Dosen Pengampu :
M.Inzah, M,Pd.I
Kelompok 8 :
SYARIFATUL HUSNA
ZAKIA MAULIA AFNANI
LIATUL MAULA AULALIYA
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah konsep dasar manajemen
tentang “Konsep Pengambilan Keputusan”.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Idris, S.S., M.M
selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Manajemen, serta pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dalam penyusunan tugas
atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis
dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I .................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
A. Definisi Pengambilan Keputusan ........................................................................ 6
B. Gaya Pengambilan Keputusan .......................................................................... 13
C. Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan ........................................................... 14
D. Proses Pengambilan Keputusan ........................................................................ 15
E. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan ................................... 15
F. Perubahan dalam Keputusan ............................................................................ 16
G. Kualitas Keputusan ........................................................................................ 16
H. Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi ...................................... 17
I. Risiko Keputusan ................................................................................................ 18
J. Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan .... 18
BAB III............................................................................................................................. 21
PENUTUP........................................................................................................................ 21
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 21
B. Saran .................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya
sering kali masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga
dalam melaksanakan proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada
masalah harus bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik. Dapat
diselesaikan melalui komunikasi dan kerja sama yang baik untuk mengambil
keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak hanya dari internal
tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu juga
bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen.
Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di
sini seorang individu harus mampu berpikir kritis untuk memecahkan
masalah. Karena dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan individu
yang berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah tersebut. pengambilan
keputusan juga tidak hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi juga bisa
dalam berkelompok dengan membangun komunikasi yang baik. Agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di
harapkan dapat mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan?
2. Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan?
3. Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan?
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan keputusan
2. Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat
3. Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Other’s : Decision Support System dipandang secara luas sebagai “sebuah
sistem berbasis komputer yang membantu proses pengambilan keputusan.
Menurut Sprague dan Carlson (1982) : Decision Support System adalah
“interaktif berbasis komputer sistem yang membantu pengambil keputusan
yang memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang
tidak terstruktur. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup
baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague
et.al., 1993) yaitu :
7
5. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung
subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. The
data management subsystem terdiri dari beberapa elemen DSS database
management system Data directory Query facilityThe model management
subsystem terdiri dari beberapa elemen Model base Model base
management system• Modeling langue Model directory Model execution,
integration, commandThe User Interface (Dialog) Subsystem Dialog
subsytem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and
Management System (DGMS). DGMS terdiri dari berbagai program yang
mampu melakukan hal-hal berikut ini:
8
The Knowledge Subsystem
Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen yang
disebut dengan knowledge management. Komponen ini menyediakan
kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai aspek dari suatu
masalah dan/atau menyediakan knowledge yang dapat meningkatkan
operasi dari komponen DSS lainnya. Komponen knowledge management
terdiri dari satu atau beberapa ES. Seperti halnya data dan model
management, pada software knowledge management terdapat eksekusi dan
integrasi yang diperlukan dari ES. DSS yang mengikutsertakan komponen
ini disebut sebagai suatu DSS yang cerdas (intelligent DSS), DSS/ES, atau
knowledge-based DSS.
User
9
2.4 Cara meningkatkan pengambilan keputusan dalam decision support
system
GDSS berisi mekanisme built-in. Definisi GDSS begitu luas dan, oleh karenanya,
bisa berlaku atau diterapkan ke berbagai Situasi keputusan kelompok, yang
10
meliputi panel review, task force meeting eksekutif/dewan, Pekerja jarak jauh, dan
sebagainya.
Komponen dasar dari segala GDSS meliputi hardware, software, Orang-orang dan
prosedur. Selanjutnya kita akan membahas secara lebih rinci komponen tersebut.
HARDWARE
SOFTWARE
Komponen software dari GDSS meliputi database, base model, program aplikasi
khusus yang akan digunakan oleh kelompok, dan interface pemakai fleksibel yang
mudah digunakan. Beberapa system GDSS sangat spesifik tidak memerlukan
database. Seperti system yang hanya mengumpulkan, mengorganisir. Komponen
11
GDSS yang paling khusus adalah softwere aplikasi yang dikembangkang secara
khusu yang mendukung kelompok dalam proses keputusan.
FASILITAS DASAR
– Penciptaan teks dan file data, modifikasi, dan penyimpanan untuk anggota
kelompok.
– Word processing untuk mengedit dan memformat teks.
– Fasilitas pembelanjaan untuk pemakai GDSS yang belum mampu.
– Fasilitas “help” on-line
– Worksheet, spreadsheet, decision trees, dan alat lain untuk menampilkan
angka dan teks secara grafis.
– Manajemen database yang state-of-the-art.
Fasilitas kelompok
12
B. Gaya Pengambilan Keputusan
Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan
oleh seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:
1. Gaya Direktif
13
Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta
peduli pada kebahagiaan org lain
Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan
tidak jika keputusan tersebut akan berdampak kerugian pada
orang lain.
14
D. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan
keputusan merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang
meliputi mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan,
memberi bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif-alternatif,
menganalisis alternatif, memilih satu alternatif, melaksanakan alternatif
tersebut, dan mengevaluasi efektivitas keputusan.
15
F. Perubahan dalam Keputusan
Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua
kelompok perubahan yaitu:
a. Incremental change
b. Turbulence change
Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data
prediksi ke depan dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka
ketepatan prediksi juga menjadi bagian yang dilakukan hasilnya.
G. Kualitas Keputusan
Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah
dicapai dengan proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan
mutu yang dihasilkan dari hasil keputusan yang telah diaplikasikan secara
maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal serta dinilai secara
maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu
ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus berlandaskan
pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan
maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap
berada pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud
16
guna menghindari terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam
aplikasi keputusan itu nantinya.
Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau
lebih komplek dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai
probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh. Untuk menghindari
timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu mencari
informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa metode
pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah
yang mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan
keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi
adalah sama besarnya), metode maximax (proses pengambilan keputusan
dengan hanya mengutamakan hasil yang paling optimistis dengan
mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin (proses
pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling
besar), metode regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada
hasil keputusan yang maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai
bahan perbandingannya), metode realisme (proses pengambilan keputusan
dengan menggabungkan metode maximax dan maximin).
17
Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan
akan menimbulkan dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu
pihak. Untuk menyelesaikan masalah biasanya dilakukan pendekatan
secara teori permainan dalam dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk tawar-
menawar harga dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan.
I. Risiko Keputusan
18
berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya
disebut dengan safety player. Maka mereka penganut risk avoider
cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi follower
bukan seorang innovator. Namun yang harus kita pahami bahwa hampir
semua investor adalah bertipe penghindaran risiko, dalam artian mereka
tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk kerugian
yang akan timbul di kemudian hari.
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko.
Karena bagi dia semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat
keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu
menonjol dan mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia
ambil, mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat
mereka karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung
tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker atau juga risk lover adalah
mental yang dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para
pemberontak dimana mereka mau besusah-payah dengan keyakinan akan
memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan.
19
dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan
keputusan yang dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh
perhitungan bukan hanya sekedar spekulasi saja.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer harus bisa berpikir
kritis dan dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko.
Pengambilan keputusan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah
dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak. Dapat menganalisis
setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada
sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan secara
menyeluruh agar bisa mengambil keputusan.
B. Saran
Dengan adanya konsep dasar manajemen diharapkan dapat
memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar
untuk mengetahui maksud dari ruang kelas, serta diharapkan kepada para
pelajar atau mahasiswa untuk mengamalkan ilmu yang telah diberikan
oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan belajar
mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan
datang.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html
22