Dampak Perang Dingin terhadap Politik dan Ekonomi Global serta Peran Aktif
Indonesia dalam Perang Dingin
Zakia Lubna
XII IPS 2
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan
rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan
makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah
memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
Pengaruh Terhadap Kehidupan Politik
Pengaruh perang dingin terhadap kehidupan politik terlihat dari adanya sistem aliansi atau
pembentukan sekutu dalam penyebaran ideologi ideologi perang dingin. Amerika Serikat
berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara demokrasi
agar hak asasi manusia dapat dijamin. Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti
Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi.Amerika Serikat
berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara demokrasi
agar hak asasi manusia dapat dijamin. Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti
Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi. Negara-negara tersebut
dapat sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya.
Uni Soviet dengan paham sosialis-kominunis mendengungkan pembangunan negara dengan
Rencana Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi negara
satelit (dibawah pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan ditindak keras
oleh US seperti contohnya Polandia dan Hongaria. Demi kepentingan politik, ekonomi, dan
militer kedua negara adikuasa tersebut menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa
negara menjadi terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.Dampak dalam bidang politik
dapat juga kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman
Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi
menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota
di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku
di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh
lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang
memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin
antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang
pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk
membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya
kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki
orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal
orang sebagai simbol bagi perang dingin.
Ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu
secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super
power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai
oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal merekake negara-negara
berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga
melambung tinggi. Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara
yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara
itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat
itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian,
secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal
besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas
keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat.
Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya
menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan
eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.