Anda di halaman 1dari 15

CORPORATE FINANCE

DR. ANDI RIRIN OKTAVIANI, S.E., M.M.


CORPORATE FINANCE
DISIPLIN ILMU KEUANGAN MENEKANKAN PADA PENILAIAN DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEUANGAN. PEMBAHASAN DITEKANKAN
PADA MATERI:

 Introduction to corporate finance


 Value and capital budgeting
 The Investment decision
 The financing decision
 The dividen decision
CORPORATE FINANCE

Keuangan perusahaan meliputi bidang keuangan yang berhubungan dengan operasi


perusahaan dari sudut perusahaan itu sendiri, yang kemudian dibagi
menjadi dua bagian :

 SISI AKTIVA (assets) – berhubungan dengan


keputusan investasi (investment decision)

 SISIPASSIVA (liabilities and equity) – berhubungan


dengan keputusan pendanaan (financing decision)
Net
Working Current liabilities
Capital
Current assets

Long-Term Debt

Fixed assets
1. Tangible fixed assets
Shareholders’ equity
2. Intangible fixed assets
Apa Tujuan Manajemen Keuangan
perusahaan?

Fokus: Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham


(wealth of the shareholders) yaitu dengan memaksimumkan nilai
perusahaan (market value of the firm).

V (value) = D (debt) + E (equity)

Apakah memaksimumkan nilai perusahaan = memaksimumkan


laba (profit)? Ataukah sama dengan memaksimum EPS (earning
per - share)?. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah nilai waktu
uang dan risiko.
PRINSIP “SELF INTEREST BEHAVIOR”

Prinsip ini mengatakan “ People act in their own financial self interest”. Inti
prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yang memberikan keuntungan
(secara keuangan) yang terbaik bagi dirinya.
PRINSIP “RISK AVERSION”

“When all else is equal, people prefer higher return and lower
risk” Inti prinsip ini adalah: orang akan memilih alternatif dengan
rasio keuntungan (return) yang tinggi dengan risiko (risk) rendah.

Misalnya, proyek A dan B memiliki risiko yang sama tetapi A


menjanjikan keuntungan yang lebih besar, maka investor akan
memilih proyek A karena memiliki keuntungan yang lebih besar
dalam risiko yang sama.

Prinsip ini juga mengaumsikan bahwa orang dikategorikan sebagai


“risk-averse” berlawanan dengan “risk seeking” atau “risk lover”.
PRINSIP “DIVERSIVICATION”

Prinsip ini mengatakan “diversification is beneficial”. Prinsip ini


mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan
karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko.
PRINSIP “TWO SIDED TRANSACTION”

“Each fiancial transaction has at least two sides”. Prinsip ini


mengingatkan kita bahwa dalam mempelajari dan membuat
keputusan keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi
juga mencoba melihat dari sisi lawan transaksi kita. Jika dalam
suatu transaksi kita untung Rp. 100,- dan lawan kita rugi sejumlah
yang sama, kondisi ini disebut “zero-sum game”. Tidak semua
transaksi keuangan merupakan zero-sum game, ada pula transaksi
yang bernilai total positif karena kondisinya menang-menang
(win-win), bukan menang kalah (win-loss)
PRINSIP “INCREMENTAL
BENEFIT”

“Fiancial decision are badsed on incremental


benefit”. Prinsip ini mengajarkan bahwa
keputusan keuangan harus didasarkan pada
selisih antara nilai dengan suatu alternatif dan
nilai tanpa alternatif tersebut.

Incremental benefit adalah keuntungan


tambahan, yang harus dibandingkan dengan
incremental cost atau biaya tambahan.
PRINSIP “SIGNALING”

Prinsip ini mengatakan “actions convey information”. Prinsip ini


mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi.

Misalnya, tindakan suatu perusahaan menaikkan pembayaran


deviden per lembar saham dapat dipandang oleh investor sebagai
perusahaan memiliki keyakinan yang tinggi pada kondisi
keuangan perusahaan di masa mendatang.
PRINSIP “CAPITAL MARKET EFFICIENCY”

Prinsip ini mengatakan “capital market are efficiency”.

Capital market yang efisien adalah pasar modal dimana harga


aktiva fiancial yang diperjual belikan mencerminkan seluruh
informasi yang ada dan dapat menyesuaikan diri secara cepat
terhadap informasi baru. Jadi yang dimaksud efisien disini adalah
efisein secara informasi (informational efficiency). Agar pasar
modal dapat efisien secara informasi, pasar modal tersebut harus
efisien secara operasi (operational efficiency), misalnya
kemudahan dalam berjual beli sekuritas.
PRINSIP “RISK-RETURN TRADE-OFF”

Prinsip ini mengatakan “there is a trede-off between risk and


return”. Orang menyukai keuntungan tinggi dengan resiko rendah
(prisnip Risk Aversion).
Apakah mungkin “high return, low risk” dapat tercapai?
Semua orang menginginkannya (prinsip Self-Interest behavior).
Dengan kata lain, prinsip ini mengatakan “jika anda menginginkan
keuntungan besar, bersiaplah untuk menanggung risiko yang besar
pula atau “high risk, high return”.
PRINSIP “OPTION”
“Option is valuable”. Opsi adalah suatu hak tanpa
kewajiban untuk melakukan sesuatu. Misalnya, kita
memiliki hak, tanpa kewajiban, untuk membeli
suatu saham dengan harga Rp. 1.000,- seminggu
mendatang. Jika harga saham pasar modal di pasar
modal seminggu mendatang ternyata Rp. 1.500,-,
kita untung Rp. 500,-. Namun jika minggu
mendatang harga saham hanya Rp. 500,-, kita tidak
wajib membeli saham tersebut pada harga Rp.
1.000,-.
PRINSIP “TIME VALEU OF
MONEY”

“Time has a time value”. Prinsip ini sederhana,


mudah dimengerti namun memainkan peranan
penting dalam ilmu keuangan. Prinsip ini
mengajarkan bahwa uang Rp. 1.000,- hari ini tidak
akan sama nilainya satu bulan ke depan. banyak
orang yang tidak menyadari implikasi dari
pertumbuhan majemuk (compound growth) atau
bunga berbunga pada keputusan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai