PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DISUSUN OLEH
JUBAIDA S. NUNUMETE NIM : 21230024
Semester V
Program Strata 1
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Menulis makalah ini merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah. Makalah ini
berisikan Mengenai hal-hal yang diharapkan akan menambah wawasan dan cakrawala para
pembaca.
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam rangka
penyusunan makalah ini baik berupa pendapat dan waktu sehingga makalah ini dapat tersusun
dengan baik dan tepat waktu.
i
DAFTAR ISI
hal
Kata Pengantar ............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB IPENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................1
BAB IIPEMBAHASAN ............................................................................2
A. Definisi Pengambilan Keputusan ...................................................... 2
B. Gaya Pengambilan Keputusan ........................................................... 2
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan .............................................3
D. Proses Pengambilan Keputusan .........................................................4
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ...................... 4
F. Perubahan dalam Keputusan .............................................................. 5
G. Kualitas Keputusan ............................................................................5
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi ............................6
I. Risiko Keputusan ................................................................................ 6
J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi
Perusahaan .............................................................................................. 7
BAB IIIPENUTUP ....................................................................................9
A. KESIMPULAN ..................................................................................9
B. SARAN .............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................10
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan keputusan
2. Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat
3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah
dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang
pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:
1. Gaya Direktif
Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah
Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat
Cenderung berfokus jangka pendek
Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum menggambarkan
kekeuasaan yang otokratik
2
2. Gaya Analitik
Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif dibandingkan gaya
direktif
Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
Menggambarkan pemimpin yang otokratik
3. Gaya Konseptual
Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas
Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan
Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak menggunakan
intuisi dalam peng keputusan
Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif
Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
4. Gaya Perilaku
Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan org
lain
Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan tersebut
akan berdampak kerugian pada orang lain.
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti.
b. membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan
maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan
gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.
3
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap yaitu
intelligence, design, choice, dan implementation. Intelligence adalah proses pengumpulan informasi
yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design adalah tahap perancangan solusi terhadap
masalah. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif
yang ada dan memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan
melaksanakannya.
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan keputusan merupakan
serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang meliputi mengidentifikasi masalah,
mengidentifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif-
alternatif, menganalisis alternatif, memilih satu alternatif, melaksanakan alternatif tersebut, dan
mengevaluasi efektivitas keputusan.
1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi, dan
sebagainya. Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu sendiri untuk terciptanya
suatu keputusan dalam organisasi.
2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan sebagainya. Faktor ini berasal
dari luar yang terkait dalam organisasi.
3. Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya informasi yang ada atau
seberapa lengkap dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan yang tepat.
4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini dibutuhkan kebijaksanaan
dan ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat merugikan.
5. Pengalaman
Pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya
pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal ini juga
berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman
yang pernah dialaminya. Pengalaman juga dapat dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil
keputusan yang tepat bagi organisasi.
4
F. Perubahan dalam Keputusan
a. Incremental change
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat diperkirakan berapa
presentase perubahan yang akan terjadi kedepannya berdasarkan data-data yang terjadi di masa
lalu (historis).
b. Turbulence change
Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke depan dan
jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan prediksi juga menjadi bagian yang
dilakukan hasilnya.
G. Kualitas Keputusan
Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan proses yang
dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasil keputusan yang telah
diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal serta dinilai secara maksimal
juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan
sosiologi maka itu harus berlandaskan pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang
bersangkutan dengan maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap berada
pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud guna menghindari terjadinya
tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi keputusan itu nantinya.
Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut tidak bergerak atau
juga tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai dengan garisnya. Dan ini
berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara profesionalisme.
5
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi
Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai kondisi, seperti
kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. dalam kondisi pasti proses pengambilan
keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif, keputusan yang
diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa dipergunakan yaitu menggunakan
program linier atau secara aljabar linear, dan analisis jaringan kerja (secara critical path
method/CPM dan Project evaluation and review technique/PERT).
Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek dalam
artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh.
Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu mencari
informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa metode pengambilan keputusan yang
paling sesuai dengan setiap kondisi masalah yang mungkin timbul, seperti metode laplace (proses
pengambilan keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah
sama besarnya), metode maximax (proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan
hasil yang paling optimistis dengan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin
(proses pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling besar), metode
regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil keputusan yang maksimal
berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya), metode realisme (proses
pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax dan maximin).
Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan menimbulkan
dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Untuk menyelesaikan masalah
biasanya dilakukan pendekatan secara teori permainan dalam dunia bisnis teraplikasi dalam
bentuk tawar-menawar harga dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan.
I. Risiko Keputusan
6
bahwa jika resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan memberikan keuntungan yang
sistematis juga begitu juga sebaliknya.
Dalam pengambilan keputusan ada faktor yang turut mempengaruhi yaitu karakteristik
sang pengambil keputusan. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan
yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya
menghindari resiko yang akan timbul Jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang
berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety player.
Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi
follower bukan seorang innovator. Namun yang harus kita pahami bahwa hampir semua investor
adalah bertipe penghindaran risiko, dalam artian mereka tidak ingin menanggung resiko yang
akan timbul dalam bentuk kerugian yang akan timbul di kemudian hari.
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu
menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Namun
bagi mereka yang menganut karakteristik seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang
begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya begitu
saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem
sebagai tipe peragu.
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia semakin tinggi
resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini
cenderung begitu menonjol dan mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia ambil,
mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat mereka karakteristik ini selalu saja
ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker atau juga
risk lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para
pemberontak dimana mereka mau besusah-payah dengan keyakinan akan memperoleh
kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan.
7
Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang paling begitu mendominasi
Jika dilihat dari segi kedekatannya dengan risiko, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup
aktivitas bisnis maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker cenderung lebih berani dan
tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan keputusan yang dihasilkan yaitu
fokus pada sasaran atau penuh perhitungan bukan hanya sekedar spekulasi saja.
8
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir kritis dan dapat
bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan keputusan merupakan suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah
dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat menganalisis setiap permasalahan yang
ada juga termasuk dalam modal yang ada sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis
dilakukan secara menyeluruh agar bisa mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu proses dalam setiap
pengambilan keputusan, kualitas keputusan, pengambilan keputusan dalam berbagai kondisi,
risiko keputusan, karakteristik pengambil keputusan dan pengaruhnya bagi perusahaan, perubahan
dalam keputusan.
B.SARAN
9
10
DAFTAR PUSTAKA
FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja.s.l.,Mitra Wacana
Media,2016.
http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html
https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan-
keputusan/
https://feelinbali.blogspot.com/2013/09/manajemen-pengambilan-keputusan.html
10