Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM INFORMASI

DOSEN PENGAMPU:

ANDREW HARI YOGA, S.E., M.Ak.

DUSUSUN OLEH:

 ARSA
 ANDREAS
 SISKA
 WULAN

SEKOLAH TINGGI EKONOMI SYARIAH BHAKTI NUGRAHA


TANGGERANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Jakarta, 05 April 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 3

A. Latar Belakang...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................... 4

A. Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis System Informasi……………….…4


B. Tipe Kegiatan Manajemen................................................................................... 4
C. Tipe Keputusan Manajemen................................................................................ 4
D. Tipe Informasi Bagi Manajemen......................................................................... 5
E. Karakteristik Informasi........................................................................................ 6

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................................. 7

A. Kesimpulan............................................................................................................. 7
B. Saran....................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya sering


kalimasalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga dalam
melaksanakan proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada masalah harus bisa
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik. Dapat diselesaikan melalui
komunikasi dan kerjasama yang baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena
permasalahan yang adatidak hanya dari internal tetapi juga ada yang dari eksternal.
Ketika menyelesaikanmasalah itu juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier
manajemen.Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk
menyelesaikanmasalah yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di sini
seorang individu harusmampu berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Karena
dalam menyelesaikanmasalah sangat dibutuhkan individu yang berpikir kritis untuk
dapat menganalisismasalah tersebut. pengambilan keputusan juga tidak hanya
dipikirkan oleh satu individusaja tetapi juga bisa dalam berkelompok dengan
membangun komunikasi yang baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam setiap
pengambilan keputusan. Dengan ini diharapkan dapat mengambil keputusan
secepatnya tetapi juga tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan?
2. Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan?
3. Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan keputusan
2. Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat
3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Informasi


Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk
memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Dalam manajemen, pengambilan keputusan
(decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh
manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau
organisasi yang ia pimpin. Kelalaian dalam mengambil keputusan bisa merugikan
organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang.

Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya
masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal
sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert
A. Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1.Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang
diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan
masalahnya

2.Perancangan
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat
digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan
cara pemecahan dan menguki apakah data pemecahan tersebut dapat dilaksanakan

3.Pemilihan
Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan
dilaksanakan
Berdasarkan kerangka dasar tersebut, maka dalam mengambil keputusan secara
efektif maka diperlukan beberapa tahap agar keputusan yang diambil dapat membantu
pencapaian tujuan organisasi. Berikut tahapan proses pengambilan keputusan :
Tahap 1 :
Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan bahwa
masalah yang sebenarnya sulit dikemukakan atau bahkan sering hanya mengidentifikasi
masalah, bukan penyebab dasar. Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan

iv
beberapa cara. Pertama, manajer secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat.
Kedua, manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari yang “normal”

Tahap 2 :
Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan
merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah Manajer harus menentukan data-data
apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian mengolah data
tersebut hingga menjadi informasi yang relevan.

Tahap 3 :
Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan
pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian
yang terbaik untuk masalah manajer. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan
manajer menolak kecenderunganuntuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat
keputusan yang efektif.

Tahap 4:
Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif
manajer harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manajer harus mengevaluasi untuk
menilai efektifitas setiap alternative

Tahap 5 :
Pemilihan alternatif terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai
alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan manajer

Tahap 6 :
Implementasi Keputusan. Setelah alternative terbaik terpilih, para manajer harus
membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin
dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manajer perlu memperhatikan
berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan..
Disamping itu, pada tahap implementasi keputusan manajer juga perlu menetapkan
prosedur laporan kemajuan periodik dan mempersiapkan tindakan korektif bila masalah
baru muncul dalam pembuatan keputusan, serta merancang peringatan dini untuk
menghadapi berbagai kemungkinan.

Tahap 7 :

v
Evaluasi hasil-hasil Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer
harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil yang diinginkan.

Diharapkan dengan melakukan proses pengambilan keputusan secara tepat dapat mampu
mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian
tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.

A. Tipe Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi

dibagi menjadi 3 bagian :

1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai

proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan

penentuan strategi-strategi.

2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah

menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.

3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu

telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

B. Tipe Keputusuan Manajemen

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen

dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran.

Keputusan dibagi dalam 3 tipe :

1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :

Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan

terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh :

keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :

vi
keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan

sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan

perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.

Contoh : Keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi

dana promosi.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :

keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini

terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak

terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya

berasal dari lingkungan luar.

C. Tipe Informasi bagi Manajemen

Tipe Informasi bagi Manajemen dibagi menjadi 3 bagian :

1. Informasi pengumpulan data(scorekeeping information)

merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab

pertanyaan: “Am I doing well or badly?” (Apakah saya sudah mengerjakannya

dengan baik atau belum?). Informasi ini berguna bagi manajer bawah untuk

mengevaluasi kinerja personil personilnya.

2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information)

merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada

masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan

kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab

pertanyaan: “What problem should I look into?” (Permasalahan apakah yang

seharusnya saya amati?). Informasi ini akan membantu manajemen menengah untuk

melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

vii
3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information)

merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengainbil keputusan

memecahkan permasalahn yang dihadapinya. Informasi ini untuk menjawab

pertanyaan: “Of the several ways of doing the job, which is the best?” (Manakah yang

terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?). Problem solving biasanya

dihubungkan dengan keputusan-keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi

yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

D. Karakteristik Informasi

Karakteristik sistem informasi manajemen adalah ciri khas yang harus dimiliki

sistem inoformasi manajemen. Sistem informasi manajemen (SIM) sendiri adalah

sebuah sistem yang bertujuan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi

penggunanya.

