MAKALAH
Oleh
Kelompok 7
Dosen Pembimbing
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bisnis Internasional yang berjudul
“Kekuatan Persaingan Dalam Bisnis Internasional” makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah “Bisnis Internasional”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada “Dosen Pebimbing Mata Kuliah,Dr. Salman Nasution,
S.E.I,MA dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagai mana
mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap penulis.
Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................1
C. Manfaat Makalah..............................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Bisnis Internasional...............................2
B. Manfaat Bisnis Internasional............................................3
C. Kekuatan Ekonomi Dalam Bisnis Internasional...............4
D. Kekuatan Keuangan Dan Pengaruhnya Dalam Bisnis Internasional 5-7
E. Persaingan Di Tingkat Makro...........................................8
F. Pemalsuan Dan Pembajakan.............................................11
G. Analisis Kekuatan Kompetitif..........................................12
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................13
B. Daftar Pustaka .................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Apa yang dimaksud bisnis internasional?
2.Apa manfaat bisnis internasional?
3.Apa kekuatan ekonomi dalam bisnis internasional?
4.Apa kekuatan keuangan dan pengaruhnya dalam bisnis internasional?
C. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui bagaimana bisnis internasional.
2.Untuk mengetahui bagaimana manfaat bisnis internasional.
3.Untuk mengetahui kekuatan ekonomi dalam bisnis internasional.
4.Untuk mengetahui kekuatan keuangan dan pengaruhnya dalam bisnis internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Saat ini telah terjadi perubahan yang begitu cepat dalam dunia ekonomi. Tidak akan
pernah ada sebuah negara yang hanya memprioritaskan ekonomi nasionalnya sendiri, tanpa
dipengaruhi oleh perdagangan dan investasi luar negeri. Kenyataan ini menunjukkan adanya
pengaruh globalisasi yang tidak pernah mengenal batas. Globalisasi telah menjadi sebuah
fenomena menuju sistem ekonomi global yang terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.
Timbulnya kekuatan yang mendorong ekonomi global diawali dengan adanya perkembangan dan
fenomena bisnis besar ataupun kecil. Kekuatan ini menciptakan peluang setiap usaha untuk
memperluas pasarnya, menekan biaya, dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan usahanya
seiring dengan pendapatan yang meningkat dalam pasar global.
Dasar keberhasilan program pemasaran global adalah proses mengkonsentrasikan
berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan
lingkungan. Sebagai contoh, para manajer yang sekarang secara rutin memutuskan bagaimana
memperluas pasar yang terbaik ke pasar luar negeri. Haruskah mereka mengekspor ke pasar dari
tempat usahanya berasal? Haruskah mereka menginvestasikan fasilitas produktif di dalam pasar?
Apakah mereka akan memproduksi sesuatu secara lokal yang kemudian menjual secara lokal
pula? Apakah mereka akan memproduksi di negara ketiga karena harga yang diproduksi lebih
rendah dari usaha dalam negeri mereka? Pada akhirnya, manajer memutuskan dengan cara apa
dan bagaimana menyesuaikan produk yang mereka tawarkan, kebijaksanaan pasar, keberadaan
sumber daya manusia, serta strategi bisnis yang dapat menghubungkan dan menyatukan
perbedaan budaya setiap negara, bahasa, praktik bisnis, dan peraturan pemerintah. Manajer juga
bisa memutuskan perjanjian terbaik untuk mencari pesaing luar negeri yang lebih efisien untuk
masuk ke dalam negerinya (Rusdin, 2002).
C. Kekuatan Ekonomi Dalam Binis Internasional
Globalisasi pasar menjadi cepat terwujud disebabkan beberapa faktor berikut (Rusdin, 2002):
1. diterapkannya secara meluas sistem dan kebijakan perdagangan bebas;
2. perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi dan informasi;
3. terjadinya perubahan peta kekuatan politik dunia akibat hancurnya sosialis komunis,
khususnya di negara Eropa Timur dan eks-Soviet, yang mengakibatkan unggulnya sistem
kapitalis.
