TAHUN 1948
GURU PEMBIMBING
Reny Jatiwulan, S.Pd.
DISUSUN OLEH
Bela Puji Astutik (XII IPS 3)
Nasywa Z. M. (XII IPS 3)
SMAN 1 KESAMBEN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok Sejarah Indonesia dengan judul ‘Makalah Peristiwa PKI Madiun
Tahun 1948’.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih pada guru pembimbing
kami, Ibu Reny Jatiwulan, S.Pd. yang telah membantu kami memperkaya dan memberikan
masukan-masukannya sehingga makalah ini sampai kepada para pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam
menumbuhkan kesadaran sejarah bagi para generasi muda.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
LAMPIRAN …………………………………………………………………………..… 11
BAB I PENDAHULUAN
Peristiwa PKI Madiun tahun 1948 merupakan salah satu dari beberapa konflik dan
pergolakan yang terjadi di Indonesia setelah diproklamirkannya kemerdekaan. Konflik dan
pergolakan ini berkaitan dengan ideologi. PKI berusaha untuk menjadikan Indonesia sebagai
negara yang sejalan dengan ideologi yang mereka anut, yaitu ideologi komunisme. Ideologi
sendiri menurut KBBI bermakna kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
(kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; caara berpikir seseorang
atau suatu golongan; serta paham, teori, dan tujuan yang merupakan suatu program sosial politik.
Sedangkan komunisme menurut KBBI adalah paham atau ideologi (dalam bidang poltik) yang
menganut ajaran Karl Marx dan Frederich Angels, yang hendak menghapuskan hak milik
perseorangan dan menggantikannya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.
Kota Madiun merupakan saksi terjadinya peristiwa PKI Madiun yang terjadi pada tanggal 19
September tahun 1948. Kemerdekaan Indonesia yang baru berjalan selama tiga tahun, namun
pada tahun 1948 sudah kacau dan menjadi perjuangan terberat bagi Republik Indonesia karena
terjadinya peristiwa pki Madiun 1948. Akibat dari peristiwa ini, potensi bangsa yang seharusnya
dicurahkan untuk mempertahankan kemerdekaan justru terkuras habis untuk memedamkan aksi
pemberontakan PKI Madiun tersebut.
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II PEMBAHASAN
Pada tahun 1948 terjadi peristiwa yang menyangkut revolusi Indonesia, yaitu peristiwa PKI
Madiun. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa perebutan kekuasaan dan diproklamirkannya
Republik Soviet Indonesia oleh Musso Munawar dan FDR (Front Demokrasi Rakyat). Peristiwa
PKI Madiun disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
Perjanjian Renville merupakan perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang dilakukan pada
tanggal 17 Januari 1948. Perjanjian ini dipimpin oleh wakil delegasi Indonesia, Perdana Menteri
Amir Syarifuddin. Perjanjian ini kemudian dianggap gagal oleh pemerintah Indonesia karena
menimbulkan dampak negatif bagi Indonesia sendiri seperti semakin menyempitnya wilayah
Indonesia, perekonomian diblokade Belanda, dan Indonesia terpaksa menarik mundur tentara
militer dari daerah gerilya. Amir Syarifuddin pun dituntut untuk mundur dari jabatan perdana
menteri sekaligus menteri pertahanan.
Setelah munculnya tuntutan, presiden Soekarno memutuskan untuk memecat Amir Syarifuddin
dari kabinet dan menggantikannya dengan kabinet Hatta. Hal inilah yang mengakibatkan Amir
Syarifuddin menjadi oposisi kabinet Hatta.
Setelah menjadi oposisi, Amir Syarifuddin kemudian bekerja sama dengan PKI dan membentuk
sebuah kelompok bernama FDR. Amir Syarifuddin sengaja membuat FDR dengan maksud untuk
menjatuhkan kabinet Hatta dan berusaha untuk merebut kekuasaan Republik Indonesia. Adapun
dalam FDR terdapat partai-partai kecil, diantaranya PKI (Partai Komunis Indonesia), PESINDO
(Partai Pemuda Sosialis Indonesia), SOBSI (Sentral Buruh Seluruh Indonesia), dan BTI (Barisan
Tani Indonesia). Organisasi ini menyebarkan propaganda-propagandanya dengan segala cara
untuk menarik simpati masyarakat.
3
4. Pembuatan program RE-RA (Reorganisasi dan Rasionalisasi Angkatan Bersenjata) oleh
kabinet Hatta
Program RE-RA dilakukan dengan mengurangi personel militer dari kalangan sayap kiri. Hal itu
jelas ditolak oleh Amir Syarifuddin karena program itu dianggap dipolitisir oleh kabinet Hatta
dan secara otomatis merugikan pihak sayap kiri maupun FDR.
