Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MAKALAH MODEL-MODEL MANSTRA

Dosen pengamuh : nimrah rahmayanti yusuf A,S.Sos.,M.Si

DISUSUN OLEH:

RISAL 201030385

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA


2023
BAB I
PENDA
HULUA
N

A. Latar Belakang

Manajemen strategis adalah serangkaian dan tindakan manjerial yang


menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.Manajemen strategis
meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategis
atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan
pengendalian.Manajemen stategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi
peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan
perusahaan.Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi
perencanaan dan strategi jangka panjang. 1

Kebijakan bisnis, sebaliknya, berorientasi pada manajemen umum dan


cenderung melihat kedalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai
bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan. Kebijakan bisnis lebih
memfokuskan pada pemanfaatan asset perusahaan secara efisien.Dengan
demikian, kebijakan bisnis lebih menekankan pada perumusan arahan umum
yang dapat digunakan untuk pencapaian misi dan tujuan perusahaan dengan
lebih baik.Manajemen strategis sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan
kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis. Oleh karena itu,
istilah manajemen strategis biasanya menggantikan istilah kebijakan bisnis
sebagai suatu nama bidang ilmu.2

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategi?

2. Apa saja model dalam manajemen strategi?

3. Apa saja pedoman agar manajemen strategi yang dihasilkan efektif?

4. Apa saja perangkap dalam manajemen strategi?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi manajemen strategi.

2. Untuk mengetahui model manajemen strategi.


3. Untuk mengetahui pedoman manajemen strategi yang efektif.

4. Untuk mengetahui perangkap manajemen strategi.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar dan Definisi Manajemen Strategi

Strategi disusun pada dasarnya untuk membentuk ‘response’ terhadap perubahan


eksternal yang relevan dari suatu organisasi. Perubahan eksternal tersebut tentunya akan
dijawab dengan memperhatikan kemampuan internal dari suatu organisasi sampai
seberapa jauh suatu organisasi dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan
ancaman dari luar untuk memperoleh manfaat yang maksimal dengan mendayagunakan
keunggulan organisasi yang dimiliki pada saat ini.3

Ketidakmampuan atau ketidakpedulian untuk melihat perubahan lingkungan


eksternal ini akan membuat ‘shock’ suatu organisasi, sehingga strategi berguna untuk
menjaga, mempertahankan, meningkatkan kinerja serta keunggulan bersaing dari suatu
organisasi. Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa organisasi yang
mempunyai strategi yang jelas atau formal, lebih unggul (outperformed) kinerjanya
dibandingkan dengan organisasi tanpa atau tidak terformulasi dengan jelas strateginya.4

Thune dan House mempelajari kinerja 36 perusahaan obat-obatan sampel di USA,


perusahaan makanan, kimia, baja, minyak, dan pabrik mesin. Dengan menggunakan 5
ukuran kinerja yaitu ‘sales, return on equity, return on capital, stock prices’, dan ‘earing
per share’ terbukti bahwa kinerja perusahaan yang menggunakan strategi yang
diformulasikan dengan baik dalam perencanaan strategi lebih unggul dibandingkan
perusahaan tanpa informal planning.5

Keniehl Ohmae membandingkan 3 macam proses berpikir yaitu berpikir secara


mekanik, intuisi dan strategik. Dari ketiganya dapat disimpulkan bahwa berpikir secara
strategik akan menghasilkan penyelesaian yang lebih kreatif dan berbeda bentuknya
daripada hanya berpikir secara mekanik dan intuisi. Dengan semakin kreatif
memecahkan masalah, maka akan semakin kecil tingkat kesalahan yang mungkin

timbul di masa yang akan datang dan hal ini akan membuat keuntungan bagi si pembuat
keputusan.6

Kata strategy (inggris) berarti strategos (yunani) yang berarti "merencanakan untuk
menghancurkan musuh untuk melalui penggunaan sumber daya yang secara efektif".
Manajemen strategi sebagai satu keputusan dan tindakan yang menghasilkan
formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu
perusahaan.7

Certo (2010), mendefinisikan manajemen strategi sebagai analisis, keputusan, dan


aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulana
kompetitif. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen menganalisis
sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dam eksternal yang dihadapi
perusahaan. Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan di implementasikan oleh seluruh
jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.8

Pengertian manajemen strategi menurut beberaoa ahli:


1. Menurut Wheelen (2000), manajemen strategis adalah serangkaian keputusan-
keputusan dan Tindakan-tindakan manajerial yang mengarah kepada
penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
analisis SWOT.9
2. Menurut Pearce II & Robinson (2008), manajemen strategi adalah kumpulan dan
tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
organisasi.10
3. Menurut Fred R. David adalah seni dan ilmu untuk memformulasi,
mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.

