“ KEPUTUSAN“
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hukum Administrasi Negara Lanjutan
Dosen Pembimbing :
Dr. H.M.Yasin, S.H.,M.H
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah konsep dasar manajemen tentang “Keputusan”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. H.M.Yasin, S.H.,M.H
selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Administrasi Negara, serta pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
Desember 2022
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. iii
BAB I ......................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
Latar Belakang ........................................................................................................................................ 1
Rumusan Masalah ................................................................................................................................... 1
Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
A. Definisi Pengambilan Keputusan ....................................................................................................... 2
B. Gaya Pengambilan Keputusan ............................................................................................................ 2
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan ............................................................................................. 4
D. Proses Pengambilan Keputusan.......................................................................................................... 4
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ........................................................................ 5
F. Perubahan dalam Keputusan ............................................................................................................... 5
G. Kualitas Keputusan ............................................................................................................................ 6
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi.............................................................................. 7
I. Risiko Keputusan................................................................................................................................. 7
J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan .............................................. 8
BAB III ..................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ................................................................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ................................................................................................................................ 10
B. SARAN ............................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya sering kali
masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga dalam melaksanakan
proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada masalah harus bisa menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan baik. Dapat diselesaikan melalui komunikasi dan kerja sama
yang baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak
hanya dari internal tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu
juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen.
Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di sini seorang individu harus mampu
berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Karena dalam menyelesaikan masalah sangat
dibutuhkan individu yang berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah tersebut.
pengambilan keputusan juga tidak hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi juga bisa
dalam berkelompok dengan membangun komunikasi yang baik. Agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di harapkan dapat
mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan?
2. Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan?
3. Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan keputusan. Kegiatan
ini memainkan peranan penting, karena kualitas keputusan – keputusan manajer akan
menentukan efektifitas rencana yang disusun. Secara umum, pengertian pengambilan
keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. 1
1. Gaya Direktif
1
FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja .s.l.,Mitra Wacana Media,2016.
2
-Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah
2. Gaya Analitik
3. Gaya Konseptual
4. Gaya Perilaku
-Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
3
-Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan
org lain2
-Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan
tersebut akan berdampak kerugian pada orang lain.
a. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti.
b. membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan
maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan
gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.
e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-
prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
2
FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja .s.l.,Mitra Wacana Media,2016.
3
Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo.
4
alternatif-alternatif, menganalisis alternatif, memilih satu alternatif, melaksanakan alternatif
tersebut, dan mengevaluasi efektivitas keputusan.
a. Incremental change
4
Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusan.s.l.,Grasindo.
5
b. Turbulence change
Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke
depan dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan prediksi juga menjadi
bagian yang dilakukan hasilnya.
G. Kualitas Keputusan
Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan
proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasil
keputusan yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal
serta dinilai secara maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang
ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus berlandaskan pada asas
dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan maksud nantinya selalu saja
keputusan tersebut berpatokan dan tetap berada pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini
ditujukan dengan maksud guna menghindari terjadinya tumpang tindih atau kekacauan
dalam aplikasi keputusan itu nantinya.5
Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut tidak
bergerak atau juga tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai dengan
garisnya. Dan ini berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara
profesionalisme.
5
SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusan.s.l.,Deepublish,2018.
6
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi
Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai kondisi,
seperti kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. dalam kondisi pasti proses
pengambilan keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif,
keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa dipergunakan
yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear, dan analisis jaringan kerja
(secara critical path method/CPM dan Project evaluation and review technique/PERT). 6
Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek
dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang
mungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset
terlebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa
metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah yang
mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan keputusan dengan asumsi
bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya), metode maximax
(proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan hasil yang paling optimistis
dengan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin (proses
pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling besar), metode
regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil keputusan yang
maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya), metode
realisme (proses pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax dan
maximin).
Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan menimbulkan
dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Untuk menyelesaikan
masalah biasanya dilakukan pendekatan secara teori permainan dalam dunia bisnis
teraplikasi dalam bentuk tawar-menawar harga dan hingga terealisasinya suatu kontrak
atau kesepakatan.
I. Risiko Keputusan
6
Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository,2011.
7
Pengambilan keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu keputusan yang
mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif keputusan
7
yang diambil, dan karena terdapat beberapa alternatif maka otomatis terdapat pula
beberapa peluang yang sama besarnya. Untuk mengatasi resiko dalam suatu organisasi baik
yang bersifat profit maupun yang non profit adalah dengan menerapkan manajemen resiko.
Dalam manajemen risiko ini dibahas Bagaimana mengelola resiko agar bisa memberikan
keuntungan bukan sebaliknya, bahwa jika resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka
ia akan memberikan keuntungan yang sistematis juga begitu juga sebaliknya.
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap
keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang
sifatnya menghindari resiko yang akan timbul Jika keputusan diaplikasikan. Secara umum
pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut
dengan safety player. Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi
pemimpin dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. Namun yang harus
kita pahami bahwa hampir semua investor adalah bertipe penghindaran risiko, dalam artian
mereka tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk kerugian yang akan
timbul di kemudian hari.
Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu
menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan.
8
Namun bagi mereka yang menganut karakteristik seperti ini dengan kecenderungan kehati-
hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan
mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter
seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia semakin
tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip
seperti ini cenderung begitu menonjol dan mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan
yang ia ambil, mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat mereka
karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi
pekerja. Mental risk seeker atau juga risk lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis
besar yang umumnya dimiliki oleh para pemberontak dimana mereka mau besusah-payah
dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan.
Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang paling begitu
mendominasi Jika dilihat dari segi kedekatannya dengan risiko, tapi jika dikaitkan dengan
ruang lingkup aktivitas bisnis maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker
cenderung lebih berani dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan
keputusan yang dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh perhitungan bukan hanya
sekedar spekulasi saja.8
8
Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusan.s.l.,Repository,2011.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir kritis dan dapat
bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan keputusan merupakan
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat menganalisis
setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada sebelum mengambil
keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan secara menyeluruh agar bisa mengambil
keputusan.
B. SARAN
Dengan adanya Konsep dalam mengambil keputusan diharapkan dapat
memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar untuk mengetahui
maksud dari ruang kelas, serta diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa untuk
mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada
saat kegiatan belajar mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang
akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerja .s.l.,Mitra Wacana
Media,2016.
11