Kata strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategos yang artinya “a
general set of maneuvers cried aut over come a enemyduring combat” yaitu semacam
Belanda-Indonesia, sertategis berasal dari kata majemuk, yang artinya siasat perang,
usaha untuk mencapai kemenangan, sehingga dalam hal ini diperlukan taktik serta
siasat yang baik dan benar. Sedangkan menurut Umar strategi merupakan tindakan
yang bersifat incremenial (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan
berdasarkna sudut pandang tentang apa yang di harapkan oleh para pelanggan di
masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar
yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competition).
dan sumber daya perusahaan yang banyak merealisasikannya. Di samping itu, strategi
juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang, paling tidak selama
1
John M Bryson, Perencanaan Strategis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h. 16.
lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan. Strategi
bidang usaha dalam sebuah organisasi untuk mencapai keseimbangan produk dan jasa
yang dihasilkan. Kedua adalah strategi tingkat unit usaha (bisnis). Strategi unit usaha
biasanya menekankan pada usaha peningkatan daya saing organisasi dalam satu
industri atau satu segmen industri yang dimasuki organisasi yang bersangkutan.
Ketiga strategi tingkat fungsional. Strategi pada tingkat ini menciptakan kerangka
kerja bagi untuk manajemen fungsional seperti produksi dan operasi, keuangan,
sumber daya manusia, pemasaran ,dan penelitian dan inovasi (research and
innovation).3
suatu proses yang direncanakan untuk mencapai sasaran perusahaan dalam jangka
waktu yang panjang. Saat strategi telah diterapkan maka akan diketahui apakah gagal
2
Rachmat, Manajemen Strategi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), h. 14.
3
Diah Tuhfat Yoshida, Arsitektur Strategik: Sebuah Solusi Meraih Kemenangan dalam Dunia
yang Senantiasa Berubah, (Jakarta: PT Elex Komputindo Kelompok Gramedia, 2004), h. 26
Menurut Iskandar Wiryokusumo pengembangan adalah upaya pendidikan
baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah,
membimbing, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan
dukungan dari pimpinan atas yang dirancang untuk meningkatkan efektifitas dan
perubahan secara berencana yang meliputi suatu system total sepanjang periode
tertentu, dan usaha mengadakan perubahan ini berkaitan dengan misi organisasi.6
4
Iskandar Wiryokusumo dan J. Mandilika, Kumpulan-Kumpulan Pemikiran dalam Pendidikan,
(Jakarta: CV. Rajawali, 1982), h. 93.
5
Indra Wijaya, Perilaku Organisasi, (Bandung: Sinar Baru, 1989), h. 244.
6
James L. Gibson, Organisasi Dan Manajemen, Perilaku Struktur Dan Proses, Terj. Djoerban
Wahid (Jakarta: Erlangga, 1990), h. 658.
Srategi pengembangan adalah usaha yang terencana dan berkelanjutan untuk
metode–metode refleksi dan analisis diri.7 Strategi pengembangan adalah cara atau
srategi yang digunakan oleh wadah atau tempat guna proses suatu perubahan
berencana yang memerlukan dukungan semua pihak, antara lain pengelola dan
dan panjang guna menghadapi perubahan yang akan terjadi pada masa mendatang.
Strategi itu sendiri memiliki arti bahwa semua kegiatan yang ada dalam
1. Distinctive Competence
perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan
7
Umar Nimran, Perilaku Organisasi, Surabaya: Citra Media, 1997), h. 109.
8
Ibid, h.4.
9
Rangkuty, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Ikrar
Mandiriabadi, 2006), h. 29.
pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki distinctive competence.
baku, sifat, dan biaya pengangkutan. Perencanaan kebutuhan bahan baku adalah
proses untuk menjamin bahwa bahan baku tersedia bilamana diperlukan. Ketika
waktu bahan baku harus datang dapat ditentukan untuk mencapai tingkat produksi
melalui penggunaan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti
2. Competetive Advantage
b. Diferensiasi (Pembeda)
c. Focus (Fokus)
dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih
murah dari harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai atau kualitas
produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan
10
Ibid, h. 5.
Menurut Philip, Kottler, strategi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe
strategi, yaitu:11
1. Strategi Manajemen
2. Strategi Investasi
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering disebut strategi bisnis secara fungsional karena
11
Philip, Kottler. Manajemen Pemasaran. (Klaten: PT. Indeks Gramedia, 2003), h. 12.
12
Purnomo S dan Zulkifliemansyah, Manajemen Strategi, (Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2007), h. 23.
1. Menentukan batasan usaha/bisnis yang akan dilakukan.
badan untuk mencapai suatu maksud: pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
yaitu suatu rencana yang terpadu mengenai upaya- upaya suatu industri yang
efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan, industri harus memperhatikan sumber
daya-sumber daya yang ada maupun keadaan lingkungan yang dihadapi. Sumber
daya yang ada pada suatu industri yang berupa kekuatan maupun kelemahan, serta
13
Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPM,
1992), h. 6.
keadaan lingkungan dapat berupa peluang dan ancaman bagi industri itu sendiri.
masalah yang timbul dan dapat memberikan arah kegiatan operasional dalam
digunakana untuk mencukupi seluruh jenis perajin yang membuat segala macam
barang dari logam.14 Dunham lebih lanjut mengatakan bahwa kehadiran pandai besi
di pedesaan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas dengan penghasilan yang
memadai untuk masyarakat sekitarnya dan juga sebagai industri yang mendukung
14
Dunham, Stanley Ann, Pendekar-Pendekar Besi Nusantara, Kajian Antropologi Tentang
Pandai Besi di Indonesia. (Bandung: Mizan, 2008), h. 28.
karena aplikasinya untuk pembuatan produk sangat luas dan diperlukan di
masyarakat.15
bentuk usaha yang perbuatan alat alat seperti, mata aja, saja, bisa membeli, disadap,
dan lain sebagainya. Yang bisa untuk dikomersilkan dan digunakan untuk keperluan
rumah tangga.
yang lebih dibandingkan dengan produk lainnya seperti pertanian. Oleh karena itu
pandai besi pada awalnya tertumpu pada pembuatan senjata setiap tradisional seperti
keris, perang dan pedang yang diturunkan secara turun Temurun yang melibatkan
segala potensi yang ada di keluarganya dan masyarakat sekitar. Namun, pada
perkembangan nya terjadi peralihan dari perbuatan senjata tradisional ke alat hal
pertanian atau perkebunan. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi industri
15
Yogaswara, Eka, Keterampilan dan Usaha Pandai Besi, (Bandung: Arfindo Raya, 2010), h.
1.
Dapat disimpulkan dari penjelasan di atas industri pada besi adalah kegiatan
orang yang pekerjaannya membuat alat alat dari Gusi atau baja seseorang yang
bidang tersebut.
1. Sumber daya
Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh
suatu organisasi, dalam hal ini adalah industry kecil dan menengah. Keberadaan
sumber daya manusia akan berdampak pada suatu usaha tersebut dapat
berkembang atau tidak. Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi
tentu akan berdampak pada berkembangnya suatu organisasi yang dalam hal ini
Sarana dan prasarana dalam hal ini berhubungan dengan alat yang dipakai
oleh pelaku usaha dalam proses produksi. Keberadaan sarana dan prasarana
16
Emas Prasasti, Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik (Studi Deskriptif Tentang Faktor
Penghambat Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Di Kampung Binaan Bordir Di Kelurahan
Kedung Baruk Kecamatan Rungkut Surabaya), (Universitas Airlangga: Jawa Timur, 2016), h. 172.
merupakan hal yang sangat penting karena akan berampak pada produk yang
dihasilkan.17
3. Permodalan
suatu usaha. Modal dalam hal ini tidak hanya berupa uang tetapi juga dapat berupa
4. Budaya Organisasi
Jaringan usaha yang dimiliki oleh setiap pelaku usaha ini merupakan hal
yang sangat sentral karena tentu dapat membantu untuk melakukan proses
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data secara langsung dari
pemberi data.21 Dimana dalam penelitian ini dilakukan kunjungan secara langsung
mendatangi tempat pandai besi yang berada di Desa Sungai Pinang Kecamatan
Daha Seatan, dengan tujuan untuk meneliti dan mendapatkan data–data yang
Kecamatan,.
2. Pendekatan Penelitian
manusia atau objek dengan cara mendeskripsikan secara runtut dan sistematis
hubungan antara fenomena yang diteliti.22 Penelitian yang akan diteliti ini
B. Objek Penelitian
Objek Penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti dari dalam diri subjek
21
Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010), h. 21.
22
M. Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008), h. 63.
23
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta,2003), h. 120.
1. Strategi pengembangan usaha industri pandai besi yang ada di Desa Sungai
C. Subjek Penelitian
sumber data dalam penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian. Subjek yang
menjadi penelitian yaitu pemilik dan pekerja pandai besi di Desa Sungai Pinang
1. Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer (utama atau pokok) dan
a. Data primer
menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan data langsung pada subyek
sebagai informasi yang dicari. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
primer adalah Industri Pandai Besi, desa Sungai Pinang dan dokumendokumen
atau catatan-catatan yang berkenan dengan praktek manajemen yang
diterapkan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak
artikel, jurnal, hasil penelitian, buku-buku dan tulisan- tulisan yang berkaitan
dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Data sekunder adalah berupa
2. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini terdiri dari dua kategori yakni:
Pinang.
Sungai Pinang atau ketua RT , dan Penduduk Desa Sungai Pinang yang
mengetahui.
kualitatif, yaitu penelitian yang menempatkan peneliti sebagai mediator utama dalam
proses pengumpulan data penelitian. Dalam penelitian kualitatif ada beberapa teknik
data-data valid tersebut maka dilakukan pengumpulan data dengan teknik sebagai
berikut:
1. Wawancara
dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara
langsung dengan sumber data yaitu pemilik industri pandai besi di Desan Sungai
Pinang.
2. Observasi
kuesioner, jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang lain
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cet ke-23, (Bandung: Alfabeta,
2016), h. 225.
sebagai objeknya, observasi tidak hanya terbatas pada orang, melainkan juga
memotret guna penemuan data analisis.26 Teknik observasi yang peneliti lakukan
adalah dengan turun langsung ke lapangan untuk mengamati para perajin pandai
3. Dokumentasi
yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti sehingga diperoleh data yang
lengkap, sah dan bukan berdasarkan asumsi, seperti surat menyurat, catatan harian,
Pada penelitian ini, metode dokumentasi atau riset yang dilakukan adalah
dengan meneliti bahan dokumen yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan
25
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif dan R&B,
(Bandung, Alfabeta CV, 2017), h. 203.
26
Tabroni & Imam Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 167.
27
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabet, 2007), h. 35.
penelitian. Sejumlah besar data dan fakta tersimpan dalam bahan dan yang
yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Metode dokumentasi
yang digunakan penulis ini adalah variabel yang bertujuan untuk mencari data
mengenai hal atau variabel yang berkaitan dengan catatan, buku-buku, transkip,
Adapun dokumen yang didapatkan dalam penelitian ini berupa data desa
perajin pandai besi setempat yang ada di Desa Sungai Pinang Kecamatan Daha
Selatan.
tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen kunci.
Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah mutlak, karena
peneliti harus berinteraksi dengan lingkungan baik manusia dan non manusia yang
apakah kehadirannya diketahui atau tidak diketahui oleh subyek penelitian. Ini
berkaitan dengan keterlibatan peneliti dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif
atau pasif.28
data yang hendak dikumpulkan. Instrumen pengumpulan data ini pada dasarnya tidak
terlepas dari metode pengumpulan data. Bila metode pengumpulan datanya adalah
28
Hasyim Hasanah, Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternative Metode Pengumpulan Data
Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial), (Semarang: At-Taqaddum, 2017), h. 21-46.
hari bekerja atau hari
produksi?
d. Bagaimana strategi
yang di pakai dalam
mengembangkan
industri ini?
e. Apa saja hal yang di
terapkan oleh anda
selaku pemilik atau
pengrajin besi di tempat
ini?
f. Apakah ada peraturan
yang di terapkan dalam
produksi?
g. Bagaimana peran anda
selaku pemilik atau
pengrajin besi di tempat
ini?
2. Apa saja faktor-faktor Untuk mengetahui faktor a. Apa saja hal yang
penghambat strategi penghambat strategi menghambat anda
pengembangan industri pengembangan industri selaku pemilik atau
pandai besi di Desa pandai besi di Desa Sungai pengrajin besi dalam
Sungai Pinang Pinang Kecamatan Daha memproduksi kerajinan
Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu ini?
Selatan Kabupaten Sungai Selatan. b. Apa saja hal yang
Hulu Sungai Selatan? mendorong anda selaku
pemilik atau pengrajin
besi dalam
memproduksi kerajinan
ini?
c. Bagaimana anda
mengatasi segala
permasalahan dalam
mengatur strategi
industri yang anda
miliki?
Pada teknik analisis data terdiri dari teknik pengolahan dan analisis data.
Pengolahan data dapat dilakukan melalui beberapa tahap seperti reduksi data yaitu
memilah data dan membagi-baginya sesuai dengan dengan penelitian. Kemudian data
disajikan bisa berupa uraian singakat untuk seterusnya diambil simpulan awal atau
hipotesis.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode
pengembangan usaha industri pandai besi di Desa Sungai Pinang Kecamatan Daha
Selatan.
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga data yang didapat bersifat jenuh. 29 Aktivitas dalam analisis data
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitiatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 246.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan
dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif
adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian,
menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki
pola, justru inilah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan
reduksi data. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data lewat observasi
dan wawancara dengan dasar data-data faktual dan rinci. Dalam mereduksi data
peneliti meneliti mana yang termasuk data utama dan data penunjang.
Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam hal ini Miles dan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 30 Data
yang sudah dikumpulkan kemudian dipilah dengan cermat oleh peneliti dengan
30
Ibid., h. 249.
tujuan ketika menyajikan data utama dan data penunjang terdapat kejelasan bahwa
data ini merupakan data utama dan data lainnya merupakan data penunjang.
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
Sungai Pinang.
H. Matrik Data
Teknik Instumen
Sumber
No Data Pengumpulan Pengumpuln
Data
Data Data
Strategi Pengembangan Pemilik
Besi
Faktor yang Pemilik
menghambat Industri
2. Wawancara Pedoman wawancara
pengembangan industri Pandai
Penelitian :
a. Profil desa
tempat
Pedoman Wawancara
penelitian Wawancara,
3. dan Pedoman
b. Profil lokasi Dokumentasi.
Dokumentasi
penelitian
c. Lingkungan
sekitar tempat
penelitian