Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEJARAH WAJIB

Pemberontakan PKI di MADIUN 1948

Disusun Oleh:
Nama : 1. Riskiyansah ( Ahli )
2. Rahmad Ridho ( Ketua )
3. Erika Ermiyati ( Sekretaris )
4. Fajar Dwi Wahyudi ( Anggota )
Kelas : XII IPS B

Pembimbing : Lindes Tambunan, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL


SMAN 6 KOTA BENGKULU

1
Sejarah Wajib XII IPS
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah dengan tepat
waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah tentang “Perjuangan bangsa
indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi Bangsa”, yang menurut kami dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari berbagai sejarah tentang cikal
bakal Bangsa Indonesia dan bisa mengetahui perjuangan dari rakyat-nya itu sendiri.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Dengan ini, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat untuk
semua pihak. Amin.

Bengkulu, 02 Agustus 2017

Penyusun,

2
Sejarah Wajib XII IPS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................…….2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................3

1. LATAR BELAKANG......................................................................................4

2. TOKOH PKI MADIUN 1948..........................................................................4

3. TUJUAN PEMBERONTAKAN ................................................................. ...6

4. UPAYA PENUMPASAN PKI DI MADIUN 1948........................................6

5. DAMPAK PEMBERONTAKAN ......................................................... ..6

6. PENINGGALAN PKI HINGGA SAAT INI ...........................................7

Daftar Pustaka .......................................................................... 7

3
Sejarah Wajib XII IPS
PKI di MADIUN 1948
Pemberontakan PKI 1948 atau yang juga disebut Peristiwa Madiun adalah
pemberontakan komunis yang terjadi pada tanggal 18 September 1948 di kota Madiun.
Pemberontakan ini dilakukan oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan partai-partai
kiri lainnya yang tergabung dalam organisasi bernama "Front Demokrasi Rakyat" (FDR).

I. LATAR BELAKANG

Pemberontakan PKI di Madiun diawali dari jatuhnya Kabinet AMIR Syarifuddin tahun
1948, yaitu tertanda-tanganinya perundingan Renville, di mana Negara Indonesia berada
dalam posisi yang sangat dirugikan. Kerugian pertama yaitu adanya penyempitan kekuasaan
wilayah Indonesia dan hal ini semakin memperlemah posisi Indonesia, karena pada saat itu
posisi Negara Indonesia terkurung oleh kekuasaan Belanda. Kerugian kedua yang terjadi di
Indonesia adalah hancurnya sektor perekonomian, dimana masyarakat Indonesia sangat
lemah dalam bidang perekonomian karena di blokade oleh Negara Belanda. Kerugian ketiga
yang dirasakan oleh Negara Republik Indonesia adalah konflik antara Amir Syariffuddin dan
kelompok yang kontra terhadap hasil perjanjian Renville, dimana kelompok ini didominasi
oleh Partai Nasional Indonesia dan Masyumi.

Tidak lama setelah perjanjian Renville, pada bulan Januari 1948, Amir Syariffuddin
lengser dari jabatannya, dan lengsernya Amir Syariffuddin disikapi dengan rasa kecewa oleh
Muso. Setelah Amir Syariffuddin turun dari jabatannya, Mohammad Hatta ditunjuk untuk
membentuk kabinet, dan pada pembentukan kabinet tersebut, Mohammad Hatta mengajak
Masyumi, PNI, dan Sayap kiri untuk bergabung dan bersama-sama membangun kabinet
koalisi dengan proporsi wakil yang seimbang. Dalam perundingannya, Sayap Kiri tidak
menolak tawaran tersebut untuk terlibat dengan kabinet koalisi Hatta. Namun, Sayap Kiri
menginginkan kedudukan yang lebih strategis dan lebih dominan dengan mengajukan
pengaturan penempatan kedudukan bagi wakil-wakilnya. Amir Syariffuddin menggalang
kekuatan dengan kelompok sosialis lainnya seperti, Partai Komunis Indonesia (PKI), Pemuda
Sosial Indonesia ( PESINDO), Partai Sosialisasi Indonesia (PSI), dan partai buruh. Kelompok
tersebut diberi nama perjuangan Front Demokratik Rakyat (FDR). Pada tanggal 11 Agustus
1948, Muso tiba dari Moskow. Semenjak kedatangan Muso bersatulah kekuatan PKI dan
FDR, dibawah pimpinan Muso dan Amir Syarifuddin gerakan PKI ini memuncak pada
tanggal 18 September 1948.

