Anda di halaman 1dari 14

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Oleh :

Kelompok 4

Nama Kelompok :

G.B Suryakusuma Ksatria (1907521093)

Ni Made Agustina Wahyu Utari (1907521094)

Zhidan Adhitya Perastowo (1907521096)

I Putu Indra Samyoga


(1907521099)

Luh Danisha Aulia (1907521100)

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya
serta dengan kerja keras selama ini, akhirnya kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“Pengambilan Keputusan”.
Dalam penyusunan paper ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta motivasi
dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak
Drs. I Komang Ardana, M.M, selaku Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana yang mengawasi kami selama proses penyusunan paper ini
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam paper ini, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang berkualitas demi kesempurnaan paper ini. Semoga Tuhan
membalas budi baik Ibu, serta mohon maaf bila apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan
dihati pembaca.

Bukit Jimbaran, 3 Oktober 2019

Penulis

Ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengambilan Keputusan Kelompok............................................ .................. 2
2.2 Kebaikan dan Kelemahan Keputusan Kelompok.......................................... 3-4
2.3 Berbagai Gaya Dalam Pengambilan Keputusan............................................ 5
2.4 Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan………………………… 5
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan hasil dalam


memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang ada
melalui suatu proses mental dan berfikir logis dan juga mempertimbangkan semua pilihan
alternatif yang ada yang mempunyai pengaruh negatif atau pun positif.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian Pengambilan Keputusan Kelompok?
1.2.2 Apa saja Kebaikan dan Kelemahan Keputusan Kelompok?
1.2.3 Jelaskan Berbagai Gaya Dalam Pengambilan Keputusan?
1.2.4 Bagaimana Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami pengertian pengambilan keputusan kelompok.
1.3.2 Untuk memahami kebaikan dan kelemahan keputusan kelompok.
1.3.3 Untuk memahami berbagai gaya dalam pengambilan keputusan.
1.3.4 Untuk memahami metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Pengambilan keputusan sering dijelaskan sebagai tindakan memilih di antara beberapa


kemungkinan. Pengambilan keputusan adalah suatu proses lebih pelik dari sekedar
memilih di antara beberapa kemungkinan.
Banyak perdebatan muncul saat menentukan efektivitas pengambilan keputusan secara
individu atau kelompok. Secara kelompok biasanya membutuhkan waktu lebih lama
untuk mencapai keputusan, tetapi dengan pengambilan keputusan kelompok dapat
mengikut-sertakan spesialis dan ahli akan menguntungkan karena interaksi di antara
mereka akan menghasilkan keputusan yang lebih baik. Pada kenyataannya, banyak para
peneliti menyatakan bahwa keputusan konsensus dengan lima atau lebih peserta akan
lebih baik, karena akan mendapatkan pengumpulan suara terbanyak dan keputusan
memimpin kelompok.

Banyak manajer merasa bahwa keputusan-keputusan yang dibuat kelompok,seperti panitia,lebih


efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan yang lain. Para manajer lainnya sangat
keras menghindari keterlibatan kelompok, karena mereka merasa bahwa hal itu lambat, tidak
praktis dan sering menghasilkan keputusan-keputusan yang kurang berbobot. Karakteristik-
karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan manajemen akan mempengaruhi
dan menentukan apakah sebaiknya pembuatan keputusan kelompok digunakan atau tidak.

2.2 KEBAIKAN DAN KELEMAHAN KEPUTUSAN KELOMPOK

KEBAIKAN : 1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahuan


yang lebih besar

2. Dalam pengembangan alternatif , usaha-usaha individual para anggota


kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang
fungsional organisasi.
3. Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang
lebih lebar.

4. Dalam pemilihan alternatif, kelompok lebih dapat menerima risiko dibanding


pembuat keputusan individual.

5. Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota


kelompok secara individual lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan.

6. Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antarindividu dengan


berbagai pandangan yang berbeda-beda.

KELEMAHAN : 1. Implentasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus
diselesaikan oleh para manajer secara individual. Karena kelompok tidak
diberikan tanggung jawab, keputusan-keputusan kelompok dapat menghasilkan
situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar
bertanggung jawab.

2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya
organisasi, keputusan kelompok sangat memakan biaya.

3. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efisien bila keputusan harus


dibuat cepat.

4. Keputusan Kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi


atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.

5. Bila atasan terlibat, atau bila salah satu anggota mempunyai kepribadian
dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan
kelompok.

2.3 BERBAGAI GAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Unsur kedua dalam pohon keputusan Vroom-Yetton adalah ‘gaya’ pembuatan keputusan
manajemen. Berbagai gaya adalah mungkin, tetapi 4 gaya berikut yang paling umum :

1. Manajer membuat keputusan sendiri, dengan menggunakan informasi yang tersedia


pada waktu tertentu.
2. Manajer mendapatkan informasiyang diperlukan dari para bawahan dan kemudian
menentukan keputusan yang sesuai. Peranan yang dimainkan oleh orang lain adalah
lebih dalam hal penyediaan informasi yang diperlukan, kepada manajer dibanding
perumusan atau penilaian alternatif.
3. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu
kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam suatu
pertemuan kelompok. Keputusan yang dihasilkan dapat atau tidak mencerminkan
masukan atau perasaan para bawahan.
4. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu
kelompok dan kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatif. Manajer tidak
bermaksud untuk mempengaruhi para bawahan dan berkeingininan untuk menerima
serta mengimplementasikan setiap keputusan hasil konsensus.

Gambar 2.3.1

Dalam gambar 2.3.1 nomor-nomor diatas menunjukkan berbagai karakteristik situasi keputusan.
Pengunaan model keputusan bagi situasi tertentu, dimulai dari sisi kiri dan bergerak menuju ke
kanan. Bila menemui kotak hitam jawab pertanyaan sesuai nomor. Bila akhirnya ditemui suatu
huruf, huruf tertentu menunjukkan gaya pembuatan keputusan optimum yang digunakan.

Model keputusan ini memberikan pedoman kepada para manajer, kapan pendekatan otoriter atau
partisipatif seharusnya digunakan dan berapa besar keterlibatan para bawaham yang diinginkan.
2.4 METODE KUANTITATIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Operasi berbagai organisasi telah menjadi semakin kompleks dan mahal. Karena itu
menjadi semakin kulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana-rencana dan
keputusan-keputusan yang efektif. Manajer tidak dapat hanya menggantungkan pada intuisinya
saja dalam perencanaan dan pembuatan keputusan, tetapi mereka memerlukan bantuan berbagai
teknik dan peralatan kuantitatif.

Berbagai teknik dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan keputusan telah


dikembangkan lebih dari 40 tahun yang lalu, dan dikenal sebagai teknik-teknik “management
science” dan “operations research”. Pada umumnya, kedua istilah tersebut digunakan berganti-
berganti dengan pengertian sama – pembahasan selanjutnya akan digunakan istilah riset operasi.

Riset operasi bermaksud untuk menggambarkan, memahami, dan memperkirakan atau


meramal perilaku berbagai sistem yang kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan. Tujuan
riset operasi adalah untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan
keputusan. Penggunaan teknik-teknik riset operasi dalam industri, pemerintahan dan sektor sosial
terus berkembang, sejalan dengan perkembangan teknik-tekniknya yang beberapa diantaranya
menjadi semakin kompleks. Karena itu, pemilihan dan penerapan salah satu teknik bukanlah
perkara mudah. Manajer harus cukup mengetahui atau menguasai riset operasi untuk dapat
memilih pendekatan yang tepat bagi organisasinya atau mengkomunikasikan kepada staff
profesional yang akan membuat pilihan.

A. Ciri-Ciri Riset Operasi

Ada 7 ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :

1. Terpusat Pada Pembuatan Keputusan, Hasil akhir riset operasi harus berupa
informasi yang secara langsung membantu manajer mencapai suatu keputusan. Lebih
dari itu, usulan riset operasi harus dapat diimplementasikan.
2. Penggunaan Metode Ilmiah, Riset operasi mempergunakan pendekatan ilmiah untuk
pemecahan masalah. Ini meliputi perumusan masalah,pemahaman perilaku sistem
masalah,dan pengembangan berbagai penyelesaian yang mungkin.
3. Penggunaan Model Matematik, Suatu model menurut definisi adalah suatu penyajian
dari kenyataan. Riset operasi menyederhanakan unsur-unsur masalah kompleks
menjadi berbagai persamaan matematik, yang digunakan untuk menyusun suatu
model.
4. Efektivitas Ekonomis, Kegiatan yang disarankan oleh riset operasi harus memberi
hasil keuangan yang lebih besar dibanding biayanya, dalam bentuk penghematan atau
penghasilan.
5. Bergantung Pada Komputer, Komputer biasanya diperlukan untuk memroses model,
bila perhitungan yang harus dilakukan terlalu kompleks bagi manusia untuk
menanganinya secara efisien.
6. Pendekatan Tim, Masalah-masalah yang dialamatkan kepada riset operasi sering
terlalu kompleks bagi seorang untuk memecahkannya sendiri.
7. Orientasi Sistem, Riset Operasi mempertimbangkan apa yang paling baik bagi
organisasi sebagai keseluruhan, bukan bagi suatu departemen atau divisi.

B. Tahap-Tahap Pendekatan Riset Operasi

Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah mempunyai lima tahap:

1. Diagnosa Masalah, Sebelum pemecahan masalah dapat dimulai, unsur-unsur pokok


masalah harus diidentifikasi.
2. Perumusan Masalah, Setelah unsur-unsur pokok masalah diketahui, tim riset operasi
harus mulai merumuskan masalah dalam bentuk tertentu, dengan menggunakan
kriteria apa yang harus dipenuhi penyelesaian yang diusulkan dan aspek-aspek apa
yang diluar kendali manajer maupun yang dapat dikendalikan manajer.
3. Pembuatan Model, Penyelesaian terbaik dapat ditentukan melalui pengujian berbagai
kemungkinan. Karena kondisi dalam dunia nyata tidak dapat dimanipulasi dengan
berbagai cobaan dalam periode waktu tertentu atau dengan biaya tertentu. Dalam
model, nilai-nilai berbagai variabel terkendali dapat diubah tanpa menggangu
jalannya organisasi.
4. Analisis Model, Setelah model dasar tersusun, harus dicari penyelesaian masalah.
Kombinasi nilai-nilai yang paling baik bagi pencapaian tujuan merupakan
penyelesaian masalah.
5. Implementasi Penemuan, Staf riset operasi hanya menyarankan, manajer yang harus
menerapkan penemuan-penemuan. Karena biasanya manajer adalah orang yang
pragmatik, mereka mungkin mengabaikan rekomendasi riset operasi dan
menganggapnya sebagai proses “teoritisasi menara-gading”. Pemecahannya adalah
dengan melibatkan manajer sepenuhnya dalam tim sejak proyek riset operasi dimulai.

C. Berbagai Model dan Teknik Riset Operasi

Sebagian besar proyek-proyek riset operasi sangat berstandar pada model


matematik. Para ahli manajemen menggunakan model-model matematik karena dapat
diubah-ubah dengan murah dan karena ketepatannya.Suatu model matematik
mensyaratkan bahwa semua elemen penting dan hubungan sebab-akibat suatu masalah
ditentukan.
Ada sejumlah cara pengelompokkan model-model yang digunakan dalam riset
operasi. Pembedaan yang biasa dibuat adalah antara model normatif dan deskriptif.
Model Normatif menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan, ini digunakan untuk
menyajikan kepada manajer penyelesaian terbaik atau optimum. Sedangkan, Model
Deskriptif menggambarkan segala sesuatu sebagaimana adanya, ini memberikan kepada
manajer memberikan informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-
keputusan dan tidak menawarkan penyelesaian masalah.

Beberapa model dan teknik riset operasi akan dibahas sebagai berikut :

A. Programasi Linear, Suatu peralatan riset operasi yang digunakan untuk


memecahkan masalah-masalah “optimisasi” atau masalah-masalah dimana
ada suatu jawaban “paling baik” dari serangkaian alternatif.
B. Teori Antrian, Hampir semua sistem ekonomi dan bisnis beroperasi dengan
jumlah sumber daya yang relatif terbatas, maka sering dijumpai orang-orang,
produk,komponen produk,atau kertas kerja sedang menunggu untuk dilayani.
Garis tunggu ini disebut antrian, yang berkembang karena fasilitas pelayanan
(server) adalah relatif mahal untuk dipakai dan oleh karenanya langka.
C. Analisis Network, Suatu peralatan manajerial yang dikembangkan untuk
membantu manajemen dalam perencanaan,pengawasan,dan penjadwalan
proyek-proyek yang relatif kompleks dan tidak rutin.
D. Teori Permainan, Suatu pendekatan matematik untuk pembuatan model
persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang berkepentingan. Teori
ini dikembangkan untuk menganalisis proses pembuatan keputusan pada
berbagai macam situasi persaingan yang melibatkan konflik.
E. Model Rantai Markov, Suatu teknik matematik yang berguna untuk
pembuatan model berbagai macam sistem dan proses bisnis. Model ini
digunakan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan
datang dalam berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan-perubahan
diwaktu yang lalu dalam variabel tertentu.
F. Programasi Dinamik, Dalam bisnis, para manajer sering dihadapkan dengan
pembuatan keputusan yang menjagkau beberapa periode waktu. Programasi
Dinamik adalah sekumpulan teknik programasi matematik yang digunakan
untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat.
G. Simulasi, Kegiatan pelaksanaan percobaan dengan suatu model dalam
berbagai cara teratur dan direncanakan. Model-model simulasi, bagaimanapun
juga dirancang terutama untuk digunakan bagi masalah-masalah yang terlalu
kompleks bila digambarkan atau dipecahkan dengan persamaan matematik
standar.
D. Aplikasi Teknik-Teknik Riset Operasi

Ada 8 jenis masalah praktek manajerial dimana teknik riset operasi diterapkan :

1. Masalah Persediaan : Masalah persediaan merupakan jenis masalah yang paling baik
dipecahkan dengan teknik riset operasi karena menyangkut penyeimbangan tujuan-
tujuan yang saling bertentangan.
2. Masalah Alokasi : Masalah ini dapat dipecahkan dengan programasi linear, sebagai
contoh bila tidak cukup tersedia sumber daya untuk melaksanakan semua pekerjaan
yang diinginkan manajer, contohnya masalah dalam pembuatan anggaran dan
penentuan kombinasi produk yang optimal. Pemecahan masalah alokasi ini adalah
mencari kombinasi produk yang paling menguntungkan.
3. Masalah Antrian : Masalah antrian menyangkut berbagai fasilitas untuk memenuhi
permintaan akan pelayanan. Masalah antrian biasanya dipecahkan dengan teori
antrian, tetapi untuk masalah yang lebih kompleks diperlukan teknik-teknik simulasi.
4. Masalah Pengurutan : Masalah pengurutan timbul bila manajer harus memutuskan
dalam urutan bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan dilaksanakan. Sebagai
contoh, dalam suatu pabrik lini perakitan, suatu produk harus melalui beberapa
stasiun kerja sebelum diselesaikan. Pada aliran yang direncanakan kurang baik,
beberapa stasiun akan menggangur, sedangkan stasiun-stasiun lain kelebihan beban.
Masalahnya adalah membuat urutan stasiun-stasiun kerja sedemikian rupa agar waktu
menggangur diminimumkan dan waktu kerja disemua stasiun merata.
5. Masalah Routing : Masalah routing timbul bila manajer harus memutuskan kapan
bagian-bagian suatu pekerjaan dilaksanakan. Sebagai contoh, muatan harus dikirim
dari A ke B melalui sejumlah tepat antara. Jadwal mana yang paling efisien dari segi
waktu dan biaya.
6. Masalah Penggantian : Banyak barang mahal organisasi akan menjadi tidak terpakai
sehingga bila dipertahankan untuk periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak
efisien dan meningkatkan biaya operasi. Di lain pihak, penggantiannya juga
menyangkut biaya yang cukup besar. Salah satu masalah bagi manajer adalah
memutuskan secara tepat kapan barang tersebut harus diganti.
7. Masalah Persaingan : Masalah persaingan berkembang bila dua atau lebih organisasi
berusaha untuk mencapai tujuan yang saling bertentangan, seperti setiap organisasi
berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya, yang berarti kenaikan bagi organisasi
yang satu merupakan penurunan bagi organisasi lain. Karena keputusan yang dibuat
oleh suatu pesaing dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keputusan-keputusan
para pesaing lain.Teori Permainan memberikan pedoman bagi manajer untuk memilih
strategi dan keputusan yang efektif dalam situasi persaingan.
8. Masalah Pencarian : Kesalahan atau ketidaklengkapan informasi dapat
mengakibatkan keputusan-keputusan yang salah, dan selanjutnya memerlukan waktu
dan biaya untuk memperbaikinya. Sebaliknya, pengumpulan informasi juga
memerlukan biaya dan waktu.