Pada tanggal 23 Juni 1948 terdapat ancaman ekonomi yang mengakibatkan terjadinya
pemogokan besar-besaran buruh tani yang menuntut kenaikan upah di Delanggu, Solo. Peristiwa
ini didalangi oleh FDR, sehingga seolah-olah FDR berhasil menjadi sosok pahlawan bagi para
buruh tani di Kota Solo. Pergerakan ini sengaja dibuat untuk menuntut kabinet Hatta, seakan-
akan Hatta tidak mampu menyelesaikan masalah ini.
Sebelum Musso Munawar menampakkan diri di Indonesia, dia menyamar sebagai Suparto,
sekretaris Suripno duta RI. Kedatangan Musso disambut baik oleh presiden Sukarno pada
tanggal 12 Agustus 1948, namun ternyata tujuan Musso datang ke Indonesia adalah untuk
memulihkan kondisi PKI dan kondisi polotik RI. Kemudian Musso menampakkan dirinya pada
tanggal 20 Agustus 1948, sejak itu lahirlah komunis ala Musso atau ‘jalan baru’ PKI untuk
Republik Indonesia. Untuk memperkuat PKI ala Musso, Musso bekerja sama dengan Amir
Syarifuddin dan FDR-nya, sehingga Amir Syarifuddin mempengaruhi Musso dengan tujuan
yang sudah disepakati yaitu melawan kabinet Hatta dan meruntuhkan pemerintahan Soekarno
yang dinilai oleh Musso bahwa Soekarno-Hatta memiliki kaitan dengan kaum kapitalis dan kaum
penjajah sehingga Musso menganggap PKI lah yang mampu melanjutkan revolusi Indonesia.
4
2.2 Kronologi Terjadinya Peristiwa PKI Madiun Tahun 1948
PKI terbilang merupakan salah satu dari beberapa partai politik yang pertama didirikan
sesudah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun, PKI bukahlah partai baru, karena telah ada
sejak zaman pergerakan nasional sebelum dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda akibat
memberontak pada tahun 1926.
Sejak merdeka sampai awal tahun 1948 PKI masih bersikap mendukung pemerintah, yang
kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri. Hal ini terkait dengan Doktrin Dimitrov, yang
menyatakan bahwa gerakan komunis harus bekerja sama dengan kapitalis dalam rangka
menghadapi kekuatan fasis. Namun ketika golongan kiri tersisih dari pemerintahan, PKI menjadi
partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya (PESINDO, SOBSI, dan
BTI) dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan Amir Syarifudddin pada bulan
Februari 1948. Pada awal September 1948 pimpinan PKI dipegang oleh Musso Munawar. Ia
membawa berita bahwa Doktrin Dimitrov telah diganti degan Doktrin Zhdanov dimana komunis
harus bekerja sama dengan golongan nasionalis-progresif untuk menghadapi golongan kapitalis
borjuis. Musso lalu membawa PKI ke dalam pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di
Madiun pada tanggal 18 September 1948.
Alasan utama terjadinya pemberontakan oleh PKI di Madiun tentu saja bersifat ideologis,
dimana mereka memiliki cita-cita ingin menjadikan negara Indonesia sebagai negara komunis.
Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan. Di bawah pimpinan Musso, PKI
berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam FDR untuk bergabung ke dalam PKI. Partai ini
lalu mendorong dilakukannya berbagai demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani.
Sebagian kekuatan-kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka. Musso
juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengecam pemerintah dan
membahayakan strategi diplomasi Indonesia melawan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat
(AS). Pernyataan Musso lebih menunjukkan keberpihakannya pada Uni Soviet yang komunis.
5
• <18 September 1948
sebelum • FDR membuat onar di Surakarta
• 20 September 1948
• Penumpasan pemberontakan dengan cara operasi
akhir militer
Awal pemberontakan dimulai ketika FDR selalu membuat onar di Surakarta. Karena
organisasi tersebut selalu membuat onar, maka TNI di bawah pimpinan Gatot Subroto turun
tangan untuk mengatasinya. Namun ternyata keonaran tersebut hanyalah tipuan belaka. Karena
pada tanggal 18 September 1948 FDR memproklamasikan Republik Soviet Indonesia di Madiun.
FDR membuat TNI sibuk di Surakarta, namun ternyata pusat masalah ada di Madiun. Presiden
Soekarno mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum FDR itu. Reaksi kecaman
tersebut tercantum dalam pidato yang disampaikannya melalui RRI Yogyakarta.
Dalam pemberontakan tersebut, terjadi pembunuhan terhadap pejabat pemeritah dan para
pemimpin partai antikomunis. Kaum santri juga menjadi korban. Tetapi pasukan militer
pemerintah yang dipelopori Divisi Siliwangi kemudian berhasil mendesak mundur pemberontak.
Pemberontakan ini akhirnya gagal, karena pada tanggal 20 September 1948 dilaksanakanlah
penumpasan pemberontakan PKI Madiun dengan cara operasi militer yang dipimpin A.H.
Nasution. Musso Munawar tewas tertembak dalam operasi tersebut. Sedangkan Amir
Syarifuddin tertangkap lalu dijatuhi hukuman mati. Sementara tokoh-tokoh muda PKI seperti
Aidit dan Lukman berhasil melarikan diri. Merekalah yang kelak di tahun 1965, berhasil
menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa Gerakan
30 September 1965. Ribuan orang tewas dan ditangkap pemerintah akibat pemberontakan PKI
Madiun ini. PKI akhirnya gagal mengambil alih kekuasaan.
6
2.3 Dampak Terjadinya Peristiwa PKI Madiun Tahun 1948
Peristiwa PKI Madiun meninggalkan dampak yang mendalam bagi Indonesia. Kekuatan
militer yang seharusnya dikerahkan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda
malah harus dikerahkan untuk meredam aksi pemberontakan oleh PKI. Upaya membentuk
tentara Indonesia yang lebih profesional menguat setelah terjadinya peristiwa pemberontakan
tersebut. Berbagai laskar dan kekuatan bersenjata ‘liar’ berhasil dibubarkan. Dari sisi perjuangan
diplomasi, simpati Amerika Serikat sebagai penengah dalam konflik dan perundingan antara
Indonesia dengan Belanda perlahan berubah menjadi dukungan terhadap Indonesia. Meskipun
hal ini tidak juga bisa dilepaskan dari strategi global Amerika Serikat dalam menghadapi
ancaman komunisme.
Peristiwa ini juga berdampak pula pada banyaknya korban yang timbul. Ketidakbersatuan
bangsa Indonesia yang tampak dalam peristiwa ini juga dimanfaatkan oleh Belanda yang
mengira Indonesia lemah, untuk kemudian melancarkan agresi militernya yang kedua pada
Desember 1948.
7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peristiwa PKI Madiun terjadi setelah jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin ke kabinet Hatta. Amir
Syarifuddin kemudian menjadi oposisi kabinet Hatta dan membentuk FDR untuk menjatuhkan
kabinet Hatta. Kemudian pada pertengahan September 1948 terjadi kerusuhan di Kota Solo yang
didalangi oleh FDR. Sampai akhirnya Musso Munawar kembali ke Indonesia dan semakin
menguatkan ideologi komunisnya. Musso Munawar kemudian bekerja sama dengan FDR untuk
menegakkan negara Republik Soviet Indonesia di Madiun. Semua kalangan masyarakat di
Madiun yang menolak berdirinya negara dengan ideologi komunis dibunuh. Kemudian pada
tanggal 20 September 1948 dilakukan penumpasan PKI di Madiun dengan operasi militer yang
dipimpin A.H. Nasution. Musso tewas tertembak sedangkan Amir Syarifuddin berhasil
tertangkap dan dijatuhi hukuman mati, sementara tokoh-tokoh PKI lainnya berhasil melarikan
diri.
Peristiwa PKI Madiun meninggalkan dampak yang mendalam bagi Indonesia. Kekuatan militer
yang seharusnya dikerahkan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda malah
harus dikerahkan untuk meredam aksi pemberontakan oleh PKI. Namun, setelah terjadinya
peristiwa ini, TNI kemudian semakin profesional dalam menumpas golongan-golongan ‘liar’.
Pihak AS yang merupakan penengah dalam konflik Belanda-Indonesia juga kemudian bersimpati
dengan Indonesia. Walaupun tak dapat dipungkiri bahwa banyak korban jiwa yang berjatuhan
dalam peristiwa ini. Perpecahan yang terjadi di Indonesia itu dimanfaatkan oleh Belanda untuk
melancarkan agresi militernya yang kedua pada Desember 1948.
8
3.2 Saran
Bagi para pembaca, hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan terkait dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi konflik dan
pergolakan yang berhubungan dengan ideologi. Diprolamirkannya kemerdekaan bukan berarti
suatu negara terbebas dari berbagai konflik terutama dari dalam negeri itu sendiri. Sebuah
revolusi memang membutuhkan pengorbanan, namun kesadaran untuk memanusiakan manusia
haruslah diutamakan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdurakhman, dkk. 2018. Sejarah Indonesia Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Website
https://kbbi.web.id/ideologi
https://kbbi.web.id/komunisme
https://www.zenius.net/blog/pemberontakan-pki-madiun
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/26/170656879/pemberontakan-pki-madiun-1948
https://images.app.goo.gl/F3zxcXLFE6P1dDce7
https://images.app.goo.gl/QNh8hFTcJ2d18hSw7
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fcdn2.tstatic.net%2Ftribunnewswiki
%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FMusso-
1.jpg&tbnid=k7JtQ9dy0QD5gM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.tribunnewswiki.co
m%2F2021%2F09%2F01%2Fmusso&docid=-6qOHu10sDop-M&w=700&h=393&hl=in-
ID&source=sh%2Fx%2Fim%2F4
10
LAMPIRAN
11