Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR MANAJEMEN

KELOMPOK 5 :

I Kadek Darmayoga (07)


Putu Mayun Juni Ardita (09)
Putu Arya Adiarta (32)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN AJARAN
2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
pengantar manajemen . Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah
wawasan tentang pengetahuan Pengantar Bisnis.

Kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

                                                                                          Denpasar,15 juni 2019

                                                                                                      Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………i


Daftar Isi ……………………………………………………………ii
BAB 1 Pendahuluan ……………………………………………………………iii
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………1
BAB 2 Pembahasan ……………………………………………………………2
2.1 Proses Pengambilan Keputusan ……………………………………2
2.1.1 Pengambilan Keputusan ......................................................2
2.1.2 Tipe-tipe Pengambilan Keputusan ......................................2
2.2 Pengambilan Keputusan Kelompok ……………………………3
2.2.1 Kebaikan dan Kelemahan Keputusan Kelompok ………...3
2.2.2 Gaya Dalam pengambilan Keputusan ..................................4
BAB 3 Penutup …………………………………………………………...5
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………...5
3.2 Saran …………………………………………………………...5
Daftar Pustaka …………………………………………………………...6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan, manusia memiliki berbagai aktivitas yang mewarnai dirinya. Mereka juga
mengikuti berbagai organisasi dalam aktivitasnya. Setiap organisasi pasti memiliki berbagai
persoalan, perbandingan, dan perubahaan. Semuanya itu biasa diselesaikan dengan suatu
proses yang dinamakan dengan pengambilan keputusan.

Pengambilaan keputusan yang dilakukan oleh  sebuah organisasi adakalanya dilakukan


dengan kelompok. Akan tetapi, Pengambilan Keputusan Kelompok memiliki berbagai
kelebihan dan kelemahan. Dalam pengambilan keputusan juga mempuyai berbagai gaya
melaksanakannya dan juga memiliki metode-metode.

Dalam makalah ini akan diterangkan hal-hal yang menyangkut dengan materi diatas secaraa
sederhana.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengambilan Keputusan
2. Tipe-tipe Pengambilan Keputusan
3. Kebaikan dan Kelemahan Keputusan Kelompok
4. Gaya dalam pengambilan Keputusan Kelompok

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan


2. Untuk Mengetahui seputar Keputusan Kelompok
3. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Keputusan Kelompok
4. Untuk Mengetahui Berbagai Gaya dalam Pengambilan Keputusan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Pengambilan Keputusan

2.1.1 Pengambilan Keputusan


Dalam organisasi banyak manfaat suatu sistem informasi bila diguna-kan sebaik
mungkin. Peran manajemenlah yang menuntut penyebaran dan penggunaan sumber-sumber
yang efesien untuk mencapai suatu tujuan, den-gan demikian akan membantu fungsi
menajemen dengan diterimanya suatu informasi dengan cepat dan tepat. Maka diperlukan
sistem informasi mana-jemen yang baik untuk mendukung tujuan organisasi. Dalam suatu
perusahaan tidak akan terlepas dari berbagai macam masalah yang ada didalam organisasi,
dan didalam suatu perusahaan, perubahan sering kali timbul, sehingga peruba-han ini sering
sekali menjadi hambatan bagi manajer, maka akibatnya dari pe-rubahan ini menimbulkan
masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi untuk mendukung manajer dalam
mengatasi masalah-masalah terse-but. Sistem informasi tidak hanya memproses data menjadi
informasi tetapi juga menyalurkan informasi untuk mendukung proses pengambilan
keputusan.
2.1.2 Tipe-tipe Pengambilan Keputusan
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1.      Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :
Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan
barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2.      Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :


keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian
tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-
perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh : Keputusan membeli sistem komputer
yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3.      Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :


keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak
mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.

2.2 Pengambilan Keputusan Kelompok


2.2.1 Kebaikan dan Kelemahan Keputusan Kelompok

Kebaikan pengambilan keputusan kelompok

Menurut Mansoer (1989:69) ada beberapa kelebihan keputusan kelompok dibandingkan


dengan keputusan individual, antara lain:

1. Informasi yang lengkap lebih mungkin diadakan. Dalam kelompok terhimpun


banyak pengalaman dan pandangan daripada seorang.

2. Banyak 6ias6native yang muncul, karena kelompok mempunyai informasi


banyak dalam jumlah dan ragamnya dan dapat mengidentifikasi lebih
banyak kemungkinan. Lebih-lebih lagi kelompok itu terdiri atas berbagai
keahlian dan latar belakang pengalaman.

3.   Keputusan kelompok lebih berterima. Hal ini disebabkan karena keputusan
kelompok lebih menelaah banyak pandangan dan pendapat, sehingga
keputusannya lebih besar kemungkinan mendapat persetujuan lebih dari
banyak orang.

4. Meningkatkan kesempatan terlaksananya hak orang banyak. Keputusan


kelompok lebih sesuai dengan hak demokrasi. Mengingat banyak kesempatan
oleh manajer untuk mengambil keputusan sendiri, maka mengambil
kebijaksanaan untuk memberi kesempatan kepada orang lain yang ahli untuk
turut mengambil kebagian dalam pengambilan keputusan, adalah merupakan
upya meningkatkan legistimasi orang lain.

