Oleh :
Kelompok 4
Nama Kelompok :
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya
serta dengan kerja keras selama ini, akhirnya kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“Pengambilan Keputusan”.
Dalam penyusunan paper ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta motivasi
dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak
Drs. I Komang Ardana, M.M, selaku Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana yang mengawasi kami selama proses penyusunan paper ini
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam paper ini, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang berkualitas demi kesempurnaan paper ini. Semoga Tuhan
membalas budi baik Ibu, serta mohon maaf bila apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan
dihati pembaca.
Penulis
Ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengambilan Keputusan Kelompok............................................ .................. 2
2.2 Kebaikan dan Kelemahan Keputusan Kelompok.......................................... 3-4
2.3 Berbagai Gaya Dalam Pengambilan Keputusan............................................ 5
2.4 Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan………………………… 5
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami pengertian pengambilan keputusan kelompok.
1.3.2 Untuk memahami kebaikan dan kelemahan keputusan kelompok.
1.3.3 Untuk memahami berbagai gaya dalam pengambilan keputusan.
1.3.4 Untuk memahami metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
KELEMAHAN : 1. Implentasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus
diselesaikan oleh para manajer secara individual. Karena kelompok tidak
diberikan tanggung jawab, keputusan-keputusan kelompok dapat menghasilkan
situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar
bertanggung jawab.
2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya
organisasi, keputusan kelompok sangat memakan biaya.
5. Bila atasan terlibat, atau bila salah satu anggota mempunyai kepribadian
dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan
kelompok.
Unsur kedua dalam pohon keputusan Vroom-Yetton adalah ‘gaya’ pembuatan keputusan
manajemen. Berbagai gaya adalah mungkin, tetapi 4 gaya berikut yang paling umum :
Gambar 2.3.1
Dalam gambar 2.3.1 nomor-nomor diatas menunjukkan berbagai karakteristik situasi keputusan.
Pengunaan model keputusan bagi situasi tertentu, dimulai dari sisi kiri dan bergerak menuju ke
kanan. Bila menemui kotak hitam jawab pertanyaan sesuai nomor. Bila akhirnya ditemui suatu
huruf, huruf tertentu menunjukkan gaya pembuatan keputusan optimum yang digunakan.
Model keputusan ini memberikan pedoman kepada para manajer, kapan pendekatan otoriter atau
partisipatif seharusnya digunakan dan berapa besar keterlibatan para bawaham yang diinginkan.
2.4 METODE KUANTITATIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Operasi berbagai organisasi telah menjadi semakin kompleks dan mahal. Karena itu
menjadi semakin kulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana-rencana dan
keputusan-keputusan yang efektif. Manajer tidak dapat hanya menggantungkan pada intuisinya
saja dalam perencanaan dan pembuatan keputusan, tetapi mereka memerlukan bantuan berbagai
teknik dan peralatan kuantitatif.
Ada 7 ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :
1. Terpusat Pada Pembuatan Keputusan, Hasil akhir riset operasi harus berupa
informasi yang secara langsung membantu manajer mencapai suatu keputusan. Lebih
dari itu, usulan riset operasi harus dapat diimplementasikan.
2. Penggunaan Metode Ilmiah, Riset operasi mempergunakan pendekatan ilmiah untuk
pemecahan masalah. Ini meliputi perumusan masalah,pemahaman perilaku sistem
masalah,dan pengembangan berbagai penyelesaian yang mungkin.
3. Penggunaan Model Matematik, Suatu model menurut definisi adalah suatu penyajian
dari kenyataan. Riset operasi menyederhanakan unsur-unsur masalah kompleks
menjadi berbagai persamaan matematik, yang digunakan untuk menyusun suatu
model.
4. Efektivitas Ekonomis, Kegiatan yang disarankan oleh riset operasi harus memberi
hasil keuangan yang lebih besar dibanding biayanya, dalam bentuk penghematan atau
penghasilan.
5. Bergantung Pada Komputer, Komputer biasanya diperlukan untuk memroses model,
bila perhitungan yang harus dilakukan terlalu kompleks bagi manusia untuk
menanganinya secara efisien.
6. Pendekatan Tim, Masalah-masalah yang dialamatkan kepada riset operasi sering
terlalu kompleks bagi seorang untuk memecahkannya sendiri.
7. Orientasi Sistem, Riset Operasi mempertimbangkan apa yang paling baik bagi
organisasi sebagai keseluruhan, bukan bagi suatu departemen atau divisi.
Beberapa model dan teknik riset operasi akan dibahas sebagai berikut :
Ada 8 jenis masalah praktek manajerial dimana teknik riset operasi diterapkan :
1. Masalah Persediaan : Masalah persediaan merupakan jenis masalah yang paling baik
dipecahkan dengan teknik riset operasi karena menyangkut penyeimbangan tujuan-
tujuan yang saling bertentangan.
2. Masalah Alokasi : Masalah ini dapat dipecahkan dengan programasi linear, sebagai
contoh bila tidak cukup tersedia sumber daya untuk melaksanakan semua pekerjaan
yang diinginkan manajer, contohnya masalah dalam pembuatan anggaran dan
penentuan kombinasi produk yang optimal. Pemecahan masalah alokasi ini adalah
mencari kombinasi produk yang paling menguntungkan.
3. Masalah Antrian : Masalah antrian menyangkut berbagai fasilitas untuk memenuhi
permintaan akan pelayanan. Masalah antrian biasanya dipecahkan dengan teori
antrian, tetapi untuk masalah yang lebih kompleks diperlukan teknik-teknik simulasi.
4. Masalah Pengurutan : Masalah pengurutan timbul bila manajer harus memutuskan
dalam urutan bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan dilaksanakan. Sebagai
contoh, dalam suatu pabrik lini perakitan, suatu produk harus melalui beberapa
stasiun kerja sebelum diselesaikan. Pada aliran yang direncanakan kurang baik,
beberapa stasiun akan menggangur, sedangkan stasiun-stasiun lain kelebihan beban.
Masalahnya adalah membuat urutan stasiun-stasiun kerja sedemikian rupa agar waktu
menggangur diminimumkan dan waktu kerja disemua stasiun merata.
5. Masalah Routing : Masalah routing timbul bila manajer harus memutuskan kapan
bagian-bagian suatu pekerjaan dilaksanakan. Sebagai contoh, muatan harus dikirim
dari A ke B melalui sejumlah tepat antara. Jadwal mana yang paling efisien dari segi
waktu dan biaya.
6. Masalah Penggantian : Banyak barang mahal organisasi akan menjadi tidak terpakai
sehingga bila dipertahankan untuk periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak
efisien dan meningkatkan biaya operasi. Di lain pihak, penggantiannya juga
menyangkut biaya yang cukup besar. Salah satu masalah bagi manajer adalah
memutuskan secara tepat kapan barang tersebut harus diganti.
7. Masalah Persaingan : Masalah persaingan berkembang bila dua atau lebih organisasi
berusaha untuk mencapai tujuan yang saling bertentangan, seperti setiap organisasi
berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya, yang berarti kenaikan bagi organisasi
yang satu merupakan penurunan bagi organisasi lain. Karena keputusan yang dibuat
oleh suatu pesaing dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keputusan-keputusan
para pesaing lain.Teori Permainan memberikan pedoman bagi manajer untuk memilih
strategi dan keputusan yang efektif dalam situasi persaingan.
8. Masalah Pencarian : Kesalahan atau ketidaklengkapan informasi dapat
mengakibatkan keputusan-keputusan yang salah, dan selanjutnya memerlukan waktu
dan biaya untuk memperbaikinya. Sebaliknya, pengumpulan informasi juga
memerlukan biaya dan waktu.
KEBAIKAN : 1. Memungkinkan untuk memerinci suatu masalah kompleks dan berskala besar
menjadi bagian-bagian lebih kecil sehingga dapat lebih mudah didiagnosa dan
dianalisis.
2. Dalam penyusunan dan analisis model-model riset operasi, para peneliti harus
memperhatikan perincian dan mengikuti berbagai prosedur logik dan sistematik.
Hal ini menambah kemungkinan bahwa pembuatan akan menghasilkan keputusan
yang baik.
KETERBATASAN : 1. Proyek-proyek riset operasi sering terlalu mahal bagi organisasi atau
banyak jenis masalah, sehingga sebelum keputusan untuk menggunakannya
dibuat perlu dilakukan analisis biaya kegunaan terlebih dahulu.
2. Riset operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.
Berbagai masalah terlalu kompleks untuk dipecahkan dengan peralatan-peralatan
matematik yang tersedia. Kebijakan intuitif manajer sering masih diperlukan
dalam situasi kritis, dimana manajer tidak mempunyai waktu bagi pengembangan
analisis riset operasi dan harus memberikan tanggapan yang cepat.
1. Kekurangan Waktu : Manajer sering harus membuat keputusan secara cepat dan tidak
mempunyai waktu untuk menunggu pengembangan modal riset operasi.
2. Ketiadaan Data : Sering data yang diperlukan untuk menyusun suatu modal riset
operasi “terkubur” atau tersebar di seluruh organisasi.
3. Penolakan Terhadap Perubahaan : Para manajer yang tidak memahami teknik-teknik
riset operasi cenderung menolak menggunakannya. Kenyataan bahwa teknik riset
operasi tampak rumit dan misterius bagi manajer.
4. Waktu Tanggapan Lama : Para ahli riset operasi dilatih untuk teliti dan metodik.
Sebagian besar dari mereka mempunyai pengalaman akademik dan terbiasa berpikir
semesteran atau setelah ujian untuk menyelesaikan berbagai proyek.
5. Penyederhanaan Yang Berlebih-lebihan : Para ahli riset operasi hanya memperhatikan
variabel-variabel yang dapat dikuantifikasikan, melalui pengunaan teknik-teknik
matematik dan statistik. Karena itu, banyak variabel penting bersangkutan dengan
perilaku manusia yang sulit dikuantifikasikan,sering dikeluarkan dari persamaan
matematik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA