PENELITIAN
Oleh :
SAEFUDIN ZUHDI
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Gambar 5
1 2 3 4
Daur Hidup Produk
Kualitatif :
(Eksternal Perusahaan)
Lingkungan Pasar - Eksternal
Persaingan industri - Eksternal
Ekonomi dan kebijakan Pemerintah - Eksternal
Aspek teknologi - Eksternal
Aspek sosial, Budaya dan - Eksternal
kelembagaan.
Tabel 1
Jenis Dan Sumber Data
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan guna memecahkan persoalan
maka alat dan teknik pengumpulan data yang akan dilaksanakan adalah :
A. Studi Pustaka
Suatu teknik pengumpulan data berdasarkan buku-buku dan literatur yang
diperlukan sehingga diperoleh suatu pemikiran teoritis sehubungan dengan
masalah yang ditelitioleh Peneliti.
B. Studi Lapangan
Teknik pengumpulan data berdasarkan beberapa cara yang dilakukan untuk
memperoleh data yang diperlukan, yang dilakukan dengan :
1. Observasi Lapangan, yaitu pengumpulan data langsung ke tempat
dimana penelitian dilakukan untuk melihat dengan langsung kegiatan di
lapangan.
2. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan dialog
langsung kepada pihak perusahaan baik pemimpin maupun dengan
karyawan perusahaan.
3. Quesioner. Melalui teknik ini Peneliti menyebar angket untuk tingkat
Manager pada PT. Muara Krakatau.
3.2.4 Teknik Pengolahan Dan Analisa Data
Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisa menggunakan alat analisa
Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation). SPACE Matriks
digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan model
yang dipersentasikan dengan menggunakan sebuah diagram Cartesius yang
terdiri atas empat kuadran dengan skala ukuran yang sama.
Kerangka kerja keempat kuadran ini adalah dengan menunjukkan apakah
hasil analisanya akan mengindikasikan pemakaian strategi agressif konservatif
defensive Competitive bagi perusahaan. Masing-masing sumbu atau axes dari
matrik menyatakan dua dimensi yaitu :
a. Dimensi internal yang terdiri dari Financial Strength (FS) dan Competitive
(CA).
b. Dimensi Eksternal yang terdiri dari Environmental Stability (ES), dan Industry
Strength (IS).
Keempat faktor ini adalah faktor penentu yang paling penting untuk
menentukan posisi strategis perusahaan. Diagram Cartesius untuk SPACE
matriks diperlihatkan sebagai berikut :
FS
Conservative Aggresive
+5
CA IS
-5 +5
-5
Defensive Competitive
ES
Gambar 7
Matriks SPACE
Langkah-langkah untuk mengembangkan suatu matriks SPACE adalah sebagai
berikut :
1. Pilih sejumlah variabel untuk mengukur Financial Strength (FS),
Competitive Advantage (CA), Environmental Stability (ES), dan Industry
Strength (IS).
2. Beri tanda dengan angka-angka berurutan dari +1 (paling buruk) sampai
dengan +5 (paling baik) untuk variabel-variabel pada dimensi FS dan IS.
Beri tanda dengan angka berurutan dari –1 (paling buruk) sampai dengan –
5 (paling baik) untuk variabel-variabel pada dimensi ES dan CA.
3. Hitung nilai rata-rata variabel pada tiap-tiap dimensi FS, CA, IS dan ES.
Kemudian petakan nilai rata-rata FS, CA, IS dan ES pada sumbu di SPACE
matrik.
4. Jumlahkan kedua niali pada sumbu X dan petakan hasilnya di sumbu X,
juga jumlahkan kedua nilai pada sumbu Y dan petakan hasilnya pada
sumbu Y. Selanjutnya petakan perpotongan kedua titik X dan Y tersebut.
5. Gambarkan arah vektor dari koordinat 0,0 melaluui titik perpotongan yang
baru. Tanda panah ini memperlihatkan tipe strategi yang disarankan untuk
perusahaan, apakah strategi Aggressive, Conservative, Competitive atau
Defensive.
Faktor-faktor yang menyusun sumbu matriks SPACE, yaitu :
POSISI STRATEGI INTERNAL POSISI STRATEGI EKSTERNAL
Kekuatan Keuangan(Financial Strength/FS) Stabilitas Lingkungan (Environmental
Return on investment Stability/ES)
Leverage Perubahan teknologi
Likuiditas Tingkat inflasi
Modal Kerja Variabilitas permintaan
Arus Kas Rentang harga dari produk yang bersaing
Kemudahan keluar dari pasar Hambatan untuk masuk dalam pasar
Resiko yang terlibat dalam bisnis Trekanan persaingan
Eastisitas harga dari permintaan
3.2.5 Asumsi
Dalam penelitian ini, Peneliti kemukakan asumsi sebagai berikut :
a. Dalam penelitian tingkat persaingan dianggap tinggi.
b. Dalam penelitian situasi,kondisi kegiatan bisnis dianggap mendukung.
c. Dalam penelitian struktur organisasi perusahaan dianggap konstan.
3.2.6 Premise
Peneliti mengajukan premise sebagai berikut :
1. Penerapan strategi yang tepat dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
2. Setiap perusahaan harus memiliki strategi untuk memenangkan persaingan.
3. Diferensiasi produk secara tepat adalah salah satu bentuk strategi.
3.2.7 Hipotesa
Agar proses penelitian terarah, maka Peneliti mengajukan hipotesa sebagai
berikut : “Penerapan strategi Diferensiasi produk dapat meningkatkan
kemampuan perusahaan dalam mengantisipasi persaingan”.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Strategi Diferensiasi Produk Yang Diterapkan Oleh PT. Muara Krakatau
Garment
Karena mengingat pentingnya menilai keunggulan bersaing sebagai
saluran utama strategi bisnis, memahami mekanisme yang terjadi sarana
terciptanya dan terkikisnya keunggulan bersaing, dan memahami peranan
rintangan-rintangan terhadap penjiplakan dalam rangka mempertahankan
keunggulan bersaing dari waktu ke waktu, maka berikut ini adalah strategi
diferensiasi produk yang diterapkan oleh PT. Muara Krakatau Garment, yaitu :
1. Kualitas Produk
Sesuai dengan motto dari PT. Muara Krakatau yaitu “Kualitas yang
sangat bagus” maka jelaslah di sini PT. Muara Krakatau ingin membuktikan
bahwa setiap produk yang dihasilkan benar-benar memiliki kualitas yang
bagus. Dikarenakan konsumen PT. Muara Krakatau adalah berasal dari luar
negeri, bukan mustahil bagi PT. Muara Krakatau mampu memberikan produk
yang terbaik dan dapat disejajarkan dengan produk-produk dari luar negeri.
Kualitas yang bagus tidak akan tercapai bila PT. Muara Krakatau tidak
lebih teliti dalam memproduksi produk-produk yang dihasilkan. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana cara PT. Muara Krakatau menghasilkan kualitas yang
bagus tersebut, yaitu :
a. Jahitan yang kuat dan tidak mudah sobek.
b. Adanya pengontrolan bahan/kain pakaian yang telah disetujui oleh pihak
buyer.
c. Penggunaan mesin-mesin jahit dengan sistem komputerisasi.
d. Adanya tekhnisi dari bagian teknis, yang mampu menjamin keandalan
hasil produk.
e. Adanya pelatihan-pelatihan kerja yang mampu menghasilkan para
karyawan yang berkualitas, aktif dan kreatif.