• Terlalu besarnya impor suatu Negara yang tidak balancing dgn ekspor yg mempengaruhi
cadangan devisa yg musti di bayarkan dengan kurs AS $
• Adanya jual beli yang terlalu besar mata uang asing dalam AS $ yg berlebih dalam bursa asing
sehingga Negara dalam keadaan defisit
Penentuan kurs valuta asing, yaitu Nilai suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata
uang yang umum. Wood, menetapkan nilai AS $ dalam emas sebesar $35 per troy ons, nilai
semua mata uang kemudian juga di nyatakan dalam AS $ sebab di pandang sebagai mata uang
paling kuat dan perekonomian AS berada dalam posisi yang terbaik untuk memimpin bagian
dunia yang keluar dari masalah ekonomi yang di timbulkan oleh perang dunia II.
Indikasi kecenderungan memakai AS $ sebagai alat pembayaran mata uang asing yang utama :
• Merupakan mata uang yang di gunakan untuk intervensi (intervention currency )suatu negara
dalam melakukan intervensi pasar valuta asing,dengan cara membeli AS $ sehingga memperkuat
mata uang nya sendiri.
• Sebagai aspek keamananan ( safe haven ) dalam hubungannya dengan dolar AS konsep politis
sangat berpengaruh di bandingkan dengan kebanyakan Negara lain untuk memiliki pemerintahan
komunis yang mengalami revolusi atau kudeta militer
Kurs atau Nilai Tukar
• KURS SPOT (spot rate )adalah nilai tukar antara dua mata uang untuk perdagangan segera
dengan jangka waktu penyerahan selama dua hari bisnis aktif.
• KURS FORWARD (forward rate )kurs berjangka adalah harga hari ini untuk suatu komitmen
oleh satu pihak guna menyerahkan atau mengambil dari pihak lain, suatu jumlah yang telah di
sepakati dari suatu mata uang,pada suatu tanggal di masa depan nya yang telah di tetapkan.
• KURS SILANG (cross rate ) kurs langsung yang terjadi antara mata uang non AS $ ; biasa nya
di tentukan dengan membandingkan kurs AS $ dari mata uang lainnya.
Negara – Negara melaksanakan kebijakan fiscal dan moneter mereka sedemikian rupa
sehingga menyebabkan peningkatan inflasi.Kebijakan yang berhasil memiliki dua hal :
Kebijakan tersebut menghilangkan pengendalian ekonomi artificial, seperti
pengendalianupah dan harga
Kebijakan tersebut menerapkan pengendalian fiskal dan moneter,pengendalian tersebut
termasuk pajak yang lebih rendah dan pertumbuhan penawaran uang yang lebih lambat.
Tingkat inflasi yang tinggi mempersulit perencanaan pengeluaran modal. Misal nya, manajemen
mungkin mengalokasikan AS $ 1 juta untuk sebuah pabrik,tetapi ternyata terpaksa mengeluarkan
dana lebih banyak untuk menyelesaikan pembangunan nya karena pengaruh inflasi.Tingkat
inflasi tingi mendorong di lakukan nya pinjaman ( utang ) sebab pinjaman tersebut akan di bayar
kembali dengan uang lebih rendah nilai nya, tetapi tingkat inflasi yang tinggi juga menghambat
pemberian pinjaman.
Inflasi juga mempengaruhi bisnis internasional, dengan komplikasi bahwa tingkat inflasi
berbeda di Negara berbeda.Manajemen perusahaan internasional harus mencoba untuk
memprediksi tingkat inflasi untuk setiap Negara di mana perusahaan itu berada, tingkat inflasi
komparatif akan mempengaruhi nilai mata uang komparatif ketika mata uang dari negara dengan
tingkat inflasi tinggi melemahkan mata uang dengan tingkat inflasi lebih rendah.Tingkat inflasi
yang lebih tingi akan mengakibat kan harga barang dan jasa yang di hasilkan atau di tawarkan
oleh suatu Negara meningkat dan dengan demikian barang dan jasa tersebut menjadi kurang
kompetitif.
