Di susun oleh:
Nurmala Agustin
Michael
Aly Zidan Rayhan
Zakky Fu’ad Fauzan
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya dan
Kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ilmiah ini dengan baik dan
semampunya. Tujuan kami membuat tugas kinerja ini agar kami dapat memiliki nilai
kinerja ilmiah mengetahui tentang. Pembrontakan DI / TII dalam mata pelajaran
Sejarah. Selain itu juga tujuan kami yang lain adalah agar kami dapat mengetahui
penyebab dan perjuangan terjadinya pemberontakan (DI/TII,) serta cara pemerintah
pada saat itu untuk menanggulanginya.
Dalam pembuatan ini juga kami mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah
diberikan oleh Bapak Deri sebagai guru pembimbing pelajaran Sejarah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua teman – teman yang membacanya untuk
mengetahui pemberontakan yang pernah terjadi di Indonesia. Maka dari itu kami
berharap bagi pembaca/teman – teman yang membacanya dapat memberi saran dan
kritik bagi kami. Maaf apabila ada kata atau pun ada kalimat yang salah digunakan
dalam pengetikannya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang dan Tujuan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Latar Belakang dan Tujuan DI/TII.....................................................................3
2.2 Pemberontakan DI/TII DI JAWA BARAT........................................................4
2.3 Upaya Penumpasan DI/TII.................................................................................4
BAB III PENUTUP...................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
2. Siapa saja yang menjadi korban G30-S/PKI?
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2
2.1 Peristiwa G30-S/PKI
Sebab-sebab G30S/PKI
3
Dengan konsep ini, PKI dapat memperkuat kedudukannya di Indonesia,
sehingga PKI memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mengadakan aksi
kudeta.
Pada saat itu hingga era Orde Lama peristiwa ini dinamakan Peristiwa
Madiun (Madiun Affairs), dan tidak pernah disebut sebagai pemberontakan
Partai Komunis Indonesia (PKI). Baru di era Orde Baru peristiwa ini mulai
dinamakan pemberontakan PKI.
4
melakukan serangan total terhadap kekuatan bersenjata Republik Indonesia.
Memang kelompok kiri termasuk Amir Syarifuddin Harahap, tengah membangun
kekuatan untuk menghadapi Pemerintah RI, yang dituduh telah cenderung
berpihak kepada AS.
Pada bulan Mei 1948 bersama Suripno, Wakil Indonesia di Praha, Musso,
kembali dari Moskow, Rusia. Tanggal 11 Agustus, Musso tiba di Yogyakarta dan
segera menempati kembali posisi di pimpinan Partai Komunis Indonesia. Banyak
politisi sosialis dan komandan pasukan bergabung dengan Musso, antara lain Mr.
Amir Sjarifuddin Harahap, dr. Setiajid, kelompok diskusi Patuk, dll.
Aksi saling menculik dan membunuh mulai terjadi, dan masing-masing pihak
menyatakan, bahwa pihak lainlah yang memulai. Banyak perwira TNI, perwira
polisi, pemimpin agama, pondok pesantren di Madiun dan sekitarnya yang
diculik dan dibunuh.
5
(RM Suryo) dan mobil 2 perwira polisi dicegat massa pengikut PKI di Ngawi.
Ketiga orang tersebut dibunuh dan mayatnya dibuang di dalam hutan. Demikian
juga dr. Muwardi dari golongan kiri, diculik dan dibunuh. Tuduhan langsung
dilontarkan, bahwa pihak lainlah yang melakukannya. Di antara yang menjadi
korban juga adalah Kol. Marhadi yang namanya sekarang diabadikan dengan
Monumen yang berdiri di tengah alun-alun Kota Madiun dan nama jalan utama
di Kota Madiun.
Truman menyatakan, bahwa apabila ada satu negara jatuh ke bawah pengaruh
komunis, maka negara-negara tetangganya akan juga akan jatuh ke tangan
komunis, seperti layaknya dalam permainan kartu domino. Oleh karena itu, dia
sangat gigih dalam memerangi komunis di seluruh dunia.
Pelaksanaan G30S/PKI 1965 Pada 1 Oktober 1965 dini hari, enam jenderal
senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan
6
kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan
pada saat itu dipimpin oleh Letkol. Untung. Panglima Komando Strategi
Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto kemudian mengadakan penumpasan
terhadap gerakan tersebut.Tahunya Aidit akan jenis sakitnya Sukarno
membuktikan bahwa hal tersebut sengaja dihembuskan PKI untuk memicu
ketidakpastian di masyarakat. Pada tahun 1960 keluarlah Undang-Undang Pokok
Agraria (UU Pokok Agraria) dan Undang-Undang Pokok Bagi Hasil (UU Bagi
Hasil) yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari Panitia Agraria yang dibentuk
pada tahun 1948.
Panitia Agraria yang menghasilkan UUPA terdiri dari wakil pemerintah dan
wakil berbagai ormas tani yang mencerminkan 10 kekuatan partai politik pada
masa itu. Walaupun undang-undangnya sudah ada namun pelaksanaan di daerah
tidak jalan sehingga menimbulkan gesekan antara para petani penggarap dengan
pihak pemilik tanah yang takut terkena UUPA, melibatkan sebagian massa
pengikutnya dengan melibatkan backing aparat keamanan. Peristiwa yang
menonjol dalam rangka ini antara lain peristiwa Bandar Betsi di Sumatera Utara
dan peristiwa di Klaten yang disebut sebagai ‘aksi sepihak’ dan kemudian
digunakan sebagai dalih oleh militer untuk membersihkannya.
Keributan antara PKI dan islam (tidak hanya NU, tapi juga dengan Persis dan
Muhammadiya) itu pada dasarnya terjadi di hampir semua tempat di Indonesia,
di Jawa Barat, Jawa Timur, dan di propinsi-propinsi lain juga terjadi hal
demikian, PKI di beberapa tempat bahkan sudah mengancam kyai-kyai bahwa
mereka akan disembelih setelah tanggal 30 September 1965 (hal ini
membuktikan bahwa seluruh elemen PKI mengetahui rencana kudeta 30
September tersebut).
7
2.5 Korban G30-S/PKI
Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya
dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana
(Cakrabirawa) yang loyal kepada PKI dan pada saat itu dipimpin oleh Letkol
Untung. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto
kemudian mengadakan penumpasan terhadap gerakan tersebut. Korban keenam
pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:
1. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani
2. Mayjen TNI R. Suprapto
3. Mayjen TNI M.T. Haryono
4. Mayjen TNI Siswondo Parman
5. Brigjen TNI D.I. Panjaitan
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun
dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma
Suryani Nasution dan ajudan A.H. Nasution, Lettu Pierre Tandean tewas dalam
usaha pembunuhan tersebut.
Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
1. Lettu Pierre Tandean
2. AIP Karel Satsuit Tubun
3. Kolonel Katamso Darmokusumo
4. Kolonel Sugiono
8
2.6 Isu Keterlibatan Soeharto
Menurut isu yang beredar, Soeharto saat itu menjabat sebagai Pangkostrad
(Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat) tidak membawahi
pasukan.
Selain itu, dikutip dari buku Sejarah untuk SMK Kelas IX oleh Prawoto,
beberapa tujuan G30S PKI adalah sebagai berikut:
9
dan Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan. Melalui RRI,
PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September yang ditujukan
kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan
kudeta terhadap pemerintah. Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi”
yang diketuai oleh Letkol Untung Sutopo.
10
TMP Kalibata. Namun sejak era Reformasi bergulir, film itu sudah tidak
ditayangkan lagi dan hanya tradisi tabur bunga yang dilanjutkan.
11
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
12
Dzulfaroh, A. N. (2021, September 30). Sejarah Peristiwa G30S/PKI. Diambil
kembali dari kompas.com:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/30/095000165/sejarah-
peristiwag30s-pki?page=all
Kristina. (2021, september 30). G30S PKI: Sejarah, Tujuan, Kronologi, dan Latar
Belakangnya. Retrieved from detik.com:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5747435/g30s-pki-sejarah-
tujuankronologi-dan-latar-belakangnya
Makalah 30 S PKI. (n.d.). Retrieved from makalahlangganan.blogspot.com:
http://makalahlangganan.blogspot.com/2017/10/makalah-30-s-pki.html
Pedia, W. (2022, agustus 19). Gerakan 30 September. Retrieved from
id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September
Rabbi, R. (2019). Makalah Sejarah G30SPKI. Retrieved from .academia.edu:
https://www.academia.edu/42774425/Makalah_Sejarah_G30SPKI
13