2. Manajemen Perusahaan
Mengingat fungsi manajemen terdiri dari 5 aktifitas dasar:
Perencanaan, Pengorganisasian, Pemotivasian, Penunjukan staf dan
Pengendalian. Maka dari itu manajemen PT. Muara Krakatau menerapkan
stategi diferensiasi produknya dari dasar manajemen yang proses
pelaksanaanmya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan : adalah satu-satunya hal yang pasti dimasa depan dari
organisasi apapun adalah “perubahan”. Dan peranan penting untuk
menjembatani PT. Muara Krakatau pada masa kini dan masa depan yang
meningkatkan kemungkinan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Perencanaan adalah batu penjuru dalam perumusan strategi yang efektif.
Tetapi walaupun dianggap sebagai dasar dari manajemen, perencanaan
merupakan tugas paling umum diabaikan para manajer. Perencanaan
amat penting untuk implementasi strategi dan evaluasi strategi yang
berhasil, terutama karena aktivitas pengorganisasian, pemotivasian,
penunjukan staf, dan pengendalian yang tergantung dari perencanaan
yang baik.
2. Pengorganisasian : tujuannya adalah mencapai usaha terkoordinasi
dengan memerapkan tugas dan hubungan wewenang. Pengorganisasian
berarti siapa yang mengerjakan dan siapa melaporkan kepada siapa.
Pengorganisasian fungsi manajemen terdiri dari tiga aktivitas berurutan,
yaitu membagi-bagi tugas menjadi pekerjaan yang lebih sempit
(spesialisasi pekerjaan), menggabungkan pekerjaan untuk membentuk
departemen (departementalisasi), dan mendelegasikan wewenang.
3. Pemotivasian : yaitu dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi
orang ungtuk mencapai sasaran tertentu. Fungsi pemotivasian dari
manajemen PT. Muara Krakatau termasuk paling sedikit 4 komponen
utama, kepemimpinan, dinamika kelompok, komunikasi dan perubahan
organisasi.
4. Penunjukkan staff : yaitu bisa juga berfungsi sebagai manajemen
personalia atau manajemen SDM, dengan aktivitasnya seperti merekrut,
mewawancara, menguji, memilih, melakukan orintasi, pelatihan,
pengembangan, memelihara, mengevaluasi, memberi penghargaan,
melakukan tindak disiplin, mempromosikan, mentransfer, mengeluarkan
karyawan dan mengangkat karyawan. Aktivitas pennjukan staf
memainkan peran utama dalam usaha implementasi strategi, karena
alasan ini manajemen SDM menjadi lebih efektif terlihat dalam proses
manajemen strategi.
5. Pengendalian : adalah pengendalian dari manajemen termasuk semua
aktivitas yang dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan opersional
yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan. Pengendalian dari
manajemen sangat penting untuk evaluasi strategi secara efektif,
pengendalian terdiri dari 4 lngkah dasar : 1. menerapkan stadar prestasi,
2. mengukur prestasi individu dan organisasi, 3. membandingkan prestasi
sesungguhnya dengan standar prestasi yang direncanakan, dan 4.
melakukan tindakan korektif.
3. Penyesuaian Pada Perubahan
PT. Muara Krakatau yakin bahwa perusahaannya secara terus-
menerus harus memenitor peristiwa dan kecenderungan lingkungan internal
dan eksternal, sehingga dapat melakukan perubahan pada tepat waktu. Maka
dari itu agar bertahan hidup, PT. Muara Krakatau harus mampu dengan
cerdik mengenali dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Perubahan teknologi dan penemuan secara revolusioner, rekayasa
komputer, komputer yang dapat “berfikir’, robotik, pebrik tanpa karyawan,
komunikasi ruang angkasa dan lain-lain. Dikarenakan perubahan tidak hanya
terjadi pada teknologi saja, melainkan dari berbagai aspek, tetapi mengingat
dampak terbesar dari operubahan adalah dari teknologi maka tak salah
apabila PT. Muara Krakatau amat memperhatikan perubahan teknologi
trsebut.
4. Evaluasi Prestasi Perusahaan
PT. Muara Krakatau mengevaluasi prestasi organisasinya termasuk
membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil sebenarnya, menyelidiki
penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak
kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Aktivitas
evaluasi harus dapat mngubah posisi perusahaan untuk masa depan,
mengambil tindakan korektif atas dasar hasil evaluasi bukan berarti strategi
yang sudah ada ditinggalkan atau, bahkan strategi baru harus dirumuskan.
