Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
D. Manfaat.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian...................................................................................................
B. Tujuan.........................................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara beberapa
alternatif. Kadang-kadang proses ini sangat sederhana, dan alternatif yang
paling baik mudah ditentukan. Terkadang organisasi juga akan menghadapi
sebuah proses rumit atau organisasi juga akan menemui proses yang
berkepanjangan karena alternatif yang ada cukup banyak dan rasional.
Bagaimana organisasi harus mengambil keputusan ketika organisasi
menghadapi persoalan seperti ini? Biasanya keputusan diambil dengan cara
berdiskusi, meyakinkan, dan kemudian mungkin dengan cara kompromi di
antara para anggota. Namun demikian, apakah organisasi sedang menghadapi
pengambilan keputusan yang obyektif ataukah yang subyektif, organisasi
sebaiknya selalu menempuh langkah yang sistematik dalam proses
pengambilan keputusan.
Kehidupan organisasi dari waktu ke waktu berjalan sangat dinamis,
penuh dengan perubahan yang serba cepat dan terkadang mengejutkan.
Perubahan organisasi tidak saja bersumber dari luar tetapi justru seringkali
berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Banyak tekanan yang mengharuskan
organisasi mengadakan perubahan., misalnya, kelambanan dalam pengambilan
keputusan dan kelambanan dalam komunikasi, memaksa organisasi
mengadakan perubahan. Seringkali terjadi organisasi tidak mengambil
keputusan atau terlambat mengambil keputusan, atau keputusan yang
diambilnya tidak tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep rasionalitas terbatas?
2. Sebutkan summery terkait konsep rasionalitas?
1
C. Tujuan Masalah
1. supaya mahasiswa/I mengetahui tentang bagaimana konsep rasionalitas
terbatas.
2. supaya mahasiswa/I mengetahui tentang summery terkait konsep
rasionalitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perilaku pengambilan keputusan yang benar. Dengan berbuat begitu, para
manajer memberi isyarat kepada atasan, rekan sejawat dan bawahan
mereka bahwa mereka itu kompeten dan bahwa keputusan mereka
merupakan hasil pertimbangan yang cerdas dan rasional.
4
Dua Pandangan Mengenai Proses Pengambilan Keputusan
N Langkah Rasionalitas Sempurna Rasionalitas Terbatas
o Pengambilan
Keputusan
1 Perumusan Telah teridentifikasi suatu Suatu masalah yang tampak
Masalah masalah organisasi yang mncerminkan kepntingan-
penting dan relevan kepentingan dan latar belakang
manajer itu telah teridentifikasi
2 Identifikasi Semua kriterianya Telah teridentifikasi serangkaian
kriteria teridentifikasi terbatas kriteria
keputusan
3 Alokasi bobot Semua kriterianya di Telah dibangun suatu model
pada kriteria evaluasi dan diberi angka sederhana untuk menilai dan
dalam rangka pentingnya memeringkatkan kriteria tadi;
bagi tujuan organisasi kepentingan diri pengambil
tersebut keputusan itu sangat mempengaruhi
penilaian-penilaian tadi
4 Pengembangan Telah dikembangkan secara Telah teridentifikasi serangkaian
alternatif kreatif suatu daftar lengkap terbatas alternatif yang serupa
segala alternatif
5 Analisis Segala alternatif dinilai Mulai dengan suatu keputusan yang
alternatif dengan kriteria keputusan lebih disukai, alternatif-alternatif tadi
tersebut serta bobot- dinilai satu-persatu dengan kriteria
bobotnya; konsekuensi keputusan itu
setiap alternatif itu
diketahui
6 Pemilihan Memaksimalkan keputusan:
salah satu keputusan denga hasil
alternatif ekonomis paling tinggi dari
segi tujuan organisasi
tersebut itulah yang dipilih
7 Implementasi Karena keputusan tersebut Pertimbangnan politik dan kekuasaan
5
Alternatif memaksimalkan peluang akan mempengaruhi sambutan dan
mancapai satu-satunya keterlibatan dengan keputusan tadi.
tujuan yang telah
dirumuskan dengan baik,
semua anggota organisasi
akan menerima pemecahan
itu
8 Evaluasi Hasil keputusan tadi secara Pengukuran hasil-hasil keputusan itu
obyektif dinilai dengan jarang sedemikian obyektif, sehingga
masalah aslinya. menghilangkan kepentingan diri
penilainya, kemungkinan eskalasi
sumber-sumber pada komitmen
terdahulu kendati ada kegagalan
sebelumnya dan bukti nyata bahwa
alokasi tambahan sumber itu tidak
terjamin.
