Anda di halaman 1dari 10

EKONOMI MAKRO

ALAT FINANSIAL DASAR

Disusun oleh :

Ade Lukman 20180510124

Jovan Yonandho 20170520418

Moch Syaogy 20180510265

Tuti Nur Indarwati 20180510252

UNIVERSITAS KUNINGAN
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih maha penyanyang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan karunianya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang alat fiasial dasar dengan tepat waktu sesuai yang di tentukan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semuda pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca semua.

Kuningan, 31 Maret 2019

Penyusun
ALAT FINANSIAL DASAR

PENGERTIAN FINANSIAL

Finansial berarti mempelajari kemampuan individu, bisnis, dan organisasi untuk


mengelola, meningkatkan, mengalokasi, juga menggunakan sumber daya moneter yang
sejalan dengan waktu serta menghitung risiko dan menentukan prospek. Finansial sangat
bergantung pada manajemen yang baik, terkontrol, dan dapat dipertanggungjawabkan pada
semua pihak yang bersangkutan. Intinya, finansial dapat diartikan sebagai segala aspek yang
berkaitan dengan uang. Finansial juga berarti segala hal yang juga meliputi perputaran dan
pengelolaan uang, lebih singkatnya.

Dari pengertian finansial diatas, kemudian muncul berbagai istilah yang mengandung
kata finansial yang menggambarkan berbagai hal terkait finansial. Istilah-istilah tersebut yaitu
sebagai berikut ;

1) Krisis finansial

Krisis finansial yaitu keadaan yang menggambarkan berbagai situasi dimana intuisi atau aset
keuangan kehilangan sebagian besar nilai yang dimilikinya. Krisis finansial dapat berwujud
runtuhnya Bursa Efek, krisis mata uang, atau kepanikan perbankan dan resesi.

2) Kebebasan finansial

Kebebasan finansial yaitu keadaan bebas hutang dengan penghasilan yang tetap dan
cadangan yang bisa dipakai untuk kebutuhan tak terduga.

3) Manajemen finansial

Pengelolaan terhadap fungsi-fungsi keuangan yang meliputi cara memperoleh dan


menggunakan pendapatan. Selanjutnya ada struktur finansial yang dapat didefinisikan
sebagai struktur yang menunjukan bagaimana aktiva-aktiva perusahaan atau instansi
dibelanjai.
4) Kompensasi finansial

Menurut Siswanto kompensasi finansial yaitu sebagai suatu balas jasa berupa
tambahan uang atau bonus diluar pendapatan pokok seseorang.

5) Audit finansial

Yang berarti audit pengukur tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas suatu
instansi. Audit ini bertugas menilai efektivitas suatu keja pengurus keuangan
perusahaan dengan nama nomenklatur apapun dan mencari fakta tentang efisiensi kerja
internal satuan yang mengukur keuangan perusahaan.

6) Manfaat finansial

Kondisi keuntungan yang diperoleh pelaku bisnis lebih besar dibandingkan dengan
risiko yang akan ditanggung dalam menjalankan bisnisnya. Manfaat finansial ini
biasanya ditemukan dalam mengkaji studi kelayakan bisnis.

A. Nilai Masa Kini: Mengukur Nilai Waktu Dari Uang

Yang dimaksud dengan nilai sekarang (present value) adalah jumlah uang sekarang
yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah uang tertentu di masa depan dengan suku bunga
yang berlaku sekarang. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai masa depan (future value)
adalah jumlah uang di masa depan yang dapat dihasilkan oleh, sejumlah uang tertentu di masa
sekarang dengan suku bunga yang berlaku sekarang. Sebagai contoh, jika kita berinvestasi pada
suku bunga 5% selama 10 tahun, maka nilai masa depan dari $100 akan menjadi (1,05)10 X
$100 yaitu $163. Atau dalam rumus (1 + r)n X $.

Perhatikan bahwa jawaban pertanyaan tadi bergantung pada suku bunga. Mengapa suku
bunga ini penting bagi anda dalam menentukan pilihan? Jawabannya adalah, semakin tinggi
suku tingkat bunga, semakin banyak yang bisa anda dapatkan dari menyimpan uang di bank
sehingga sekarang menjadi semakin menarik. Konsep nilai sekarang ini bermanfaat dalam
berbagai aplikasi, termasuk keputusan yang harus diambil oleh perusahaan-perusahaan ketika
mengevaluasi proyek-proyek investasi.

B. Mengelola Risiko

Tanggapan yang rasional dari risiko ini bukanlah menghindarinya dengan segenap
kekuatan, tetapi memperhitungkannya sebelum mengambil keputusan.

1. Menghindari Risiko

Kebanyakan orang lebih senang untuk menghindari risiko (risk averse). Artinya lebih
dari sekedar bahwa orang-orang membenci hal-hal buruk yang terjadi pada diri mereka. Ini
berarti mereka membenci hal-hal yang lebih buruk daripada menyukai hal-hal baik. Para
ekonom telah mengembangkan model-model penghindaran risiko menggunakan konsep
utilias, yang merupakan ukuran kepuasan atau kekayaan seseorang secara subjektif. Setiap
tingkat kekayaan memberikan tingkat utilitas tertentu. Semakin banyak kekayaan seseorang,
semakin kecil utilitas yang ia dapatkan dari tambahan kekayaan tersebut.

