Anda di halaman 1dari 7

Sosiologi

Sejarah Pemberontakan Usai Kemerdekaan RI untuk Gantikan


Pancasila

Dibuat oleh kelompok 4


Muhammad Rizqi Syafii
Muhammad Wasilah
Rezky Nur Annisa
Maulida
Devi Putri Nurdianti
Kelas:XII IPS 3

Tahun pelajaran 2022-2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-nya kepada Kami semua sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Soto Banjar. Salawat serta salam Kami limpahkan
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya.
Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu dalam proses
belajar mengajar dalam bermakna bagi kita semuanya Amin. Namun, kami sadar
bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu ditemui berbagai kesalahan, baik
mengenai bahasa, susunan ataupun penulisannya. Untuk itu kami sebagai
manusia yang tak pernah luput dari salah dan kehilafan serta terbatasnya
kemampuan Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca. Akhirnya kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

juli,2022
Daftar isi

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. PEMBERONTAKAN PARTAI KOMUNIS(PKI)..................................................................2
2.PEMBERONTAKAN DARUL ISLAM.....................................................................2
3.PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN(RMS)...............................................3

4.PEMBERONTAKAN REVOLUSIONER REPUBLIK INDONESIA(PRRI)...............................3

5.ANGKATAN PERANG RATU ADIL(APRA).......................................................................3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................... 17
B. Saran........................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara serta pandangan hidup bangsa yang telah
disepakati sebagai ideologi. Namun dalam penerapannya, terdapat banyak
hambatan yang harus dihadapi. Beberapa kali upaya untuk menggantikan
Pancasila sebagai dasar negara dilakukan meskipun pada akhirnya gagal.

B.RUMUSAN MASALAH
upaya yang dilakukan untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dan
penyimpangan terhadap nilai Pancasila. Berikut adalah upaya pemberontakan
dalam pengubahan pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Pemberontakan ini terjadi di Madiun pada 18 September 1948.


Pemberontakan yang dipimpin oleh Muso dan Amir Sjarifuddin ini
memiliki tujuan utama yaitu mendirikan Negara Soviet Indonesia yang
memiliki ideologi komunis. Terdapat faktor lain yang melatar belakangi
peristiwa ini, antara lain: Jatuhnya Kabinet Amir Sjaridufin akibat
ditandatanganinya perjanjian Renville yang merugikan Indonesia Amir
Sjarifuddin dan Muso yang memiliki cita-cita untuk menyebarkan
komunisme di Indonesia Propaganda kekecewaan terhadap perdana
menteri yaitu Kabinet Hatta akibat programnya untuk mengembalikan
100 ribu tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan untuk menghemat
biaya. Menyadari bahwa PKI berbahaya bagi negara, akhirnya
pemerintah melakukan beberapa upaya untuk membubarkan PKI,
seperti dengan meminta rakyat Indonesia untuk memilih Soekarno-Hatta
atau Muso-Amir

Sudirman memerintahkan Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Sungkono


di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan yang dibantu
oleh para santri. PKI akhirnya dapat dibubarkan setelah dua
pemimpinnya akhirnya gugur. Selain itu, beberapa petinggi PKI seperti
D.N. Aidit dan Lukman melarikan diri ke Tiongkok dan Vietnam.

2.Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia

Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo pada


7 Agustus 1949. Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia
diawali dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII). Tujaun dari
pemberontakan ini adalah untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar
negara dengan syariat Islam. Namun gerakannya ternyata bertentangan
dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Saat terjadi pemberontakan ini,
banyak terjadi perusakan dan pembakaran rumah warga hingga
penganiayaan terhadap penduduk. Hingga akkhirnya Kartosuwiryo dan
para pengikutnya ditangkap pada 4 Juni 1962
3.pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Merupakan gerakan separatis yang dipimpin oleh Christian Robert


Steven Soumokil yang memiliki tujuan untuk membentuk negara sendiri
yang didirikan pada 25 April 1950. Pada November 1950, RMS dapat
dikalahkan oleh militer Indonesia, namun konflik di Seram tetap
berlanjut hingga Desember 1963. Kekalahan di Ambon berujung pada
pengungsian pemerintah RMS ke Seram, lalu mendirikan pemerintahan
dalam pengasingan di Belanda pada 1966. RMS akhirnya berhasil
dihentikan setelah Suomokil dijatuhi hukuman mati dan pemberontakan
ini dihentikan oleh pemerintah Indonesia.

4.Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) Terjadi pada tahun 1957-1958 di


Sumatera dan Sulawesi, pemberontakan ini dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara
dan Ventje Sumual. Gerakan ini merupakan bentuk koreksi untuk pemerintahan
pusat yang saat itu dipimpin oleh presiden Soekarno. Terjadi ketidakadilan dalam
pembangunan di Indonesia yang disebabkan oleh ketimpangan sosial. Hal ini karena
presiden Soekarno yang tidak dapat lagi diberikan nasihat dalam menjalanan
pemerintahan. Pemerintah pusat dianggap telah melanggar undang-undang,
pemerintahan juga bersifat sentrali, sehingga pembangunan di daerah menjadi
terabaikan, dan menimbulkan ketidakadilan pembangunan. Hingga timbullah inisiatif
dalam upaya memperbaiki pemerintahan di Indonesia.

5.Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Merupakan milisi yang didirikan oleh Raymond Westerling pada 15 Januari 1949.
Westerling menganggap ia merupakan sang “Ratu Adil” yang diramalkan akan
membebaskan Indonesia dari tirani. Gerakan APRA memiliki tujuan untuk
mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia, serta memiliki tentara sendiri
untuk negara-negara RIS. APRA mulai melakukan pemberontakan pada 23 Januari
1950 dengan melakukan serangan dan menduduki kota Bandung serta menguasai
markas Staf Divisi Siliwangi. Penyerangan juga direncanakan oleh Westerling di
Jakarta, namun usahanya dapat digagalkan karena APRIS yang mengirimkan
pasukannya yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mohamad Hatta
yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri RIS juga berhasil melakukan
perundingan dengan Komisi Tinggi Belanda. Peristiwa ini akhirnya mempercepat
pembubaran RIS dan kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia pada
17 Agustus 1950.

Anda mungkin juga menyukai