PENDAHULUAN
1
Ketika berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor juga harus
menanggung tingkat risiko. Dalam konteks manajemen investasi risiko merupakan
penyimpangan/ perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-
benar diterima oleh investor (return aktual).
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Potofolio Investasi
Portofolio adalah istilah keuangan yang menunjukkan koleksi investasi yang
dimiliki oleh perusahaan investasi, hedge fund, lembaga keuangan atau individu.
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset
riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Investasi merupakan penanaman
sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang yang diharapkan akan memberikan
hasil yang lebih dikemudian hari.
Portofolio Investasi adalah investment portofolio yaitu sejumlah sekuritas yang
dimiliki oleh perseorangan atau perusahaan sebagai salah satu cara penanaman modal
atau investasi. Portofolio digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang
dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Portofolio dimaksudkan sebagai strategi
memaksimalkan tingkat keuntungan yang diharapkan dan meminimalisir risiko yang
dihadapi. Portofolio berarti sekumpulan investasi.
Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari instrumen investasi yang
dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari portofolio
investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing investor. Dalam
manajemen strategis dan pemasaran, istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan
sekumpulan produk, proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh
suatu perusahaan. Tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi
pihak yang memegang portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan
diversifikasi risiko.
Dalam portofolio, seorang investor memiliki kesempatan untuk melakukan
diversifikasi (pemilihan banyak sekuritas) pada berbagai kesempatan investasi.
Diversifikasi itu sendiri dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung.
Pembentukan portofolio menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan
dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas
tersebut. Selain itu diharapkan akan terbentuk suatu portofolio yang optimum, yaitu
portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak yang ada pada portofolio efisien.
Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah potofolio yang sesuai dengan
preferensi investor bersangkutan dengan return maupun terhadap risiko yang dapat
ditanggungnya.
3
Pembentukan Portofolio Investasi
Untuk melakukan diversifikasi investasi ke dalam bentuk portofolio, tidak dapat
langsung menanamkan investasi ke beberapa instrumen investasi yang berbeda. Tetapi,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar instrumen investasi yang dijadikan
portofolio investasi dapat menghasilkan imbal hasil yang maksimal. Beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu:
1. Modal
Besar kecilnya modal yang kamu miliki tentu akan berpengaruh
terhadap portofolio investasi yang diambil. Semakin kecil modal maka
tentunya akan semakin kecil juga kesempatan untuk melakukan
mendiversifikasikan investasimu. Selain itu, terdapat batasan dalam
pembuatan portofolio sesuai dengan dana yang dimiliki.
2. Tujuan
Tujuan melakukan investasi, tujuan memiliki properti, tujuan
mempunyai saham dan tujuan membeli obligasi. Dengan berbagai macam
tujuan yang berbeda tentu akan menghasilkan portofolio yang berbeda pula.
Seperti jika kalian ingin mendapatkan yield investasi tentu akan berbeda
secara struktur portofolionya dengan yang bertujuan untuk mendapatkan
capital gain.
3. Waktu
Dengan waktu, kamu dapat menentukan berapa lama kamu akan
mendapatkan keuntungan dari investasi yang akan kamu lakukan. Apakah
pilihan waktu investasi jangka pendek atau pun jangka panjang.
4. Mengetahui Aset Investasi
Ketika anggaran sudah ditentukan, maka proses selanjutnya
membangun portofolio investasi adalah memilih aset investasi yang tepat.
Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, sebab akan
menyulitkan Anda di kemudian hari. Ada faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dengan teliti yaitu, usia, waktu yang diinginkan dalam
menanam investasi dan toleransi risiko investasi yang akan diterima.
Seorang anak muda lajang yang baru saja meniti karirnya akan memiliki
susunan strategi yang berbeda dengan orang yang sudah berkeluarga atau
sekitar usia 40 tahun yang memiliki harapan untuk memenuhi biaya
pendidikan anak-anaknya hingga merencanakan dana pensiun.
4
Belum lagi toleransi terhadap risiko investasi, Apakah siap sedia ketika
mengambil risiko keuangan untuk memperoleh hasil yang lebih besar atau
justru malah mengalami kerugian yang membuat seseorang tidak bisa hidup
tenang hingga berujung stres.
5
Caranya Menciptakan Portofolio Investasi yang Low-Risk dan High Return
Investasi dapat berkaitan dengan penanaman sejumlah dana pada aset riil (real
assets) seperti: tanah, emas, rumah, barang-barang seni, real estate dan aset riil lainnya
atau pada aset finansial (financial assets), berupa surat-surat berharga yang pada
dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh entitas seperti: deposito,
saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield
dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika
6
berinvestasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka besarnya
yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Jika kita
berinvestasi dalam saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh.
Sedangkan, capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan
kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (saham atau obligasi), yang bisa
memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
7
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko investasi
antara lain: risiko suku bunga (yaitu variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan
tingkat suku bunga. Interest rate risk mempengaruhi obligasi secara langsung
dibandingkan common stock), risiko pasar (variabilitas return dari hasil fluktuasi dalam
keseluruhan pasar, yaitu pasar saham agregat), risiko inflasi (Faktor yang
mempengaruhi semua sekuritas adalah risiko daya beli atau berkurangnya kemampuan
membeli investasi), risiko bisnis (risiko yang ada ketika melakukan suatu usaha/bisnis
dalam industri khusus), risiko finansial (Risiko ini berhubungan dengan penggunaan
hutang oleh perusahaan.
Rumus:
dimana:
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
Pri = probabilitas kejadian return ke-i
n = banyaknya return yang mungkin terjadi
8
Contoh
Sekuritas PT ABC memiliki skenario kondisi ekonomiseperti dalam tabel di
bawah ini:
Kondisi Ekonomi Prob Return
Baik 30% 20%
Normal 40% 15%
Buruk 30% 10%
perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian
penting. Investor dapat meletakkan aset mereka ke dalam produk investasi dan berharap
9
mendapat keuntungan di masa datang dari hasil investasi investor. Memilih adalah
pekerjaan yang tidak mudah terutama dalam situasi ketidakpastian yang tinggi. Bagi
para investor, melalui pasar modal dapat memilih obyek investasi dengan beragam
tingkat pengembalian dan tingkat risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para penerbit
(issuers atau emiten) melalui pasar modal dapat mengumpulkan dana jangka panjang
mengatakan analisis terhadap harga saham dapat dilakukan dengan dua macam
penaksiran risiko yang dihadapi investor. Investor yang rasional akan menginvestasikan
dananya dengan memilih saham yang efisien, yang memberi return maksimal dengan
menginvestasikan dalam satu sekuritas saja. Salah satu cara dalam membentuk
pada preferensi mereka terhadap return harapan dan risiko masingmasing pilihan
A. Portofolio Return
10
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,
individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J.
Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
a. Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih
b. Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang
tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal
d. Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan
perusahaan.
f. Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang
11
h. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh
i. Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode tertentu.
B. Portofolio Risk
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu
financial.
kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil
yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri
keuangan pada umunya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high return”,
artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko
12
yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau
pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk
memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah
Menurut Ricky W. Giriffin dan Ronal Ebert, risiko adalah uncertainty about
future event, adapun Joel G.Siegel dan Jae K.Sim mendefinisikan risiko pada 3 hal:
keputusan.
eksposur ke sumber risiko tertentu menjadi kecil. Menurut Hukum Angka Besar,
semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan rata-rata sampel akan
dekat dengan nilai populasi yang diharapkan. Pengurangan risiko dalam hal sumber
13
B. Diversification
mewakili sebagian kecil dari portofolio itu. Dengan demikian, risiko apa pun yang
Kedua, efek dari tindakan spesifik perusahaan pada harga aset individu
dalam suatu portofolio dapat berupa positif atau negatif untuk setiap aset untuk
setiap periode. Dengan demikian, dalam portofolio besar, dapat dikatakan bahwa
faktor positif dan negatif akan keluar rata-rata sehingga tidak mempengaruhi tingkat
Hal-hal lain tetap sama, semakin tinggi korelasi dalam pengembalian antara
risiko yang terlibat dalam portofolio aset (atau kewajiban). Faktanya, diversifikasi
14
2.5 Komponen Risiko Portofolio
Untuk menghapus tanda ketimpangan dari Persamaan difersifikasi dan
mengembangkan persamaan yang akan menghitung risiko portofolio yang diukur
dengan varians, kita harus memperhitungkan dua faktor:
1. Risiko keamanan individu tertimbang (mis., Varians dari masing-masing
keamanan individu, dibobot dengan persentase dana investasi yang ditempatkan
dalam keamanan masing-masing individu).
2. Gerakan bersama tertimbang antara pengembalian efek (mis., Kovarians antara
pengembalian efek, sekali lagi ditimbang dengan persentase dana yang dapat
diinvestasikan yang ditempatkan di setiap sekuritas).
Sebagaimana dijelaskan di bawah ini, kovarians adalah ukuran absolut dari
pergerakan bersama antara pengembalian keamanan yang digunakan dalam
perhitungan risiko portofolio. Kita perlu kovarians aktual antara sekuritas dalam
portofolio untuk menghitung varians portofolio atau standar deviasi. Namun, sebelum
mempertimbangkan kovarians, kita dapat dengan mudah menggambarkan bagaimana
pengembalian keamanan bergerak bersama dengan mempertimbangkan koefisien
korelasi, ukuran relatif dari asosiasi yang dipelajari dalam statistik.
1. Positive Correlation
15
Perfect Positive Correlation atau korelasi positif adalah hubungan antara dua
variabel di mana kedua variabel bergerak bersama-yaitu, dalam arah yang sama.
Korelasi positif ada ketika satu variabel menurun ketika variabel lain menurun, atau
satu variabel meningkat sementara yang lain meningkat. Dalam statistik, korelasi
positif sempurna diwakili oleh nilai koefisien korelasi +1.0, sedangkan 0
menunjukkan tidak ada korelasi, dan -1.0 menunjukkan korelasi terbalik sempurna
(negatif). Korelasi antar variabel tidak (selalu) menyiratkan sebab-akibat.
16
kendaraan, seperti ban. Peningkatan dalam satu area berdampak pada industri
yang saling melengkapi.
17
c. Beta dan Korelasi
Beta kurang dari 1,0 berarti bahwa keamanan secara teori lebih tidak
stabil daripada pasar, yang berarti portofolio lebih berisiko dengan saham
dimasukkan daripada tanpa itu. Sebagai contoh, saham utilitas sering memiliki
beta rendah karena mereka cenderung bergerak lebih lambat daripada rata-rata
pasar.
Beta yang lebih besar dari 1,0 menunjukkan bahwa harga sekuritas
secara teori lebih stabil daripada pasar. Misalnya, jika beta saham adalah 1,2, itu
diasumsikan 20% lebih stabil daripada pasar. Saham teknologi dan topi kecil
cenderung memiliki beta lebih tinggi daripada tolok ukur pasar. Ini menunjukkan
bahwa menambahkan stok ke portofolio akan meningkatkan risiko portofolio,
tetapi juga meningkatkan pengembalian yang diharapkan.
Beberapa saham bahkan memiliki beta negatif. Beta -1.0 berarti bahwa
saham berkorelasi terbalik dengan patokan pasar seolah-olah itu kebalikan,
mencerminkan citra tren patokan. Opsi put atau ETF terbalik dirancang untuk
memiliki beta negatif, tetapi ada beberapa kelompok industri, seperti penambang
emas, di mana beta negatif juga umum.
18
banyak jam kerja seorang karyawan, misalnya, semakin besar gajinya pada akhir
minggu. Semakin banyak uang yang dihabiskan untuk iklan, semakin banyak
pelanggan membeli dari perusahaan.
19
2. Negative Correlation
20
Koefisien korelasi (biasanya dilambangkan dengan "r" atau "R") dapat
ditentukan dengan analisis regresi. Kuadrat dari koefisien korelasi (umumnya
dilambangkan dengan "R2", atau R-squared) mewakili derajat atau sejauh mana
varians dari satu variabel terkait dengan varians dari variabel kedua, dan biasanya
dinyatakan dalam persentase. Misalnya, jika portofolio dan patokannya memiliki
korelasi 0,9, nilai R-squared akan menjadi 0,81. Interpretasi dari angka ini adalah
bahwa 81% variasi dalam portofolio (variabel dependen dalam kasus ini) terkait
dengan - atau dapat dijelaskan oleh - variasi benchmark (variabel independen).
Penting untuk dicatat bahwa tingkat korelasi antara dua variabel tidak
statis, tetapi dapat berayun dalam rentang yang luas - atau dari positif ke negatif, dan
sebaliknya - dari waktu ke waktu. Ekuitas dan obligasi umumnya memiliki korelasi
negatif, tetapi dalam 10 tahun hingga 2018, korelasinya berkisar antara -0,8 hingga
0,2, menurut BlackRock.
21
Bagaimana jika, alih-alih portofolio seimbang, portofolio Anda 100%
ekuitas? Dengan menggunakan asumsi pengembalian yang sama, portofolio semua
ekuitas Anda akan memiliki pengembalian sebesar 12% pada tahun pertama dan -
5% pada tahun kedua, yang lebih tidak stabil dibandingkan pengembalian portofolio
seimbang sebesar 6,4% dan 0,2%.
3. Covariance
22
campuran optimal dari aset dengan volatilitas lebih tinggi dengan aset dengan
volatilitas lebih rendah. Dengan mendiversifikasi aset dalam portofolio, investor
dapat mengurangi risiko dan masih memungkinkan pengembalian positif.
Kovarians dua aset dihitung dengan rumus. Langkah pertama dari formula
menentukan pengembalian harian rata-rata untuk setiap aset individu. Kemudian,
perbedaan antara pengembalian harian dikurangi pengembalian harian rata-rata
dihitung untuk setiap aset, yang jumlahnya dikalikan satu sama lain. Langkah
terakhir adalah membagi produk itu dengan jumlah periode perdagangan, minus 1.
Covariance dapat digunakan untuk memaksimalkan diversifikasi dalam portofolio
aset. Dengan menambahkan aset dengan kovarians negatif ke portofolio, risiko
keseluruhan dengan cepat berkurang. Kovarian menyediakan pengukuran statistik
risiko untuk campuran aset.
23
a. Positif, menunjukkan bahwa pengembalian kedua sekuritas cenderung bergerak
ke arah yang sama pada waktu yang sama; ketika satu meningkat (menurun),
yang lain cenderung melakukan hal yang sama. Ketika kovarians positif,
koefisien korelasi juga akan positif.
b. Negatif, menunjukkan bahwa pengembalian pada dua sekuritas cenderung
bergerak terbalik; ketika satu meningkat (menurun), yang lain cenderung
menurun (naik). Ketika kovarians negatif, koefisien korelasi juga akan negatif.
c. Nol, menunjukkan bahwa pengembalian dua efek bersifat independen dan tidak
memiliki kecenderungan untuk bergerak ke arah yang sama atau berlawanan.
Dimana :
BAB III
TEORI
3.1 Portofolio
24
menanamkan seluruh dana dalam satu bentuk investasi, karena ketika investasi tersebut
gagal, maka seluruh dana yang tertanam kemungkinan tidak akan kembali. Teori
portofolio yang diperkenalkan oleh Markowitz (yang di kalangan ahli manajemen
keuangan disebut sebagai the father of modern portfolio theory) ini telah mengajarkan
konsep diversifikasi portofolio secara kuantitatif.
Investasi
25