Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBERONTAKAN PADA MASA


AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :

VICTORY ANNISA ALBATRIZYA


KELAS 9 FATIMAH AZ ZAHRA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM AR-RAAFI’


MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini


sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini. Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semuanya.

Makassar, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Pemberontakan PKI ........................................................................... 3
B. Pemberontakan Darul Islam (DI/TII)................................................. 5
C. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)............................. 6
D. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia......... 8
E. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)....................... 9
BAB III PENUTUP........................................................................................ 10
A. Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
bukanlah akhir dari pergolakan politik dan perjuangan bangsa Indonesia.
Setelah proklamasi tersebut terjadilah bentrokan antara pemuda-pemuda
Indonesia melawan aparat kekuasaan Jepang . Tujuannya adalah untuk
merebut kekuasaan guna menegakkan kedaulatan Republik Indonesia serta
untuk memperoleh senjata . Pada bulan September 1945 pasukan sekutu
bersama dengan Belanda datang ke Indonesia guna menguasai kembali
Indonesia. Pertentangan antara Republik Indonesia dan Belanda pun semakin
berlarut dengan adanya Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda
II sehingga banyak memakan korban, hal ini semakin membuat sengsara
rakyat Indonesia. Namun dengan semangat dan tekad para pejuang-pejuang
bangsa, akhirnya kedaulatan Republik Indonesia dapat dipertahankan. Pada
tahun tahun inilah disebut sebagai masa revolusi bangsa Indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945,
banyak terjadi pemberontakan karena beberapa golongan atau kelompok
ingin mendirikan negara sendiri. Beberapa pemberontakan yang terjadi di
Indonesia adalah DI/TII di Jawa Barat pada 7 Agustus 1946, PKI Madiun
pada 18 September 1948, APRA di Bandung pada 1949, Pemberontakan
RMS di Maluku pada 1950, dan PRRI/Permesta pada 1957-1958.
Pemberontakan yang terjadi pada masa awal kemerdekaan Indonesian terjadi
akibat oleh beberapa faktor. Salah satu faktor penyebab pemberontakan
adalah sentimen kedaerahan. Sentimen kedaerahan kemudian memicu
munculnya negara boneka bentukan Belanda, seperti Republik Maluku
Selatan (RMS) dan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS)
yang bertujuan melemahkan posisi NKRI. Selain itu, pemberontakan juga
dilatarbelakangi faktor ideologis yang dipicu oleh ketidakpuasan atas politik
di pusat pemerintahan. Hasil perjanjian Renville yang tidak menguntungkan
pihak Indonesia menjadi salah satu faktor penting munculnya pemberontakan
di berbagai daerah. DI/TII di bawah kepemimpinan Kartosoewirjo
memberontak dengan mendirikan Negara Islam Indonesia pada 7 Agustus
1946. Mundurnya Perdana Menteri Amir Sjarifuddin dan digantikan Hatta
juga membuat adanya propaganda untuk menghancurkan NKRI melalui
pemberontakan PKI di Madiun pada 1948. Pemberontakan terjadi juga
disebabkan oleh faktor kebijakan ekonomi yang dianggap kurang merata pada
masa awal kemerdekaan Indonesia. Salah satu contohnya adalah Gerakan
Aceh Merdeka (GAM) yang disebabkan kurangnya perhatian pemerintah
pusat terhadap wilayah di luar Pulau Jawa.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai Pemberontakan yang terjadi pada
masa awal kemerdekaan yakni :
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia)
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
4. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
5. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia)


Pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka adalah
pemberontakan PKI yang berlangsung pada 18 September 1948 di Madiun.
Pemberontakan yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan Muso ini bertujuan
untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.

Pemberontakan PKI di Madiun (lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com)

Namun, pemberontakan PKI akhirnya digagalkan oleh Pemerintah


Indonesia di bawah Presiden Soekarno. Bahkan, Muso selaku pimpinan PKI
tewas ditembak dan tokoh-tokoh lainnya berhasil ditangkap.
Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun PKI di Madiun muncul
dengan tujuan yang kuat serta memiliki beberapa latar belakang. Berikut ini
peristiwa yang melatarbelakangi PKI Madiun 1948.
1. Jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin akibat ditandatanganinya perjanjian
Renville yang sangat merugikan Republik Indonesia.
Setelah tidak lagi menjadi Perdana Menteri, Amir membentuk Front
Demokrasi Rakyat (FDR) yang kemudian bekerja sama dengan
organisasi berpaham kiri seperti Partai Komunis Indonesia, Barisan Tani
Indonesia (BTI), Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) dll.
2. Kedekatan Amir Syarifuddin dengan tokoh PKI Muso dan bercita-cita
menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia.
3. Propaganda kekecewaan terhadap Perdana Menteri selanjutnya yakni
Kabinet Hatta akibat programnya untuk mengembalikan 100.000 tentara
menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.
Tujuan Pemberontakan PKI Madiun Tak hanya berusaha menggulingkan
pemerintahan Indonesia, pemberontakan PKI di Madiun juga bertujuan
untuk:
1. Membentuk negara Republik Indonesia Soviet
2. Mengganti dasar negara Pancasila dengan Komunisme
3. Mengajak petani dan buruh untuk melakukan pemberontakan
Untuk mengatasi pemberontakan PKI Madiun, pemerintah melakukan
beberapa cara untuk mengakhiri pemberontakan, di antaranya:
1. Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat memilih
Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.
2. Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di
Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan
operasi penumpasan dibantu para santri.
Tokoh Madiun yang Jadi Korban PKI Terdapat 17 Tokoh yang namanya
disebut sebagai 'Korban Keganasan PKI Tahun 1948 yang Gugur di Desa
Kresek' di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Kolonel Inf Marhadi
2. Letkol Wiyono
3. Insp Pol Suparbak
4. May Istiklah
5. R.M. Sardjono (Patih Madiun)
6. Kiai Husen (Anggota DPRD Kabupaten Madiun)
7. Mohamad (Pegawai Dinas Kesehatan)
8. Abdul Rohman (Assisten Wedono Jiwan)
9. Sosro Diprodjo (Staf PG Rejo Agung)
10. Suharto (Guru Sekolah Pertama Madiun)
11. Sapirin (Guru Sekolah Budi Utomo)
12. Supardi (Wartawan freelance Madiun)
13. Sukadi (Tokoh masyarakat)
14. KH Sidiq
15. R. Charis Bagio (Wedono Kanigoro)
16. KH Barokah Fachrudin (Ulama)
17. Maidi Marto Disomo (Agen Polisi).
Dari 17 korban pemberontakan PKI Madiun, sosok Kiai Husen
direpresentasikan sebagai patung yang menjadi ikon Monumen Kresek yang
berada di puncak bukit.
B. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
Kemudian pada 7 Agustus 1949, terjadi pemberontakan DI/TII yang
dilakukan untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at
islam, bahkan sempat didirikan Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul
Islam.

Pemberontakan DI/TII (edukasi.okezone.com)

Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmaji Marjian Kartosuwiryo,


seorang politisi Muslim. Upaya menumpas pemberontakan ini memakan
waktu yang cukup lama. Kartosuwiryo dan para pengikutnya baru berhasil
ditangkap pada 4 Juni 1962.
C. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan RMS di Ambon, Buru, dan Seram (kuyou.id)

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) adalah gerakan


separatis yang bertujuan ingin memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur
(NIT) dan RIS (Republik Indonesia Serikat). Pemberontakan RMS,
diproklamirkan pada 25 April 1950 yang berlokasikan di Ambon sebagai
markas pusat.
Tokoh yang mendirikan pemberontakan RMS adalah seorang mantan
Jaksa Agung di Negara Indonesia Timur, bernama Dr. Christian Robert
Steven Soumokil. Pemberontakan ini merupakan kelanjutan dari pertentangan
antar golongan unitaris dan federalis yang telah berkembang tahun 1946.
Selain itu, pemberontakan ini juga bagian dari pergolakan di Makassar
sejak pemberontakan Andi Aziz pada awal 1950. Pemberontakan RMS
dilatarbelakangi adanya keinginan mempertahankan negara federal.
Kronologi Latar Belakang Pemberontakan RMS
Berdirinya pemberontakan RMS dilatarbelakangi oleh kondisi situasi
politik di Maluku yang sedang tidak menentu, terutama setelah Konferensi
Meja Bundar. Masa peralihan RIS menimbulkan ketegangan dalam
masyarakat Ambon.
Persoalan pemicu pemberontakan RMS ini bermula, dari pemikiran
beberapa orang Ambon yang berkuasa pada masa NIT. Hal tersebut,
mengakibatkan masyarakat di Ambon mengalami pertentangan sehingga
terpecah menjadi dua kelompok, yakni kelompok republik yang berorientasi
pada nasionalisme Indonesia.
Sementara di pihak lain, kelompok federalis atau pro-Belanda yang
tergabung dalam organisasi Gabungan Sembilan yang berorientasi
mendukung kolonialisme Belanda, seperti dikutip di buku Bahan
Pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia VI oleh Syarifuddin.
Pada 13 April 1950, Dr. Soumokil mengadakan rapat dengan berbagai
pihak di Ambon. Pada tahun 23 April 1950, Dr. Soumokil menyelenggarakan
rapat rahasia di Tulehu. Hasil dari rapat tersebut, melahirkan sebuah gagasan
untuk mendirikan Republik Maluku Selatan dan disepakati pula pelaksanaan
proklamasi Republik Maluku Selatan akan dilakukan oleh pemerintah daerah.
Pemerintah daerah yang ditunjuk untuk memproklamasikan Republik
Maluku Selatan adalah Kepala Daerah Maluku Selatan, J. Manuhutu. J.
Manuhutu, dipaksa hadir dalam rapat rahasia Dr. Soumokil. Di bawah
tekanan pasukan KNIL, J. Manuhutu akhirnya menyetujui perintah terkait
proklamasi Republik Maluku Selatan.
Menjelang waktu proklamasi, Dr. Soumokil sudah berhasil menghimpun
kekuatan pasukan KNIL dan pasukan Baret Hijau yang terlibat dalam
pemberontakan Andi Aziz di Ambon. Sebenarnya Dr. Soumokil ikut terlibat
dalam pemberontakan Andi Aziz. Namun, ia berhasil kabur ke Maluku dan
memindahkan pasukan KNIL dari Makassar ke Ambon.
Pemberontakan Andi Aziz dan pemberontakan RMS memiliki kesamaan
tujuan, yakni ketidakpuasan mereka terhadap proses kembalinya RIS ke
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada awalnya pemerintah pusat mencoba mengirim pasukan tim yang
dipimpin oleh Dr. Leimena untuk menyelesaikan pemberontak RMS dengan
cara damai. Akan tetapi, upaya damai tersebut gagal sehingga pemerintah
menerjunkan pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel A.E.Kawilarang
untuk menumpas pemberontakan.
Pada 14 Juli 1950, pasukan ekspedisi APRIS/TNI mendarat di Pulau
Laha, Pulau Buru dengan dilindungi Korvet Pati Unus. Dengan susah payah
akibat belum mengenal medan, Pulau Buru berhasil diduduki oleh APRIS dan
pos-pos penting berhasil direbut. Setelah Pulau buru dikuasai, pasukan
APRIS bergerak menuju ke Pulau Seram.
Gerakan pasukan-pasukan APRIS di Pulau Seram, mengalami kesulitan
dan mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Hal ini disebabkan,
pemberontakan RMS memusatkan kekuatan pasukannya di Pulau Seram.
Setelah Pulau Seram dapat dikuasai, pergerakan pasukan APRIS
diarahkan ke Ambon yang menjadi tempat kedudukan RMS. Pada 3
November 1950, Kota Ambon berhasil dikuasai oleh pasukan-pasukan
APRIS meski banyak menelan korban.
Pasukan APRIS yang bergerak ke Ambon dipecah menjadi tiga
kelompok. Grup pertama, dipimpin oleh Mayor Achmad Wiranatakusuma.
Grup kedua, dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Rijadi. Grup ketiga,
dipimpin oleh Mayor Suryo Subandrio.
Dalam pertempuran jarak dekat memperebutkan benteng Nieuw Victoria,
Letnan Kolonel Slamet Rijadi menjadi salah satu korbannya. Setelah Kota
Ambon jatuh ke tangan pemerintah, sisa-sisa pasukan pemberontakan RMS
melarikan diri kehutan dan selama beberapa tahun mereka melakukan aksi
gerilya dan membuat kegiatan pengacauan.
D. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
Pemberontakan yang dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan
Ventje Sumual pada 1957-1958 ini terjadi di Sumatera dan Sulawesi.

Pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi


Tujuan dari pemberontakan PRRI adalah untuk mengoreksi pemerintah
pusat yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, karena pada saat itu Presiden
Soekarno tidak bisa lagi diberikan nasihat dalam menjalankan pemerintahan.
Pemerintah dianggap telah melanggar undang-undang, ditambah adanya
pemerintahan yang tersentralisasi mengakibatkan pembangunan di daerah
menjadi terabaikan dan terjadi ketimpangan sosial.
E. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
APRA adalah milisi yang didirikan oleh Kapten KNIL Raymond
Westerling pada 15 Januari 1949, ini merupakan gerakan yang bertujuan
untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki
tentara sendiri bagi negara-negara RIS.
Pemberontakan APRA terjadi pada 23 Januari 1950 di Bandung dan
berhasil menguasai markas Staf Divisi Siliwangi. Bahkan pemberontakan ini
hampir menyerang sampai Jakarta.

Pemberontakan APRA

Namun akhirnya pemberontakan ini berhasil digagalkan oleh APRIS yang


mengirimkan pasukan dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berkat
peristiwa ini juga, pembubaran RIS (Republik Indonesia Serikat) menjadi lebih
cepat dan kembali ke bentuk NKRI pada 17 Agustus 1950.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945,
muncul berbagai pemberontakan di Tanah Air. Pemberontakan ini dipicu oleh
berbagai macam faktor, seperti
1. Sentimen kedaerahan
2. Banyak terjadi kekecewaan atas kondisi ekonomi, jalanya perjuangan
melawan Belanda dan kebijakan pemerintahan.
3. Banyak terjadi pertentangan dari golongan yang berbeda Ideologi.
4. Adanya intervensi dari asing yang mendukung kelompok pemberontak.
Adapun pemberontakan yang terjadi pada masa awal kemerdekaan
Indonesia di antaranya adalah
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia)
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
4. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
5. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Namun, pemberontakan tersebut kemudian berhasil dipadamkan oleh
pemerintah Indonesia.
B. Saran
Dalam permasalahan ini membahas tentang pemberontakkan pada Masa
Awal Kemerdekaan Indonesia, diharapkan Siswa dapat memahami isi dari
makalah ini, dan mengetahui sejarah tentang Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/18/160200879/mengapa-banyak-
terjadi-pemberontakan-pada-awal-kemerdekaan-indonesia-?
page=all#:~:text=Adapun%20pemberontakan%20yang%20terjadi
%20pada,%2C%20Andi%20Aziz%2C%20dan%20GAM.&text=Namun
%2C%20pemberontakan%20tersebut%20kemudian%20berhasil
%20dipadamkan%20oleh%20pemerintah%20Indonesia.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5688948/pemberontakan-pki-madiun-
latar-belakang-tujuan-dan-tokoh-yang-jadi-korban

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6422609/sejarah-pemberontakan-
republik-maluku-selatan-dan-tokoh-yang-berperan#:~:text=Republik
%20Indonesia%20Serikat).-,Pemberontakan%20Republik%20Maluku
%20Selatan%20(RMS)%20adalah%20gerakan%20separatis%20yang
%20bertujuan,di%20Ambon%20sebagai%20markas%20pusat
.

Anda mungkin juga menyukai