MAKALAH TENTANG
MANAJEMEN STRATEGI SEBAGAI SEBUAH TEROBOSAN
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
OLEH
KELOMPOK 2 :
SINGARAJA
2022
A. Definisi Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah suatu pendekatan atau proses yang digunakan oleh
organisasi untuk merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi-strategi yang
diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Tujuan jangka panjang tersebut
meliputi peningkatan kinerja, pertumbuhan, profitabilitas, keunggulan kompetitif, dan
keberlanjutan organisasi. Manajemen strategi mencakup berbagai aktivitas seperti analisis
lingkungan, penetapan strategi, implementasi strategi, dan pengukuran kinerja.
Dalam manajemen strategi, organisasi melakukan analisis lingkungan untuk
memahami kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerjanya. Selanjutnya,
organisasi merumuskan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan peluang yang ada dan
menghadapi tantangan yang muncul. Setelah itu, organisasi mengimplementasikan strategi
tersebut melalui alokasi sumber daya yang tepat dan mengelola proyek-proyek yang
relevan. Akhirnya, organisasi mengevaluasi kinerjanya untuk memastikan bahwa strategi
yang diterapkan berhasil mencapai tujuan jangka panjangnya.
Manajemen strategi penting bagi organisasi karena membantu organisasi untuk
tetap relevan di pasar yang kompetitif dan dinamis. Dengan menggunakan pendekatan
manajemen strategi yang tepat, organisasi dapat mengembangkan keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan dan mencapai tujuan jangka panjangnya.
B. Peran Manajemen Strategi
Peran manajemen strategi dalam sebuah organisasi sangat penting dalam mencapai
tujuan jangka panjangnya. Berikut ini adalah beberapa peran manajemen strategi:
1. Merumuskan arah dan tujuan jangka panjang organisasi: Manajemen strategi
membantu organisasi merumuskan arah dan tujuan jangka panjangnya. Hal ini
membantu organisasi untuk memahami visi dan misinya serta menentukan prioritas
strategis yang relevan.
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif: Manajemen strategi membantu organisasi
untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Dalam persaingan yang semakin
ketat, manajemen strategi dapat membantu organisasi mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan mereka serta memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan
yang muncul.
3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya: Manajemen strategi membantu
organisasi dalam mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya. Dengan
menggunakan pendekatan manajemen strategi yang tepat, organisasi dapat
memastikan bahwa sumber daya yang dimilikinya digunakan secara efektif dan
efisien.
4. Menjaga keberlanjutan organisasi: Manajemen strategi membantu organisasi dalam
menjaga keberlanjutan jangka panjangnya. Dengan merumuskan strategi yang
tepat, organisasi dapat memastikan bahwa mereka dapat terus berkembang dan
bertahan dalam jangka panjang.
5. Meningkatkan kinerja dan profitabilitas: Manajemen strategi membantu organisasi
untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitasnya. Dengan menggunakan
pendekatan manajemen strategi yang tepat, organisasi dapat mengidentifikasi
peluang untuk meningkatkan kinerjanya dan mengoptimalkan penggunaan sumber
dayanya untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.
Dengan memahami peran manajemen strategi ini, organisasi dapat memastikan
bahwa mereka dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka dan mencapai
tujuan jangka panjangnya secara efektif dan efisien.
C. Proses Manajemen Strategi
Manajemen strategis merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga
kegiatan antara lain perumusan/formulasi strategi, implementasi strategi dan
evaluasi strategi. Pada perumusan strategis terdiri dari kegiatan-kegiatan
mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman eksternal
perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi
tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi termasuk memutuskan
bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus dihentikan, bagaimana
mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi atau diversivikasi,
apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan melakukan merjer
atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari
pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis
mengikat suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi
spesifik selama periode waktu tertentu.
Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang
akan terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi
utama dan pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi
strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan,
memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan
sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan.Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya
mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif, mengubah
arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan
dengan prestasi organisasi.Implementasi strategi sering disebut tahap
tindakan manajemen strategis.Strategi implementasi berarti memobilisasi
karyawan dan manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi
tindakan.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.Para
manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi
dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini.
Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral
dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi adalah:
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
yang sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi
dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar,
korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan strategi akan menimbulkan beberapa
resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategi yaitu :
a. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategi
mungkin mempunyai pengaruh negative pada tanggung jawab operasional.
b. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam
penerapnnya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk
keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
c. Akan timbul kekecewaan dari pekerja lainnya yang berpartisipasi dalam
penerapan strategi karena tidak tercapainya tujuan dan harapan mereka.
Resiko diatas dapat diatasi dengan memberikan pelatihan pada manajer agar mampu
mengamankan dan memperkecil timbulnya resiko pada manajemen strategi. Sebagai suatu
kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan kemampuan
manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang dinginkan dengan mengarahkan
segenap potensi dan strategi yang tepat untuk dilakukan. Berikut merupakan cara untuk
mengatasi resiko :
a. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban manajer agar mereka dapat
mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
b. Membatasi manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji
terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksanakan oleh mereka dan pekerja
lainnya.
c. Mengatisipasi dan menanggapi usulan atau peningkatan dalam ganjaran dari
pekerja lainnya.
https://www.hestanto.web.id/manajemen-strategis/
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4015449/kalah-saing-dengan-produk-china-
industri-semen-ri-terancam-bangkrut
https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/11/proses-pengambilan-keputusan-
stratejik.html