Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP RASIONALITAS TERBATAS (BOUNDED RATIONALITY)

Dosen Pengampu:

Nailin nikmatul maulidiyah, M.M.

Disusun Oleh:

Ato'illah Shohibul Hikam (0057)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri teladan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran
bagi kita semua.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yakni ibu
Nailin nikmatul maulidiyah, M.M.yang telah membimbing serta mengajarkan
kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality)” dan juga terima kasih
yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
kami sehingga terselesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur
dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik
secara moril maupun materiil, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman
sekalian.

Kraksaan, 06 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
D. Manfaat.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian...................................................................................................
B. Tujuan.........................................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara beberapa
alternatif. Kadang-kadang proses ini sangat sederhana, dan alternatif yang
paling baik mudah ditentukan. Terkadang organisasi juga akan menghadapi
sebuah proses rumit atau organisasi juga akan menemui proses yang
berkepanjangan karena alternatif yang ada cukup banyak dan rasional.
Bagaimana organisasi harus mengambil keputusan ketika organisasi
menghadapi persoalan seperti ini? Biasanya keputusan diambil dengan cara
berdiskusi, meyakinkan, dan kemudian mungkin dengan cara kompromi di
antara para anggota. Namun demikian, apakah organisasi sedang menghadapi
pengambilan keputusan yang obyektif ataukah yang subyektif, organisasi
sebaiknya selalu menempuh langkah yang sistematik dalam proses
pengambilan keputusan.
Kehidupan organisasi dari waktu ke waktu berjalan sangat dinamis,
penuh dengan perubahan yang serba cepat dan terkadang mengejutkan.
Perubahan organisasi tidak saja bersumber dari luar tetapi justru seringkali
berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Banyak tekanan yang mengharuskan
organisasi mengadakan perubahan., misalnya, kelambanan dalam pengambilan
keputusan dan kelambanan dalam komunikasi, memaksa organisasi
mengadakan perubahan. Seringkali terjadi organisasi tidak mengambil
keputusan atau terlambat mengambil keputusan, atau keputusan yang
diambilnya tidak tepat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep rasionalitas terbatas?
2. Sebutkan summery terkait konsep rasionalitas?

1
C. Tujuan Masalah
1. supaya mahasiswa/I mengetahui tentang bagaimana konsep rasionalitas
terbatas.
2. supaya mahasiswa/I mengetahui tentang summery terkait konsep
rasionalitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Rasionalitas Terbatas

1. Bounded Rationality Dalam Pengambilan Keputusan


Simon mengembangkan konsep Bounded Rationality yang
menentang rasionalitas dalam pengambilan keputusan. Istilah bounded
rationality pertama kali muncul dalam buku simon yang berjudul “Models
of man, social and rational” tahun 1957 (Barros, 2010). Bounded
Rationality menekankan pada batasan kognitif dan berpendapat bahwa
hasil pengambilan keputusan hanya merupakan pilihan yang “satisficing”
yang menjamin bahwa keputusan yang diambil bukanlah keputusan yang
“optimal”. Bounded rationality memberikan awal yang baik bagi
pemikiran ekonomi tanpa meninggalkan teori neoklasik yang telah
memberikan dasar dalam menjelaskan perilaku pengambilan keputusan.

2. Pengertian Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality)


Merupakan sebuah poses pengambilan keputusan dengan
menggunakan model yang disederhanakan dengan mengeluarakan fiture-
fiture esensial dari masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya.
Kemampuan terbatas itu dalam memperoses informasi membuat tidak
mungkin untuk mengasimilasikan semua informasi yang diperlukan untuk
optimalisasi. Pemikiran manusia tidak dapat memformulasikan dan
memecahkan masalah-masalah kompleks dengan rasonalitas penuh, kota
peroperasi dalam lingkungan rasional terbatas.
Rasionalitas terbatas adalah perilaku yang rasional berdasarkan
parameter proses pengambilan keputusan yang disederhanakan, yang
dibatasi oleh kemampuan seseorang untuk memproses informasi. Para
manajer mengetahui bahwa pengambilan keputusan yang baik melakukan
hal-hal tertentu: mengidentifikasi masalah, mempertimbangkan berbagai
alternatif, mengumpulkan informasi, dan bertindak secara tegas, namun
berhati-hati. Para manajer dengan demikian diharapkan menampilkan

3
perilaku pengambilan keputusan yang benar. Dengan berbuat begitu, para
manajer memberi isyarat kepada atasan, rekan sejawat dan bawahan
mereka bahwa mereka itu kompeten dan bahwa keputusan mereka
merupakan hasil pertimbangan yang cerdas dan rasional.

