Anda di halaman 1dari 18

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Makalah
Bisnis Internasional

Dosen Pengempu:
Adhi Krisna Yuliawan,SE.,MM

Disusun Oleh :
I Putu Dodik Riady ( 2102612010452 )
Ni Kadek Rindi Agustina ( 2102612010454 )
Gusti Ayu Krisna Yanti ( 2102612010222 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
RahmatNya kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem Moneter Internasional”.
Tidak lupa kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan sebagai salah satu syarat untuk menempuh nilai mata kuliah Bisnis Internasional.

Penulis menyadarai masih ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu,kritik dan
saran yang membangun senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang Sistem Moneter
Internasional. Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan mohon maaf apabila ada
kesalahan kata pada penulisan makalah ini.

Denpasar, 8 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
2.1 Penggunaan Emas Secara Historis dan Sekarang Serta Daya Tariknya ........................... 6
Kelebihan Emas...................................................................................................................... 7
2.2 Perkembangan Sistem Moneter Dunia ............................................................................ 9
2.3 Pasar Uang Valuta Asing ............................................................................................... 11
2.4 Penggunaan SDR............................................................................................................ 14
2.5 Pembahasan Mengenai EURO ....................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 17
3.2 Saran .......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kita berbicara tentang mata uang, dan isu utama yang sering kita bicarakan
adalah uang. Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri yang menunjukkan nilai
barangnya. Hal yang sama berlaku untuk sistem moneter internasional, yang mengacu pada
lembaga pembayaran untuk transaksi lintas batas. Sistem ini menentukan bagaimana kurs
valuta asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhinya.

Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua
negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara. Sistem
moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan
internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti
dari sistme moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar.

Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke-20, sistem moneter
internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan – perubahan sistem diakibatkan oleh
gejolak perekonomian. Saat ini sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua
negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi berfungsi optimal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas
antara lain :

1. Bagaimana penggunanaan emas secara historis dan sekarang serta daya tariknya ?
2. Bagaimana perkembangan sistem moneter dunia?
3. Bagaimana dengan pasar uang dan valuta asing ?
4. Bagaimana penggunanaan SDR?
5. Bagaimana pembahasan mengenai EURO?
1.3 Tujuan

Berdasarkan dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari permasalah yang akan
dibahas yaitu:

1. Untuk mengetahui dan memahami penggunaan emas secara historis dan sekarang serta
daya tariknya
2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan sistem moneter dunia
3. Untuk mengetahui dan memahami pasar uang dan valuta asing
4. Untuk mengetahui dan memahami penggunaan SDR
5. Untuk mengetahui dan memahami EURO
BAB II

PEMBAHASAN

Sistem moneter internasional yaitu suatu sistem yang memungkinkan suatu negara
dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang menunjukkan seperangkat kebijakan,
institusi, praktek, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang
ditukarkan dengan mata uang lain. ( shapiro, 1992)

2.1 Penggunaan Emas Secara Historis dan Sekarang Serta Daya Tariknya

The California Gold Rush atau yang dikenal juga sebagai Demam Emas California
terjadi semenjak ditemukannya emas di Sutter's Mill (sebuah pabrik milik John Sutter) oleh
James Marshall Adanya peristiwa tersebut membantu menyatukan Amerika Barat. Namun
setelah mereka menemukan emas, Amerika Serikat mengalami inflasi karena sudah
menggunakan standar emas dalam sistem moneter secara de facto sejak tahun 1834. Banyaknya
emas yang ada telah menyebabkan kenaikan harga di Amerika Serikat. Kemudian pada tahun
1861, Menteri Keuangan Salmon Chase mencetak mata uang kertas AS pertama. Undang-
Undang Standar Emas tahun 1900 menetapkan emas sebagai satu-satunya logam yang dapat
ditebus oleh mata uang kertas seharga $20,67 per ons.

