Makalah
Bisnis Internasional
Dosen Pengempu:
Adhi Krisna Yuliawan,SE.,MM
Disusun Oleh :
I Putu Dodik Riady ( 2102612010452 )
Ni Kadek Rindi Agustina ( 2102612010454 )
Gusti Ayu Krisna Yanti ( 2102612010222 )
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
RahmatNya kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Sistem Moneter Internasional”.
Tidak lupa kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan sebagai salah satu syarat untuk menempuh nilai mata kuliah Bisnis Internasional.
Penulis menyadarai masih ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu,kritik dan
saran yang membangun senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang Sistem Moneter
Internasional. Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan mohon maaf apabila ada
kesalahan kata pada penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Saat ini kita berbicara tentang mata uang, dan isu utama yang sering kita bicarakan
adalah uang. Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri yang menunjukkan nilai
barangnya. Hal yang sama berlaku untuk sistem moneter internasional, yang mengacu pada
lembaga pembayaran untuk transaksi lintas batas. Sistem ini menentukan bagaimana kurs
valuta asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhinya.
Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua
negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara. Sistem
moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan memfasilitasi perdagangan
internasional dan investasi, serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti
dari sistme moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar.
Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke-20, sistem moneter
internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan – perubahan sistem diakibatkan oleh
gejolak perekonomian. Saat ini sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua
negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi berfungsi optimal.
Berdasarkan dengan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas
antara lain :
1. Bagaimana penggunanaan emas secara historis dan sekarang serta daya tariknya ?
2. Bagaimana perkembangan sistem moneter dunia?
3. Bagaimana dengan pasar uang dan valuta asing ?
4. Bagaimana penggunanaan SDR?
5. Bagaimana pembahasan mengenai EURO?
1.3 Tujuan
Berdasarkan dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari permasalah yang akan
dibahas yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami penggunaan emas secara historis dan sekarang serta
daya tariknya
2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan sistem moneter dunia
3. Untuk mengetahui dan memahami pasar uang dan valuta asing
4. Untuk mengetahui dan memahami penggunaan SDR
5. Untuk mengetahui dan memahami EURO
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem moneter internasional yaitu suatu sistem yang memungkinkan suatu negara
dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang menunjukkan seperangkat kebijakan,
institusi, praktek, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang
ditukarkan dengan mata uang lain. ( shapiro, 1992)
2.1 Penggunaan Emas Secara Historis dan Sekarang Serta Daya Tariknya
The California Gold Rush atau yang dikenal juga sebagai Demam Emas California
terjadi semenjak ditemukannya emas di Sutter's Mill (sebuah pabrik milik John Sutter) oleh
James Marshall Adanya peristiwa tersebut membantu menyatukan Amerika Barat. Namun
setelah mereka menemukan emas, Amerika Serikat mengalami inflasi karena sudah
menggunakan standar emas dalam sistem moneter secara de facto sejak tahun 1834. Banyaknya
emas yang ada telah menyebabkan kenaikan harga di Amerika Serikat. Kemudian pada tahun
1861, Menteri Keuangan Salmon Chase mencetak mata uang kertas AS pertama. Undang-
Undang Standar Emas tahun 1900 menetapkan emas sebagai satu-satunya logam yang dapat
ditebus oleh mata uang kertas seharga $20,67 per ons.
Negara-negara Eropa mengadopsi penerapan sistem standar emas klasik pada tahun
1870-an untuk menyamakan bentuk transaksi di pasar perdagangan dunia. Pemerintah telah
menjamin penebusan emas dalam nilai yang ditentukan oleh sejumlah uang kertas. Dengan
keterjaminan berharganya uang kertas maka kegiatan transaksi tidak lagi harus menggunakan
emas batangan atau koin
Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara berdasarkan
emas. Pemerintah atau Negara yang bersangkutan harus menjaga persediaan emas yang cukup
untuk menjamin jual-beli emas. Jika pemerintah negara lain juga menetapkan nilai mata
uangnya berdasarkan, maka kurs antar dua mata uang bisa ditentukan. Nilai emas terhadap
barang lain tidak banyak berubah dalam jangka panjang, stabilitas nilai uang dan kurs mata
uang tidak banyak berfluktuasi dalam jangka Panjang
Berdasarkan standar emas klasik (1875 – 1914), nilai tukar antara dua mata uang
ditentukan oleh kandungan emas dari mata uang tersebut. Sebagian besar negara memulai
standar ini pada saat Perang Dunia I meletus. London menjadi pusat sistem keuangan
internasional yang mencerminkan kemajuan perekonomian inggris. Sistem standar emas
internasional muncul mulai tahun 1870 di Inggris.
Di dalam standar emas, pemerintah tidak dapat menciptakan uang tanpa didukung
emas. Karena itu betapapun besarnya godaan untuk menciptakan uang lebih banyak untuk
kepentingan politik, tanpa mempedulikan akibat- akibat ekonomi, pemerintah tidak dapat
melakukannya tanpa menetapkan jumlah emas. Dengan demikian membuat emas merupakan
asset cadangan bangsa, berdasarkan premis bahwa situasi dewasa ini, di mana dolar Amerika
merupakan asset cadangan, tidak lagi diperthankan. Dengan tumbuhnya perdagangan investasi
dan perekonomian dunia, Negara-negara memerlukan lebih banyak cadangan. Dengan dolar
AS sebagai asset cadangan, maka Negara-negara lain dapat meningkatkan cadangan mereka
hanya apabila Amerika Serikat meningkat utang cadangan bersihnya dengan deficit neraca
pembayaran (balance of payment-BOP)
Kelebihan Emas
1. Salah satu alasan mengapa emas berharga adalah karena merupakan aset tetap yang
dapat menyimpan nilai uang
3. Mencegah inflasi, ketika pemerintah hanya dapat mencetak uang sebanyak emas yang
dimiliki negaranya, inflasi akan terhambat.
4. Mencegah defisit anggaran dan utang pemerintah, hal tersebut disebabkan oleh
jumlahnya yang tidak dapat melebihi pasokan emas yang ada.
5. Menjadi imbalan untuk negara-negara yang produktif, banyaknya ekspor akan
membuat negara memiliki lebih banyak emas sehingga mereka pun dapat mencetak
lebih banyak uang. Hal tersebut meningkatkan investasi bisnis ekspor dan mendorong
untuk melakukan eksplorasi seperti yang terjadi oleh Spanyol dan negara lainnya untuk
menemukan New World selama tahun 1500an juga Demam Emas di California dan
Alaska selama tahun 1800-an.
Kekurangan Emas
Dengan adanya Perang Dunia I (1919-1923) serta depresi dunia (1931- 1934) negara-
negara di Eropa dilanda inflasi serta ketidak stabilan politik. Sistem moneter Internasional
menjadi kacau. Kekacauan ini menimbulkan kurang kepercayaan dunia terhadap pounsterling
yang masih dikaikan dengan emas. Ponsterling makin lama makin lemah posisinya. Kelemahan
ini ditambah keharusan Inggris untuk memberi bantuan kepada Jerman. Pada tahun 1931
Inggris menanggalkan standar emas dan pounsterlling jatuh nilainya, diikuti oleh dolar
Amerika.
Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug. Swedia, Netherlan dan Norwegia)
mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-
ubah secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sistem krus semacam ini
(mengambang bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian
disebut "Snake like". Snake terdiri atas beberapa mata uang Eropa, dipimpin oleh deutsche
mark Jerman. Ada suatu kurs yang disepakati, tetapi nilai-nilai mata uang dapat berfluktasi
naik dan turun sampai ke kurs tertinggi atau terendah (ceiling or floor exchange rate), yang
ditunjukkan oleh garis tebal.
Disebut snake (ular) karena bentuk nya dalam grafik yang menunjukkan pengambangan
mata uang anggota terhadap mata uang non anggota, seperti yan atau dolar Kanada atau
Amerika.
Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar
Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang. Namun
demikian Dolar masih memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran internasiolal.
Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta
catatan-catatan statistik Dana Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih
menggunakan dasar mata uang Dolar.
Pasar Uang adalah bagian dari sistem keuangan yang berhubungan dengan kegiatan
perdagangan, pinjam-meminjam, atau pendanaan berjangka pendek sampai dengan 1 (satu)
tahun dalam mata uang rupiah dan valuta asing, yang berperan dalam transmisi kebijakan
moneter, pencapaian stabilitas sistem keuangan, dan kelancaran sistem pembayaran. Pasar
Uang merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau korporasi untuk
dengan mudah dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan dalam bentuk sekuritas
keuangan. Pasar keuangan hadir untuk memenuhi kebutuhan akan investasi bagi investor dan
modal bagi pencari modal. Terbentuk karena adanya penawaran dan permintaan dana jangka
pendek dalam bentuk surat berharga, warkat komersial (commercial paper) dan sertifikat
deposito.
Instrumen ini biasanya ditransaksikan dalam bentuk dokumen atau surat-surat berharga. Ada
beberapa instrumen di dalam pasar uang, antara lain :
• Call Money
• Deposito
• Promissory Notes
• Commercial Paper
• Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
• Banker’s Acceptance
• Treasury Bills
1. Fungsi Pengendalian
Secara tidak langsung, pasar uang memiliki fungsi sebagai pengendali moneter yang ada
karena penguasa moneter ketika mereka melakukan operasi pasar terbuka. Di Indonesia,
operasi pasar terbuka diadakan oleh Bank Sentral Indonesia melalui pasar uang. Operasi pasar
terbuka biasanya menggunakan instrumen seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Selain itu, pasar uang dapat menjadi perantara juga bagi investor asing agar dapat
memberikan kredit jangka pendek kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Tidak
hanya itu, pasar uang dapat juga berperan sebagai promotor bagi investor supaya bisa
menawarkan kredit kepada perusahaan dan lembaga keuangan di Indonesia.
3. Fungsi Likuiditas
Dalam kegiatan ekonomi seperti ini, fungsi likuiditas merupakan fungsi utama dari pasar
uang. Fungsi ini memiliki kemampuan untuk perusahaan agar memenuhi kewajibannya untuk
membayar hutang terutama yang mendekati atau sudah lewat dari jatuh tempo. Instrumen
keuangan seperti saham, obligasi, atau instrumen lainnya dapat dengan mudah untuk dicairkan
lewat pasar uang. Tujuannya agar perusahaan dapat mendapatkan dana dengan mudah baik
lewat penjualan surat berharga ataupun kredit berjangka pendek melalui pasar uang.
4. Fungsi Modal
Pasar modal sebenarnya memiliki peran penting juga dalam menjadi perantara untuk
menghimpun dana yang merupakan surat berharga dengan jangka pendek dari perusahaan atau
individu untuk dapat diperjual-belikan. Pasar uang juga dapat menjadi sumber modal untuk
perusahaan dan individu yang mau ikut serta berinvestasi dalam waktu jangka pendek.
• Valuta Asing
Valuta asing atau yang sering disebut juga sebagai valas merupakan mata uang yang dapat
dengan mudah digunakan dan diterima dalam dunia perdagangan secara internasional. Untuk
transaksi dalam negeri, mata uang asing ini tidak dapat berlaku sebagai alat transaksi yang sah,
tetapi bisa digunakan untuk transaksi dan keuangan di internasional. Dollar Amerika atau US
Dollar (US$) merupakan valuta asing yang paling sering digunakan secara internasional saat
ini. Salah satu bentuk devisa termasuk valuta asing juga
Valas sangat berguna menjadi pembanding nilai mata uang antar negara atau yang kita
ketahui juga dengan sebutan kurs. Sebagai alat untuk mengendalikan kurs terhadap mata uang
asing merupakan kegunaan valas.
Fungsi ini, valas mempunyai kegunaan untuk melakukan transaksi di luar negeri. Selain
dari itu, valas juga mempunyai kegunaan untuk menjadi alat transaksi tukar-menukar barang
ataupun jasa dengan negara lain, contohnya impor dan ekspor.
Valas juga berfungsi untuk menjadi alat pembayaran internasional, contohnya jika suatu
negara berhutang kepada negara lain, maka negara yang memiliki hutang dapat membayar
hutangnya menggunakan valas beserta dengan bunga.
• Jenis Transaksi Valuta Asing
Jika dilihat dari jangka waktu, pasar valas bisa digolongkan menjadi dua macam transaksi :
1. Transaksi Spot
Transaksi valas disertai juga kewajiban dari kedua belah pihak pembeli dan penjual
untuk bisa saling menyerahkan mata uang yang mereka miliki dalam waktu maksimum dua
hari kerja setelah adanya kontrak.
2. Transaksi Forward
Hampir sama seperti transaksi spot, tetapi perbedaannya adalah di waktu penyerahan
mata uang dari masing-masing pembeli dan penjual yang dalam kurun waktu lebih dari dua
hari kerja setelah tanggal terjadinya kontrak. Ini memiliki arti bahwa serah terima dapat
diselesaikan dalam kurun waktu berbeda-beda, contohnya satu hari, satu minggu, satu bulan,
enam bulan, ataupun satu tahun setelah value spot.
Berikut adalah jenis transaksi yang dikelompokkan secara lebih terinci, antara lain :
Special Drawing Rights (SDR) atau Hak Penarikan Khusus adalah aset cadangan mata
uang asing pelengkap yang ditetapkan oleh IMF pada 1969. Fungsi dari SDR adalah sebagai
pelengkap untuk cadangan mata uang para negara anggota IMF. Nilai dari SDR didasarkan
pada 5 (lima) mata uang yaitu dolar AS, euro, renminbi, poundsterling dan yen, Bobot-bobot
itu sangat mencerminkan arti Penting relatif dan mata uang-mata uang itu dalam perdagangan
dan pembayaran, berdasarkan atas nilai ekspor barang-barang dan jasa-jasa oleh negara-negara
anggota yang menerbitkan mata uang ini. SDR berfungsi sebagai unit akun IMF dan beberapa
organisasi internasional lainnya. SDR bukan merupakan mata uang, namun bisa ditukar dengan
mata uang. SDR justru merupakan klaim potensial atas mata uang anggota IMF yang dapat
digunakan secara bebas. SDR, yaitu catatan pembukuan pada IMF, tujuannya adalah untuk
menjadikan SDR sebagai aset cadangan utama dalam sister moneter internasional.
Nilai SDR tetap lebih stabil daripada nilai sebuah mata uang manapun, dan stabilitas
itu telah membuat SDR semakin menarik sebagai satuan dalam transaksi-transaksi
international. Di masa depan pembayaran dalam sebuah kontrak misalnya. mungkin disepakati
dilakukan dalam mata uang national dengan kursnya terhadap SDR pada tanggal pembayaran,
dan beberapa bank Swiss daninggris sekarang menerima rekening-rekening yang didenominasi
dalamSDR.
Euro (€) adalah mata uang yang dipakai di 19 negara anggota Uni Eropa. Secara giral,
mata uang ini mulai dipakai sejak tanggal 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada
tanggal 1 Januari 2002. Uang kertas Euro di mana-mana rupanya sama, tetapi uang logamnya
di belakang berbeda-beda. Uang logam setiap negara diberi lambangnya sendiri sesuai identitas
masing-masing negara anggota UE yang berada di Zona Euro. Segala kebijakan moneter yang
berjalan di zona euro ini dipimpin oleh Bank Sentral Eropa yang juga bertanggung jawab secara
langsung di dalam zona euro
Euro berpengaruh atas dolar As. Apabila dan ketika euro muncul, ia sekurang-
kurangnya akan sama pentinnya dengan sistem moneter dan keuangan internasional akan sama
penggantinya dalam sistem moneter dan keuangan internasional seperti dolar AS. Dalam
sebuah estimasi, dolar akan menjadi lebih lemah dibandingkan dengan euro skala global
Mata uang euro juga diperdagangkan di valas dan banyak orang yang berminat untuk
melakukan transaksi jual beli euro karena mata uang ini dinilai cukup kuat. Tidak hanya itu,
kondisi perekonomian dan politik serta ketahanan di Eropa yang dinilai baik dan stabil
membuat banyak orang ingin membeli euro dalam dunia valas. Penggunaan Mata Uang
Tunggal Euro merupakan tantangan sekaligus ujian, apakah penerapan dan penggunaan EMU
akan berhasil atau sebaliknya, yang akan menjadi test- case bagi kawasan lain untuk mengikuti
jejakna.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saat ini kita berbicara tentang mata uang, dan isu utama yang sering kita
bicarakan adalah uang. Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri yang
menunjukkan nilai barangnya atas transaksi lintas negara. Sistem moneter internasional
yang berfungsi . serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Sistem moneter
internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku untuk semua negara di dunia
yang membahas tentang pembayaran atas transaksi lintas negara. Semenjak dimulainya
sistem standar emas hingga abad ke-20, sistem moneter internasional telah mengalami
pasang surut. Saat ini sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua
negara dan masih ingin merubah sistemnya agar berfungsi optimal.
3.2 Saran
Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan makalh ini belum cukup sempurna,
oleh karena itu saya berharap semua pihak dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun, sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-siliwangi/ekonomi-internasional/makalah-
sistem-moneter-internasional/12510598
https://investbro.id/standar-emas/
https://www.academia.edu/10162545/SISTEM_MONETER_INTERNASIONAL_Analisa_K
asus_Penetapan_Standar_Emas_dan_Dampaknya_Terhadap_Perekonomian_Untuk_memenu
hi_tugas_mata_kuliah_Seminar_Bisnis_Internasional
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/pasar-keuangan/default.aspx
https://pintek.id/blog/pasar-uang-dan-valas/