Utang Pemerintah : Negara yang Mengalami Kepailitan
Selama pemberian pinjaman oleh Bank – Bank kepada Negara berkembang pada tahun
70 an,salah seorang pimpinan utama mengatakan “ Negara tidak akan Pailit “. Pernyataan
tersebut terbukti salah, dan kekuatan keuangan baru yang tidak menyenangkan menghantam
bisnis internasional berupa utang pemerintah. Dari sudut pandang IMF dan BIS di sebutkan
bahwa IMF telah mengambil peranan utama dalam mencoba untuk mengatasi krisis ini ketika
muncul, dan BIS juga telah menjembatani perolehan pinjaman sementara IMF bersiap – siap
untuk bertindak karena krisis tersebut begitu penting dan masih mempengaruhi bisnis
internasional.
Cara mengatasi masalah utang jangka pendek meliputi penjadwalan ulang pembayaran utang
untuk Negara yang tidak mampu membayar sesuai jatuh tempo. Tetapi renegoisasi telah menjadi
semakin sulit, BIS, Bank – bank komersial, dan bank sentral enggan mengucurkan dana
pinjaman nya lebih banyak lagi, dikarenakan sumber daya IMF terbatas
Negoisasi kembali utang di sertai dengan program rencana penghematan yang ketat adalah
sebagian dari tahap pertama usaha dunia untuk memecahkan masalah utang, tahap ini
mengakibatkan kemunduran standar hidup dan membatasi pertumbuhan ekonomi dan
ekspor.Tahap kedua memperlihatkan tingkat kesadaran yang semakin besar bahwa kebijakan
penyesuaian jangka pendek saja tidak akan berhasil.
E. Persaingan Di Tingkat Makro
Perdagangan (trade) adalah pertukaran sukarela terhadap barang, jasa, aset, atau uang
antara satu orang atau organisasi dengan yang lain. Oleh karena itu sifatnya sukarela, kedua
pihak dari transaksi tersebut harus meyakini bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari
pertukaran tersebut atau mereka tidak akan melakukannya.Perdagangan Internasional
(Internasional trade) adalah perdagangan antarpenduduk dari dua negara. Penduduk tersebut
dapat berupa individu, perusahaan, organisasi nirlaba, atau bentuk-bentuk asosiasi lainnya.
Oleh karena itu dari signifikan dalam perdagangan internasional terhadap bisnis, konsumen,
dan pekerjaan, para sarjana telah berusaha mengembangkan teori untuk menjelaskan dan
memprediksi kekuatan-kekuatan yang memotivasi perdagangan tersebut. Pemerintah
menggunakan teori-teori ini ketika mereka ingin mendesain kebijakan yang diharapkan akan
menguntungkan industri dan warga negara mereka. Manajer menggunakan untuk mengidetifikasi
pasar yang menjanjikan dan strategi internasional yang menguntungkan.
Dalam perdagangan atau dunia bisnis secara internasional perlu adanya cara untuk memilih
dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro maka dengan adanya strategi untuk masuk
dalam persaingan secara kompetitif.
1. Pertahankan (satu negara) barang nasional basis produksi dan ekspor ke pasar luar negeri,
baik menggunakan saluran distribusi ke depan perusahaan yang dimiliki atau
dikendalikan asing.
2. Lisensi asing untuk menggunakan teknologi perusahaan guna memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk perusahaan.
3. Menggunakan strategi waralaba.
4. Ikuti strategi yang di pakai oleh banyak negara, berbagai pendekatan strategis perusahaan
(mungkin sedikit, mungkin banyak) dari negara ke negara sesuai dengan kondisi lokal
dan berbeda selera dan preferensi pembeli.
5. Ikuti strategi global, dengan menggunakan pendekatan dasarnya strategi yang sama
kompetitif di semua pasar negara di mana perusahaan memiliki suatu kehadiran.
6. Gunakan aliansi strategis atau usaha patungan dengan perusahaan asing sebagai
kendaraan utama memasuki pasar luar negeri.
Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar negeri:
1. Export Strategy
Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar luar negeri
dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri
(domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri adalah
suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan internasional. Keuntungan dari strategi
ekspor ini antara lain meminimumkan risiko dan peryaratan modal dan meminimumkan investasi
secara langsung di negara-negara asing. Suatu strategi ekspor mudah diserang jika biaya-biaya
manufaktur di negara asal lebih besar daripada di negara-negara asing ketika pesaing-pesaing
mempunyai pabrik, selain itu juga melibatkan biaya shipping yang tinggi serta fluktuasi yang
merugikan dan pertukaran nilai tukar mata uang. Strategi ekspor rentan ketika biaya produksi (1)
di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki
tanaman, (2) biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi, atau (3) pergeseran
buruk terjadi pada nilai tukar mata uang.
2. Licensing Strategy
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak
mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya
keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke
pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi.
3. Franchising Strategy
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global.
Keuntungan strategi ini antara lain franchises membawa serta biaya-biaya dan risiko dalam
menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk
rekruitmen sumberdaya manusia, pelatihan. Kerugiannya adalah bahwa franchisor harus selalu
menjaga kualitas dari produk tersebut. waralaba asing tidak selalu menunjukkan komitmen yang
kuat untuk konsistensi dan standarisasi terutama ketika budaya lokal tidak menekankan kondisi
sama masalah kualitas.Sementara lisensi bekerja dengan baik untuk memproduksi dan pemilik
teknologi eksklusif, waralaba sering lebih sesuai dengan upaya ekspansi global bertahan dan
perusahaan ritel.
Selama dekade tahun 1990 an, daya saing Jepang meningkat akibat kenaikan yen terhadap dolar
yang dimanfaatkan oleh Jepang untuk menanamkan modal ke negara-negara Asia, untuk
mengambil keuntungan dari buruh yang murah, lahan dan komponen-komponen pabrik yang
murah. Selanjutnya mengekspor produk murah ke bagian dunia yang lain, termasuk melakukan
impor dari cabang-cabang perusahaan Jepang di Asia tersebut, yangmemungkinkan dapat
bersaing dengan produk AS dan Eropa di negaranya sendiri.
Persaingan Jepang dengan AS, banyak memberikan surplus perdagangan pada Jepang, sehingga
memaksa AS membuat reaksi dengan beberapa kebijakan untuk membuka pintu impor Jepang
terhadap AS. Persaingan Jepang dengan negara-negara Asia, dilakukan dengan strategi
“hollowing out”, yakni perusahaan menutup fasilitas-fasilitas produksinya dan menjadi
organisasi pemasaran dari perusahaan asing, tetapi perusahaan tersebut tetap melakukan fabrikasi
dengan relokasi ke wilayah yang biayanya lebih murah. Strategi ini menciptakan kelompok
regional yang mampu bersaing di tingkat dunia secara makro
NIC adalah negara yang ekonominya belum mencapai status negara maju tetapi secara
makroekonomi telah melampaui negara-negara berkembang. Negara-negara tersebut masih
dianggap sebagai negara berkembang dan hanya berbeda dari negara berkembang lainnya dalam
hal laju pertumbuhan NIC yang jauh lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih pendek
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya
Negara-negara industri baru dapat meningkatkan stabilisasi dalam status sosial dan ekonomi
suatu negara, memungkinkan orang-orang yang tinggal di negara-negara tersebut untuk mulai
mengalami kondisi kehidupan yang lebih baik dan gaya hidup yang lebih baik. Karakteristik lain
yang muncul di negara-negara industri baru adalah perkembangan lebih lanjut dalam struktur
pemerintahan, seperti demokrasi, supremasi hukum, dan berkurangnya korupsi. Contoh lain dari
gaya hidup yang lebih baik yang dapat dialami orang-orang yang tinggal di negara-negara
tersebut adalah transportasi yang lebih baik, listrik, dan akses yang lebih baik ke air,
dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya dan angka kematian bayi yang rendah.
b. Konteks sejarah
Istilah ini mulai digunakan sekitar tahun 1970, ketika Empat Macan Asia dari Taiwan ,
Singapura , Hong Kong dan Korea Selatan naik menjadi kompetitif secara global dalam ilmu
pengetahuan, inovasi teknologi dan kemakmuran ekonomi serta NIC pada tahun 1970-an dan
1980-an, dengan pertumbuhan industri yang sangat cepat sejak tahun 1960-an; keempat negara
setelah sejak lulus menjadi teknologi tinggi industri negara-negara maju dengan negara
berpenghasilan tinggi kaya . Ada perbedaan yang jelas antara negara-negara ini dan negara-
negara yang sekarang dianggap NIC. Secara khusus, kombinasi dari proses politik terbuka, PNB
per kapita yang tinggi, dan kebijakan ekonomi berorientasi ekspor yang berkembang telah
menunjukkan bahwa negara-negara macan ekonomi Asia Timur ini sekarang tidak hanya
mencapai tetapi melampaui perkembangan teknologi negara-negara maju di Eropa Barat ,
Kanada , Jepang , Australia , Selandia Baru dan Amerika Serikat .
Keempat negara tersebut diklasifikasikan sebagai ekonomi berpenghasilan tinggi oleh Bank
Dunia dan negara-negara maju oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Badan Intelijen Pusat
AS (CIA). Semua Empat Macan Asia , seperti negara - negara Eropa Barat , memiliki Indeks
Pembangunan Manusia yang dianggap "sangat tinggi" oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa .
c. Arus
Tabel di bawah ini menyajikan daftar negara yang secara konsisten dianggap NIC oleh
penulis dan pakar yang berbeda Turki dan Afrika Selatan diklasifikasikan sebagai negara maju
oleh CIA. Turki adalah anggota pendiri OECD pada tahun 1961 dan Meksiko bergabung pada
tahun 1994. Grup G8 + 5 terdiri dari anggota G8 asli selain China , India , Meksiko , Afrika
Selatan, dan Brasil .
Bagi China dan India, populasi yang sangat besar di kedua negara ini (masing-masing dengan
lebih dari 1,2 miliar orang pada September 2015) berarti bahwa pendapatan per kapita akan tetap
rendah bahkan jika salah satu ekonominya melampaui Amerika Serikat dalam PDB keseluruhan.
Ketika PDB per kapita dihitung menurut paritas daya beli (PPP), ini memperhitungkan biaya
hidup yang lebih rendah di setiap negara industri baru. PDB per kapita biasanya juga merupakan
indikator standar hidup di suatu negara.
Brasil, Cina, India, Meksiko, dan Afrika Selatan bertemu setiap tahun dengan negara-negara
G8 untuk membahas topik keuangan dan perubahan iklim, karena kepentingan ekonomi mereka
di pasar global saat ini dan dampak lingkungan, dalam kelompok yang dikenal sebagai G8 + 5 .
MARAKNYA aksi pembajakan produk dan peredaran ilegal tidak hanya menjadi
tantangan Indonesia, tetapi juga permasalahan berskala global. Praktik tersebut menghanguskan
potensi pendapatan dan merusak hak cipta. Berdasarkan laporan International Trademark
Association (Inta) dan The International Chamber of Commerce, nilai ekonomi global dari
pemalsuan dan pembajakan diperkirakan mencapai US$2,3 triliun pada 2022.
Hal itu terungkap dalam diskusi bertajuk "Penanggulangan Peredaran Produk Palsu/Ilegal
sebagai Upaya Perlindungan Konsumen di Indonesia” yang diselenggarkan Masyarakat
lndonesia Anti Pemalsuan (MIAP) bekerja sama dengan Inta di Jakarta, Kamis (15/11). "Untuk
itu perjuangan melawan pemalsuan adalah prioritas utama Inta," ujar Anticountering Advisor
Asia-Pacific INTA, Valentina Salmoiraghi. Baca juga: Krupsi Beras Pemerintah, Pelaksana
BPBD Ditahan Kejari Valentina melanjutkan, kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh tindakan
pembajakan dan pemalsuan produk sangat luar biasa. Ia menyebut perkiraan nilai perdagangan
dari praktik tersebut di seluruh dunia mencapai US$1,13 triliun. Diproyeksikan angka itu
meningkat menjadi US$2,81 triliun pada 2022. Dampak lainnya, kegiatan pembajakan dan
pemalsuan juga mengakibatkan hilangnya 2,6 juta lapangan kerja. Jika upaya penanggulangan
berjalan di tempat, angka pengangguran diprediksi melonjak menjadi 5,4 juta. Forum diskusi
yang dihadiri sekitar 100 orang peserta dari berbagai kalangan, antara lain pelaku sektor industri,
pemegang merek dan anggota Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Dibuka oleh Ketua MIAP,
Justisiari P. Kusumah, forum ini juga menghadirkan Direktur Siber pada Direktorat Tindak
Pidana Siber Mabes Polri, Brigjen Albertus Rahmad Wibowo, sebagai pembicara utama.
Analisis Kompetitif Mengidentifikasi pesaing Anda dan mengevaluasi strategi mereka untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan mereka relatif terhadap produk atau layanan Anda
sendiri.Analisis kompetitif adalah bagian penting dari rencana pemasaran perusahaan Anda.
Dengan evaluasi ini, Anda dapat menetapkan apa yang membuat produk atau layanan Anda unik
– dan karenanya atribut apa yang Anda mainkan untuk menarik target pasar Anda.
Evaluasi pesaing Anda dengan menempatkan mereka dalam kelompok strategis sesuai
dengan seberapa langsung mereka bersaing untuk mendapatkan bagian dari dolar pelanggan.
Untuk setiap pesaing atau kelompok strategis, buat daftar produk atau layanan mereka,
profitabilitas, pola pertumbuhan, tujuan dan asumsi pemasaran, strategi saat ini dan sebelumnya,
struktur organisasi dan biaya, kekuatan dan kelemahan, dan ukuran (dalam penjualan) dari bisnis
pesaing. Jawab pertanyaan seperti:
Cara cepat dan mudah untuk membandingkan produk atau layanan Anda dengan yang serupa
di pasaran adalah dengan membuat grid kompetisi. Di sisi kiri selembar kertas, tuliskan nama
empat atau lima produk atau layanan yang bersaing dengan Anda. Untuk membantu Anda
menghasilkan daftar ini, pikirkan apa yang pelanggan Anda akan beli jika mereka tidak membeli
produk atau layanan Anda.
Di bagian atas kertas, tuliskan fitur dan karakteristik utama dari setiap produk atau layanan.
Termasuk hal-hal seperti target pasar, harga, ukuran, metode distribusi, dan tingkat layanan
pelanggan untuk suatu produk. Untuk suatu layanan, daftarkan calon pembeli, di mana layanan
itu tersedia, harga, situs web, nomor telepon bebas pulsa, dan fitur-fitur lain yang relevan.
Pandangan sekilas ke kisi persaingan akan membantu Anda melihat di mana produk Anda cocok
di pasar secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. DAFTAR PUSTAKA
Rusdin 2002 Internasional: Teori Masalah dan Kebijakan Internasional Business By Rusdin 5
https://www.ayoriset.com/2016/08/kekuatan-keuangan-dalam-bisnis.html?m=1