Negara-negara Eropa mengadopsi penerapan sistem standar emas klasik pada tahun
1870-an untuk menyamakan bentuk transaksi di pasar perdagangan dunia. Pemerintah telah
menjamin penebusan emas dalam nilai yang ditentukan oleh sejumlah uang kertas. Dengan
keterjaminan berharganya uang kertas maka kegiatan transaksi tidak lagi harus menggunakan
emas batangan atau koin

Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara berdasarkan
emas. Pemerintah atau Negara yang bersangkutan harus menjaga persediaan emas yang cukup
untuk menjamin jual-beli emas. Jika pemerintah negara lain juga menetapkan nilai mata
uangnya berdasarkan, maka kurs antar dua mata uang bisa ditentukan. Nilai emas terhadap
barang lain tidak banyak berubah dalam jangka panjang, stabilitas nilai uang dan kurs mata
uang tidak banyak berfluktuasi dalam jangka Panjang
Berdasarkan standar emas klasik (1875 – 1914), nilai tukar antara dua mata uang
ditentukan oleh kandungan emas dari mata uang tersebut. Sebagian besar negara memulai
standar ini pada saat Perang Dunia I meletus. London menjadi pusat sistem keuangan
internasional yang mencerminkan kemajuan perekonomian inggris. Sistem standar emas
internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris.

Di dalam standar emas, pemerintah tidak dapat menciptakan uang tanpa didukung
emas. Karena itu betapapun besarnya godaan untuk menciptakan uang lebih banyak untuk
kepentingan politik, tanpa mempedulikan akibat- akibat ekonomi, pemerintah tidak dapat
melakukannya tanpa menetapkan jumlah emas. Dengan demikian membuat emas merupakan
asset cadangan bangsa, berdasarkan premis bahwa situasi dewasa ini, di mana dolar Amerika
merupakan asset cadangan, tidak lagi diperthankan. Dengan tumbuhnya perdagangan investasi
dan perekonomian dunia, Negara-negara memerlukan lebih banyak cadangan. Dengan dolar
AS sebagai asset cadangan, maka Negara-negara lain dapat meningkatkan cadangan mereka
hanya apabila Amerika Serikat meningkat utang cadangan bersihnya dengan deficit neraca
pembayaran (balance of payment-BOP)

Selain penggunaannya sebagian perhiasan dan keperluan kedokteran gigi, emas


memiliki beberapa pemakaian industrial. Ia merupakan konduktor panas yang paling baik dan
di gunakan sebagai insulasi pelindung dalam program ruang angkasa. Kemudian emas juga
dapat digunakan sebagai mas kawin diacara pernikahan dan juga dapat digunakan sebagai alat
investasi yang dimana nilai nya terus meningkat dan stabil

Kelebihan Emas

1. Salah satu alasan mengapa emas berharga adalah karena merupakan aset tetap yang
dapat menyimpan nilai uang

2. Pertumbuhannya terjadi secara otomatis dan dapat menstabilkan perekonomian

3. Mencegah inflasi, ketika pemerintah hanya dapat mencetak uang sebanyak emas yang
dimiliki negaranya, inflasi akan terhambat.

4. Mencegah defisit anggaran dan utang pemerintah, hal tersebut disebabkan oleh
jumlahnya yang tidak dapat melebihi pasokan emas yang ada.
5. Menjadi imbalan untuk negara-negara yang produktif, banyaknya ekspor akan
membuat negara memiliki lebih banyak emas sehingga mereka pun dapat mencetak
lebih banyak uang. Hal tersebut meningkatkan investasi bisnis ekspor dan mendorong
untuk melakukan eksplorasi seperti yang terjadi oleh Spanyol dan negara lainnya untuk
menemukan New World selama tahun 1500an juga Demam Emas di California dan
Alaska selama tahun 1800-an.

Kekurangan Emas

1. terhadap persediaan emas negaranya, penyebabnya negara tidak akan terlalu


mementingkan sumber daya manusia dan bisnisnya sehingga negara-negara tanpa emas
yang cukup berada dalam posisi yang sangat tidak diuntungkan. Amerika serikat tidak
pernah mengalami masalah tersebut karena sebagian besar penambangan emas terjadi
di tanah milik federal di 12 negara bagian barat. Menurut National Mining Association,
Nevada merupakan sumber utama penambangan emasnya. Banyak negara berkembang
juga yang menjadi produsen emas utama.

2. Keterpakuan suatu negara akan penyimpanan emas mereka, mereka mulai


mengabaikan tugas yang lebih penting untuk memperbaiki kestabilan ekonomi. Federal
Reserve menaikkan suku bunga selama masa depresi hebat atau the Great
Depression dengan upaya ingin membuat dolar lebih berharga dan mencegah orang
untuk menebus emas. Padahal seharusnya mereka menurunkan suku bunganya untuk
merangsang ekonomi. Semua itu terjadi akibat mereka terlalu fokus untuk
memperhatikan cadangan emas mereka.

3. Terlalu berupaya untuk melindungi cadangan emas yang menyebabkan melonjaknya


fluktuasi ekonomi, faktanya selama 1890 sampai 1905, ekonomi Amerika Serikat
mengalami setidaknya lima resesi besar. Pada Konferensi Tahunan ke-24 Asosiasi
Ekonomi Timur tanggal 27 Februari 1998, Edward M. Gramlich sebagai anggota
Dewan Gubernur Federal Reserve menyebutkan fakta- fakta tersebut.
2.2 Perkembangan Sistem Moneter Dunia

Sistem moneter internasional berjalan melalui lima tahap evaluasi yaitu

A. Sistem Standar Emas (1876-1913)


Sistem standar emas internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris. Pemerintah Inggris
menetapkan nilai pounsterling dengan emas. Perkembangan industri yang terjadi di Inggris
serta perdagangan dunia yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia
terhadap emas. Kepercayaan ini diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika
dan Afrika Utara. Dengan kejadian-kejadian tersebut sistem standar emas merupakan suatu
sistem yang dipakai oleh banyak negara semenjak 1970 hingga perang dunia pertama.
Pemerintah kadang tergoda menerbitan uang baru, karena biaya produksi penerbitan tersebut
adalah 0 rupiah. Dengan menggunakan standar emas, nilai mata uang didasarkan pada emas.
Pemerintah tidak bisa seenaknya menambah jumlah uang yang beredar, karena suplai uang
dibatasi oleh suplai emas.

Dengan adanya Perang Dunia I (1919-1923) serta depresi dunia (1931- 1934) negara-
negara di Eropa dilanda inflasi serta ketidak stabilan politik. Sistem moneter Internasional
menjadi kacau. Kekacauan ini menimbulkan kurang kepercayaan dunia terhadap pounsterling
yang masih dikaikan dengan emas. Ponsterling makin lama makin lemah posisinya. Kelemahan
ini ditambah keharusan Inggris untuk memberi bantuan kepada Jerman. Pada tahun 1931
Inggris menanggalkan standar emas dan pounsterlling jatuh nilainya, diikuti oleh dolar
Amerika.

B. Periode Perang Dunia (1914-1994)


Perang dunia I mengakhiri standar emas klasik. Periode antara kedua perang dunia secara
umum ditandai oleh kekacauan perdagangan dan keuangan internasional. Terjadinya fluktuasi
kurs sejak akhir perang sampai tahun 1925 (kecuali di Amerika Serikat, yang kembali ke
standar emas dalam tahun 1919), Mulal tahun 1925, suatu usaha dilakukan untuk menetapkan
kembali standar emas, akan tetapi runtuh tahun 1991 pada waktu Depresi Besar. Kemudian
disusul dengan periode persaingan Devaluasi, ketika negara-negara mencoba untuk
mengekspor pengangguran mereka (kebijakan mengemis tetangga mereka). Tarif, kuota dan
pengawasan nilai tukar juga meluas, dengan akibat volume perdagangan dunia berkurang
hampir setengahnya. Kecenderungan deviasioner dapat diatasi sepenuhnya sewaktu negara-
negara dipersenjatai kembali untuk perang dunia II.
C. Periode Kurs Tetap
Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara
menetapkan nilai tukar mata uangnya melaui emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi
konverbilitas mata uang mereka dalam emas. Negara anggota diminta menjaga kúrsnya dalam
batas 1% (naik atau turun) dan bersedia menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara
anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya. Tekanan spekulasi menyebabkan
sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan. Pasar keuangan dunia sempat tutup selama
beberpa minggu dalam bulan Maret 1973. Ketika pasar tersebut dibuka, kurs mata uang
dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh kekuatan pasar.

D. Post Bretton Woods


Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal
dengan The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut
bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter. Dua tahun setelah konferensi
tersebut, didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut. Selama periode
1944-1973 dolar merupakan mata uang yang sangat penting dalam lalu lintas pembayaran
Internasional. Peranan dolar ini timbul setelah perang dunia II. Sebab, disamping memiliki
tenaga beli yang kuat di Amerika, reserves dalam bentuk dolar akan membelikan penghasilan
bunga. Dengan semakin pentingnya fungsi dolar, maka setiap anggota menetapkan
perbandingan mata uangnya terhadap dolar, yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan
dengan emas.

E. Sistem semenjak 1973


Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap
dengan kurs berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada, franc Perancis, dan Swiss
berfluktuas tergantung dari permintaan dan pernawaran. Sering juga penguasa moneter negara-
negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi
kurs yang berlebihan.

Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug. Swedia, Netherlan dan Norwegia)
mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-
ubah secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sistem krus semacam ini
(mengambang bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian
disebut "Snake like". Snake terdiri atas beberapa mata uang Eropa, dipimpin oleh deutsche
mark Jerman. Ada suatu kurs yang disepakati, tetapi nilai-nilai mata uang dapat berfluktasi
naik dan turun sampai ke kurs tertinggi atau terendah (ceiling or floor exchange rate), yang
ditunjukkan oleh garis tebal.

Disebut snake (ular) karena bentuk nya dalam grafik yang menunjukkan pengambangan
mata uang anggota terhadap mata uang non anggota, seperti yan atau dolar Kanada atau
Amerika.

Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar
Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang. Namun
demikian Dolar masih memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasiolal.
Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta
catatan-catatan statistik Dana Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih
menggunakan dasar mata uang Dolar.

2.3 Pasar Uang Valuta Asing

Pasar Uang adalah bagian dari sistem keuangan yang berhubungan dengan kegiatan
perdagangan, pinjam-meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1 (satu)
tahun dalam mata uang rupiah dan valuta asing, yang berperan dalam transmisi kebijakan
moneter, pencapaian stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran. Pasar
Uang merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau korporasi untuk
dengan mudah dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan dalam bentuk sekuritas
keuangan. Pasar keuangan hadir untuk memenuhi kebutuhan akan investasi bagi investor dan
modal bagi pencari modal. Terbentuk karena adanya penawaran dan permintaan dana jangka
pendek dalam bentuk surat berharga, warkat komersial (commercial paper) dan sertifikat
deposito.

Instrumen ini biasanya ditransaksikan dalam bentuk dokumen atau surat-surat berharga. Ada
beberapa instrumen di dalam pasar uang, antara lain :

• Call Money
• Deposito
• Promissory Notes
• Commercial Paper
• Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
• Banker’s Acceptance
• Treasury Bills

Fungsi Pasar Uang

1. Fungsi Pengendalian
Secara tidak langsung, pasar uang memiliki fungsi sebagai pengendali moneter yang ada
karena penguasa moneter ketika mereka melakukan operasi pasar terbuka. Di Indonesia,
operasi pasar terbuka diadakan oleh Bank Sentral Indonesia melalui pasar uang. Operasi pasar
terbuka biasanya menggunakan instrumen seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2. Fungsi Perantara atau Mediator


Keberadaan dari pasar uang untuk menjadi perantara dalam membantu transaksi jual-beli
dari surat-surat berharga dengan jangka pendek. Fungsinya agar lembaga keuangan atau non
keuangan dan juga masyarakat dapat dengan mudah melakukan transaksi penjualan atau
pembelian surat berharga sesuai kebutuhan mereka dengan jangka waktu yang pendek.

Selain itu, pasar uang dapat menjadi perantara juga bagi investor asing agar dapat
memberikan kredit jangka pendek kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Tidak
hanya itu, pasar uang dapat juga berperan sebagai promotor bagi investor supaya bisa
menawarkan kredit kepada perusahaan dan lembaga keuangan di Indonesia.

3. Fungsi Likuiditas
Dalam kegiatan ekonomi seperti ini, fungsi likuiditas merupakan fungsi utama dari pasar
uang. Fungsi ini memiliki kemampuan untuk perusahaan agar memenuhi kewajibannya untuk
membayar hutang terutama yang mendekati atau sudah lewat dari jatuh tempo. Instrumen
keuangan seperti saham, obligasi, atau instrumen lainnya dapat dengan mudah untuk dicairkan
lewat pasar uang. Tujuannya agar perusahaan dapat mendapatkan dana dengan mudah baik
lewat penjualan surat berharga ataupun kredit berjangka pendek melalui pasar uang.

