Anda di halaman 1dari 16

BISNIS INTERNASIONAL

MAKALAH

KEKUATAN PERSAINGAN DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Oleh

Kelompok 7

Shella Dwi Indina Syahputri :1801280012

Dewi Purnama Sari :1801280009

Arya Rizki Pratama :1801280023

Fajar Maulana :18012800

Dosen Pembimbing

Dr. Salman Nasution, S.E.I,MA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS AGAMA ISLAM

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bisnis Internasional yang berjudul
“Kekuatan Persaingan Dalam Bisnis Internasional” makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah “Bisnis Internasional”.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada “Dosen Pebimbing Mata Kuliah,Dr. Salman Nasution,
S.E.I,MA dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun teknik penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagai mana
mestinya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya terhadap penulis.
Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 1 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Cover.....................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................1
C. Manfaat Makalah..............................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Bisnis Internasional...............................2
B. Manfaat Bisnis Internasional............................................3
C. Kekuatan Ekonomi Dalam Bisnis Internasional...............4
D. Kekuatan Keuangan Dan Pengaruhnya Dalam Bisnis Internasional 5-7
E. Persaingan Di Tingkat Makro...........................................8
F. Pemalsuan Dan Pembajakan.............................................11
G. Analisis Kekuatan Kompetitif..........................................12
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................13
B. Daftar Pustaka .................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah perdagangan adalah masalah yang sering diperbincangkan di setiap negara.


Perekonomiansebuah negara erat kaitannya dengan sistem dan pengelolaan aktivitas
perdagangan, baik yang bersifat nasional maupun internasional.Jika melihat sejarahnya,
perdagangan internasional sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Tapi dampak terhadap kepentingan
ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan politik baru dapat dirasakan beberapa abad lalu.
Perdagangan internasional ternyata juga membawa dampak terhadap sektor-sektor lainnya,
seperti mendorong industrialisasi, mempengaruhi kemajuan di bidang transportasi, globalisasi,
serta lahirnya perusahaan multinasional.Perdagangan internasional bisa dikatakan kompleks dan
berbelit-belit jika dibandingkan penyelenggaraan perdagangan di dalam negeri. Hal ini
disebabkan oleh batas-batas politik serta kenegaraan yang akhirnya sedikit menghambat
transaksi perdagangan, misalnya adanya bea, tarif, dan jatah barang impor.

B. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Apa yang dimaksud bisnis internasional?
2.Apa manfaat bisnis internasional?
3.Apa kekuatan ekonomi dalam bisnis internasional?
4.Apa kekuatan keuangan dan pengaruhnya dalam bisnis internasional?

C. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui bagaimana bisnis internasional.
2.Untuk mengetahui bagaimana manfaat bisnis internasional.
3.Untuk mengetahui kekuatan ekonomi dalam bisnis internasional.
4.Untuk mengetahui kekuatan keuangan dan pengaruhnya dalam bisnis internasional.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bisnis Internasional

Bisnis Internasional adalah bisnis yang aktivitas-kegiatannya lewat batas-batasnegara.


Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri,
tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang seperti transportasi, pariwisata,
perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi
massa.
Lainnya:
a. Bisnis Luar Hukum ialah berarti operasi-operasi domestik di dalam sebuah negara asing.
b. Perusahaan Multidomestik ialah Sebuah organisasi dengan cabang di banyak negara,
merumuskan taktik bisnisnya sendiri menurut perbedaan-perbedaan dasar yang dipahami.
c. Perusahaan Global ialah sebuah organisasi yang berusaha untuk membakukan dan memadukan
operasi-operasi di segala dunia dalam segala bidang fungsional
d. Perusahaan Internasional ialah mengacu terhadap bagus perusahaan-perusahaan global maupun
multidomestik.
Bisnis internasional merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari segala bentuk transaksi
komersial yang dilakukan oleh dua negara atau lebih (John D. Daniels, 2013). Pengertian
mengenai bisnis internasional telah dikemukakan oleh banyak ahli seperti berikut.
Rugman dan Hodgetts (1995)
International business is the study of transactions taking place across national borders for the
purpose of satisfying the needs of individuals and organizations.

Griffin dan Pustay (1996)


International Business is any business transaction between parties from more than one country
is part of international business.

Ball dan Wendell (2004) (alih bahasa Syahrizal Noor)

Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara.


Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanukfaturan di luar negeri,
tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang, seperti transportasi, pariwisata,
perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar, dan komunikasi
massa.
B. Manfaat Bisnis Internasional

Bagi banyak perusahaan, keterlibatannya dalam bisnis internasional lebih banyak


dilatarbelakangi oleh motifnya untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Seiring dengan
kondisi tersebut, terlihat semakin banyak industri multinasional yang muncul dan berkiprah
dalam industry, baik di tingkat regional maupun internasional. Sebagai contoh, di Amerika
Serikat, bangkitnya perusahaan multinasional yang muncul dari perusahaan lokal regional di
Amerika Serikat pada tahun 1880-an dan 1890-an terjadi secara bersamaan dengan bangkitnya
perusahaan nasional. Lebih dari itu, kecenderungan yang terjadi adalah perusahaan yang akan
tetap bertahan dan menjadi unggul di abad mendatang adalah perusahaan global. Perusahaan
yang tidak mampu bersaing di pasar global, apabila beruntung, akan diakuisisi oleh perusahaan
yang lebih dinamis. Jika tidak berubah, perusahaan-perusahaan tersebut akan hilang begitu saja.

Saat ini telah terjadi perubahan yang begitu cepat dalam dunia ekonomi. Tidak akan
pernah ada sebuah negara yang hanya memprioritaskan ekonomi nasionalnya sendiri, tanpa
dipengaruhi oleh perdagangan dan investasi luar negeri. Kenyataan ini menunjukkan adanya
pengaruh globalisasi yang tidak pernah mengenal batas. Globalisasi telah menjadi sebuah
fenomena menuju sistem ekonomi global yang terjadi selama beberapa tahun belakangan ini.
Timbulnya kekuatan yang mendorong ekonomi global diawali dengan adanya perkembangan dan
fenomena bisnis besar ataupun kecil. Kekuatan ini menciptakan peluang setiap usaha untuk
memperluas pasarnya, menekan biaya, dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan usahanya
seiring dengan pendapatan yang meningkat dalam pasar global.
Dasar keberhasilan program pemasaran global adalah proses mengkonsentrasikan
berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan
lingkungan. Sebagai contoh, para manajer yang sekarang secara rutin memutuskan bagaimana
memperluas pasar yang terbaik ke pasar luar negeri. Haruskah mereka mengekspor ke pasar dari
tempat usahanya berasal? Haruskah mereka menginvestasikan fasilitas produktif di dalam pasar?
Apakah mereka akan memproduksi sesuatu secara lokal yang kemudian menjual secara lokal
pula? Apakah mereka akan memproduksi di negara ketiga karena harga yang diproduksi lebih
rendah dari usaha dalam negeri mereka? Pada akhirnya, manajer memutuskan dengan cara apa
dan bagaimana menyesuaikan produk yang mereka tawarkan, kebijaksanaan pasar, keberadaan
sumber daya manusia, serta strategi bisnis yang dapat menghubungkan dan menyatukan
perbedaan budaya setiap negara, bahasa, praktik bisnis, dan peraturan pemerintah. Manajer juga
bisa memutuskan perjanjian terbaik untuk mencari pesaing luar negeri yang lebih efisien untuk
masuk ke dalam negerinya (Rusdin, 2002).
C. Kekuatan Ekonomi Dalam Binis Internasional

Globalisasi pasar menjadi cepat terwujud disebabkan beberapa faktor berikut (Rusdin, 2002):
1. diterapkannya secara meluas sistem dan kebijakan perdagangan bebas;
2. perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi dan informasi;
3. terjadinya perubahan peta kekuatan politik dunia akibat hancurnya sosialis komunis,
khususnya di negara Eropa Timur dan eks-Soviet, yang mengakibatkan unggulnya sistem
kapitalis.

Kekuatan yang mendasari bisnis internasional (BI) berorientasi pada management oriented.


Orientasi adalah asumsi atau keyakinan yang sering kali tidak disadari mengenai sifat dunia ini.
Dalam hal ini, ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam BI, yaitu etnosentris,
polisentris, dan geosentris, yang kemudian diperluas menjadi regionsentris.
Etnosentris adalah suatu asumsi atau keyakinan negeri asal sendirilah yang lebih unggul.
Seseorang dengan orientasi ini melihat persamaan dalam pasar dan percaya bahwa produk dan
kebiasaan yang sukses di negeri sendiri yang unggul. Karena itu, harus dipakai di mana-mana.
Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang penting dibandingkan
domestik, terutama dilakukan untuk melempar kelebihan produksi domestik. Rencana untuk
pasar luar negeri dikembangkan di kantor dalam negeri menggunakan kebijakan dan prosedur
yang identik dengan yang dipakai di dalam negeri. Tidak ada riset pemasaran sistematis yang
dilakukan di luar negeri, tidak ada modifikasi produk yang cukup mendasar, dan tidak ada
perhatian yang sungguh-sungguh pada kebutuhan pelanggan di pasar luar negeri.
Polisentris  merupakan kebalikan dari etnosentris, yaitu keyakinan yang didasari bahwa setiap
negara unik dan berbeda-beda. Cara untuh meraih sukses di setiap negara adalah harus dapat
menyesuaikan diri dengan perbedaan unik dari setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak
perusahaan didirikan di pasar luar negeri. Setiap anak perusahaan beroperasi secara independen
dan menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan dengan dasar
negara per negara dengan setiap negara memuanyai kebijakan pemasaran unik sendiri.
Pada geosentris dan regiosentris, perusahaan memandang wilayah regional dan seluruh dunia
sebagai suatu pasar dan mencoba mengembangkan strategi pemasaran terpadu secara regional
atau dunia. Inilah yang disebut pandangan dunia yang melihat persamaan dan perbedaan dalam
pasar dan negara serta mencoba menciptakan strategi global yang benar-benar respontif pada
kebutuhan dan keinginan lokal. Regiosentris merupakan orientasi geosentris yang terbatas pada
suatu wilayah regional
D. Kekuatan Keuangan Dan Pengaruhnya Dalam Bisnis Internasional

Kekuatan keuangan sangat besar mempengaruhi bisnis internasional serta mampu


merubah ekonomi dunia meliputi :resiko nilai tukar mata uang asing, neraca pembayaran
nasional, perpajakan, tarif, kebijakan fiscal, dan moneter,inflasi,serta aturan – aturan akuntansi
bisnis internasional.

Nilai Mata Uang yang berfluktuasi

Berfluktuasinya nilai mata uang dunia dipengaruhi dari beberapa faktor :

• Terlalu besarnya impor suatu Negara yang tidak balancing dgn ekspor yg mempengaruhi
cadangan devisa yg musti di bayarkan dengan kurs AS $

• Adanya jual beli yang terlalu besar mata uang asing dalam AS $ yg berlebih dalam bursa asing
sehingga Negara dalam keadaan defisit

• Pembatasan kuota mata uang asing pada setiap Negara

Perhitungan Kurs Valuta Asing.

Penentuan kurs valuta asing, yaitu Nilai suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata
uang yang umum. Wood, menetapkan nilai AS $ dalam emas sebesar $35 per troy ons, nilai
semua mata uang kemudian juga di nyatakan dalam AS $ sebab di pandang sebagai mata uang
paling kuat dan perekonomian AS berada dalam posisi yang terbaik untuk memimpin bagian
dunia yang keluar dari masalah ekonomi yang di timbulkan oleh perang dunia II.

Dollar Sebagai Mata Uang Utama

Indikasi kecenderungan memakai AS $ sebagai alat pembayaran mata uang asing yang utama :

• merupakan cadangan Devisa dari banyak Negara

• merupakan mata uang sarana ( vehicle currency)yang di gunakan untuk perdagangan


internasional ataupun investasi

• Merupakan mata uang yang di gunakan untuk intervensi (intervention currency )suatu negara
dalam melakukan intervensi pasar valuta asing,dengan cara membeli AS $ sehingga memperkuat
mata uang nya sendiri.
• Sebagai aspek keamananan ( safe haven ) dalam hubungannya dengan dolar AS  konsep politis
sangat berpengaruh di bandingkan dengan kebanyakan Negara lain untuk memiliki pemerintahan
komunis yang mengalami revolusi atau kudeta militer
Kurs atau Nilai Tukar

• KURS SPOT (spot rate )adalah nilai tukar antara dua mata uang untuk perdagangan segera
dengan jangka waktu penyerahan selama dua hari bisnis aktif.
• KURS FORWARD (forward rate )kurs berjangka adalah harga hari ini untuk suatu komitmen
oleh satu pihak guna menyerahkan atau mengambil dari pihak lain, suatu jumlah yang telah di
sepakati dari suatu mata uang,pada suatu tanggal di masa depan nya yang telah di tetapkan. 
• KURS SILANG (cross rate ) kurs langsung yang terjadi antara mata uang non AS $ ; biasa nya
di tentukan dengan membandingkan kurs AS $ dari mata uang lainnya.

Kebijakan Moneter dan Fiskal Mempengaruhi Inflasi

Negara – Negara melaksanakan kebijakan fiscal dan moneter mereka sedemikian rupa
sehingga menyebabkan peningkatan inflasi.Kebijakan yang berhasil memiliki dua hal :
 Kebijakan tersebut menghilangkan pengendalian ekonomi artificial, seperti
pengendalianupah dan harga
 Kebijakan tersebut menerapkan pengendalian fiskal dan moneter,pengendalian tersebut
termasuk pajak yang lebih rendah dan pertumbuhan penawaran uang yang lebih lambat.

Penting nya Inflasi bagi Bisnis

Tingkat inflasi yang tinggi mempersulit perencanaan pengeluaran modal. Misal nya, manajemen
mungkin mengalokasikan AS $ 1 juta untuk sebuah pabrik,tetapi ternyata terpaksa mengeluarkan
dana lebih banyak untuk menyelesaikan pembangunan nya karena pengaruh inflasi.Tingkat
inflasi tingi mendorong di lakukan nya pinjaman ( utang ) sebab pinjaman tersebut akan di bayar
kembali dengan uang lebih rendah nilai nya, tetapi tingkat inflasi yang tinggi juga menghambat
pemberian pinjaman.

Inflasi dan Perusahaan Internasional

Inflasi juga mempengaruhi bisnis internasional, dengan komplikasi bahwa tingkat inflasi
berbeda di Negara berbeda.Manajemen perusahaan internasional harus mencoba untuk
memprediksi tingkat inflasi untuk setiap Negara di mana perusahaan itu berada, tingkat inflasi
komparatif akan mempengaruhi nilai mata uang komparatif ketika mata uang dari negara dengan
tingkat inflasi tinggi melemahkan mata uang dengan tingkat inflasi lebih rendah.Tingkat inflasi
yang lebih tingi akan mengakibat kan harga barang dan jasa yang di hasilkan atau di tawarkan
oleh suatu Negara meningkat dan dengan demikian barang dan jasa tersebut menjadi kurang
kompetitif.
Utang Pemerintah : Negara yang Mengalami Kepailitan

Selama pemberian pinjaman oleh Bank – Bank kepada Negara berkembang pada tahun
70 an,salah seorang pimpinan utama mengatakan “ Negara tidak akan Pailit “. Pernyataan
tersebut terbukti salah, dan kekuatan keuangan baru yang tidak menyenangkan menghantam
bisnis internasional berupa utang pemerintah. Dari sudut pandang IMF dan BIS di sebutkan
bahwa IMF telah mengambil peranan utama dalam mencoba untuk mengatasi krisis ini ketika
muncul, dan BIS juga telah menjembatani perolehan pinjaman sementara IMF bersiap – siap
untuk bertindak karena krisis tersebut begitu penting dan masih mempengaruhi bisnis
internasional.

Penyebab Meningkatnya Utang Negara Berkembang

Penyebab bertambahnya Utang Negara berkembang adalah melonjaknya harga minyak


( impor minyak mentah oleh Negara berkembang rata – rata 16 persen dari total impor Negara
berkembang yang bukan penghasil minyak ) Kenaikan harga minyak membuat Inflasi yang
sudah parah menjadi lebih parah lagi, dan gabungan tersebut menyebabkan terjadinya resesi
dunia.Penurunan dalam harga komoditi non minyak primer, yang merupakan 45 persen dari
ekspor Negara berkembang anggota OPEC merupakan pukulan yang serius bagi ekonomi
Negara berkembang dan kemampuan mereka untuk membayar utangnya yang banyak.

Solusi Masalah Utang

• Solusi Jangka Pendek

Cara mengatasi masalah utang jangka pendek meliputi penjadwalan ulang pembayaran utang
untuk Negara yang tidak mampu membayar sesuai jatuh tempo. Tetapi renegoisasi telah menjadi
semakin sulit, BIS, Bank – bank komersial, dan bank sentral enggan mengucurkan dana
pinjaman nya lebih banyak lagi, dikarenakan sumber daya IMF terbatas

• Solusi Jangka Panjang

Negoisasi kembali utang di sertai dengan program rencana penghematan yang ketat adalah
sebagian dari tahap pertama usaha dunia untuk memecahkan masalah utang, tahap ini
mengakibatkan kemunduran standar hidup dan membatasi pertumbuhan ekonomi dan
ekspor.Tahap kedua memperlihatkan tingkat kesadaran yang semakin besar bahwa kebijakan
penyesuaian jangka pendek saja tidak akan berhasil.
E. Persaingan Di Tingkat Makro

Perdagangan (trade) adalah pertukaran sukarela terhadap barang, jasa, aset, atau uang
antara satu orang atau organisasi dengan yang lain. Oleh karena itu sifatnya sukarela, kedua
pihak dari transaksi tersebut harus meyakini bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari
pertukaran tersebut atau mereka tidak akan melakukannya.Perdagangan Internasional
(Internasional trade) adalah perdagangan antarpenduduk dari dua negara. Penduduk tersebut
dapat berupa individu, perusahaan, organisasi nirlaba, atau bentuk-bentuk asosiasi lainnya.

Mengapa Perdagangan internasional terjadi ? jawabannya secara langsung mengukuti


definisi kita mengenahi perdagangan : Kedua pihak dari transaksi tersebut, yang kebetulan
tinggal dua negara yang berbeda, meyakini bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari
pertukaran sukarela tersebut. Dibalik kebenaran sederhana ini terdapat banyak teori ekonomi,
praktik bisnis, kebijakan pemerintah, dan konflik internasional-topik yang akan kita bahas dalam
bab ini.

Oleh karena itu dari signifikan dalam perdagangan internasional terhadap bisnis, konsumen,
dan pekerjaan, para sarjana telah berusaha mengembangkan teori untuk menjelaskan dan
memprediksi kekuatan-kekuatan yang memotivasi perdagangan tersebut. Pemerintah
menggunakan teori-teori ini ketika mereka ingin mendesain kebijakan yang diharapkan akan
menguntungkan industri dan warga negara mereka. Manajer menggunakan untuk mengidetifikasi
pasar yang menjanjikan dan strategi internasional yang menguntungkan.

 Strategi untuk memasuki pasar persaingan ditingkat Makro

Dalam perdagangan atau dunia bisnis secara internasional perlu adanya cara untuk memilih
dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro maka dengan adanya strategi untuk masuk
dalam persaingan secara kompetitif.

Cara pemilihan dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro :

1. Pertahankan (satu negara) barang nasional basis produksi dan ekspor ke pasar luar negeri,
baik menggunakan saluran distribusi ke depan perusahaan yang dimiliki atau
dikendalikan asing.
2. Lisensi asing untuk menggunakan teknologi perusahaan guna memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk perusahaan.
3. Menggunakan strategi waralaba.
4. Ikuti strategi yang di pakai oleh banyak negara, berbagai pendekatan strategis perusahaan
(mungkin sedikit, mungkin banyak) dari negara ke negara sesuai dengan kondisi lokal
dan berbeda selera dan preferensi pembeli.
5. Ikuti strategi global, dengan menggunakan pendekatan dasarnya strategi yang sama
kompetitif di semua pasar negara di mana perusahaan memiliki suatu kehadiran.
6. Gunakan aliansi strategis atau usaha patungan dengan perusahaan asing sebagai
kendaraan utama memasuki pasar luar negeri.
Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar negeri:

1. Export Strategy

Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar luar negeri
dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri
(domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri adalah
suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan internasional. Keuntungan dari strategi
ekspor ini antara lain meminimumkan risiko dan peryaratan modal dan meminimumkan investasi
secara langsung di negara-negara asing. Suatu strategi ekspor mudah diserang jika biaya-biaya
manufaktur di negara asal lebih besar daripada di negara-negara asing ketika pesaing-pesaing
mempunyai pabrik, selain itu juga melibatkan biaya shipping yang tinggi serta fluktuasi yang
merugikan dan pertukaran nilai tukar mata uang. Strategi ekspor rentan ketika biaya produksi (1)
di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki
tanaman, (2) biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi, atau (3) pergeseran
buruk terjadi pada nilai tukar mata uang.

2. Licensing Strategy

Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak
mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya
keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke
pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi.

3. Franchising Strategy

Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global.
Keuntungan strategi ini antara lain franchises membawa serta biaya-biaya dan risiko dalam
menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk
rekruitmen sumberdaya manusia, pelatihan. Kerugiannya adalah bahwa franchisor harus selalu
menjaga kualitas dari produk tersebut. waralaba asing tidak selalu menunjukkan komitmen yang
kuat untuk konsistensi dan standarisasi terutama ketika budaya lokal tidak menekankan kondisi
sama masalah kualitas.Sementara lisensi bekerja dengan baik untuk memproduksi dan pemilik
teknologi eksklusif, waralaba sering lebih sesuai dengan upaya ekspansi global bertahan dan
perusahaan ritel.

 Contoh dari persaingan ditingkat makro dalam bisnis Internasional

Negara Jepang Mampu bersaing di tingkat Makro.

Selama dekade tahun 1990 an, daya saing Jepang meningkat akibat kenaikan yen terhadap dolar
yang dimanfaatkan oleh Jepang untuk menanamkan modal ke negara-negara Asia, untuk
mengambil keuntungan dari buruh yang murah, lahan dan komponen-komponen pabrik yang
murah. Selanjutnya mengekspor produk murah ke bagian dunia yang lain, termasuk melakukan
impor dari cabang-cabang perusahaan Jepang di Asia tersebut, yangmemungkinkan dapat
bersaing dengan produk AS dan Eropa di negaranya sendiri.
Persaingan Jepang dengan AS, banyak memberikan surplus perdagangan pada Jepang, sehingga
memaksa AS membuat reaksi dengan beberapa kebijakan untuk membuka pintu impor Jepang
terhadap AS. Persaingan Jepang dengan negara-negara Asia, dilakukan dengan strategi
“hollowing out”, yakni perusahaan menutup fasilitas-fasilitas produksinya dan menjadi
organisasi pemasaran dari perusahaan asing, tetapi perusahaan tersebut tetap melakukan fabrikasi
dengan relokasi ke wilayah yang biayanya lebih murah. Strategi ini menciptakan kelompok
regional yang mampu bersaing di tingkat dunia secara makro

Negara-negara Berkembang dan Perekonomian Industri Baru (NIE)

NIC adalah negara yang ekonominya belum mencapai status negara maju tetapi secara
makroekonomi telah melampaui negara-negara berkembang. Negara-negara tersebut masih
dianggap sebagai negara berkembang dan hanya berbeda dari negara berkembang lainnya dalam
hal laju pertumbuhan NIC yang jauh lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih pendek
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya

Karakterisasi NIC lainnya adalah negara-negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi


yang cepat (biasanya berorientasi ekspor ).Industrialisasi yang baru jadi atau sedang
berlangsungmerupakan indikator penting dari sebuah NIC. Di banyak NIC, pergolakan sosial
dapat terjadi terutama karena penduduk pedesaan, atau pertanian, bermigrasi ke kota-kota, di
mana pertumbuhan masalah manufaktur dan pabrik dapat menarik ribuan pekerja. NIC
memperkenalkan banyak imigran baru yang ingin meningkatkan status sosial dan / atau politik
mereka melalui demokrasi yang baru dibentuk dan kenaikan gaji yang akan diperoleh oleh
sebagian besar individu yang mengambil bagian dalam perubahan tersebut.

a. Karakteristik negara industri baru

Negara-negara industri baru dapat meningkatkan stabilisasi dalam status sosial dan ekonomi
suatu negara, memungkinkan orang-orang yang tinggal di negara-negara tersebut untuk mulai
mengalami kondisi kehidupan yang lebih baik dan gaya hidup yang lebih baik. Karakteristik lain
yang muncul di negara-negara industri baru adalah perkembangan lebih lanjut dalam struktur
pemerintahan, seperti demokrasi, supremasi hukum, dan berkurangnya korupsi. Contoh lain dari
gaya hidup yang lebih baik yang dapat dialami orang-orang yang tinggal di negara-negara
tersebut adalah transportasi yang lebih baik, listrik, dan akses yang lebih baik ke air,
dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya dan angka kematian bayi yang rendah.

b. Konteks sejarah

Istilah ini mulai digunakan sekitar tahun 1970, ketika Empat Macan Asia dari Taiwan ,
Singapura , Hong Kong dan Korea Selatan naik menjadi kompetitif secara global dalam ilmu
pengetahuan, inovasi teknologi dan kemakmuran ekonomi serta NIC pada tahun 1970-an dan
1980-an, dengan pertumbuhan industri yang sangat cepat sejak tahun 1960-an; keempat negara
setelah sejak lulus menjadi teknologi tinggi industri negara-negara maju dengan negara
berpenghasilan tinggi kaya . Ada perbedaan yang jelas antara negara-negara ini dan negara-
negara yang sekarang dianggap NIC. Secara khusus, kombinasi dari proses politik terbuka, PNB
per kapita yang tinggi, dan kebijakan ekonomi berorientasi ekspor yang berkembang telah
menunjukkan bahwa negara-negara macan ekonomi Asia Timur ini sekarang tidak hanya
mencapai tetapi melampaui perkembangan teknologi negara-negara maju di Eropa Barat ,
Kanada , Jepang , Australia , Selandia Baru dan Amerika Serikat .

Keempat negara tersebut diklasifikasikan sebagai ekonomi berpenghasilan tinggi oleh Bank
Dunia dan negara-negara maju oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan Badan Intelijen Pusat
AS (CIA). Semua Empat Macan Asia , seperti negara - negara Eropa Barat , memiliki Indeks
Pembangunan Manusia yang dianggap "sangat tinggi" oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa .

c. Arus

Tabel di bawah ini menyajikan daftar negara yang secara konsisten dianggap NIC oleh
penulis dan pakar yang berbeda Turki dan Afrika Selatan diklasifikasikan sebagai negara maju
oleh CIA. Turki adalah anggota pendiri OECD pada tahun 1961 dan Meksiko bergabung pada
tahun 1994. Grup G8 + 5 terdiri dari anggota G8 asli selain China , India , Meksiko , Afrika
Selatan, dan Brasil .

Bagi China dan India, populasi yang sangat besar di kedua negara ini (masing-masing dengan
lebih dari 1,2 miliar orang pada September 2015) berarti bahwa pendapatan per kapita akan tetap
rendah bahkan jika salah satu ekonominya melampaui Amerika Serikat dalam PDB keseluruhan.
Ketika PDB per kapita dihitung menurut paritas daya beli (PPP), ini memperhitungkan biaya
hidup yang lebih rendah di setiap negara industri baru. PDB per kapita biasanya juga merupakan
indikator standar hidup di suatu negara.

Brasil, Cina, India, Meksiko, dan Afrika Selatan bertemu setiap tahun dengan negara-negara
G8 untuk membahas topik keuangan dan perubahan iklim, karena kepentingan ekonomi mereka
di pasar global saat ini dan dampak lingkungan, dalam kelompok yang dikenal sebagai G8 + 5 .

F. Pemalsuan dan Pembajakan

MARAKNYA aksi pembajakan produk dan peredaran ilegal tidak hanya menjadi
tantangan Indonesia, tetapi juga permasalahan berskala global. Praktik tersebut menghanguskan
potensi pendapatan dan merusak hak cipta. Berdasarkan laporan International Trademark
Association (Inta) dan The International Chamber of Commerce, nilai ekonomi global dari
pemalsuan dan pembajakan diperkirakan mencapai US$2,3 triliun pada 2022.

Hal itu terungkap dalam diskusi bertajuk "Penanggulangan Peredaran Produk Palsu/Ilegal
sebagai Upaya Perlindungan Konsumen di Indonesia” yang diselenggarkan Masyarakat
lndonesia Anti Pemalsuan (MIAP) bekerja sama dengan Inta di Jakarta, Kamis (15/11). "Untuk
itu perjuangan melawan pemalsuan adalah prioritas utama Inta," ujar Anticountering Advisor
Asia-Pacific INTA, Valentina Salmoiraghi. Baca juga: Krupsi Beras Pemerintah, Pelaksana
BPBD Ditahan Kejari Valentina melanjutkan, kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh tindakan
pembajakan dan pemalsuan produk sangat luar biasa. Ia menyebut perkiraan nilai perdagangan
dari praktik tersebut di seluruh dunia mencapai US$1,13 triliun. Diproyeksikan angka itu
meningkat menjadi US$2,81 triliun pada 2022. Dampak lainnya, kegiatan pembajakan dan
pemalsuan juga mengakibatkan hilangnya 2,6 juta lapangan kerja. Jika upaya penanggulangan
berjalan di tempat, angka pengangguran diprediksi melonjak menjadi 5,4 juta. Forum diskusi
yang dihadiri sekitar 100 orang peserta dari berbagai kalangan, antara lain pelaku sektor industri,
pemegang merek dan anggota Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Dibuka oleh Ketua MIAP,
Justisiari P. Kusumah, forum ini juga menghadirkan Direktur Siber pada Direktorat Tindak
Pidana Siber Mabes Polri, Brigjen Albertus Rahmad Wibowo, sebagai pembicara utama.

G. Analisis Kekuatan Kompetitif

Analisis Kompetitif Mengidentifikasi pesaing Anda dan mengevaluasi strategi mereka untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan mereka relatif terhadap produk atau layanan Anda
sendiri.Analisis kompetitif adalah bagian penting dari rencana pemasaran perusahaan Anda.
Dengan evaluasi ini, Anda dapat menetapkan apa yang membuat produk atau layanan Anda unik
– dan karenanya atribut apa yang Anda mainkan untuk menarik target pasar Anda.

Evaluasi pesaing Anda dengan menempatkan mereka dalam kelompok strategis sesuai
dengan seberapa langsung mereka bersaing untuk mendapatkan bagian dari dolar pelanggan.
Untuk setiap pesaing atau kelompok strategis, buat daftar produk atau layanan mereka,
profitabilitas, pola pertumbuhan, tujuan dan asumsi pemasaran, strategi saat ini dan sebelumnya,
struktur organisasi dan biaya, kekuatan dan kelemahan, dan ukuran (dalam penjualan) dari bisnis
pesaing. Jawab pertanyaan seperti:

 Siapa pesaing Anda?


 Produk atau layanan apa yang mereka jual?
 Apa pangsa pasar masing-masing pesaing?
 Apa strategi masa lalu mereka?
 Apa strategi mereka saat ini?
 Jenis media apa yang digunakan untuk memasarkan produk atau layanan mereka?
 Berapa jam per minggu yang mereka beli untuk beriklan melalui media yang digunakan
di pasar ini?
 Apa kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing?
 Ancaman potensial apa yang diajukan pesaing Anda?
 Peluang potensial apa yang tersedia bagi Anda?

Cara cepat dan mudah untuk membandingkan produk atau layanan Anda dengan yang serupa
di pasaran adalah dengan membuat grid kompetisi. Di sisi kiri selembar kertas, tuliskan nama
empat atau lima produk atau layanan yang bersaing dengan Anda. Untuk membantu Anda
menghasilkan daftar ini, pikirkan apa yang pelanggan Anda akan beli jika mereka tidak membeli
produk atau layanan Anda.

Di bagian atas kertas, tuliskan fitur dan karakteristik utama dari setiap produk atau layanan.
Termasuk hal-hal seperti target pasar, harga, ukuran, metode distribusi, dan tingkat layanan
pelanggan untuk suatu produk. Untuk suatu layanan, daftarkan calon pembeli, di mana layanan
itu tersedia, harga, situs web, nomor telepon bebas pulsa, dan fitur-fitur lain yang relevan.
Pandangan sekilas ke kisi persaingan akan membantu Anda melihat di mana produk Anda cocok
di pasar secara keseluruhan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas


Negara.Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented.
Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini.
Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu
etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris.

Perdagangan internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti: Perpindahan


barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of goods and
services.Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri
(transfer of capital).Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu
negara. Dalam proses ini pelu adanya pengawasan mekanisme yang sering disebut transfer of
labour.Perpindahan teknologi melalui cara pendirian pabrik-pabrik di negara lain. Kegiatan ini
disebut transfer of technology.Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian
informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang disebut
dengan transfer of data. Lingkungan Domestik, termasuk sosio ekonomi, sosio cultural, politik,
hokum, pemerintahan, persaingan ,fisik, tenaga kerja,keuangan, teknologi. Lingkungan Luar
Negeri, termasuk sosio ekonomik, sosio cultural, politik, tenaga kerja, keuangan, teknologi dan
lingkungan ekonomi.

B. DAFTAR PUSTAKA

Rusdin 2002 Internasional: Teori Masalah dan Kebijakan Internasional Business By Rusdin 5

Rusdin, 2002. Bisnis Teori, Masalah, Kebijakan. Bandung: Alfabeta

Rusdin, 2002. Bisnis Internasional: dalam Pendekatan Praktik. Bandung: Alfabeta

https://www.ayoriset.com/2016/08/kekuatan-keuangan-dalam-bisnis.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai