Disusun Oleh:
Kelompok 9
Nama:
S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Metro
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengembangan Kepemimpinan Stratejik: Perancangan Model Bisnis,
Pengembangan Manajemen Pengtahuan, dan Proses Operasi Ramping” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini telah kami selesaikan dengan
maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami sampikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaikan makalah ini. Diluar itu, kami
sebagai manusia biasa menyadari menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupin isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kami selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Dengan makalah ini kami berharap dapat membantu para pembaca dalam
memahami materi ini. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk
para pembaca.
Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perancangan model bisnis ?
2. Bagaimana pengembangan manajemen pengtahuan ?
3. Bagimana proses operasi ramping ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dan mahasiswi
mengetahui bagaimana perancangan model bisnis, bagaimana pengembangan
manajemen pengtahuan, dan bagaimana proses operasi ramping.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEPEMIMPINAN STRATEJIK
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan faktor yang sangat strategis
dalam sebuah organisasi. Menurut Drukcer yang dikutip oleh Djokosantoso
Moeljono menyatakan bahwa pemimpin adalah individu manusianya,
sementara kepemimpinan adalah sifat yang melekat kepadanya sebagai
pemimpin.1
Kepemimpinan stratejik dapat diartikan sebagai pengaruh positif atas
perilaku stratejik yang dapat memberi kontribusi bagi keberhasilan dan
kelanjutan hidup organisasi. Pengaruh positif ialah pengaruh yang tidak
bersumber pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, tetapi lebih
merupakan daya pendorong untuk membangkitkan semangat menciptakan
profil stratejik organisasi. Perilaku pemimpin yang didorong oleh pengaruh
yang seperti itu merupakan suatu perilaku stratejik.2
a. Falsafah Kepemimpinan Stratejik
Untuk memahami hakikat kepemimpinan stratejik,
mengisyaratkan agar kelompok stratejik dalam hal ini para ahli strategi,
menghayati empat falsafah umum yang berkaitan dengan hubungan
antara mereka sebagai kelompok stratejik, sebagai berikut: Pertama,
pertanggungjawaban etis para ahli strategi di dalam masyarakat, yaitu
bagaimana mereka mengintegrasikan organisasi dengan berbagai
kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Peranan ahli strategi di sini
sebagai integrator role. Kedua, The Competence Role, yaitu
pertanggungjawaban ahli strategi di dalam tubuh organisasi.3 Mereka
tidak hanya melihat ke luar, tetapi perlu juga memberi perhatian
terhadap organisasinya sendiri, terutama dalam meningkatkan kualitas
dan kompetensi internalnya. sedangkan Integrator Role
memperlihatkan bahwa organisasi itu adalah instrument untuk
menciptakan masyarakat yang lebih baik. Competence Role
4 Ibid.,h 65
5 Husein Umar, Strategik Manajemen In Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustakama, 2003).h 31
penting untuk mewujudkan kompetensi yang dibutuhkan manajer yang
dinginkan pada masa kini yaitu:
1) Kesadaran diri, dalam hal kemampuan membaca dan mengerti
emosi seseorang serta menilai kekuatan dan kelemahan seseorang,
didasarkan kepercayaan berasal dari penghargaan diri sendiri yang
positif.
2) Pengelolaan diri, dalam hal kendali, integritas, kejujuran, inisiatif,
dan berorientasi pencapaian.
3) Kesadaran sosial, berkaitan merasakan emosi lain (empati)
mempelajari organisasi (kesadaran organisasi), dan mengenali
kebutuhan pelanggan (berorientasi layanan).
4) Keahlian sosial, mempengaruhi dan menginspirasi orang lain,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan membangun hubungan dengan
orang lain, serta mengelola perubahan dan konflik.
9 Ibid.h 157
10 Ibid.h 172
operasi yang ramping. Adapun maksud dari operasi ramping adalah untuk
dapat mengidentifikasikan nilai pelanggan secara tepat, yaitu dengan
penganalisisan seluruh kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk, berupa barang atau jasa. Kemudian dilakukan pengoptimalisasian
keseluruhan proses dari perspektif pelanggan.
11 Ibid.h 173
4) Menghilangak seluruh kegaiatan yang tidak menambah nilai
produk.
5) Mengembangkan karyawan dengan perbaikan desain tugas secara
terus-menerus, melakukan pelatihan, membuat komitmen
karyawan dan pemberian kewenangan karyawan.
6) Membangun sistem yang dapat membantu karyawan menghasilkan
sesuatu secara sempurna setiap saat.
Disamping itu terdapat upaya untuk memberikan imbalan yang
cukup besar bagi yang berhasil menjadi produsen ramping. Produsen
ramping tersebut sering digunakan untuk menjadi benchmark
performa.12
b. Proses Operasi yang Ramping dalam Industri Jasa
Penerapan operasi yang ramping terkait dengan para pemasok,
tata letak atau layout, persediaan dan penjadwalan dalam sektor jasa.
Pada dasaranya operasi perusahaan jasa adalah tidaklah berbeda
dengan perusahaan manufaktur, dan tetap dapat berhasil dalam operasi
yang ramping, terdapat beberapa hal yang harus diperhatiakan bagi
keberhasilan penerapan operasi itu.13
Untuk penerapan operasi jasa yang ramping dibutuhkan upaya-
upaya antara lain adalah: mengorganisasi grup pemecahan masalah
yang membahas pendekatan untuk meningkatkan layanan yang
diberikan. Dalam hal ini ada perusahaan yang menggunakan
pendekatan lingkaran mutu sebagai bagian yang mendasar dari
strateginya untuk mengimplementasikan praktik layanan baru.
Disamping itu dilakukan peningkatan kegiatan kerumahtanggan yang
lebih baik dengan melakukan kegiatan kebersihan, dimana item yang
dibutuhkan dijaga dalam didaerah kerja, merupakan tempat yang harus
selalu tetap bersih untuk semua yang menggunakannya. Pekerja
haruslah secara terus-menerus membersihkan daerah tempat kerja
12 Ibid.h 173-175
13 Ibid.h 176
masing-masing, seperti yang telah dijalankan oleh perusahaan jasa
ternama, yaitu MCDonald.
14 Ibid. h 177
akan bermuara pada pencapaian sasaran operasi yang ramping, yaitu
terciptanya keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA