Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

MAKALAH TENTANG
MANAJEMEN STRATEGI SEBAGAI SEBUAH TEROBOSAN
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

OLEH

KELOMPOK 2 :

1. Komang Jetli Rialdiesa Diatmika 2017051078


2. A.A.Ayu Gita Surya Pramita 2017051087
3. Ida Ayu Putu Cintya Paramitha 2017051223

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
A. Definisi Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah suatu pendekatan atau proses yang digunakan oleh
organisasi untuk merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi-strategi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Tujuan jangka panjang tersebut
meliputi peningkatan kinerja, pertumbuhan, profitabilitas, keunggulan kompetitif, dan
keberlanjutan organisasi. Manajemen strategi mencakup berbagai aktivitas seperti analisis
lingkungan, penetapan strategi, implementasi strategi, dan pengukuran kinerja.
Dalam manajemen strategi, organisasi melakukan analisis lingkungan untuk
memahami kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerjanya. Selanjutnya,
organisasi merumuskan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan peluang yang ada dan
menghadapi tantangan yang muncul. Setelah itu, organisasi mengimplementasikan strategi
tersebut melalui alokasi sumber daya yang tepat dan mengelola proyek-proyek yang
relevan. Akhirnya, organisasi mengevaluasi kinerjanya untuk memastikan bahwa strategi
yang diterapkan berhasil mencapai tujuan jangka panjangnya.
Manajemen strategi penting bagi organisasi karena membantu organisasi untuk
tetap relevan di pasar yang kompetitif dan dinamis. Dengan menggunakan pendekatan
manajemen strategi yang tepat, organisasi dapat mengembangkan keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan dan mencapai tujuan jangka panjangnya.
B. Peran Manajemen Strategi
Peran manajemen strategi dalam sebuah organisasi sangat penting dalam mencapai
tujuan jangka panjangnya. Berikut ini adalah beberapa peran manajemen strategi:
1. Merumuskan arah dan tujuan jangka panjang organisasi: Manajemen strategi
membantu organisasi merumuskan arah dan tujuan jangka panjangnya. Hal ini
membantu organisasi untuk memahami visi dan misinya serta menentukan prioritas
strategis yang relevan.
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif: Manajemen strategi membantu organisasi
untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Dalam persaingan yang semakin
ketat, manajemen strategi dapat membantu organisasi mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan mereka serta memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan
yang muncul.
3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya: Manajemen strategi membantu
organisasi dalam mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya. Dengan
menggunakan pendekatan manajemen strategi yang tepat, organisasi dapat
memastikan bahwa sumber daya yang dimilikinya digunakan secara efektif dan
efisien.
4. Menjaga keberlanjutan organisasi: Manajemen strategi membantu organisasi dalam
menjaga keberlanjutan jangka panjangnya. Dengan merumuskan strategi yang
tepat, organisasi dapat memastikan bahwa mereka dapat terus berkembang dan
bertahan dalam jangka panjang.
5. Meningkatkan kinerja dan profitabilitas: Manajemen strategi membantu organisasi
untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitasnya. Dengan menggunakan
pendekatan manajemen strategi yang tepat, organisasi dapat mengidentifikasi
peluang untuk meningkatkan kinerjanya dan mengoptimalkan penggunaan sumber
dayanya untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.
Dengan memahami peran manajemen strategi ini, organisasi dapat memastikan
bahwa mereka dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka dan mencapai
tujuan jangka panjangnya secara efektif dan efisien.
C. Proses Manajemen Strategi
Manajemen strategis merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga
kegiatan antara lain perumusan/formulasi strategi, implementasi strategi dan
evaluasi strategi. Pada perumusan strategis terdiri dari kegiatan-kegiatan
mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal
perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi
tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan
bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana
mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi,
apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan melakukan merjer
atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari
pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis
mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi
spesifik selama periode waktu tertentu.
Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang
akan terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi
utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi
strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan,
memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan
sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan.Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya
mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah
arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan
dengan prestasi organisasi.Implementasi strategi sering disebut tahap
tindakan manajemen strategis.Strategi implementasi berarti memobilisasi
karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi
tindakan.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.Para
manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini.
Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral
dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi adalah:
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
yang sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi
dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar,
korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.

D. Pentingnya Manajemen Strategi Bagi Perusahaan


Perencanaan strategi adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau proyek
yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya
yang akan dibutuhkan. Dalam proses perumusan strategi proses sistematik yang memiliki
prosedur yang jelas dalam memutuskan isi, misi, dan tujuan organisasi serta strategi untuk
mencapai tujuan organisasi. Tujuan utama perencanaan strategi adalah untuk
meningkatkan komunikasi antara manajer puncak dengan manajer lainnya. Hal ini
mendorong terwujudnya goal congruence. Organisasi yang tidak memiliki atau tidak
melakukan perencanaan strategi akan mengalami masalah dalam penganggaran, misalnya
terjadinya beban kerja anggaran yang terlalu berat, alokasi sumber daya yang tidak tepat
sasaran, dan dilakukan pilihan strategi yang salah. Orientasi dilakukannya manajemen
strategi pada organisasi sektor public menuntut adalanya strategic vision, strategic
thinking, strategic leadership, dan strategic organization.
Beberapa alasan lainnya tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan
atau organisasi, yaitu :
1) Memberi arahan jangka panjang yang akan dituju.
2) Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan
yang terjadi.
3) Membantu suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4) Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi
dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5) Aktifitas yang tumpeng tindih akan dikurangi.
6) Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
7) Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotifasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
8) Kegiatan pembuatan strategi akan mempertimbangkan kemampuan perusahaan
atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa
mendatang.
Sektor publik juga dapat merumuskan strategi ke depannya dan melihat ancaman
peluang yang ada serta menetapkan sasaran dan arah yang jelas untuk masa depan. Dengan
menerapkan apa yang ada di dalam manajemen strategis, maka diharapkan sektor publik
dapatm menjadi instansi reaktif dalam menghadapi perubahan situasi yang dinamis dan
kompleks, mengelola sumber daya yang dimiliki untuk hasil yang maksimal (managing for
result), mengubah orientasi instansi menjadi instansi berorientasi masa depan, mejadikan
instansi adaftif dan fleksibel, mengurangi birokrasi yang rumit dan lebih transparan,
menjadikan instansi mampu memenuhi harapan masyarakat (pengguna layanan). Proses
perumusan strategi pada organisasi sektor publik banyak dipengaruhi oleh perkembangan
di sektor swasta. Tahap awal dari manajemen strategik pada sektor publik adalah
perencanaan, sama halnya dengan sektor swasta. Perencanaan dimulai dari perumusan
strategi. Olsen dan Eadie mengatakan bahwa proses perumusan strategi terdiri atas 5
komponen dasar, yaitu:
a. Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen
eksekutif organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta
target yang akan dicapai.
b. Analisis atau scanning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan
pengukuran faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi, dan kondisi
yang harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
c. Profit internal dan audit sumber daya yang mengidentifikasi dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategik.
d. Perumusan, evaluasi, dam pemilihan strategik.
e. Implementasi dan pengendalian rencana strategik.

Strategi organisasi ditetapkan untuk memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan


organisasi. Salah satu metode penentuan strategi adalah dengan menggunakan analisis
SWOT. Berdasarkan analisis SWOT tersebut, organisasi dapat menentukan strategi terbaik
untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Bryson (1995) membuat model delapan
Langkah utnuk memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu :
1. Memulai dan menyutujui proses perencanaan strategi
2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
6. Identifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi
7. Perumusan strategi untuk me-manage isu-isu
8. Menetapkan visi organisasi untuk masa depan

E. Proses Pengambilan Keputusan Strategis


Keputusan stratejik adalah keputusan yang mengandung risiko yang
besar. Sekali keputusan itu dibuat akan mempunyai dampak luas bagi
organisasi. Lahirnya suatu keputusan tidak serta merta berlangsung secara
sederhana begitu, sebab sebuah keputusan itu selalu saja lahir berdasarkan
dari proses yang memakan waktu, tenaga, dan pikiran hingga akhirnya
terjadinya suatu pengkristalan dan lahirlah keputusan tersebut. Proses
tersebut meliputi Proses identifikasi, pengembangan, penyelesaian, dan
Proses implementasi dan evaluasi.
1. Proses Identifikasi
Proses identifikasi terdiri dari satu langkah yaitu evaluasi terhadap
kinerja organisasi sekarang, evaluasi tujuan dan sasaran organisasi,
serta perumusan masalah. Pada prinsipnya dapat dikatakan bahwa
fase identifikasi adalah fase mengevaluasi tujuan dan sasaran,
sejauh mana program-program yang digambarkan dalam tujuan dan
sasaran itu dapat direalisasikan. Evaluasi semacam ini biasanya
dilakukan dalam sebuah rapat kerja, yang melibatkan para karyawan
dan terutama semua pimpinan unit kerja yang turut bertanggung
jawab atas suksesnya organisasi. Mengidentifikasi suatu masalah
biasanya tidak begitu mudah dilakukan oleh para pembuat
keputusan. Bahkan tidak jarang mereka gagal karena mereka
sebenarnya tidak melihat masalah itu atau tidak menyadari bahwa
itulah masalah. Terkadang diperlukan survei untuk mengetahui
penyebab timbulnya suatu masalah.Sesudah penyebab masalah itu
dideteksi, barulah proses pengambilan keputusan diteruskan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Proses
pengidentifikasian masalah merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam proses pengambilann keputusan. Karena dalam fase ini, selain
harus mengalokasikan masalah juga harus mengisolasi isu-isu yang
benar, dengan memperhatikan kemampuan untuk menyelesaikannya
dalam jangka waktu dan sumber daya yang tersedia.
2. Proses Pengembangan
Setelah masalah dirumuskan dengan baik dan diketahui faktor-faktor
penyebabnya, kita masuk pada proses pengembangan. Proses ini
merupakan fase yang paling banyak menguras sumber daya, baik
berupa tenaga, waktu, pikiran, dan dana. Dalam fase ini manajemen
eksekutif puncak melakukan peranan yang sangat penting, yaitu
menjelajah lingkungan (to scan the environment), baik lingkungan
internal maupun lingkungan eksternal. Ada tiga kegiatan utama yang
dilakukan para pembuat keputusan selama fase pengembangan ini,
yaitu mempelajari secara seksama dan teliti akan kemampuan
organisasi, kemudian merumuskan kekuatan dan kelemahannya.
Sesudah itu, mempelajari secara seksama kecenderungan-
kecenderungan dalam lingkungan eksternal, lalu merumuskan
peluang-peluang yang tersedia, dan kemungkinan tantangan atau
ancaman yang bias berdampak luas terhadap kegiatan organisasi.
Langkah terakhir adalah mengintegrasikan semua faktor stratejik
yang sempat dideteksi dalam lingkungan internal dan lingkugan
eksternal. Hal ini disebut analisis SWOT.
3. Proses penyelesaian
Proses penyelesaian meliputi peninjauan ulang tujuan dan sasaran
jika dianggap perlu, perumusan alternatif-alternatif stratejik,
penetapan alternatif terpilih berdasar prioritas, dan pengesahan atas
alternatif terpilih. Alternatif terpilih ini sesudah disahkan, menjadi
keputusan stratejik, dan itulah strateji organisasi untuk suatu aspek
kehidupan atau aktivitas organisasi tertentu.
4. Proses implementasi dan evaluasi
Proses implementasi dan evaluasi terdiri dari dua langkah, yaitu
implementasi keputusan stratejik dan evaluasi dan kontrol. Fase
implementasi dan evaluasi adalah fase terakhir dalam proses
pengambilan keputusan stratejik. Fase ini merupakan bagian
terpenting dalam proses manajemen stratejik. Fase implementasi
dan evaluasi dilihat sebagai bagian integral dari proses pengambilan
keputusan stratejik dengan pertimbangan bahwa keputusan stratejik
baru mempunyai arti bagi organisasi apabila dilaksanakan dengan
baik.

F. Manfaat dan Resiko perencanaan strategik


Dengan menggunakan manajemen strategi sebagai suatu kerangka kerja untuk
menyelesaikan setiap masalah di dalam organisasi. Manajer memiliki peran penting untuk
memiliki cara berfikir yang lebih kreatif, terutama masalah strategi yang berkaitan dengan
persaingan. Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih
banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisis yang lebih teliti akan menjanjikan suatu
hasil yang lebih menguntungkan Berikut manfaat menerapkan manajemen strategi pada
organisasi :
1. Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif,
2. Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang
telah ditetapkan,
3. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang
optimal,
4. (efektif dan efisien),
5. Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek,
6. Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi organisasi
secara lebih jelas,
7. Sebagai alat untuk memperkecil rentrang alternatif strategi.

Kendala dalam melaksanakan manajemen strategis di sektor publik, terjadi karena


karakteristik sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Kendala tersebut didefinisikan
sebagai kondisi tetap yang cenderung ada untuk beberapa periode waktu yang suatu
organisasi dan manajemen harus beradaptasi dan mengatasi masalah atas kendala tersebut.
Adapun kendala yang terjadi di sektor publik dalam penerapan manajemen strategi ialah :
1. Karena adanya perbedaan mendasar dalam undang-undang dasarnya. Sektor
publik menggunakan konstitusi negara tersebut, sedangkan sektor privat sangat
fleksibel dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga perusahaan
tersebut, menjadikan sektor publik lebih kaku dan ketika membuat suatu
program kegiatan, harus melakukan cross check dengan undang-undang yang
telah ada sehingga program tersebut tidak melanggar undang-undang dan
sesuai prosedur instansi tersebut.
2. Karena organisasi publik merupakan perpanjangan tangan dari konstituen
parlemen yang mengusung aspirasi rakyatnya, maka organisasi publik lebih
terbuka untuk lingkungan eksternal dibanding swasta.
3. Adanya budaya yang sangat melekat dan menjadi karakteristik umum
organisasi publik yaitu birokrasi. Yaitu prosedur pemerintah yang kadang
rumit, berjenjang dan kaku, sehingga memerlukan waktu lama dalam
menyelesaikan suatu tugas/masalah.
4. Proses pengukuran kinerja di instansi pemerintah lebih sulit apabila
dibandingkan dengan pengukuran kinerja pada sektor swasta. Output dan
tujuan sektor swasta jelas yaitu produk atau jasa dijual sehingga memperoleh
keuntungan sedangkan pemerintah memiliki cakupan kerja yang lebih luas dan
rumit dalam mengukur tujuannya dan mengukur hasilnya (outcome dan
impact).
5. Keterbatasan informasi bahkan asimetri informasi juga menjadi kendala bagi
organisasi untuk dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang berkualitas.
Hal ini biasanya muncul karena adanya pembelokan tujuan insentif terkait
penerapan manajemen strategi.

Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan strategi akan menimbulkan beberapa
resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategi yaitu :
a. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategi
mungkin mempunyai pengaruh negative pada tanggung jawab operasional.
b. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam
penerapnnya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk
keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
c. Akan timbul kekecewaan dari pekerja lainnya yang berpartisipasi dalam
penerapan strategi karena tidak tercapainya tujuan dan harapan mereka.

Resiko diatas dapat diatasi dengan memberikan pelatihan pada manajer agar mampu
mengamankan dan memperkecil timbulnya resiko pada manajemen strategi. Sebagai suatu
kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan kemampuan
manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang dinginkan dengan mengarahkan
segenap potensi dan strategi yang tepat untuk dilakukan. Berikut merupakan cara untuk
mengatasi resiko :
a. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban manajer agar mereka dapat
mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
b. Membatasi manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji
terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksanakan oleh mereka dan pekerja
lainnya.
c. Mengatisipasi dan menanggapi usulan atau peningkatan dalam ganjaran dari
pekerja lainnya.

G. Isu – Isu Mengenai Manajemen Strategi


Kalah Saing dengan Produk China, Industri Semen RI Terancam Bangkrut

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pasar semen domestik mengalami


kelebihan pasokan. Hal ini disinyalir akibat gencarnya semen asal China yang
menjual harga di bawah pasaran di pasar semen Indonesia.
Pengusaha sekaligus Politikus Gerindra, Andre Rosiade menyampaikan,
kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan produk semen
Indonesia.
"Pasar semen lokal dalam kondisi sangat memprihatinkan atau terancam
bangkrut. Kenapa itu bisa terjadi karena ada kebijakan predatory pricing. Jadi
industri semen lokal itu terancam karena semen asal China karena mereka
terindikasi menjual dengan menggunakan predatory pricing sehingga semen
kita yang dimotori Semen Indonesia Grup BUMN kita hancur berantakan," tutur
dia di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 ini menilai, akibat kebijakan
sepihak yang dilakukan produsen semen asal China, berdampak langsung
terhadap penjualan hingga produksi semen dalam negeri yang menurun. Andre
pun mencontohkan harga semen asal China jauh berbeda dengan semen lokal
yang bisa dilihat di situs jual beli online.
"Pabrik Semen di Aceh, Semen Padang, Semen Baturaja, Semen Gresik, dan
Semen Tonasa terpaksa menurunkan kapasitas produksinya, karena semen
mereka tidak laku karena kalah bersaing. Di situs jual beli online harga semen
lokal itu berkisar di Rp 51 ribu sedangkan semen asal Tiongkok berkisar di
hargap Rp 34 ribu," ujarnya.
Selain itu, lebih jauh Andre menduga jika ada agenda semen asal China
ingin mengambil alih pasar semen di Indonesia dengan langkah awal menjual
harga semennya di pasaran atau predatory pricing tersebut. Jika mereka
berhasil menghancurkan pasar perusahaan semen dalam negeri, menurutnya
tidak menutup kemungkinan jika nantinya perusahaan-perusahaan semen
dalam negeri akan diambil alih oleh perusahaan semen asal Negeri Tirai
Bambu tersebut
"Mereka terindikasi ingin menghancurkan semen lokal, setelah hancur mereka
akan take over industri semen dalam negeri ini dan ini membahayakan industri
strategis kita yaitu industri semen," kata Andre.
Berdasarkan kasus tersebut dapat disimpulkan :
Dilihat dari kutipan berita di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
masalah yang terjadi akibat masuk nya semen yang berasal dari china memiliki
harga yang lebih murah dibandingkan semen yang di produksi dalam negeri
sehingga Industri Semen Indonesia berkemungkinan kalah saing. Disini dapat
di lihat bahwa Industri Semen Indonesia dalam menentukan harga tidak
melihat ancaman saingan dari produk luar negeri, dalam hal ini manajemen
tidak Meninjau factor-faktor eksternal yang menjadi dasar strategi yang
sekarang.
Namun, Jika Manajemen dapat menerapkan Manajemen Strategis untuk
mengatasi masalah ini, Maka dapat Membantu perusahaan atau Industri
semen Indonesia beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
Mengidentifikasikan keunggulan komparatif Industri Semen Indonesia dalam
lingkungan yang semakin beresiko ini Menjadi salah satu cara dalam
mengatasi masalah ini, hal ini dapat di lakukan dengan mempublikasikan
Keunggulan Semen Indonesia dibandingkan dengan Semen yang Berasal dari
China. Sehingga konsumen mengetahui Keunggulan Semen Indonesia dan
kembali lagi menggunakan semen Indonesia.
Setelah itu Manajemen Industri Semen Indonesia juga dapat melakukan
Ekspor Produk Industri Semen Indonesia ke Luar negeri untuk mengatasi
pasokan semen di dalam negeri yang Oversupply. Selanjutnya diharapkan
Manajemen Industri Semen Indonesia Melakukan Kegiatan pembuatan
strategi yang akan mempertinggi kemampuan perusahaan tersebut untuk
mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

M.Raihan Faddilah, dkk. 2020. Makalah Manajemen Strategis : Proses Manajemen


Strategis, Pentingnya manajemen strategis, Proses Pengambilan Keputusan
manajemen strategis. Diakses melalui www.studocu.com , dikutip pada tanggal
3 April 2023.
David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Higgins, James, M. dan Vincze, Julian, W. (1993). Strategic Management text and
cases. USA: The Dryden Press
Wheelen, Thomas, J. dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.

https://www.hestanto.web.id/manajemen-strategis/

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4015449/kalah-saing-dengan-produk-china-
industri-semen-ri-terancam-bangkrut

https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/11/proses-pengambilan-keputusan-
stratejik.html

Anda mungkin juga menyukai