Tetapi tindakan korektif tersebut harus mampu menjaga perusahaan tetap
dijalur ke arah pencapaian sasaran yang diinginkan.
Aktivitas yang diterapkan oleh PT. Muara Krakatau dapat
memperbaharui rasa percaya diri terhadap strategi bisnis saat ini. Maka dari
itu evaluasi PT. Muara Krakatau di desain secara apik agar dapat
memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai apa yang terjadi.
Aktivitas evaluasi harus dapat menyediakan informasi yang tepat waktu.
4.2 Analisis Lingkungan Makro Perusahan
1. Analisis faktor-faktor politik
Akhir-akhir ini persaingan yang terjadi semakin ketat terutama dalam industri
garment, maka dari itu perlu adanya perlindungan dari pemerintah. Dengan
adanya hukum dan perlindungan yang diberikan pemerintah terhadap
perusahaan maka perusahaan akan terjamin dan terlindungi.
2. Analisis Lingkungan Ekonomi Indonesia
Krisis moneter saat ini mempengaruhi daya beli terhadap suatu produk.
Perusahaan perlu menyadari kecenderungan itu dalam lingkungan ekonomi,
maka dari itu perusahaan perlu menyesuaikan harga dengan kemampuan
daya beli masyarakat.
3. Analisis Lingkungan Sosial Budaya
Dilihat dari segi lingkungan sosial dan budaya, harus disesuaikan dengan
kemampuan konsumen, mulai dari kalangan atas dan kalangan menengah.
Gaya hidup dalam kelompok masyarakat tertentu merupakan unsur penting
yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk dapat membeli atau
tidak membeli suatu produk. Kelompok konsumen kaya akan informasi dan
mempunyai daya beli yang kuat, maka mereka akan dapat membeli produk
yang lebih unggul, didukung dengan meningkatnya pendapatan suatu
kelompok tertentu, maka penggunaan produk susu sebagai pelengkap akan
lebih membuka peluang luas dalam dunia industri bisnis. Hal ini dapat
dimanfaatkan oleh PT. Muara Krakatau.
4. Analisis Faktor-Faktor Teknologi
Laju pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh seberapa banyak teknologi
baru yang telah ditemukan. Dengan adanya teknologi yang canggih
ditemukan sehingga perusahaan sangat mudah dalam menghasilkan produk
lebih banyak dan berkualitas. Teknologi merupakan suatu alat untk
transformasi input yang tesedia menjadi output yang diinginkan. Perubahan
dan kompleksitas kegiatan produksi akan meyebabkan perubahan tingkat
kecanggihan komponen teknologi, memberikan manfaat bagi perusahaan
dalam memproduksi suatu produk.
4.3 Analisis Lingkungan Mikro Perusahaan
1. Ancaman Pendatang Baru
Ancaman pendatang baru bukanlah masalah besar, PT. Muara Krakatau
tentunya merupakan suatu bukti bahwa perusahaan tersebut cukup kokoh
untuk menghadapi persaingan. Misalnya PT. Yulinda Garment yag selama ini
telah memiliki pengalaman yang cukup baik dalam mengatasi masalah
munculnya pendatang baru. Namun ditengah kondisi persaingan yang saat ini
dihadapi oleh PT. Muara Krakatau, cukup untuk dijadikan penghalang
masuknya pendatang baru.
2. Ancaman Produk Pengganti
Produk subsitusi jika muncul adalah salah satu kekuatan yang harus
diperhitungkan, karena disamping harga, kualitas dari barang penganti ini
biasanya tidak begitu berbeda, namun PT. Muara Krakatau berusaha untuk
selalu meningkatkan kualitas dengan selalu memperhatikan mutu produk
yang dihasilkan.
3. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok bahan baku menyediakan bahan-bahan yang berasal dari luar
negeri, jadi harga bahan baku ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang,
sehingga kekuatan tawar-menawar pemasok begitu beragam. Pemasok
bahan baku garment ini mengalami persaingan juga, karena ternyata
pemasok ini begitu banyak, dan diantara mereka para pemasok tentunya
melakukan perang harga, kondisi ini sangat menguntungkan PT. Muara
Krakatau, sehingga banyak penawaran yang dilakukan oleh pemasok dengan
harga yang cukup dapat ditoleransi oleh perusahaan.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli produk garment selaku konsumen PT. Muara Krakatau Garment
adalah kalangan industri, karena begitu ketatnya persaingan yang terjadi
antara produksi garment, konsumen dihadapi oleh berbagai macam pilihan
harga yang ditawarkan, dampaknya terhadap perusahaan adalah konsumen
memilih perusahaan mana yang memberikan penawaran terbaik, inilah
sebabnya prusahaan memberanikan untuk memberikan kebijakan kepada
konsumen.
5. Pesaing Industri
Persaingan yang terjadi di dalam industri garment cukup tajam, dimana-mana
perusahaan dengan modal yang lebih besar adalah pesaing yang cukup
berbahaya, perusahaan tersebut memperoleh bahan baku yang langsung dari
supplier luar negeri, sehingga harga bahan baku yang diperloleh tentunya
lebih murah daripada harga supplier dalam negeri, ini merupakan hambatan
bagi PT. Muara Krakatau karena bahan baku turut menentukan harga jual
produk garment. Harga produk yang ditawarkan PT. Muara Krakatau
Garment cukup terjangkau, namun kualitas yang ditawarkan cukup sesuai
dengan harga, sehingga dalam kondisi persaingan yang cukup ketat ini secar
tidak langsung membuat jumlah pesanan semakin meningkat.
Tabel 5
Tanggapan Responden
Tabel Analisa Kuesioner
Variabel Pertanyaan No
FS 3,8,12,15,19
IS 6,7,14,16,18
CA 4,5,11,13,20
ES 1,2,9,10,17
Berdasarkan data dari tabel Kuisioner di atas maka dapat dihitung rata-rata:
Tabel 6
Compotitive Advantage PT. Muara Krakatau Garment
No Jumlah Rata-rata
1 -18 -3,6
2 -16 -3,2
3 -18 -3,6
4 -17 -3,4
5 -16 -3,2
Jumlah -1,7
Jumlah CA
Rata rata CA =
n
-17
Rata rata CA = = -3,4
5
Jumlah IS
Rata rata IS =
n
15,8
Rata rata IS = = 3,16
5
Jumlah rata-rata IS didapat 3,16, hasil ini menunjukan jumlah rata-rata jawaban
responden “Cukup”, meka dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan PT. Muara
Krakatau Garment cukup kuat dalam menghadapi persaingan.
Tabel 8
Financial Stength PT. Muara Krakatau Garment
No Jumlah Rata-rata
1 16 3,2
2 16 3,2
3 11 2,2
4 14 2,8
5 13 2,6
Jumlah 14
Jumlah FS
Rata rata FS =
n
14
Rata rata FS = = 2,8
5
Jumlah ES
Rata rata ES =
n
-17,2
Rata rata ES =
5 = -3,44
Conservative FS Aggressive
Berdasarkan hasil perhitungan dan gambar dari matriks SPACE, maka
dapat dilihat posisi persaingan PT. Muara Krakatau Garments terletak pada
kuadran Defensive, maka dapat dianalisa bahwa adanya masalah keuangan
pada PT. Muara Krakatau Garments, dan berada pada industri yang tidak stabil.
Alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Muara Krakatau Garments
adalah: Strategi Rentrechment, Divesture, Liquidation dan Concentrik
Diversification.
