Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN

“ STRATEGIC MANAGEMENT ACCOUNTING “

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Siswanto ( 1221600012 )

2. Sariul Ulum ( 1221600045 )

3. Rismayawati Rayi Siwi ( 1221600048 )

4. Fuad Adi ( 1221600189 )

5. Aodra Eka Candra Pratiwi P.T ( 1221600209 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SURABAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk membuat suatu keputusan dalam sebuah organisasi maka diperlukan strategi-

strategi yang efektif dan efesien, juga sesuai dengan sistem manajemen yang diterapkan

dalam perusahaan tersebut sehingga dapat tepat sasaran. Dalam membuat suatu strategi

tersebut maka pihak manajemen memerlukan informsi yang terperinci mengenai keadaan

perusahaan atau organisasi saat ini.

Semua persoalan tersebut akan bisa diatasi oleh manajemen apabila manajemen

memperoleh informasi yang tepat untuk digunakan sebagai dasar kebijakannya. Tanpa

informasi maka tidak mungkin manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sistem informasi yang memadai, yaitu sistem

informasi untuk perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Sistem

informasi yang berhubungan dengan masalah akuntansi atau keuangan dan juga

merencanakan strategi-strategi keuangan merupakan tugas dan tanggung jawab dari akuntan

manajemen, dan permasalahan ini akan di bahas pada bab selanjutnya, yaitu

mengenai Akuntansi Manajemen Strategi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari strategic management accounting

2. Apa hubungan antara akuntansi manajemen dengan manajemen strategis


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Pengertian Manajemen Strategi Menurut pendapat Hitt et al yang dikutip dalam Rangkuti

(201 1:197), manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam

mengidentifikasi apa yang ingin dicapai, dan bagaimana seharusnya mencapai hasil yang

bernilai. Manajemen mempunyai arti yang sangat luas, dapat berarti proses, seni, ataupun

ilmu. Dikatakan proses karena manajemen terdapat beberapa tahapan untuk mencapai tujuan,

yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Dikatakan seni karena

manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai tujuan.

Dimana penerapan dan penggunaan tergantung pada masing-masing manajer yang sebagian

besar dipengaruhi oleh kondisi dan pembawaan manajer.

Dikatakan ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan dikaji kebenarannya (Athoillah,

2010). Menurut Nuryadin (2012:27), “Manajemen strategi adalah proses pengarahan usaha

perencanaan strategi dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga

menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang.” Menurut Jorfi, Yaccob dan Shah

(2011), Manajemen strategis merupakan salah satu mata pelajaran yang sedang dibahas dan

semakin menarik bidang manajemen pembangunan. Manajemen strategis adalah pendekatan

sistematis untuk utama dan semakin bertanggung jawab penting dari manajemen umum untuk

posisi dan berhubungan organisasi dengan lingkungannya dalam cara yang akan memastikan

kesuksesan dan membuatnya aman dari kejutan.

Manajamen strategis memegang peran penting dalam organisasi untuk merumusan

strategi yang tepat dan efektif. Menurut Prabowo, Nurhanka, dan Hasanah (2010),
Manajemen strategis membutuhkan seluruh fungsi manajemen, yaitu strategi sebuah

organisasi harus direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan, dan dikontrol.

2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut Assauri (2011:2) mengatakan seorang yang merupakan orang strategis, akan selalu

menghadapi tugas atau kegiatan mengidentifikasi peluang untuk menetapkan apa yang akan

dilakukan untuk pencapaian tujuan atau harapannya. Penetapan apa yang akan dilakukan

tersebut, dalam rangka pencapaian tujuannya, sering disebut sebagai “strategi”.

Dapat disimpulkan bahwa strategi adalah serangkaian rancangan jangka panjang yang di

implementasikan dalam seluruh proses bisnis organisasi untuk menghadapi persaingan dan

mencapai visi perusahaan. Dalam buku Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis,

Rangkuti (2013:3-4) mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai strategi, di antaranya :

1. Chandler : Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya

dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber

daya.

2. Learned, Christensen, Andrews, dan Guth : Strategi merupakan alat untuk menciptakan

keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan

apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak.

3. Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner : Strategi merupakan respons secara

terusmenerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan

dan kelemahan internal yang dapat memengaruhi organisasi.

4. Porter : Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
2.1.2 Manfaat Manajemen Strategi

Secara historis, menurut Fred R. David (2013) manfaat utama dari manajemen strategis

adalah untuk membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui

penggunaan pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional.

Manfaat lainnya adalah hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang

mampu memberdayakan individu. Keuntungan yang diperoleh dari penerapan manajemen

strategi ada dua yaitu keuntungan keuangan dan keuntungan non keuangan.

Keuntungan keuangan yaitu organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategis lebih

menguntungkan dan berhasil dari pada yang tidak (Fred R. David, 2011:24).

2.1.3 Fungsi Strategi Menurut Assauri (2011:7)

Pada dasarnya fungsi dari strategi adalah berupaya agar strategi yang disusun dapat di

implementasikan secara efektif. Untuk itu, terdapat enam fungsi yang harus dilakukan secara

simultan, yaitu :

a) Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai kepada orang lain.

b) Menghubungkan atau mengkaitkan kekuatan atau keunggulan organisasi dengan

peluang dari lingkungannya.

c) Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan dan kesuksesan yang didapat

sekarang, sekaligus menyelidiki adanya peluang-peluang baru.

d) Menghasilkan dan membandingkan sumber-sumber daya yang lebih banyak dari

yang digunakan sekarang.


2.1.4 Model Manajemen Strategi

Gambar 2.1 Model Manajemen Strategi

Sumber: David 2013

1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation) Perumusan strategi terdiri dari beberapa

tahapan kegiatan:

 Menetapkan dan mengembangkan visi dan misi

Visi merupakan tujuan jangka panjang perusahaan. Menurut Udaya, Wennadi,

dan Lembana (2013:11), Visi perusahaan merupakan tujuan akhir yang ingin

dicapai perusahaan yang menyangkut usaha-usaha yang diarahkan untuk

mencapai tujuan tersebut. Sedangkan Misi adalah jawaban atas pertanyaan

mengapa perusahaan itu eksis.

Komponen-komponen Pernyataan Misi:

a) Konsumen: menjelaskan siapa konsumen kita.

b) Produk atau jasa: menjelaskan produk atau jasa yang dihasilkan dan

dijual .
c) Pasar: menjelaskan secara geografis tentang daerah bersaing

perusahaan.

d) Teknologi: menjelaskan mengenai teknologi yang digunakan.

e) Fokus pada lingkungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas:

menjelaskan mengenai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan

dan kondisi keuangan perusahaan.

f) Filosofi: menjelaskan tentang keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas

etis dasar perusahaan.

g) Konsep diri: menjelaskan kompetensi khusus atau keunggulan

kompetitif utama perusahaan.

h) Fokus pada citra publik: menjelaskan bagaimana respon perusahaan

terhadap masalah-masalah sosial, komunitas, dan lingkungan hidup.

i) Fokus pada karyawan: menjelaskan apakah perusahaan memandang

karyawan sebagai aset yang berharga

 Mengidentifikasikan lingkungan eksternal perusahaan.

Tujuan audit eksternal adalah untuk mengembangkan sebuah daftar terbatas dari

peluang yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan serta ancaman yang harus

dihindarinya. Kekuatan-kekuatan eksternal terdiri atas lima kategori, yaitu:


a) Kekuatan Ekonomi

Faktor ekonomis memiliki dampak secara langsung terhadap daya tarik potensial

dari berbagai strategi.

b) Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan

Perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan

berdampak besar terhadap semua produk, jasa, dan konsumen. Organisasi-

organisasi baik yang besar maupun yang kecil di semua industri selalu dikejutkan

dan harus menerima tantangan dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi

pada variabel sosial, budaya, demografis, dan lingkungan. Tren-tren sosial, budaya,

demografis dan lingkungan membentuk cara hidup orang, termasuk cara bekerja,

memproduksi, dan mengkonsumsi. Tren yang baru tersebut menciptakan jenis

konsumen baru yang membutuhkan kebutuhan produk atau jasa yang baru juga

sehingga strategi yang dipakai harus berbeda.

c) Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum

Faktor-faktor politik, pemerintahan, dan hukum dapat mempresentasikan peluang

ataupun ancaman bagi semua organisasi. Pemerintah bertindak sebagai pembuat

regulasi, deregulasi, pensubsidi, pencipta lapangan kerja, serta konsumen utama

bagai organisasi. Perubahan dalam hukum paten, undang-undang, dan tarif pajak

dapat memberi pengaruh yang signifikan pada perusahaan.

d) Kekuatan Teknologi

Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan pengembangan

produk baru yang lebih baik, dapat mengubah posisi biaya kompetitif relatif dalam

sebuah industri dan bisa mengurangi atau meniadakan hambatan biaya antar bisnis.

e) Kekuatan Kompetitif
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi mengenai pesaing penting bagi

perumusan strategi yang berhasil. Mengidentifikasi pesaing tidaklah mudah karena

banyak perusahaan memiliki divisi yang bersaing di industri yang berbeda.

 Mengidentifikasikan lingkungan internal perusahaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan internal, yaitu:

a) Manajemen

Fungsi manajemen yang terdiri dari lima aktivitas utama merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi lingkungan internal perusahaan.

b) Pemasaran

Proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi pemasaran, yaitu analisis

konsumen, penjualan produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga,

distribusi, riset pasar, dan analisis peluang.

c) Keuangan/Akuntansi

Menurut James Van Horne yang dikutip dalam buku manajemen strategis (David,

2013: 138), fungsi keuangan/akuntansi terdiri atas tiga keputusan, yaitu:

- Keputusan investasi, merupakan alokasi dan realokasi modal dan sumber daya

untuk berbagai proyel, produk, asset, dan divisi dalam organisasi.

- Keputusan pembiayaan, menjadi penentu struktur modal terbaik untuk

perusahaan dan meliputi usaha mengamati berbagai metode yang dapat

digunakan perusahaan untuk mendapatkan modal.


- Keputusan dividen, menentukan jumlah dana yang ditahan perusahaan

dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan pada pemegang saham.

Presentasi laba yang dibayarkan pada para pemegang saham, stabilitas

dividen, serta pembelian atau penerbitan saham menjadi isu-isu yang

diperhatikan oleh keputusan dividen.

d) Produksi atau operasi

fungsi produksi atau operasi adalah aktivitas yang mengubah input menjadi

barang/jasa.

e) Penelitian dan Pengembangan

Manajemen fungsi penelitian dan pengembangan (litbang) yang efektif membutuhkan

kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi litbang dengan fungsi-fungsi

bisnis lainnya. Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar, yaitu litbang

internal dan litbang kontrak. Litbang internal yaitu organisasi menjalankan litbangnya

sendiri, sedangkan litbang kontrak perusahaan menggunakan tenaga para peneliti

independen untuk mengembangkan produk.

f) Sistem Informasi Manajemen

Tujuan sistem informasi manajemen ialah meningkatkan kinerja sebuah

bisnis/organisasi dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem

informasi yang efektif yaitu mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan

menyajikan informasi sebaik mungkin agar mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan

operasi dan strategi.

g) Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai merupakan proses yang dilakukan perusahaan untuk menentukan

biaya yang terkait dengan aktivitas organisasional dan pembelian bahan mentah

sampai produksi dan pemasaran produk tersebut. Tujuannya adalah untuk


mengidentifikasi di mana keunggulan atau kelemahan biaya rendah yang ada di

sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah sampai aktivitas layanan konsumen.

h) Menetapkan tujuan perusahaan

Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan

yang memerlukan pentahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah

dicapai atau belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang

ingin dicapai dirumuskan secara jelas dengan angka-angka kuantitatif.

i) Menerapkan strategi-strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai

tujuan.
2.2 Penelitian Terdahulu

Nama Penggarang/ Judul/Objek Peneitian Hasil Penelitian

Tahun

Jonathan Pugh, L. Jay Doing Strategy Strategi berbicara tentang pembelajaran,

Bourgeois III (2011) penemuan, dan pencibtaan. Alat analisis

strategi membantu dalam proses pembelajaran

tentang strategi, kapabilitas, ekonomi dalam

sebuah industri. Pembelajaran dan penemuan

harus menyingkapkan hal apa yang paling bisa

dicapai untuk meningkatkan performa dari

posisi yang ada sekarang. Hal ini dapat

dikerjakan setelah banyaknya pekerjaan -

pekerjaan rumah dan usaha intelektual

sehingga rekaan dan cetusan industri yang baru

berdasarkan intuisi strategi muncul. Ini

merupakan sumber dari rekaan dan inovasi

strategi yang benar.

