Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR STRATEGI, STRATGEI PEMBELAJARAN,

PENDEKATAN, MODEL, SERTA METODE PEMBELAJARAN

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “strategos” (stratos =


militer dan ag = memimpin), yang berarti “generalship” atau sesuatu yang
dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk
memenangkan perang. Secara umum, strategi sebagai cara mencapai tujuan.
Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan. Strategi
terdiri atas aktivitas-aktivitas penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Strategi sebenarnya didasarkan pada analisis yang terintegrasi dan holistik.


Artinya, setelah strategi disusun, semua unsur yang ada dalam organisasi sudah
presfektif jangka panjang, strategi dirumuskan untuk merealisasikan visi dan misi
korporasi. Berdasarkan hasil studi bahwa perusahaan yang berhasil menerapkan
strategi tidak lebih dari 30 persen. Kelemahan utamanya adalah strategi tidak
diimplementasikan dengan baik karena proses penyusunan yang tidak melibatkan
semua unsur dan didapatnya kebijakan yang tidak sesuai dengan strategi yang
disusun. Mengingat keberadaan strategi adakalanya masih bersifat formal.

Bila suatu organisasi mempunyai suatu “strategi”, maka strategi itu harus
mempunyai bagian-bagian yang mencakup unsur-unsur strategi. Suatu “strategi”
mempunyai 5 unsur, yaitu :

1. Gelanggang aktivitas atau Arena merupakan area ( produk, jasa,


saluran distribusi, pasar geografis, dan lainnya) di mana organisasi
beroperasi. Unsur Arena tersebut seharusnya tidaklah bersifat luas
cakupannya atau terlalu umum, akan tetapi perlu lebih spesifik, seperti
kategori produk yang ditekuni, segmen pasar, area geografis dan
teknologi utama yang dikembangkan, yang merupakan tahap
penambahan nilai atau value dari skema rantai nilai, meliputi
perancangan produk, manufaktur, jasa pelayanan, distribusi dan
penjualan.
2. Sarana kendaraan atau Vehicles yang digunakan untuk dapat mencapai
arena sasaran. Dalam penggunaan sarana ini, perlu dipertimbangkan
besarnya risiko kegagalan dari penggunaan sarana. Risiko tersebut
dapat berupa terlambatnya masuk pasar atau besarnya biaya yang
sebenarnya tidak dibutuhkan atau tidak penting, serta kemungkinan
risiko gagal secara total.
3. Pembeda yang dibuat atau differentiators, adalah unsur yang bersifat
spesifik dari strategi yang ditetapkan, seperti bagaimana organisasi
akan dapat menang atau unggul di pasar, yaitu bagaimana organisasi
akan mendapat pelanggan secara luas. Dalam dunia persaingan,
kemenangan adalah hasil dari pembedaan, yang diperoleh dari fitur
atau atribut dari suatu produk atau jasa suatu organisasi, yang berupa
citra, kustomisasi, unggul secara teknis, harga, mutu atau kualitas dan
reabilitas, yang semuanya dapat membantu dalam persaingan.
4. Tahapan rencana yang dilalui atau staging, merupakan penetapan
waktu dan langkah dari pergerakan stratejik. Walaupun substansi dari
suatu strategi mencakup arena, sarana/vehicles, dan pembeda, tetapi
keputusan yang menjadi unsur yang keempat, yaitu penetapan tahapan
rencana atau staging, belum dicakup. Keputusan pentahapan atau
staging didorong oleh beberapa faktor, yaitu sumber daya (resourc),
tingkat kepentingan atau urgensinya, kredibilitas pencapaian dan faktor
mengejar kemenangan awal.
5. Pemikiran yang ekonomis atau economic logic, merupakan gagasan
yang jelas tentang bagaimana manfaat atau keuntungan yang akan
dihasilkan.strategi yang berhasil, tentunya mempunyai dasar pemikiran
yang ekonomis, sebagai tumpuan untuk penciptaan keuntungan yang
akan dihasilkan.

Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi yang
disusun dapat diimplementasikan secara efektif. Terdapat enam fungsi yang harus
dilakukan secara simultan, yaitu :

1. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai kepada


orang lain. Strategi dirumuskan sebagai tujuan yang diinginkan, dan
mengkomunikasikan, tentang apa yang akan dikerjakan, oleh siapa,
bagaimana pelaksanaan pengerjaannya, untuk siapa hal tersebut
dikerjakan, dan mengapa hasil kinerjanya dapat bernilai. Untuk
mengetahui, mengembangkan dan menilai alternatif-alternatif strategi,
maka perlu dilihat sandingan yang cocok atau sesuai antara kapabilitas
organisasi dengan faktor lingkungan, di mana kapabilitas tersebut
akan digunakan.
2. Menghubungkan atau mengaitkan kekuatan atau keunggulan
organisasi dengan peluang dari lingkungannya.
3. Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan dan kesuksesan
yang didapat sekarang, sekaligus menyelidiki adanya peluang-peluang
baru.
4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang lebih
banyak dari yang digunakan sekarang. Khusunya sumber dana dan
suber-sumber daya lain yang diolah atau digunakan, yang penting
dihasilkannya sumber-sumber daya nyata, tidak hanya pendapatan,
tetapi juga reputasi, komitmen karyawan, identitas merekdan sumber
daya yang tidak berwujud lainnya.
5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas
organisasi ke depan. Strategi harus menyiapkan keputusan yang sesuai
dan sangat penting bagi upaya untuk pencapaian maksud dan tujuan
organisasi.
6. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi sepanjang
waktu. Proses yang terus-menerus berjalan bagi penemuan maksud
dan tujuan untuk menciptakan dan menggunakan sumber sumber
daya, serta mengarahkan aktivitas pendukungnya.

Menurut Sanjaya Wina (dalam Trianto, 2008) istilah strategi di dalam


konteks belajar-mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik
di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Maka dari itu, konsep strategi
dalam hal ini menunjuk pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta
didik di dalam peristiwa belajar-mengajar.
Menurut Cropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1998) mengatakan
bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan
tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia
menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh
peserta didik dalam kegiatan belajaranya harus dapat dipraktikkan.

Model Pendekatan Pembelajaran Arends (1997) menyatakan bahwa istilah


model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu
termasuk tujuannya, sintaksisnya, lingkungan, dan sistem pengelolaannya,
sehingga model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada
pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamya buku-buku,
film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Soekanto, dkk, mengemukakan maksud
dari model pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.”
Sedangkan istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
Pendekatan dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru
(teacher-centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (stdent-
centered approaches). Pendektan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif. Menurut Fathurrahman Pupuh, metode berarti cara. Dalam
pemakaiaan yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang
dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan pembelajaran,
metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta
didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, model pendekatan
pembelajaran merupakan rancangan atau prosedur yang digunakan dalam proses
belajar mengajar di kelas untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
Selain strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran, terdapat istilah lain yang
kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik. Teknik dan taktik
mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara
yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode, yaitu
cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan
efisien. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik
atau metode tertentu. Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual. Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan
oleh guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan
bagaimana menjalankan strategi itu dapat diterapkan berbagai metode
pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran, guru dapat
menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode, dan penggunaan teknik
itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu
dengan yang lain.

Pembelajaran merupakan suatu sistem intruksional yang mengacu pada


seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-
komponen tertentu saja misalnya metode, bahan, dan evaluasi apa saja, tetapi ia
harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Diantara komponen
tersebut adalah:

 Guru Pelaku Pembelajaran Guru adalah pelaku pembelajaran,


sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor yang terpenting.
Dalam posisinya guru harus mampu memanipulasi atau
merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa
pembelajaran oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta
didik supaya sesuai dengan lingkungan ang diharapkan dari proses
belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik
memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
 Peserta Didik Peserta didik merupakan komponen yang melakukan
kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan
menajadi nyata untuk mencapai tujuan belajar.

Jadi, dari kedua komponen tersebut sangat mempengaruhi proses


pembelajaran di kelas. Karena tugas seorang guru adalah sebagai fasilitator dan
motivator bagi peserta didiknya, sedangkan peserta didi dituntut untuk bisa aktif
dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan


strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Maka dari itu, penentuan tujuan
komponen yang pertama kali harus dipilih oleh guru merupakan target yang ingin
dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

1. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan
dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tuntutan.
2. Kegiatan Pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka
dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
3. Metode
Metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan
berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.
4. Alat
Alat yang dipergunakan dalam pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
5. Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran
bisa diperoleh.
6. Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum,
juga bisa berfungsi sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang
telah ditetapkan.
7. Situasi atau Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi
pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik
(misalnya iklim, madrasah, letak madrasah, dan lan sebagainya), dan
hubungan antar insani, misalnya dengan teman, dan peserta didik dengan
orang lain.

Maka dari itu, komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut akan


mempengaruhi jalannya pembelajaran, untuk itu semua komponen strategi
pembelajaran di atas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai