Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Makalah


Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-
masalah strategik yang timbul seiring dengan berkembangnya
perusahaan/organisasi.
Penerapan manajemen strategi bagi perusahaan atau organisasi
dipandang sangat urgent atau penting. Karena melihat peran dan manfaatnya
bagi keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan / organisasi yang harus
menyesuaian dengan lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan
serta kian pesatnya baik informasi maupun teknologi.
Maka, penulis tertarik untuk menulis makalah yang membahas mengenai
penerapan manajemen strategi dan manfaat yang diperoleh bagi pihak yang
terlibat di dalamnya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan strategi?
2. Apa perbedaan strategi dengan taktik?
3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen strategi?
4. Bagaimana penerapan/implementasi manajemen strategi dalam
perusahaan?
5. Bagaimana contoh penerapan manajemen strategi dalam perusahaan
konstruksi?
6. Apa pentingnya penerapan strategi bagi perusahaan?
7. Apa manfaat penerapan manajemen strategi bagi perusahaan/
organisasi?
1.1. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian strategi
2. Perbedaan strategi dan taktik
3. Pengertian manajemen strategi
4. Penerapan manajemen strategi dalam perusahaan
5. Contoh Manajemen Strategis dalam proyek pada Fase
6. Pentingnya penerapan strategi bagi perusahaan
7. Manfaat penerapan manajemen strategi bagi perusahaan/organisasi.
1.1. Kegunaan Makalah
Penulisan makalah ini disusun dengan harapan penambahan
wawasan dan pengetahuan keilmuan mengenai penerapan manajemen
strategi pada perusahaan. Serta dari sudut implementasi, makalah ini dapat
berguna bagi para pelaku perusahaan atau yang terlibat didalamnya dalam
proses pembuatan keputusan yang strategik dalam rangka pencapaian
tujuan dan keberhasilan perusahaan/organisasi.
1.2. Sistematika Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan yaitu
metode yang proses pengumpulan sumber-sumber pembahasan makalah ini
adalah dari buku-buku kepustakaan yang relevan dengan topik makalah ini.
Di antaranya, dari buku tentang manajemen strategi, manajemen strategis
dan sumber-sumber lain yang menunjang seperti website.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Strategi


Pengertian strategi memiliki beberapa pengertian, seperti yang
disebutkan oleh Christensen. Menurutnya, pengertian strategi dapat ditinjau
dari beberapa segi di antaranya, dari segi milliter, politik, dan ekonomi. Dari
segi militer, strategi adalah penempatan satuan-satuan atau kekuatan-
kekuatan tentara di medan perang untuk mengalahkan musuh. Dari segi
politik, strategi adalah penggunaan sumber-sumber nasional untuk mencapai
tujuan nasional. Sedangkan sari segi ekonomi, strategi adalah alokasi
sumber-sumber yang sifatnya jarang atau terbatas.
Sedangkan dilihat secara etimologis kata strategi berasal dari
bahasa Yunani yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral. Strategi
berarti seni para jendral maka, strategi kalau diartikan dari sudut milliter
adalah cara menempatkan pasukan atau menuyusun kekuatan tentara di
medan perang agar musuh dapat dikalahkan.
Pengertian strategi ini ternyata belum ada kesatuan definisi yang
dapat diterima oleh berbagai pihak. Karena ada beberapa pakar ahli yang
memberikan definisi yang berbeda walaupun tujuannya adalah sama. Berikut
ini adalah pengertian strategi menurut beberapa ahli :
1. Menurut Ansoff, strategi adalah aturan unutk pembuatan keputusan dan
penentuan garis pedoman. Strategi juga disebut konsep bisnis
perusahaan.
2. Menurut Uyterhoeven, strategi corporate adalah usaha pencapaian
tujuan dengan memberikan arah dan keterikatan perusahaan.
3. Menurut Newman dan Logan, strategi master adalah perencanaan yang
melihat ke depan yang dipadukan dalam konsep dasar atau misi
perusahaan.
4. Menurut Christensen, strategi adalah pola-pola berbagai tujuan serta
kebijaksanaan dasar rencana-rencana unutk mencapai tujuan tersebut,
dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang dan
akan dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga sifat perusahaan baik
sekarang maupun di masa yang akan datang.
5. Menurut Chandler, strategi adalah penentuan dasar goals jangka
panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara bertindak san
alokasi sumber-sumber yang diperlukan unutk mencapai tujuan.
6. Menurut Glueck, strategi adalah satu kesatuan rencana yang
komprehensif dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi
perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya, kesemuanya
menjamin agar tujuan perusahaan tercapai.
Dari berbagai macam definisi strategi perusahaan di atas, dapat
ditarik beberapa kesimpulan pokok sebagai berikut :
1. Strategi perusahaan adalah satu kesatuan rencana perusahaan yang
komprehensif dan terpadu yang diperlukan unutk mencapai tujuan
perusahaan.
2. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan
perusahaan, karena lingkungan menentukan kekuatan dan kelemahan
perusahaan, sehingga dapat disusun kekuatan strategi perusahaan.
3. Dalam pencapaian tujuan perusahaan terdapat berbagai alternatif
strategi yang perlu dipertimbangkan dan harus dipilih.
4. Strategi yang dipilih akan diimplementasikan oleh perusahaan dan
akhirnya memerlukan evaluasi terhadap strategi tersebut.

1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik


Banyak orang yang masih bingung atau sulit untuk membedakan antara
strategi dan taktik. Perbedaan yang paling mudah antara keduanya adalah
saat kita memutuskan apa yang seharusnya kita kerjakan,kita memutuskan
sebuah srategi. Sedangkan jika kita memutuskan bagaimana untuk
mengerjakan sesuatu itulah yang disebut taktik. Dengan kata lain, seperti
yang dikatakan oleh Drucker, strategi adalah mengerjakan sesuatu dengan
benar (doing the thing right).
Menurut Karl von Clauswitz, strategi merupakan suatu seni
menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang sedangkan
taktik adalah seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran. Dalam
bisnis, taktik merupakan sekumpulan program-program kerja yang dibentuk
untuk melengkapi bisnis.
Kesimpulannya, adalah bahwa taktik merupakan penjabaran operasional
jangka pendek dari strategi agar strategi tersebut dapat diterapkan.
Sehingga, taktik merupakan bagian dari strategi yaitu kelanjutan setelah
strategi diputuskan. Maka, selanjutnya akan dipikirkan taktik untuk
pelaksanaan strategi tersebut.

1.1. Pengertian Manajemen Strategi


Definisi manajeman strategi berkembang luas dan tiap para ahli mencoba
membuat definisinya sendiri. Seperti menurut beberapa pendapat di bawah
ini:
1. Wahyudi, menurutnya manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu
dari perumusan (formulating), penerapan (implementing), evaluasi
(evaluating) dari keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya di masa yang akan
datang.
2. Afdon, menurutnya manajemen strategi adalah proses yang
berkesinambungan yang dimulai dari perumusan srtategi dilanjutkan
dengan pelaksanaannya, kemudiann bergerak ke arah peninjauan dan
kembali dan penyempurnaan strategi tersebut dikarenakan kondisi
internal dan eksternal organisasi yang berubah.
3. Hunger dan Wheelen, strategic manajement is the set of manajerial and
action s that determinat the long term performance of corporation it
influedis strategi formulation, strategi implementation and strategy
evaluation.
4. Miller, menurutnya strategy manajement is a process that combiness
three mayor interrelated activities strategic implementation.
Dari definisi-definisi di atas, pada prinsipnya mereka mengutarakan
pengertian yang sama, yaitu mereka menggabungkan pola berfikir strategis
dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaan, penerapan, dan
pengawasan. Maka, penulis dapat menyimpulkan dua hal yang penting
berdasarkan pengertian di atas, yaitu:
1. Manajemen strategic terdiri dari tiga proses:
a) Pembuatan strategi yang meliputi pengembangan misi dan tujuan
jangka panjang, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar
serta kekuatan kelemanahan perusahan, pengembangan alternaitf-
alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk di adopsi.
b) Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahuanan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah
ditetapkan dapat diimplementasikan.
c) Evaluasi/control strategi, mencakup usaha-usaha unutk memonitor
seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi termasuk
mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-
langkah perbaikan jikan diperlukan.
2. Mananjemen strategik, memfokuskan pada penyatuan/penggabunga
aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi
dan produksi/operasional dari sebuah bisnis. Karena ia mengintegrasikan
semua fungsi-fungsi bisnis.
Strategi selalu memberikan sebuah keuntungan, sehingga jika proses
manajemen yang dilakukan oleh perusahaan gagal untk menciptakan
keuntungan bagi perusahaan/organisasi maka proses manajemen tersebut
tidak dapat disebut manajemen strategis.

1.1. Penerapan Manajemen Strategi dalam Perusahaan


Setelah manajemen puncak memilih strategi maka perusahaan
mengetahui bagaimana jalan untuk mencapai tujuan-tujuannya. Menjadi
tugas pada pemimpin dalam sebuah perusahaan untuk mengawasi agar
strategi yang tepat tersebut dapat dilaksanakan. Strategi fungsional dan
kebijaksanaan jangka pendek dan menengah harus dikembangkan secara
konsisten dengan strategi yang telah dipilih dan organisasi maupun
perusahaan harus mencerminkan strategi dan tujuan-tujuan perusahaan.
Penerapan strategi adalah penugasan atau penugasan kembali kepada
para pemimpin perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mengimplementasikan strategi bersama-sama para karyawan, implementasi
strategi juga melibatkan penembangan kebiksanaan fungsional, struktur
oraganisasi, ikllim yang mendukung strategi dan membantu tercapainya
tujuan-tujuan organisasi perusahaan.
Penerapan berlangsung dalam suatu aliran kebiasaan. Pertama, strategi
dipilih oleh manajemen puncak pada tingkat corporate atau kantor pusat dan
manajer tingkat corporate tersebut mengkomunikasikan strategi yang dipilih
kepada para manajer perusahaan. Selanjutnya, manajer perusahaan memilih
strategi khusus untuk perusahaannya dan mengimplemantasikan pada divisi,
departemen, dan bagian-bagian yang berada di bawahnya. Pada perusahaan
yang mempunyai bisnis tunggal, manajemen puncak langsung
mengkomunikasikan dan mengimplementasikan strategi pada divisi,
departemen, atau bagian di bawahnya. Proses implementasi memerlukan
komunikasi yang efektif dan negoisasi-negoisasi di antara semua penyusun
strategi atau manajemen puncak yang berhubungan.
Telah dijelaskan pada poin terdahulu bahwa penerapan strategi, meliputi
penentuan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan
dapat diimplementasikan.
1. Penerapan Kebijaksanaan Fungsional
Strategi menetukan garis besar atau dasar pedoman pokok pencapaian
tujuan. Untuk mencapai tujuan perusahaan maka strategi memerlukan
persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakasanaan (policy).
Kebijaksanaan (policy) adalah pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan
tertentu. Seringkali strategi dinyatakan dalam ukuran-ukuran umum yang
interprestasinya dapat berbeda-beda. Pemilihan kebijaksanaan secara hati-
hati dapat mempertajam arti strategi dan memedomani keputusan-keputusan
khusus dalam suatu arah yang mendukung strategi.
Implemantasi kebijakan fungsional melibatkan dua proses yaitu:
menyebarkan sumber-sumber dan pengembangan kebijakan yang
mengoperasionalkan strategi.
Penyebaran sumber-sumber adalah keputusan tentang penentuan alokasi
sumber-sumber perusahaan yang meliputi uang, fasilits, dan daya manusia
kepada divisi-divisi atau departemen-departemen atau unit bisnis.
Penyebaran sumber biasanya dikerjakan melalui proses penganggaran.
Apakah penyebaran sumber merupakan proses penting untuk suksesnya
strategi? Jawabannya “ya”. Strategi tanpa keputusan tentang penyebaran
sumber adalah strategi hanya di atas kertas, strategi tanpa konsekuensi
penyebaran sumber atau tanpa memliki sumber adalah bagaikan macan
kertas yang tidak mempunyai kekuatan.
Menciptakan kebijaksanaan mengarahkan pada kondisi-kondisi dimana
para manajer subordinasi atau bawahan mengetahui tentang apakah mereka
memperoleh dukungan untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan.
Elemen penting dalam menyusun kebijaksanaan adalah kemampuan untuk
menjabarkan strategi induk dan substrategi ke dalam kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang cocok, dapat dilaksanakan dan tidak hanya baik secara
teoretis. Bagi para manajer mereka tidak cukup hanya memutuskan
perubahan strategi tetapi lebih penting adalah bagaimana strategi baru
tersebut akan dilaksanakan, kapan dilaksanakan, dan bagaimana
melaksanakananya secara efisien dan efektif.
Kebijaksanaan minimal yang harus dikembangkan adalah meliputi kunsi
keputusan fungsional yaitu; kebijaksanaan pemasaran, kebijaksanaan
manajemen produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, logistic,
personalia dan keuangan dan akuntansi.
2. Penerapan Kepemimpinan
Penerapan kepemimpinan dalam kaitannya dengan manajemen strategi
ini meliputi ;
a) Mengubah kepemimpinan saat sekarang pada tingkatan-tingkatan yang
tepat. Yaitu, membuat keyakinan bahwa penyusun strategi yang tepat
diberi posisi atau kedudukan yang tepat untuk memilih strategi perusahaan
anatar unit bisnis.
b) Memperkuat motivasi para manajer melalui pemberian insentif, misalnya
insentif keuangan dan lain-lain. Bagi perusahaan umumnya bermanfaat
unutk menguatkan atau mendorong motivasi para penyusun stretegi agar
dapat mencapai tujuan-tujuan strategi. Motivasi tersebut dihubungkan
dengan pemberian kompensasi pada para penyusun strategi yang
mencapai prestasi strategi. Pemberian insentif sebagai kompensasi akan
mengarahkan para manajer untuk memiliki motivasi yang tinggi dan saling
mendorong satu sama lain.
c) Serta melibatkan pengembangan karier para penyusun strategi masa
depan. Karena pentingnya kepemimpinan dalam implementasi strategi
maka perlu mencurahkan perhaitan yang lebih besar pada pengembangan
karier para penyusun strategi. Untuk menjadi penyusun strategi yang
sukses, para eksekutif harus memahami keputusan-keputusan fungsional
bisnis, khusunya: produksi dan operasi, pemasaran dan keuangan.
Dalam beberapa hal implementasi kepemimpinan dihubungkan
dengan memperteemukan secara efektif antara penyusun dengan strategi.
Hai ini melibatkan pemeriksaan terhadap kemampuan, pengalaman,
pendidikan, personalitas dan gaya manajer para penyusun strategi. Ini
juga melibatkan perancangan system kompensasi insentif para eksekutif
puncak dan rencana pengmbangan karier sesuai dengan strategi yang
dipilih.
3. Penerapan Organisasional
Tahap terakhir penerapan atau implementasi strategi adalah
impelemantasi organisasional. Untuk mengimplementasikan strategi
memerlukan struktur organisasi yang sesuai dengan strategi tersebut. Oleh
karena itu, manajer puncak harus menyesuaikan struktur organisasi yang
dimilikinya dengan strategi yang dipilih.
Organisasi adalah pembagian pekerjaan di antara kelompok-kelompok
atau individu-individu dan meyakinkan bahwa subbagain-bagian tersebut
dihubungkan bersama-sama unutk menjamin bahwa mereka bekerjasama
unutk menjamin bahwa mereka akan bekerja bersama-sama secara efektif.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi
organisasional. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa jika strategi
diimpementasikan secara wajar dengan struktur organisasi yang tepat maka
perusahaan lebih efektif. Misalnya penelitian Chandler menyatakan bahwa
jika perusahaan menggeser strateginya kea rah bentuk divisional. Dorongan
unutk menggeser tersebut datang dari lingkungan perusahaan. Peneliti
lainnya menyimpulkan bahwa masalah-masalah organisasi timbul dari
ketidakmampuan organisasi unutk beradaptasi terhadap perubahan strategi.
Struktur organisasi apa yang cocok dengan strategi yang dipilih? Unutk
menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengenal berbagai struktur
organisasi terlebih dahulu. Struktur organisasi telah banyak berubah,
organisasi pada perusahaan kecil atau primitive hanya terdiri dari “boss” atau
atasan dan para karyawan. Struktur organisasi terus berkembang sejalan
dengan perkembangan perusahaan dan bertambahnya jumlah karyawan,
sehingga timbul srtukturorganisasi fungsional. Jika perusahaan semakin
bertumbuh dengan memperluas berbagai bidang bisnis maka struktur
organisasi mengarah pada organisasi divisional. Perusahaan yang bisnisnya
dalam bentuk proyek-proyek besar mendorong digunakannya
sruktur organisasi matrik.

