Anda di halaman 1dari 8

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Pada

UMKM “Warung Makan Bu Nursari” dengan Menggunakan Analisa SWOT

Asrita Nur Ainiah


Asritanurainiah04@gmail.com
Mahasiswi Fakultas dan Bisnis Universitas Narotama

ABSTRAK

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui fungsi dan tujuan pengambilan keputusan
dan merumuskan strategi formulatif terhadap usaha warung makan. Penelitian merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian ini tidak
menggunakan sample maupun populasi melainkan menggunakan narasumber untuk mendpatkan
informasi yang dibutuhkan. Data yang digunakan data primer. Dari hasil analisis ditemukan
beberapa strategi alternatif yang bisa digunakan untuk berhasil dalam persaingan usaha warung
makan yang ada di daerah Klampis Ngasem Surabaya. Pengambilan keputusan yang tepat dapat
digunakan untuk strategi dalam menghadapi persaingan usaha. Salah satu strategi yang
digunakan dapat berfungsi untuk meminimalkan kelemahan dan meningkatkan peluang.

Kata Kunci : Pengambilan keputusan, Analisis SWOT, Analisis Alternatif

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyaknya persaingan dalam bidang kuliner saat ini sangatlah tinggi, mulai dari toko
pinggir jalan yang sering juga kita sebut sebagai warung hingga ke restoran besar yang mewah.
Masing-masing menawarkan berbagai macam makanan yang menggugah selera dan mempunyai
ciri khas tersendiri dari warung ataupun restoran itu sendiri. Di lain pihak, penyeragaman
kualitas rasa terhadap makanan sangatlah sulit untuk ditentukan secara pasti dan eksak sebagai
akibat persepsi yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lain. Dengan adanya
tekanan persaingan yang kuat, pelaku usaha dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat
dalam menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan usaha.
Perlunya menetapkan strategi usaha juga dilakukan oleh pelaku usaha warung makan,
semakin banyak usaha warung makan yang berdiri dan menawarkan harga dan rasa yang
menarik, maka pemilik warung makan Bu Nursari menentukan strategi persaingan. Keputusan
pembelian yang dilakukan konsumen akan berpengaruh dari stratregi yang digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemilik warung menyusun strategi berdasarkan analisis SWOT ?
2. Bagaimana fungsi pengambilan keputusan dalam menetapkan strategi persaingan pada
usaha warung makan di Klampis Ngasem Surabaya ?
3. Bagaimana proses pengambilan keputusan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemilik warung menyusun keputusan berdasarkan analisis
SWOT.
2. Untuk mengetahui fungsi pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan.

1.4 TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pengambilan Keputusan

Menurut Terry (Syamsi, 1995) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui
pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang memungkinkan. Hal ini didukung oleh
pernyataan Siagian (dalam Syamsi, 1995) bahwa pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan
yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat. Menurut Baron & Byrne (2005) pengambilan keputusan
merupakan tindakan menggabungkan dan mengintegrasikan informasi yang ada untuk memilih
satu dari beberapa kemungkinan tindakan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan
sebagai berikut:
1 Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan
orang lain;
4. Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik;
6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul; dan
9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Pengaruh Pengambilan Keputusan yang Efektif bagi Kemajuan Organisasi

Sebagai mana yang telah dipaparkan oleh Usman, Husaini (2013 : 312), bahwa kemajuan
suatu organisasi dipengaruhi oleh cara pemimpin dalam mengambil keputusan. Telah dilakukan
beberapa penelitian yang searah dengan pendapat Usman (2013) tersebut.Juliyanti, Mohammad
Isa Irawan, dan Imam Mukhlash (2011) melakukan penelitian tentang Pemilihan guru
Berprestasi menggunakan metode AHP-TOPSIS. Penelitian tersebut menghasilkan temuan yaitu
adanya suatu sistem pengambilan keputusan dapat membantu proses pemilihan berdasarkan
kriteria-kriteria yang ditentukan sehingga bisa dilakukan proses perhitungan yang lebih efektif
dan efesien.

Dari beberapa hasil penelitian di atas jelas bahwa pengambilan keputusan yang baik
dapat meningkatkan kualitas organisasi, walaupun memang sering ada variabel perantara.
Variabel perantara yang dimaksud adalah pengambilan keputusan yang baik, bisa berpengaruh
bagi kemajuan tim kerja dalam sebuah organisasi, yang pada gilirannya kemajuan kinerja dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas organisasi itu sendiri.

Analisis SWOT

Salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan sebagai instrumen dalam pemilihan
strategi dasar adalah melalui analisis SWOT. Analisis SWOT bisa digunakan untuk mengevaluasi
kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun lingkungan internal perusahaan
(Kuncoro,2005:50). Rangkuti (2009:18) menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Oportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan dengan cara ini selalu dikaitkan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi dan kebijakan usaha. Jadi pada prinsipnya analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal (peluang dan ancaman) danfaktor internal (kekuatan dan kelemahan) guna menetapkan
formulasi strategi (perencanaan strategi) dalam upaya penyusunan strategi jangka panjang.
Menurut David (2006:10) mengatakan bahwa peluang dan ancaman eksternal merujuk pada
keadaan ekonomi, sosial, buadaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah,
teknologi, dan kecendrungan persaingan serta peristiwa yang dapat menguntungkan atau
merugikan suatu organisasi secara signifikan dimasa depan.

Pengaruh Kepuasan Pelanggan

Murali Chandrashekaran, Kristin Rotte, Stephen S. Ta x, and Ra jdeep Gre wal (2007)
Satisfaction Strength and Customer Loyalty. Dalam studinya menyatakan kepuasan pelanggan
menjadi dua tingkat aspek kepuasan dan kepuasan terkait tetapi independen kekuatan dan
kemudian memeriksa peran kekuatan kepuasan dalam terje mahan kepuasan dalam loyalitas .
Dengan menggunakan data dari studi pelacakan kepuasan pelanggan yang sedang berlangsung
yang dilakukan oleh organisasi layanan berbasis di AS yang besar, Studi 1 mengkaji peran
kekuatan kepuasan dalam membentuk link kepuasan loyalitas dalam pengaturan bisnis ke bisnis.
Penelitian 2, replikasi konseptual dalam konteks bisnis ke konsumen, meneliti hubungan
hipotesis dalam situasi kegagalan layanan / pemulihan. Studi kuat menunjukkan bahwa kekuatan
kepuasan memainkan peran sentral dalam terje mahan kepuasan menyatakan dalam loyalitas.
Temuan utama adalah bahwa meskipun kepuasan diterjemah kan ke dalam loyalitas ket ika
kepuasan sangat diadakan (ketidakpastian yaitu, rendah), terjemahan secara signifikan
menurunkan rata - rata sekitar 60% ketika kepuasan yang sama lebih le mah diadakan
(ketidakpastian yaitu, tinggi). Pene lit ian juga menunjukkan bahwa aspek hubungan sebelumnya
(lamanya hubungan, volume bisnis, dan kemampuan menyukai dari pengalaman sebelumnya)
mengakibatkan kerentanan lebih besar.

Griffin (2002:5) berpendapat bahwa pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang sangat
puas dengan produk atau jasa tertentu sehingga me mpunyai antusiasme untuk
memperkenalkannya kepada siapapun yang dikenal.Sedangkan Menurut Kotler dan Keller
(2009:139) loyalitas pelanggan merupakan ko mit men pelanggan terhadap suatu merk dan
pemasok, berdasarkan sikap yang positif dan tercermin dalam pembelian yang konsisten.

Definisi Stategi Bersaing

Menurut Hariadi (2005;97-8), strategi bersaing perusahaan merupakan langkah strategi


yang terencana maupun tidak terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing, sehingga dapat
menarik perhatian konsumen, memperkuat posisi dalam pasar, dan bertahan terhadap tekanan
persaingan. Keunggulan bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih
keuntungan lebih besar daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama dalam
persaingan. Strategi perusahaan dapat dijalankan secara ofensif atau defensif atau dilakukan
bergantian sesuai dengan kondisi dilapangan. Dalam strategi ini, termasuk didalamnya berbagai
manuver taktik jangka pendek untuk mengelabuhi lawan, menjegal untuk menahan laju serangan
lawan yang semuanya ditujukan untuk memenangkan pertempuran maupun peperangan.

Selanjutnya Hariadi membedakan antara strategi bersaing dan strategi bisnis, strategi bisnis
tidak hanya semata berkaitan dengan bagaimana bersaing dengan lawan bisnis ataupun kekuatan-
kekuatan dalam pasar, melainkan juga mencakup strategi dalam fungsi-fungsi yang dijalankan
perusahaan, dan bagaimana respon manajemen terhadap perubahan kondisi industri yang
menyangkut banyak hal (tidak semata-mata persaingan saja). Sementara itu, strategi bersaing hanya
fokus pada rencana tindakan manajemen untuk bersaing dengan sukses dan memberikan nilai yang
sangat bagus pada konsumen

METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan mengacu pada
beberapa alasan sebagai mana yang dikemukakan oleh Margono (2000-37) antara lain :

1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilang, seperti yang dialami oleh
penelitian kualitatif sehingga intisari konsep yang ada pada data dapat diungkap.
2. Untuk menaggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan
kebenaran hipotesis akibat dari adanya hipotesis yang disusun sebelumnya berdasarkan
berfikir deduktif seperti dalam pemikiran kuantitatif.
3. Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variable yang sebelumnya, seperti
dalam penelitian kuantitatif padahal permasalahan dan variable dalam masalah social
sangat kompleks.
4. Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan pengukuran enumerasi (perhitungan) empiris, padahal inti
sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, peneliti berfungsi sebagai instrument utama yang bertugas
langsung di lapangan serta mengumpulkan data melalui wawancara dan interview.

Metode Interview

Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu metode pengumpulan
data yang dilakukan melalui Tanya jawab secara langsung dengan sumber data.

Sehungan dengan hal ini Margono (2003: 165) mengemukakan bahwa: “interview
merupakan alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk
dijawab secara lisan juga, cirri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka
antara pencari informasi dengan sumber informasi”.

Analisis data penelitian kualitatif pada dasarnya sudah dilakukan sejak awal kegiatan
penelitian sampai akhir penelitian. Dengan cara ini diharapkan terdapat konsistensi analisis data
secara keseluruhan. Karena mengingat penelitian ini bersifat deskriptif, maka digunakan analisa
data filosofis atau logika yaitu analis deduktif.

Metode deduktif adalah metode berpikir dengan mengambil kesimpulan dari data-
data yang bersifat umum.

Dalam penelitian ini digunakan metode deduktif untuk menarik suatu kesimpulan
terhadap hal-hal atau peristiwa-peristiwa dari data yang telah dikumpulkan melalui wawancara,
yang bisa dikhususkan (ditarik kearah kesimpulan khusus), maka jelas metode induktif ini untuk
menilai fakta-fakta empiris yang ditemukan lalu dicocokan dengan teori-teori yang ada.
PEMBAHASAN

SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Threats) pada usaha Warung Makan Bu Nursari.

Dalam pembahasan bagian ini menjelaskan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman serta
ancaman bisnis dalam kegiatannya. Terdapat situasi yang akan dihadapi dari lingkungan internal
( kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal (peluang dan ancaman).

Dalam penelitian wawancara dilakukan kepada narasumber yaitu pemilik usaha warung
makan Bu Nursari. Lokasi wawancara dilakukan di rumah pemilik usaha. Makanan dan
minuman yang dijual sangat terjangkau mulai dengan harga Rp. 10.000/ porsi. Tempat sangat
strategis karena dekat Universitas Narotama dan ITATS, daerah perkantoran, serta ruko.

Analisis SWOT

1. Strengh : Berlokasi di tempat yang strategis dekat perkantoran, Ruko, Komplek, kampus,
kos – kosan. Serta harga yang sangat terjangkau.
2. Weakness : Memiliki kelemahan kurangnya pemasaran, tempat parkir terbatas, masuk
gang kampong.
3. Opportunity : Memiliki peluang usaha adanya sosmed digunakan untuk pemasaran,
lokasi yang strategis, pengembangan menu makanan yang bervariasi.
4. Threats : Ancaman dari usaha ini harga bahan pokok yang naik turun, cuaca, musim
liburan.

Alternatif Strategi

Manajemen Strategi merupakan proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan


kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan segala aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi. Definisi alternative strategi terbagi jadi dua yaitu :

a. Alternative strategi adalah pola – pola berbagai tujuan serta kebijaksanaan dasar rencana
– rencana untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas
usaha apa yang sedang dan akan dilakukan oleh sebuah organisasi maupun perusahaan,
demikian juga sifat perusahaan baik untuk sekarang maupun di masa yang akan dating.
b. Alternatif strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).
Penulis menarik kesimpulan dari kedua definisi alternatif strategi diatas bahwa alternatif
strategi adalah suatu berbagai macam cara yang direncanakan untuk bertujuan mencapai
suatu tujuan tertentu agar tercapai sesuai dengan tujuan. Tujuan utama perencanaan strategi
adalah agar perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini
dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi
perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk
yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya
yang ada.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada usaha warung makan di Warung Makan
Bu Nursari dapat disimpulkan bahwa strategi yang paling efektif yang digunakan ialah
menggunakan strategi untuk bersaing dengan usaha yang lain, ialah strategi SO (Strenght –
Oportunity) dimana menggunakan semua kekuatan untuk mencapai peluang yang ada.

Pengambilan keputusan ialah proses memilih sejumlah alternative strategi yang akan
digunakan oleh seorang pemimpin. Pengambilan keputusan yang dipilih akan diemplemasikan
dan berdampak pada kinerja karyawan, motivasi, serta kreativitas para karyawan yang dipimpin.
Maka proses dalam pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai proses memilih berbagai
alternatif untuk memecahkan masalah dalm mencapai sebuah tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

Alimudin, A. (2015). Strategi pengembangan minat wirausaha melalui proses pembelajaran. E-Jurnal
Manajemen Kinerja, 1(1)
.
Alimudin, A., & Sukoco, A. (2017). The Leadership Style Model That Builds Work Behavior
Through Organizational Culture. JURNAL LENTERA: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan
Teknologi, 3(2), 362-375.

Alimudin, A., & Sasono, A. D. (2015). Peningkatan daya saing produk konveksi usaha kecil berbasis
iptek di desa tri tunggal kecamatan babat lamongan. In Seminar Nasional Teknologi Terapan SV
UGM.

Alimudin, A., & Yoga, H. (2015). STRATEGI MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN


PADA USAHA KECIL PRODUK MAKANAN RINGAN DI SURABAYA. Sustainable
Competitive Advantage (SCA), 5(1).

Anzizhan, Syafaruddin. Sistem pengambilan keputusan pendidikan.Ebook.

David, Fred R,2006.Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat

Rangkuti Freddy. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis

Ismail Hasan. 2013. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan


(https://hasanismail25.wordpress.com/2013/05/15/bab-5-dan-6-definisi-dan-dasar-pengambilan-
keputusan/ diakses pada 25 desember 2017)

Anda mungkin juga menyukai