Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI DASAR


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dosen Pengampu: Nyoman Ayu Wulan Trisna Dewi, S.E., M.Sc.

Oleh:
Salma Savira
2017051246
6/H

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2022/2023
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Sektor
Publik
2.1.1 Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Pengertian akuntansi manajemen sektor publik mempelajari
bagaimana membuat informasi akuntansi yang relevan dan handal
yang ditujukan pada pimpinan pada sektor publik dengan maksud
untuk perencanaan dan pengendalian. Perencanaan diarahkan
kepada hal yang bersifat perencanaan strategik, pemberian
informasi, penilaian investasi, dan penganggaran, penentuan biaya
pelayanan, penilaian kinerja. Serta pengendalian dijelaskan dalam
bentuk pengukuran pencapaian kinerja manajemen dengan cara
pencapaian target yang sesuai dengan program yang sudah
direncanakan (Sujarweni, 2015:19). Tujuan dari perencanaan dan
pengendalian tersebut yang nantinya akan dijadikan sebagai
indikator dalam implementasi akuntansi manajemen sektor publik.
Tujuan akuntansi manajemen sektor publik pada dasarnya
tidak terlepas dari upaya dari memperbaiki kinerja manajemen dan
meningkatkan akuntabilitas internal yang berdampak kepada
masyarakat. Pemerintah menetapkan tiga tujuan untuk akuntansi
manajemen sektor publik, yaitu:
1. Menetapkan prasyarat untuk memantau keuangan pemerintah.
2. Mendistribusikan sumber daya sesuai prioritasprioritas politik.
3. Menciptakan efisiensi yang baik saat menggunakan sumber daya
negara.
Selain itu, tujuan akuntansi manajemen sektor publik adalah
untuk menyediakan informasi agar dapat dilakukan pengambilan
keputusan dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. Pengaruh
ketiga aspek tersebut sangat besar pada organisasi sektor publik.
Sehingga dengan adanya akuntansi manajemen seluruh kegiatan
dalam organisasi sektor publik dapat dikelola dengan baik.

2.1.2 Akuntansi Keuangan Sektor Publik


Akuntansi untuk sektor publik adalah suatu proses
pengumpulan, pengklasifikasian, analisis, dan pembuatan laporan
pengelolaan keuangan dalam lembaga publik. Laporan pengelolaan
keuangan ini nantinya digunakan lembaga publik untuk memberikan
informasi keuangan pada pihak yang membutuhkan. Dalam
melaksanakan pekerjaan, organisasi dan lembaga publik selalu
dituntut agar pengelolaan biaya sosial dan ekonomi bisa lebih
efisien. Jika tuntutan pertanggungjawaban publik oleh berbagai
lembaga publik menguat, akuntansi sektor publik akan diakui
sebagai ilmu untuk mengelola keuangan publik. Akuntansi untuk
sektor publik ini digunakan untuk transparansi kepada publik untuk
memenuhi hak-hak publik. Sektor publik yang dimaksud dalam
akuntansi ini terdiri dari lembaga pemerintah di daerah dan pusat dan
lembaga non-pemerintah. Bahkan, rumah sakit dan lembaga
pendidikan juga membutuhkan akuntansi jenis ini.
Proses pengklasifikasian dan analisis laporan pengelolaan
keuangan yang dilakukan sektor publik berbeda dengan proses yang
dilakukan sektor swasta. Perbedaan ini terjadi karena negara,
khususnya organisasi pemerintah, tentu memiliki standar sistem
akuntansi masing-masing. Jadi, proses tersebut harus disesuaikan
dengan standar akuntansi yang dianut oleh lembaga. Perlu diketahui
bahwa akuntansi untuk sektor publik lebih menekankan pada
pemeriksaan dan sistem akuntansi. Akuntansi untuk sektor publik
yang berkembang di Indonesia sejauh ini lebih melayani untuk
persaingan swasta saja. Hal ini tentu menjadi sebuah kesalahan
karena pertanggungjawaban kinerja lembaga publik berbeda dengan
swasta.

2.1.3 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Sektor


Publik
Akuntansi sebagai penyediaan informasi keuangan bagi
pihakpihak tertentu baik di dalam maupun di luar organisasi
(perusahaan). Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi
memiliki dua subsistem utama yaitu:
1. Sistem Akuntansi Manajemen
Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi
untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja.
Akuntansi yang memberikan informasi kepada manajemen untuk
membantu pengelolaan suatu perusahaan dan pengambilan
keputusan ekonomi disebut akuntansi manajemen (management
accounting). Karenanya, akuntansi manajemen dapat disebut
sebagai akuntansi internal perusahaan.
Akuntansi manajemen mengukur dan melaporkan
informasi keuangan dan non keuangan yang membantu manajer
membuat keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Manajer menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk
memilih, Mmengomunikasikan dan mengimplementasikan
strategi. Mereka juga menggunakan informasi akuntansi
manajemen untuk mengkoordinasi keputusan-keputusan desain
produk, produksi serta pemasaran.
2. Sistem Akuntansi Keuangan
Sistem akuntansi keuangan berhubungan dengan
penyediaan informasi (laporan keuangan) untuk pertimbangan
dan pengambilan keputusan pihak luar perusahaan, seperti
investor, kreditur (bankir), lembaga pemerintah, leveransir, dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan serta sebagai
pertanggungjawaban (accountability) organisasi (perusahaan)
kepada stakeholders.
Akuntansi keuangan berfokus pada pelaporan pihak
eksternal. Akuntansi keuangan mencatat transaksi-transaksi
bisnis dan menyajikan laporan keuangan yang disusun
berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
Manajemen bertanggungjawab atas laporan keuangan yang
disajikan bagi investor, pemerintah, serta pihak-pihk diluar
organisasi (perusahaan) yang lain. Kompensasi eksekutif sering
kali dikaitkan secara langsung dengan angka-angka yang
disajikan dalam pada laporan keuangan. Dengan ini, manajemen
berkepentingan baik kepada akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan.
Perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
secara implementasi masih disayangkan, isi sistem akuntansi
manajemen sering didorong oleh kebutuhan dari sistem akuntansi
keuangan. Sebagaimana dijelaskan oleh Hansen dan Mowen
(2007: 11), bahwa laporan akuntansi manajemen dan keuangan
sering diambil dari basis data yang sama, biasanya dibuat untuk
mendukung kebutuhan penyusunan laporan akuntansi keuangan.
Dengan demikian, organisasi perlu mendesain ulang basis data ini
agar lebih memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Sebagai
contoh, meskipun profitabilitas perusahaan secara keseluruhan
menjadi perhatian investor, manajer perlu mengetahui
profitabilitas dari setiap produk. Dengan demikian, sistem
akuntansi sebaiknya didesain untuk menyajikan laba total dan
laba untuk setiap produk. Jadi kunci utamanya adalah
fleksibilitas, dimana sistem akuntansi mampu menyediakan
informasi yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.
No Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
1 Penyediaan informasi keuangan Penyediaan informasi keuangan
untuk eksternal perusahaan, dan non-keuangan untuk
antara lain: investor, inspeksi manajemen (pihak internal)
pajak, dan kreditur. perusahaan.
2 Terdapat aturan yang mengikat Tidak ada aturan yang
yaitu, Standar Akuntansi mengikat, manajer bebas
Keuangan (SAK) untuk memilih metode yang
menetapkan metode akuntansi diinginkan dan dapat
dan prosedur akuntansi dalam dibenarkan atas dasar biaya-
pelaporan keuangan. manfaat, didasarkan atas logika
dan pengalaman.
3 Informasi keuangan bersifat Informasi keuangan dan non-
objektif, dapat diterima umum, keuangan dapat bersifat
dan dipertanggungjawabkan. subjektif dan dapat dan
dipertanggungjawabkan.
4 Berorientasi data historis yaitu, Berorientasi masa yang akan
mencatat dan melaporkan datang (future), karena
peristiwa ekonomi yang telah dibutuhkan untuk mendukung
terjadi (given). fungsi manajerial dalam
perencanaan dan pengambilan
keputusan.
5 Penyediaan informasi focus pada Penyediaan informasi
kinerja keuangan perusahaan perusahaan yang terperinci
secara keseluruhan. untuk mengevaluasi kinerja
berbagai entitas, lini produk,
departemen, dan manajer.
6 Focus aspek keuangan. Aspek multidisiplin, meliputi
aspek ekonomi manajerial,
rekayasa industry, dan ilmu
manajemen.
7 Terdapat mandatory. Tidak ada mandatory.

2.2 Peran Akuntansi Manajemen


Fokus utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan
informasi akuntansi yang akan digunakan dalam melakukan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan
sebagai alat atau sarana untuk membantu menjalankan fungsi-fungsi
manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Fungsi manajemen
seperti perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengendalian
tidak dapat dilakukan tanpa informasi yang memadai. Akuntansi
manajemen dalam organisasi sektor publik berperan dalam merencanakan
strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi, penganggaran,
penentuan biaya pelayanan dan tarif pelayanan serta penilaian kinerja.
1. Perencanaan Strategi
Pada tahapan perencanaan strategi, manajemen memberikan dan
menyusun beberapa alternatif program yang dapat mendukung strategi
yang efektif bagi organisasi. Peran akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost
of program) dan biaya suatu aktivitas (cost of activity) sehingga
berdasarkan informasi akuntansi tersebut dapat menentukan berapa
anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara
ekonomis, efisien, dan efektif, maka diperlukan informasi akuntansi
manajemen yang akurat, relevan, dan handal untuk menghitung
besarnya biaya program, aktivitas, atau proyek.
2. Pemberian Informasi Biaya
Pada tahapan pemberian informasi biaya, informasi akuntansi
manajemen hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang
masih berpotensi untuk diefisiensikan serta mencari metode atau teknik
terbaik untuk menghemat biaya. Akuntansi manajemen sektor publik
memiliki peran yang strategis dalam perencanaan finansial terkait
dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Akuntansi manajemen
sektor publik membutuhkan cost accounting untuk pengambilan
keputusan biaya. Akuntansi biaya pada sektor publik berperan untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang dapat
digunakan oleh pihak internal dan pihak eksternal untuk perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Peran akuntansi manajemen
dalam pemberian informasi biaya meliputi penentuan klasifikasi biaya,
biaya apa saja yang masuk dalam kategori biaya rutin (recurrent
expenditure) dan biaya modal (capital expenditure), controllable dan
uncontrollable, biaya tetap dan variabel, dan lainnya. Informasi
akuntansi manajemen diharapkan dapat membantu dalam menentukan
dan melaporkan biaya.
3. Penilaian Investasi
Pada tahapan penilaian investasi ini untuk menilai kelayakan investasi
secara ekonomi dan finansial. Akuntansi manajemen diperlukan dalam
penilaian investasi karena untuk dapat menilai investasi diperlukan
identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu
investasi. Faktor yang harus diperhatikan akuntan manajemen adalah
tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian
(country risk dan political risk), dan sumber pendanaan untk investasi
yang akan dilakukan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis
efektifitas biaya (cost-effectiveness analysis). Penilaian investasi
dengan menggunakan analisis efektivitas biaya menekankan seberapa
besar dampak (outcome) yang dicapai dari suatu proyek atau investasi
dengan biaya tertentu.
4. Penganggaran
Pada tahapan penganggaran akuntansi manajemen sektor publik
diharapkan mampu berperan dalam memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang lebih cfektif terkait dengan 3 fungsi anggaran antara lain
alat alokasi sumber daya publik, distribusi, serta stabilitas. Karena itulah
akuntansi manajemen menjadi tools dalam pengalokasian serta
pendistribusian sumber dana publik kepada masyarakat secara tepat,
efisien, adil, serta merata.
5. Penentuan Biaya Pelayanan dan Tarif Pelayanan
Pada tahapan penentuan biaya pelayanan dan tarif pelayanan, akuntansi
manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan Publik, termasuk
menghitung subsidi yang diberikan.
6. Penilaian Kinerja
Pada tahapan penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam
pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan
satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan. Penilaian
kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

2.3 Jenis Informasi Akuntansi Manajemen


Ada 3 macam informasi akuntansi, yaitu informasi operasi, Laporan
keuangan dan akuntansi manajemen. Informasi operasi mempunyai peran
penyedia data untuk penyusunan laporan keuangan dan akuntansi
manajemen. Laporan keuangan merupakan hasil proses akuntansi
keuangan, berisi posisi keuangan dan hasil-hasil yang diperoleh perusahaan.
Akuntansi manajemen memberikan informasi keuangan untuk manajemen,
akuntansi manajemen memerlukan informasi keuangan yang lebih terinci
dibandingkan dengan informasi akuntansi keuangan.
Tipe-tipe Akuntansi Manajemen
1. Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information)
Menyajikan informasi mengenai pendapatan, total, biaya total
dan atau aktiva total baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Tipe informasi ini terutama berkaitan dengan biaya atau disebut Informasi
Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting Information).
⚫ Informasi biaya penuh masa lalu digunakan untuk penyusunan
laporan keuangan, menentukan harga jual produk atau penyerahan
jasa, serta bermanfaat untuk menganalisis prestasi masing-masing
manajer dalam perusahaan.
⚫ Informasi biaya penuh masa yang akan datang digunakan untuk
penyusunan perencanaan khususnya jangka panjang (penyusunan
program), selain itu digunakan untuk penetapan harga jual dalam
kondisi yang normal.
2. Informasi Akuntansi Diferensial
Menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya dan
atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan tertentu dipilih, dibandingkan
dengan alternatif tindakan yang lain.
Jadi informasi akuntansi differensial berkaitan dengan pengambilan
keputusan dimasa yang akan datang.
3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Menyajikan informasi mengenai pendapatan, biaya atau aktiva yang
dikaitkan dengan bagian atau unit di dalam perusahaan, yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap bagian yang
bersangkutan (pusat pertanggungjawaban).
Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa lalu bermanfaat untuk
menganalisis prestasi masing-masing manajer pusat pertanggung jawaban.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa yang akan datang
digunakan dalam kegiatan perencanaan, khususnya perencanaan tahunan
yang dikenal dengan Anggaran (Budget).

2.4 Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen


Setiap jenis/tipe informasi akuntansi manajemen jika dihubungkan dengan
tujuan dan pada masa yang akan datang dan pada masa sekarang dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tipe Informasi Manfaat
Akuntansi Informasi Masa Lalu Informasi Masa yang
Manajemen (Aktiva, akan Datang
Pendapatan dan
Biaya
Informasi Akuntansi a. Pelaporan a. Penyusunan
Penuh (Full informasi program
Accounting keuangan
Information) b. Analisis b. Penentuan
kemampuan harga jual
menghasilkan normal
laba
c. Jawaban atas c. Penentuan
pertanyaan: harga transfer
berapa biaya
yang telah
dikeluarkan
untuk sesuatu?
d. Penentuan d. Penentuan harga
harga jual jual dalam perusahaan
dalam cost yang diatur dengan
type contract peraturan pemerintah
Informasi Akuntansi Tidak ada Pengambilan
Differensial keputusan pemilihan
alternatif, baik jangka
pendek maupun
jangka panjang
Informasi Akuntansi Penilaian kinerja Penyusunan anggaran
Pertanggungjawaban manajer

2.5 Proses Pengambilan Keputusan Internal


Pengambilan Keputusan (Decision Making) Pengambilan keputusan
merupakan proses pemilihan di antara berbagai alternatif. Manajer tidak dapat
membuat rencana tanpa pengambilan keputusan. Manajer harus memilih suatu
tujuan dan metode untuk melakukan tujuan yang dipilih (hanya satu dari beberapa
rencana yang dipilih). Pada hakekatnya, pengambilan keputusan bukan merupakan
fungsi manajemen yang terpisah, akan tetapi pengambilan keputusan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari fungsi lain, yaitu perencanaan, pengorganisasian
dan pengarahan, serta pengendalian, semua dari kegiatan tersebut memerlukan
pengambilan keputusan. Salah satu peran informasi akuntansi manajemen adalah
menyediakan informasi yang memudahkan proses pengambilan keputusan. Sebagai
contoh, perusahaan menetapkan rencana meningkatkan kualitas produk. Untuk
rencana kualitas produk, maka perusahaan harus mengambil keputusan, dengan
pendekatan atau cara bagaimana dalam meningkatkan kualitas produk, kualitas
seperti apa yang diinginkan oleh perusahaan (manajer). Dalam mengorganisasi dan
mengarahkan operasi sehari-hari, maupun dalam mengendalikan, manajer harus
mengambil banyak keputusan yang paling ringan sekalipun semua penting bagi
kesejahteraan organisasi keseluruhan. Semua keputusan manajer didasarkan pada
informasi. Sebagian besar, kualitas keputusan manajemen akan menjadi cermin
kualitas akuntansi dan informasi lain yang diterima manajemen. Informasi yang
buruk umumnya akan menghasilkan keputusan yang buruk. Dengan demikian,
perlu suatu cara dalam akuntansi manajemen yang dapat mengatasi langsung
kebutuhan informasi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab
pengambilan keputusan, yaitu sistem informasi akuntansi manajemen. Tahap-tahap
proses pembuatan keputusan adalah:
a. Penentuan masalah
Semua kegiatan proses pembuatan keputusan tergantung pada penetuan
masalah. Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit dari keseluruhan proses
pembuatan keputusan. Manajemen harus dapat mengidentifikasi secara jelas
masalah yang dihadapi. Jika mereka tidak dapat mengidentifikasikannya maka
mereka mungkin harus menggunakan banyak waktu dan untuk menemukan
lebih dulu masalah yang harus dipecahkan dan untuk memperoleh informasi
yang ternyata tidak diferensial dengan masalah yang sesungguhnya dihadapi.
b. Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah penentuan masalah, langkah berikutnya adalah identifikasi alternatif
pemecahan masalah. Pada langkah ini, untuk membuat keputusan yang efektif,
manajemen harus mengidentifikasi berbagai macam alternatif yang mungkin
dipilih untuk menyelesaikan masalah. Identifikasi alternatif pemecahan
masalah memerlukan gagasan dan inovasi yang berani dan kreatif. Manajemen
harus mengabaikan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang jelas tidak
mungkin dilaksanakan sehingga waktu dan biaya untuk menganalisis dapat
dihemat.
c. Mengumpulkan Informasi Diferensial
Pembuat keputusan memerlukan berbagai macam informasi yang dapat
membantunya untuk membuat keputusan. Informasi tersebut dapat berasal dari
dalam organisasi atau dari luar organisasi. Hanya informasi diferensial yang
harus dikumpulkan dalam rangka pemilihan alternatif. Informasi tersebut dapat
meningkatkan pemahaman atau menurunkan resiko ketidakpastian atas
alternatif yang mungkin dipilih.
Informasi diferensial dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1.) Informasi yang dapat diukur secara kuantitatif
2.) Informasi yang tidak dapat diukur secara kuantitatif
Didalam menganalisis setiap alternatif keputusan, pembuat keputusan harus
menganalisis keunggulan dan kelemahan setiap alternatif atas dasar informasi
diferensial yang dapat diukur secara kuantitatif maupun yang tidak dapat
diukur secara kuantitatif.
d. Pembuatan Keputusan
Jika masalah telah ditentukan, alternatif pemecahan masalah telah
diidentifikasikan, dan informasi diferensial telah diseleksi, maka langkah
berikutnya adalah pembuatan keputusan. Dalam pembuatan keputusan tersebut
tidak hanya diperhitungkan variabel tunggal tetapi harus dipertimbangkan
berbagai macam variabel yang mendominasi masalah tersebut, jadi harus
menggunakan kriteria interaksi banyak variabel. ( Supriyono, 268-269 )

Anda mungkin juga menyukai