4. Menurut Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoslisson adalah


proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi siapa yang ingin
mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.12

Dari pengertian-pengertian diatas dapat dikatakan bahwa manajemen strategi


merupakan suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang
dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di
dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Pelaksanaan (tatbiq) merupakan sesuatu yang wajib ada dalam menjalankan sebuah
perusahaan. Dan di sini dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu memajukan
perusahaan, dengan cara training anggota perusahaan tentang manajemen strategi yang
baik, supaya anggota perusahaan bisa mengimplementasikan manajemen strategi yang
bisa membuat perusahaan menjadi unggul.
B. Model Manajemen Strategi

Secara prinsipil, setiap model manajemen strategi pasti melibatkan adanya sasaran
strategis (baik dalam bentuk visi, misi, objective, maupunn goal), formulasi strategi,
implementasi strategi, serta pengendalian kinerja. Wheelen (2008), menjelaskan bahwa
secara prinsip proses manajemen strategi mencakup elemen-elemen sebagai berikut:13

1. Pemindaian lingkungan (Environmental Scanning)

Pemindaian lingkungan adalah memonitor, mengevaluasi, dan mencari


informasi dari lingkungan eksternal maupun internal bagi orang-orang penting
dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
strategis elemen eksternal dan internal yang akan menentukan masa depan
perusahaan.14
2. Perumusan strategi (Strategy Formulation)

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk


manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari
kekuatan dan kelemahan perusahaan.15
3. Implementasi strategi (Strategy Implementation)

Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi


dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran,
dan prosedur.16
4. Evaluasi dan kontrol (Evaluation and Control)

Evaluasi dan kontrol mengukur apa yang dapat dihasilkan atau diraih oleh
perusahaan. Hal ini berarti membandingkan antara kinerja perusahaan dengan
hasil yang diharapkan perusahaan.17
Porter (2012) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk
menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan. Salah satu di antaranya
adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi.18

Sumber daya
Mengidentifikasi sumber daya perusahaan, mempelajari kekuatan, dan kelemahannya dibandi
Input bagi proses produksi perusahaan.

Kemampuan Menentukan kemampuan perusahaan apa


Kapasitas sekumpulan sumber daya yang terintegrasi. yang dimiliki sehingga memungkinkan
C. Pedoman Untuk Manajemen Strategi perusahaan untuk lebih baik daripada
pesaingnya.

yang Efektif

Dalam suatu organisasi peran manajemen di antaranya adalah agar tujuan organisasi
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Menurut Peter (2012) efektif berarti
mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right things), sedangkan efisien adalah
mengerjakan pekerjaan dengan benar (doing things right).19

Perencanaan yang strategik akan membawa dampak positif terhadap kinerja


organisasi atau perusahaan. Agar sebuah perencanaan strategik dapat bekerja dengan
baik, setidaknya para pemimpin perusahaan atau organisasi tidak hanya berfokus pada
situasi persaingan saat itu, tetapi juga mengantisipasi situasi pada masa mendatang.

Agar manajemen strategis berjalan dengan efektif maka manajemen harus


mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang
ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Strategi
dalam sebuah perusahaan prosesnya haruslah berkesinambungan dan terus-menerus,
dalam hal ini apabila ada informasi baru yang tersedia yang berhubungan dengan
perusahaan atau dapat memberikan dampak ke perusahaan maka seorang manajer harus
memodifikasi atau menyesuaikan atau merevisi strategi apabila diperlukan.

Tidak semua rencana sebaik apapun yang dibuat manusia selalu berhasil, banyak hal
menyebabkan kegagalan khususnya perubahan lingkungan memainkan peranan sangat
penting terhadap kegagalan apabila para pimpinan tidak memperhatikan masalah
lingkungan secara serius.

D. Perangkap Manajemen Strategi

Pada hakikatnya manajemen strategi memberikan kontribusi kepada manajemen


perusahaan atau organisasi dalam rangka membantu pencapaian target kinerja. Namun,
masih sering terjadi kegagalan dalam praktek atau pengimplementasian manajemen
strategi dalam suatu manajemen perusahaan atau organisasi, dimana dalam praktek
manajemen perusahaan atau organisasi ini dalam mengimplementasikan manajemen
strategi masih belum berhasil mencapai target kinerja atau mengalami kegagalan.20

Hal yang melatar belakangi kegagalan tersebut adalah para pihak yang terlibat
dalam implementasi strategi tanpa sadar telah menyimpang dari substansi manajemen
strategi dan keliru memahami dalam implementasi strategi. Akibatnya strategi yang
dibuat tidak dapat berfungsi maksimal dan menimbulkan kegagalan.21

Kekeliruan pemahaman yang menjadi kegagalan dalam implemantasi strategi,


yakni:22

1. Strategi sebagai alat pengawas, strategi yang dimanfaatkan sebagai alat


pengawas, maka karakter strategi yang luwes berubah menjadi kaku dan sulit
beradaptasi dalam dinamika aktivitas lapangan.
2. Strategi hanya untuk memenuhi persyaratan formal, implementasi strategi hanya
untuk memenuhi persyaratan formal atas suatu permintaan, sehingga aktivitas
organisasi atau perusahaan dijalankan tidak sesuai dengan strategi.
3. Strategi disosialiasikan hanya untuk rutinitas dan simbolis, sosialisasi strategi
tidak merata dan tuntas, sehingga kebijakan yang dibuat manajer lapangan tidak
sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
4. Strategi diabaikan sebagai pedoman kebijakan, pembuatan kebijakan dan
keputusan dalam organisasi atau perusahaan mengabaikan substansi strategi,
sehingga kebijakan dan keputusan tidak sejalan dengan visi dan misi
perusahaan.
5. Strategi terlalu sacral dan formal, strategi menjadi panduan mutlak yang tidak
diganggu gugat dan pelaku organisasi wajib mentaati secara mutlak. Kekakuan
ini membuat manajemen kehilangan fleksibilitas dan pada akhirnya
mengakibatkan perusahaan kehilangan peluang pada dasar yang dinamis.
6. Strategi terlalu rumit, perencanaan strategi terlalu rumit mengakibatkan
implementasi strategi tidak terarah, timbul multi tafsir, eksekutor kehilangan
arah dan tidak focus pada saat eksekusi strategi.
7. Strategi terlalu birokrasi, jenjang proses persetujuan melalui otoritas terlalu
Panjang, sehingga mengakibatkan eksekusi strategi tidak tepat waktu atau
terlambat.
8. Strategi mengabaikan perkembangan pasar, strategi telah using dan tidak ada
penyesuaian terhadap perkembangan dunia global yang mencakup berbagai segi
kehidupan. Sehingga strategi yang di implementasi tidak berfungsi efektif.

9. Strategi yang terlalu percaya diri atau optimis, strategi unggul membawa
kesuksesan dan rasa percaya tinggi. Namun demikian, kondisi ini membuai
manajemen masuk kedalam suasana euphoria. Sehingga terlena dan lengah
melakukan penyesuaian di lapangan, yang kemudian membuka celah dan
peluang bagi pesaing.
10. Strategi tidak cermat, strategi yang dirancang tidak cermat, sehingga tidak
selaras dengan visi dan misi perusahaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen strategi merupakan suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan


keputusan yang bersifat mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan
cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-
pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surah Shaad ayat 26. Dari ayat ini kita
bisa mengetahui, bahwa seorang pemimpin perusahaan haruslah menjadi seorang
pemimpin yang sesuai dengan syariat Islam. Agar perusahaan yang dijalankan tidak
hanya berorientasi dunia saja, melainkan berorientasi akhirat juga.

Wheelen (2008), menjelaskan bahwa secara prinsip proses manajemen strategi


mencakup elemen-elemen sebagai berikut:

1. Pemindaian lingkungan (Environmental Scanning)

2. Perumusan strategi (Strategy Formulation)

3. Implementasi strategi (Strategy Implementation)

4. Evaluasi dan kontrol (Evaluation and Control)

Dalam suatu organisasi peran manajemen di antaranya adalah agar tujuan organisasi
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Menurut Peter (2012) efektif berarti
mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right things), sedangkan efisien adalah
mengerjakan pekerjaan dengan benar (doing things right).

Pada hakikatnya manajemen strategi memberikan kontribusi kepada manajemen


perusahaan atau organisasi dalam rangka membantu pencapaian target kinerja. Namun,
masih sering terjadi kegagalan dalam praktek atau pengimplementasian manajemen
strategi dalam suatu manajemen perusahaan atau organisasi, dimana dalam praktek
manajemen perusahaan atau organisasi ini dalam mengimplementasikan manajemen
strategi masih belum berhasil mencapai target kinerja atau mengalami kegagalan.
DAFTAR PUSTAKA

Modernis. 2020. Manajemen Strategi Perspektif Islam Dalam Perusahaan.


https://modernis.co/manajemen-strategi-perspektif-islam-dalam-perusahaan/
24/04/2020/, (Online, diakses 9 September 2022)

Rahim, Abd. Rahman & Radjab, Enny. 2017. Manajemen Strategi. Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Risalah Muslim. 2022. QS. Ahaad (Shaad) – surah 38 ayat 26 [QS. 38:26].
https://risalahmuslim.id/quran/shaad/38-26/#ke-atas, (Online, diakses 9
September 2022).

Yam, Jim Hoy. 2020. Manajemen Strategi. Makassar: CV Nas Media


Pustaka. Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategi. Yogyakarta: CV Andi
Offset.

Anda mungkin juga menyukai