PENDAHULUAN
1. Manfaat Finansial
1
penelitian mengindikasikan bahwa organisasi yang menggunakan
konsep manajemen strategis lebih menguntungkan dan berhasil
dibandingkan organisasi lain yang tidak menggunakannya.
2. Manfaat Nonfinansial
Manajemen Strategis juga menawarkan manfaat yang nyata
lainnya, seperti meningkatnaya kesadaran atas ancaman eksternal,
pemahaman yang lebih abaik atas strategi pesaing, meningkatnya
Produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan
pengertian yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan
penghargaan.
2
1.1.3 Proses Manajemen Strategi
Menurut Eddy Yunus (2016) proses manajemen strategis terdiri atas
tiga tahap :
1. Formulasi Strategi
Antara lain adalah Mengembangkan Visi dan Misi,
Mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi
tertentu yang akan dilaksanakan.
2. Implementasi Strategi
Diantaranya mengembangkan budaya yang mendukung strategi,
menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memberdayakan sistem informasi, an menghubungkan kinerja
karyawan dengan kinerja organisasi. Suksesnya implementasi strategi
terletak pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan.
3. Evaluasi Strategi
Adalah tahap final dalam manajemen Strategis. Evaluasi strategi
adalah alat untuk mendapatkan informasi kapan strategi tidak dapat
berjalan. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena
faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktivitas
dasar evaluasi strategis adalah meninjau ulang faktor eksternaldan
internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja,
mengambil tindakan korektif.
3
2. Menganalisis lingkungan luar.
3. Mengidentifikasi peluang dan ancaman.
4. Menganalisis sumber daya organisasi.
5. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
6. Merumuskan strategi.
7. Melaksanakan strategi.
8. Mengevaluasi hasil.
4
Teknik Matrik SWOT adalah dengan menggabungkan SWOT
menjadi suatu matrik dan kemudian diidenfikasikan semua aspek
dalam SWOT. Dari kurden tempat bertemunya SWOT tersebut
kemudian dibuat strategi yang sesuai dengan aspek-aspek SWOT
tersebut.Pada pembuatan strategi dengan teknik matrik SWOT ini
terlebih dahulu harus dapat dirumuskan dengan jelas hal-hal yang
menjadi isue strategik buat pencapaian visi dan misi perusahaan.Pada
penentuan faktor- faktor kritis dan penunjang pada setiap analisis swot
dibuat dengan melibatkan semua stakeholder perusahaan baik melalui
brainstorming maupun Focus Group Discusion.
3. Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan merupakan karakteristik internal positif yang dapat
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya.
Kelemahan merupakan karakteristik internal yang dapat
memperlambat atau menghambat kinerja organisasi.
4. Peluang dan Ancaman Eksternal
Ancaman merupakan cirri-ciri dari lingkungan eksternal yang
dapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Peluang merupakan karakteristik dari lingkungan eksternal yang
memiliki potensi untuk membantu organisasi dalam mencapai atau
melampaui tujuan strategisnya.
5
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan
umum denganpendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan
dimasukkan semua faktorlingkungan usaha, baik yang langsung
maupun tidak langsung, sehingga bersifat global. Pendekatan ini
relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan
bersifatglobal dan teknik yang digunakan sederhana.
2. Pendekatan Non-Klasik
Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan
pada analisisposisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung
perusahaan yang relevan.Pendekatan ini mensyaratkan informasi
yang cukup tentang pihak dalam lingkunganpersaingan tersebut.
Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.
3. Pendekatan Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang
memenuhi syaratyang berisi arah dan strategi perusahaan.
Pendekatan ini kurang memperhatikanfaktor komitmen dan berbagai
tingkat dan bidang manajemen.
4. Pendekatan Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan
pendekatan ini adalahmanfaat utama dari suatu rencana strategis
bukan pada hasil berupa dokumen resmi,melainkan pada komitmen,
kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari prosespenyusunan
dokumen.
6
BAB II
PT. Sinar Surya Intiwana adalah salah satu perusahaan yang memproduksi
tinta di Indonesia yang merupakan pengembangan dari perusahaan PT. Starch
Solution Internasional. Berdiri pada tahun 2012, perusahaan ini ditujukan untuk
memenuhi industri tekstil untuk pencelupan, pencetakan, finishing dan aditif
lainnya. PT. Sinar Surya Intiwana memulai usahanya dengan menggunakan
sistem pemesanan dan request dari customer dengan penjualan tinta per kilogram.
Mulai tahun 2015 perusahaan mulai menerima pesanan tinta dengan patokan per
meter persegi.
Visi :
Misi :
7
1. Memfokuskan seluruh aktifitas bisnis pada pencapaian kepuasan
pelanggan.
2. Pencapaian kepuasan pelanggan dilakukan oleh seluruh fungsi dan level
manajemen dengan menggunakan ukran-ukuran yang telah ditetapkan.
3. Perbaikan-perbaikan yang terus-menerus (continuos improvement)
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip TPM ( Total Productive
Manufacturing).
PT. Sinar Surya Intiwana berlokasi di jalan Simo Tambaan Sekolahan 61F
RT 003 RW 009, Sukomanunggal Surabaya
Sumber: http://www.maps7.com
8
d. Barat : Perkampungan warga
Parkir
Mobil
Box
Tempat
Pencuci
an
Drum Kotor Drum
L
Kantor o
r
o Pabrik
n
g 9
Tangga ke pabrik
(sumber : diolah penulis) Pintu Masuk Pabrik
Struktur organisasi yang ada pada PT. Sinar Surya Intiwana adalah sebagai
berikut:
QC&FG
Tabel 2.1. Jabatan dan Uraian Tugas PT. Sinar Surya Intiwana
JABATAN TUGAS
Manajemen Representative 1.Memastikan semua Policy/ Prosedur/
Instruksi Kerja dijalankan dengan baik,
10
sehingga semua berjalan sesuai dengan
apa yang sudah disepakati di dalam
dokumen sisitem manajemen
2.Mendevelop dan mengembangkan
sistem manajemen yang
diimplementasikan di dalam organisasi
sehingga sistem bisa berjalan dengan
baik guna menopang kelancaran dan
kemajuan organisasi.