E. Kebaikan dan Keterbatasan Penggunaan Riset Operasi

KEBAIKAN : 1. Memungkinkan untuk memerinci suatu masalah kompleks dan berskala besar
menjadi bagian-bagian lebih kecil sehingga dapat lebih mudah didiagnosa dan
dianalisis.

2. Dalam penyusunan dan analisis model-model riset operasi, para peneliti harus
memperhatikan perincian dan mengikuti berbagai prosedur logik dan sistematik.
Hal ini menambah kemungkinan bahwa pembuatan akan menghasilkan keputusan
yang baik.

3. Teknik-teknik dan riset operasi sangat membantu dalam penilaian alternatif-


alternatif. Bila manajer lebih memperhatikan risiko dan kesempatan yang melekat
pada berbagai alternatif yang tersedia, mereka akan lebih mungkin untuk
membuat pilihan yang tepat

KETERBATASAN : 1. Proyek-proyek riset operasi sering terlalu mahal bagi organisasi atau
banyak jenis masalah, sehingga sebelum keputusan untuk menggunakannya
dibuat perlu dilakukan analisis biaya kegunaan terlebih dahulu.

2. Riset operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.
Berbagai masalah terlalu kompleks untuk dipecahkan dengan peralatan-peralatan
matematik yang tersedia. Kebijakan intuitif manajer sering masih diperlukan
dalam situasi kritis, dimana manajer tidak mempunyai waktu bagi pengembangan
analisis riset operasi dan harus memberikan tanggapan yang cepat.

3. Riset operasi dapat dengan mudah menjadi teknik-teknik yang terpisah


dari kenyataan, mungkin karena kesalahan dalam anggapan-anggapan tentang
masalah atau variabel-variabel tertentu diabaikan.

F. Masalah-masalah Penggunaan Pendekatan Riset Operasi

1. Kekurangan Waktu : Manajer sering harus membuat keputusan secara cepat dan tidak
mempunyai waktu untuk menunggu pengembangan modal riset operasi.
2. Ketiadaan Data : Sering data yang diperlukan untuk menyusun suatu modal riset
operasi “terkubur” atau tersebar di seluruh organisasi.
3. Penolakan Terhadap Perubahaan : Para manajer yang tidak memahami teknik-teknik
riset operasi cenderung menolak menggunakannya. Kenyataan bahwa teknik riset
operasi tampak rumit dan misterius bagi manajer.
4. Waktu Tanggapan Lama : Para ahli riset operasi dilatih untuk teliti dan metodik.
Sebagian besar dari mereka mempunyai pengalaman akademik dan terbiasa berpikir
semesteran atau setelah ujian untuk menyelesaikan berbagai proyek.
5. Penyederhanaan Yang Berlebih-lebihan : Para ahli riset operasi hanya memperhatikan
variabel-variabel yang dapat dikuantifikasikan, melalui pengunaan teknik-teknik
matematik dan statistik. Karena itu, banyak variabel penting bersangkutan dengan
perilaku manusia yang sulit dikuantifikasikan,sering dikeluarkan dari persamaan
matematik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai