Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ARDENTYA YUDA IRFANDO

NPM : 202002051
KELAS : MANAJEMEN SUKOHARJO

KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING


DALAMKEWIRAUSAHAAN

1. KOMPETENSI INTI KEWIRAUSAHAAN

Meskipun dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini telah


terjadi pergeseranstrategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan
pemegang saham (mencari laba pe-rusahaan) menjadi memaksimalkan
keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam pe-rusahaan
(stakeholder), akan tetapi konsep laba tidak bisa dikesampingkan karena
merupakanalat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat
bagi para pemilik kepentingan.Salah satu tugas manajemen strategis
adalah menciptakan laba yang bisa dipergunakan seba-gai sumber
dana untuk,investasi,dan,meningkatkan,manfaat,bagi,pemilik kepentingan.
Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan masih merupakan tujuan
yang kritis bagi pe-rusahaan dan menjadi ukuran keberhasilan, tetapi
bukan tujuan akhir dari suatu perusahaan.Perusahaan bisa memperoleh
keuntungan bila :

a. Memiliki keunggulan yang unik  


b. Tercipta dari penemuan yang dilakukan para wirausaha
c. Dihasilkan dari proses kreatif yang dinamis
d. Menciptakan daya saing khusus
Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), suatu perusahaan dapat
mencapai keberhasi-lan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:
a. Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti
produksi dan pe-masaran) harus secara kolektif memperlihatkan
posisi terkuat di pasar.
b. Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan
perusahaan, sertadiperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan
perubahan peluang dan ancaman lingkun-gan eksternal.
c. Perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus
sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya
dengan reputasi merek dan biaya produksi yangrendah. Bila
kompetensi khusus ini tidak diubah, maka tingkat keuntungan
perusahaan bisa menurun.
Oleh sebab itu, menurut Mintzberg (1990) dalam teori design school,
perusahaan harusmendesain strategi perusahaan yang cocok antara
peluang dan ancaman eksternal dengan ke-mampuan internal yang
memadai dan berpedoman pada pilihan alternatif dari strategi besar (grand
strategy), kemudian didukungn dengan menumbuhkan kapabilitas inti
yang merupakan kompetensi khusus dari pengelolaan sumber daya
perusahaan.Gery Hamel dan C.K. Parahalad dalam karyanya Competing
for The Future (1994), menge-mukakan beberapa definisi kompetensi inti
(core competency) sebagai berikut:

1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam


serangkaian pro-duk atau jasa.
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang
dimiliki perusahaanuntuk dapat bersaing.
3. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan
perusahaan memberikanmanfaat fundamental kepada pelanggan.
4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu
keunikan bersaing danmemberikan konstribusi terhadap nilai dan
biaya konsumen.Menurut Mahoney dan Pandian (1992), untuk
menghadapi persaingan yang semakinkompleks dan krisis eksternal,
perusahaan,kecil,dapat,menggunakan,teori,‘strategi berbasis sumber 
daya’ (resource-based strategy). Teori ini mengutamakan pengem- b
angan kapabilitas internal yang unggul, tidak transparan, sukar ditir
u oleh pesaing,memberi daya saing jangka panjang yang melebihi
tuntutan pasar saat ini, dan kebalterhadap resesi.
Menurut teori ini, perusahaan dapat meraih keuntungan melalui
penggunaan sumber dayayang lebih baik, yaitu dengan:

1. Pola organisasi dan administrasi yang baik 


2. Perpaduan aset fisik berwujud seperti sumber daya manusia dan
alam,,serta,aset,tidak  berwujud,seperti,kebiasaan berfikir,kreatif (P
enrose, 1995) dan keterampilan manaje-rial.
3. Budaya perusahaan
4. Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.Baik
teori strategi dinamis maupun strategi berbasis sumber daya
kelihatanya sangatrelevan bila diterapkan dalam pembangunan dan
pengembangan perusahaan kecil diIndonesia yang dihadapkan pada
persaingan bebas dan krisis ekonomi yang berkepan- jangan seperti
saat ini.Mengidentifikasikan dan mengevaluasi kemampuan atau
kapabilitas. Kapabilitas diar-tikan sebagai apa yang dapat dilakukan
oleh perusahaan melalui kerja sama tim(bukan perorangan) untuk
mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki pe-rusahaan.
Kapabilitas tersebut mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan
penge-tahuan lain yang menjadi kunci berpikir kreatif.
Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diterapkan di
pasar guna mencapaikeuntungan tinggi secara berkesinambungan
yang sulit ditiru atau disaingi. Pada tahapini, kapabilitas harus
dipelihara dalam hal:
a) Daya tahan, yaitu perlu untuk terus diperbarui atau dimodifik
asi dengan mencari pengetahuan dan ide-ide baru. 
b) Tidak boleh transparan, yaitu dengan mengembangkan
kapabilitas yang beragamdan tidak menggantungkan salah
satu sumber kapabilitas sehingga sulit diamati
ataudirekonstruksi oleh orang lain.
Memformulasikan strategi pengembangan sumber daya inti
dan kapabilitas seefektif smungkin pada semua kegiatan
manajemen.
2. STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN
 Menurut Oxford Pocked Dictionary, strategi merupakan seni perang,
khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju 
posisi yang layak,rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau
politik dan sebainya.
 Menurut Alfred Chandler (1962), strategi merupakan penetapan sasaran
dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta a
lokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan
itu.
 Menurut Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987), strategi adalah
kebijakandan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang
mempunyai dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan
keputusan,ini,biasanya,melibatkan koinitmen sumber daya yang penti
ng dan tidak dapat diganti dengan mu-dah.
Menurut Kenneth Andrew (1971), strategi adalah pola sasaran, maksud
atau tu- juan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk
mencapai tujuan itu, yangdinyatakan dengan cara seperti menetapkan
bisnis yang di anut atau yang akan dianut oleh perusahaan, dan jenis atau
akan menjadi apa perusahaan ini.Dalam manajeman strategi yang baru,
Mintzberg mengemukakan 5P yang samaartinya dengan strategi, yaitu:
1) Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau
acuangerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di
masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah
perencanaan ke masa depanyang belum dilaksanakan. Strategi juga
menyangkut segala sesuatu yangtelah dilakukan sebelumnya.
Sebagai contoh, McDonald’s yang selama bertahun-tahun
memegang teguh dan melaksanakan secara konsisten prin-sip
kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Inilah yang menjadi strategi
pe-rusahaan McDonald’s.
2) Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang
selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaks
ana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai reali
zed strategykarena telah dilakukan oleh perusahaan.
3) Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentuyang dituju.
Strategisebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke
bawah, yaitu kesuatu titik bidik di mana produk tertentu bertemu
dengan pelanggan, danmelihat ke luar yaitu meninjau berbagai
aspek lingkungan eksternal. Seba-gai contoh, perusahaan rokok
Marlboro,dan,Sempoerna,Mild,merupakan perusahaan yang paling 
serius mempromosikan produknya di Indonesia. Masing-masing
mempunyai strategi posisi berbeda di pasar. Marlboromempromosi
kan diri sebagai rokok kaum pria sejati yang menyukai tanta-ngan
alam seperti digambarkan melalui iklan-iklannya.
Sedangkan,Sem poerna Mild lebih ditujukan kepada generasi muda 
yang memiliki rokok  berkadar tar dan nikotin ringan.
4) Strategi adalah Perspektif (Perspektif)
Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke
luar,maka sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke
dalam yaituke dalam organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand
vision dari perusa-haan
5) Strategi adalah Permainan (Play)
Dalan arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk
memperdayalawan atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan
merek,kedua,agar  posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena m
erek-merek pesaingakan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.
Teori-Teori Strategi
1. Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing
Michael P. Porter (1997 dan 1998) mengungkapkan beberapa
strategi yang da- pat digunakan perusahaan untuk dapat bersaing,
yaitu:
1. Persaingan merupakan inti keberhasilan dan kegagalan. Hal ini
berarti bahwa keberhasilan atau kegagalan bergantung pada
keberanian perusa-han untuk dapat bersaing. Strategi bersaing
dimaksudkan untuk mem- pertahankan tingkat keuntungan dan
posisi yang langgeng ketika meng-hadapi persaingan.
2. Keunggulan,bersaing berkembang dari nilai
yang mampu diciptakanoleh perusahaan bagi pelanggan atau
pembeli. Keunggulan bersaingmenggambarkan cara perusahaan
memilih dan mengimplementasikanstrategi generik (biaya rendah,
diferensiasi, dan fokus) untuk mencapaidan mempertahankan
keunggulan bersaing.
3. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah dan
difer-ensiasi. Semua keunggulan bersaing ini berasal dari struktur
industri.Perusahan yang berhasil dengan strategi biaya rendah
memiliki,kemam puan dalam mendesain produk dan pasar yang l
ebih efisien dibandingkan pesaing. Sedangkan diferensiasi adalah 
kemampuan uuntuk menghasilkan barang dan jasa unik serta
memililki nilai lebih (superior value) bagi pembeli dalam bentuk
kualitas produk, sifat-sifat khusus,dan pelayanan lainnya.
4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing di atas menghasilkan tiga,
strategi generik yaitu:
1. Biaya rendah 
2. Diferensiasi
3. Fokus
Strategi fokus memiliki dua variabel utama, yaitu:
1. .Fokus biaya
2. Fokus diferensiasi
2. Strategi The New ‘7-S’s (D’Aveni)
Richard A. D’Aveni (1994: 253) mengemukakan suatu ide dasar
bahwa pe-rusahaan harus menekankan strategi yang berfokus
pada pengembangan kom- petensi inti, pengetahuan, dan keunikan
aset tidak berwujud untuk menciptakankeunggulan. Oleh karena itu,
D’Aveni,mengajukan,tujuh,kunci,keberhasilan perusahaan dalam lin
gkungan persaingan yang sangat dinamis yang dikenaldengan The
New 7-S’s.Konsep The New 7-S ini meliputi pokok-pokok dasar
sebagai berikut:
1. Superior,stakeholder,satisfactionBertujuan memberikan kepu
asan yang istimewa kepada orang-orangyang berkepentingan
terhadap perusahaan, tidak hanya pemegang sa-ham, namun
juga,pemasok,,karyawan,,manajer,,konsumen,,pemerintah,da
n masyarakat sekitarnya.
2. SoothsayingAdalah strategi yang berfokus pada sasaran,
artinya perusahaan harusmencari posisi yang tepat bagi
produk dan jasa-jasa yang dihasilkan pe-rusahaan.
3. Positioning for speedAdalah strategi dalam memosisikan
perusahaan secara cepat di pasar.Perusahaan harus segera
mengomunikasikan produk yang dihasilkan-nya ke pasar
agar segera dikenal konsumen.
4. Positioning for surprise
Adalah,membuat,posisi,yang,mencengangkan,melalui,barang
dan,Jasa-jasa, baru yang lebih unik dan berbeda serta
meberikan,nilaitambah,baru sehingga konsumen lebih menyu
kai barang dan jasa yang dicip-takan perusahaan.
5. Shifting the role of the gameAdalah mengubah pola-pola
persaingan perusahaan yang dimainkan se-hingga pesaing
terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda.
6. Signaling strategic intentAdalah mengutamakan perasaan.
Kedekatan,dengan,para,karyawan,relasi, dan konsumen meru
pakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
7. Simultanous and sequential strategic thrusts
Adalah mengembangkan faktor,-,faktor,pendorong atau
peggerak strategi,secara,simultan dan,berurutan melalui
penciptaan barang dan jasa yang selalu memberi kepuasan
kepada konsumen.Kunci utama dari The New 7-S’s adalah
menggunakan inisiatif untuk merebut persaingan. Menurut D
Aveni,TheNew7S’s,menyangkut penciptaan sesuatu yang bar
u dan berbeda untukmasa yang akandatang. Strategi ini dima
ksudkan untuk membatasi strategi dinamisyang dimilki oleh
pesaing. D’Aveni,mengelompokkan,New,7S’s,diatas menjad
i tiga kelompok yang sangat efektif untuk mengganggu pasar 
serta meliputi visi, kemampuan, dan taktik. Kerangka kerja T
he New 7-S’s berdasar pada strategi penemuan
dan pengembangan keung-gulan melalui gangguan pasar,
bukan berdasarkan keunggulan yang berkesinambungan
dan keseimbangan yang sempurna. Tujuan dari The New 7-
S’s adalah menciptakan gangguan melalui penciptaaan keung
-gulan-keunggulan baru yang berkesinambungan.

3. Strategi Berbasis Sumber Daya
Mahoney dan Pandian (1992), perusahaan dapat meraih keuntungan
melalui penggunaan sumber daya yang lebih baik, dengan :
1. Pola organisasi dan administrasi yang baik 
2. Perpaduan asset
3. Budaya perusahaan
4. Proses kerja dan adaptasi yang cepat.
Menurut Grant (1991) yang dikutip oleh Albert Wijaya (1994), terdapat
beber-apa langkah yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi
berbasissumber,daya,diantaranya:
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi sumber daya. Sumber daya tersebut
berupa :
a) Teknologi
b) Kapabilitas karyawanc.Paten dan merek 
c) Kemampuan keuangane.
d) Kecanggihan pemasaranf.
e) Pelayanan pelanggan
Sumber daya tersebut diklasifikasikan menjadi:
a) Sumber daya finansial 
b) Sumber daya fisik 
c) Sumber daya manusia
d) Sumber daya teknologie
e) Sumber daya reputasi organisasi

Anda mungkin juga menyukai