PERUSAHAAN NOKIA
Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Strategis
Dosen Mila Badriah, S.E., M.M.
disusun oleh:
BANDUNG
2020
i
KATA PENGANTAR
Puja menjadi hiasan rasa serta puji yang menjadi hiasan hati mari
kita panjatkan ke dzat yang Maha Suci, dzat yang Maha Mengasihi, dzat
yang Maha Memiliki Allah SWT, yang Maha Menguasai, yang telah
memberikan begitu banyak nikmat terutama nikmat Iman dan Islam.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada panutan
kita semua yakni Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya,
sahabatnya, tabi’in tabiatnya dan kepada seluruh umat Islam yang selalu
taat kepada ajaran-Nya.
Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain mengucapkan banyak
terima kasih kepada berbagai pihak khususnya Ibu Mila Badriah, S.E.,
M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Strategis.
Ahamdulillah penulisan makalah dengan judul “Pengambilan Keputusan
Strategi Perusahaan Nokia” selesai dengan baik meskipun dikerjakan
ditengah peliknya penyebaran virus corona (covid19).
Dirasa banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini,
penulis mohon maaf jika dirasa kurang maksimal, maka dari itu penulis
memohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah
berikutnya.
Cianjur, 25 Maret 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .....................................................................................11
B. Saran ...............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana contoh kasus yang terjadi dalam Perusahaan Nokia
dalam pengambilan keputusan?
2. Bagaimana analisis kasus pengambilan keputusan strategis pada
Perusahaan Nokia?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui contoh kasus pengambilan keputusan strategis
dalam Perusahaan Nokia.
2. Untuk mengetahui dan memahami analisis kasus pengambilan
keputusan strategis pada Perusahaan Nokia.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
2. Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional
maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan.
3. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk
mencapai tujuan organisasi;
4. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,
perhatikan kepentingan orang lain;
5. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
6. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan
mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
7. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang
cukup lama;
8. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk
mendapatkan hasil yang baik;
9. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui
apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
10. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari
serangkaian
C. Pengaruh Pengambilan Keputusan yang Efektif bagi Kemajuan Organisasi
1
Astri, Nur. (2017). Pengambilan Keputusan dalam Menerapkan Strategi Persiangan Usaha Pada
UMKM.
3
Dari beberapa hasil penelitian di atas jelas bahwa pengambilan
keputusan yang baik dapat meningkatkan kualitas organisasi, walaupun
memang sering ada variabel perantara. Variabel perantara yang dimaksud
adalah pengambilan keputusan yang baik, bisa berpengaruh bagi kemajuan
tim kerja dalam sebuah organisasi, yang pada gilirannya kemajuan kinerja
dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas organisasi itu sendiri.
D. Jenis-Jenis Keputusan
1. Keputusan yang Terprogram (Programmed decision) merupakan
keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang-ulang atau
keduanya, yang telah ditentukan sebelumnya dalam keputusan
terprogram untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami
organisasi, melalui:
a. Prosedur yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan
berurutan yang harus diikuti oleh pengambil keputusan.
b. Aturan yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan
apa yang tidak boleh dilakukan oleh pengambil keputusan.
c. Kebijakan yaitu pedoman yang menentukan parameter
untuk membuat keputusan.
2. Keputusan yang Tidak Terprogram (Non-Programmed decision)
merupakan keputusan yang tidak terstruktur atau jarang muncul
atau keduanya. Keputusan ini dilakukan ketika organisasi menemui
massalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga
organisasi tidak dapet memutuskan bagaimana merespon
permasalahan tersebut.
4
dalam kondisi yang pasti, jika dirinya dapat mengontrol dan
mengantisipasi sepenuhnya terhadap kejadian yang akan timbul.
2. Situasi risiko (tidak pasti), konsekuensi dari keputusan masih bisa
diperkirakan dengan tingkat kepastian yang beresiko/tidak pasti
dikarenakan pengambil keputusan dalam keadaan keterbatasan
informasi yang berkaitan dengan keputusan yang akan
ditetapkannya, sebaliknya, suatu risiko tidak akan terjadi jika
pengambil keputusan dapat merumuskan suatu kemungkinan
secara objektif.
3. Situasi Ketidakpastian yang tinggi, tidak mudah memperkirakan
konsekuensi dari keputusan dimana pengambil keputusan tidak
memiliki informasi yang diperlukan dalam mengambil keputusan.
dalam hal demikian pengambil keputusan tidak mampu untuk
menetapkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Karena
keputusan yang diambil, bersifat spekulatif, dan sering kali
mengandalkan intuisi yang semata sebagai pedomannya.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
pengurangan pegawai dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk
pabrik Nokia yang terletak di Finlandia, jadi saat ini tidak ada lagi produk
Nokia yang dibuat di Finland, negara asal Nokia.
7
beralih ke Apple dan Samsung karena inovasi dan reputasi. Sementara itu
Nokia akan sulit bersaing bila mentargetkan masyarakat kelas bawah
karena di sana telefon genggam buatan Cina sangat sulit ditandingi,
terutama dari segi harga.
8
merupakan usaha yang baik, kondisi Nokia tentunya akan lebih terpuruk
apabila strategi di atas tidak diterapkan. Masalahnya adalah, ketika Nokia
menerapkan strategi di atas, masyarakat masih memiliki mindset bahwa
Nokia merupakan produsen telefon genggam yang nyaman digunakan
untuk telefon dan SMS, bukan produsen gadget (perangkat) multifungsi
dengan kemampuan yang luas.
Pihak manajemen Nokia juga harus meminta bantuan dan dukungan dari
pemerintah Finlandia karena bagaimanapun juga, Nokia mempengaruhi
GDP negara tersebut. Bantuan dari pemerintah tidak hanya berupa dana
riset dan pengembangan yang selama ini diberikan, manajemen Nokia
dapat meminta bantuan kepada pemerintah untuk menurunkan biaya yang
diperlukan untuk melakukan aktifitas produksi dan eksport di Finlandia
mulai dari biaya masuknya bahan baku telefon genggam, pajak hingga
perizinan. Nokia juga dapat meminta dukungan Bank milik pemerintah
Finlandia untuk memberikan pinjaman lunak bagi operator telekomunikasi
atau mitra distributor Nokia yang hendak membeli produk milik Nokia
dengan syarat seluruh uang yang dipinjam tersebut digunakan 100% untuk
membeli produk Nokia. Pinjaman yang diberikan oleh Bank tersebut
9
tentunya akan bermanfaat juga bagi negara Finlandia juga pada
akhirnya.pedomanny
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan strategis, seorang manajer harus
mampu menanggapi berbagai tantangan dari luar dan bisa memprediksi
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang
agar tidak menghambat tujuan dari organisasi itu sendiri.
Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan harus
mempertimbangkan cara mencari informasi, memahaminya dengan baik,
dan mendiskusikan keputusannya dengan orang-orang yang ikut dalam
perusahaan yaitu manajemen puncak serta dewan komisaris agar
keputusan yang diambil dapat diterima dengan baik dan dapat
memecahkan masalah yang ada.
B. Saran
Penulis sadar masih banyak materi yang secara penuh belum
tersampaikan, karena sumber data dan pola penulisan yang masih kurang.
Dari hal tersebut, penulis secara pribadi sangat menghargai adanya kritik
yang perlu atau mungkin harus disampaikan. Hal demikian karena kritik
menurut penulis berfungsi sebagai daya dorong yang membangun pribadi
menjadi lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://halimahironti.blogspot.com/2015/12/2-contoh-kasus-dan-analisis-
penurunan.html?m=1 (diakses pada tanggal 20 Maret 2020)
http://mataharijakarta.blogspot.com/2011/01/study-kasus-produk-nokiakpg.html?
m=1 (diakses pada tanggal 23 Maret 2020)
11