Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA MAKASSAR

PEMBUATAN STRATEGI TINGKAT BISNIS


Dr. Agustina Rantesalu, S.E., M.Adm.S.D.A.

A. Pendahuluan
Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, perusahaan
harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana
dan teknologi yang tersedia untuk tetap dapat hidup, hal ini dapat dipahami mengingat
setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang (Susetyaningsih 2008).
Mengingat hal tersebut menuntut perusahaan untuk lebih meningkatkan
kemampuan dan daya saing yang mereka miliki agar perusahaan tersebut mampu terus
bertahan dengan para pesaing baru. Semua tujuan itu hanya dapat dicapai jika perusahaan
mampu mengefektifkan fungsi semua bagian yang ada dalam organisasi
perusahaan dengan baik. Organisasi yang baik adalah yang memiliki tujuan jelas
berdasarkan visi dan misi yang disepakati pendirinya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
dibutuhkan cara untuk mencapainya yang disebut dengan strategi. Selanjutnya disusun
rencana (plan), Kebijakan (Policies) hingga pencapaian dan program aksi (Allison 2005).
Dalam penerapannya, bisa saja unsur tersebut mengalami perubahan sebagai akibat dari
tidak terpenuhinya asumsi – asumsi yang dipakai dalam perencanaan

B. Definisi Strategi Tingkat Bisnis


Strategi tingkat bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi
dan terkoordinasi, yang dirancang untuk menyediakan nilai kepada para pelanggan dan
mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi – kompetensi
inti dari pasar produk individual dan spesifik. Jadi, strategi tingkat bisnis merefleksikan
keyakinan perusahaan tentang di mana dan bagaimana ia memiliki keunggulan di atas
lawan-lawannya. Esensi dari strategi tingkat bisnis perusahaan adalah “memilih untuk
melakukan aktivitas-aktivitas secara berbeda dan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang
berbeda dari lawan-lawannya. Berkaitan dengan lingkungan persaingan perusahaan dan
interaksi yang dimiliki perusahaan dan lingkungannya, adalah suatu keharusan bahwa
semua pegawai memahami apa yang menjadi keunggulan perusahaan bersifat relatif
dengan yang dimiliki lawan-lawannya. Pertanyaan-pertanyaan tentang strategi perusahaan
di masa datang dan keunggulan kompetitif yang menjadi dasarnya, harus dipecahkan
dengan cepat untuk memungkinkan dilakukannya tindakan-tindakan strategis yang efektif.
Para pelanggan adalah dasar dari keberhasilan strategi-strategi tingkat bisnis.
Perusahaan-perusahaan terus menerus menekankan pentingnya hubungan antara
membangun relasi dan mengirimkan jasa ke pelanggan dan kinerja keuangan perusahaan.
Sekali CEO menangkap sentimen ini dengan mengamatinya dalam perusahaannya,
“pertanyaan sentralnya adalah, inisiatif seperti apa yang akan membantu kita memperkuat
relasi pelanggan yang kita miliki dan mendorong munculnya relasi yang baru?”. Penekanan
ini konsisten dengan perspektif bahwa, pada intinya, strategi tingkat bisnis adalah
“kemampuan untuk membangun dan mempertahankan relasi dengan orang-orang yang
terbaik untuk penciptaan nilai maksimum, baik ‘secara internal’ (ke perwakilan
perusahaan) maupun ‘secara eksternal’ (ke pelanggan).”
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA MAKASSAR

Karena kepentingan strategis, kita memulai dengan diskusi tentang pelanggan. Tiga isu
dipertimbangkan dalam analisis ini. Setiap perusahaan menetapkan (1) siapa yang akan
dilayaninya, (2) apa yang dibutuhkan pelanggan sasaran yang akan dipuaskan oleh
perusahaan, (3) bagaimana kebutuhan-kebutuhan itu akan dipuaskan melalui implementasi
strategi yang dipilih. Dalam menentukan strategi pada umumnya di lakukan dengan :
1. Mengenali posisi persaingan. Hal ini berarti bahwa dalam mengembangkan
strategi pendidikanluar sekolah diberbagai tingkatan perlu di cermati berbagai
situasi yangmungkin akan menjadi benturan dalam gerakan pendidikan luar
sekolah, yaitu: (a) Situasi pendidikan yang menggambarkan jumlah dan jenis
pendidikan yang ada,jumlah siswa dan angka putus sekolah; (b) Situasi
ketenagakerjaan dalam arti jumlah pengangguran,jumlah yang tidak melanjutkan
dan tidak bekerja,kemampuan lulusan sekolah untuk merebut pasar kerja; (c)
Situasi masyarakat dalam arti minat pada pendidikankejuruan dan kebutuhan
belajar.Dengan mengetahui peta-peta tersebut,pendidikan luar sekolahdapat
mempertimbangkan bagian mana yang tidakdi miliki persaingan yangdapat di
rebut untuk di kembangkan.
2. Menetapkan tujuan bisnis. Dari fakta-fakta yang di miliki diatas, lembaga
pendidikan sebelummemulai suatu program, dapat mengembangkan tujuan tang
ingin dicapaiapabila melaksanakan kegiatan, karena lembaga pendidikan
sudahmengetahui data-data, lembaga pendidikan yang sudah ada mengetahui
posisinya sekarang dan kemana harus bergerak.Misalnya; pendidikan luar sekolah
ingin agar warga belajar setelahselesai satu program langsung bisa bekerja maka
tujuannya adalah seluruhwarga belajar memilki keterampilan yang sesuai dengan
lingkungannya.Untuk itu lembaga pendidikan luar sekolah tersebut harus tahu
dimanaposisinya di mata masyarakat, baru mengadakan penyesuaian dengan
strategi yang tepat.
3. Merumuskan strategi yang diperlukan untuk mencapai posisi baru. Hal ini
harus dilakukan dengan menggunakan dan menjawabkecenderungan-
kecenderungan dorongan eksternal, seperti kompetisi perubahan kebutuhan dan
teknologi serta mengembangkan komponensumber daya.

C. Strategi Tingkat Bisnis


Strategi bisnis adalah strategi yang dapat digunakan untuk memenangkan
persaingan bisnis, menurut Michael Porter di dalam Wheelen and Hunger (2012), strategi
bisnis untuk mencapai keuanggulan dalam persaingan bisnisadalah strategi kepemimpinan
biaya dan strategi diverensiasi. Strategi kepemimpinan biaya untuk sekolah adalah
bagaimana sekolah dapatmemberikan pelayanan murid-muridnya baik dari segi sarana dan
prasana, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan sekolah lain.
Strategi tingkat bisnis yaitu strategi yang dirumuskan dan dijalankanuntuk
mencapai tujuan bisnis yang diharapkan oleh suatu lembaga. Tujuan bisnis lembaga pada
umumnya adalah untuk dapat berperan secara domaindalam posisi persaingan antar
lembaga. Strategi tingkat bisnis merupakankeputusan untuk mengarahkan agar bisnis
lembaga dapat dipertahankan danditingkatkan posisi bersaingnya. Upaya ini dilakukan
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA MAKASSAR

dengan terusmelaksanakan perbaikan efesiensi dan mengembangkan teknologi


yangdigunakan dalam operasi agar dapat mencapai biaya rendah dan harga murah.Unit
bisnis bersaing dengan industri merupakan fokus dari strategi tingkat bisnis. Masalah
utama dalam suatu strategi tingat bisnis adalah menciptakankeunggulan bersaing yang
berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan dan sasarantersebut, maka suatu unit bisnis haruslah
mempunyai kompetensi yang sangat gemilang

Tipe – Tipe Strategi Tingkat Bisnis


Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalamkurun waktu tertentu. Didalam
strategi yang baik terdapat koordinasi timkerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan,dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi
dibedakandengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu
yanglebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan kedua
kata tersebut. Strategi di Itngkat bisnis yang terkenal adalah strategi generik yang
diperkenalkan oleh Michael Porter. Porter beranggapan bahwa dengan nmenganalisa
kekuatan-kekuatan di dalam industri akan dapat diketahuinindustri mana yang kurang atau
lebih menguntungkan dari industi lainnya.
Strategi Tingkat Bisnis (Business Level Strategy) menekankan tindakan yang harus
diambil untuk menyediakan nilai bagi konsumen dan mendapatkan keunggulan bersaing
melalui pendayagunaan kompetensi inti dalam pasar suatu produk tertentu. Strategi
merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang diambil untuk
mengeksploitasi kompetensi inti serta memperoleh keunggulan bersaing. Kompetensi inti
merupakan sumber daya dan kemampuan yang telah ditentukan sebagai sumber
keunggulan bersaing bagi lembaga terhadap pesaingnya.
a) Strategi kepemimpinan biaya dan risiko. Strategi kepemimpinan biaya. Ialah
strategi di lakukan lembaga jikamemungkinkan untuk melakukan penghematan
biaya di bandingkan dengan biaya yang di keluarkan oleh lembaga pesaingnya.
Untuk itu lembaga bersangkutan akan mencari sumber-sumber keunggulan biaya,
seperti mencapai suatu skala ekonomi, efisiensi dalam produksi, pemasaran dan
operasi, menekan overhead sampai minimum, memiliki akses bahan baku.
Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian
produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah
untuk para konsumen yang peka terhadap harga. Terdapat dua strategi alternatif
kepemimpinan biaya, yaitu: 1)Strategi biaya rendah (low-cost ) yang menawarkan
produk atau jasa kepada konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar. 2)
Strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa kepada
konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.Strategi ini bertujuan
untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah
mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran dari
kedua tipe strategi ini adalah pasar yang besar .Untuk menjalankan strategi
kepemimpinan biaya secara berhasil,sebuah lembaga harus memastikan bahwa
total biaya diseluruh rantainilainya lebih rendah dari total biaya pesaing. Terdapat
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA MAKASSAR

dua cara untuk mencapai hal tersebut, antara lain: a) Menjalankan aktivitas-
aktivitas rantai nilai secara lebih efektif daripada pesaing dan mengontrol berbagai
faktor yang mungkinmendongkrak biaya aktivitas rantai nilai. b) Memperbarui
keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi atau memangkas
aktivitas-aktivitas yang menambah biaya.
b) Strategi Diferensiasi. Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan
yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing
(Kotler, 1997). Diferensiasi terutama pada produk sangat penting karena
persaingan yang ketat pada dunia usaha sekarang menuntut untuk melakukan
berbagai strategi guna menciptakan produk yang dapat diterima baik oleh
konsumen dan tidak kalah bersaing dengan produk lainnya. Strategi diferensiasi
dapat dilakukan sebagai berikut:1)Produk bundling, suatu cara dimana
menggabungkan penjualanmenjadi satu paket penjualan. dalam produk bundling
dapatdilakukan dengan pure bundling dan mix bundling Pure budling yaitu
menjual produk yang berkaitan erat satu sama lain. Mixbundling yaitu pembelian
produk dapat dibeli secara terpisah.Contoh: penjualan komputer disertai dengan
penjualan aplikasi programnya /software (pure bundling), penjualan Handphone
danaplikasinya, penjualan masakan cepat saji.2)Produk lining, merupakan strategi
dimana menjual beberapa jenis produk. Product lining menjual terpisah beberapa
produk yang saling berkaitan. Produk lining dapat dilakukan dengan trading up dan
trading down. Trading up yaitu menambah variasi produk dengan produk yang
memiliki kualitas lebih baik dari produk lain. tradingdown yaitu menambah variasi
produk dengan produk yang lebihmurah atau kualitas rendah. contoh: paket
pendidikan yang ditawarkan pada jenjang S2, S3, dan program pelatihan, toko
serba lima ribu. Keunggulan dari Strategi Deferensiasi, sebagai berikut:
1) Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk. Suatu produk pasti
akan mengalami siklus decline atau penurunan. Jadi, pada prinsipnya
sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa kita, perlu
dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam pemasaran kita meningkat
kembali.
2) Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat
olehkonsumen. Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita
lebihmelekat di benak konsumen. Sebagai informasi, perbedaan yang ada
pada produk maupun jasa kita, akan membuat konsumen lebihmudah untuk
mengingat produk atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of
interest yang kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau
jasa yang lain.Bagi para marketing, keuntungan yang akan diperoleh
adalahmereka menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produknya.
Dikatakan lebih percaya diri karena dengan adanya keunikan tersebut,
paramarketing akan dapat menjelaskan produk atau jasa mereka dengan
lebihmudah dan hal tersebut juga akan lebih menarik bagi
konsumen.Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih
baik dibandingkan dengan produk atau jasa yang lain. Dengan adanya
keunikan atau perbedaan yang menarik dari produk atau jasa kita, maka hal
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA MAKASSAR

tersebutakan membuat konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa


yang kita hasilkan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan
persepsi tersebut, maka pada konsumen juga akan lebih tertarik untuk
mencoba menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan oleh lembaga kita
dibandingkan produk atau jasa yang lain.
c) Strategi integratif kepemimpinan biaya dan diferensiasi. Khususnya dalam
pasar-pasar global, kemampuan suatu lembagauntuk menggabungkan pendekatan
kepemimpinan biaya dan diferensiasi dapat menentukan dalam mempertahankan
keunggulan kompetitif. Lembaga yang mampu menggunakan strategi integratif
kepemimpinan biaya /diferensiasi dengan sukses akan berada dalam posisi yang
lebih baik untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan-perubahan
lingkungan, belajar keahlian dan teknologi baru lebih cepat, dan secara efektif
menggunakan kompetensi-kompetensi intinya diseluruh unit bisnis dan lini
produk.

D. Strategi Korporasi
Strategi korporasi merupakaan perencanaan jangka panjang secara menyeluruh
mengenai bisnis apa yang hendak dimasuki oleh lembaga yangmempunyai beragam bisnis
dan apa yang diinginkan dalam bisnis tersebut sebagai bagian dari korporat serta bagaimana
cara perusahaan menciptakannilai konfigurasi dan koordinasi dari aktivitas multi bisnis
pada multi pasarnya.Strategi korporasi pada dasarnya mempunyai dua fokus strategi yaitu
penspesifikasian industri dimana divisi bisnis dari organisasi lembaga akan bersaing
pengalokasian sumber-sumber daya lembaga untuk divisi bisnis itu.Strategi korporasi
membuat bidang yang luas dengan keputusan keputuan pendanaan untuk selalu portofolio
dari unit-unit bisnisnya. Dengan strategikorporasi ini, organisasi lembaga akan lebih dapat
menentukan arah untuk jenis-jenis pesaing mana yang akan siap dihadapi oleh divisi bisnis
dansumber-sumber daya yang tesedia untuk menghadapi persaingan denganlawan-lawan
tersebut.
Upaya dalam mengembangakan dan pemeliharaan unggulan yangtedapat pada
tingkat korporasi haruslah difokuskan pada upaya menghasilkansumber-sumber daya
manusia yang superior, keuangan dan sumber-sumber daya teknologi serta rancangan
selektif dari struktur dan proses organisasi,dan upaya melakukan sinergi antar berbagai
bisnis perusahaan. Sinergi padadasarnya dapat memberikan keunggulan bersaing untuk
suatu perusahaanyang mempunyai bisnis yang terkait dengan berbagai investasi riset dan
pengembangan, teknologi produksi dan produk, saluran dan jaringandistribusi serta tenaga
penjualan dan promosi bersama.

E. Kesimpulan
1. Dalam menentukan strategi pada umumnya di lakukan dengan: Mengenali posisi
persaingan, menetapkan tujuan bisnis, merumuskan strategi yang diperlukuan
untuk mencapai posisi baru.
2. Strategi bisnis adalah strategi yang dapat digunakan untuk memenangkan
persaingan bisnis), Strategi tingkat bisnis yaitu strategi yang dirumuskandan
dijalankan untuk mencapai tujuan bisnis yang diharapkan oleh suatulembaga.
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL INDONESIA MAKASSAR

Tujuan bisnis lembaga pada umumnya adalah untuk dapat berperan secara domain
dalam posisi persaingan antar lembaga.3.Strategi korporasi merupakaan
perencanaan jangka panjang secaramenyeluruh mengenai bisnis apa yang hendak
dimasuki oleh lembagayang mempunyai beragam bisnis dan apa yang diinginkan
dalam bisnistersebut sebagai bagian dari korporat serta bagaimana cara
perusahaanmenciptakan nilai konfigurasi dan koordinasi dari aktivitas multi bisnis
pada multi pasarnya.

Daftar Pustaka
Nisjar, K. Dan Winardi, 1997. Manajemen Strategik. Penerbit Mandar Maju:Bandung
Purnomo, H.S dan Zulkieflimansyah,1999. Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar.
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia:Jakarta.
Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson. 2001. Manajemen Strategis, Konsep
Daya Saing dan Globalisasi, Buku1. Penerbit Salemba Empat:Jakarta.
Siagian, S.P. 2005. Manajemen Strategik. PT. Bumi Aksara: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai