INVESTASI SYARIAH
Di Susun oleh :
Intan Mutiah 13510364
Rusnizar Rusman 13510386
M.Maulana Fauzan Hsb 13510507
Altober Rimma Tahi Simamora 13510399
Fakultas Ekonomi
Manajemen C
Tingkat III / Semster VI
2015/2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ” Investasi Syariah”
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah
memberikan kepada kami berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh
karena itu, penulis bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu, semua yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 16 Maret 2016
Daftar Isi
Kata pengantar
Daftar isi
Pendahuluan
Latar belakang masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Rumusan Masalah
Pembahasan
Pengertian Investasi
Tujuan investasi
Pengertian Investasi dalam Perspektif Syariah
Prinsip-prinsio Investasi syariah
Skema Investasi Syariah
Bentuk Investasi Syariah
Analisis Fikih
Penutup
Kesimpulan
Saran
Dafatar Pustaka
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Semakin pesatnya perkembangan bisnis syariah Islam di Indonesia, maka peluang
yang dihadapi oleh para pelaku bisnis syariah Islam dalam mengembangkan
sumber daya masyarakat adalah sosialisasi mengenai mekanisme, transaksi dan
operasionalisasi pada dunia bisnis tersebut. Sehingga bisnis syariah Islam yang
telah ada dapat bcrkembang dengan maksimal. Hal ini lah yang menjadi tantangan
pada bisnis syariah Islam di Indonesia. Di mana mayoritas masyarakat Indonesia
adalah muslim. Oleh karena itu, partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
Sementara tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam investasi syariah Islam
adalah konsep bagi hasil yang tidak mampu memberikan patokan tingkat
penghasilan yang pasti. Pintar tidaknya sang pengelola dana akan menjadi ukuran
sekaligus berdampak pada hasil yang bisa diperoleh investor. Disadari bahwa
instrumen investasi syariah Islam masih terbatas, sehingga kemampuan pengelola
dana dalam mengatur portofolionya juga harus piawai. Diversifikasi investasi
yang terbatas jelas akan menyulitkan pengelola dana. Oleh karena itu, investasi
syariah Islam mempunyai risiko yang lebih tinggi.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa syariah Islam menghendaki kegiatan
ekonomi yang halal, baik produk yang menjadi objek, cara perolehannya, maupun
cara penggunaannya. Selain itu, prinsip investasi syariah Islam juga harus
dilakukan tanpa paksaan (ridha), adil dan transaksinya berpijak pada kegiatan
produksi dan jasa yang tidak dilarang oleh Islam, termasuk bebas manipulasi dan
spekulasi.
Dari sini dapat diasumsikan bahwa bentuk investasi syariah Islam dalam
membangun ekonomi nasional harus diperhitungkan, karena tingkat
perkembangannya yang relatif cepat. Demi terpenuhinya peluang dan tantangan
tersebut, maka harus dirumuskan dan disosialisasikan mengenai manajemen
investasi syariah Islam, sehingga partisipasi masyarakat dalam bisnis ini juga akan
meningkat
Rumusan Masalah
Apa pengertian dan tujuan Investasi?
Investasi dalam Prespektif Syariah?
Prinsip-prinsip Investasi Syariah?
Apa Produk Investasi Syariah?
Tujuan Rumusan Masalah
Untuk memperjelas dan memperdalam pengetahuan pembaca tentang Invetasi dan
investasi Syariah, prinsip-prinsip investasi syariah, produk-produk investasi
syariah. pembaca diharapkan bisa memahami lebih dalam lagi perbedaan investasi
biasa dengan investasi syariah.
Pembahasan
Pengertian Investasi
Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa inggris, yaitu investment. Kata
invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam
Webster's New Collegiate Dictionary, kata invest didefinisikan sebagai to make
use of for future benefirts or advantages and to commit (money) in order to earn a
financial return. Selanjutnya kata invesment diartikan sebagai the outay of money
use for income of profit. Dalam kamus istilah Pasar modal dan keuangan kata
investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan
atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan (Arifin, 1999). Dan dalam
kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan
bentuk-bentuk kekayaan lain seperti sahama taua harta tidak bergerak yang
diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan
pendapatam (Wirasasmita,1999).
Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi financial asset
dan investasi pada real asset. Investasi pada financial asset dilakukan dipasar
uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial pepar, surat berharga pasar
uang (SBPU), dan lainnya. Invesatsi juga dapat dilakukan di pasar modal,
misalnya berupa saham, obligasi, warrant, opsi, dan lainnya. Sedangkan investasi
pada real asset dapat dilakukan dengan pembelian aset produktif, pendirian
pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya.
Tujuan Investasi
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.
Kebutuhan untuk mendapatkan hidup yang layak merupakan keinginan setiap
manusia, sehingga upaya-upaya untuk mencapai hal tersebut dimasa depan selalu
akan dilakukan.
Pembentukan portopolio
Pada tahapan ketiga ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi
aset khusus yang akan diinvestasikan dan juga menentukan seberapa besar
investasi pada aset tersebut. Di sini maslah selektivitas, penentuan waktu, dan
diversifikasi perlu menjadi penelitian investor.
Dalam investasi, investor sering melakukan diversifikasi dengan
mengombinasikan berbagai sekuritas dalam investasi mereka dengan kata lain
investor membentuk portopolio. Selektivitas juga disebut sebagai
microforecasting memfokuskan pada peramalan pergerakan harta setiap sekuritas.
Penentuan waktu disebut juga sebagai macroforecasting yang memfokuskan pada
peramalan pergerakan harga saham biasa relatif terhadap sekuritas pendapatan
tetap, misal obligasi perusahaan. Sedangkan diversifikasi meliputi konstruksi
portofolio sedemikian rupa sehingga meminimalkan risiko dengan memperhatikan
batasan tertentu.
"Riba merupakan kelebihan yang tidak ada padanan pengganti ( 'iwadh) yang
tidak dibenarkan syariah yang disyaratkan oleh salah satu dari dua orang yqng
berakad".
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua, masing-masing adalah riba
utang piutang dan riba jual beli. Kelompok pertama tebagi lagi menjadi riba
qardh dan riba jahiliyah. Sedangkan kelompok kedua terbagi menjadi riba fadhl
dan riba nasi'ah. Ulama bersepakat bahwa yang termasuk dalam katagori barang
ribawi ada 6 (enam) barang-barang tersebut adalah emas, perak, garam, tepung,
gandum, dan kurman (bahan makanan pokok). Uang dikatagorikan dalam katagori
emas dan perak, sedangkan bahan makanan pokok selain yang tersebut diatas
adalah seluruh bahan makanan pokok yang berlaku pada setiap negeri tempat
tinggal (Antonio,1999).
"sesuatu perkara yang tercampur (antara halal dan haram), akan tetapi tidak
diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang halal atau haram, dan apakah ia hak
ataukah batil".
Sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim menyatakan sebgai berikut
"yang halal itu jelas, dan yang haram itu telah jelas, diantara keduanya adalah hal-
hal yang syubhat ( tidak jelas) yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia.
Barang siapa menjaga/menghindari syubhat, maka telah benar-benar selamat
agama dan kehormatannya".
“Apabila berkumpul antara yang halal dan yang haram, dimenangkan yang
haram".
Saran
Berinvestasilah dengan cara yang halal untuk mendapatkan yang halal juga dan
mendapatkan ridho Allah SWT.
Daftar Pustaka
Antonio, Syaf’i. (1999). Bank syariah wacana dan cendekiawan, Tazkia Institute
Jakarta.
Halim Abdul. (2003). Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.
Huda, Nurul (2007). Investasi pada pasar modal syariah. Kencana, Jakarta.
Husnan, Suad.(2001). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Satrio, Saptono Budi. (2005). Optimasi Portofolio Saham Syariah ( Studi Kasus
Bursa Efek Jakarta Tahun 2002-2004). Tesis Program Passcasarjana PSKTTI-UI,
Jakarta.
Sharpe, William F.dkk. (1995). Investasi. (Edisi Bahasa Indonesia), Vol/ I,
Prenhallindo, Jakarta
Wirasasmita Rivai. (1999). Kamus Lengkap Ekonomi. Pionir Jaya, Bandung.
http://makalahkuliahstai.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-investasi-
syariah.html
http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-investasi-syariah.html