Oleh:
Rasti Motorejo
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Disintegrasi dalam bidang
Ideologi " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang ancaman disintegrasi ideologi
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………...........................1
DAFTAR ISI…………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN…………………..………..…………………3
A. Latar Belakang………………………………..….………..…….3
B. Rumusan Masalah………………………………………………3
C. Tujuan……………………………………..…...………….……..3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………….…………4
A. Kesimpulan………………………..……….…………….……....5
B. Saran………………………………………………….……..……5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang terdiri dari 17.500 pulau, lebih dari 300
kelompok etnik 1.340 suku bangsa, 6 agama resmi dan belum termasuk beragama
aliran kepercayaan, serta 737 bahasa. Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas keberuntungan bangsa kita yang hingga kini tetap bersatu dalam
keberagaman meskipun berbagai konflik dan pergolakan sempat berlangsung di
masyarakat.
Dalam sejarah republik ini, konflik dan pergolakan dalam skala yang lebih
besar bahkan pernah terjadi. Bila sudah begitu, lantas siapa pihak yang paling
dirugikan? Tak lain adalah masyarakat, bangsa kita sendiri. Karenanya dalam bab ini
kita akan pelajari beberapa pergolakan besar yang pernah yang pernah berlangsung
di dalam negeri kita akibat ketegangan politik selama rentang tahun 1948-1965.
Tahun 1948 ditandai dalam pecahnya pemberontakan besar pertama setelah
Indonesia merdeka, yaitu pemberontakan PKI Madiun, sedangkan tahun 1965,
merupakan tahun di mana berlangsung G30S/PKI yang berusaha merebut
kekuasaan dan mengganti ideologi Pancasila, mengapa penting hal ini kita kaji agar
kita tahu, dan dapat menarik hikmah dan tragedi seperti itu tak terulang kembali. Di
sinilah pentingnya kita mempelajari sejarah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kita dapat menarik rumusan masalah
dalam sebagai berikut:
1. Membahas konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan ideologi
2. Membahas konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan
(vested interest)
3. Membahas konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan sistem pemerintah
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk menambah wawasan para
pembaca tentang perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa dan
berbagai pergolakan yang terjadi tahun 1948-1965.
1. Mengetahui berbagai konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan ideologi.
2. Mengetahui pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan (vested inteset).
3. Mengetahui berbagai konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan sistem
pemerintahan
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu, dikutip dari buku Sejarah untuk SMK Kelas IX oleh Prawoto,
beberapa tujuan G30S PKI adalah sebagai berikut:
1. Menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
menjadikannya sebagai negara komunis.
2. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan
pemerintahan.
3. Mewujudkan cita-cita PKI, yakni menjadikan ideologi komunis
dalam membentuk sistem pemerintahan yang digunakan sebagai
alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.
4. Mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
5. Kudeta yang dilakukan kepada Presiden Soekarno tak lepas dari
rangkaian kegiatan komunisme internasional.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi NKRI secara nyata harus diakui oleh setiap warga Negara
bila ditinjau dari kondisi geografi, demografi dan kondisi sosial yang ada
akan terlihat bahwa pluralistis, suku, agama, ras dan antar golongan
dijadikan pangkal penyebab konflik atau kekerasan massal, tidak bisa
diterima begitu saja. Pendapat ini bias benar untuk sebuah kasus tapi
belum tentu benar untuk sebuah kasus yang lain namun ada
kondisi-kondisi struktural dan kultural tertentu dalam masyarakat yang
beranak ragam yang terkadang terjadi akibat dari suatu proses sejarah
atau peninggalan penjajah masa lalu, sehingga memerlukan
penanganan khusus dengan pendekatan yang aktif dan tegas walaupun
aspek hukum, keadilan dan sosial budaya merupakan faktor
berpengaruh dan perlu pemikiran sendiri. Pemerintah harus dapat
merumuskan kebijakan yang tegas dan tepat dalam aspek kehidupan
dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak dan semua wilayah.
B. Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan
strategi pertahanan serta upaya-upaya yang akan ditempuh. Disarankan
pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus
menerus agar didapatkan suatu rumusan bahwa nasionalisme yang
berbasis multikultural dapat dijadikan ajaran untuk mengelola setiap
perbedaan agar muncul pengakuan secara sadar/tanpa paksaan dari
setiap warga Negara atas kemajemukan dengan segala perbedaan.