4. Fungsi Modal
Pasar modal sebenarnya memiliki peran penting juga dalam menjadi perantara untuk
menghimpun dana yang merupakan surat berharga dengan jangka pendek dari perusahaan atau
individu untuk dapat diperjual-belikan. Pasar uang juga dapat menjadi sumber modal untuk
perusahaan dan individu yang mau ikut serta berinvestasi dalam waktu jangka pendek.

• Valuta Asing
Valuta asing atau yang sering disebut juga sebagai valas merupakan mata uang yang dapat
dengan mudah digunakan dan diterima dalam dunia perdagangan secara internasional. Untuk
transaksi dalam negeri, mata uang asing ini tidak dapat berlaku sebagai alat transaksi yang sah,
tetapi bisa digunakan untuk transaksi dan keuangan di internasional. Dollar Amerika atau US
Dollar (US$) merupakan valuta asing yang paling sering digunakan secara internasional saat
ini. Salah satu bentuk devisa termasuk valuta asing juga

• Fungsi Dari Valuta Asing atau Valas


Berikut ini yang merupakan fungsi dari valuta asing atau valas :

1. Alat Pengendali Kurs

Valas sangat berguna menjadi pembanding nilai mata uang antar negara atau yang kita
ketahui juga dengan sebutan kurs. Sebagai alat untuk mengendalikan kurs terhadap mata uang
asing merupakan kegunaan valas.

2. Alat Mempermudah Perdagangan Internasional

Penggunaan valas mempermudah setiap negara melakukan kegiatan perdagangan antar


negara tanpa kendala perbedaan mata uang.

3. Alat Tukar Internasional

Fungsi ini, valas mempunyai kegunaan untuk melakukan transaksi di luar negeri. Selain
dari itu, valas juga mempunyai kegunaan untuk menjadi alat transaksi tukar-menukar barang
ataupun jasa dengan negara lain, contohnya impor dan ekspor.

4. Alat Pembayaran Internasional

Valas juga berfungsi untuk menjadi alat pembayaran internasional, contohnya jika suatu
negara berhutang kepada negara lain, maka negara yang memiliki hutang dapat membayar
hutangnya menggunakan valas beserta dengan bunga.
• Jenis Transaksi Valuta Asing

Jika dilihat dari jangka waktu, pasar valas bisa digolongkan menjadi dua macam transaksi :

1. Transaksi Spot

Transaksi valas disertai juga kewajiban dari kedua belah pihak pembeli dan penjual
untuk bisa saling menyerahkan mata uang yang mereka miliki dalam waktu maksimum dua
hari kerja setelah adanya kontrak.

2. Transaksi Forward

Hampir sama seperti transaksi spot, tetapi perbedaannya adalah di waktu penyerahan
mata uang dari masing-masing pembeli dan penjual yang dalam kurun waktu lebih dari dua
hari kerja setelah tanggal terjadinya kontrak. Ini memiliki arti bahwa serah terima dapat
diselesaikan dalam kurun waktu berbeda-beda, contohnya satu hari, satu minggu, satu bulan,
enam bulan, ataupun satu tahun setelah value spot.

Berikut adalah jenis transaksi yang dikelompokkan secara lebih terinci, antara lain :

• Funding : Pinjaman valas, kebutuhan cash flow.


• Investasi : Commercial, property, and portofolio investment.
• Komersial : Impor-Ekspor traffic modal dan traffic jasa.
• Hedging : Keperluan hedging atas resiko dari perubahan kurs valas.
• Individu : Turis dan kebutuhan-kebutuhan individu yang lain.

2.4 Penggunaan SDR

Special Drawing Rights (SDR) atau Hak Penarikan Khusus adalah aset cadangan mata
uang asing pelengkap yang ditetapkan oleh IMF pada 1969. Fungsi dari SDR adalah sebagai
pelengkap untuk cadangan mata uang para negara anggota IMF. Nilai dari SDR didasarkan
pada 5 (lima) mata uang yaitu dolar AS, euro, renminbi, poundsterling dan yen, Bobot-bobot
itu sangat mencerminkan arti Penting relatif dan mata uang-mata uang itu dalam perdagangan
dan pembayaran, berdasarkan atas nilai ekspor barang-barang dan jasa-jasa oleh negara-negara
anggota yang menerbitkan mata uang ini. SDR berfungsi sebagai unit akun IMF dan beberapa
organisasi internasional lainnya. SDR bukan merupakan mata uang, namun bisa ditukar dengan
mata uang. SDR justru merupakan klaim potensial atas mata uang anggota IMF yang dapat
digunakan secara bebas. SDR, yaitu catatan pembukuan pada IMF, tujuannya adalah untuk
menjadikan SDR sebagai aset cadangan utama dalam sister moneter internasional.

Nilai SDR tetap lebih stabil daripada nilai sebuah mata uang manapun, dan stabilitas
itu telah membuat SDR semakin menarik sebagai satuan dalam transaksi-transaksi
international. Di masa depan pembayaran dalam sebuah kontrak misalnya. mungkin disepakati
dilakukan dalam mata uang national dengan kursnya terhadap SDR pada tanggal pembayaran,
dan beberapa bank Swiss daninggris sekarang menerima rekening-rekening yang didenominasi
dalamSDR.

2.5 Pembahasan Mengenai EURO

Euro (€) adalah mata uang yang dipakai di 19 negara anggota Uni Eropa. Secara giral,
mata uang ini mulai dipakai sejak tanggal 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada
tanggal 1 Januari 2002. Uang kertas Euro di mana-mana rupanya sama, tetapi uang logamnya
di belakang berbeda-beda. Uang logam setiap negara diberi lambangnya sendiri sesuai identitas
masing-masing negara anggota UE yang berada di Zona Euro. Segala kebijakan moneter yang
berjalan di zona euro ini dipimpin oleh Bank Sentral Eropa yang juga bertanggung jawab secara
langsung di dalam zona euro

Euro berpengaruh atas dolar As. Apabila dan ketika euro muncul, ia sekurang-
kurangnya akan sama pentinnya dengan sistem moneter dan keuangan internasional akan sama
penggantinya dalam sistem moneter dan keuangan internasional seperti dolar AS. Dalam
sebuah estimasi, dolar akan menjadi lebih lemah dibandingkan dengan euro skala global

Pemberlakuan Euro juga mendorong pertumbuhan ekonomi karena biaya transaksi


yang lebih rendah sehingga menarik kegiatan investasi dan kegiatan ekonomi lainnya.
Penggunaan Euro juga memberikan efisiensi karena hilangnya biaya tambahan yang muncul
dari perbedaan nilai tukar mata uang. Dalam konteks perdagangan internasional Euro
diharapkan meningkatkan prospek ekonomi Eropa di pasar global, di samping itu Euro
diharapkan dapat menjadi standar mata uang internasional dalam investasi global.

Mata uang euro juga diperdagangkan di valas dan banyak orang yang berminat untuk
melakukan transaksi jual beli euro karena mata uang ini dinilai cukup kuat. Tidak hanya itu,
kondisi perekonomian dan politik serta ketahanan di Eropa yang dinilai baik dan stabil
membuat banyak orang ingin membeli euro dalam dunia valas. Penggunaan Mata Uang
Tunggal Euro merupakan tantangan sekaligus ujian, apakah penerapan dan penggunaan EMU
akan berhasil atau sebaliknya, yang akan menjadi test- case bagi kawasan lain untuk mengikuti
jejakna.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Saat ini kita berbicara tentang mata uang, dan isu utama yang sering kita
bicarakan adalah uang. Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri yang
menunjukkan nilai barangnya atas transaksi lintas negara. Sistem moneter internasional
yang berfungsi . serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Sistem moneter
internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua negara di dunia
yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara. Semenjak dimulainya
sistem standar emas hingga abad ke-20, sistem moneter internasional telah mengalami
pasang surut. Saat ini sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua
negara dan masih ingin merubah sistemnya agar berfungsi optimal.

3.2 Saran

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan makalh ini belum cukup sempurna,
oleh karena itu saya berharap semua pihak dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun, sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-siliwangi/ekonomi-internasional/makalah-
sistem-moneter-internasional/12510598
https://investbro.id/standar-emas/
https://www.academia.edu/10162545/SISTEM_MONETER_INTERNASIONAL_Analisa_K
asus_Penetapan_Standar_Emas_dan_Dampaknya_Terhadap_Perekonomian_Untuk_memenu
hi_tugas_mata_kuliah_Seminar_Bisnis_Internasional
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/pasar-keuangan/default.aspx
https://pintek.id/blog/pasar-uang-dan-valas/

Anda mungkin juga menyukai