Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEKUATAN TENAGA KERJA

Disusun Dalam Rangka Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional

Dosen Pengampu:
Sienny, S.E., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 10

Alfyyah Zahira Hakim (7203210039)


M. Rizky Fernanda (7203510019)
Sandriana Aisya Putri (7203210013)
Tisa’ul Jannah (7203510014)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kekuatan Tenaga Kerja” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami juga berterima kasih kepada Ibu Sienny selaku dosen pengampu mata kuliah
Bisnis Internasional yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini sebagai pemenuhan tugas.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kepada
para pembaca tentang materi ini. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, April 2022

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C. Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II ....................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3

A. Kondisi dan Tren Tenaga Kerja di Seluruh Dunia ................................................... 3

B. Pertimbangan dalam Kebijakan Kepegawaian ......................................................... 6

C. Hubungan Atasan dan pekerja .................................................................................... 7

D. Pengaruh Kekuatan Tenaga Kerja Terhadap Bisnis Internasional ........................ 8

BAB III ...................................................................................................................................... 9

PENUTUP ................................................................................................................................. 9

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9

B. Saran .............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas dunia merupakan dua arus yangsaling
mempengaruhi atau memperkuat satu dengan lainnya, yang saat ini sedang menghadang dunia
dan kedua arus tersebut akan semakin kuat pada masamendatang, seiring dengan kemajuan
teknologi serta peningkatan pendapatan perkapita dan penambahan jumlah penduduk dunia.
Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau
struktural, dan perubahan ini semakin kuat dengan berlangsungnya perdagangan bebas dunia.

Pekerjaan atau ketenaga kerjaan merupakan isu penting dalam sebuah aktifitas bisnis
dan perekonomian suatu negara. Untuk mampu memiliki competitive advantage dalam sebuah
negara perlu sekali setiap tenaga kerja mendapatkan lapangan pekerjaan yag mana dapat
meningkatkan daya saing.

Manajemen Sumber Manusia (SDM) adalah rancangan sistem-sistem formal dalam


sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan organisasional. Dalam sebuah lingkungan dimana angkatan tenaga kerja terus
berubah, hukum berubah dan kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah, manajemen SDM
harus terus berubah dan berkembang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi dan tren tenaga kerja diseluruh dunia?


2. Apa pertimbangan dalam kebijakan kepegawaian?
3. Bagaimana hubungan atasan dan pekerja?
4. Bagaimana pengaruh kekuatan tenaga kerja terhadap bisnis internasional?

C. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas di mata kuliah Bisnis Internasional

1
2. Untuk mengetahui kondisi dan tren tenaga kerja diseluruh dunia
3. Untuk mengetahui pertimbangan dalam kebijakan kepegawaian
4. Untuk mengetahui hubungan atasan dan pekerja
5. Untuk mengetahui pengaruh kekuatan tenaga kerja terhadap bisnis internasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi dan Tren Tenaga Kerja di Seluruh Dunia

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13
tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jassa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Di Indonesia penduduk usia kerja yakni usia 15
tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini setiap orang yang mampu bekerja daapat disebut
sebagai tenaga kerja. Ada tiga klasifikasi tenaga kerja yaitu:

1. Berdasarkan penduduk, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.


2. Berdasarkan batas kerja, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
3. Berdasarkan kualitasnya, yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih serta
tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terdidik.

Kekuatan tenaga kerja adalah kualitas dan kuantitas masyarakat atau penduduk suatu
negara yang menjadi aset bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi menuju salah satu
kekuatan ekonomi dunia. Oleh karena itu upaya untuk mewujudkan tenaga kerja unggulan
sebagai penggerak kekuatan ekonomi. Tenaga kerja adalah bagian yang penting dari bisnis
mana pun, dan terutama penting untuk membahas perbedaan dari negara satu dengan negara
lain. Dimensi-dimensi dalam mengukur tenaga kerja adalah kualitas dan kuantitas. Kualitas
tenaga kerja ditentukan oleh sikap, pendidikan, dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan
yang tersedia. Kuantitas tenaga kerja mengacu pada jumlah karyawan yang tersedia dengan
keterampilan yang diperlukan untukmemenuhi kebutuhan bisnis dari si pemberi kerja.

Bagian-Bagian Dari Kekuatan Tenaga Kerja

- Mobilitas tenaga kerja

Mobilitas tenaga kerja adalah perpindahan orang dari suatu negara ke negara lain atau
dari satu daerah ke daerah lain untuk memperoleh pekerjaan. Pada tahun 1850 hingga 1970
paling sedikit 60 juta orang meninggalkan eropa untuk bekerja dan tinggal di luar negeri.
Menjelang berakhirnya perang dunia II dan pertengahan tahun 1970-an, 30 juta buruh dari
eropa selatan dan afrika utara membanjiri 8 negara eropa utara karena negara-negara tersebut

3
mengalami boom ekonomi sehingga memerlukan banyak tenaga kerja. Sekarang perpindahan
tenaga kerja ini semakin lambat dan bahkan sudah banyak yang kembali ke negara asalanya.

Di Amerika Serikat diperkirakan terdapat 11 juta pekerja dari meksiko yang sebagian
besar merupakan tenaga kerja ilegal. Jumlah ini semakin bertambah setiap tahunnya. Selain
dari meksiko, tenaga kerja di Amerika Serikat antara lain berasal dari Kuba, Haiti, Amerika
Tengah, Assia Tenggara dan dari negara lain yang semula sebagai tenaga kerja paksa. ILO
(Internasional Labour Organisation) memperkirakan paling sedikit terdapat 42 juta pekerja
migran di seluruh dunia dan jumlah ini akan membengkak apabila termasuk tenaga kerja ilegal.
Terjadinya migarsi ini antara lain disebabkan oleh:

• Masalah politik dan ekonomi di negara asal.


• Anggapan adanya peluang kerja di negara tujuan.

- Masalah tenaga kerja asing

Negara-negara yang menerima pengungsi atau memiliki angka kelahiran yang tinggi
mungkin memiliki terlalu banyak orang untuk pekerjaan yang tersedia, tetap juga ada negara-
negara yang kekurangan orang. Perancis, jerman, skandinavia dan swiss yang semuanya
mempunyai angka kelahiran yang rendah termasuk dalam kategori terakhir. Oleh karena itu,
negara tersebut memerlukan banyak tenaga kerja asing untuk pekerjaan jasa, konstruksi, dan
pabrik.

Pekerja asing dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja tuan rumah dan dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut untuk jangka panjang. Pada pertengahan
1970-an, 1980-an, dan 1990-an ketika perekonomian berjalan dengan lambat hanya di perlukan
sedikit tenaga kerja dan mulai timbul masalah tenaga kerja asing. Tenaga kerja asing
mengambil pekerjaan penduduk asli yang tidak di pekerjakan pada saat perekonomian
membaik. Beberapa negara yang mempekerjakan tenaga kerja musiman mendeportasi mereka
pada akhir musim daripada memperpanjang izin tinggal mereka dan mengambil pekerjaan lain.

Kepindahan penduduk ke negera lain ini disebabkan adanya persilihan antar suku di
negara asalnya, bukan karena ekonomi. Kehadiran imigran juga menimbulkan persilisihan
dengan penduduk asli penerima, misalnya orang perancis menolak utnuk tinggal satu komplek
perumahan dengan imigran khususnya dari Arab dan Afrika. Orang perancis tidak suka dengan
mereka karena faktor ras dan jumlahnya semakin banyak.

4
Kondisi dan tren tenaga kerja di seluruh dunia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Keseluruhan Ukuran Dan Sektor Tenaga Kerja

Akibat dari tingginya angka kelahiran dan turunnya tingkat kematian bayi, populasi di
negara-negara berkembang cenderung mengalami pertumbuhan dan sebagian besar berusia
muda. Sekitar 43% populasi dunia berusia 15 hingga 24 tahun yang merupakan sumber utama
pekerja baru pada dekade mendatang, terdapat didua negara berkembangyaitu India dan Cina.

Sebaliknya, populasi dibanyak negara maju diperkirakan akan mengalami penurunan


selama beberapa tahun mendatang, sebagai akibat dari berbagai faktor seperti rendahnya
tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat imigrasi. Negara-negara yang memiliki jumlah
imigran yang tinggiseperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia diperkirakan akan
terus mengalami pertumbuhan populasi akibat dari banyaknya pendudukusia muda dan
tingginya angka kelahiran dari populasi imigrasi.

Diseluruh dunia, proporsi pekerjaan disektor jasa telah mengalami kenaikan selama
beberapa dekade belakangan, sementara proporsi pekerjadisektor pertanian mengalami
penurunan. Pada dekade sebelumnya kawasan yang tidak mengalami peningkatan proporsi
pekerjaan disektor jasa hanyalah Timur Tengah dan Afrika Utara. Saat ini sektor jasa
merupakan sektor yang mempekerjakan tenaga kerja terbanyak di sebagian besar negara di
dunia, melebihi proporsi jumlah tenaga kerja disektor pertanian dan industri.

2. Menuanya Populasi

Tidak semua negara atau kawasan mengalami kondisi yang samadalam populasi usia
lanjut. Trend ini lebih terdeteksi di negara-negara maju, yang proporsi penduduk usia lanjutnya
meningkat dari 10% padatahun 1996 menjadi 11,5% pada tahun 2006 dan diproyeksikan akan
meningkat menjadi 25,4% pada tahun 2050 mendatang. Populasi yangmenua disebagian besar
negara maju akan membawa implikasi yang penting bagi ukuran dan kemampuan tenaga kerja;
untuk kebijakan yang berkaitan dengan imigrasi; untuk pertumbuhan ekonomi; dan untuk
berbagai isu politik yang berkaitan dengan rencana pensiun. Dibandingkan dengan negara
maju, negara berkembang hanya akan memiliki sekitar setengah dari proporsi penduduk
berusia 65 tahun atau lebih dari jumlah yang ada dinegara maju, setidaknya hingga tahun 2025.

3. Urbanisasi Tenaga Kerja

5
Kurang dari 29 persen populasi dunia tinggal di perkotaan padatahun 1950. Pada tahun
2008, lebih dari setengah populasi dunia tinggal di perkotaan, dan proporsi ini diperkirakan
akan meningkat menjadi 60 persen pada tahun 2030. Meskipun di negara maju tingkat
urbanisasi lebih tinggi, pada periode 1975 hingga 2005 tingkat urbanisasi di negara
berkembangempat kali lipat lebih cepat karena negara-negara ini mengalami kenaikan populasi
yang cepat, serta peningkatan kondisi ekonomi.Populasi dan tenaga kerja diseluruh dunia telah
mengalami pergeseran yang luar biasa dari desa ke kota selama satu abad belakangan.Karena
penduduk bermigrasi dari desa ke kota, terutama dinegara-negara berkembang, mereka juga
berpindah dari pekerjaan berbasis pertaniankepekerjaan sektor industri dan jasa.

4. Pengangguran

Liberalisasi perdagangan merupakan kunci penggerak perkembangan negara dan


ekonomi. Akan tetapi, diwaktu yang sama,liberalisasi perdagangan sering kali memiliki
dampak jangka pendek hinggamenengah terhadap tenaga kerja.Keseluruhan tingkat
pengangguran di tahun 2008 diperkirakansekitar 200 juta orang, yang merupakan tingkatan
paling tinggi sepanjang sejarah. Tingkat pengangguran tertinggi berada di Timur Tengah dan
Afrika Utara, yaitu sebasar 13,2 persen, diikuti oleh sub-Sahara Afrika dan Eropa bagian
tengah dan timur serta Commonwealth of independent states,masing-masing sebesar 9,7
persen. Amerika Latin dan Karibia memilikitingkat pengangguran sebesar 7,7 persen, dan
negara ekonomi majumemiliki tingkat pengangguran sebesar 6,7 persen. Asia Tenggara
danPasifik memiliki tingkat pengangguran 6,1 persen, Asia Selatan 4,7 persen,dan Asia Timur
3,8 persen yang merupakan tingkat pengangguran palingrendah. Diantara pengangguran
global, 45% diantaranya adalah pemuda berusia 15 dan 24 tahun. Banyak dari para pemuda
yang pernah bekerjahanya menempati posisi sementara atau paruh waktu, dengan
keuntunganyang sedikit dan potensi maju yang terbatas.

B. Pertimbangan dalam Kebijakan Kepegawaian

Bahan pertimbangan dalam membuat kebijaksanaan mengenai lapangan kerja.

a) Status sosial

6
Beberapa orang menentukan status seseorang berdasarkan kasta atau kelas sosial
diamana dia dilahirkan. Contohnya adalah negara india yang masih mempertahankan sistem
kasta, meskipun sering terjadi pertikaian yang berakibat pembunuhan atau pembakaran rumah.

b) Gender

Tingkat kebebasan wanita dan tanggapan wanita pada kekuatan buruh di AS dan eropa
barat umumnya lebih baik daripada di negara lain. Majikan harus mempertimbangkan sikap
terhadap jenis kelamin di lingkungan masyarakat dimana ia berada. Kaum wanita di AS
mendapat tanggapan positif di dunia bisnis ataupun disektor lainnya, dan keberdaan wanita di
sektor ini menguntungkan bagi dunia usaha. Tetapi terdapat banyak negara dimana ketentuan
adat, prilaku atau agama kurang mendukung wanita dalam profesi bisnis.

c) Ras

Konflik rasial dan diskriminasi hampir terjadi di seluruh belahan dunia. Konflik
perbedaan warna kulit terjadi di AS, Afrika Selatan dan Inggris. Selain itu di afrika terjadi
konflik rasial warga arab, india, dan pakistan mellawan orang berkulit hitam afrika.

d) Minoritas

Masyarakat tradisional dan perilaku rasial terkadang menjadi masalah bagi perusahaan.
Banyak masyarakat mengaggap rendah pedagang, perusahaan dan bankir, oleh karena itu
mereka memilih profesi sebagai politikus, ahli agama dan tentara. Dalam masyarakat yang
demikian, saangat memungkinkan orang luar mendominasi pekrjaan yang dianggap sebagai
rendah.

C. Hubungan Atasan dan pekerja

Hubungan kerja adalah hal yang harus terus dibangun dalam ruang lingkup pekerjaan.
Agar Anda bisa cepat beradaptasi dan terus berkembang didalam lingkungan kerja. Berikut
beberapa cara yang dapat Anda pelajari dalam Membangun dan Membina Hubungan dengan
Atasan:

1. Berikan Informasi Penyelesaian Masalah yang Anda hadapi, untuk mengurangi


Waktu mereka yang tersita karena harus memperhatikan Permasalahan Anda.

7
2. Hindari meminta Solusi yang tidak pasti dari Permasalahan Anda. Anda perlu
terbuka dan menunjukkan Kondisi Aktual dari sebuah Permasalahan.
3. Berikan Informasi selengkap Mungkin, namun Sederhana dan Tidak Berbelit.
Atasan Anda belum tentu mengetahui dan memahami semua hal tentang Pekerjaan.
4. Cari Waktu yang tepat untuk Berkomunikasi kepada Atasan Anda. Hal ini akan
membuka Peluang Komunikasi yang Ideal, Tenang dan Tanpa Tekanan.

Hubungan Atasan dan Bawahan ibarat Hubungan Ayah atau Ibu dan Anak. Akan
terjadi setiap saat dan mungkin akan terjadi Aksi Reaksi yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Anda perlu mempelajari sedikit demi sedikit Sikap dan Perilaku Atasan Anda dalam Membina
dan Membangun Hubungan Profesional ini.

D. Pengaruh Kekuatan Tenaga Kerja Terhadap Bisnis Internasional

Kualitas tenaga kerja ditentukan oleh sikap, pendidikan, dan keterampilan yang dimiliki
oleh karyawan yang tersedia. Kuantitas tenaga kerja mengacu pada jumlah karyawan yang
tersedia dengan keterampilan yang diperlukan untukmemenuhi kebutuhan bisnis perusahaan.
Kualitas dan kuantitas tenaga kerja ini berkaitan dengan kebutuhan teanaga kerja, sehingga
menentukan pola posisi tawar-menawar antara perusahaan dan pekerja. Di lain pihak, angka
peengangguran yangtinggi dapat mengakibatkan keresehan sosial dan politik yang tidak
kondusif untuk bisnis.

Kekuatan tenaga kerja sangat berpengaruh bagi perusahaan untuk melakukan bisnis
internasional, agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan setelah menjadi partner dalam bisnis
yaitu kerugian yang harus dialami oleh perusahaan karena kurangnya informasi dan tidak
mengkaji sebelumnya. Tenaga kerja yang berkualitas tentu sangat dibutuhkan perusahaan
untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Tenaga kerja yang berkualitas akan dapat memperbaiki
kinerja perusahaan dan mengembangkan budaya perusahaan sehingga dapat mendorong dan
membantu untuk berkreasi, berinovasi lebih fleksibel. Dengan strategi bersaing perusahaan dan
perencanan tenaga kerja yang baik maka perusahaan akan mempunyai keunggulan dalam
persaingan di dalam menjalankan bisnis internasional.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tenaga kerja adalah bagian yang penting dari bisnis mana pun, dan terutama penting
untuk membahas perbedaan dari negara satu dengan Negara lain. Kekuatan tenaga kerja adalah
kualitas dan kuantitas masyarakat atau penduduk suatu negara yang menjadi aset bagi
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi menuju salah satu kekuatan ekonomi dunia. Kondisi
dan tren tenaga kerja di seluruh dunia dipengaruhi oleh beberapafactor, yaitu keseluruhan dan
sektor tenaga kerja, menuanya populasi, urbanisasi tenaga kerja, dan pengangguran. Pengaruh
tenaga kerja terhadap bisnis internasional berupa kuantitas dan kualitas dari tenaga kerjanya
itu sendiri. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

B. Saran

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki untuk


mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk
membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar pustaka.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/366385426/Pengaruh-Kekuatan-Tenaga-Kerja-Terhadap-
Bisnis-Internasional

http://akuuswa.blogspot.com/2014/11/pengaruh-kekuatan-tenaga-kerja-terhadap.html

https://www.academia.edu/38954472/KEKUATAN_TENAGA_KERJA_DALAM_BISNIS_
INTERNASIONAL_MAKALAH_UNTUK_MEMENUHI_TUGAS_MATA_KULIAH

10

Anda mungkin juga menyukai