2. Menghadapi Risiko

a). Pasar Asuransi

Salah satu cara menghadapi risiko adalah dengan membeli asuransi. Ciri umum dari
sebuah kontrak asuransi adalah bahwa seseorang menghadapi suatu risik membayar sejumlah
tertentu pada perusahaan asuransi yang setuju untuk menerima sebagian atau seluruh risiki
tersebut. Terdapat berbagai jenis asuransi. Asuransi mobil melindungi mobil anda jika terlibat
dalam kecelakaan lalu lintas, asuransi kebakaran melindungi anda jika rumah anda terbakar
habis, asuransi kesehatan melindungi anda jika memerlukan pengobatan yang mahal, dan
masih banyak lagi.

Pasar asuransi mempunyai dua jenis masalah yang menghalangi kemampuan mereka
menyebarkan risiko. Masalah pertama adalah pemilihan yang tidak menguntungkan. Yang
dimaksud dengan pemilihan yang tidak menguntungkan adalah seseorang yang menanggung
risiko tinggi lebih cenderung membeli asuransi daripada seseorang yang menanggung risiko
rendah. Masalah kedua adalah bahaya moral, maksudnya adalah setelah orang-orang membeli
asuransi, mereka tidak lagi memiliki insentif untuk berhati-hati dalam perilaku mereka yang
riskan. Perusahan-perusahaan asuransi sadar akan masalah-masalah ini, dan harga dari asuransi
mencerminkan risiko yang sebenarnya ditanggung oleh perusahaan asuransi setelah asuransi
itu dibeli.

b). Diversifikasi Risiko Idiosinkratik

Jika terdapat satu saran praktis yang dapat diberikan oleh ilmu keuangan kepada orang-
orang yang menghindari risiko saran tersebut berbunyi: “Jangan letakkan semua telur anda
dalam satu keranjang.” Anda mungkin telah mendengar pernyataan ini sebelumnya, tetapi ilmu
keuangan telah mengubah kebijaksanaan tradisional ini menjadi sebuah ilmu yang dinamakan
diversifikasi.

Diversifikasi adalah pengurangan risiko yang dicapai dengan mengganti suatu risiko
tunggal dengan sejumlah risiko yang jauh lebih kecil dan tidak saling berhubungan. Ketika
masyarakat menggunakan simpanan mereka untuk membeli aset-aset keuangan, mereka juga
mengurangi risiko melalui diversifikasi. Seseorang yang membeli saham suatu perusahaan
tersebut sedang meletakkan taruhan pada keuntungan yang akan diperoleh perusahaan tersebut
di masa depan. Taruhan tersebut terkadang cukup riskan karena keuntungan perusahaan sulit
diprediksi. Risiko dapat dikurangi dengan cara mempertaruhkan jumlah yang sedikit dalam
banyak perusahaan, dan bukan mempertaruhka jumlah yang banyak dalam satu atau dua
perusahaan.

Devisiasi standar mengukur perubahan suatu variabel yang artinya, seberapa besar
kemungkinan variabel tersebut berubah nilainya. Semakin tinggi nilai devisiasi standar dari
tingkat pengembalian portofolio semakin riskan portofolio tersebut. Untuk sebuah portofolio
dengan satu saham, devisiasi standarnya adalah 49% jika jumlah sahamnya menjadi 10, maka
setengah risikonya akan hilang. Jika jumlah sahamnya menjadi 20, maka risikonya akan hilang
lagi sebesar 13%. Seiring kenaikan jumlah saham, risikonya semakin turun, meskipun
penurunan risiko ini setelah 20 atau 30 saham sangatlah kecil. Perhatikan bahwa kita tidak
mungkin menghilangkan seluruh risiko dengan meningkat jumlah saham dalam portofolio.
Diversifikasi dapat menghilangkan risiko idiosinkratik yaitu ketidakpastian yg
berkaitan dengan perusahaan-perusahaan tertentu yang hanya mempengaruhi satu perilaku
ekonomi. Tetapi diversifikasi tidak mampu menghilangkan risiko agregat yaitu ketidakpastian
yang berkaitan dengan perekonomian secara keseluruhanm yang mempengaruhi semua
perusahaan dan secara bersamaan

c).Tradeoff antara Risiko dan Pengembalian Keuntungan

Tradeoff adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal
atau lebih, mengorbankan atau kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk
memperoleh aspek yang lain dengan kualitas yang berbeda.

