Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDEKATAN ETIKA BISNIS DALAM PENGAMBILAN


KEPUTUSAN

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis

OLEH:
FADILA NUR ANISA (22622022038)
SELVI AYUNDA (22622022041)
NUR LAILA (22622022239)
MIFTAHUL ULUM (22622022237)

DOSEN PEMBIMBING:
Raja Hesti Hafriza, M. M

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“PENDEKATAN ETIKA BISNIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN”.
Tidak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial
dan Budaya. Kami menyusun makalah ini berdasarkan sumber–sumber tertulis yang
kami kutip dari berbagai referensi yang berkaitan dengan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami
khususnya dan bagi teman-teman. Demikianlah kata pengantar makalah ini, kami
berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bintan, 12 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................3

BAB I...........................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................4
BAB II..........................................................................................................5

PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. Definisi Pengambilan Keputusan...................................................5


B. Tahap Pengambilan Keputusan......................................................5
C. Pendekatan Etika Bisnis dalam Pengambilan Keputusan..............7
D. Penggunaan Pohon Keputusan sebagai Pendukung dalam Proses
Pengambilan Keputusan.......................................................................................8
BAB III........................................................................................................9

PENUTUP....................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................9
B. Saran...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas seorang manajer sebuah perusahaan
dihadapkan pada berbagai keputusan yang harus diambil. Setiap manajer
memang menyadari akan pentingnya peran keputusan dalam mendukung
berlangsungnya aktivitas perusahaan. Sering kasus yang dihadapi
berbarengan dengan persoalan-persoalan yang terjadi, seperti konflik,
ketidakadilan, kerugian biaya dan waktu, serta berbagai persoalan lainnya.
Semua itu bagi seorang manajer sering harus melihat dari segi perspektif
etika bisnis. Artinya penyesuaian kasus seperti itu jika diselesaikan harus
dikaji juga dari segi pendekatan etika bisnis, jika keputusan dibuat hanya
didasarkan atas pertimbangan untuk memberi kepuasan kepada
manajemen perusahaan dan mengesampingkan kepuasan di pihak
karyawan maka itu dianggap sebagai satu kesalahan. Karena keputusan
yang memiliki etika bisnis adalah yang bisa menyeimbangkan berbagai
pihak, serta terutama mampu membuat pekerjaan dapat kembali terlaksana
dan selesai hingga batas waktu yang telah ditetapkan. Dalam makalah ini
kita akan membahas pendekatan etika bisnis dalam pengambilan
keputusan dengan berbagai keterkaitannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi pengambilan keputusan ?
2. Bagaimana tahap-tahapan pengambilan keputusan?
3. Bagaimana pendekatan etika bisnis dalam pengambilan keputusan?
4. Bagaimana penggunaan pohon keputusan sebagai pendukung dalam
proses pengambilan keputusan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pengambilan keputusan.
2. Untuk mengetahui tahap-tahapan pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui pendekatam etika dalam pengambilan keputusan.
4. Untuk mengetahui penggunaan pohon keputusan sebagai pendukung
dalam proses pengambilan keputusan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengambilan Keputusan


Definisi pengambilan keputusan menurut Suharnan ialah proses
memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi
yang tidak pasti.1 Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010)
pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan dari sejumlah
alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Definisi ini memiliki tiga
kunci elemen. Pertama, pengambilan keputusan melibatkan membuat
pilihan dari sejumlah pilihan. Kedua, pengambilan keputusan adalah
proses yang melibatkan lebih dari sekedar pilihan akhir dari antara
alternatif. Ketiga, "hasil yang diinginkan" yang disebutkan dalam definisi
melibatkan tujuan atau target yang dihasilkan dari aktivitas mental bahwa
pembuat keputusan terlibat dalam mencapai keputusan akhir (dalam
Lunenburg, 2010).
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya
kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya
dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, begitu besarnya pengaru yang akan terjadi jika
seandainya rekomendasi yang dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau
adanya kesalahan-kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidakhati-
hatian dalam melakukan pengkajian masalah.
B. Tahap Pengambilan Keputusan
1. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gambling, atau
mudah untuk dimengerti.

1
Hafizhudin, R., & Afriansyah, H. (n.d.). Konsep Dasar Pengambilan
Keputusan.osf.io,p. 1.

5
2. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan dan menyusunnya
secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih
terarah dan terkendali.
3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan
untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah
secara leboh spesifik.
4. Memetakan setisp masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-
masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan
model atau alat uji yang dipakai.
5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah
sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada
umumnya.

Menurut Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung


melaui empat tahap, yaitu:
1. Intelligence (kecerdasan)
2. Design (rancangan)
3. Choise (pilihan)
4. Implementation (implementasi)2
Secara lebih dalam beliau menegaskan bahwa, “Intelligence adalah
proses pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi
permasalahan. Design adalah tahap perancangan solusi terhadap masalah.
Biasanya pada tahap ini dikaji berbagai macam alternative pemecahan
masalah. Choice adalah tahap mengakaji kelebihan dan kekurangan dari
berbagai macam alternative yang ada dan memilih yang terbaik.
Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan
melaksanakannya.

C. Pendekatan Etika Bisnis dalam Pengambilan Keputusan


Dalam mendukung proses pengambilan keputusan, para manajer
menempatkan perspektif etika sebagai penguat keputusan.
2
Anggraini, Maitsa; Konsep dan Sistem Pengambilan Keputusan (2017)

6
1. Utilitairian Approach (Pendekatan Manfaat)
Didukung oleh para filsuf di abad kesembilan belas yakni Jeremy Bentham
dan John Stuart Mill, menyatakan bahwa perilaku-perilaku moral harus
menghasilkan kebaikan terbesar bagi kelompok mayoritas. Keputusan
dengan menempatkan pendekatan manfaat artinya keputusan diambil
berdasarkan mana yang lebih tinggi nilai manfaatnya dari dua atau lebih
keputusanyang diambil.
2. Individualism Approach (Pendekatan Individualisme)
Pendekatan individualisme adalah konsep etika yang menyatakan suatu
tindakan adalah bermoral jika mendukung kepentingan jangka Panjang
individu, yang akhirnya mengarah kepada kebaikan yang lebih besar.
Sering keputusan yang bersifat jangka Panjang hanya dipahami oleh
mereka yang memiliki pandangan dan pemahaman yang bersifat jangka
Panjang. Dalam realita manajer yang sukses adalah yang memiliki
pandangan yang jauh ke depan.
3. Moral-Rights Approach (Pendekatan Hak-Hak Moral)
Pendekatan hak-hak moral adalah konsep etika yang memandang bahwa
keputusan-keputusan moral adalah keputusan yang tidak melanggar hak
asasi dari mereka yang dipengaruhi oleh keputusan-keputusan
tersebut.pada pendekatan ini ditekankan tentang bagaimana menghargai
hak asasi manusia (human right) sebagai landasan berfikir dalam
pengambilan keputusan, yaitu misalnya pernyataan “Bahwa setiap orang
memiliki hak asasinya masing-masing dan kita harus menghargainya.”
4. Justice Approach (Pendekatan Keadilan)
Pada pendekatan ini perlu kita jelaskan bahwa pendekatan keadilan
(justice approach) menyatakan bahwa keputusan-keputusan moral harus
didasarkan pada standar, keadilan, kewajaran dan tidak memihak. Secara
umum ada tiga bentuk pendekatan keadilan yang dterapkan disini, yaitu
keadilan distributive (distributive justice), keadilan procedural (procedural
justice) dan keadilan kompensatori (compensatory justice).

7
D. Penggunaan Pohon Keputusan sebagai Pendukung dalam Proses
Pengambilan Keputusan
1. Titik Pilihan (Choice Node)
Merupakan hasil akhir sebuah keputusan yang diperoleh dari beberapa
alternative, dan merupakan suatu pilihan yang terbaik.
2. Cabang Alternatif (Alternative Branches)
Merupakan banyak kemungkinan pilihan jawaban dari suatu persoalan
yang berpangkal pada titik pilihan. Pada suatu akhir dari cabang
pilihan terdapat nilai atau kemungkinan dari suatu hasil yang
diharapkan.
3. Titik Hasil (Outcome Node)
Merupakan hasil dari tiap-tiap cabang dalam pohon keputusan. Titik
hasil ini ditandai dengan sebah lingkaran pada tiap-tiap cabang pohon
keputusan.
4. Cabang Hasil (Outcome Branches)
Merupakan banyaknya kemungkinan untuk meraih suatu hasil dari titik
dari titik hasil, dan pada tiap-tiap ujung alternatifnya ada nilai
kesuksesan (biaya atau profit).
5. Kesuksesan (Payoff)
Merupakan sekumpulan laba (benefit) atau biaya yang mungkin
dihasilkan, yang diakibatkan oleh kombinasi suatu keputusan dan
suatu keadaan dasar yang acak.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan
adalah proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Definisi ini memiliki tiga kunci elemen.
 Menurut Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung
melaui empat tahap, yaitu:
1. Intelligence (kecerdasan)
2. Design (rancangan)
3. Choise (pilihan)
4. Implementation (implementasi)
 Penggunaan Pohon Keputusan sebagai Pendukung dalam Proses
Pengambilan Keputusan :
1. Titik Pilihan (Choice Node)
2. Cabang Alternatif (Alternative Branches)
3. Titik Hasil (Outcome Node)
4. Cabang Hasil (Outcome Branches)
5. Kesuksesan (Payoff)

B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, kami berharap makalah ini dapat
dibaca oleh pembaca dan pembaca dapat memahami pendekatan etika bisnis
dalam pengambilan keputusan. Kritik dan saran yang membangun kami
harapkan dari semua pihak.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai