A. Definisi Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan
pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang
investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari
kenaikan harga saham ataupun sejumlah deviden di masa yang akan datang sebagai
imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Bahkan sebagai
contoh sederhana, waktu yang anda korbankan untuk mempelajari mata kuliah ini juga
merupakan suatu investasi. Anda mungkin harus merelakan waktu bersantai anda bersama
keluarga untuk mempelajari materi dengan harapan memperoleh karier yang sukses di
masa mendatang. Harapan akan masa depan yang lebih baik tersebut merupakan imbalan
atas komitmen waktu dan usaha yang anda lakukan saat ini.
Dalam mata kuliah ini, pembahasan investasi berkaitan dengan pengelolaan aset finansial
khususnya sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities). Aset finansial
adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat
berharga tersebut. Sedangkan sekuritas yang mudah diperdagangkan (marketable
securities) adalah aset-aset finansial yang bisa diperdagangkan dengan mudah dengan
biaya transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya
bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual/retail investors) dan
investor institusional (institusional investors). Investor individual terdiri dari individu-
individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya
terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan
lembaga simpan-pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
B. Tujuan Investasi
Pada dasarnya, tujuan orang melakukan investasi adalah untuk ‘menghasilkan sejumlah
uang’. Namun pernyataan tersebut nampaknya terlalu sederhana, tujuan investasi yang
lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini
adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini
ditambah nilai saat ini (present value) pendapatan masa mendatang.
Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini ataupun
tabungan. Investor yang mengurangi konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan
kelebihan dana untuk ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut, jika
diinvestasikan akan memberikan harapan meningkatnya kemampuan konsumsi investor di
masa datang yang diperoleh dari meningkatnya kesejahteraan investor tersebut.
Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi,
antara lain adalah:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari
waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek lain, seseorang
dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya
akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
C. Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana
mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk memahami
proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar
investasi yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan
investasi. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan
antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return yang
diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya
semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan mengapa tidak semua
investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat return yang paling tinggi.
Di samping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan
tingkat risiko yang harus ditanggung.
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
(expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan
merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return
yang terjadi atau aktual return merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor
pada masa lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya, dia akan mensyaratkan
tingkat return tertentu dan jika periode investasi telah berlalu, investor tersebut akan
dihadapkan pada tingkat return yang sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return
yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang
dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return yang diharapkan dengan
return yang benar-benar diterima (return aktual) merupakan risiko yang harus selalu
dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga dalam berinvestasi, di samping
mempertimbangkan tingkat return, investasi harus selalu mempertimbangkan tingkat
risiko suatu investasi.
Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return
yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi pada umumnya, dan ilmu investasi pada
khususnya terdapat asumsi bahwa investor adalah makhluk yang rasional. Investor
yang rasional tentunya tidak akan menyukai ketidakpastian atau risiko. Sikap investor
terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap
risiko. Investor yang lebih berani akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi,
yang diikuti oleh harapan tingkat return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya,
investor yang tidak mau menanggung risiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan
bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi.
Gambar berikut ini menunjukkan hubungan antara return yang diharapkan dan risiko
pada berbagai jenis aset:
Garis vertikal dalam gambar di atas menunjukkan besarnya tingkat return yang
diharapkan dari masing-masing jenis aset, sedangkan garis horizontal memperlihatkan
risiko yang ditanggung investor. Titik RF pada gambar di atas menunjukkan tingkat
return bebas risiko (risk-free rate). Selanjutnya obligasi pemerintah terlihat
mempunyai risiko yang cenderung rendah dengan tingkat return diharapkan yang juga
tidak terlalu tinggi. Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak
berjangka/futures maka risiko yang ditanggung tergolong sebagai risiko yang tinggi,
dengan tingkat return diharapkan yang tinggi pula.
Pemilihan Strategi Portofolio. Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan
dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi
portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan
penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk
mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi
aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi
Eduardus Tandelilin - Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio - Yogyakarta: BPFE 5
strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan
direfleksikan pada harga saham.
Pemilihan Aset. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin
dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi
portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang
tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan
tertentu dengan tingkat risiko terendah.
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio. Tahap ini merupakan tahap paling akhir
dari proses keputusan investasi. Namun, perlu dipahami bahwa proses keputusan
investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata
hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap
pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling
optimal. Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja
portofolio lainnya melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini biasanya
dilakukan dengan indeks portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja
portofolio yang telah ditentukan dibanding kinerja portofolio lainnya (portofolio
pasar).
CHAPTER 2:
PASAR MODAL
Pasar keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal. Pasar uang terdiri dari dana-
dana yang bersifat jangka pendek atas kelebihan dana masyarakat yang bersifat
sementara serta untuk membiayai keperluan jangka pendek seperti kebutuhan modal
kerja.
Sebelum tahun 2007, Indonesia memiliki dua bursa efek yaitu Bursa Efek
Jakarta (BEJ) yang berlokasi di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang
berlokasi di Surabaya. BEJ lebih fokus pada penyelenggaraan perdagangan
efek yang berbasis saham, sementara BES lebih fokus pada perdagangan efek
yang berbasis surat utang dan derivatif.
Bagi para pemodal yang ingin melakukan perdagangan efek di bursa, dapat
melaksanakannya melalui Perantara Pedagang Efek (Brokerage Firm) dengan
memberikan pesanan jual ataupun beli efek, yang kemudian pesanan tersebut
diteruskan oleh Perantara Pedagang Efek dalam bentuk order jual ataupun
order beli efek ke dalam sistem perdagangan bursa.
2) Oversubscribed
Kondisi dimana total Saham atau Surat utang yang dipesan oleh
investor melebihi jumlah total Saham atau Surat utang yang
ditawarkan. Dalam kondisi ini, terdapat kemungkinan investor
mendapatkan Saham atau Surat utang kurang dari jumlah yang dipesan,
atau bahkan mungkin tidak mendapatkan sama sekali.
Apabila jumlah Saham atau Surat utang yang didapat oleh investor
kurang dari jumlah yang dipesan, atau telah terjadi “oversubscribed”,
maka kelebihan dana investor akan dikembalikan (proses ini sering
disebut dengan “refund”).
Saham atau Surat utang tersebut kemudian didistribusikan kepada
investormelalui Penjamin Emisi dan Agen Penjual.
Proses perdagangan efek di pasar sekunder terjadi di Bursa Efek, dan dibahas
lebih rinci pada topik Sistem, Mekanisme dan Peraturan Perdagangan Efek di
Bursa Efek Indonesia.
I. SISTEM PERDAGANGAN
Sistem perdagangan yang digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Jakarta
Automated Trading System atau biasa disebut JATS yang pertama kali digunakan
sejak tanggal 22 Mei 1995, JATS memiliki fungsi Untuk mengotomasi perdagangan
efek secara real time berdasarkan time priority dan price priority atau biasa juga
disebut dengan continous auction atau lelang berkesinambungan selama waktu
perdagangan. Namun seiring perjalanan waktu untuk mendukung sekaligus
mengantisipasi perkembangan pasar modal Indonesia kedepanya, sejak 14 Mei
2012 Bursa Efek Indonesia telah melakukan pengembangan pada sistem
perdagangan di Bursa, dimana sebelumnya BEI mengunakan sistem perdagangan
JATS-NextG Versi 1.11 menjadi JATS-NextG versi 2.0, pengembangan ini memiliki
beberapa perbaikan dari sistem sebelumnya seperti beberapa fungsi perdagangan
ekuitas, password policy, order management, informasi pasar dan spesifikasi data
feed. Selanjutnya, sebelum mengetahui lebih dalam fungsi dan cara kerja sistem
perdagangan di Bursa Efek Indonesia , maka perlu mengetahui perbedaan antara
Dealer driven Market dan Order driven Market terlebih dahulu.
Pasar order driven adalah pasar dimana seluruh order dari pembeli dan penjual
ditampilkan, dengan rincian pada harga berapa mereka bersedia membeli atau
menjual suatu efek dan banyaknya efek yang bersedia mereka beli atau jual pada
harga tersebut. Jika seseorang memberikan order 1000 saham A pada harga
Rp300 per lembar, order tersebut akan ditampilkan di pasar dan dapat dilihat oleh
pihak- pihak yang memiliki akses informasi tersebut.
Kelebihan sistem ini adalah transparansinya, seluruh order di pasar ditampilkan
beserta harga dimana orang bersedia beli atau jual. Kekurangan pasar order driven
adalah tidak adanya jaminan eksekusi order, sedangkan pada pasar dealer driven
terdapat jaminan tersebut. Contoh Bursa dunia yang mengunakan Order driven
Market seperti Bursa Efek Indonesia , New York Stock Exchange (NYSE), Hong
Kong Stock Exchange (HKSE).
Pasar dealer driven hanya menampilkan tawaran bid dan ask dari market maker,
atau dealer. Para market maker ini akan memberikan harga bid dan ask yang
bersedia mereka terima pada saat itu. Pada pasar ini order untuk 1000 lembar
saham A pada harga Rp300 tidak ditampilkan. Namun demikian, jika terdapat satu
market maker (dealer) untuk saham tersebut, dealer itu akan menampilkan bid
dan ask-nya. Kita dapat membeli dan menjual saham A pada harga-harga tersebut.
Perlu diingat bahwa bid dan ask akan terus berubah tergantung pada permintaan
dan penawaran di pasar.
Meskipun order individual tidak terlihat di pasar dealer driven, market maker akan
memenuhi order investor dari persediaannya sendiri atau mempertemukan
(match) dengan order yang lain. Kelebihan utama dari pasar jenis ini adalah
likuiditasnya karena para market maker diharuskan untuk memenuhi harga yang
di-quote, baik beli maupun jual. Kekurangan utamanya adalah, tidak seperti order
driven, pasar dealer driven tidak transparan. Contoh Penguna Dealer driven Market
adalah NASDAQ dan London Stock Exchange (LSE).
Gambar 2
Milestone Perkembangan Sistem Perdagangan Bursa Efek Indonesia
Gambar 3
Pelaksanaan Perdagangan Secara Remote
Keterangan:
1. Pelaksanaan perdagangan efek di bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS.
2. Perdagangan efek di bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI dengan kata lain baik Traditional
trading, online trading maupun Direct Market Access (DMA) melewati sistem
Online Trading
Online trading adalah sarana sistem perdagangan yang disediakan oleh sejumlah
Anggota Bursa bagi para nasabah-nasabahnya untuk dapat secara langsung
melakukan pesanan beli dan/atau jual efek. Dari Online trading tersebut pesanan
nasabah akan diteruskan oleh Anggota Bursa ke sistem perdagangan Bursa Efek.
Saat ini, belum semua Anggota Bursa memiliki sarana Online Trading. Namun,
untuk Remote trading semua Anggota Bursa telah memilikinya. Online trading
dilakukan menggunakan sistem yang ada di perusahaan efek Anggota Bursa yang
terhubung dengan sistem JATS di bursa, sehingga Anggota bursa dapat
"berkomunikasi" secara langsung dengan JATS di Bursa dari kantor masing-masing
Anggota Bursa.
Dengan Online trading ini, nasabah melalui jaringan internet dapat melakukan
pesanan dimanapun nasabah tersebut berada. Selain dapat melakukan pesanan
jual dan/atau beli efek, posisi efek serta dana yang dimilikinya pun dapat diketahui
secara langsung.
TRANSAKSI EFEK
Tahapan transaksi dalam pasar modal terjadi melalui dua tahapan yaitu (1) pasar primer (primary
market) dan (2) pasar sekunder (secondary market). Pasar primer merupakan pasar yang
memperdagangkan obligasi dan saham yang baru diterbitkan pertama kali oleh emiten kepada
underwriter. Kegiatan pada pasar primer tersebut dikenal dengan IPO (Initial Public Offering) atau
penawaran umum pertama. IPO dilakukan berdasarkan waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer)
sebelum sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder, umumnya IPO dilakukan pada jangka
waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga sekuritas di pasar primer ditentukan oleh penjamin emisi
(underwriter) dan perusahaan yang melakukan penawaran umum (go public) berdasarkan analisis
fundamental perusahaan yang bersangkutan, harga sekuritas yang ditentukan pada pasar perdana bernilai
tetap.
Pasar sekunder merupakan pasar yang memperdagangkan saham dan obligasi antar investor
setelah melewati masa penawaran di pasar primer. Setelah saham dan obligasi dibeli investor dari emiten
melalui underwriter, investor menjual kembali saham dan obligasi kepada investor lainnya, baik dengan
tujuan mengambil untung dari kenaikan harga (capital gain) maupun menghindari kerugian (capital loss).
Harga sekuritas pada pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspektasi pasar. Pada pasar sekunder
investor dapat membeli dan menjual sekuritas setiap saat, dengan demikian pula pasar sekunder berguna
sebagai tempat untuk menghimpun dana investor baik perseorangan maupun lembaga
Investor dapat membuka rekening di Perusahaan Efek dengan cara mengisi dokumen-dokumenyang
diperlukan. Secara umum, Perusahaan Efek biasanya mewajibkan investor untuk menyetorkan sejumlah
dana tertentu sebagai jaminan dalam proses penyelesaian transaksi. Transaksi diawali dengan
memberikan perintah jual dan/atau perintah beli ke Perusahaan Efek. Perintah tersebut dapat diberikan
lewat telepon atau perintah secara tertulis. Perintah tersebut harus berisikan nama saham, jumlah yang
akan dijual dan/atau dibeli, serta berapa harga jual dan/atau harga beli yang diinginkan. Perintah tersebut
selanjutnya akan diverifikasi oleh Perusahaan Efek bersangkutan. Selanjutnya, perintah tersebut
dimasukkan ke dalam sistem perdagangan di Bursa Efek. Semua perintah jual dan/atau perintah beli dari
seluruh Perusahaan Efek akan dikumpulkan di Bursa Efek dalam sistem yang disebut JATS (Jakarta
Automatic Trading System).
Ketentuan mengenai Transaksi Efek secara umum diatur didalam Peraturan No. III.A.10 tentang
Transaksi Efek.
14
Modul Hukum & Etika | Mohamad Samsul - Pasar Modal & Manajemen Portofolio - Erlangga
A.2 Transaksi Menurut Pembiayaan
1. Transaksi Regular
Definisi: Transaksi efek yang dilakukan nasabah di pasar sekunder tanpa pembiayaan dari
perusahaan efek.
Persyaratan:
a. Telah membuka rekening efek (bagi nasabah retil) atau memiliki perjanjian tertulis (bagi
nasabah Kelembagaan) di Perusahaan Efek
b. Memiliki kecukupan dan ketersediaan dana dan efek.
2. Transaksi Margin
Jenis transaksi lain-lain
a. Pinjam-meminjam efek
b. Transaksi repo/reverserepo
15
Modul Hukum & Etika | Mohamad Samsul - Pasar Modal & Manajemen Portofolio - Erlangga
16
Modul Hukum & Etika | Mohamad Samsul - Pasar Modal & Manajemen Portofolio - Erlangga
17
Modul WPPE | MPE
1. Penawaran Umum(Go-Public)
Perusahaan yang membutuhkan dana untuk kegiatan usahanya dapat
menghimpun dana dari masyarakat melalui penjualan efek di Pasar Modal. Hal
ini dilakukan melalui suatu mekanisme yang disebut penawaran umum.
Perusahaan yang menjual atau menawarkan efek biasa disebut dengan Emiten
atau Issuer.
Secara umum yang dimaksud dengan penawaran umum perdana suatu saham
atau sering pula disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau go
public adalah suatu kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Emiten
(perusahaan yang go public) kepada masyarakat atau para pemodal berdasarkan
tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal serta peraturan Bapepam-LK
No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum
sebagai peraturan pelaksanaan.
b) Penjamin Emisi
Pihak yang paling banyak terlibat membantu emiten dalam rangka
penerbitan saham. Penjamin emisi adalah perusahaan efek yang
menjembatani calon emiten dengan pasar modal. Bersama dengan calon
emiten, perusahaan efek ini menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik,
perusahaan penilai (appraisal), konsultan hukum, dan notaris. Kegiatan
penjamin emisi antara lain adalah membantu menyiapkan prospektus dan
memberikan penjaminan atas penerbitan saham.
Izin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek berlaku juga sebagai izin usaha
Perantara Pedagang Efek. Sedangkan izin usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek tidak dapat digunakan untuk melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek
d) Penilai
Pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan,sehingga
nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya (kinerja keuangan
dan operasional) dapat ditentukan harga saham yanglayak saat go public.
e) Konsultan hukum
Pihak yang bertugas untuk memberikan pendapat dari segi hukum yaitu
melakukan audit atas aspek hukum dari bisnis, aset, dan berbagai produk
hukum yang pernah dan akan dikeluarkan oleh perusahaan.
f) Notaris
Pihak yang bertugas untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar,
akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum, dan notulen-
notulen rapat.
c) Perusahaan Publik
Adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki oleh 300 (tigaratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.
3.000.000.000, - (tiga milyar rupiah) atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
d) Penawaran Umum
Adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan untuk menjual efek
kepada masyarakat dengan menggunakan media massa atau ditawarkan
kepada lebih dari 100 (seratus) pihak atau telah dijual kepada lebih dari
50 (limapuluh) pihak dalam batas nilai dan waktu tertentu. Berdasarkan
peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, untuk bisa melaksanakan Penawaran
Umum, calon emiten harus menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan
dokumen pendukungnya kepada OJK sesuai ketentuan dan peraturan
OJK. Pernyataan Pendaftaran tersebut harus sudah menjadi efektif.
Emiten bertanggung jawab atas kelengkapan dan kebenaran informasi
yang diungkapkan dalam Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya. Hal ini juga berlaku bagi pihak-pihak yang memberikan
pendapat, keterangan, dan atau persetujuan terhadapnya yang dimuat
di Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya.
e) Prinsip Keterbukaan
Adalah pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik,
dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang ini untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh
informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan
atau harga dari efek tersebut.
f) Prospektus
Adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum
dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
Informasi yang sekurang-kurangnya harus diungkapkan adalah:
1) Uraian tentang penawaran umum
2) Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum
3) Analisis dan pembahasan oleh manajemen
4) Risiko usaha
5) Keterangan tentang emiten
6) Kegiatan dan prospek usaha dari emiten
7) Ikhtisar data keuangan penting
8) Anggaran dasar
9) Persyaratan pemesanan pembeliaN
Gambar 2
Contoh Penawaran Umum Perdana Saham Garuda
Gambar 3
Contoh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada Prospektus
Penawaran Umum Saham Garuda
Gambar 4
Jadwal Penawaran Umum
Gambar 5
Proses dalam Penawaran Umum
Persiapan
• RUPS Pendaftaran Penawaran Pencatatan
• Menunjuk Penjamin • Prospektus Ringkas •Initial Public Offering • Papan Utama
Emisi dan Profesi • Dokumen •Tahap paling penting • Papan
Penunjang Pasar pendukung dalam pengumpulan Pengembangan
Modal modal perusahaan
• Pihak ketiga dari publik
mengolah data
perusahaan
A. Tahap Persiapan
Tahap awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang paling awal, perusahaan
yang akan menerbitkan saham (calon emiten) terlebih dahulu melakukan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para
pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.
Gambar
24
Gambar 7
Alur Proses Penawaran Umum – Setelah Efektif
Jumlah saham yang dimiliki oleh Jumlah saham yang dimiliki oleh
pemegang saham yang bukan pemegang saham yang bukan
merupakan Pemegang Saham Pengendali merupakan Pemegang Saham
(minority shareholders) setelah Pengendali (minority shareholders)
Penawaran Umum atau perusahaan yang setelah Penawaran Umum atau
sudah tercatatdi Bursa Efek lain atau perusahaan yang sudah tercatat di
bagi Perusahaan Publik yang belum Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan
tercatat di Bursa Efek lain dalam periode Publik yang belumtercatat di Bursa
5 hari bursa sebelum permohonan Efek lain dalam periode 5 hari bursa
pencatatan,sekurang-kurangnya sebelumpermohonan pencatatan,
100.000.000 saham atau 35% dari sekurang-kurangnya 50.000.000
modal disetor (mana yanglebih kecil). saham atau 35% dari modal disetor
(mana yang lebih kecil).
CHAPTER 3:
PASAR MODAL INDONESIA
C. BAPEPAM LK
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK)
adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas
membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
lembaga keuangan.
D. Fungsi BAPEPAM LK
1) Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan
sekunder
Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
2) Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar
modal;
3) Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan
Publik;
4) Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
5) Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
E. BAPEPAM
Pada waktu Pasar Modal dihidupkan kembali tahun 1976, dibentuklah Bapepam,
singkatan dari Badan Pelaksana Pasar ModalBapepam (Badan Pengawas Pasar
Modal) adalah badan pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal. Bapepam dibentuk
dengan tujuan untuk mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur,
wajar, efisien danmelindungi kepentingan permodalan di Indonesia.
G. OJK
Sebagai upaya reformasi di sektor keuangan, berdasarkan amanat dari Pasal 34 UU
No. 3/2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 23/ 1999 tentang Bank
Indonesia (BI), pemerintah membentuk lembaga pengawas sektor jasa keuangan
yang independen.Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan
bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1.
OJK dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh Presiden dan mempunyai tugas
dan fungsi untuk melakukan pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap seluruh kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal,
dan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).
Lembaga yang mulai berfungsi pada tanggal 31 Desember 2012 ini berperan dalam
menggantikan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan di Pasar Modal yang selama
ini dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal serta Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK).
H. Tugas OJK
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
4. Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Self Regulatory Organization (SRO) adalah suatu organisasi yang melaksanakan tingkat
tertentu dari kewenangan penerapan aturan (regulator) di industri Pasar Modal.
Kewenangan regulator dapat diterapkan sebagai pelengkap dari peraturan pemerintah yang
ada dan tidak selalu merupakan bentuk pengalihan kewenangan dari pemerintah. SRO
memiliki peraturan dan ketentuan yang mengikat bagi pelaku pasar modal sebagai fungsi
pengawasan untuk mencegah praktik perdagangan yang dilarang. Lembaga SRO di Pasar
Modal Indonesia adalah PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Kustodian Sentral Efek
Indonesai (KSEI) dan PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
A. Bursa Efek
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka (UUPM Pasal 1). Berdasarkan PP 45/1995 Pasal 5,
pemegang saham bursa minimal 50 Anggota Bursa (AB) dan maksimal 200 AB.
Kegiatan BEI dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bursa Efek Indonesia antara lain
untuk:
1) Meningkatkan sistem atau sarana perdagangan Efek;
2) Meningkatkan sistem pembinaan dan pengawasan terhadap anggota BursaEfek;
3) Mengembangkan sistem pencatatan Efek yang efisien;
4) Mengembangkan sistem kliring dan penyelesaian Transaksi Bursa;
5) Meningkatkan sistem pelayanan informasi; kegiatan pengembangan Pasar
Modal, termasuk kegiatan promosi dan penelitian; dan
6) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Pasar Modal.
LKP adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Saat ini, PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) adalah pihak
yang telah mendapatkan izin sebagai LKP untuk melaksanakan kegiatan kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Pengertian kliring yang dimaksud adalah proses penentuan hak dan kewajiban efek
dan/atau dana Anggota Bursa, yang timbul dari transaksi efek yang dilakukannya di
bursa efek. Sedangkan penjaminan penyelesaian transaksi bursa adalah merupakan
kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban efek dan/atau dana Anggota Bursa yang timbul
dari transaksi bursa.
Dalam praktiknya, data transaksi efek yang terjadi di Bursa akan dikirim ke LKP untuk
kemudian dilakukan proses Kliring, sehingga Anggota Bursa dapat mengetahui hak dan
kewajiban efek dan/atau dananya masing-masing pada setiap hari bursa, untuk
kemudian diselesaikan pada tanggal penyelesaian.
Bisnis Motif
1. Nir Laba (Non Profit Motive)
2. Tidak membayar dividen (No Dividend Payment)
3. Keuntungan untuk operasional dan pengembangan
Sumber Pendapatan
1. Fee jasa Kliring Transaksi Bursa
2. Fee jasa Pinjam Meminjam Efek
3. Fee jasa pengelolaan Dana Jaminan
Jenis Layanan
1. Layanan Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur,
wajar dan efisien
2. Jasa Pinjam Meminjam Efek (Securities Lending and Borrowing)
3. Pelayanan jasa KPEI diberikan kepada Anggota Bursa Efek dan partisipan lainnya
(seperti Bank Kustodian)
Novasi adalah Pengalihan hubungan hukum antara AB Jual dengan AB Beli menjadi
hubungan hukum antara AB Jual dengan KPEI dan AB Beli dengan KPEI.
Pemegang Rekening
(Perusahaan Efek & Bank Kustodian)
Untuk jasa sebagai berikut:
1. Penyimpanan Efek untuk Efek tanpa warkat
2. Pemindahbukuan Efek untuk transaksi bursa & transaksi di luar bursa
3. Penerimaan hasil Corporate Action
4. Laporan-laporan: laporan saldo & mutasi Efek, informasi CorporateAction
Fasilitas AKSes
1. Fasilitas yang diberikan kepada investor untuk dapat langsung melihat
portofolio yang dimilikinya ke dalam sistem KSEI.
2. Fasilitas AKSes adalah sarana informasi yang disediakan untukpara
investor di website KSEI, yang memberikan akses langsung bagi
Kewajibannya:
a. Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk
kepentingan sendiri.
b. Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau
menjual efek wajib memperhatikan keuangan nasabah dan maksud serta
tujuan investasi dari nasabah.
c. Membubuhi jam, hari dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada
formulir pemesanan.
d. Memberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhirnya hari bursa
setelah dilakukan transaksi.
e. Menerbitkan tanda terima setelah menerima efek atau uang dari nasabah.
f. Menyelesaikan amanat jual / beli dari pemberi amanat.
g. Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan pemodal.
h. Memberikan saran kepada para pemodal.
Kewajibannya:
a. Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi
b. Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau hubungan
lain yang bersifat material antara perusahaan efek dengan emiten.
Ada 2 macam perjanjian penjaminan yaitu kontrak penjaminan emisi Efek dapat
Terdapat pihak yang melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi yang tidak diwajibkan untuk
memperoleh izin usaha sebagai Perusahaan Efek, yaitu untuk Efek utang dengan
jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun, sertifikat deposito, polis asuransi, Efek yang
diterbitkan atau dijamin Pemerintah Indonesia, atau Efek lain sesuai ketentuan OJK
2. Bank Kustodian
Adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan
efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya (UUPM Pasal 1).
Jasa yang diberikan meliputi:
a. Menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi surat-surat berharga
(Efek)
b. Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat
c. Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk kepentingan
pihak yang diwakilinya.
d. Mengamankan pemindahan efek.
e. Menagih dividen, bunga surat utang, dan hak-hak lain yang berkaitan
dengan surat berharga yang dititipkan.
3. Wali Amanat
Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang (Pasal 1
UUPM). Kegiatan usaha sebagai wali amanat dapat dilakukan oleh Bank Umum dan
pihak lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah, dan wajib terlebih dahulu
terdaftar di Bapepam-LK (Pasal 50 UUPM).
4. Pemeringkat Efek
Pihak yang melakukan penilaian kemampuan membayar kembali surat utang serta
Materi Pelatihan WPPE 37
Modul WPPE | MPE
2) Fungsi Pembukuan dan Keuangan, dilakukan dengan ketentuan antara lain sebagai
berikut:
a. membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh transaksi
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum;
b. membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh transaksi
dan kegiatan sehubungan dengan Dana Perlindungan Pemodal sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan terpisah dari pencatatan dan pembukuan
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal;
c. memastikan bahwa pencatatan dan pembukuan dalam (a) dan (b) tersebut
terselenggara dan tersimpan dengan baik sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
d. menyusun laporan keuangan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan ketentuan catatan atas
laporan keuangan paling sedikit wajib memuat hal-hal sebagai berikut:
i. pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak terafiliasi dengan
direkturdan komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal;
ii. pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak terafiliasi dengan
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal; dan
iii. pengeluaran biaya berupa gaji, manfaat lain, dan fasilitas yang
diberikan kepada direktur dan komisaris Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal
e. melakukan kegiatan perbendaharaan, antara lain menerima dana dan memungut
iuran Dana Perlindungan Pemodal dan mengeluarkan biaya yang terkait dengan
Dana Perlindungan Pemodal;
Semua profesi yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib terlebih dahulu
terdaftar di OJK. Setiap profesi penunjang pasar modal wajib mentaati kode etik dan
standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi masing- masing, dan dalam
melakukan kegiatan usaha di pasar modal, profesi penunjang pasar modal wajib
memberikan pendapat atau penilaian yang independen.
D.5. Investor
1. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak Perusahaan Sekuritas, yaitu
formulir Pembukaan Sub Rekening Efek dan formulir Rekening Dana Investor
(RDI).
2. Memberikan dokumen yang diperlukan, yaitu foto copy KTP yang berlaku dan
NPWP serta fotocopy bagian depan buku tabungan yang akan didaftarkan dalam
formulir Pembukaan Sub Rekening Efek.
3. Setoran dana awal ke rekening di bank RDI atas nama calon investor saham.
Masing-masing broker menentukan deposit berbeda-beda (dimulai dari
Rp100.000,-).
4. Setelah disetujui, selanjutnya kita sudah siap bertransaksi
pinjaman, perusahaan juga membayar bunga pinjaman atau kupon bunga secara
periodik.
3. Reksa Dana
Merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian
untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai
keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang terbatas. Reksa Dana juga diharapkan dapatmeningkatkan peran pemodal lokal
untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar
Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
4. Derivatif
Derivatif adalah produk turunan dari underlying asset, dalam hal ini saham. Contoh
produk yang termasuk dalam jenis derivatif adalah futures dan option.
(Setiap instrumen pasar modal di atas akan dijelaskan lebih lengkap pada bab
selanjutnya)
Perdagangan di BEI didasarkan pada sistem order yang artinya investor harus
menghubungi perusahaan sekuritas, membuat perjanjian tertulis dan membuka
Rekening Efek atas namanya. Perusahaan sekuritas kemudian menjalankan order yang
diminta nasabah. Sebuah perusahaan sekuritas juga dapat melakukan transaksi
pembelian dan penjualan saham atas nama mereka sebagai bagian dari portofolio
perusahaan.
Gambar 1
Mekanisme Perdagangan Efek Di Bursa
c. Kontrak harus disimpan dalam arsip pada bagian pemasaran, dilengkapi dengan
dokumen :
i. Identitas nasabah termasuk nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimili dan
NPWP.
ii. Surat kuasa dari nasabah yang berbentuk badan hukum yang memberikan
wewenang kepada pejabat tertentu dari badan hukum tersebut untuk
memberikan instruksi kepada Perusahaan Efek sehubungan dengan rekening
Efek nasabah tersebut;
iii. Dokumen yang diperlukan dalam rangka pemindahan Efek;
iv. Surat kuasa dari nasabah yang memberikan wewenang kepada Pihak ketiga
untuk memberikan instruksi kepada Perusahaan Efek sehubungan dengan
rekening Efek nasabah;
v. Kontrak pengelolaan Reksa Dana yang memberikan kewenangan kepada
ManajerInvestasiuntuk memberikan instruksi yang berhubungan dengan
Rekening Efek Reksa Dana; dan
vi. Formulir untuk nasabah orang perseorangan sekurang-kurangnya memuat:
1. pekerjaan;
2. status perkawinan;
3. tujuan investasi; dan
4. keadaan keuangannya
2. Verifikasi Data Nasabah (pembahasan lebih rinci terdapat pada modul Hukum dan
Etika Bagian C poin g; peraturan Bapepam-LK nomor V.D.10 atau POJK NO. 22 Tahun
2014)
3. Setelah Melakukan Verifikasi data Sesuai dengan Peraturan OJK N0. 22 Tahun 2014
Perihal Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan
a. Sekuritas berkewajiban untuk membuatkan Sub-rek efek dan SID atas nama
nasabah tersebut.
b. pemberian kuasa oleh Nasabah kepada Partisipan untuk membuka Sub Rekening
Efek dan pembuatan nomor tunggal identitas pemodal (single investor
identification) untuk Nasabah.
c. kewajiban Partisipan untuk melaksanakan kuasa pembukaan Sub Rekening Efek
dan pembuatan nomor tunggal identitas pemodal (single investor identification)
peraturan KSEI nomer 3.C.7
Bagi Investor
1. Sebelum melakukan transaksi, investor terlebih dahulu harus menjadi nasabah
perusahaan efek atau kantor broker (anggota bursa).
2. Untuk dapat melakukan perdagangan melalui BEI adalah perusahaan efek harus
melakukan pembukaan rekening. Investor dapat melakukan order jual atau beli
setelah investor disetujui menjadi nasabah di perusahaan efek yangbersangkutan.
3. Untuk pemenuhan hak Nasabah Anggota Kliring dari Anggota Kliring, KPEI melakukan
pemindahbukuan Efek Bersifat Ekuitas dan atau uang dari Rekening Serah Terima
Anggota Kliring ke Sub Rekening Efek Jaminan Nasabah Anggota Kliring yang
bersangkutan selambat -lambatnya pukul 13.30 WIB pada tanggal penyelesaian yang
ditetapkan dalam DHK.
4. Anggota kliring atau anggota bursa dengan posisi buy wajib menyerahkan uang ke
Rekening Serah Terima Anggota Kliring selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB pada
tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam Daftar hasil kliring.
5. Dalam hal Anggota Kliring Gagal Bayar, maka KPEI berhak melakukan hal-hal sebagai
berikut yakni menjual Efek yang berada dalam Rekening Jaminan Anggota Kliring dan
memberikan konfirmasi kepada Anggota Kliring yang bersangkutan mengenai hasil
penjualan Efek dimaksud; selanjutnya dapat mencairkan dan atau menjual Anggunan
yang di jaminkan Anggota Kliring yang bersangkutan kepada KPEI. Dan juga carry
forward atau offsetting hak/kewajiban hari berikutnya, hal ini tercantum pada
Peraturan KPEI No.2-5 poin 4.
6. Dalam hal Anggota Kliring Gagal serah, atau tidak dapat memenuhi sebagian atau
seluruh kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas terkait pemenuhan kewajiban Anggota
Kliring kepada KPEI, Anggota Kliring wajib mengganti kewajiban serah Efek Bersifat
Ekuitas yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang pengganti (Alternate
cash settlement) kepada KPEI sebesar 125% (seratus dua puluh lima persen) dari
harga tertinggi atas Efek Bersifat Ekuitas yang sama di pasar reguler dan negosiasi di
hari penyelesaian saham tersebut atau pada sesi I pasar reguler di hari penyelesaian
saham tersebut.
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan
(round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) Efek. Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak around lot).
Pasar Reguler
Pasar reguler adalah pasar dimana perdagangan efek di bursa dilaksanakan
berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS yang
berlangsung pada dua sesi perdagangan dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari
bursa ke-2 setelah terjadinya transaksi bursa (T+2).
Pasar Tunai
Pasar Tunai adalah pasar dimana perdagangan efek di Bursa dilaksanakan
berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek melalui JATS yang
berlangsung hanya pada sesi pertama saja dari dua sesi perdagangan setiap
harinya yang berlangsung di Bursa Efek. Penyelesaiannya dilakukan pada hari
bursa yang sama dengan terjadinya transaksi bursa (T+0).
Pasar Negosiasi
Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan saham di bursa dilaksanakan
menggunakan satuan lembar berdasarkan kesepakatan antara penjual dan
pembeli tanpa harus mengacu pada besaran fraksi harga. Penyelesaiannya dapat
dilakukan sesuai kesepakatan, atau T+0 khusus untuk hari bursa terakhir
perdagangan HMETD dan maksimal T+2 jika kedua belah pihak tidak menetapkan
waktu penyelesaian.
2. Dalam hal harga pembukaan tidak terbentuk, maka tawar menawar, persentase
Auto Rejection, dan patokan harga Auto Rejection pada sesi perdagangan di pasar
reguler dan pasar tunai berpedoman pada:
a. Harga previous untuk saham yang sudah diperdagangkan di bursa;
b. Harga Teoretis Hasil Tindakan Korporasi untuk saham Perusahaan Listing
yang melakukan tindakan korporasi (corporate action);
c. Harga perdana untuk saham Emiten yang pertama kali diperdagangkan di
Bursa;
3. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS
diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas harga (price priority), dalam
arti permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap
permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada
harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga
yang lebih tinggi.
4. Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama,
JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang
diajukan terlebih dahulu (time priority).
5. Sebelum transaksi bursa terjadi, Anggota Bursa Efek (AB) dapat mengubah atau
membatalkan penawaran jual dan atau permintaan beli yang sudah dimasukkan ke
JATS, dengan ketentuan:
a. Pengurangan jumlah efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada
permintaan beli untuk tingkat harga yangsama tidak mengakibatkan hilangnya
prioritas waktu.
b. Penambahan jumlah efek baik pada penawaran jual maupun permintaan beli
untuk tingkat harga yang sama dilakukan dengan memasukkan penawaran jual
maupun permintaan beli baru ke JATS dan diperlakukan sama dengan
penawaran jual maupun permintaan beli baru.
6. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang belum diperjumpakan oleh
JATS (open order) di Sesi II, akan dilanjutkan secaraotomatis ke perdagangan sesi
Pre-closing oleh JATS
Di Pasar Negosiasi
1. Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses
tawar-menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antar Anggota Bursa
Efek (AB) atau antar nasabah melalui satu AB atau antara nasabah dengan AB
yang selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar-menawar tersebut diproses melalui
JATS
2. Hasil kesepakatan tawar-menawar yang terjadi dan mengikat menjadi Transaksi
Bursa saat dikonfirmasikan oleh AB yang menjadi lawan transaksi (counter party)
3. Anggota Bursa Efek yang belum mempunyai lawan transaksi di Pasar Negosiasi
dapat menyampaikan informasi mengenai penawaran jual dan atau permintaan beli
Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi melalui tampilan informasi (advertising)
4. Anggota Bursa Efek yang memberikan informasi penawaran jual dan atau
permintaan beli melalui tampilan informasi dapat mengubah atau membatalkan
penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut
5. Apabila Harga Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi hasil kesepakatan berada di luar
batasan Auto Rejection yang ditetapkan di Pasar Reguler, maka Anggota Bursa
Efek yang bersangkutan harus melaporkan kepada Bursa alasan dan tujuan
dilakukannya transaksi dimaksud, dalam jangka waktu paling lambat hari Bursa
berikutnya, menggunakan kecuali untuk saham dengan Harga minimum yang
berlaku di Pasar Reguler dan Tunai yaitu sebesar Rp50 (lima puluh rupiah)
Gambar 2
Jam dan Sesi Perdagangan
Efektif per hari Senin, 3 April 2023
1. Sesi Pre-opening
Perdagangan di pasar reguler dimulai dengan sesi pre-opening pada setiap hari
perdagangan. Dalam sesi tersebut dimasukkan order jual dan beli untuk membentuk
harga pre-opening.
Fraksi Harga
Fraksi Harga Merupakan satuan perubahan harga yang digunakan dalam melakukan
penawaran jual atau permintaan beli.
Gambar 3
Fraksi Harga
Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS
adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila
Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara
otomatis akan ditolak oleh JATS (Auto Rejection).
Batasan Auto Rejection yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima
puluh rupiah)
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh
lima perseratus) di atas dan lebih dari 10% (sepuluh persen) di bawah Acuan
Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp 50,- (lima puluh rupiah) sampai
dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah).
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima
perseratus) di atas dan lebih dari 10% (sepuluh persen) di bawah Acuan Harga
untuk Saham dengan rentang harga Rp 200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan
dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh
perseratus) di atas dan dan lebih dari 10% (sepuluh persen) di bawah Acuan
Harga untuk Saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
Auto Rejection diatas diberlakukan sejak tanggal 25 Agustus 2015 sesuai dengan
Keputusan direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00096/BEI/08-2015 dan tercantum
dalam peraturan Perdagangan II-A Perihal mekanisme perdagangan efek.
Dalam pelaksanaan perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai, maka JATS akan melakukan Auto Rejection, apabila:
1) Volume penawaran jual atau permintaan beli Efek Bersifat Ekuitas lebih dari
50.000 (lima puluh ribu) lot atau 5% (lima perseratus) dari jumlah Efek yang
tercatat di Bursa (mana yang lebih kecil).
2) Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau
terendah di Pasar Reguler dan Pasar Tunai atas saham yang dimasukkan ke
JATS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan di atas ditetapkan berdasarkan
pada:
a. Harga Pembukaan di Pasar Reguler untuk perdagangan saham di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai;
b. Harga Previous apabila Harga Pembukaan tidak terbentuk;
c. Harga Teoritis Hasil Tindakan Korporasi untuk saham PerusahaanTercatat
yang melakukan Tindakan Korporasi; atau
d. Harga perdana untuk saham Perusahaan Tercatat yang pertama kali
e. diperdagangkan di Bursa
3) Penerapan Auto Rejection untuk perdagangan saham hasil Penawaran Umum
yang pertama kali diperdagangkan di Bursa (perdagangan perdana) ditetapkan
sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan Auto Rejection yang telah
ditentukan
Gambar 4
Auto Rejection
H. Penghentian Perdagangan
Dalam rangka menjaga terlaksananya perdagangan efek yang teratur, wajar dan
efisien, bursa dapat melakukan:
1. Penghentian sementara pelaksanaan perdagangan efek di bursa, dalam hal:
a. permasalahan teknis pada JATS dan atau sistem Remote trading yang
diakibatkan oleh:
i. Data application / system error
ii. Kapasitas mesin perdagangan penuh
iii. Rusak mesin perdagangan
iv. Terputusnya jaringan Remote trading
v. Permasalahan teknis pada JATS dan dan infrastruktur pendukungnya
b. Terjadinya permasalahan teknis pada sistem kliring dan penjaminan KPEI dan
atau sistem penyimpanan dan penyelesaian KSEI yang mengakibatkan tidak
dapat dilakukan proses penjaminan dan atau penyelesaian Transaksi Bursa;
c. Terjadinya kepanikan pasar dalam melakukan transaksi jual dan atau beli yang
mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan
yang sangat tajam paling lama 1 (satu) sesi perdagangan. Dalam hal
penghentian melebihi 1 (satu) sesi perdagangan, maka Bursa akan melakukan
penghentian sementara setelah mendapat persetujuan Bapepam dan LK
d. Bencana, antara lain: gempa bumi, banjir, kebakaran
e. Terjadinya gangguan keamanan, sosial dan politik, antara lain: pemberontakan,
ledakan bom, kerusuhan, huru-hara, sabotase, pemogokan dan epidemic
f. Terjadinya gangguan pada infrastruktur sosial seperti jaringan listrik,
telekomunikasi dan transportasi
2. Penghentian sementara pelaksanaan perdagangan atas suatu Efek tertentu di Bursa
apabila terjadi pergerakan harga yang tidak wajar atas Efek tersebut
3. Jika penghentian sementara terjadi, maka transaksi Bursa yang sudah terjadi
sebelum dihentikannya perdagangan tetap berlaku kecuali apabila terdapat
inkonsistensi data, kesalahan data dan atau hilangnya data Transaksi Bursa pada
JATS yang disebabkan karena tidak berfungsinya JATS
4. Bursa menghentikan sementara perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
dan atau Waran apabila perdagangan saham yang mendasari diterbitkannya Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran tersebut dihentikan sementara
5. Untuk menjaga kelangsungan perdagangan Efek di Bursa, maka Bursa dapat
menerapkan sistem dan tata cara perdagangan lainnya sesuai dengan rencana
kelangsungan usaha (business continuity plan) yang telah memperoleh persetujuan
OJK
CHAPTER 4:
SAHAM
UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar Modal
merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan berbagai instrumen
keuangan jangka panjang, seperti:surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa
dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.
Transaksi jual beli efek pasar modal dilakukan di Bursa Efek, yaitu pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
diantara mereka.
Berdasarkan UUPM, Efek adalah surat berharga berbentuk surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan,
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap bentuk derivatif
atas efek.
Adapun Efek-efek yang ditransaksikan di Pasar Modal di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1) Saham
2) Obligasi
3) Derivatif (rights, waran, options, futures)
4) Unit penyertaan Reksa Dana
5) Exchange Traded Fund (ETF)
I. SAHAM
Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di
Pasar Modal.
berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa. Jika
direktur tidak mengumumkan dividen pada tanggal pembagian dividen yang
biasa, maka dividen itu disebut sebagai “passed” (terlewat). Setiap dividen
yang terlewat atas saham preferen kumulatif merupakan dividen tertunggak
(dividen in arrears).
4) Non cumulative preferred (saham preferen nonkumulatif)
Saham preferen nonkumulatif jarang diterbitkan karena dividen yang terlewat
akan hilang selamanya bagi pemegang saham preferen dan penerbitan saham
ini tidak dapat dipasarkan.
5) Convertible preferred (saham preferen konvertibel).
Pemegang saham dapat, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi
saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.
2) Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000
Materi Pelatihan WPPE 59
Modul WPPE | PTE
3) Saham Bonus
Saham Bonus adalah saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada para
pemegang saham, sesuai dengan proporsi kepemilikan sahamnya.Bonus
saham yang dibagikan, diambil dari agio saham. Agio saham adalah selisih
antara harga jual saham terhadap harga nominalnya saat penawaran umum
dipasar perdana.
2) Risiko Kebangkrutan
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau
perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat
dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa
dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi
secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.Namun jika tidak
terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan
memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang
terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut
untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
4) Risiko Delisting
Risiko jika saham perusahaan dikeluarkan dari papan perdagangan diBursa
Efek (delist). Suatu saham perusahaan akandi-delistingkarena kinerja
perusahaan yang buruk, seperti: kerugian besar dan/atau tidak membagikan
deviden selama beberapa tahun berturut-turut dan berbagai kondisi lainnya
seperti pelanggaran terhadap peraturan pencatatan di bursa. Adapula
perusahaan yang keluar dari bursa dengan tujuan Go Private, tidak akan
merugikan investor karena perusahaan masih tetap beroperasi dan dapat
melakukan pembelian kembali saham-saham yg diterbitkan kepada publik (Buy
Back).
5) Risiko Suspending
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas
bursa efek, maka investor tidak dapat melakukan perdagangan hingga status
suspend dicabut. Suspend dapat berlangsung dalam waktu singkat misalnya
dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung
dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang dapat menyebabkan
suspending adalah jika:
Suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa,
Suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya
Berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan
sementara perdagangan saham tersebut untuk dimintakan konfirmasi
lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak
menjadi ajang spekulasi
Undervalued Stock
Saham dikatakan undervalued jika nilai pasarnya (market value) lebih rendah
daripada nilai bukunya (book value). Dengan kata lain, harganya lebih rendah
daripada nilai intrinsiknya.
Overvalued Stock
Berlawanan dengan undervalued stock, overvalued stock adalah saham yang nilai
pasarnya (market value) lebih tinggi daripada nilai bukunya (book value).
Growth Stock
Saham perusahaan dengan pendapatan yang lebih tinggi atau lebih cepat
pertumbuhannya daripada industri atau pasar keseluruhan. Perusahaan ini
umumnya membayar sedikit dividen atau tidak sama sekali, karena lebih memilih
menggunakan pendapatannya untuk membiayai proyek-proyek ekspansi bisnisnya.
Value Stock
Saham yang cenderung diperdagangkan pada harga lebih rendah jika
dibandingkan dengan nilai fundamentalnya, sehingga dianggap undervalued. Ciri-
cirinya adalah hasil dividen yang tinggi dan price-to-earnings ratio yang rendah.
II. OBLIGASI
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Karakteristik Obligasi
1) Memiliki Nilai Nominal (Face Value):
Nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi
padasaat obligasi tersebut jatuh tempo.
2) Kupon (the Interest Rate):
Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman
Bagi investor
a) Alternatif investasi yang aman
b) Berpotensi mendapatkan capital gain
c) Kedudukan investor obligasi lebih senior dibandingkan saham
d) Mendapatkan kupon secara periodik dan pelunasan pokok diakhir umur
obligasi.
e) Memperoleh penghasilan secara periodik dalam jangka waktu yang panjang.
f) Memperoleh yield yang lebih tinggi dibandingkan instrumen jangka pendek,
misalnya deposito
Sebagai catatan, semua reksa dana yang ada di Indonesia saat ini
adalah reksadana Kontrak Investasi Kolektif.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbandingan antara ETF dengan reksa dana
saham dan saham.
Reksa Dana
Saham ETF
Saham
Via Manajer
Perdagangan Via Bursa Efek Via Bursa Efek
Investasi
• Manajer
Investasi
Agen penjual Broker Broker
• Bank
• Wakil Agen
Penjual Efek
Reksa Dana
(WAPERD)
Pasar primer:
Creation unit (=
Minimum 1000 lot =
1 lot (100 lembar) 1 unit
pembelian 100.000 unit)
Pasar sekunder: 1
Lot(100 unit)
Market
Tidak ada Tidak ada Ada
maker
V. Derivatif
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek
“utama” maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau
perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Aset lain ini disebut sebagai underlying assets.
Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara
2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual
assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada
waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan
pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan
tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.
Instrument derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan
(financial derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana
variabel- variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan,
yang dapat berupa saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang
(currency), tingkat suku bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal
dan perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging)
atas portofolio yang mereka miliki.
Umumnya harga rights issue lebih rendah dari harga pasar, hal ini sebagai insentif
bagi pemegang saham lama. Namun sebetulnya, harga per-saham dari total
saham yang dimiliki investor, tidak menjadi serendah harga rights issue. Pemilik
saham harus melakukan penyesuaian harga dengan menambahkan nilai saham
lamanya dengan nilai saham baru, dan kemudian dibagi dengan total jumlah
saham. Harga penyesuaian akan menunjukkan harga pasar yang terdilusi. Itulah
sebabnya mengapa rights issue ditawarkan kepada pemegang saham lama terlebih
dahulu.
Rights issue akan ditawarkan kepada investor yang tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham (DPS) pada waktu yang telah ditentukan. Artinya investor yang
membeli saham pada waktu tersebut, berhak untuk membeli saham (cum rights).
Sementara itu, investor yang memiliki saham diluar waktu tersebut, tidak akan
mendapatkan hak membeli saham (ex-rights), dan hak atas rights menjadi milik
penjual. Bukti Right juga dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder selama periode
tertentu.Apabila pemegang saham tidak menukar Bukti Right tersebut maka akan
terjadi dilusi pada kepemilikan ataujumlah saham yang dimiliki akan berkurang
secara proporsional terhadap jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan.
Waran (Warrant)
Istilah Waran sebenarnya berasal dari Covered Warrant. Waran hampir sama
dengan opsi saham (option), dipergunakan sebagai sarana lindung nilai
(hedging). Covered Warrant umumnya diterbitkan oleh perusahaan keuangan
seperti investment bank, bank, lembaga pemerintah atau institusi lain yang bukan
emiten atau perusahaan publik. Dalam perkembangannya, mulai banyak emiten
atau perusahaan publik yang menerbitkan Covered Warrant.
Seperti halnya produk opsi saham (option) yang dibedakan antara put option dan
call option, Covered Warrant juga dibedakan antara put warrant dan call warrant.
Pada umumnya Waran yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
call warrant, di mana pemegang Waran diberikan hak untuk membeli atau
melaksanakan hak untuk membeli saham yang diterbitkan oleh emiten tersebut
pada jumlah dan harga tertentu serta pada waktu tertentu.
Lalu apa untungnya bagi investor membeli waran? Seperti disebutkan di atas
Waran hampir sama dengan opsi, ia adalah hak. Karena di Indonesia yang
dimaksud Waran adalah call warrant, maka berarti investor mempunyai hak
membeli saham pada harga tertentu (dalam contoh ini exercise price Rp 1.200).
Pemegang Waran akan untung jika harga saham di pasar lebih tinggi dari exercise
price plus harga pembelianWaran.
Dalam contoh ini, jika investor membeli waran di Rp 100, maka ia akan untung
jika harga saham saat jatuh tempo berada di atas Rp 1.300 (Rp 1.200 + Rp 100).
Jika saat jatuh tempo harga saham Rp 2.000, maka investor akan meraih gain Rp
700 per saham. Tapi jika harga saham turun di bawah Rp 1.200, investor tidak
perlu menggunakan haknya untuk membeli. Artinya, potensi kerugian paling
tinggi yang bisa terjadi pada investor sebesar harga waran yang dibelinya di
pasar.
Futures
Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat
berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Index futures misalnya,
merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks
saham. Salah satu aplikasi konsep futures yang sudah lama digunakan di
Indonesia adalah sistem ijon, dimana penjual membuat kesepakatan kepada
pembeli untuk menjual produk dalam harga tertentu di waktu yang telah
ditentukan, berapapun harga pasar yang berlaku saat itu. Untung/ruginya penjual
maupun pembeli akan diketahui ketika mereka mengetahui harga tersebut
nantinya.
Keuntungan futures:
• Sarana Lindung Nilai (Hedging)
Dengan index futures, kerugian investasi pada saham yang memiliki beta
mendekati beta portofolio dapat di kompensasi dengan keuntungan pada
kontrak.
• Leveraging
Dengan modal terbatas, mampu menghasilkan potensi keuntungan yang sama
bahkan lebih besar daripada investasi pada saham.
• Bullish, Bearish Potensi Untung
Jika investor memperkirakan harga berpotensi naik, maka investor dapat
mengambil posisi buy, sebaliknya apabila perkiraan harga akan berpotensi
turun maka investor dapat mengambil posisi sell.
Options
Options adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban)
untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu yang ditetapkan
(strike price) dalam jangka waktu tertentu. Biaya penjualan/pembelian dari
options dari tersebut dikenal dengan istilah premium. Options pertama kali secara
resmi diperdagangkan melalui Chicago Board Exchange (CBOE) pada tahun 1973.
Jenis Opsi:
a) Call Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi
(taker) untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi
dasar kontrak tersebut.
b) Put Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker)
untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar
kontrak tersebut.
Options diperdagangkan dengan dua metode, yaitu American style dan European
Style. American style memberikan kesempatan kepada pemegang options (taker)
untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo. Sedangkan
European style hanya memberikan kesempatan kepada taker untuk meng-
exercise haknya pada saat waktu jatuh tempo.
I. INDEKS EFEK
Menurut wikipedia, indeks adalah sebuah pengukuran atas nilai dari sebagian dari pasar
(wikipedia). Definisi serupa juga ditemui di investopedia, yaitu pengukuran secara
statistik atas perubahan nilai dari suatu ekonomi maupun pasar (investopedia). Dalam
konteks pasar modal, indeks efek adalah portfolio teoretis (imajiner) yang berisi
sejumlah efek yang dikumpulkan atas tema dan kriteria tertentu, mengukur baik
sebagian maupun keseluruhan dari sebuah pasar. Indeks Komposit adalah indeks yang
mengukur pasar secara keseluruhan
Indeks efek memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai tolok ukur (benchmark) dan
sebagai underlying dari produk pasar modal.
1. Tolok ukur. Sebagai portfolio imajiner, indeks efek dapat menjadi acuan kinerja
portfolio investor. Indeks dapat menjadi alat yang membantu investor untuk
menilai performa dari produk investasi. Untuk mengukur kinerja investasi secara
akurat, investor perlu menggunakan alat ukur (indeks) yang tepat terhadap tema
investasi yang diukur. Sebagai contoh, indeks saham perbankan kurang sesuai
untuk mengukur portfolio yang berisi saham manufaktur. Indeks komposit dapat
menjadi acuan atas performa ekonomi secara umum.
2. Pengembangan produk. Indeks dapat menjadi dasar dari pembentukan produk
pasar modal, seperti produk investasi yang mengikuti indeks secara pasif, seperti
Exchange Traded Funds (ETF) dan reksa dana indeks, maupun kontrak derivatif
atas indeks, seperti Kontrak Berjangka Indeks Efek (index futures) dan Kontrak
Opsi atas Indeks (index options).
I.1. Jenis Indeks Efek
Indeks Saham yang ada di Indonesia antara lain:
perusahaan tersebut
g. Kriteria indeks JII (Jakarta Islamic Index) adalah:
1) Memilih 60 saham dari Daftar Efek Syariah (DES) yang berkapitalisasi pasar
terbesar selama 1 tahun terakhir
2) Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat likuiditas yaitu
nilai transaksi di pasar reguler selama 1 tahun terakhir
Kriteria saham yang masuk dalam DES adalah:
a) Tidak melakukan kegiatan usaha yang mengandung unsur judi, riba,
haram dan merugikan masyarakat
c) Free Float Ratio atau kepemilikan saham publik harus lebih besar dari
10%
2) Dari seleksi awal dipilih 25 efek dengan mempertimbangkan 6 aspek:
Lingkungan, Komunitas sekitar, Tata kelola, Hak Asasi Manusia, Perilaku
Usaha, dan Praktek Kerja dan Perburuhan yang layak
Aksi Korporasi adalah tindakan strategis yang dilakukan oleh Emiten yang secara
signifikan mempengaruhi jumlah dan harga Efek (saham atau obligasi) yang
dikeluarkan oleh Emiten.
Beberapa jenis dari aksi korporasi antara lain rights issue, waran, stock split dan
reverse stock split, dividen, shares buyback, obligasi konversi dan obligasi tukar,
callable bonds, dan aktivitas Merger& Akuisisi.
II.2. Waran
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegang waran untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu
untuk jangka waktu 6 bulan atau lebih sejak diterbitkannya waran tersebut.
Waran diterbitkan sebagai sweetener dalam penawaran umum (IPO), karena waran
adalah opsi bagi investor untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang telah
ditetapkan.
Menurut Peraturan Bapepam IX.D.1: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, jumlah waran
yang diterbitkan dan waran yang beredar tidak dapat melebihi 35% dari jumlah saham
yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Menurut Peraturan bursa I-A tentang Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas, harga
pelaksanaan hak atas waran ditetapkan setinggi-tingginya 125% (seratus dua puluh
lima perseratus) dari harga saham terakhir (closing price) pada hari diputuskannya
penerbitan waran oleh RUPS Perusahaan Tercatat.
Penghitungan saham baru akibat eksekusi waran menggunakan metode yang sama
dengan penghitungan HMETD. Pada saat waran dikonversi menjadi saham, maka
terdapat beberapa penyesuaian, antara lain:
1. Jumlah saham yang beredar bertambah
2. Dividen per saham menurun
3. Rasio price-to-earning (P/E) meningkat
4. Modal perusahaan bertambah
Hal ini secara umum juga berlaku pada pelaksanaan rights dan aksi korporasi lain yang
mengubah jumlah saham beredar (dilusi).
Stock Split dan reverse stock split mengubah jumlah saham yang beredar namun tidak
mengubah stuktur permodalan dan nilai kapitalisasi pasar. Penggunaan rasio tertentu
dapat membuat saham odd lot (di luar kelipatan 100).
II.4. Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham. Menurut UU PT no. 40/2007,
dividen hanya dapat dibagikan emiten dengan saldo laba positif
Dividen saham
1. Dividen saham mengkibatkan terjadinya peningkatan jumlah saham yang
beredar
2. Seperti stock split, terjadi penyesuaian terhadap harga dan jumlah saham
beredar, namun tidak terjadi dilusi kepemilikan
Obligasi tukar memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar obligasi
menjadi sejumlah saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain.
Risiko
Risiko dilusi kepemilikan investor saham Wrong way risk: jika penerbit gagal bayar,
existing jika terjadi konversi harga saham ikut turun
Dampak obligasi konversi dan obligasi tukar, jika pemegang obligasi melakukan
konversi atau tukar:
Obligasi Konversi Obligasi Tukar
Tidak terjadi perubahan total aset Terjadi penurunan total aset
Perbaikan struktur modal Perbaikan struktur modal
Faktor yang mendorong penerbit, untuk melaksanakan opsi call antara lain adalah:
1. Terjadi penurunan suku bunga di pasar, sehingga terdapat kesempatan
refinancing dengan bunga lebih rendah.
2. Perusahaan memiliki kas yang cukup besar yang dapat berasal dari penerbitan
saham, penjualan aset atau anak perusahaan.
1. Sinergi bisnis: merger akan menghasilkan keuntungan bisnis lebih bagi kedua
entitas dibandingkan tanpa merger, termasuk manfaat skala ekonomi.
2. Keuangan: perusahaan sasaran dalam kondisi yang menyebabkan perusahaan
target tersebut diperdagangkan di bawah nilai wajarnya (fair value), menjadikan
perusahaan tersebut menjadi target atraktif
3. Diversifikasi: dilakukan untuk mengurangi risiko bisnis.
4. Memasuki segmen pasar yang baru.
81
Materi Pelatihan WPPE
Modul WPPE | AEKPI
Merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan investasi, yang bertujuan untuk
mempelajari segala variabel yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik sebuah surat berharga
(termasuk kondisi makroekonomi sebuah negara dan kondisi industri dimana perusahaan
itu berada, maupun kondisi spesifik dari perusahaan itu sendiri). (Sumber: Investopedia,
diterjemahkan dan diolah)
1. Analisis ekonomi dan pasar untuk menentukan baik tidaknya waktu saat ini untuk
melakukan sebuah investasi dengan mempertimbangkan pengaruh keadaan
perekonomian terhadap profitabilitas perusahaan.
2. Analisis industri dilakukan untuk melihat variabilitas tingkat pengembalian sebuah
investasi pada industri tertentu.
3. Analisis perusahaan yanq dilakukan untuk memahami pergerakan saham perusahaan
secara individu. Industri cenderung merespon pergerakan pasar secara umum, akan
tetapi dampaknya secara individu dapat saja berbeda secara signifikan.
Adalah metode analisis yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harga suatu
instrumen keuangan (dalam hal ini surat berharga/efek) di masa yang akan datang
berdasarkan data masa lalu, terutama pergerakan harga dan volume.
Analisis teknikal dapat menggunakan berbagai indikator sebagai dasar penilaian, misalnya:
untuk pergerakan harga digunakan beberapa indikator seperti Indeks Kekuatan Relatif
(Relative Strength Index), Indeks Pergerakan Rata-rata (Moving Average), regresi, korelasi
antar pasar dan intra pasar, dan siklus.
Selain menggunakan indikator, analisis teknikal juga dapat menerapkan cara klasik sebagai
dasar penilaian, yaitu dengan menganalisis pola grafik.
Grafik adalah instrumen utama yang digunakan oleh para analis teknikal karena di
dalamnya telah terdapat informasi mengenai berbagai macam variabel yang diyakini dapat
mempengaruhi pergerakan harga instrumen keuangan tsb di masa yang akan datang.
Berdasarkan rekaman data masa lalu, grafik dapat menampilkan setiap perubahan harga
pada saat terjadi perubahan pada jumlah permintaan dan penawaran terhadap suatu
instrumen keuangan tertentu.
1. Trend yang terjadi pada saat suatu instrumen keuangan bergerak naik disebut
dengan Bullish, sedangkan pada saat bergerak turun disebut dengan Bearish.
2. Sebuah instrumen keuangan disebut memasuki fase distribusi jika pada suatu titik
tertentu trend pergerakan naik terhenti dan berbalik turun. Kondisi ini disebut juga
sebagai jenuh beli (overbought). Adapun titik tersebut dikenal dengan sebutan
resistance.
3. Sebuah instrumen keuangan disebut memasuki fase akumulasi jika pada suatu titik
tertentu trend pergerakan turun terhenti dan berbalik naik. Kondisi ini disebut juga
sebagai jenuh jual (oversold). Adapun titik tersebut dikenal dengan sebutan support.
1. Nilai saham merupakan fungsi dari kondisi supply dan demand yang ditentukan oleh
banyak taktor, mulai dari hal-hal ilmiah, opini sampai perkiraan.
2. Para analis teknikal mempelajari pergerakan pasar dengan menggunakan grafik
perubahan harga, volume perdagangan dari waktu ke waktu, dan sejumlah indikator
teknikal.
3. Teknik dalam analisis teknikal adalah momentum strategies: yaitu momentum
investasi berdasarkan pergerakan harga terkini. Apabila suatu saham out perform
terhadap pasar selama periode waktu tertentu, kemungkinan yang dapat terjadi
adalah bahwa saham tersebut akan outperform secara kontinu terhadap
pasar. Momentum strategies merupakan pendekatan jangka pendek.
INVESTOR TRADER
•Lebih berani mengambil risiko, namun tetap mempertimbangkan secara hati-hati jenis investasi,
serta membatasi jumlah dana yang akan diinvestasikannya ke dalam instrumen berisiko.
•Fokus utama untuk memperoleh bentuk portofolio yang sesuai dengan kondisi dengan
Moderat mempertimbangkan kerugian pokok dan perputaran aset yang minimal, dengan demikian kedua
hal tersebut masih dapat ditolerir bila terjadi.
•Ex : Return 13,4% ; Risiko 5,8%
Analisa
Analisa Teknikal Market Behavior
Fundamental
Analisa Fundamental adalah analisa tentang kondisi ekonomi, industri dan kondisi perusahaan
untuk menghitung nilai intrinsik dari saham suatu perusahaan. Nilai intrinsik ini akan
dibandingkan dengan nilai pasar (market value) untuk mengetahui apakah harga saham
perusahaan tersebut undervalued, fair atau over valued.
Analisa fundamental menitikberatkan pada data-data rinci dan penting dalam laporan ANALISA FUNDAMENTAL
keuangan perusahaan seperti laba, risiko, pertumbuhan dan posisi persaingan perusahaan
untuk menghitung apakah harga saham sudah diapresiasi oleh pasar secara akurat.
(Lev dan Thiagarajan, 1993)
Siegel (1991) menyimpulkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham
Analisa Industri dan kinerja ekonomi makro dan perubahan pada harga saham
Tujuan: Berdasarkan analisis ekonomi dan pasar, tentukan
jenis-jenis industri mana saja yang menguntungkan dan selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi
mana yang tidak berprospek baik.
Mengapa demikian ?
Analisa Perusahaan 1. Harga saham yang sudah terbentuk akan merefleksikan ekspektasi investor atas kondisi
ekonomi di masa mendatang.
Tujuan: Berdasarkan hasil analisis industri, tentukan
2. Kinerja Pasar Modal akan bereaksi lebih dahulu terhadap perubahan-perubahan ekonomi
perusahaan-perusahaan mana dalam industri terpilih yang
berprospek baik. makro yang akan terjadi seperti perubahan tingkat bunga, inflasi ataupun jumlah uang beredar.
Variabel Ekonomi Makro Siklus Ekonomi
Beberapa variabel ekonomi makro yang bisa berpengaruh terhadap kinerja dan
prospek perusahaan :
Siklus Ekonomi
Pengangguran
Produk Domestik Bruto (PDB)
Defisit anggaran
Inflasi
Tingkat Bunga
Investasi swasta
Kurs Mata Uang
Neraca perdagangan dan pembayaran
Pengangguran INFLASI
Inflasi yang tinggi berdampak : Pendapatan riil masyarakat terus turun sehingga
Produksi Pengangguran standar hidup turun.
Perusahaan Inflasi yang tidak stabil berdampak : Kondisi yang tidak pasti bagi dunia usaha
dalam mengambil keputusan.
Produksi Pengangguran
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:
Pengangguran Friksional : pengangguran akibat perubahan konstan dalam ekonomi yang menyebabkan • Inflasi ringan (kurang dari 10%/tahun)
pencari kerja tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai. • Inflasi sedang (antara 10% s.d. 30% /tahun)
Pengangguran Struktural : pengangguran akibat perubahan struktur ekonomi yang menghilangkan
• Inflasi berat (antara 30% s.d. 100% / tahun)
beberapa pekerjaan sedangkan lapangan kerja yang baru tidak sesuai dengan pekerja baru karena belum
memiliki keahlian. • Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Pengangguran Siklikal : pengangguran yang disebabkan oleh perubahan tingkat produktivitas ekonomi /
terjadi perubahan musim.
Pengangguran Teknologi : pengangguran yang terjadi akibat perubahan dari tenaga manusia menjadi
tenaga mesin.
Neraca Perdagangan
Ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi Neraca Pendapatan
Produk Domestik Bruto
ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara dalam
jangka waktu tertentu. Neraca perdagangan suatu (PDB)
negara yang positif, menunjukkan negara itu mengalami
ekspor yang nilai moneternya melebihi impor.
Terjadi surplus perdagangan. Sementara itu, neraca Jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
perdagangan suatu negara yang negatif menunjukkan negara tertentu atau merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa akhir
nilai moneter impornya melebihi nilai moneter ekspor.
yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi
Terjadi defisit perdagangan.
Menghitung PDB Kebijakan Pemerintah
PDB = C + G + I + (X - M) KEBIJAKAN
PEMERINTAH
PDB = Pengeluaran Rumah Tangga (C) + Pengeluaran Pemerintah(G) + Pengeluaran
Investasi (I) + (Ekspor (X) – Impor(M))
Contoh (Triliun Rupiah):
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga = 1.138
- Pengeluaran konsumsi pemerintah = 132
- Pembentukan modal tetap domestik bruto =325 FISKAL
- Ekspor barang dan jasa = 569 “Kebijakan yang dibuat pemerintah
- Impor barang dan jasa = 459
MONETER
- PDB Tahun sebelumnya = 1.620 untuk mengarahkan ekonomi suatu “Kebijakan untuk menstabilkan
negara melalui pengeluaran perekonomian dengan cara
GDP/PDB = C + G + I + (X – M) (belanja pemerintah) dan mengontrol tingkat bunga dan
= 1.138 + 132 + 325 + (569 – 459) pendapatan (berupa pajak) jumlah uang yang beredar.”
= 1.138 + 132 + 325 + 110 = 1.705 pemerintah.”
Pertumbuhan Ekonomi :
Growth = (PDB pada tahun t – PDB pada tahun t-1) = 1.705 – 1.620 = 5.25 %
(PDB pada tahun t-1) 1.620
Tujuan Kebijakan Pemerintah Matriks Hubungan Faktor Ekonomi dengan Profitabilitas Perusahaan
Matriks Hubungan Faktor Ekonomi dengan Profitabilitas Perusahaan Matriks Hubungan Faktor Ekonomi dengan Profitabilitas Perusahaan
INDIKATOR INDIKATOR
PENGARUH PENJELASAN
PENGARUH PENJELASAN EKONOMI
EKONOMI
Profit
Analisa industri merupakan tahap kedua dalam analisis fundamental secara
top-down approach.
Dalam analisis industri, investor mencoba membandingkan kinerja dari Rapid Stabilization
Accelerating And Market
berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang
Mature Maturity
Growth
memberikan prospek paling baik ataupun sebaliknya. growth
Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis industri tersebut, investor akan Pioneering
Development
menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan
Deceleration
saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan of Growth
dalam portofolio. and Decline
Time
Setiap industri, seiring dengan berjalannya waktu, akan mengalami berbagai tahap
dalam perkembangannya. Secara umum suatu industri paling tidak berkembang 2. Expansion Stage
melalui 4 tahap (Jones, 2004) :
Dalam tahap ini akan teridentifikasi industri-industri yang mampu bertahan dari
1. Pioneering Stage pioneering stage.
Mereka bertumbuh dan berhasil dengan tingkat pertumbuhan yang lebih baik dari
sebelumnya dengan memperbaiki produk-produknya dan mulai menurunkan harga.
Dalam tahap ini, terjadi pertumbuhan yang cepat dalam permintaan.
Industri-industri lebih stabil dan solid, dan lebih sering mendapatkan dana-dana
Banyak pengalaman menunjukan bahwa pertumbuhan yang cepat dalam
investasi.
penjualan dan pendapatan kemungkinan dapat meningkatkan level industri
tersebut, peluang yang ada mungkin akan menarik sejumah perusahaan dan juga Investor lebih bersemangat untuk berinvestasi dalam industri ini karena potensi
spekulan modal. keuntungannya yang sangat tinggi, pembayaran dividen lebih sering terjadi dan
risiko kegagalannya yang sudah menurun.
Perebutan posisi akan terjadi, dimana perusahaan-perusahan berjuang satu sama
lain untuk bertahan dan perusahaan yang lemah akan jatuh dan keluar, sementara
perusahaan yang kuat akan bertahan dan keluar sebagai pemenang.
Risiko investasi terhadap perusahan yang berada pada tahap ini akan tinggi,
karena marjin keuntungan dan tingkat keuntungannya seringkali kecil atau bahkan
negatif.
3. Stabilization Stage
Pada akhirnya industri-industri akan berkembang dan masuk dalam stabilization Pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang
stage atau maturity stage. dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang
Ini merupakan bagian yang panjang dari siklus industri. berbeda.
Produk-produk lebih distandarisasi dan kurang innovatif.
Untuk menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode
Pasar penuh dengan para kompetitor dan baiaya-biaya lebih stabil karena adanya
pengklasifikasian industri.
efisiensi, pada tahap ini, industri terus mengalami pertunbuhan, tetapi biasanya
tingkat pertumbuhan industri sama dengan tingkat pertumnbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Salah satu metode pengklasifikasian industri ke dalam berbagai divisi atau
disebut sistem Standard Industrial Classification (SIC).
4. Declining Stage
Dalam tahap ini, pertumbuhan penjualan industri menurun seperti produk-produk Standar pengelompokan industri di Indonesia disebut Jakarta Stock Exchange
baru yang sedang dikembangkan dan terjadi pergeseran dalam permintaan. Sectoral Industry Classfification (JASICA).
Hal ini disebabkan oleh berbagai hal seperti teknologi baru, perubahan sosial dll.
Perusahaan akan menghadapi tingkat keuntungan yang rendah atau bahkan
mengalami kerugian secara signifikan, tingkat pengembalian investasi juga akan
cenderung menjadi rendah.
Klasifikasi Industri di Indonesia Klasifikasi Industri di Indonesia
Klasifikasi JASICA ini terdiri dari 9 divisi, dan masing-masing divisi tersebut dibagi lagi menjadi
kelompok industri utama dan diberi kode dua digit. Contoh klasifikasi industri JASICA di BEI 4. ANEKA INDUSTRI 6. KONSTRUKSI, PROPERTI & REAL ESTAT
dapat dilihat pada tabel berikut : 4.1. Mesin dan alat berat 6.1. Konstruksi
4.2. Otomotif dan komponenya 6.2. Propeti dan real estat
1. PERTANIAN 3. INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 4.3. Tesktil dan garmen 6.3. Lain-lain yang belum terklasifikasi
1.1. Pertanian 3.1. Semen 4.4. Alas kaki
1.2. Perkebunan 3.2. Keramik, gelas, porselen 4.5. Kabel
1.3. Pertenakan 7. INFRASTRUKTUR, UTILITAS & TRANSPORTASI
3.3. Produk logam dan sejenisnya 4.6. Elektronik
1.4. Perikanan 7.1. Energi
3.4. Kimia 4.7. Lain-lain yang belum terklasifikasi
1.5. Kehutanan 7.2. Jalan tol, bandaran, pelabuhan dan sejenisnya
3.5. Plastik
1.6. Lain-lain yang belum terklasifikasi 7.3. Telekomunikasi
3.6. Pakan ternak 5. INDUSTRI BARANG KONSUMSI
7.4. Transportasi
2. PERTAMBANGAN 3.7. Industri kayu & pengolahannya 5.1. Makanan dan minuman
7.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi
2.1. Pertambangan batu bara 3.8. Pulp dan kertas 5.2. Industri tembakau
2.2. Pertambangan minyak dan gas bumi 3.9. Lain-lain yang belum terklasifikasi 5.3. Farmasi
2.3. Pertambangan logam & mineral lainnya 5.4. Kosmetik & barang rumah tangga
2.4. Pengalian batu atau tanah 5.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi
2.5. Lain-lain yang belum terklasifikasi
“Laporan keuangan adalah catatan informasi Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
keuangan suatu perusahaan pada suatu dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
Income periode akuntansi yang dapat digunakan untuk perusahaan pada akhir periode tersebut
Statement menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.”
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
LAPORAN LABA/RUGI Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyediakan informasi yang relevan
Pendapatan Rp XX mengenai penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Beban Pokok Pendapatan (Rp XX)
Laba Kotor / Gross Profit Rp XX Dalam laporan arus kas, hal-hal yang dilaporkan diantaranya :
Beban Operasional (Rp XX) 1. Kas yang mempengaruhi operasi selama periode tertentu,
Laba Operasi / Operating Profit / EBIT Rp XX 2. Transaksi investasi,
Laba Sebelum Pajak / EBT Rp XX 4. Kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode tersebut
Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi
Rasio Likuiditas menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap
kewajiban jangka pendeknya. seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas. Solvency Ratio dapat
dibedakan menjadi: Debt Ratio dan Interest Coverage Ratio
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua
sumber daya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi Market Ratio merupakan rasio kinerja saham yang memberikan ukuran kemampuan manajemen
pada berbagai jenis aktiva. menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi.
Days of Inventory on 365 Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran fisik Price to Book Value Price
Price to book value (P/BV) adalah perbandingan
Days of Inventory = antara harga saham di pasar dengan nilai buku
hand Inventory Turnover
persediaan.
Ratio (PBV) PBV = perusahaan tersebut.
Book Value
Dalam analisa perusahaan, investor bisa menggunakan dua komponen utama, yaitu :
1. Earning Per Share (EPS)
Tindakan atau aksi yang dilakukan perusahaan / emiten untuk meningkatkan kinerja di masa
2. Price Earning Ratio (PER) depan dan dapat berdampak signifikan terhadap berbagai kepentingan, antara lain
kelangsungan operasi perusahaan, harga saham serta pemegang saham.
Mengapa? Ada tiga alasan:
Kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu
saham
Dividen yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning Repurchase / Buy Back Merger dan Akuisisi Right Issue / HMETD Divestasi
Adanya hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham
Stock Split Reverse Stock IPO Go Private Non Pre-emptive Rights
PAYMENT / JENIS
Buyback : Pembelian kembali suatu efek (saham atau obligasi) yang beredar oleh emiten dengan NO SAHAM CUM. DATE EX. DATE REC. DATE
DISTIBUTION CORP. ACTION
RASIO
1 BBNI 27-Mar-18 28-Mar-18 02-Apr-18 20-Apr-18 DIV TUNAI Rp. 255.555488,-
alasan dan tujuan tertentu. 2 BMRI 28-Mar-18 29-Mar-18 03-Apr-18 20-Apr-18 DIV TUNAI Rp. 199.025516,-
Merger : Penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan. 3 BBRI 29-Mar-18 02-Apr-18 04-Apr-18 25-Apr-18 DIV TUNAI Rp. 106.746871,-
4 BBTN 02-Apr-18 03-Apr-18 05-Apr-18 24-Apr-18 DIV TUNAI Rp. 57.175942,-
Akuisisi : Pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain melalui mekanisme pembelian 5 ITMG 02-Apr-18 03-Apr-18 05-Apr-18 24-Apr-18 DIV TUNAI Rp. 1840,-
saham perusahaan tersebut. 6 WSKT 13-Apr-18 16-Apr-18 18-Apr-18 09-Mei-18 DIV TUNAI Rp. 57.194,-
7 JSMR 17-Apr-18 18-Apr-18 20-Apr-18 11-Mei-18 DIV TUNAI Rp. 60.630901,-
Right Issue / HMETD : Merupakan salah satu bentuk peningkatan modal disetor suatu perseroan 8 PTBA 18-Apr-18 19-Apr-18 23-Apr-18 11-Mei-18 DIV TUNAI Rp. 318.521,-
dengan menawarkan hak (right) kepada pemegang saham yang ada untuk mendapatkan saham 9 ANTM 19-Apr-18 20-Apr-18 24-Apr-18 16-Mei-18 DIV TUNAI Rp. 1.99,-
10 NISP 20-Apr-18 23-Apr-18 25-Apr-18 04-Mei-18 SHM BONUS 1:1
baru dengan menyetor modal dalam rasio tertentu. 11 PTRO 23-Apr-18 24-Apr-18 26-Apr-18 18-Mei-18 DIV TUNAI USD 0.004462
IPO : Penawaran umum saham suatu perusahaan (emiten) kepada masyarakat umum 12 TINS 23-Apr-18 24-Apr-18 26-Apr-18 17-Mei-18 DIV TUNAI Rp. 23.61059,-
13 UNTR 23-Apr-18 24-Apr-18 26-Apr-18 15-Mei-18 DIV TUNAI Rp. 611,-
Go Private : Perubahan status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan 14 BBNP 08-Mei-18 09-Mei-18 14-Mei-18 15-Mei-18 HMETD 55 : 10, TEBUS Rp. 1,625,-
tertutup. 15 PNBS 21-Mei-18 22-Mei-18 24-Mei-18 25-Mei-18 HMETD 100 : 135, TEBUS Rp. 100,-
16 BNII 28-Mei-18 30-Mei-18 04-Jun-18 05-Jun-18 HMETD 8 SHM DPT 1 HMETD, TEBUS Rp. 236,-
Dividen : Pembagian keuntungan / laba suatu perusahaan (emiten) kepada pemegang saham, 17 ALDO 30-Mei-18 31-Mei-18 05-Jun-18 22-Jun-18 DIV TUNAI Rp. 1.6,-
yang dapat diberikan dalam bentuk tunai maupun saham. 18 BKSW 30-Mei-18 31-Mei-18 05-Jun-18 06-Jun-18 HMETD 10000 SHM DPT 2228 HMETD, TEBUS Rp. 250
19 BNBR 30-Mei-18 31-Mei-18 05-Jun-18 06-Jun-18 REVERSE STOCK 10 : 1
Non pre-emptive rights : aksi penambahan modal dengan cara menerbitkan saham baru oleh 20 BRPT 30-Mei-18 31-Mei-18 05-Jun-18 06-Jun-18 HMETD 63 : 20, TBUS Rp. 2330, MELEKAT WARAN 4 : 1
21 MAPI 31-Mei-18 04-Jun-18 06-Jun-18 07-Jun-18 STOCK SPLIT 1 : 10
perusahaan yang penjualannya langsung ditargetkan ke investor besar atau grup investor, tanpa 22 ELTY 06-Jun-18 07-Jun-18 11-Jun-18 12-Jun-18 REVERSE STOCK 10 : 1
melalui transaksi reguler di bursa saham (private placement). 23 BABP 06-Jun-18 07-Jun-18 20-Jun-18 21-Jun-18 HMETD
9 SHM DPT 2 HMETD,
Delisting : Penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di Bursa sehingga efek tersebut tidak TEBUS Rp.100, MELEKAT WARAN 1 : 1
2 SHM DPT 1 HMETD,
24 BULL 07-Jun-18 08-Jun-18 21-Jun-18 22-Jun-18 HMETD
dapat diperdagangkan di Bursa. Saham-saham yang telah di delist tetap dapat diperdagangkan di TEBUS Rp.140, MELEKAT WARAN 3 : 1
25 BLTZ 22-Jun-18 25-Jun-18 27-Jun-18 28-Jun-18 STOCK SPLIT 1:2
luar bursa, dan status emiten tersebut tetap sebagai perusahaan publik. 26 TOWR 27-Jun-18 28-Jun-18 02-Jul-18 03-Jul-18 STOCK SPLIT 1:5
Tender Offer : penawaran untuk membeli saham suatu perseroan, biasanya di atas harga pasar 27 CLEO 02-Jul-18 03-Jul-18 05-Jul-18 06-Jul-18 STOCK SPLIT 1:5
28 MERK 02-Jul-18 03-Jul-18 05-Jul-18 26-Jul-18 DIV TUNAI Rp. 260,-
saham, dengan tujuan untuk menguasai saham perusahaan secara keseluruhan. 29 IBFN 03-Jul-18 04-Jul-18 06-Jul-18 09-Jul-18 REVERSE STOCK 5:1
Konsep Menabung Saham
Habibi
Person In Carge Gallery MNC Sekuritas Pontianak
•Lebih berani mengambil risiko, namun tetap mempertimbangkan secara hati-hati jenis investasi,
serta membatasi jumlah dana yang akan diinvestasikannya ke dalam instrumen berisiko.
•Fokus utama untuk memperoleh bentuk portofolio yang sesuai dengan kondisi dengan
Moderat mempertimbangkan kerugian pokok dan perputaran aset yang minimal, dengan demikian kedua
hal tersebut masih dapat ditolerir bila terjadi.
•Ex : Return 13,4% ; Risiko 5,8%
•Pada umumnya memiliki keberanian dalam melakukan keputusan investasi dengan risiko tinggi.
•Mengharapkan hasil investasi yang lebih besar dengan bersedia menerima konsekuensi risiko yang
lebih tinggi pula.
Agresif •Fokus utama untuk memperoleh bentuk portofolio yang memberikan imbal hasil yang tinggi
dengan mempertimbangkan kerugian pokok dan perputaran aset yang lebih banyak. Ekspektasi saat melakukan trading adalah beli di harga lebih RENDAH dan
•Ex : Return 30% ; Risiko 10,2% jual di harga lebih TINGGI
INVESTOR TRADER
Strategi yang tepat akan memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal sembari meminimalkan SCALPER
resiko. Berdasarkan Jangka Waktu Trading serta untuk pemilihan strategi yang tepat, kita harus terlebih dahulu Scalper dinisbatkan pada para trader dengan jangka waktu trading terpendek. Scalper
mengenal profil kita masing-masing. Umumnya ada 4 tipe trader sbb :
dapat melakukan trading dalam hitungan waktu yang sangat pendek – bahkan hingga
dalam hitungan menit. Scalper lebih mementingkan kuantitas dibandingkan kualitas
transaksi. Target keuntungan mereka biasanya cuma 1-2 poin dari harga beli. Tingkat
SCALPER cut loss juga sangat dekat yakni cuma 1 poin dibawah harga beli.
DAY TRADER
Day Trader adalah tipe trader yang mempunyai jangka waktu trading sedikit lebih
panjang dari Scalper. Tipe trader ini tidak akan menyimpan saham yang mereka beli.
POSITION DAY Saham harus sudah dijual semua sebelum pasar tutup pada hari tersebut. Entah dijual
TRADER TRADER TRADER dalam keaadan untung atau rugi, day trader tidak akan peduli, yang penting begitu pasar
ditutup, sudah tidak ada saham lagi ditangan mereka.
Day Trader mempunyai jangka waktu trading bervariasi namun dapat dikatakan bahwa
jangka waktu maksimalnya adalah satu hari. Biasanya menggunakan chart dengan jangka
waktu yang pendek seperti 5 menitan, 30 menitan, 1 jam-an, atau 4 jam-an. Target
SWING keuntungan biasanya sangat kecil – 0.5% sampai 1%. Otomatis level cut loss juga dalam
TRADER
range tersebut.
SWING TRADER
Swing Trader dinisbatkan kepada para trader yang mempunyai jangka waktu cukup panjang. Jangka
waktu swing trader bervariasi – mulai dari harian, mingguan, hingga bulanan. Yang perlu digaris-bawahi
adalah jangka waktu ini tidak lebih dari enam bulan. Swing trader biasanya menggunakan chart harian.
Tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan chart jam-an, empat jam-an, atau mingguan sih tapi Perhitungan
umumnya yang dipakai adalah chart harian. Dapat dikatakan bahwa swing trader memanfaatkan
momentum jangka menengah dari pergerakan harga saham – memanfaatkan pergerakan harga saham
yang selalu bergerak dari harga terendahnya ke harga tertinggi dan sebaliknya. Target keuntungan
biasanya sekitar 5% an. Level cut loss tentu dibawah target tersebut. Perkiraan
POSITION TRADER
Position Trader dinisbatkan pada trader yang mempunyai jangka waktu terpanjang. Jangka waktu
position trader inilah yang paling mendekati jangka waktu investasi. Jangka waktu position trader
Hasil
biasanya dalam 1 sampai 6 bulan-an. Position Trader menggunakan jangka waktu chart sesuai dengan
jangka waktu trading yang dilakukan.
Dalam hal ini, position trader biasanya menggunakan chart mingguan hingga bulanan. Biasanya, position
trader mengambil posisi pada support kuat dan menjual pada resistance kuat. Target profit position
Ekspektasi
trader tidak terbatas sebenarnya – namun jika boleh di-angka-kan, target profit minimal adalah 30% an.
Level cut loss juga cukup besar yakni sekitar 10% an. Tipe trader inilah yang paling aman karena
pergerakan lebih mudah ditebak dalam jangka panjang.
1
2
Method Analisa Teknikal
Analisa Teknikal adalah suatu analisa yang dikenal dalam dunia investasi
keuangan yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harga di masa
mendatang berdasarkan pergerakan harga masa sekarang dan masa lampau
Pergerakan harga di pasar terbentuk dari emosi dan psikologi para investor yang
berbeda-beda akibat dari informasi yang diperoleh para investor yang tidak
Analisa
Analisa Teknikal sama.
Fundamental
Pergerakan harga di pasar terbentuk dari SUPPLY and DEMAND (Hukum Permintaan) :
Dari beliau tercetus Dow The averages discount everything (harga saham rata-rata menggambarkan
Theory yang kemudian di segalanya yang terjadi di market)
sempurnakan oleh
penerus2nya yaitu : The market has three trends (market mempunyai tiga trend)
1. William P. Hamilton Major trends have three phases (trend mayor mempunyai tiga fase)
2. Robert Rhea The averages must confirm each other (harga saham rata-rata harus saling
mengkonfirmasi satu sama lain)
3. Edson Gould
Volume must confirm the trend (volume harus mengkonfirmasi trend)
4. John Magee
A trend is assumed to be in effect until it gives definite signals that it has
reversed (sebuah trend diasumsikan sebagai sebuah akibat sampai
memberikan signal jelas bahwa trend telah berbalik).
1 1
5 6
1
7
Prinsip Dasar Analisa Teknikal Tujuan Analisa Teknikal
Merupakan suatu indikator untuk menentukan jarak (range) pergerakan harga dimana :
Support :
Harga batas bawah yang sering tersentuh dan kembali reversal naik dan dapat dijadikan
salah satu acuan bagi investor sebagai batas toleransi kerugian (memiliki posisi saham)
jika harga menembus (break) dibawah harga batas bawah atau target untuk membeli
saham tersebut jika harga batas bawah tersebut tersentuh dan kembali reversal naik.
Resisten :
Harga batas atas yang sering tersentuh dan kembali reversal turun dan dapat dijadikan
salah satu acuan bagi investor sebagai target penjualan (profit taking) saat harga gagal
menembus (break) diatas harga batas atas atau target untuk membeli saham tersebut
jika batas atas ditembus (break out) sehingga dapat membentuk batas atas yang baru.
Analisa Teknikal Klasik – Kekuatan Tren Analisa Teknikal Klasik – Reversal Pattern
Reversal Pattern :
Kekuatan Tren merupakan suatu indikator analisa teknikal yang digunakan untuk Pola indikator ini terbentuk saat pergerakan harga konsolidasi (sideway) yang terbagi menjadi :
mengukur kekuatan dari pergerakan tren. Kekuatan Tren dari analisa teknikal klasik
1. Pola reversal turun ; maka pergerakan harga di masa mendatang akan berada pada tren turun
dapat dilihat dari 2 Indikator yaitu : dimana pola ini terbentuk dari tren naik kemudian bergerak sideway membentuk pola reversal
turun maka tren naik sebelumnya akan berbalik arah (reversal) ke tren turun.
1 . Pola (Pattern) yang terbentuk dari pergerakan harga yang terbentuk dalam chart,
2. Pola reversal naik ; maka pergerakan harga di masa mendatang akan berada pada trend naik
terdiri dari :
dimana pola ini terbentuk dari tren turun kemudian bergerak sideway membentuk pola reversal
Reversal Pattern naik maka tren turun sebelumnya akan berbalik arah (reversal) ke tren naik.
Continous Pattern
Gap Pattern
2. Volume transaksi merupakan total transaksi yang terjadi dalam suatu periode waktu
dimana volume merupakan indikator tunggal yang dapat menggambarkan tingkat
kejenuhan pasar (investor) dan volume dapat menggambarkan tingkat kekuatan dari
pergerakan tren.
Analisa Teknikal Klasik – Reversal Pattern Analisa Teknikal Klasik – Reversal Pattern
Merupakan pola yang terbentuk dari 3 puncak dimana puncak ke -2 lebih tinggi dari puncak
ke-1 dan puncak ke-3.
Analisa Teknikal Klasik – Reversal Pattern Analisa Teknikal Klasik – Reversal Pattern
Cup and Handle Bottom (cangkir terbuka) merupakan pola reversal naik
Rounding Top : merupakan pola setengah lingkaran membentuk gunung jika menembus harga GAP adalah suatu kesenjangan atau terjadinya suatu lubang yang menyebabkan terjadinya
support maka target penurunannya adalah range jarak antara puncak ke lembah (support). Jangka kekosongan transaksi pada satu atau beberapa level harga. GAP dapat terjadi dalam gerak
waktu pola termasuk medium term. harga naik yang menggambarkan pasar yang kuat atau minat beli yang lebih tinggi. Dan dapat
juga pada pergerakan harga turun yang menunjukan kepada pasar yang lemah atau minat jual
Rounding Bottom : merupakan pola setengah lingkaran membentuk lembah dimana puncaknya yang tinggi.
berada dibawah, jika menembus harga resisten maka target kenaikan adalah range antara lembah
(resisten) ke puncak (support). Pada pergerakan harga yang naik, GAP akan memisahkan harga “high” kemarin dengan “low”
hari ini. Pada pergerakan harga yang turun, GAP akan memisahkan harga “low” kemarin
dengan “high” hari ini.
Pola dasar triangle adalah terbentuk dari dua garis yang ujungnya saling menyempit atau
konvergen. Polanya sangat mirip dengan pennant, tapi triangle tidak menggunakan tiang (pole)
sebagai target price.
Pola triangle memiliki waktu yang lebih fleksibel (1 hingga 3 bulan), jika kurang dari 3 minggu
maka cenderung diidenfikasikan sebagai pennants.
Analisa Teknikal Klasik – Continuation Pattern Analisa Teknikal Klasik – Elliot Wave
Seorang jenius bernama Ralph Nelson Elliot yang berhasil menciptakan Teori Elliot
Wave. Dari penelitian yang ia lakukan terhadap 75 tahun data harga saham, ia berhasil
Pola pennant bentuknya tidak jauh menemukan bahwa sebenarnya harga di pasar saham itu tidak bergerak secara acak,
berbeda dengan pola flag, bedanya
namun memiliki pola yang tetap.
hanya terletak pada bentuk ujungnya
saja, kalau flag berbentuk persegi
sedangkan pennants tampak seperti Teori Elliot Wave mengatakan bahwa pasar selalu bergerak dalam siklus yang repetitif
segitiga simetris atau dua garis yang alias selalu berulang. Ia menjelaskan bahwa naik dan turunnya harga saham
ujungnya menyempit . dipengaruhi oleh kondisi psikologi para investornya dan sifatnya selalu berulang dari
waktu ke waktu. Ia menyebut siklus naik dan turunnya harga saham ini sebagai “wave”
Pola pennant ini memiliki ciri-ciri yang atau gelombang.
sama dengan pola flag baik dari waktu
yang diperlukan untuk pola tersebut
Elliot menunjukkan bahwa kondisi pasar yang trending bergerak dalam pola yang
terjadi secara sempurna sampai dengan
karakteristik serta mengukur target
disebutnya sebagai gelombang 5-3. Lima gelombang pertama dinamakan
pergerakan harga pada saat terjadi sebagai impulse waves, sedangkan 3 gelombang kedua dinamakan sebagai corrective
penembusan . waves.
Analisa Teknikal Klasik – Elliot Wave Analisa Teknikal Klasik – Elliot Wave
Indikator momentum merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan timing dalam
mengambil posisi ENTRY and EXIT (BELI dan JUAL). Dalam teknikal klasik, indikator momentum
ada pada Price Chart.
Price chart merupakan pergerakan harga yang terjadi di pasar pada jangka waktu tertentu yang
digambarkan dalam bentuk chart (diagram). Bentuk chart terdiri atas 3 macam :
1. Line chart, yaitu chart yang direpresentasikan dalam bentuk garis-garis. Garis yang
menghubungkan harga tunggal untuk masing-masing jangka waktu yang dipilih.
2. Bar chart, yaitu chart yang diwakili dalam rupa bentuk grafik batangan. Sebuah diagram
yang terdiri dari empat poin penting: lihat harga tinggi dan harga rendah yang membentuk
balok vertical; harga pembukaan yang ditandai dengan garis horizontal kecil di sebelah kiri
bar/balok; dan harga penutupan yang ditandai dengan garis horizontal kecil disisi kanan bar.
3. Candlesticks chart, yaitu chart yang diwakili dalam rupa bentuk grafik batang lilin. Sebuah
diagram yang terdiri dari keempat harga utama: lihat tinggi, rendah, terbuka, dan tertutup.
Body (jittai) dari candlestick bar dibentuk dengan harga pembukaan dan harga penutupan.
Sisa body bar ditandai dengan kedua shadows upper shadow/bayangan/garis sumbu atas
(uwakage) dan lower shadow/bayangan/garis sumbu bawah (shitakage).
Price Chart Price Chart - Pola Reversal Candle
Bearish Belt
Morning Star Three White Shooting Star Hanging Man Hold
Soldier
Price Chart – Bullish Pattern Candle Price Chart – Bearish Pattern Candle
Analisis Teknikal Klasik banyak menggunakan metode penarikan garis yang umumnya
akan berfungsi sebagai support dan resistance. Metode penarikan garis bisa secara
manual, bisa juga berdasarkan metode perhitungan tertentu.
Analisa teknikal klasik lebih menggambarkan pola yang sering terbentuk akibat dari
psikologis pasar.
TREND INDICATOR : indikator yang digunakan untuk mengukur trend harga. Indikator ini bagus
digunakan ketika ditemukan adanya trend pada harga. Trend indikator akan mendeteksi awal mula Pemotongan garis MA oleh harga
trend yang terjadi di pasar yang berasal dari pergerakan harga yang dibentuk dari mekanisme
pasar. Perubahan tren harga dapat dikenali ketika harga memotong ke atas atau ke bawah garis MA.
MOVING AVERAGE (MA) : Indikator yang memperlihatkan rata-rata harga saham yang telah Jika harga memotong ke atas garis MA, maka tren naik sedang dimulai. Dan jika harga
diperdagangkan dalam suatu periode tertentu misalnya MA 20, yang merupakan harga rata-rata memotong ke bawah garis MA, maka tren turun dapat dikatakan sedang dimulai.
selama 20 periode grafik tertentu.
Perpotongan antara garis MA
Menemukan trend
Menentukan kekuatan trend Perpotongan antara garis MA dikenal dengan istilah crossover method. Umumnya crossover
Menentukan harga bullish & bearish menggunakan dua atau lebih garis MA yang saling berbeda periode. Crossover yang paling
Support and Resistance terkenal dan masih memiliki validitas tinggi adalah double crossover method.
Buy and Sell action:
Cross harga dengan MA Konsep cross over berarti, MA akan menghasilkan sinyal trend naik ketika garis MA periode
Cross dua indicators MA yang lebih pendek memotong ke atas garis MA periode yang lebih panjang, dan sinyal tren
Cross tiga indocators MA turun terjadi ketika garis MA pendek memotong ke bawah garis MA periode yang lebih
Support and Resistance Level panjang. Kombinasi klasik yang populer untuk metode ini adalah; 5 dan 10, 10 dan 50, 20
dan 50.
Memahami arti dari indikator MA, relatif adalah sangat mudah :
Apabila harga sekarang berada dibawah garis MA, maka tren adalah Turun.
Apabila harga sekarang berada diatas garis MA, maka tren adalah Naik.
No Posisi XMA Arti Momentum pada analisa teknikal modern merupakan indikator-indikator yang dapat
1 MA berada dibawah harga. Kondisi bullish / trend naik. digunakan sebagai timing untuk melakukan transaksi BELI - JUAL.
2 MA berada diatas harga. Kondisi bearish / trend menurun.
Indikator-indikator yang dapat dijadikan momentum adalah :
3 MA memotong harga dari bawah. Perubahan trend menuu bearish.
4 MA memotong harga dari atas. Perubahan trend menuju bullish. 1. Relative Strength Index (RSI)
MA periode lebih pendek memotong 2. SMI (Stochastic Momentum Index)
5 Perubahan trend menuju bearish.
MA periode lebih panjang dari bawah.
MA periode lebih pendek memotong Dimana indikator ini untuk melihat 2 kondisi yang terjadi pada pergerakan harga,
6 Perubahan trend menuju bullish. yaitu :
MA periode lebih panjang dari atas.
1. Over Sold (Jenuh Jual) : merupakan kondisi pergerakan harga dimana harga
MA dengan periode lebih panjang berada sudah berada pada kondisi Jenuh Jual sehingga merupakan sinyal untuk
7 Kondisi bearish / trend menurun.
diatas MA berperiode lebih pendek melakukan pembelian harga karena dapat terjadi reversal naik
MA dengan periode lebih panjang berada 2. Over Bought (Jenuh Beli) : merupakan kondisi pergerakan harga dimana harga
8 Kondisi bullish / trend naik.
dibawah MA berperiode lebih pendek. sudah berada pada kondisi Jenuh Beli sehingga perupakan sinyal untuk
melakukan penjualan harga karena dapat terjadi reversal turun
RSI diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 pada bukunya RSI dapat digunakan untuk :
New Concepts in Technical Trading Systems. Nilai dari Rsi berada pada kisaran 0-100 Kondisi overbought / oversold
(itulah sebabnya mengapa digolongkan sebagai indikator kekuatan tren). RSI sendiri Divergence positif / negatif
merupakan indikator yang membandingkan momentum harga yakni antara nilai Momentum pergerakan harga
pada saat ini terhadap daya tarik yang terjadi.
Indikator RSI bergerak lebih sensitive sehingga terkadang memberikan false signal
Secara matematis RSI dituliskan sebagai berikut: sehingga indikator ini dipadukan dengan indikator Moving Average sebagai trigger
dimana :
1. Jika indikator RSI bergerak naik dan menembus ( Break ) diatas MA maka tren naik
Keterangan : kuat
2. Jika indikator RSI bergerak turun dan menembus ( Break ) dibawah MA maka tren
RS : Relative Strength, merupakan ratio antara dua buah XMA yang dihaluskan turun kuat
AG : Average price gain pada periode yang ditentukan. Diperoleh dari total gain 3. Jika indikator RSI bergerak naik tetapi MA turun maka tren naik lemah ( dapat terjadi
dibagi periode yang dipakai reversal naik)
AL : Average price loss pada periode yang ditentukan. Diperoleh dari total loss 4. Jika indikator RSI bergerak turun tetapi MA naik maka tren turun lemah ( dapat
dibagi periode yang dipakai. terjadi reversal turun)
Aplikasi :
Jika Garis % K memotong diatas garis % D menandakan momentum Beli
Jika Garis % K memotong dibawah garis % D menandakan mementum Jual
Jika Stochastic berada diatas garis 50 maka berada pada area Overbought
Jika Stochastic berada dibawah garis - 50 maka berada pada area Oversold
Stochastic Momentum Index Fibonacci Retracement
Fibonacci merupakan GOLDEN RATIO : 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233,
377, 610, dst. Dan angka ini juga digunakan oleh Elliot Wave dan digunakan pada TEORI
DOW. Fibonacci Retracement dapat dijadikan acuan untuk melihat support dan resisten
dimana terdiri dari level 0% ; 23.6% ; 38.2% ; 50% ; 61.8% ; 100% ; 161.8% ; 261,8%
;423.6%
Dimana, dengan menghubungkan dari puncak dari swing tertinggi ke lembah dari swing
turun, sehingga diperoleh range atau batasan-batasan dari pergerakan harga dan dapat
dijadikan sebagai acuan dalam menentukan trading plan.
Ketentuan Fibonacci :
1. Tren Turun : Hubungkan 2 titik dari harga tertinggi pada swing pergerakan
sebelumnya ke harga terendah saat terjadi koreksi.
2. Tren Naik : Hubungkan 2 titik dari harga terendah pada swing pergerakan
sebelumnya ke harga tertinggi saat terjadi swing naik.
4. Jika harga break (menembus) diatas resisten (misal : fibo 50%) maka resisten
berikutnya di 61.8% dan 50% sebagai support.
8
0
Divisi Equity menyediakan layanan perantara perdagangan saham, bagi nasabah ritel,
institusi, maupun high networth. Dengan mempertimbangkan kondisi pasar serta
risiko kredit yang muncul, saat ini perusahaan tidak melakukan pemberian layanan
transaksi Repurchase Agreement (Repo) sampai batas waktu review selanjutnya.
Divisi Fixed Income melayani transaksi perdagangan Surat Utang Negara, seperti
Obligasi Negara Ritel,Saving Bonds Ritel (SBR), Sukuk Negara Ritel (SUKRI), dan
obligasi korporasi.
Divisi Investment Banking membantu klien dalam aktivitas Corporate Finance, seperti
penjaminan emisi efek, financial advisorymencakup restrukturisasi, penggabungan
usaha & akusisi, originasi dan sindikasi, serta private placement. Didukung oleh tim
riset yang berkompeten dan profesional, MNC Sekuritas secara konsisten memberikan
layanan riset dan analisa pasar kepada nasabah untuk membantu meraih keuntungan
optimal dan meminimalisasi resiko investasi.
Jaringan Distribusi MNC Sekuritas (Per 8/8/18) Rekor MURI MNC Sekuritas
11 Point
Partnership :
17 Point
KP :
8 Point
GI :
77 Point
POINT
Achievement MNCS Achievement MNCS
Innovative Company in Digital Investment Services, Category : Securities Peringkat II Digital Brand Perusahaan Sekuritas
"3rd Indonesia Digital Innovation Award 2018" Penghargaan “Digital Brand Awards 2018”
Warta Ekonomi - Jakarta, 25 Mei 2018 Infobank - Jakarta, 25 April 2018
Peringkat II Digital Brand Perusahaan Sekuritas Innovation in Customer Service Management, Planning & Practice - Financial Services Industries
“Infobank 6th Digital Brand Awards 2017” Asia-Pacific Stevie Awards 2017
Infobank - Jakarta, 30 Maret 2017 Tokyo, 2 Juni 2017
PREDIKSI PASAR
Trading range: 5.175 – 5.250
Support 2 Support 1 Index Resistance 1 Resistance 2
5.175 5.200 5.216 5.225 5.250
IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak
mixed cenderung menguat.
IHSG turun dan tutup gap bawah disertai
volume.
RSI di level 63,1 sementara MACD positif
divergence.
52w range: 4.034 – 5.334
Pengungkapan: Bahana Securities melakukan dan mencari kerjasama dengan perusahaan yang tercakup dalam laporan penelitiannya. Investor
1
harus mempertimbangkan laporan ini hanya sebagai salah satu faktor dalam membuat keputusan investasi mereka.
Silakan lihat disclaimer informasi penting di belakang laporan ini
2015
Alpha Institutional 2015
Asiamoney's 2014 Global
Finance Asia's Southeast Asia Investors
2013 Banking & Finance
Best 2014 Best Highest Ranked
Best Domestic Review
Equity House Research Call Local Research
01 Agustus 2016
Equity House Best Research
FMCG Sector House
House
Analisa Teknikal
Company Code Turnover (IDRbn) 3M Avg Turnover (IDRbn) Recommendation Support 2 Support 1 Price Resistance 1 Resistance 2
Astra Agro Lestari AALI 41,39 44,47 Trading SELL 14.200 14.350 14.500 14.800 15.100
Ace Hardware Indonesia ACES 21,37 4,48 BUY On Weakness 910 940 970 1.020 1.070
Adhi Karya ADHI 77,32 55,19 Spec BUY 2.780 2.800 2.830 2.860 2.910
Adaro Energy ADRO 61,39 54,87 Spec BUY 960 1.000 1.040 1.080 1.110
AKR Corporindo AKRA 47,18 45,79 BUY On Weakness 6.400 6.575 6.750 6.925 7.075
Austindo Nusantara Jaya ANJT - 0,00 BUY On Weakness 1.770 1.780 1.790 1.800 1.810
Aneka Tambang ANTM 54,33 83,86 BUY On Weakness 770 780 795 810 830
Agung Podomoro Land APLN 27,87 5,11 BUY On Weakness 270 280 296 310 320
Astra International ASII 998,47 244,53 Spec BUY 7.300 7.500 7.725 7.900 8.050
Alam Sutera Realty ASRI 105,02 40,00 BUY On Weakness 490 510 525 550 580
Adi Sarana Armada ASSA 0,32 0,93 BUY On Weakness 150 160 164 170 180
Anabatic Technologies ATIC 0,10 0,01 Spec BUY 590 600 605 610 620
Bank Central Asia BBCA 336,15 267,94 BUY On Weakness 14.325 14.375 14.450 14.575 14.700
Bank Bukopin BBKP 6,46 2,87 BUY On Weakness 590 600 615 630 640
Bank Negara Indonesia BBNI 159,59 146,16 Spec BUY 5.275 5.300 5.350 5.600 5.700
Bank Rakyat Indonesia BBRI 538,28 263,47 Spec BUY 11.325 11.425 11.525 11.650 11.750
Bank Tabungan Negara BBTN 28,15 31,61 BUY On Weakness 1.910 1.940 1.975 2.020 2.060
Bank Danamon BDMN 14,92 8,20 Trading SELL 3.410 3.450 3.500 3.590 3.680
Bekasi Fajar Industrial Estate BEST 55,53 24,02 BUY On Weakness 320 330 344 360 380
Blue Bird BIRD 5,11 5,31 Trading SELL 3.870 3.900 3.930 3.980 4.030
Bank BJB BJBR 24,97 16,17 BUY On Weakness 1.340 1.380 1.425 1.500 1.580
Bank Pembangunan Jatim BJTM 61,45 5,44 BUY On Weakness 540 560 585 620 660
Bank Mandiri BMRI 470,49 227,48 BUY On Weakness 9.900 10.000 10.100 10.250 10.375
Bumi Serpong Damai BSDE 63,88 65,26 Spec BUY 2.020 2.070 2.090 2.140 2.200
Bank Tabungan Pensiunan Negara BTPN 0,76 1,12 SELL On Strength 2.330 2.340 2.360 2.390 2.420
Cardig Aero Services CASS 0,00 0,03 SELL On Strength 980 990 1.000 1.010 1.020
Charoen Pokphand CPIN 62,04 23,08 Trading SELL 3.570 3.660 3.750 3.930 4.110
Ciputra Realty CTRA 34,31 26,98 Trading SELL 1.350 1.380 1.405 1.460 1.500
Ciputra Property CTRP 17,30 10,15 BUY On Weakness 590 600 620 650 670
Puradelta Lestari DMAS 24,01 7,88 BUY On Weakness 250 260 270 280 290
Dharma Satya Nusantara DSNG 0,34 0,40 Spec BUY 470 480 488 500 510
Electronic City ECII 0,07 0,03 BUY On Weakness 520 530 550 580 600
Erajaya Swasembada ERAA 14,32 5,77 Spec BUY 770 780 800 820 830
XL Axiata EXCL 63,74 39,62 Spec BUY 3.630 3.670 3.710 3.750 3.790
Gudang Garam GGRM 250,36 101,27 Trading SELL 66.000 66.750 67.525 69.050 70.575
Garuda Indonesia GIAA 74,99 21,95 BUY On Weakness 460 470 480 500 510
Gajah Tunggal GJTL 29,68 19,05 Spec BUY 1.530 1.570 1.615 1.650 1.690
Hero Supermarket HERO 0,00 0,01 Spec BUY 1.120 1.130 1.150 1.160 1.170
HM Sampoerna HMSP 85,39 73,04 SELL On Strength 3.350 3.490 3.630 3.910 4.180
Harum Energy HRUM 2,38 1,63 Trading SELL 1.100 1.120 1.145 1.190 1.220
Indofood CBP Sukses Makmur ICBP 38,19 38,59 Trading SELL 8.300 8.450 8.600 8.900 9.175
Indomobil Sukses International IMAS 0,04 0,25 SELL On Strength 1.430 1.440 1.460 1.470 1.480
Vale Indonesia INCO 37,12 23,93 Spec BUY 2.360 2.460 2.560 2.630 2.690
Indofood Sukses Makmur INDF 119,50 60,90 BUY On Weakness 7.950 8.150 8.325 8.550 8.800
Indocement Tunggal Prakasa INTP 60,08 40,60 BUY On Weakness 16.900 17.000 17.075 17.200 17.350
Indosat ISAT 4,67 2,60 BUY On Weakness 6.675 6.750 6.850 6.925 7.000
Indo Tambangraya Megah ITMG 17,99 11,77 Spec BUY 12.125 12.350 12.575 12.700 12.800
Japfa Comfeed Indonesia JPFA 15,55 11,18 BUY On Weakness 1.440 1.470 1.500 1.530 1.550
Jasa Marga JSMR 34,26 24,00 Trading SELL 5.200 5.250 5.325 5.450 5.575
Kimia Farma KAEF 10,41 2,82 Spec BUY 1.210 1.220 1.245 1.270 1.290
Kawasan Industri Jababeka KIJA 68,97 6,87 BUY On Weakness 290 300 314 330 340
Kino Indonesia KINO 3,88 6,96 BUY On Weakness 6.225 6.275 6.350 6.475 6.600
Kalbe Farma KLBF 47,46 59,92 Trading SELL 1.650 1.660 1.675 1.700 1.730
Krakatau Steel KRAS 4,25 12,08 Trading SELL 570 580 590 610 630
Lippo Cikarang LPCK 9,89 7,36 Trading SELL 7.200 7.350 7.500 7.650 7.775
Lippo Karawaci LPKR 36,02 65,32 SELL On Strength 1.100 1.120 1.135 1.150 1.160
Matahari Department Store LPPF 194,16 94,73 BUY On Weakness 19.300 19.600 19.925 20.500 21.100
PP London Sumatra Plantation LSIP 47,64 28,17 Trading SELL 1.360 1.380 1.405 1.450 1.480
Malindo Feedmill MAIN 5,09 1,45 BUY On Weakness 1.690 1.720 1.750 1.810 1.860
Mitra Adiperkasa MAPI 7,32 6,02 BUY On Weakness 4.280 4.510 4.750 4.920 5.100
Merdeka Copper & Gold MDKA 0,00 0,04 BUY On Weakness 1.980 1.990 2.000 2.010 2.020
Medco Energi International MEDC 2,77 7,42 Trading SELL 1.640 1.660 1.685 1.720 1.760
Mitra Keluarga Karyasehat MIKA 10,54 19,68 Trading SELL 2.460 2.500 2.540 2.620 2.690
Multipolar MLPL 25,60 18,36 BUY On Weakness 400 410 420 440 450
Media Nusantara Citra MNCN 31,07 26,16 Trading SELL 2.070 2.110 2.150 2.200 2.240
Matahari Putra Prima MPPA 11,34 15,28 Trading SELL 1.660 1.700 1.735 1.810 1.880
Mayora Indah MYOR 9,35 1,74 BUY On Weakness 39.425 39.550 39.700 39.875 40.050
Perusahaan Gas Negara PGAS 148,80 139,88 BUY On Weakness 3.180 3.230 3.290 3.380 3.470
PP Properti PPRO 266,29 40,88 Spec BUY 490 550 615 660 690
J Resources PSAB 12,35 9,56 Spec BUY 370 380 386 400 410
Tambang Batubara Bukit Asam PTBA 59,76 34,88 Trading SELL 9.350 9.600 9.850 10.200 10.550
Pembangunan Perumahan PTPP 35,38 29,51 Trading SELL 3.760 3.810 3.860 3.960 4.050
Pakuwon Jati PWON 60,79 37,56 Spec BUY 630 640 650 660 700
Ramayana Lestari Sentosa RALS 16,83 10,36 BUY On Weakness 1.140 1.170 1.215 1.260 1.300
Nippon Indosari Corpindo ROTI 7,74 2,79 Trading SELL 1.460 1.510 1.565 1.640 1.700
Surya Citra Media SCMA 21,82 21,92 Trading SELL 3.060 3.110 3.160 3.260 3.350
Sampoerna Agro SGRO 0,14 0,43 SELL On Strength 1.940 1.960 1.990 2.010 2.030
Sido Muncul SIDO 6,90 4,42 BUY On Weakness 520 550 575 600 620
Siloam International Hospital SILO 8,27 31,10 Trading SELL 9.000 9.400 9.775 10.550 11.300
Salim Ivomas Pratama SIMP 3,15 3,61 BUY On Weakness 440 450 462 470 480
Semen Baturaja SMBR 15,11 25,22 BUY On Weakness 790 800 810 830 850
Holcim Indonesia SMCB 2,46 1,10 Trading SELL 1.060 1.080 1.105 1.150 1.190
Semen Indonesia SMGR 111,14 94,84 Trading SELL 9.075 9.225 9.375 9.675 9.950
Summarecon Agung SMRA 80,53 45,95 BUY On Weakness 1.660 1.680 1.695 1.720 1.730
Soechi Lines SOCI 4,71 13,66 SELL On Strength 380 390 402 410 420
Sri Rejeki Isman SRIL 12,58 25,34 Trading SELL 250 260 264 270 280
Surya Semesta Internusa SSIA 108,43 11,50 BUY On Weakness 630 660 700 730 750
Express Transindo Utama TAXI 7,54 5,67 Trading SELL 150 160 165 180 190
Tower Bersama Infrastructure TBIG 86,05 17,64 Trading SELL 5.500 5.600 5.700 5.900 6.075
Tunas Baru Lampung TBLA 16,62 1,33 BUY On Weakness 640 650 675 710 740
Tiphone Mobile Indonesia TELE 3,74 4,54 Trading SELL 670 680 690 710 730
Timah TINS 16,61 11,29 BUY On Weakness 810 820 835 860 890
Telekomunikasi Indonesia TLKM 543,33 367,69 Trading SELL 4.050 4.140 4.230 4.410 4.590
Pelayaran Tempuran Mas TMAS 1,32 1,01 SELL On Strength 1.450 1.460 1.485 1.500 1.520
Total Bangun Persada TOTL 3,25 6,59 Trading SELL 810 830 845 870 890
Sarana Menara Nusantara TOWR 0,36 1,46 Spec BUY 3.860 4.030 4.200 4.290 4.370
Tempo Scan Pacific TSPC 0,32 0,88 BUY On Weakness 1.950 1.980 2.010 2.060 2.110
United Tractors UNTR 154,35 65,62 Spec BUY 14.900 15.550 15.750 16.450 17.000
Unilever Indonesia UNVR 124,52 70,75 BUY On Weakness 43.250 44.150 45.050 46.850 48.650
Wijaya Karya WIKA 48,89 36,01 Trading SELL 2.900 2.940 2.980 3.040 3.090
Wintermar Offshore WINS 0,35 0,64 Spec BUY 220 230 240 250 260
Waskita Karya WSKT 143,39 130,25 BUY On Weakness 2.680 2.720 2.770 2.830 2.890
Wijaya Karya Beton WTON 30,10 17,35 Trading SELL 980 990 1.000 1.020 1.030
Source: Bahana
Keterangan
Spec BUY : Beli setelah konfirmasi penguatan BUY on Weakness : Beli saat terjadi pelemahan / beli pada harga support
Trading SELL : Jual setelah konfirmasi pelemahan SELL on Strength : Jual saat terjadi penguatan / jual pada harga resistance
Sektor Momentum
Code Index Name Level Change (pts) Change (%) Market Capitalization (IDRtn)
JAKAGRI JAKARTA AGRICULTURAL 1.768 6,87 0,39 125,16
JAKBIND JAKARTA BASIC IND & CHEM 450 -7,91 -1,73 322,78
JAKCONS JAKARTA CONSUMER GOODS 2.376 -135,76 -5,41 1.388,28
JAKFIN JAKARTA FINANCE INDEX 752 0,64 0,08 1.364,17
JAKINFR JAKARTA INFRA UTIL TRANS 1.177 -21,10 -1,76 816,70
JAKMIND JAKARTA MISC INDUSTRIES 1.296 46,17 3,69 358,99
JAKMINE JAKARTA MINING INDEX 1.182 -6,41 -0,54 245,33
JAKPROP JAKARTA CNSTR PRP RL EST 561 0,28 0,05 449,86
JAKTRAD JAKARTA TRD, SVC & INVMT 871 -11,20 -1,27 637,80
Source: Bahana, Bloomberg
PT Waskita Karya (Persero), Tbk (WSKT) - Solid Precast Margin To Support The Business
We reiterate BUY on WSKT with a higher TP of Rp 2,750 based on
20x FY17F P/E. We like WSKT, because it: 1) has the fastest
BUY
TARGET PRICE : Rp 2,750
growth of new contracts among peers, 2) has the fastest growing
LAST PRICE Rp 2,490
precast concrete with higher margins among peers. We view that PREVIOUS TARGET PRICE Rp 2,300
the major constraint is the financing risk due to the growth pace VOLUME 12 MONTH 319,398 Lot/Day
of WSKT. WSKT currently trades at 18x FY17F P/E. VALUE 12 MONTH Rp 61.6 Bn/Day
HIGH 12 MONTH Rp 2,660
Increasing contribution from high margin precast - At 2.3mn tons LOW 12 MONTH Rp 1,490
capacity p.a., WSKT Precast Concrete is catching up WTON, the
leading precast company. WSKT Precast targeted to get Rp 7trn in
FY16, an increase of 133% YoY. 78.6% of the projects will come
from WSKT. In 1Q16, WSKT Precast has a 28.1% GPM and 14.3%
net income margin, more than 2x WTON’s margins.
1Q16 new contracts achievement - In 1Q16, the WSKT new con-
tract reached Rp 3.92trn or 6.5% of WSKT’s FY16 target of new
contract of Rp 60trn. It reached 9.7% our FY16F. We set a lower
new contract at Rp 40.2trn or grew 25% YoY, bringing the total
order book to Rp 74trn. Last year WSKT reached 82% of its target.
Based on the new contracts’ owner, SOE dominated the contract
with a 62.3% contribution.
Stronger 1Q16 compare to 1Q15 - In 1Q16, the revenue in-
creased by 119% YoY to Rp 3.1trn, reaching 14.6% BCf and 13.1% Market Capitalization Rp 33,795,508,341,900
of cons. The operating profit even increased to almost 4x 1Q15. Number of Shares 13,572,493,310
Despite an increase of financial expenses by 157%, the net profit Daily Volatility 2%
significantly increased 965% to Rp 127bn or 10x 1Q15 at Rp 12bn.
It reached 9% BCf and 8.6% consensus. The GPM improved from
12% in 1Q15 to 15.8% in 1Q16 and the net profit margin improved
Shareholders
from 0.8% in 1Q15 to 4.0% in 1Q16.
Government : 66.00 %
Exhibit 1. Financial Summary Public : 34.00 %
Suria Dharma
suria.dharma@buanacapital.com
(62-21) 515-0203 (Ext 320)
1 of 8
Friday, 24 June 2016
2 of 8
Friday, 24 June 2016
3 of 8
Friday, 24 June 2016
4 of 8
Friday, 24 June 2016
5 of 8
Friday, 24 June 2016
6 of 8
Friday, 24 June 2016
7 of 8
Friday, 24 June 2016
ANALYSIS AND REPORTS OF THIS WRITTEN, PRODUCED AND DISTRIBUTED BY PT BUANA CAPITAL RESEARCH
DEPARTMENT. ALL CONTENTS ARE BASED ON INFORMATION OBTAINED FROM THE DATAS AVAILABLE FOR THE PUBLIC AND
VARIOUS SOURCES BELIEVED TO BE RELIABLE BUT PT BUANA CAPITAL RESEARCH DEPARTMENT MAKES NO
REPRESENTATION AND ACCEPTS NO RESPONSBILITY OR LIABILITY AS TO ITS COMPLETENESS OR ACCURACY. OPINION OR
INFORMATION IS NEITHER AN OFFER NOR THE SOLICITATION OF AN OFFER TO SELL OR PURCHASE ANY INVESTMENT.
8 of 8