3. Langkah-langkah pengambilan keputusan Rasionalitas Terbatas:


a. Perumusan masalah
Suatu masalah yang tampak mencerminkan kepentingan-kepentingan
dan latar belakang manajer itu telah teridentifikasi.
b. Identifikasi kriteria keputusan
Telah teridentifikasi serangkaian terbatas kriteria.
c. Alokasi bobot pada kriteria
Telah dibangun suatu model sederhana untuk menilai dan memeringkatkan
kriteria tadi, kepentingan diri pengambilan keputusan itu sangat
mempengaruhi penilaian-penilaian tadi.
d. Pengembangan alternatif
Telah teridentifikasi serangkaian terbatas alternatif serupa.
e. Analisis alternatif
Mulai dengan suatu keputusan yang lebih disukai, alternatif-alterntif
tadi dinilai, satu demi satu, dengan kriteria keputusan itu.
f. Pemilihan salah satu alternatif
Keputusan yang memadai: pencarian tersebut berlanjut sampai
ditemukan sesuatu yang memuaskan dan mencukupi, pada waktu itu
usaha pencarian berhenti.
g. Implementasi alternatif
Pertimbangan politik dan kekuasaan akan mempengaruhi sambutan,
dan keterlibatan dengan keputusan tadi.

Untuk memahami lebih dalam tentang proses pengambilan


keputusan akan disajikan dalam bentuk tabel tentang dua pandangan
mengenai proses pengambilan keputusan:

4
Dua Pandangan Mengenai Proses Pengambilan Keputusan
N Langkah Rasionalitas Sempurna Rasionalitas Terbatas
o Pengambilan
Keputusan
1 Perumusan Telah teridentifikasi suatu Suatu masalah yang tampak
Masalah masalah organisasi yang mncerminkan kepntingan-
penting dan relevan kepentingan dan latar belakang
manajer itu telah teridentifikasi
2 Identifikasi Semua kriterianya Telah teridentifikasi serangkaian
kriteria teridentifikasi terbatas kriteria
keputusan
3 Alokasi bobot Semua kriterianya di Telah dibangun suatu model
pada kriteria evaluasi dan diberi angka sederhana untuk menilai dan
dalam rangka pentingnya memeringkatkan kriteria tadi;
bagi tujuan organisasi kepentingan diri pengambil
tersebut keputusan itu sangat mempengaruhi
penilaian-penilaian tadi
4 Pengembangan Telah dikembangkan secara Telah teridentifikasi serangkaian
alternatif kreatif suatu daftar lengkap terbatas alternatif yang serupa
segala alternatif
5 Analisis Segala alternatif dinilai Mulai dengan suatu keputusan yang
alternatif dengan kriteria keputusan lebih disukai, alternatif-alternatif tadi
tersebut serta bobot- dinilai satu-persatu dengan kriteria
bobotnya; konsekuensi keputusan itu
setiap alternatif itu
diketahui
6 Pemilihan Memaksimalkan keputusan:
salah satu keputusan denga hasil
alternatif ekonomis paling tinggi dari
segi tujuan organisasi
tersebut itulah yang dipilih
7 Implementasi Karena keputusan tersebut Pertimbangnan politik dan kekuasaan

5
Alternatif memaksimalkan peluang akan mempengaruhi sambutan dan
mancapai satu-satunya keterlibatan dengan keputusan tadi.
tujuan yang telah
dirumuskan dengan baik,
semua anggota organisasi
akan menerima pemecahan
itu
8 Evaluasi Hasil keputusan tadi secara Pengukuran hasil-hasil keputusan itu
obyektif dinilai dengan jarang sedemikian obyektif, sehingga
masalah aslinya. menghilangkan kepentingan diri
penilainya, kemungkinan eskalasi
sumber-sumber pada komitmen
terdahulu kendati ada kegagalan
sebelumnya dan bukti nyata bahwa
alokasi tambahan sumber itu tidak
terjamin.

4. Model-model Pengambilan Keputusan


Ada 3 (tiga) model yang biasa digunakan decision maker dalam
proses pengambilan keputusan, yaitu:
a. Model Rasional (Rational Model)
Proses pengambilan keputusan yang terdiri dari serangkaian tahapan
yang harus dilakukan oleh para decision maker (tim) guna memperoleh
hasil yang logis dan akurat (optimal). Tahapan pada proses
pengambilan keputusan rasional adalah sebagai berikut:
 Mendefinisikan dan mendiagnosa masalah, untuk hal ini
diperlukan 3 hal, yaitu : kepekaan (selalu memantau lingkungan
eksternal dan internal serta mendeteksi yang mungkin akan
menimbulkan persoalan), interpretasi (menggali dan menentukan
faktor yang paling mungkin akan menjadi persoalan) dan integrasi
(mengkaitkan hasil interpretasi dengan tujuan yang ingin dicapai).

