputusan jenis ini
terjadi pada manajemen tingkat tinggi.

2.4 Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Bisnis


Berikut adalah beberapa manfaat dan penerapan artificial intelligence
dalam bisnis
a. Proses Pengolahan Data Lebih Optimal

8
Perusahaan membutuhkan analisis dan pengolahan data terbaik guna
meningkatkan produksi maupun penjualannya. Keberadaan artificial intelligence
sangat membantu suatu bisnis untuk melakukan beberapa hal. Sebut saja,
mempelajari tren pasar, dan mengumpulkan data perilaku pelanggan. Hingga
seberapa besar peluang belanja konsumen, dan masih banyak lainnya.

b. Mendukung Layanan Pelanggan 24 Jam


Bisnis tidak akan sukses jika tidak mengutamakan kepuasan pelanggan. Baik dari
segi pelayanan maupun kualitas jasa atau produk yang ditawarkan. Untuk
pelayanan pelanggan atau customer service, perusahaan sangat terbantu dengan
penerapannya pada AI. Pihak perusahaan dapat melayani pelanggan secara real-
time selama 24 jam.
Layanan pelanggan dengan teknologi AI dapat menghemat anggaran biaya.
Perusahaan tidak perlu menambah karyawan agar bisa melayani konsumennya
selama 24 jam. Perusahaan hanya perlu menerapkan aplikasi berteknologi AI
seperti virtual assistant, peta, lokasi tempat, layanan yang tersedia, dan lainnya.

c. Meningkatkan Penjualan Produk/Jasa


Iklan sangat efektif untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan memperluas pasar
dari produk suatu bisnis. Guna artificial intelligence di sini bisa berupa optimasi
iklan melalui Google Ads Express dan lainnya agar pesan tersampaikan kepada
target pasar.

2.5 Penggunaan Lembar Kerja Elektronik (Spreadsheet) Untuk Pengambilan


Keputusan
Spreadsheet merupakan sistem pemodelan yang memungkinkan pengguna
mengembangkan model-model untuk mengeksekusi analisis DSS, Model ini tidak
hanya membuat, melihat, dan memodifikasi pengetahuan prosedural, tetapi juga
mengintruksikan sistem untuk mengeksekusi intruksi self-contained mereka.
Spreadsheet digunakan secara luas pada DSS yang dikembangkan oleh pengguna
akhir. Spreadsheet Microsoft Excel telah menjadi salah satu paket software yang
paling terkenal dalam dunia bisnis, aplikasi spreadsheet memiliki fungsi untuk
menyimpan dan mengorganisir data, menjalankan beragam kalkulasi, dan

9
menggunakan paket tambahan, yang disebut add-in, untuk analisis dan pemecahan
masalah lebih lanjut.
Di dalam aplikasi spreadsheet biasanya sudah ada opsi-opsi visualisasi
data dasar sampai lanjutan yang datanya diambil dari setiap sheet yang dipilih.
Definisi dari dimensi dan metrik pun sesimpel memilih antara kolom dan baris.
Strategi visualisasi data yang baik bisa membantu dalam memahami data yang
ada, yang kemudian bisa membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih
baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Blogspot.com. 2017. “Sistem Informasi Manajemen”. Retrieved from


http://kelaskaryawanbisa.blogspot.com/2017/06/sistem-pendukung-
pengambilan-keputusan.html
slideshare.net/wildan_zanett. 2021. “Sistem Informasi Manajemen:Pengambilan
Keputusan”. Retrieved from
https://www.slideshare.net/wildan_zanett/sistem-informasi-manajemen-
pengambilan-keputusan
Ririh, K. R., Laili, N., Wicaksono, A., & Tsurayya, S. (2020). Studi Komparasi
dan Analisis Swot Pada Implementasi Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence) di Indonesia. Jurnal Teknik Industri, 15(2), 122–133.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/29183
Limbong, T., Muttaqin, M., Iskandar, A., Windarto, A. P., Simarmata, J., Mesran,
M., ... & Wanto, A. (2020). Sistem Pendukung Keputusan: Metode &
Implementasi. Yayasan Kita Menulis.

11

Anda mungkin juga menyukai