Sebagaimana telah kita lihat, terdapat risiko yang tidak dapat dihindari jika kita
memegang saham, meskipun portofolio kita sangat terdiversifikasi. Tetapi, orang-orang yang
menghindari risiko rela menerima ketidakpastian ini karena mereka mendapatkan
kompensasinya. Berdasarkan sejarah, saham telah memberikan tingkat pengembalian
keuntungan yang tinggi daripada aset-aset keuangan yang lain, seperti surat obligasi dan
rekening giro bank. Ketika memutuskan bagaimana mengalokasikan simpanan mereka,
masyarakat harus memutuskan beberapa banyak risiko yang rela mereka tanggung dalam
rangka mendapatkan tingkat pengembalian keuntungan yang lebih tinggi.

Pilihan kombinasi risiko dan tingkat pengembalian tertentu bergantung pada seberapa
menghindari risikonya orang tersebut, yang mencerminkan pilihan-pilihan orang itu sendiri.
Tetapi, penting bagi para pemegang saham untuk menyadari bahwa tingkat pengembalian rata-
rata yang lebih tinggi berarti juga tingkat risiko yang lebih tinggi.
C. Penilaian Aset

Untuk memahami harga-harga saham, kita perlu berpikir lebih dalam mengenai apa
yang menentukan kerelaan seseorang untuk membayar selembar saham.

1) Analisis Fundamental

Ketika membeli saham, anda sedang membeli bagian dalam suatu bisnis. Ketika
memutuskan bisnis mana yang anda ingin milikim adalah alamiah untuk membandingkan dua
hal; nilai bisnis dan harga jual sahamnya. Jika harga berada dibawah nilainya, maka saham
tersebut dikatakan dinilai terlalu rendah. Jika harga berada di atas nilainya, maka saham
tersebut dikatakan dinilai terlalu tinggi. Jika harga dan nilainya sama, maka saham tersebut
dikatakan dinilai tepat. Ketika memilih saham 20 untuk portofolio, anda harus memilih saham
yang dinilai terlalu rendah. Pada kasus ini, anda mendapatkan harga murah dengan membayar
kurang dari nilai bisnis yang sebenarnya. Istilah analisis fundamental adalah ilmu yang
mempelajari pernyataan-pernyataan akuntansi suatu perusahaan dan prospeknya di masa
mendatang dalam rangka menentukan nilai perusahaan itu. Merujuk pada analisis yang
mendalam dari suatu perusahaan untuk menentukan nilainya.

Nilai sebuah saham bagi pemegang saham adalah apa yang didapatkannya dari
kepemilikannya, yang mencakup nilai sekarang dari aliran pembayaran dividen dan harga jual
akhir. Dividen adalah pembayaran tunai yang dilakukan oleh perusahaan kepada para
pemegang sahamnya. Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar dividen, dan juga nilai
dari saham itu saat si pemegang saham menjualnya, bergantung pada kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan. Kesempatannya mendapatkan keuntungan selanjutnya
ditentukan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah produk perusahan itu, dan lain-lain.

2) Hipotesis Pasar yang Efisien

Hipotesis dasar yang efisien adalah teori bahwa harga-harga aset mencerminkan semua
informasi yang tersedia bagi public mengenai nilai suatu aset.

Menurut teori ini, pasar saham adalah efisien dalam informasi: pasar saham
mencerminkan semua informasi yang tersedia mengenai nilai sebuah aset. Harga-harga saham
berubah ketika informasi berubah. Ketika ada berita baik mengenai prospek perusahaan, nilai
dan harga saham sama-sama naik. Ketika prospek perusahaan menurun, nilai dan harga
sahamnya juga ikut menurun. Tetapi pada saat kapanpun, harga pasar adalah perkiraan terbaik
dari nilai perusahaan yang didasarkan atas semua informasi yang tersedia.Satu implikasi dari
hipotesis pasar yang efisien ini adalah bahwa harga-harga saham seharusnya mengikuti sebuah
jejak acak. Artinya, perubahan harga-harga saham tidak mungkin dapat diprediksi dari
informasi yang tersedia. Jika berdasarkan informasi yang tersedia secara publikm seseorang
dapat memperkirakan bawa suatu saham dapat naik 10% besok, maka pasar saham pasti gagal
menyertakan informasi tersebut hari ini. Tetapi, berita pastilah tidak dapat diprediksi. Jika
tidak, namanya bukan berita. Karena alasan yang sama, perubahan dalam harga-harga saham
seharusnya tidak dapat ditebak.
Studi kasus

CONTOH SOAL :
satu atahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000, berapakah nilai sekarang
uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13% setahun?

JAWABAN :
Diketahui: r = 13% = 0,13
N=1
$ = 10.000

=$ / ( 1 + r )N
= 10.000 / ( 1 + 0,13 )1
= 10.000 / ( 1,13 )1
= 8.849

CONTOH SOAL :
Kita akan berinvestasi padatingkat bunga sebesar 5% untuk 10 tahun maka nilai $100 pada
masa depan adalah?

JAWAB :

Diketahui: r = 5% = 0,05
N = 10
$ = $100

= ( 1 + r )Nx $
= ( 1 + 0,05 )10x $100
= ( 1,05 )10x $100
= $163

Anda mungkin juga menyukai