II. TOKOH PKI MADIUN 1948


1. Musso ( Tokoh Utama dan Pemimpin Pemberontakan PKI MADIUN 1948)
Musso atau Paul Mussotte bernama lengkap Muso Manowar atau Munawar Muso
lahir di Kediri, Jawa Timur pada tahun 1897. Muso adalah seorang tokoh
komunis Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) pada era 1920-an dan
dilanjutkan pada Pemberontakan Madiun 1948, Dia adalah pengikut Stalindan anggota dari
Internasional Komunis di Moskwa. Pada tahun 1925, beberapa orang pemimpin PKI
membuat rencana untuk menghidupkan kembali partai ini pada tahun 1926’.

4
Sejarah Wajib XII IPS
Pada 11 Agustus 1948, Musso kembali ke
Indonesia lewat Yogyakarta. Pada tanggal 5
September 1948, dia memberikan pidato yang
menganjurkan agar Indonesia merapat kepada Uni
Soviet.
Pemberontakan terjadi di Madiun, Jawa Timur
ketika beberapa militan PKI menolak untuk dilucuti.
Pihak militer menyebutkan bahwa PKI
memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" pada
tanggal 18 September 1948 dan mengangkat Musso
sebagai presiden dan Amir Sjarifuddin sebagai perdana
menteri.
Fakta menariknya yaitu ternyata Muso  adalah keturunan pendiri Pondok
Pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri. Lalu , Faktanya lagi Musso menjadi salah
seorang sumber ilmu Bung Karno dalam setiap percakapan. Seperti misalnya saat
Musso menyoal penjajahan Belanda, "Penjajahan ini membuat kita menjadi bangsa
kuli dan kuli di antara bangsa-bangsa."

2. Amir Syarifuddin ( Pemimpin FDR ) dan salah seorang yang terlibat dan
menandatangani perjanjian Renville
Mr. Amir Sjarifoeddin Harahap (ejaan baru: Amir Syarifuddin Harahap)
(lahir di Medan, Sumatera Utara, 27 April 1907 – meninggal di Surakarta, Jawa
Tengah, 19 Desember 1948 pada umur 41 tahun) adalah seorang politikus sosialis
dan salah satu pemimpin terawal Republik Indonesia. Berasal dari keluarga Batak
Muslim, Amir menjadi pemimpin sayap kiri terdepan pada masa Revolusi. Pada
tahun 1948, ia dieksekusi mati oleh pemerintah karena terlibat dalam
pemberontakan komunis. PKI menyusun dewan politik dimana Muso diangkat
sebagai ketua sedangkan Amir Syarifuddin sebagai sekretaris pertahanan.
Dalam Persetujuan Renville tanggungjawab
yang berat ini terletak dipundak kaum Komunis,
khususnya Amir sebagai negosiator utama dari
Republik Indonesia. Kabinet Amir Sjarifuddin
mengundurkan diri dengan sukarela dan tanpa
perlawanan samasekali, ketika disalahkan atas
persetujuan Renville oleh golongan Masyumi dan
Nasionalis.
Akibat terbesar Amir Sjarifuddin, sebagai salah
seorang tokoh PKI, 19 Desember 1948, sekitar
tengah malam, di kompleks makam desa Ngalihan,
kepala Amir Sjarifuddin ditembak dengan pistol
oleh seorang letnan Polisi Militer, hingga sebagai
orang pertama yang di kubur di Lubang Besar.

5
Sejarah Wajib XII IPS
III. TUJUAN PEMBERONTAKAN
Tujuan Utama dari PKI Madiun ialah ingin Mendirikan Negara Republik
Soviet Indonesia yang berhaluan Komunis. Lalu , Menghancurkan dan
menggulingkan kebinet Hatta.
Pada tanggal 18 September 1948, PKI menyatakan bahwa berdirinya Soviet
Republik Indonesia tersebut bertujuan untuk mengganti Pancasila (Dasar Negara
Indonesia) dengan komunis. Namun, ketika Sovyet Republik Indonesia diumumkan, 
Amir Syariffuddin dan Muso yang selanjutnya ditunjuk sebagai Presiden dan Wakil
Presiden, mereka malah berada luar di kota Madiun. Perebutan wilayah ini
berlangsung dengan lancer, Pada jam 07.00 pagi, PKI telah berhasil menguasai kota
Madiun dengan sepenuhnya.

IV. UPAYA PENUMPASAN PKI DI MADIUN 1948


Pemberontakan PKI yang terjadi di kota Madiun mendorong Presiden
Republik Indonesia untuk melakukan tindakan tegas terhadap PKI. Sidang Kabinet
Lengkap yang berlangsung pada tanggal 19 September 1948 dan diketuai secara
langsung oleh Ir. Soekarno. Hasil sidang tersebut mengambil keputusan antara lain:

 Bahwa peristiwa yang terjadi di kota Madiun yang digerakan oleh PKI adalah suatu
pemberontakan terhadap Pemerintah Indonesia dan memberikan instruksi kepada alat-alat
Negara dan Angkatan Perang untuk memulihkan keamanan Negara.
 Memberikan kekuasaan penuh terhadap Jenderal Sudirman untuk melaksanakan tugas
pemulihan keamanan dan ketertiban di Madiun dan daerah-daerah lainnya.

Musso yang melarikan diri ke daerah Ponorogo akhirnya tertembak mati oleh
Brigade S yang di pimpin oleh Kapten Sunandar pada tanggal 32 Oktober 1948.
Gerakan Operasi Militer yang dilancarkan oleh pasukan yang taat dan patuh kepada
pemerintah Republik Indonesia berjalan dengan singkat. Hanya dalam waktu 12 hari,
Madiun beserta daerah-daerah di sekitarnya dapat dikuasai kembali, tepatnya pada
tanggal 30 September 1948. Setelah Madiun dapat direbut kembali oleh pasukan TNI,
keamanan kota Madiun-pun mulai terkendali dan setiap rumah yang berada di
sekitarnya mengibarkan bendera Merah Putih.

V. DAMPAK PEMBERONTAKAN
Terjadinya pemberontakan di kota Madiun membuat keamanan di daerah tersebut
tidak stabil sehingga meresahkan warga yang berada di daerah tersebut. Akibat
pemberontakan tersebut ada berbagai dampak
besar lainnya , diantanya :
1. Aktivitas warga biasa seperti petani dan buruh
terganggu.

6
Sejarah Wajib XII IPS
2. Kelancaran untuk membangun bangsa pada saat itu menjadi terganggu dan hal ini
merugikan masyarakat Indonesia.
3. Dampak lain yang disebabkan oleh
pemberontakan PKI yakni, banyaknya korban
jiwa yang baik dari anggota TNI maupun
anggota PKI, tidak sedikit pasukan kedua pihak
yang terluka dan mati. Pasukan PKI juga banyak
yang meninggal karena kelaparan dan penyakit.
Pemberontakan PKI ini melibatkan setidaknya 8
Batalyon dan pasukan Militer Indonesia yang
harus bertempur melawan para pemberontak
yang sebetulnya juga merupakan rakyat
Indonesia.
4. Melemahkan kekuatan pertahanan pasukan Republik Indonesia yang tengah
menghadapi Agresi militer Belanda ( Negatif )
5. Amerika Serikat tertarik untuk membantu dan membela indonesia karna pada saat itu
Amerika sedang menghadapi konflik dengan Uni Soviet.

VI. PENINGGALAN PKI HINGGA SAAT INI


Monumen Kresek, adalah monumen
bersejarah yang merupakan peninggalan dan
sebagai saksi atas Peristiwa Madiun. dan
terdiri dari monumen dan relief peninggalan
sejarah tentang keganasan PKI pada tahun
1948 di Madiun
Didekat monumen ini juga terdapat
prasasti batu yang mengukir nama nama
prajurit TNI dan pamong desa yang gugur
dalam pertempuran melawan PKI di desa
kresek maupun karena dibantai oleh PKI.

Daftar Pustaka

7
Sejarah Wajib XII IPS
http://www.nafiun.com/2014/03/peristiwa-pemberontakan-pki-di-madiun-
1948.html
http://atyosupriyanto.blogspot.co.id/2012/02/pemberontakan-pki-madiun-
tahun-1948.html

8
Sejarah Wajib XII IPS

Anda mungkin juga menyukai