SIM memiliki beberapa karakteristik yang melekat, seperti berikut:

1. Elemen Sistem [Elements]

Elemen Sistem atau komponen sistem adalah bagian bagian atau

subsistem dari sebuah sistem yang lebih besar, bagian yang paling

kecil dari sistem yang ada. Setiap elemen memiliki tugas, fungsi dan tujuan

sendiri sendiri.

Namun masing masing element sistem informasi manajemen ini akan

saling berinteraksi, terhubung dan bekerja sama antara satu dengan

yang lain untuk mencapai tujuannya. Apabila terdapat satu elemen tidak

bekerja secara maksimal, maka jalannya keseluruhan sistem informasi

manajemen akan terganggu dan menghasilkan ouput yang tidak

maksimal.

viii
2. Batasan Sistem [Boundary]

Batas sistem atau yang dikenal dengan boundary adalah batasan ruang

lingkup yang membatasi sistem informasi manajemen dengan sistem

lainnya. Adanya batasan batasan pada sistem informasi manajemen

akan membuat sistem informasi yang ada tidak saling tumpang tindih

dengan sistem yang lainnya. Setiap sistem akan melakukan tugas dan

fungsinya masing masing.

Hal hal yang dibatasi oleh batas sistem contohnya:

 Biaya
 Peraturan
 Personel
 Peralatan, dll

3. Lingkungan Luar [Environment]

Lingkungan luar merupakan hal hal yang yang berada diluar batas
sistem informasi manajemen yang bisa berpengaruh terhadap
operasional sistem informasi manajemen. Lingkungan luar sistem bisa
berpengaruh positif dan negatif. Lingkungan luar yang merugikan
harus bisa dikendalikan dan ditahan sedemikian rupa agar tidak sering
mengganggu kegiatan sistem. Dan lingkungan luar yang
menguntungkan harus sebisa mungkin bisa dimanfaatkan dengan baik
oleh sistem.
Contohnya keadaan listrik yang mati, listrik bukanlah
bagian dari komponen sistem informasi manajemen. Tapi dengan
tidak adanya listrik maka sistem informasi manajemen tidak bisa
dijalankan.

4.Penghubung [Intervace]

Penghubung sistem adalah sebuah media yang menjembatani


subsistem satu dengan subsistem yang lain.Data keluaran disatu

ix
subsistem yang satu akan menjadi data masukan ketika pindah ke
subsistem yang lain. Perpindahan ini memerlukan penghubung.
Contoh jaringan koneksi.

Apabila dalam sebuah sistem tidak ada penghubungnya, maka ketika


sebuah komponen subsistem telah selesai melaksanakan tugasnya,
kemudian output yang dihasilkan tidak bisa dipindahkan untuk
diproses lebih lanjut kepada subsistem yang lainnya karena tidak ada
penghubung.Maka sistem secara keseluruhan tidak akan
menghasilkan apa-apa.

5. Masukan Sistem [Input]

Masukan atau input adalah data yang dimasukkan kedalam sistem


untuk diolah oleh system.
Karakteristik masukan adalah hal yang paling mendasar yang harus
dimiliki oleh setiap sistem. Sistem kerja sebuah sistem informasi
berawal dari masukan.

6. Keluaran Sistem [Output]


Keluaran atau output adalah data masukan yang telah selesai diolah
dan menjadi Informasi. Output adalah informasi yang bisa berupa
laporan, grafik, formulir atau berupa perbaikan.
Output adalah hasil dari sebuah proses pengolahan data pada sistem.
Dan masing masing subsitem dalam sebuah sistem akan menghasilkan
output. Output dari subsistem lain akan menjadi input bagi subsistem
lain dan kemudian diolah kembali menjadi hasil akhir. Berupa
INFORMASI.

7. Pengolah Sistem [Process]

Pengolah sistem adalah pemprosesan data yang masuk kedalam


sistem dan diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan data
keluaran (output) yang akan menjadi sebuah informasi yang berguna.

x
Pengolahan bisa berupa pengklasifikasian data, pengurutan,
pencarian, penggabungan data.
Apabila sebuah sistem tidak bisa mengolah data, maka data mentah
yang ada tetap akan menjadi seperti itu. Tidak akan bisa menjadi
sebuah informasi yang berharga.

8. Tujuan Sistem [Goal]

Sistem informasi manajemen tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai.


Tujuan SIM adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi
para pihak yang membutuhkan. Karena pada awalnya, sebuah sistem
informasi disusun dan didesain khusus untuk menghasilkan sebuah I
informasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengguna. 
Tujuan sistem didesain sama persis dengan apa yang diinginkan oleh
pengguna.
Tujuan sistem yang tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh
pengguna akan menghasilkan informasi yang tidak berharga.
Informasi menjadi tidak relevan dan tidak bisa digunakan oleh
penggunanya sebagai bahan pengambilan keputusan.

xi
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir kritis

dandapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan

keputusanmerupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu

pendapat yang dapatmenyelesaikan suatu masalah dengan cara agar dapat

diterima oleh semua pihak. Dapatmenganalisis setiap permasalahan yang ada

juga termasuk dalam modal yang adasebelum mengambil keputusan. Dalam

setiap analisis dilakukan secara menyeluruh agar bisa mengambil

keputusan.Pengambilan keputusan juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu

proses dalamsetiap pengambilan keputusan, kualitas keputusan, pengambilan

keputusan dalam berbagai kondisi, risiko keputusan, karakteristik pengambil

keputusan dan pengaruhnya bagi perusahaan, perubahan dalam keputusan.

B. SARAN

Dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar untuk mengetahui

maksud dariruang kelas, serta diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa

untuk mengamalkanilmu yang telah diberikan oleh dosen serta apa yang

mereka pelajari pada saat kegiatan belajar mengajar untuk diamalkan di

kehidupan sekarang ataupun masa yang akandatang.

xii
xiii

Anda mungkin juga menyukai