DISINTEGRASI BANGSA
(Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri 1948-1965)
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia
yang dibimbing oleh Dra. Anik Indriyani
PENYUSUN :
VINA HERLIANA (9771524914)
Penyusun
DAFTAR ISI
Konflik bahkan bukan saja dapat mengancam persatuan bangsa. Kita juga harus
menyadari betapa konflik yang terjadi dapat menimbulkan banyak korban dan
kerugian. Sejarah telah memberitahu kita bagaimana pemberontakanpemberontakan
yang pernah terjadi selama masa tahun 1948 hingga 1965 telah menewaskan banyak
sekali korban manusia. Ribuan rakyat mengungsi dan berbagai tempat pemukiman
mengalami kerusakan berat. Belum lagi kerugian yang bersifat materi dan psikis
masyarakat. Semua itu hanyalah akan melahirkan penderitaan bagi masyarakat kita
sendiri.
Untuk mewujudkan cita-cita, dan tujuan negara serta memelihara rasa
kebersamaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi
nasional:
1. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan SARA dan
keanekaragaman budaya serta adat istiadat.
2. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing
3. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing
4. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai
aspeknya
5. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
6. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian
kritis dan sosialisasi terhadap identitas nasional.
1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila & semboyan Bhineka Tunggal Ika
3. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa indonesia seperti
yang dinyatakan dalam sumpah pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan muncul semangat nasionalisme
dikalangan bangsa indonesia.
Potensi disintegrasi bangsa pada masa kini bisa saja benar-benar terjadi bila bangsa
Indonesia tidak menyadari adanya potensi semacam itu. Karena itulah kita harus selalu
waspada dan terus melakukan upaya untuk menguatkan persatuan bangsa Indonesia.
Sejarah Indonesia telah menunjukkan bahwa proses disintegrasi sangat merugikan.
Antara tahun 1948-1965 saja, gejolak yang timbul karena persoalan ideologi, kepentingan
atau berkait dengan sistem pemerintahan, telah berakibat pada banyaknya kerugian fisik,
materi mental dan tenaga bangsa.
Konflik dan pergolakan yang berlangsung diantara bangsa Indonesia bahkan bukan
saja bersifat internal, melainkan juga berpotensi ikut campurnya bangsa asing pada
kepentingan nasional bangsa Indonesia
1. Warga Negara Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya :
2. Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/
perjuangan dalam bidang lain mencapai/ merebut /memper tahankan/mengisi
kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan
bangsa dan negara.
4. Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan
masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
5. Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang
hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
6. Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
7. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
8. Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
9. Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
10. Datam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat
merusak nilai perjuangannya.
BAB III
PENUTUP
1.2 Kesimpulan
Kondisi NKRI secara nyata harus diakui oleh setiap warga negara bila
ditinjau dari kondisi geografi, demografi, dan kondisi sosial yang ada akan
terlihat bahwa pluralitas, suku, agama, ras dan antar golongan dijadikan
pangkal penyebab konflik atau kekerasan massal, tidak bisa diterima begitu
saja.
Pendapat ini bisa benar untuk sebuah kasus tapi belum tentu benar
untuk kasus yang lain. Namun ada kondisi-kondisi struktural dan kultural
tertentu dalam masyarakat yang beraneka ragam yang terkadang terjadi
akibat dari suatu proses sejarah atau peninggalan penjajah masa lalu,
sehingga memerlukan penanganan khusus dengan pendekatan yang arif
namun tegas walaupun aspek hukum, keadilan dan sosial budaya merupakan
faktor berpengaruh dan perlu pemikiran sendiri.
Kepemimpinan (leadership) dari tingkat elit politik nasional hingga
kepemimpinan daerah, sangat menentukan dalam rangka meredam konflik
yang terjadi saat ini. Sedangkan peredaman konflik memerlukan tingkat
profesionalisme dari seluruh aparat hukum dan instansi terkait secara
terpadu dan tidak berpihak pada sebelah pihak.
Sekilas permasalahan tersebuat nampak biasa saja, namun apabila hal
ini terus terjadi dan tidak ada usaha dari pemerintah untuk menyelesaikan
persoalan tersebut, bukan tidak mungkin disintegrasi yang selama ini
dikhawatirkan akan terwujud. Pemerintah harus dapat merumuskan
kebijakan yang tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan
bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak dan semua wilayah.
1.3 Kritik dan Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan
strategi pertahanan serta upaya-upaya apa yang akan ditempuh, maka
disarankan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus
agar didapatkan suatu rumusan bahwa nasionalisme yang berbasis multi
kultural dapat dijadikan ajaran untuk mengelola setiap perbedaan agar
muncul pengakuan secara sadar/tanpa paksaan dari setiap warga negara
atas kemejemukan dengan segala perbedaannya.
2. Setiap pemimpin dari tingkat desa sampai dengan tingkat tertinggi, dalam
membuat aturan atau kebijakan haruslah dapat memenuhi keterwakilan
semua elemen masyarakat sebagai warga negara.
3. Setiap warga negara agar memiliki kepatuhan terhadap semua aturan dan
tatanan yang berlaku, kalau perlu diambil sumpah seperti halnya setiap
prajurit yang akan menjadi anggota TNI dan tata cara penyumpahan
diatur dengan Undang-undang.
DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/file/d/0B3m9Q_S6Q7PFVmpJT1Z4TFBMbmM/view?pli=1
http://shshomework.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-ancaman-disintegrasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Amir_fatah_copy.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Musso.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Akmuzakkar.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Teuku_Daud_Beureueh.jpg
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Ihadjar.jpg&filetimestamp=201103060
15658&
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:DNAidit.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Raymond_Westerling.jpg
http://2.bp.blogspot.com/-
fnzwGklthyo/UIDbI0qssFI/AAAAAAAAAGI/dzTeBywxA1E/s1600/Chris_Soumokil.jp
g
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kartosuwirjo_17_August_1950_KR.jpg