Disusun Oleh :
Kelompok : 11
1. Candra Maya
2. Fariz Farhan
Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Jakarta II
Departemen Kementerian Kesehatan Jakarta, 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengambilan Keputusan”
guna memenuhi tugas kelompok Manajemen Dasar.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen, orang tua, serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah
Manajemen Dasar ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain
waktu.
Harapan yang paling besar dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik
untuk pribadi, teman-teman, serta orang yang membaca makalah ini sebagai tambahan dalam
menambah referensi yang telah ada.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................6
1.3 Tujuan............................................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................................................7
2.1 Keputusan......................................................................................................................................7
2.2 Pengambilan Keputusan................................................................................................................8
2.3. Teori-Teori Pengambilan Keputusan..........................................................................................10
2
2.4 Tujuan Pengambilan Keputusan..................................................................................................12
2.5 Sistem dalam Pengambilan Keputusan........................................................................................13
2.6 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan.........................................................................................14
2.7 Keputusan Individu dan Kelompok.............................................................................................16
2.8 Proses Pengambilan Keputusan...................................................................................................18
2.9 Tipe Keputusan Manajemen........................................................................................................19
BAB III..................................................................................................................................................21
KESIMPULAN......................................................................................................................................21
SOAL.....................................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi
perubahanperubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan
internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka
diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang
cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus
dengan lancar
3
pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah,
dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang
mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu
organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka
mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam
tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah
dilakukan.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan
bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat
roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat
berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian keputusan 2.
Untuk mengetahui pengertian pengambilan
keputusan
3. Apa saja teori-teori dalam pengambilan keputusan?
4
4. Apa tujuan dari pengambilan keputusan?
5. Bagaimana sistem dalam pengambilan keputusan?
6. Apa saja dasar dari pengambilan keputusan?
7. Bagaimana proses dari pengambilan keputusan?
8. Bagaimana konsep dasar pengambilan keputusan dalam manajemen?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keputusan
2.1.1 Pengertian
Pada umumnya para penulis sependapat bahwa kata keputusan (decision) berarti
pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Namun, ia hampir tidak
merupakan pilihan antara yang benar dan yang salah, tetapi yang justru sering terjadi
ialah pilihan yang “hampir benar” dan yang “mungkin salah” (Drucker, 1990).
Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan penting
diantara keduanya. Mc Kenzie melihat bahwa keputusan adalah “pilihan nyata” karena
pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang caara untuk
mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau pada tingkat kolektif.
McGrew dan Wilson (1985) lebih melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa
suatu keputusan ialah keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi
label Pengambilan keputusan. Ia dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seri
aktivitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.
5
keputusan sebenarnya didasarkan atas fakta dan nilai. Keduanya sangat penting tetapi
tampaknya fakta lebih mendominasi nilai-nilai dalam menyehatkan keputusan suatu
organisasi.
2.1.3 Alternatif dan konsekuensi
Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa keputusan itu bertolak dari beberapa
kemungkinan atau alternatif untuk dipilih. Setiap alternatif membawa
konsekuensikonsekuensi. Ini berarti, menurut Simon, sejumlah alternatif itu berbeda
satu dengan yang lain mengingat perbedaan dari konsekuensi-konsekuensi yang akan
ditimbulkannya. Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif itu harus dapat memberikan
kebahagiaan atau kepuasan karena inilah yang merupakan salah satu aspek paling
penting dalam keputusan.
2.2.1 Pengertian
6
Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan ialah “ sekali kerangka yang
tepat sudah diselesaikan, keputusan harus dibuat” (Brinckloe, et al. 1977). Dan sekali
keputusan dibuat sesuatu mulai terjadi. Dengan kata lain, keputusan mempercepat
diambilnya tindakan, mendorong lahirnya perubahan dan gerakan (Hill, et al 1979).
Jadi, aturan ini menegaskan bahwa harus ada tindakan yanng dibuat kalau sudah tiba
saatnya dan tindakan itu tidak dapat ditunda. Sekali keputusan dibuat, harus
diberlakukan dan kalau tidak sebenarnya ia bukan keputusan, tetapi lebih diakatakan
suatu hasrat, niat yang baik (Drucker, 1967; Hoy, 1978)
Ringkasnya, keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan dan ini
semua berintikan pada hubungan kemanusiaan. Untuk suksesnya pengambilan
keputusan itu, maka “sepuluh hukum” hubungan kemanusiaan (Siagian, 1988) harus
menjadi acuan dari setiap pengambilan keputusan. Ke-“sepuluh hukum” hubungan
kemanusiaan itu ialah
a. Harus ada sinkronasi antara tujuan organisasi dengan tujuan anggota organisasi
tersebut
7
h. Kemudahan dalam pekerjaan hendaknya diusahakan untuk memungkinkan
setiap orang melaksanakan tugasnya dengan baik
i. Sehubungan dengan penempatan, hendaknya digunakan prinsip the right man
on the right place
j. Tingkat kesejahteraan juga diperhatikan antara lain dengan pemerian jasa yang
setimpal
8
2.3. Teori-Teori Pengambilan Keputusan
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapainya merupakan hal yang saling terkait
9
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenai sebab dan
akibatnya
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan diredifinisikan secara teratur
dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangakan dan menyesuaikan
tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang
mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
• Dinegara berkembang teori ini tidak cocok karena perubahan yang inkremental
tidak tepat karena negara berkembang lebih membutuhkan perubahan yang
besar dan mendasar.
10
• Menurut Yehezkel Dror (1968) gaya inkremental dalam membuat keputusan
cenderung mengahsilkan kelambanan dan terpeliharanya status quo
11
2.5 Sistem dalam Pengambilan Keputusan
Keputusan berkaitan dengan tujuan dan aspirasi yang dibuat harus dapat
dilaksanakan efektif. Efektivitas dari suatu pelaksanaan keputusan ditentukan oleh
lingkungan. Penerimaan lingkungan akan menentukan keberhasilan keputusan. Adapun
yang membatasi kepuasan lingkungan atas pilihan keputusan-efektivitas tampaknya ada
pada ketidaksempurnaan informasi, hambatan waktu, dan biaya serta keterbatasan
dimensi kognitif (pemikiran) atau rasionalitas.
12
d. Kondisi si pengambil keputusan (kekuatan dan kemampuan menghadapi
problem)
e. Tujuan (apa yang diinginkan atau dicapai dengan pengambilan keputusan)
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif
yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif
dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
13
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu
memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan
informasi yang cukup itu sangat sulit.
14
2.7 Keputusan Individu dan Kelompok
a) Sekelompok pimpinan
b) Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.
c) Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan kelompok
15
3. Jika ada kesalahan pada pengambilan keputusan tersebut, beban ditanggung
secara bersama.
Pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa terutama dalam hal ini
adalah pemimpinnya. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang
kuat, pendidikan yang tinggi, pengalaman ynag banyak akan memberi kesan dan
pengaruh yang besar terhadap bawahannya
Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah
digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama
saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan keputusan meliputi :
1. Identifikasi masalah
16
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang
ada di dalam suatu organisasi.
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan
cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya
alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab
itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk
mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode
perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam pengertian:
5. Pelaksanaan keputusan
17
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima
dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin
harus juga mempunyai alternatif yang lain.
18
BAB III
KESIMPULAN
19
22
DAFTAR PUSTAKA
Saaty, L Thomas. 1993. Pengambilan Keputusan bagi para Pemimpin. Jakarta: PT Pustaka
Binaman Pressindo
Rowits, Louis. 2011. Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:
EGC
Nachrowi ,Djalal Nachrowi, PhD, dan Hardius Usman, Msi. 2004. Teknik pengambilan
keputusan. Jakarta : PT Grasindo.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan keputusan dan Sistem Informasi.Jakarta : Bumi Aksara