1.1. Contoh Manajemen Strategis dalam proyek pada Fase Konstruksi


Berikut ini adalah penjelasan atas strategi-strategi percepatan pada aspek
pelaksanaan:
1. Menggunakan metode prefabrikasi
Metode prefabrikasi merupakan metode yang mengolah material mentah
menjadi setengah jadi. Melakukan prefabrikasi dapat dilakukan sebelum
pekerjaan dilakukan, sehingga akan memotong waktu pelaksanaan.
Adapun contoh prefabrikasi yang sering dilakukan dan berhasil adalah
prefabrikasi bekisting, prefabrikasi besi tulangan kolom, prefabrikasi beton
atau precast, dan prefabrikasi secara precast dinding façade.
2. Aplikasi metode modularisasi
Metode ini adalah perkembangan terbaru atas metode prefabrikasi
dimana dilakukan pada multi-elemen bangunan dalam bentuk yang
hampir jadi. Metode ini dapat mempercepat pelaksanaan konstruksi
secara signifikan dan aktif dikembangkan oleh berbagai negara, salah
satunya Cina.
3. Aplikasi metode pelaksanaan bersifat dua arah
Proyek konstruksi memiliki banyak ketergantungan yang membuat
pekerjaan harus dilakukan secara berurutan sesuai ketergantungan antar
pekerjaan. Aplikasi metode pelaksanaan yang bersifat dua arah bertujuan
untuk mengurangi tingkat ketergantungan antar pekerjaan tersebut.
Adapun contoh dari metode ini seperti metode top-down construction,
metode pelaksanaan pekerjaan lantai gedung tiap dua lantai, dan lainnya.
4. Menghilangkan aktivitas saling ketergantungan yang tidak perlu
Terdapat beberapa aktivitas pada proyek konstruksi dapat dihilangkan.
Contohnya adalah pada pekerjaan bored pile. Pengecoran bored pile
umumnya dilakukan hingga elevasi permukaan tanah. Padahal, elevasi
yang diperlukan adalah berada di bawah tanah. Sehingga harus dilakukan
pembongkaran pondasi bored pile yang berada di atas elevasi rencana.
Untuk menghilangkan aktivitas ini, dilakukan dengan dengan membatasi
beton di atas elevasi rencana dan sesegera mungkin membuang beton di
atas elevasi rencana segar sedemikian hingga elevasi atas beton sesuai
elevasi rencana.
5. Transportasi material kritis yang secepat-mungkin
Pada pelaksanaan proyek konstruksi di remote area, pengadaan dan
transportasi material akan membutuhkan waktu yang relatif lama. Di
samping itu, pada proyek tertentu akan terdapat beberapa material yang
membutuhkan waktu yang lama untuk pengadaannya (long lead item)
seperti pada proyek EPC. Sehingga mempercepat proses transportasi
material kritis akan dapat mempercepat durasi pelaksanaan proyek.
Adapun contohnya adalah engine pembangkit.
6. Menyiapkan proteksi atas kondisi alam
Untuk mengatasi masalah dimana kondisi alam yang menghambat
pekerjaan proyek konstruksi, maka harus disiapkan berbagai proteksi.
Contohnya adalah proteksi hujan saat pengecoran dengan menggunakan
tenda besar.
7. Strategi khusus atas masa pengerasan beton
Beton adalah elemen utama hampir semua jenis proyek konstruksi.
Mempercepat pekerjaan beton akan mempercepat pelaksanaan proyek
secara signifikan. Namun beton memerlukan waktu cukup lama untuk
mendapatkan kuat tekan tertentu, sehingga diperlukan strategi khusus
untuk mengatasinya. Adapun contoh strategi adalah penggunaan metode
shoring pada pekerjaan bekisting, penggunaan mutu beton tinggi, dan
penggunaan aditif yang mempercepat pengerasan beton.
8. Pemanfaatan elemen struktur bangunan untuk struktur pekerjaan
sementara
Strategi ini akan mengurangi waktu yang diperlukan dalam membuat
struktur khusus pada pekerjaan sementara atau terkait metode
pelaksanaan. Pada strategi ini, perlu dilakukan cek kekuatan elemen
struktur atas kedua fungsi tersebut dan dampaknya. Beberapa contohnya
adalah pemanfaatan pondasi bangunan gedung untuk pondasi alat Tower
Crane (TC), pemanfaatan bagian tertentu dari lantai bangunan sebagai
kantor direksi keet, dan pemanfaatan jalan akses permanen proyek
sebagai jalan akses sementara proyek.
Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan serta mensyaratkan
kondisi-kondisi tertentu untuk dapat berjalan efektif dan memberikan hasil
yang optimal dimana dengan tingkat percepatan yang tinggi dengan biaya
yang efisien. Oleh karena itu, pada rekomendasi strategi yang telah diberikan
dan dijelaskan di atas, penggunaannya harus dengan memperhatikan kondisi
dan situasi proyek yang unik. Rekomendasi strategi percepatan tersebut juga
dapat dilakukan beberapa penyesuaian sesuai kebutuhan untuk dapat
diaplikasikan dengan hasil yang sesuai tuntutan dan optimal bagi proyek
konstruksi.

1.2. Pentingnya Penerapan Strategi bagi Perusahaan


Banyak sekali arti penting dan manfaat mempelajari strategi perusahaan,
antara lain:
1. Strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalah-masalah dan
kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi perusahaan yang
berubah dengan cepat.
2. Strategi dapat memberikan tujuan dan arah perusahaan di masa depan
dengan jelas kepada semua karyawan. Dengan tujuan dan arah masa
depan yang jelas, bermanfaat pada semua karyawan untuk :
a) Mengetahui apa yang diharapkan karyawan dan kemana arah tujuan
perusahaan
b) Dapat mengurangi konflik yang timbul karena strategi yang efektif
mengarahkan pada karyawan unutk mengikutinya.
c) Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen
dalam mencapai tujuan
d) Manjamin adanya dasar pengendalian mananjemen dan evaluasi
e) Manjamin para eksekutif puncak mempunyai kesatuan dan opini atas
masalah strategi dan tindakan-tindakan.
2. Pada saat ini, strategi banyak dipraktekkan di dalam industri karena
membuat tugas para eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang
berisiko.
3. Strategi adalah kacamata yang bermanfaat unutk memonitor apa yang
dikerjakan dan terjadi di dalam perusahaan, dapat memberikan
sumbangan terhadap kesuksesan perusahaan atau malahan mengarah
kepada kegagalan.
4. Memberikan informasi kepada manajmen puncak di dalam merumuskan
tujuan akhir dari perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat
dan lingkungannya.
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktek-
praktek manajer.
6. Perusahaan menyusun strategi umumnya lebih efektif dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak menyusun strategi.
6.1. Penerapan Manajemen Strategi bagi Perusahaan
Dengan menggunakan manajemen strategic sebagai suatu kerangka
kerja (frame work) unutk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam
perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para
manajer diajak untuk berfikir lebih kreatif atau berfikir secara strategis.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih
banyak alternative yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan
lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajeman strategik, yaitu :
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.3. Kesimpulan
Berfikir strategis sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah
strategis yang timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi.
Karakteristik dari masalah strategis di antaranya; berorientasi pada masa
depan perusahaan yang bersifat komplek, memerlukan perhatian dari
manajemen puncak, akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari
perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya
perusahaan.
Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa penerapan
manajemen strategi bagi perusahaan sangat bermanfaat bagi kemakmuran
jangka panjang perusahaan yang berbenturan dengan kondisi lingkungan
persaingan yang semakin ketat. Dengan menggunakan manajemen strategic
sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap
masalah strategis di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan
persaingan, maka para manajer diajak untuk berfikir lebih kreatif atau berfikir
secara strategis. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan
mempertimbangkan lebih banyak alternatife yang dibangun dari suatu analisa
yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.

1.4. Saran
Perusahaan sekarang harus mulai merubah tujuan dari penggunaan
system informasinya sesuai dengan perkembangan teknologi yang baru.
Karena perubahan system ini perlu untuk mendukung pencapaian
“Keunggulan bersaing” agar perusahaan dapat siap untuk memasuki dan
berjalan dengan baik di era globalisasi dan bersaing dengan perusahaan
asing lainnya.

Anda mungkin juga menyukai