Top Manajemen 1.Merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan.
2. Mencari dan melakukan persetujuan
order tinta.
3. Mengkomunikasikan visi bersama
untuk organisasi, membentuk budaya
perusahaan.
Dokumen Kontrol 1.Mengelola, mengendalikan dan
mendistribusikan serta mengupdate
keluar masuknya dokumen, baik yang
diterima maupun yang dikirim oleh
klient yang mencakup informasi
mengenai judul, nomor, revisi,
progress status dari awal sampai akhir.
Manajer Dept. Raw Material 1.Merencanakan dan mengelola
anggaran pengadaan bahan baku.
2.Menentukan dan mengelola
kebijakan dan prosedur yang terkait
dengan pengiriman dan penerimaan
serta penyimpanan berbagai jenis
bahan, perlengkapan dan
perlengkapan.
11
3.Bertindak sebagai penghubung selain
mempersiapkan dan merawat berbagai
barang dan laporan keuangan dan
catatan dan juga merekomendasikan
pembelian material dan peralatan
penting.
Manajer Dept. R&D 1.Memastikan kualitas produk sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan
perusahaan dan sesuai dengan yang
dipesan customer.
Manajer Dept. Maintenance 1.Melakukan perawatan dan
pemeliharaan atas semua mesin atau
peralatan yang dibutuhkan selama
proses produksi.
2.Mengatur seluruh kegiatan
perusahaan yang berhubungan dengan
perawatan segala sarana dan prasarana
perusahaan.
Manajer Dept. Produksi 1.Mengawasi proses produksi agar
kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai
dengan perencanaan yang sudah
dibuat.
2.Membuat laporan secara berkala
mengenai kegiatan produksi.
Manajer Dept. Marketing 1.Menetapkan pedoman harga barang
dan jasa.
2.Mencari customer baru bersama
dengan top manajemen.
Manajer Dept. ACC&Finance 1.Mengelola, dan mengalokasikan
dana (uang), serta melakukan
pembayaran-pembayaran yang harus
dikeluarkan perusahaan.
Manajer Dept. Purchasing 1.Mencari dan menganalisa calon
12
supplier yang sesuai dengan material
yang dibutuhkan.
2.Melakukan negosiasi harga sesuai
standar kualitas material dan
memastikan tanggal pengiriman
material.
3.Berkoordinasi dengan depertement
produksi tentang jadwal dan jumlah
material yang akan di order.
Manajer Dept. HRD&GA 1.Melakukan pengelolaan kendaraan
kantor.
2.Perawatan gedung dan lingkungan
kantor (lahan parkir, halaman kantor,
gudang, dsb).
3.Perawatan dan pengadaan instalasi
listrik (Mechanical dan electrical).
4.Mengurusi karyawan
Manajer QC&FG
1.Monitoring, uji-tes dan memeriksa
semua proses produksi yang terlibat
dalam produksi suatu produk.
2.Memastikan standar kualitas
dipenuhi oleh setiap komponen dari
produk atau layanan yang disediakan
oleh perusahaan.
3.Memantau perkembangan semua
produk yang diproduksi oleh
perusahaan.
Supervisor Produksi 1.Mengawasi kinerja staff produksi
2.Memberi briefing.
Supervisor QC&FG 1.Mengawasi kinerja staff QC&FG
2.Melakukan monitoring terhadap
13
produk yang akan dikirim ke
perusahaan customer.
Staff Produksi 1.Melakukan kegiatan Produksi
2.Melakukan pengiriman tinta ke
perusahaan customer.
3.Melakukan pengawasan dan
menghitung tinta yang telah digunakan
customer.
Staff QC&FG 1.Melakukan pengawasan terhadap
tinta yang telah di produksi.
Staff ACC&Finance 1.Membuat laporan keuangan.
2.Membuat tagihan piutang.
Staff HRD&GA 1.Melakukan perawatan pada sarana
dan prasarana perusahaan.
14
2.5.2. Kualifikasi Tenaga Kerja yang Ada
Tenaga kerja yang ada pada PT. Sinar Surya Intiwana merupakan tenaga kerja
yang berpengalaman, dan mempunyai kemauan untuk bersungguh-sungguh
menyelesaikan pekerjaannya. Saat ini PT. Sinar Surya Intiwana mempunyai dua
puluh dua orang karyawan. Kualifikasi karyawan PT. Sinar Surya Intiwana adalah
sebagai berikut:
15
Manajer ACC&Finance Lulusan Strata 1 memimpin team
marketing.
1.pengalaman minimal 2
tahun dibidangnya.
2.cekatan dan teliti.
Manajer Purchasing Lulusan Strata 1 3.mampu bekerja
dibawah tekanan
1.memiliki pengalaman
selama 2 tahun
dibidangnya.
2.pandai melakukan
Manajer HRD&GA Lulusan Strata 1 negosiasi
3.siap bekerja di
lapangan
1.mempunyai
pengalaman minimal 2
tahun di bidangnya.
2.sistematis,
komunikatif.
3.mampu mengelola
sumber daya manusia
yang ada.
Spv Produksi Lulusan D1-D3, SMK 1.Mempunyai sifat jujur,
disiplin dan bertanggung
jawab.
2.Berpengalaman
dibidangnya minimal 1
tahun.
3.Nilai tambah untuk
16
Spv QC&FG Lulusan D1-D3, SMK lulusan teknik Industri.
1.fresh graduate
(diutamakan yang
berpengalaman
Staff HRD&GA Lulusan SMK dibidangnya)
17
2.rajin, teliti, jujur.
1.fresh graduate
(diutamakan yang
berpengalaman
dibidangnya)
2.rajin, ulet, komunikatif.
Adapun kondisi karyawan yang bekerja saat ini pada PT. Sinar Surya
Intiwana, adalah sebagai berikut:
18
QC&FG
10 Tommy Manajer S1 5 th 28
Marketing,
Manajer
HRD&GA
11 Pie Suriyuni Manajer S1 5 th 27
ACC&Finance,
Manajer
Purchasing
12 Heri Spv Produksi SMK 5 th 30
13 Indra Spv QC&FG SMK 5 th 27
14 Risky Spv HRD&GA SMA 2 th 24
15 Nia Staff SMK 5 th 23
ACC&Finance
16 Markus Staff QC&FG SMK 5 th 26
17 Angger Staff QC&FG SMK 5 th 25
18 Bagus Staff Produksi SMK 3 th 27
19 Aji Staff Produksi SMK 5 th 25
20 Deden Staff Produksi SMK 2 th 25
21 Hendra Staff Produksi SMK 1 th 22
22 Seno Staff Produksi SMK 1 th 24
Mengenai penerapan jam kerja dan hari kerja pada PT. Sinar Surya Intiwana,
ditentukan sebagai berikut:
19
3. Jam lembur dihitung jika bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan
dan hari minggu (lembur di hari minggu dilakukan saat banyak pesanan
tinta). Pada staff produksi yang berada di lapangan mempunyai jam
lembur sebanyak 2 kali dalam satu minggu.
4. Hari libur kerja pada hari minngu dan hari besar nasional.
5. Kesepakatan cuti kerja dalam 1 tahun adalah 12 hari.
Sifat kekeluargaan yang ada pada PT. Sinar Surya Intiwana sangatlah erat,
sehingga tidak adanya turnover karyawan. PT. Sinar Surya Intiwana juga tidak
memberlakukan batas maximal usia karyawan.
Tabel Upah dan Gaji PT. Sinar Surya Intiwana tahun 2017)
20
Manaj S1 6juta 30.000 1 6juta : 25 x -
er sampai jumlah absen
2,5juta
Doku D3 4 juta 20.000 - 4juta : 25 x -
men jumlah absen
Kontro
l
Superv SMK 3,5 juta 17.500 - 3,5juta : 25 x -
isor jumlah absen
Staff SMK 3 juta 15.000 - 3juta : 25 x Tiap bulan
jumlah absen mendapatk
an telur
ayam 1 kg,
dan 5
kotak susu
UHT
21
Ketentuan keselamatan kerja yang ada pada PT. Sinar Surya Intiwana
yaitu:
1. Safety Boots
Selain untuk melindungi kaki dari bahan kimia pembuat tinta sepatu
ini juga berguna untuk mencegah kecelakaan fatal dari resiko tertimpa
benda-benda berat. Karena desain sepatu ini mampu menahan benda
yang menimpa kaki. Jika bekerja di pabrik atau area yang riskan, akan
terlalu berbahaya jika mengenakan sepatu biasa.
Gambar 2.5
2. Masker wajah
masker wajah menjadi alat keselamatan kerja yang sangat penting
bagi keryawan PT. Sinar Surya Intiwana, karena lingkungan pabrik
yang berhubungan dengan bahan kimia yang memiliki bau yang
tajam. Sehingga penggunaan masker wajah diharapkan akan
meminimalisis terpaparnya bahan kimia pada tubuh karyawan.
Gambar 2.6
22
(Sumber : PT. Sinar Surya Intiwana)
3. Seragam perusahaan
Selain menjadi identitas bagi perusahaan, seragam juga berguna
untuk melindungi tubuh karyawan dari bahan kimia.
Gambar 2.7
1. Pelatihan
23
2.6. Kondisi Produksi
Proses produksinya yang dilakukan oleh PT. Sinar Surya Intiwana ini
selalu memproduki setiap harinya karena sudah bekerja sama dengan
berbagai perusahaan dengan melalui tahapan – tahapan proses dari bahan
baku sampai menghasilkan barang jadi sesuai dengan pesanan
24
(Sumber: Diolah Penulis)
25
Keterangan:
Tahap pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan tinta ini adalah
memasukkan air dan bahan-bahan lainnya lalu mencampurkannya menjadi satu,
setelah diaduk oleh mesin tinta di ambil sedikit buat sampel dilab, setelah dites
26
dilab baru setelah itu, packing dan memasukkan tinta ke dalam kaleng, kapsul,
ataupun tong.
Adapun bahan baku yang digunakan oleh PT. Sinar Surya Intiwana, yaitu:
1. Air
2. Pewarna
3. Co-Solvent – Humectant
4. Biosoda/Fungisida
5. Resin
6. Fixative – Penetrant
7. Surfactant
8. Buffer
27
Adapun bahan yang dibeli oleh PT. Sinar Surya Intiwana dari
berbagai pabrik sebagai berikut:
1. Bahan baku pewarna yang di gunakan dari pemasok PT. Surya Prima
Semesta dari Sidoarjo
2. Bahan baku co- solvent – humectant, biosoda/fungisida, resin yang di
gunakan berasal dari pabrik PT. Prima Paperindo Sejahtera dari
Sidoarjo dan PT. Sekawan Intipratama Tbk dari Sidoarjo.
3. Bahan baku Fixative-penetrant, surfactant, buffer yang digunakan
berasal dari pabrik PT Alam Dian Raya dari Surabaya.
Yang di maksud dengan mesin adalah suatu peralatan yang di gerakan oleh
suatu kekuatan atau tenaga yang di pergunakan untuk membantu manusia dalam
mengerjakan suatu produksi atau bagian dari produk tertentu.
Berikut beberapa daftar merek mesin yang dipilih dan digunakan untuk produksi
PT. Sinar Surya Intiwana:
1. Merek mesin mixer kecepatan tinggi sebanyak satu unit yang dibeli pada
tahun 2007.
28
2. Merek mesin koloid mil sebanyak satu unit, yaitu Typical, Mitsubisi yang
dibeli pada tahun 2009.
3. Merek mesin grand mil sebanyak satu unit, yang dibeli pada tahun 2010.
4. Merek mesin high speed disperser sebanyak satu unit, yang dibeli tahun
2011.
Ada juga peralatan kecil yang membantu dalam proses produksi, yaitu:
1. Gunting
2. Sarung tangan
3. Botol kecil
4. Dan peralatan lab lainnya.
29
PT. Sinar Surya Intiwana juga memberikan garansi selama 1 minggu terhitung
dari barang sampai pada konsumen. Apabila produk tersebut dalam satu minggu
memiliki kerusakan atau cacat maka PT. Sinar Surya Intiwana memberikan
pelayanan berupa penggantian produk. Barang yang sudah jadi dan sudah
memenuhi apa yang di minta konsumen akan segera dikirim kepada konsumen
secepatnya.
Pengendalian mutu yang ada di PT. Sinar Surya Intiwana dilakukan oleh
karyawan Produksi dan didampingi oleh SPV Produksi. Dengan adanya
pengendalian mutu tersebut maka kualitas produk yang di pesan oleh konsumen
terjaga dan aman sampai di tangan konsumen sesuai spesifikasi yang diberikan.
Berikut jumlah produksi PT. Sinar Surya Intiwana yang dihitung pada setiap
bulan untuk tahun 2014-2016 dalam bentuk tabel:
Tabel 2.5 Jumlah Produksi PT. Sinar Surya Intiwana Periode 2014-2016
DATA PRODUKSI
PT. SINAR SURYA INTIWANA
TAHUN 2014-2016
2014 2015 2016
Januari 8.800 unit 24.040 unit 29.940 unit
Februari 15.480 unit 24.800 unit 26.432 unit
Maret 11.660 unit 25.360 unit 31.640 unit
April 13.120 unit 22.100 unit 29.240 unit
Mei 10.560 unit 14.000 unit 26.720 unit
Juni 19.960 unit 24.340 unit 28.066 unit
Juli 15.340 unit 11.640 unit 23.120 unit
Agustus 18.160 unit 21.800 unit 33.280 unit
September 19.840 unit 22.920 unit 26.240 unit
Oktober 22.080 unit 22.640 unit 31.560 unit
Nopember 22.000 unit 30.880 unit 23.556 unit
Desember 22.120 unit 20,008 unit 21.600 unit
30
199.120 264.528 331.394
TOTAL
unit unit unit
Sumber: Laporan Produksi PT. Sinar Surya Intiwana (2014-2016)
1. Kota Gresik, terdapat PT. Industri Kemasan Semen Gresek, PT Sinar Era
Box, PT Miwon Indonesia, PT Gunung Gilead, dan PT Sinar garuda
makmurindo.
31
Kegiatan pemasaran yang dilakukan PT. Sinar Surya Intiwana adalah business
to business. Produk yang dihasilkan ditujukan pada perusahaan yang menjadi klien.
Karena PT. Sinar Surya Intiwana melakukan pemasaran langsung pada perusahaa-
perusahaan dan mengenalkan berbagai jenis tinta dan warna tinta yang ditawarkan
serta kisaran harga yang telah ditentukan. PT. Sinar Surya Intiwana hanya
menawarkan ke perusahaan yang dikenal saja.
Saluran Distribusinya yaitu B2B karena pemasaran PT SSI dijual ke
perusahaan yang lain, tidak melalui distributor namun dijual kesesama perusahaan.
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti
negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. PT Sinar Surya
Intiwana membuka cabang di Surabaya yang dipandang potensial dan
menguntungkan untuk menjadi target operasi perusahaan karena di kota Surabaya
banyak perusahaan yang membuat packaging untuk keperluan produknya.
b. Market Share
MS =
32
Tabel 2.7
Data Penjualan PT. Citraraja Ampat Canning tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui besar dari market share PT. Sinar Surya
Intiwana sebesar 27%. Bersaing dengan PT. Hi Teck Ink Indonesia yang memiliki
selisih sebesar 8% dari market share yang dimiliki oleh pesaing yakni 38% yang juga
merupakan pemegang market share tertinggi, namun market share dari PT. Cat dan
Tinta Pacific yang hanya sebesar 35%. Lebih tinggi dari pada PT Sinar Surya
Intiwana.
33
Tabel 2.7
Data Penjualan PT. Citraraja Ampat Canning tahun 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui besar dari market share PT. Sinar Surya
Intiwana sebesar 31%. Bersaing dengan PT. Hi Teck Ink Indonesia yang memiliki
selisih sebesar 6% dari market share yang dimiliki oleh pesaing yakni 37% yang juga
merupakan pemegang market share tertinggi, namun market share dari PT. Cat dan
Tinta Pacific sebesar 32%. Lebih tinggi dari pada PT Sinar Surya Intiwana.
34
pesanan + biaya antar
2.7.6. Promosi
35
2.8 Kondisi Keuangan.
Tabel 2.9
TAHUN 2014
Penjualan 4.978.001.000
36
Harga Pokok Produksi 4.825.000.000
Tabel 2.10
TAHUN 2015
Penjualan 6.613.202.500
37
Laba Kotor 402.231.000
Tabel 2.11
TAHUN 2016
Penjualan 8.284.873.700
38
2.8.2.2 Neraca.
Tabel 2.12
NERACA
2014
AKTIVA
Aktiva Lancar
Persediaan 400.999.000
Aktiva Tetap
39
Total Aktiva Tetap 634.949.000
Akumulasi Penyusutan
Transportasi -92.860.500
PASIVA
Hutang Lancar
Modal
40
Total Modal 340.301.500
Tabel 2.13
NERACA
TAHUN 2015
AKTIVA
Aktiva Lancar
Persediaan 714.374.300
Aktiva Tetap
41
Peralatan Transportasi 225.949.000
Akumulasi Penyusutan
PASIVA
Hutang Lancar
Modal
42
TOTAL HUTANG & MODAL 4.064.113.600
Tabel 2.14
Aktiva Tetap
Peralatan Mesin 375.000.000
Peralatan Kantor 34.000.000
Peralatan Transportasi 225.949.000
Total Aktiva Tetap 634.949.000
Akumulasi Penyusutan
Akumulasi Penyusutan - Peralatan -181.216.000
Mesin
Akumulasi Penyusutan - Peralatan -14.800.700
Kantor
Akumulasi Penyusutan - Peralatan -114.301.000
Transportasi
Total Akumulasi Penyusutan -310.317.700
43
PASIVA
Hutang Lancar
Hutang Dagang 962.500.000
Hutang Lainnya 51.600.500
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 13.016.000
Total Hutang Lancar 1.027.116.500
Aktiva Lancar
2014 Current Ratio (CR) = x 100%
Hutang Lancar
44
Rp 2.900 .495 .000
= x 100%
Rp 852.365 .000
= 340%
Aktiva Lancar
2015 Current Ratio (CR) = x 100%
Hutang Lancar
Aktiva Lancar
2016 Current Ratio (CR) = x 100%
Hutang Lancar
45
R p 2.900 .495 .000 – Rp 400.999.000
= Rp 852.365 .000
x100%
= 293%
c. Cash Ratio.