6
 Menetapkan Tujuan-tujuan, yang lebih realistis untuk dicapai
setelah mengidentifikasi persoalan yang mungkin muncul.
 Mencari Solusi-solusi Alternatif, melalui pencarian informasi
tambahan, berfikir kreatif dan inovatif, dll untuk tetap dapat
mencapai sasaran.
 Mengevaluasi dan Membandingkan Solusi, untuk mencari solusi
dengan pencapaian hasil yang paling optimal (efisien, efektif).
 Memilih Solusi Terbaik, dengan mempertimbangkan antara
pencapaian hasil optimal dengan semua sumber daya yang
dimiliki.
 Mengimplementasikan Solusi yang Dipilih, secara benar dan
terarah.
 Melakukan Tindak Lanjut dan Mengontrolnya, sehingga match
antara solusi dan hasil yang diperoleh.
b. Model Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality Model)
Proses pengambilan keputusan yang memungkinkan para decision
maker menempuh solusi yang berbeda meskipun persoalan yang
dihadapi sama, mengingat setiap individu memiliki tingkat
kemampuan dan personality yang berbeda. Tipe keputusan yang
diambil diantaranya:
c. Model Politik (Political Model)
Proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk memenuhi
kepentingan kekuasaan tertentu (stakeholders), sehingga keputusan
yang diambil sangat sarat dengan intervensi. Semua proses
pengambilan keputusan, mulai dari identifikasi persoalan, menentukan
sasaran, memilih solusi alternatif dan memutuskan tindakan solusi
sangat tergantung dari pihak pemilik kekuasaan tersebut.

7
B. Summary Terkait Konsep Rasionalitas
Rasionalitas memiliki makna yang relatif sama baik dari sudut pandang
masyarakat umum, maupun dari sudut-sudut pandang keilmuan psikologi,
ekonomika, dan filsafat. Untuk memahami benang merah antar berbagai sudut
pandang itu, gambaran tentang tindakan yang dipandang rasional akan
membantu.
Ketika kita berharap agar seseorang bertindak secara rasional, maka
yang dimaksudkan adalah orang lain tersebut bertindak berdasarkan keputusan
yang dipikirkan secara matang, dan dilandasi oleh informasi yang akurat dan
objektif. Yang dimaksudkan dengan pemikiran matang adalah orang tersebut
mempertimbangkan dengan baik tujuan apa yang akan dicapai, dan keputusan
dilandasi oleh niatan untuk mencapai tujuan tersebut dengan pengorbanan
yang sekecil-kecilnya. Bila ada hal yang belum pasti di dalam informasi yang
dimiliki ketika mengambil keputusan, maka seseorang yang rasional akan
membuat judgment berdasarkan penalaran yang logis.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
rasionalitas terbatas Merupakan sebuah poses pengambilan keputusan
dengan menggunakan model yang disederhanakan dengan mengeluarakan
fiture-fiture esensial dari masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya.
Kemampuan terbatas itu dalam memperoses informasi membuat tidak
mungkin untuk mengasimilasikan semua informasi yang diperlukan untuk
optimalisasi.
Langkah-langkah pengambilan keputusan Rasionalitas Terbatas:
1. Perumusan masalah
2. Identifikasi kriteria keputusan
3. Alokasi bobot pada kriteria
4. Pengembangan alternatif
5. Analisis alternatif
6. Pemilihan salah satu alternatif
7. Implementasi alternatif

Ada 3 (tiga) model yang biasa digunakan decision maker dalam proses
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Model Rasional (Rational Model)
2. Model Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality Model)
3. Model Politik (Political Model)

B. Kritik Dan Saran


Dalam penyusunan makalah ini kami selaku kelompok satu meminta
maaf jika terdapat kesalahan di dalam nya,dan kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca terutama dari dosen pembimbing agar kami
dapat memperbaiki penyusunan makalah kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aji Setioko. (2010). Pengambilan Keputusan Dalam Perilaku Organisasi. Dikutip


dari https://www.academia.edu/9692719/Makalah-proses-pengambilan-
keputusanc. 9 septem

Haudi, S.Pd., M.M., D.B.A. 2021. Teknik pengambilan keputusan. Sumatra barat.
Insan cendekia mandiri. Hal 47-48

Sahban, H. (2016). Peran Kepemimpinan Perempuan Dalam Pengambilan


Keputusan Di Indonesia. Jurnal Ilmiah BONGAYA (Manajemen &
Akuntansi). 19. 61. Diakses dari
https://ojs.stiem-bongaya.ac.id/index.php/JIB/article/download/8/2/

Sumarsono, H. (2016). Ziarah Pemikiran Herbert Alexander Simon.


ResearchGate. 1. 43-44. DOI: 10.24269/ekuilibrium.v8i2.38

10

Anda mungkin juga menyukai