6
Menetapkan Tujuan-tujuan, yang lebih realistis untuk dicapai
setelah mengidentifikasi persoalan yang mungkin muncul.
Mencari Solusi-solusi Alternatif, melalui pencarian informasi
tambahan, berfikir kreatif dan inovatif, dll untuk tetap dapat
mencapai sasaran.
Mengevaluasi dan Membandingkan Solusi, untuk mencari solusi
dengan pencapaian hasil yang paling optimal (efisien, efektif).
Memilih Solusi Terbaik, dengan mempertimbangkan antara
pencapaian hasil optimal dengan semua sumber daya yang
dimiliki.
Mengimplementasikan Solusi yang Dipilih, secara benar dan
terarah.
Melakukan Tindak Lanjut dan Mengontrolnya, sehingga match
antara solusi dan hasil yang diperoleh.
b. Model Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality Model)
Proses pengambilan keputusan yang memungkinkan para decision
maker menempuh solusi yang berbeda meskipun persoalan yang
dihadapi sama, mengingat setiap individu memiliki tingkat
kemampuan dan personality yang berbeda. Tipe keputusan yang
diambil diantaranya:
c. Model Politik (Political Model)
Proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk memenuhi
kepentingan kekuasaan tertentu (stakeholders), sehingga keputusan
yang diambil sangat sarat dengan intervensi. Semua proses
pengambilan keputusan, mulai dari identifikasi persoalan, menentukan
sasaran, memilih solusi alternatif dan memutuskan tindakan solusi
sangat tergantung dari pihak pemilik kekuasaan tersebut.
7
B. Summary Terkait Konsep Rasionalitas
Rasionalitas memiliki makna yang relatif sama baik dari sudut pandang
masyarakat umum, maupun dari sudut-sudut pandang keilmuan psikologi,
ekonomika, dan filsafat. Untuk memahami benang merah antar berbagai sudut
pandang itu, gambaran tentang tindakan yang dipandang rasional akan
membantu.
Ketika kita berharap agar seseorang bertindak secara rasional, maka
yang dimaksudkan adalah orang lain tersebut bertindak berdasarkan keputusan
yang dipikirkan secara matang, dan dilandasi oleh informasi yang akurat dan
objektif. Yang dimaksudkan dengan pemikiran matang adalah orang tersebut
mempertimbangkan dengan baik tujuan apa yang akan dicapai, dan keputusan
dilandasi oleh niatan untuk mencapai tujuan tersebut dengan pengorbanan
yang sekecil-kecilnya. Bila ada hal yang belum pasti di dalam informasi yang
dimiliki ketika mengambil keputusan, maka seseorang yang rasional akan
membuat judgment berdasarkan penalaran yang logis.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
rasionalitas terbatas Merupakan sebuah poses pengambilan keputusan
dengan menggunakan model yang disederhanakan dengan mengeluarakan
fiture-fiture esensial dari masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya.
Kemampuan terbatas itu dalam memperoses informasi membuat tidak
mungkin untuk mengasimilasikan semua informasi yang diperlukan untuk
optimalisasi.
Langkah-langkah pengambilan keputusan Rasionalitas Terbatas:
1. Perumusan masalah
2. Identifikasi kriteria keputusan
3. Alokasi bobot pada kriteria
4. Pengembangan alternatif
5. Analisis alternatif
6. Pemilihan salah satu alternatif
7. Implementasi alternatif
Ada 3 (tiga) model yang biasa digunakan decision maker dalam proses
pengambilan keputusan, yaitu:
1. Model Rasional (Rational Model)
2. Model Rasionalitas Terbatas (Bounded Rationality Model)
3. Model Politik (Political Model)
9
DAFTAR PUSTAKA
Haudi, S.Pd., M.M., D.B.A. 2021. Teknik pengambilan keputusan. Sumatra barat.
Insan cendekia mandiri. Hal 47-48
10