Caroline Hussler, Julien Strategic management Alternatif ekonomi untuk mendekati batas yang

Penin, Michael Dietrich, and the economics of ada: batasan dari framework neoclassical

Thierry Burger- firm: How to reconcile Analisis statis vs dinamis Manajer, wirausaha,

Helmchen (2012) the brother enemies? perusahaan Alternatif lain:


- Batasan perusahaan

- Keuntungan dan dan pertahanan kompetitif

- Organisasi internal

John A. Parnell (2010) Strategic clarity, Sifat dari kombinasi strategi performa

business strategy and menghubungkan berbagai strategi dalam

performance sebuah kelompok. Secara spesifik, baik strategi

predominant generic dan strategi intensity

lainnya dimasukan kedalam kombinasi

influence performance. Penelitian ini juga

mendukung pengaruh strategi clarity pada

performa strategi nexus. Tampilan grafik dari

strategic clarity-performance menunjukan

bentuk kurva U, yang menyarankan bahwa baik

bisnis dengan strategi yang rendah atau tinggi

berada pada level cukup. Hubungan ini cukup

konsisten dalam semua strategi kelompok,

walaupun perbedaan yang kecil tetap ada.


BAB III

PEMBAHASAN

1. Apa pengertian dari Strategic Management Accounting?

Jawab:

Strategic Management Accounting adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan,

memilih dan menganalisis data akuntansi, untuk membantu manajemen dalam membuat

keputusan strategis serta untuk menilai efektivitas organisasi. Strategic Management

Accounting harus memenuhi tujuan sebagai penyedia informasi organisasi serta kontrol dan

evaluasi kinerja. Selain itu orientasi ke arah jangka panjang harus senantiasa dilakukan

dengan strategi dan keunggulan kompetitif organisasi sehingga dapat disimpulkan peran

utama Strategic Management Accounting adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan

digunakan oleh manajer dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.

Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan

fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Saat ini bisnis berada di lingkungan yang dinamis dan kompleks karena dipengaruhi

oleh faktor sosial, teknologi, ekonomi dan politik. Untuk tetap bertahan di lingkungan bisnis

yang semakin kompleks maka suatu organisasi harus memikirkan kembali filosofi strategis

serta peran akuntansi manajemen didalamnya. Suatu organisasi memerlukan informasi

mengenai banyak bidang di lingkingan bisnis mereka, karena itu sistem informasi manajemen

menyidiakan informasi dalam mempersiapkan dan mengevaluasi rencana strategis yang

berorientasi pada jangkauan masa depan, hal ini menunjukkan bahwa suatu sistem yang

memliki satu kesatuan dari berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi dan bergerak secara serentak (bersama-sama) ke arah yang sama pula akan

memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang.


2. Apa hubungan antara akuntansi manajemen dengan manajemen strategis?

Jawab:

Akuntansi Manajemen adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan

penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan

untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan

memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi

kontrol. Dalam hal ini terdapat dua kunci yang harus tentang manager dan informasi

akuntansi, yaitu:

 Manager memerlukan informasi dan perlu memahami kegunaannya serta perlu tahu

bagaimana menggunakannya.

 Manajemen informasi akuntansi dapat memberikan kontribusi pada bidang

manajemen berikut: perumusan kebijakan, perencanaan dan mengendalikan

kegiatan perusahaan, pengambilan keputusan mengenai cara alternatif tindakan dan

sebagainya.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Peran Strategic Management Accounting adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan

digunakan oleh manajer dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.

Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan

fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Tujuan utama Strategic

Management Accounting adalah memberikan pemahaman mengenai desain sistem akuntansi

manajemen yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manajemen strategis

DAFTAR PUSTAKA

https://eriknugraha23.blogspot.com/2012/03/strategic-management-accounting.html

https://merahkuning.wordpress.com/2013/05/13/makalah-manajement-accounting-and-

strategy/

https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00441-MN%20Bab2001.pdf

Anda mungkin juga menyukai