46
Kas
2014 Cash Ratio = x 100%
Hutang Lancar
R p 127.650 .000
= x 100%
Rp 852.365 .000
= 14,97%
Kas
2015 Cash Ratio = x 100%
Hutang Lancar
R p 131.140 .300
= x 100%
Rp 992.269 .400
= 13,21%
Kas
2016 Cash Ratio = x 100%
Hutang Lancar
R p 246.600.900
= x 100%
Rp 1.027 .116 .500
= 24%
Tabel 2.15
47
Ratio Likuiditas
48
Dari perhitungan diatas menunjukkan adanya
penurunan pada ratio perputaran persediaan pada tahun 2014
sampai dengan tahun 2016. Meskipun pada tahun 2014 ke
tahun 2016 mengalami penurunan namun dapat dikatakan
bahwa perusahaan mempunyai perputaran persediaan yang
stabil, karena semakin tinggi tingkat perputaran maka semakin
cepat liquidnya.
Penjualan bersih
2014 Total Assets Turnover (TATO) = x1
Total Aktiva
Rp 4.978.001 .000
= x1
Rp 3.292666 .500
= 1,51 kali
Penjualan bersih
2015 Total Assets Turnover (TATO) = x1
Total Aktiva
Rp6.613 .202 .500
= x1
Rp 4.064 .113 .600
= 1,63 kali
Penjualan bersih
2016 Total Assets Turnover (TATO) = x1
Total Aktiva
Rp 8.284 .873 .700
= x1
Rp 4.117 .750 .500
= 2,01 kali
49
Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa PT.
SINAR SURYA INTIWANA mengalami peningkatan dalam
penggunaan aktiva yang dimilikinya. Karena adanya kenaikan
perputaran pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, maka
dari itu perusahaan dapat dikatakan efisien dalam
menggunakan seluruh aktivanya untuk mengahasilkan
penjualan.
Penjualan bersi
2015 Perputaran Aktiva Tetap = x1
AktivaTetap
Rp 6.613 .202.500
= x1
Rp 634.949 .000
= 10,41 kali
Penjualan
2016 Perputaran Aktiva Tetap = x1
Aktiva Tetap
Rp 8.284 .873 .700
= x1
Rp634.949 .000
= 13,05 kali
Dari hasil perhitungan perputaran aktiva tetap diatas
mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan penjualan mulai dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2016.
50
Tabel 2.16
Total Hutang
2015 Debt Ratio = x 100%
Total Aktiva
Rp3.692 .269 .400
= x 100%
Rp 4.064 .113 .600
= 90,85%
51
Total Hutang
2016 Debt Ratio = x 100%
Total Aktiva
Rp3.727 .116 .500
= x 100%
Rp 4.117 .750 .500
= 90,51%
Dari hasil perhitungan ratio hutang diatas dapat
diketahui bahwa perusahaan mengalami kenaikan persentase
dari tahun 2014 ke tahun 2015, dan pada tahun 2015 ke tahun
2016 presentasenya menurun. Dengan demikian perusahaan
dapat dikatakan bahwa perusahaan solvabel dalam mengelola
hutangnya.
Total Hutang
2015 Debt to Equity Ratio = x 100%
Modal
Rp 3.692 .269.400
= x 100%
Rp 200.000 .000
= 1,84 %
52
Total Hutang
2016 Debt to Equity Ratio = x 100%
Modal
Rp 3.727 .116 .500
= x 100%
Rp 200.000 .000
= 1,86 %
Tabel 2.17
Tabel Ratio Solvabilitas
53
Rp 304.000 .000
= x 100%
Rp 4.978.001 .000
= 6,1 %
Laba Kotor
2015 Gross Profit Margin = x 100%
Penjualan
Rp 402.231 .000
= x 100%
Rp 6.613 .202.500
= 6,08 %
Laba Kotor
2016 Gross Profit Margin = x 100%
Penjualan
Rp 520.394 .400
= x 100%
Rp 8.284 .873 .700
= 6,28 %
54
Rp 304.000 .000
= x 100%
Rp 3.292 .666.500
= 9,23 %
Laba
2015 ROA = x 100%
Total aset
Rp 402.231 .000
= x 100%
Rp 4.064 .113.600
= 9,89 %
Laba
2016 ROA = x 100%
Total aset
Rp 520.394 .400
= x 100%
Rp 4.117 .750 .500
= 12,64 %
Tabel 2.18
Tabel 2.19
Rangkuman Ratio Keuangan
Ratio Likuiditas
Ratio Aktivitas
Ratio Solvabilitas
Ratio Keuntungan
56
2.9 Sistem Manajemen Informasi Perusahaan
Sistem merupakan suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain
berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu
lingkungan. Sedangkan Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya. Dan Manajemen adalah ketatalaksanaan
proses penggunaan proses sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran
tertentu, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Manajemen Informasi
dalam perusahaan merupakan suatu sistem pengelolaan informasi secara terpadu oleh
manusia ataupun dengan bantuan Mesin, dalam rangka mempermudah penyebaran
Informasi yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan pengambilan keputusan yang
dilakukan perusahaan tersebut.
57
Budaya kerja merupakan sistem nilai, persepsi, perilaku dan keyakinan yang
dianut oleh tiap individu karyawan dan kelompok karyawan tentang makna kerja dan
refleksinya dalam kegiatan mencapai tujuan organisasi dan individual. Karena model
perusahaan yang dimiliki oleh PT. Sinar Surya Intiwana merupakan Perusahaan
Keluarga. Budaya Kerja yang dimiliki karyawan hanya seputar Perilaku dalam
bekerja, Pemahaman cara ataupun alat dalam bekerja, pemahaman Karyawan tentang
pekerjaan yang dimilikinya. Namun tetap saja budaya kerja yng dimiliki karyawan
PT. Sinar Surya Intiwana terlihat tidak teratur dan kurang disiplin. Hal ini dibuktikan
dengan tidak adanya daftar absensi perusahaan, karyawan yang sering datang
terlambat, maupun rendahnya kesadaran karyawan dalam mengenakan APD secara
baik dan benar.
58
BAB III
59
sedangkan untuk Pengelolaan Produk rusak, perusahaan jarang memiliki Produk
Rusak, karena sebelum di produksi sudah ada uji warna Produk terlebih dahulu.
Namun jika tetap ada produk rusak, biasanya akan diolah lagi untuk memenuhi
varian warna lain yang dipesan konsumen. Limbah yang mungkin timbul dari
aktivitas Produksi dari PT. Sinar Surya Intiwana adalah limbah air bekas
pencucian wadah tinta setelah pengiriman tinta ke perusahaan. Namun PT. Sinar
Surya Intiwana tidak melakukan pengelolaan terlebih dahulu untuk limbah air ini.
Limbah ini akan lansung disalurkan ke saluran pembuangan yang ada.
3.1.2 Ekonomi
60
3.1.3 Sosial
3.1.4 Teknologi
Perkembangan teknologi yang ada memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
sebuah perusahaan saat ini. Saat banyak perusahaan yang sangat mengandalkan
teknologi mereka dalam mengembangkan produk maupun memproduksi Produk
mereka. Teknologi yang dimilki oleh perusahaan PT Sinar Surya Intiwana belum
secanggih perusahaan yang sudah berkembang. Peralatan yang dimilki oleh
perusahaan hanyalah mesin pengaduk dan pengankut yang masih menggunakan
manusia sebagai operatornya. Ditambah dengan kapasitas Produksi yang tidak
terlalu tinggi. Perusahaan belum memerlukan sistem pengoperasian canggih dan
masih memanfaatkan tenaga manusia dalam pengoperasian mesin yang dimiliki
perusahaan. Teknologi canggih yang dimiliki perusahaan hanya software
pengolahan data yang dihubungkan ke tiap personal komputer yang dimiliki
perusahaan dan personal komputer yang dimiliki manajer di rumahnya.
61
3.2.1 Pemerintah
3.2.2 Asosiasi
PT. Sinar Surya Intiwana tidak terdaftar dalam Asosiasi bisnis apapun. Karena
usia perusahaan yang baru berdiri selama lima tahun. Perusahaan belum
memikirkan untuk mengikuti Asosiasi bisnis yang ada.
3.2.3 Kreditur
62
Namun dengan adanya Pinjaman Perusahaan harus lebih hati-hati dalam mengatur
pengeluaran dan menetapkan biaya, karena perusahaan memiliki kewajiban untuk
membayar kewajiban yang ada.
3.2.4 Pemasok
Pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan PT. Sinar Surya Intiwana
adalah :
63
3.2.5 Konsumen
3.2.6 Masyarakat
Selama jangka waktu lima tahun berdirinya Perusahaan PT. Sinar Surya
Intiwana, Masyarakat Sekitar Perusahaan tidak pernah memprotes kegiatan
Produksi yang dilakukan oleh Perusahaan. Meskipun Perusahaan juga tidak
memiliki kegiatan CSR dan Kegiatan Sosial lainnya yang melibatkan Masyarakat.
Tidak ada komplain yang ditujukan Untuk Perusahaan. Mungkin hal ini
disebabkan kegiatan Produksi Perusahaan yang tidak terlalu tinggi serta lokasi
pabrik yang berada di lingkungan Industri. Karena berdekatan dengan Pabrik-
pabrik lain.
64
karyawan dapat membentuk suatu serikat Pekerja maupun serikat buruh. Tetapi
Perusahaan PT. Sinar Surya Intiwana tidak memiliki Serikat Pekerja, karena
karyawan Perusahaan yang hanya berjumlah sekitar 20 orang. Serta sifat
perusahaan yang merupakan perusahaan keluarga. Sehingga jarang terjadi konflik
antara perusahaan dan karyawan, karena kebanyakan karyawan memiliki
hubungan antara satu dengan lainnya.
3.2.8 Pesaing
Perbandingan pangsa pasar dan volume penjualan dari ketiga perusahaan ini
menunjukkan bahwa PT. Sinar Surya Intiwana memiliki tingkat Market Share
paling rendah dibandingkan perusahaan PT. Hi Tech Ink Indonesia dan PT. Cat
dan Tinta Pacific. Tetapi volume penjualan yang ditunjukkan oleh PT. Sinar Surya
Intiwana dapat dikatakan cukup tinggi jika dibandingkan dengan waktu operasi
perusahaan yang cukup pendek, yaitu selama 5 tahun sejak awal pendirian
perusahaan.
65
BAB IV
Kelemahan :
66
4.1.2 Bidang Produksi
Kekuatan :
Kelemahan :
Kelemahan :
67
1. Kantor PT SSI berada di perkampungan kecil
2. Jumlah pelanggan yang dimiliki lebih sedikit dibandingkan pesaing
3. Strategi promosi yang dilakukan masih kurang jika dibandingkan
dengan pesaing
4.1.4 Analisa Kekuatan dan Kelemahan Bidang Keuangan
No Kekuatan Kelemahan
Kondisi Marjin Laba Kotor (Gross
Kondisi perusahaan mampu Profit Margin) menunjukkan
melunasi hutang-hutang atau margin laba kotor dari tahun 2014
1 hutang jangka pendek selama tahun sampai dengan 2016 relativ sama
tersebut (dari tahun 2014 hingga presentasenya. Maka dari hasil
tahun 2016). tersebut menunjukkan harga barang
yang stabil.
Kondisi Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover) menunjukkan
2
peningkatan kegiatan perputaran
pesediaan.
Kondisi Perputaran Total Aktiva
(TATO) menunjukkam peningkatan
3 dalam penggunaan aktiva yang
dimiliki perusahaan.dari tahun 2014
hingga tahun 2016.
Kondisi Perputaran Aktiva Tetap
menunjukkan peningkatan
4
penjualan pada tahun 2014 sampai
tahun 2016.
5 Kondisi Ratio Hutang (Debt Ratio)
perusahaan menunjukkan
peningkatan sehingga perusahaan
solvabel dalam mengelola hutang
68
perusahaan.
Kondisi Ratio Total Hutang
terhadap Modal Sendiri / Equita
(Total Debt to Equity Ratio)
menujukkan penurunan dari tahun
6
2015 ke tahun 2016 maka
kemampuan modal perusahaan
yang digunakam untuk membayar
hutang berkurang/menurun.
Kondisi Return on Assets (ROA)
menunjukkan adanya kenaikan
7 penjualan dan beban pokok
penjualan pada tahun 2014 sampai
dengan tahun 2016.
Tabel 4.1
Analisa Posisi Persaingan Relative (factor eksternal)
Produ Unit Kaleng Volume Penjualan
Nama Perusahaan
k Tahun 2015 Tahun 2016
69
Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau
terdiri dari 4 sel (4 kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori
portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative
Market Share (pangsa pasar relatif) dan Market Growth Rate (tingkat
pertumbuhan pasar). Kategori-kategori tersebut masing-masing diwakili oleh
Bintang (Star), Sapi Perah (Cash Cows), Anjing (Dogs) dan Tanda Tanya
(Question Marks).
1. Stars (Bintang) : Yang termasuk dalam kategori Stars atau Bintang adalah
produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan
pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar.
Ini berarti produk-produk yang dihasilkan merupakan produk-produk
terkemuka yang diminati oleh pasar. Perusahaan membutuhkan banyak
investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut dan untuk
mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan keunggulan-
keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan produk
kompetitor lainnya. Produk-produk di kategori Bintang ini dapat berubah
menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap dapat
mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat pertumbuhannya
mengalami penurunan.
2. Cash Cows (Sapi Perah) : Yang termasuk dalam kategori Cash Cows atau
Sapi Perah adalah produk atau unit bisnis yang merupakan pemimpin pasar,
menghasilkan uang atau pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada
kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi namun prospek pertumbuhan
kedepan akan sangat terbatas. Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash
Cows ini biasanya digunakan sebagai pendanaan untuk penelitian dan
pengembangan produk-produk baru yang masih berada di kategori Question
Marks (Tanda Tanya) atau membayar hutang-hutang perusahaan serta
70
membayar dividen kepada pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk
tetap berinvestasi pada produk-produk dalam kategori Cash Cows ini untuk
mempertahankan produktivitas dan kualitas atau dapat juga dijadikan
pendapatan pasif bagi perusahaan.
3. Dogs (Anjing) : Dogs (Anjing) atau juga dikenal dengan istilah hewan
peliharaan, yang termasuk pada kategori Dogs ini adalah produk atau unit
bisnis yang memiliki pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat
pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada kategori ini biasanya hanya
memberikan kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau bahkan harus
menderita kerugian. Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini umumnya
merupakan beban bagi perusahaan karena dapat menguras waktu manajemen
dan sebagian besar sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau produk yang
telah berada pada kategori ini biasanya akan mengalami pengurangan,
divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen perusahaan.
4. Question Marks (Tanda Tanya) : Kategori Question Marks kadang-kadang
disebut juga dengan problem children atau wildcats). Yang termasuk dalam
kategori Question Marks ini adalah produk atau bisnis unit yang memiliki
prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat
rendah. Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada
pendapatan). Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga
berpotensi untuk berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan
tersebut disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit
yang berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang
tinggi.
71
Unit Volume penjualan tahun N – Unit Volume penjualan tahun( N −1)
= x
Unit Volume penjualan tahun( N −1)
100%
Unit Volume penjualan tahun 2016 – Unit Volume penjualan tahun 2015
= x
Unit Volume penjualan tahun 2015
100%
1.671.671 .200
= x 100%
6.613.202 .500
= 25,28%
= 0,85 x < 1
Apabila dilihat dari perhitungan BCG maka PT. Sinar Surya Intiwana
memiliki nilai market growth rate sebesar 25,28%. Hal ini menunjukan bahwa
tingkat pertumbuhan pasar yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebesar nilai
presentase tersebut. Sedangkan pada nilai Relatif Market Share atau Pangsa
Pasar Relatif, nilai yang didapat oleh PT. Sinar Surya Intiwana sebesar 0,85.
Sehingga apabila digambarkan akan berada pada posisi Question Mark.
Berikut gambar penjelasan dari BCG tersebut
72
Gambar 4.1
30
%
15
%
0%
5.0 1.0 0.5 0
Berdasarkan pada matriks BCG posisi PT. Sinar Surya Intiwana
berada pada posisi titik di kuadran berada di Question Mark. Hal tersebut
(Sumber: diolah oleh penulis)
menunjukkan bahwa posisi PT. Sinar Surya Intiwana memiliki prospek
pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya masih sangat rendah.
Penghasilan (uang) yang didapat umumnya tidak sebanding dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan).
Namun karena prospek pertumbuhannya sangat pesat sehingga berpotensi
untuk berubah menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan seperti
ini disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang
berada dalam kategori Question Marks ini karena pertumbuhan yang
tinggi.
73
4.2.2 Dengan Sistem Analisis 9 Cell Stop Light
Analisis 9 cell GE atau Stop Light adalah analisis untuk mengetahui
posisi perusahaan terhadap pesaing dengan membandingkan faktor
kekuatan bisnis (Lingkungan Internal) dengan faktor daya tarik industri
(Lingkungan Eksternal). Penilaian daya tarik industri (Lingkungan
Eksternal) dan kekuatan bisnis (lingkungan Internal) dengan kriteria
penilaian sebagai berikut :
1 = Sangat tidak berpengaruh
2 = Tidak berpengaruh
3 = Seimbang
4 = Berpengaruh
5 = Sangat berpengaruh
Perkembangan
0,10 2 0.20
Teknologi
74
TOTAL 1.00 2.90
Tabel 4.3
75
Dari data tersebut maka dapat disipulkan bahwa nilai dari Kekuatan
Bisnis ( Lingkungan Internal ) memiliki nilai 2.70
Gambar 4.2
4.00
3.00
2.00
1.00
4.00 3.00 2.00 1.00
Dari Gambar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PT. Sinar Surya
Intiwana berada pada posisi Kuning (Hold) dimana daya Tarik industri dan
Kekuatan Bisnisnya berada di posisi tengah. Dalam hal ini Perusahaan hanya
dapat berinvestasi pada pengembangan unit bisnis apabila perusahaan
memiliki sisa dana modal, dan jika perusahaan percaya bahwa unit bisnis
tersebut mempunyai peluang untuk menghasilkan keuntungan dimasa depan
76
Tabel 4.4
External Strategic Factors Analisys Summary (EFAS)
Peluang-peluang:
Bahan baku mudah didapat
Bahan baku mudah 0.20 2 0.40
dari suplier terpercaya.
didapat. Meningkatnya kuantitas
pesanan pelanggan.
Perkembangan pasar. 0.20 3 0.60
Perusahaan memiliki
koneksi yang terpercaya.
Brand image
0.20 3 0.60
perusahaan yang kuat Mengikuti peraturan yang
ada.
Ancaman :
Kekuatan Pesaing.
0.2 3 0.60
2.60
1
77
Tabel 4.5
Kekuatan:
0.20 3 0.60
0.10 2 0.20
Memiliki pangsa
Perusahaan memiliki
pasar tetap
hubungan kontrak
dengan konsumen.
Penggunaan aktiva
0.10 3 0.30
yang efisien Perusahaan mampu
mengelola keuangan
0.10 2 0.20
dengan baik.
0.10 3 0.30
78
kelemahan: Kurangnya potensi
0.10 3 0.30
dalam jenjang karir.
Tidak adanya
jenjang karir Operasional
dilakukan penuh oleh
0.1 3 0.30
proses produksi tenaga manusia.
masih terjadi human
1 2.90 Promosi dilakukan
error.
dengan word of
mouth.
Tidak adanya
promosi Tidak adanya
Absensi, serta
Rendahnya rendahnya kesadaran
Kedisiplinan karyawan dalam
Karyawan menggunakan APD
secara benar.
Perusahaan tidak
Rendahnya mengelola air limbah
pengelolaan limbah cucian wadah produk
perusahaan
Kekuatan:
79
Rendahnya kondisi labour turn over karyawan.
Menggunaan mesin-mesin produksi yang sesuai standar.
Memiliki pangsa pasar tetap
Penggunaan aktiva yang efisien.
kelemahan:
Peluang-peluang:
Ancaman :
Kebijakan pemerintah
Kekuatan Pesaing.
Tabel 4.6
80
Matrik SWOT
5. Rendahnya
pengelolaan limbah
perusahaan
81
tingkat kedisiplinan
bahan baku
karyawan agar
yang mudah
perusahaan dapat
didapatkan
meningkatkan
membuat
volume Produksi
perusahaan
dan penjualan demi
dapat
mengikuti
memenuhi
permintaan dan
permintaan
perkembangan
pasar dengan
pasar yang ada. (S4,
lebih mudah
O2)
(s1,s2,o1)
2. Dengan adanya
pangsa pasar
yang tetap,
mempermudah
perusahaan
dalam
meningkatkan
Volume
penjualan sesuai
dengan
perkembangan
pasar yang ada
(s3,o2)
3. Dengan adanya
Brand image
perusahaan
yang kuat maka
82
perusahaan
dapat
mempertahanka
n Pangsa
pasarnya
(s3,o3)
83
BAB V
FORMULASI STRATEGI
84
5.3 Pemilihan Strategi
85
sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan
ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-
besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk
bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut
fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun
psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut.
Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas,
kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan
merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa
ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak
mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price
insensitive).
4. Altenatif Strategi Fokus
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing
dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini
ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif
kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif
tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada
perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan
dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya
rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa
digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam
suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk
memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
Dari keempat jenis alternative strategi tersebut maka dengan
melihat faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kondisi
perusahaan, maka perusahaan menggunakan jenis strategi alternatif
Fokus (Focus). disesuaikan dengan lini bisnis perusahaan yang hanya
melakukan produksi sesuai order dengan satu produk saja yang
86
dihasilkan dan klien yang terbatas dan tetap. Pemilihan strategi
tersebut juga masih akan diuji kembali melalui pengujian konsistensi.
Hasil pengujian konsistensi tersebut yang akan menentukan apakah
strategi yang dipilih sekiranya sudah sesuai dengan kemampuan
perusahaan.
87
Fak. +2 + 15 Fak. +3 + 25
Pemasok Hubungan
dan Personal
Teknologi dan Tenaga
Kerja
Fak. +1 00 Fak. +2 00
Geografi Corporate
Fak. Sosial +1 00
Keterangan:
1. Bobot faktor yang +5 berarti positif sangat kuat sampai dengan 0 yang
berarti netral, menuju -5 yang berarti negatif sangat kuat.
2. Pengaruh kesempatan lingkungan yang sangat kuat adalah +50,
pengaruh netral atau tidak mempunyai pengaruh adalah 0, dan pengaruh
tantangan yang kuat adalah -50
88
yaitu tinta dengan sasaran pasar perusahaan lain yang membutuhkan tinta
dalam kegiatan Produksinya.
5.4 Policy
89
BAB VI
IMPLEMENTASI STRATEGI
90
6.4 Program Bidang Keuangan
91
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
92
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar, selain itu
perusahaan juga dikatakan baik dalam membayar hutang lancarnya
7.2 Saran
93
Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah No. 18 Th. 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-matriks-bcg-dan-contohnya/
http://www.managementguru.net/ge-nine-cell-matrix/
https://www.strategicmanagementinsight.com/tools/ge-mckinsey-matrix.html
94
Lampiran
Gambar Mesin
95
96
Gambar bagian luar Pabrik
97
98