1. Strategy Rentrechment (Pengurangan / Penciutan) :
Strategi ini dapat dilaksanakan ketika sebuah perusahaan mempunyai
posisi persaingan yang lemah yang berhubungan dengan daya tarik
industrinya.
Posisi seperti ini mempunyai kinerja yang buruk.
Rentrechment strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha-
usaha yang dilakukan perusahaan.
Strategi ini merupakan usaha yang terjadi ketika suatu organisasi mengubah
kelompok keuangannya lewat biaya dan asset untuk mendongkrak penjualan
dan laba yang menurun. Penciutan didesain untuk memperkuat kompetensi
khas mendasar dari organisasi. Selam proses penciutan ahli strategi bekerja
dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan dari pemegang
saham, karyawan dan media.
Penciutan mengharuskan perusahaan untuk :
1. Menjual lahan dan bangunan (untuk menambah uang tunai yang
diperlukan)
2. Mengurangi lini produk
3. Menutup bisnis marginal
4. Menutup pabrik yang ketinggalan zaman
5. Membuat proses otomatis
6. Mengurangi jumlah karyawan
7. Melembagakan system pengendalian biaya
2. Strategy Divesture (Divestasi / Melepaskan) :
Yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut Divestasi.
Divestasi sering dipakai untuk meningkatkan modal untuk akusisi atau
investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi
penciutan menyeluruh untuk menghapus suatu organisasi bisnis seperti
berikut :
1. Organisasi bisnis yang tidak mendatangkan laba
2. organisasi bisnis yang memerlukan modal terlalu besar
3. Atau organisasi bisnis yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan
yang lain
3. Strategy Liquidation (Likuidasi) :
Likuidasi yaitu menjual semua asset perusahaan, bagian demi bagian, untuk
nilai dari asset berwujudnya. Likuidasi merupakan pengakuan akan
kekalahan dan konsekuensinya, dapat juga menjadi strategi yang sulit secara
emosional. Namun barangkali lebih baik untuk menghentikan opersai
ketimbang terus menderita kerugian dalam jumlah yang besar.
4. Strategy Concentric Diversification (Diversifikasi Konsentrik/Terpusat):
Yaitu melakukan penambahan atau divisi yang sudah ada pada perusahaan
sebelumnya, yang dilakukan dengan cara yang masih sama dengan produk
atau jasa yang sudah ada.
Strategi Diversifikasi Konsentrik dapat dilakukan dari sisi :
Internal : Dilakukan dengan pengembangan produk baru
Eksternal : Dengan cara akusisi
4.5 Alternatif Strategi Bagi PT. Muara Krakatau Garments
1. Rentrechment Strategy :
Strategi yang dapat diterapkna dalam PT. Muara Krakatau Garments yaitu
dengan membenahi kodisi keuangan (financial) perusahaan, dengan
menekan biaya-biaya yang terlalu boros, membatasi pengolahan proyek yang
tidak berkembang atau memerlukan biaya yang terlalu besar, seperti pada
saat ini PT. Muara Krakatau Garments sedang membuat pabrik baru yang
berlokasi di daerah Sukabumi yang telah berjalan sejak 2 tahun silam, tetapi
belum beroperasi, karena proyek pembuatan pabrik baru tersebut tersendat,
dan disebabkan system modal tidak lancar, disamping itu juga proyek
tersebut berjalan berdasarkan kerjasama dengan pihak luar negeri yaitu
dengan negara Taiwan, maka sebaiknya proyek tersebut dihentikan sejenak
dan atas dasar kesepakatan bersama.
2. Divesture Strategy :
Karena strategi divestasi dapat juga menjadi bagian dari strategi penciutan
menyeluruh untuk menghapus suatu organisasi bisnis yang tidak
mendatangkan laba, atau bisnis yang memerlukan modal terlalu besar maka
penerapannya tidak jauh berbeda dengan strategi penciutan, hanya saja
pada stratgei divestasi di sini PT. Muara Krakatau Garments harus
melepaskan bisnisnya yang tidak mendatangkan laba dan memerlukan modal
terlalu besar.
3. Liquidation Strategy :
Pada penerapan strategi ini mau tidak mau PT. Muara Krakatau Garments
apabila telah merasa kalah dalam persaingan dan tidak mampu bangkit
dalam keterpurukan kendala perekonomian saat ini, harus menjual semua
asset perusahaannya, bagian demi bagian untuk nilai asset berwujudnya.
Dalam hal ini PT. Muara Krakatau Garments telah bangkrut.
4. Concentric Diversification Strategy :
Karena pada Diversifikasi Konsentrik yaitu melakukan penambahan divisi
yang sudah ada , pada perusahaan sebelumnya yang dilakukan dengan cara
yang masih sama dengan produk atau jasa yang sudah ada, sebaiknya PT.
Muara Krakatau Garments melakukan akusisi dengan negara lain, karena
apabila perusahaan tidak melakukan akusisi atau kerjasama tidak mungkin
strategi ini dapat diterapkan mengingat lemahnya kondisi keuangan PT.
Muara Krakatau Garments pada saat ini.
Setelah melihat beberapa alternatif strategi mana saja yang cocok untuk
deterapkan oleh PT. Muara Krakatau Garments, di sini yang cocok dengan
kondisi perusahaan dan melihat lemahnya kondisi fnancial dalam menghadapi
persaingan, maka sebaiknya PT. Muara Krakatau Garments menerapkan strategi
Concentric Diversification, yaitu dengan melakukan akusisi atau kerjasama
dengan negara lain untuk menambah suatu divisi, dalam rangka meningkatkan
penjualan untuk memperbaiki kondisi financial perusahaan.
4.6 Hambatan Perusahaan Mendiferensiasikan Produk Dalam Mengantisipasi
Persaingan
Dalam dunia industri para pengusaha baiknya menyadari bahwa tidak ada
satupun perusahaan yang dapat menghindari persaingan. Persaingan dapat
terjadi dengan ketat apabila perubahan teknologi canggih dalam dunia bisnis
menjadi semakin kompleks sehingga mengancam dunia dan perusahaan.
Tetapi apabila mengingat keterbatasan perusahaan dalam pencapaian
tujuan adalah hal yang perlu difikirkan juga, karena biar bagaimanapun
perusahaan harus mampu menangani setiap hambatan-hambatan yang terjadi
baik dari dalam maupun dari luar perusahaan, agar perusahaan dapat bertahan
hidup dalam persaingan.
Maka berikut ini ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh PT. Muara Krakatau
Garments mendiferensiasikan produknya dalam mengantisipasi persaingan,
yaitu:
1. Adanya persaingan diantara perusahaan sejenis yang kadang diantara
mereka tidak hanya memproduksi produk yang sama tetapi kadang mereka
mampu mengungguli perusahaan PT. Muara Krakatau Garment dengan
teknologi yang lebih mutakhir.
2. Keterbatasan tenaga manajer profesional, yang dapat mendukung kreatifitas
hasil produksi agar kualitas produk lebih baik lagi.
3. Adanya persaingan diantara perusahaan sejenis yang kadang diantara
mereka tidak hanya memproduksi produk yang sama tetapi mereka mampu
mengungguli perusahaan dengan teknologi yang lebih mutakhir.
4. Biaya untuk diferensiasi produk kadang tidak menentu, karena tergantung
pada desain.
5. Keterbatasan mesin-mesin operasional perusahaan yang medern, karena
mahalnya harga mesin dan kurangnya pengetahuan informasi akan cara
pengopersian mesin tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis strategi
diferensiasi produk dalam mengantisipasi persaingan pada PT. Muara Krakatau
Garment, maka Peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan yang kiranya dapat
diterima dengan baik oleh semua pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. PT. Muara Krakatau Garment adalah perusahaan yang bergerak pada
industri pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi yang siap pakai, dan
memproduksi barang jadi tersebut ke luar negeri. Contoh barang jadi yang
dihasilkan oleh PT. Muara Krakatau Garment seperti:
a. Celana yang dibuat dari bahan parasit
b. Celana jeans yang ukuran dan warnanya masing-masing
c. Celana Levis yang ukuran dan warnanya masing-masing
2. Dengan adanya penetapan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dimiliki oleh
PT. Muara Krakatau Garment, perusahaan memiliki tingkat kesiapan di dalam
menjalankan strategi diferensiasi produk dengan tujuan mengantisipasi
persaingan. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan
dan memajukan perusahaannya adalah dengan cara mendiferensiasikan
produknya melalui kualitas produk, manajemen perusahaan, penyesyuaian
pada perubahan, dan evaluasi prestasi perusahaan.
3. Pada matriks SPACE yaitu matrik posisi perusahaan berdasarkan pada
Financial Strength, Competitive Advantage, Environmental Stability, dan
Industry Strength dimana ke empat faktor ini sangat penting dalam strategi
perusahaan secara keseluruhan.
Penjumlahan rata-rata CA + IS = -0,24 (X)
Penjumlahan Rata-rata FS + ES = -0,64 (Y)
Dan terlihat posisi perusahaan berada pada kuadran Defensive dengan
berbagai alternatif strategi yaitu Rentrechment, Divesture, Likuidation, dan
Concentric Difersification.
4. Alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Muara Krakatau Garments
sebaiknya adalah : Diversification Concentric Strategy
Karena pada Diversifikasi Konsentrik yaitu melakukan penambahan divisi
yang sudah ada , pada perusahaan sebelumnya yang dilakukan dengan cara
yang masih sama dengan produk atau jasa yang sudah ada, sebaiknya PT.
Muara Krakatau Garments melakukan akusisi dengan negara lain, karena
apabila perusahaan tidak melakukan akusisi atau kerjasama tidak mungkin
strategi ini dapat diterapkan mengingat lemahnya kondisi keuangan PT.
Muara Krakatau Garments pada saat ini
5.2 Saran
Pada bagian ini Peneliti mencoba untuk memberikan saran/masukan-
masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan.
1. Perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan produk yang diproduksinya
dengan kualitas yang baik, agar tetap diterima oleh konsumen. Pihak
perusahaan harus mampu mengimbangi setiap perubahan-perubahan yang
akan terjadi dalam persaingan, sesuai dengan era globalisasi sehingga perlu
adanya strategi diferensiasi produk yang diharapkan mampu membantu PT.
Muara Krakatau dalam mengantisipasi persaingan.
2. Penggunaan teknologi yang tepat, dimaksudkan agar perusahaan maju satu
langkah dibanding pesaing melalui pemanfaatan teknologi terbaru, agar
perusahaan selalu unggul pula dalam kualitas produk yang baik. Pemakaian
teknologi ini dapat pula dalam kualitas produk yang baik. Pemakaian
teknologi ini dpat pula diterapkan dalam kantor/administrasi dan keuangan.
3. Memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia , karen peran serta Sumber
Daya Manusia dalam produksi PT. Muara Krakatau Garment berperan besar
maka perlu di cari para karyawan yang berkualitas, aktif, kreatif dan inovatif
dalam melaksanakan kegiatannya,
4. Mempererat hubungan kerjasama dengan pihak luar negeri. Pihak luar negeri
baik konsumen ataupun bukan konsumen harus selalu terjalin erat. Negara
USA, Canada dan Eropa merupakan konsumen tetap PT. Muara Krakatau
Garment keadaannya harus selalu diperhatikan, dan dilayani dengan baik.
Sedangkan hubungan kerjasama mengenai sistem operasional pabrik yaitu
dengan negara Korea dan Taiwan masukan-masukannya, bantuan-bantuan
dan dukungan dalam kegiatan perusahaan harus terus dipertahankan guna
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya dan membantu
perusahaan dalam menentukan rencana strategis untuk mengantisipasi
persaingan.
DAFTAR PUSTAKA