Kelemahan pengambilan keputusan  kelompok

Selain memiliki kelebihan, pengambilan keputusan secara kelompok juga tidak lepas dari
beberapa kelemahan, di antaranya adalah:

1.  Memakan waktu. Keputusan kelompok diperoleh dari hasil diskusi yang panjang,
banyak waktu dipakai untuk rapat-rapat, sedangkan pengambilan keputusan sendiri
oleh manajer 6ias diambil dalam waktu singkat, tepat pada saat masalahnya timbul.

2.  Dominasi minoritas. Tidak mungkin dalam satu kelompokterwakili semua


kepentingan dalam organissi dan seringkali hanya terdiri atas segelintir orang saja.
Kesempatan ini oleh para anggota kelompok sering digunakan untuk memenangkan
kepentingan orang-orangtertentu dalam organisasinya yang sengaja atau tidak sengaja
diwakilinya. Ada kecenderungan dia mendominasi kepentingan orang terbanyak.
3.  Tekanan untuk menyesuaikan. Dalam kelompok ada saja golongan yang
mempunyai pengaruh dan menekan kelompok untuk menyesuaikan diri dengan
kehendaknya.

4.  Tanggungjawab tersamar. Pada keputusan individual jelas siapa yang


bertanggungjawab, tapi pada keputusan kelompok dari mereka (para anggota) tidak
7ias dimintai pertanggungjawaban perorangan. Tanggung jawab perorangan luluh
dalam tanggungjawab bersama.

2.2.2 Gaya Dalam Pengambilan Keputusan


Manejer karena otoritasnya dalam suatu organisasi dipenuhi dengan
serangkaian pengambilan keputusan untuk menentukan alternative tindakan dalam
penyalesaian permasalahan yang dihadapi. Pengambilan keputusan merupakan
komponen aktifitas manejer, terutama apabila manejer tersebut melaksanakan
perencanaan.Dalam proses perencanaan tersebut, menejer menetapkan tujuan
organisasi, sumber daya yang akan digunakan, dan bawahan mana yang akan
menjalankan setiap tugas yang telah ditetapkan.

Menejer dalam mengambil keputusan dapat berperan dalam berbagai macam gaya.
Pada beberapa organisasi seringkali terdapat variasi gaya pengambilan keputusan
manajemen antara satu manejer dengan manejer lain. Gaya manejer dalam mengambil
keputusan akan banyak diwarnai oleh beberapa hal seperti latar belakang
pengetahuan, perilaku, pengalaman, dan sejenisnya.

Vroom-Yetton adalah penggagas pohon keputusan, unsur kedua dari pohon keputusan
itu adalah “gaya” dalam pengambilan keputusan. Secara umum, gaya pengambilan
keputusan sebagai berikut ;

1. Manejer membuat keputusan sendiri, dengan menggunakan informasi yang


tersedia pada waktu tertentu.
2. Menejer mendapatkan informasi yang diperlukan dari para bawahan dan
mengambil keputusan yang sesuai. Peranan yang dimainkan seseorang adalah
lebih dalam hal penyediaan informasi yang diperlukan kepada manejer dibanding
perumusan atau penilaian alternative
3. Manejer membicarakan masalah dengan bawahan secara individualdan
mendapatkan gagasan-gagasan dan saran-saran tanpa mengikutsertakan para
bawahan sebagai suatu kelompok
4. Manejer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu
kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam
suatu pertemuan kelompok. Keputusan yang dihasilkan dapat atau tidak
mencerminkan masukan atau perasaan para bawahan
5. Manejer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu
kelompok dan kelompok menyusaun dan menilai alternatif-alternatif. Manejer
tidak bermaksud untuk mempengaruhi para bawahan dan berkeinginan untuk
menerima serta mengimplementasikan setiap keputusan hasil consensus.
Pengambil keputusan (manejer) sebagai seorang yang harus melakukan pengambilan
keputusan harus memenuhi berbagai criteria dasar, terutama syarat intelektual dan mental.
Hal ini dimaksudkan untuk dapat melakukan pengambilan keputusan secara bertanggung
jawab. Manejer harus mampu membedakan tanggung jawab untuk mengambil keputusan
dengan tanggung jawab untuk menjalankan keputusan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Pengambilaan keputusan yang dilakukan oleh  sebuah organisasi adakalanya dilakukan


dengan kelompok. Akan tetapi, Pengambilan Keputusan Kelompok memiliki berbagai
kelebihan dan kelemahan. Dalam pengambilan keputusan juga mempuyai berbagai gaya
melaksanakannya dan juga memiliki metode-metode.

SARAN

Mempelajari ilmu manajemen merupakan hal yang penting bagi seorang manusia. Karena
dalam kehidupan kita selalu melakukan pemanej-an. Oleh sebab itu, Pelaajaran tentang ilmu-
ilmu manajemen sangat efektif untukk diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA

mutia, n. (2013, july 2). pengambilan keputusan kelompok. Retrieved from


noormutia.blogspot.com: http://noormutia.blogspot.com/2013/07/pengambilan-
keputusan-kelompok.html?m=1
Dermawan, R. 2004. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.

Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta:


Binarupa Aksara.

Mansoer, Hamdan. 1989. Pengantar Manajemen. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, Dirjen Dikti.

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik: untuk Organisasi Publik dan Non Profit.


Jakarta:
Gramedia Sarana Indo.

Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai