PERTEMUAN KE - 1
PENGENALAN INVESTASI
1. TUJUAN PEMBELAJARAN :
2. URAIAN MATERI
Penanaman modal dapat berbentuk aktiva nyata (seperti rumah, tanah dan emas) atau
berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan di antara investor
(pemodal). Pemilik modal melakukan investasi untuk meningkatkan kegunaannya dalam bentuk
kesejahteraan keuangan.
Investasi menurut Tandelilin: komitmen atas sejumlah dana/ sumber daya yang
dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan.
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
mendominasi (misalnya obligasi pernerintah). Pada kasus lain, risiko menjadi atribut yang
dominan (misalnya options call pada saham biasa). Namun bisa juga baik waktu maupun risiko
menjadi faktor yang penting (misalnya jumlah lembar saham biasa).
Pembedaan sering dilakukan antara investasi dan tabungan (savings). Tabungan didefinisikan
sebagai konsumsi yang tertunda; investasi dibatasi pada investasi “nyata” yang pada masa depan
akan meningkatkan pendapatan nasionai.
TUJUAN INVESTASI
Investor tentunya memiliki tujuan investasi yang mungkin dapat berbeda antara satu investor
dengan investor yang lainnya. Berikut ini dikemukankan beberapa alasan investor dalam
melakukan investasi, baik pada investasi yang dilakukan pada sektor riil maupun investasi pada
sektor keuangan, yaitu:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan
2. Memperoleh imbalan yang lebih baik atas kekayaan yang dimiliki
3. Mengurangi tekanan inflasi
4. Untuk menghindari pajak yang perlu dibayarkan
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
2. Risiko, pada saat berinvestasi investor selain mengharapkan return, tentunya juga harus
menanggung tingkat risiko. Dalam konteks manajemen investasi risiko merupakan
penyimpangan/perbedaan antara return yang diharapkan oleh investor dengan return yang
benar-benar diterima oleh investor (return aktual).
LINGKUNGAN INVESTASI
Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas (atau efek) yang ada, tempat dan
cara sekuritas itu diperjualbelikan.
PROSES INVESTASI
Proses investasi berkenaan dengan bagaimana seharusnya investor membuat keputusan
mengenai pemilihan sekuritas, seberapa luas investasi sebaiknya dilakukan, dan kapan investasi
seharusnya dilaksanakan.
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Yang tepat bagi seorang investor dalam kondisi seperti ini adalah menyatakan tujuannya
untuk memperoleh banyak keuntungan dengan memahami bahwa ada kemungkinan terjadinya
kerugian. Tujuan investasi seharusnya dinyatakan dalam risiko maupun return.
Langkah dalam proses investasi ini juga meliputi identifikasi potensi kategori asset
keuangan yang akan dimasukkan ke portofolio. Identifikasi ini didasarkan pada beberapa hal:
tujuan investasi, jumlah kekayaan yang akan diinvestasikan, dan status pajak dan investor
Langkah kedua dalam proses investasi adalah melakukan analisis sekuritas, yang meliputi
penilaian terhadap sekuritas secara individual (atau beberapa kelompok sekuritas) yang masuk ke
dalam kategori luas aset keuangan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Adapun tujuan
melakukan penilaian tersebut yaitu untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga
(mispriced). Ada banyak pendekatan terhadap analisis sekuritas, namun pendekatan tersebut
dapat dikategorikan ke dalam dua klasifikasi.
Klasifikasi pertama adalah analisis teknikal, analis yang memakai pendekatan ini untuk analisis
sekuritas disebut analis teknis atau analisis teknikal. Klasifikasi kedua disebut analisis
fundamental; mereka yang memakai pendekatan ini disebut fundamentalis atau ahli analisis
fundamental.
3. Pembentukan Portofolio
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
pada peramalan pergerakan harga tiap-tiap sekuritas. Penentuan waktu (timing), yang
juga disebut macroforecasting meliputi peramalan pergerakan harga saham biasa secara umurn
relatif terhadap sekuritas dengan bunga tetap, misalnya obligasi korporasi (PT Tbk.) dan
Treasury bills. Diversifikasi meliputi pembentukan portofolio investor sedemikian rupa sehingga
memininalkan risiko, dengan memperhatikan batasan-batasan tertentu.
4. Merevisi Portofolio
Langkah keempat dalam proses investasi, revisi portofolio, berkenaan dengan
pengulangan periodik dan tiga langkah sebelumnya. Yaitu dari waktu ke waktu, investor
mungkin mengubah tujuan investasinya, yang pada gilirannya berarti portofolio yang
dpegangnya tidak lagi optimal. Oleh karena itu, investor membentuk portofolio baru dengan
menjual portofolio yang dimilikinya dan membeli portofolio lain yang belum dimiliki. Motivasi
lain dan langkah ini adalah dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan harga sekuritas,
sehingga sekuritas yang tadinya tidak menarik sekarang menjadi menarik dan bias juga
kebalikannya. Jadi investor ingin menambah sekuritas yang menarik portofolionya dan menjual
sekuritas yang tidak lagi menarik. Keputusan semacam ini tergantung antara lain pada besarnya
biaya transaksi untuk melakukan perubahan tersebut dan juga besarnya peningkatan pendapatan
investasi portofolio yang baru.
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
INVESTASI LANGSUNG
Investasi langsung dilakukan dengan memperjual-belikan aktiva keuangan secara
langsung di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan
(derivative market).
Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan cara membeli aktiva keuangan yang
tidak dapat diperjual-belikan, contohnya aktiva keuangan yang diperoleh melalui bank
komersial. Aktiva-aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito.
Aktiva yang diperjualbelikan di pasar uang (money market) dapat berupa aktiva yang
mempunyai risiko gagal kecil, jatuh temponya pendek dengan tingkat lukiditas yang tinggi.
Contoh aktiva ini dapat berupa Treasury-bill (T-bill) yang banyak digunakan di penelitian
keuangan sebagai proksi return bebas risiko (risk-free rate of return). Contoh yang lainnya yaitu
sertifikat deposito yang dapat diperjualbelikan dengan negosiasi. Istilah negosiasi dapat diartikan
sebagai asset yang dapat dijual kembali. Pasar uang memiliki sifat jangka pendek, sedangakan
pasar modal secara umum bersifat investasi jangka panjang. Yang diperjual-belikan di pasar
modal adalah aktiva keuangan berupa surat-surat berharga pendapatan-tetap (fixed-income
securities) dan saham-saham (equity securities).
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Opsi dapat berupa put and call options. Put (call) option merupakan derivative yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk menjual atau membeli sejumlah saham perusahaan lain dalam
kurun waktu tertentu dengan harga yang sudah ditetapkan. Tipe lain dan opsi adalah waran
(warrant). Waran adalah suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham
dan perusahaan bersangkutan dengan harga yang tertentu dalam kurun waktu yang sudah
ditentukan. Nilai dari waran merupakan jabaran (turunan) dan harga saham yang terkait.
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
Investasi tidak langsung lewat perusahaan investasi merupakan hal yang menarik bagi investor,
paling tidak karena dua alasan utama, yaitu sebagai berikut ini:
1. Investor yang memiliki modal kecil dapat menikmati keuntungan karena pembentukan
portofolio. Apabila investor ini harus membuat portofolio sendiri, maka dia harus
membeli beberapa saham dalam jumlah yang cukup besar nilainya. Investor yang belum
memiliki dana cukup untuk membentuk portofolio sendiri, dapat membeli saham yang
ditawarkan oleh perusahaan investasi ini.
2. Membentuk portofolio membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang mendalam,
Investor awam yang kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman tidak akan dapat
membentuk portofolio yang optimal, tetapi dapat membeli saham yang ditawarkan olch
pcrusahaan investasi yang teiah membentuk poriofolio optimal.
Perusahaan investasi dapat diklasifikasikan sebagai unit investment trust, closed-end investment
companies dan open-end investment companies.
Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dan
surat-surat berharga berpenghasilan tetap (misalnya bond) dan ditangani oleh orang kepercayaan
yang independen. Sertifikat portofolio ini kemudian dijual ke investor sebesar nilai bersih total
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
aktiva yang tergabung dalam portofolio. lalu ditambah dengan komisi. Investor dapat menjual
balik sertifikat ini kepada trust sebesar nilai bersih sertifikat tersebut (net asset value atan NAV).
Besarnya NAV per-sertifikat adalah total nilai pasar dan sekuritas-sekuritas yang tergabung di
portofolio dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi dan dibagi dengan jumlah sertifikat yang
diedarkan.
Misalnya suatu reksadana sudah mempunyai NAB sebesar Rp2 miliar dalam bentuk
1juta unit kepemilikan, maka NAB per unitnya adalah Rp2.000. Jika investor baru membeli
reksadana ini sebanyak 100.000 unit kepemilikan, maka nilai NAB reksadana berubah menjadi
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
sebesar Rp2 miliar + 100.000 x Rp2.000 = Rp2,2 miliar dan NAB per unitnya Rp2,2 miliar/(1
juta + 100.000) = Rp2.000.
TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai investasi langsung dan tidak langsung !
2. Jelaskanlah tujuan dari berinvestasi, berikan contohnya !
3. Apa perbedaan berinvestasi di pasar sekunder dan pasar turunan ?
DAFTAR PUSTAKA:
1. Donald E. Fischer, Ronald J. Jordan, Security Analysis & Portofolio Management, Sixth
Edition, New Jersey 1995
2. Edianto Ong, Technical Analysis for Mega Profit, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2011
3. Frank J. Fabozzi , Franco Modigliani, Frank J. Jones, Michael G. Ferri, Foundations of
Financial Markets and Institutions, Third Edition, Pearson Education
4. Frank J. Fabozzi, The Handbook of Fixed Income Securities, Sixth Edition, McGraw Hill
2001
5. Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan, BPFE-
Yogyakarta, September 2013
6. Martin J. Pring, Study Guide for Technical Analysis Explained
7. Muniya Alteza, Diktat Manajemen Investasi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta 2010.
8. Peter S. Rose, Money and Capital Markets Financial Institutions and Instruments in a
Global Marketplace, Sixth Edition, IRWIN
9. Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas, Edisi Keempat, UPP
STIM YKPN, Agustus 2005
10. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE
Yogyakarta. Yogyakarta
11. William F. Sharpe, Gordon J. Alexander, Jeffrey V. Bailey, Investasi, Jilid I, PT.
INDEKS Kelompok Gramedia, 2005
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen
12. Zvi Bodie, Alex Kane, Alan J. Marcus, Manajemen Portofolio dan Investasi, Edisi 9
Buku 1, Mc Graw Hill Education/Penerbit Salemba Empat, 2014
Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM