Anda di halaman 1dari 13

KABINET NATSIR

Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia wajib

Disusun oleh:

Naida Fazriah

XII MIPA 7

SMA NEGERI 1 SINGAPARNA

Jl.Pahlawan KH.Z Musthafa, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya 4616 Tlp.


(02650) 545203 Fax. (0265) 541499 E-mail: smanespang@yahoo.co.id

TAHUN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat, Rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga makalah tentang "Angkatan Perang Ratu
Adil" ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Sejarah Indonesia.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penulisan makalah ini serta ucapan terima kasih sebesar
besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak H. Dede Iryanto, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Singaparna

2. Ibu Dra. Olis, MM selaku Wali Kelas XII MIPA-7

3. Bapak Angga Irpanna, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran Sejarah Indonesia

4. Teman-Teman Kelompok yang telah berbagi pengetahuan dan saling memberi semangat
selama melaksanakan pengerjaan makalah.

Penulis menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kemajuan Penulis di masa yang akan
datang, Penulis berharap semoga pelaporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya, umumnya
pembaca serta insan pendidikan.

Singaparna, …. Februari 2023

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan..............................................................................................
D. Sistematika Penulisan Makalah........................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

A. Pengertian......................................................................................

B. Pembentukan Kabinet Natsir..........................................................

C. Susunan Kabinet............................................................................

D. Program Kabinet............................................................................

E. Pencapaian Kabinet Natsir.............................................................

F. Runtuh dan Berakhirnya Kekuasaan Kabinet Natsir......................

BAB III PENUTUP....................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................

B. Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, keadaan dalam
negeri belum langsung menjadi stabil. Masih banyak terjadi gejolak dan riak-riak yang
menuntut untuk segera diselesaikan. Para pelaku negara saat itu dituntut untuk segera bisa
mengatasi gejolak dan ketidak stabilan yang ada. Jika tidak teratasi, maka bisa jadi Indonesia
menjadi negara yang terpecah belah dan hanya menyisakan nama saja. Pada masa setelah
mendapatkan kemerdekaan 1945, Indonesia belum bisa langsung mengadakan pemilu
Indonesia baru bisa menyelenggarakan Pemilu yaitu pada pemilu pertama kali atau Pemilu
1955 yang merupakan pemilu paling bersejarah dalam perjalanan berbangsa dan bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kabinet Natsir ?

2. Bagaimana Proses Pembentukan Kabinet Natsir ?

3. Seperti Apa Susunan Kabinet Natsir ?

4. Seperti Apa Program Kabinet Natsir ?

5. Apa Saja Pencapaian Kabinet Natsir

6. Bagaimana Runtuh Dan Berakhirnya Kekuasaan Kabinet Natsir ?

C. TUJUAN
1. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Sejarah

2. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Kabinet Natsir

3. Untuk Mengetahui Bagaicaman Proses Pembentukan Kabinet Natsir

4. Untuk Mengetahui Seperti Apa Susunan Kabinet Natsir

5. Untuk Mengetahui Seperti Apa Program Kabinet Natsir 5. Untuk Mengetahui Apa Saja
Pencapaian Kabinet Natsir

6. Untuk Mengetahui Bagaimana Runtuh Dan Berakhirnya Kekuasaan Kabinet Natsir

D. Sistematika Penulisan Makalah


KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. TujuanD. Sistematika Penulisan Makalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

B. Pembentukan Kabinet Natsir

C. Susunan Kabinet

D. Program Kabinet

E. Pencapaian Kabinet Natsir

F. Runtuh dan Berakhirnya Kekuasaan Kabinet Natsir

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabinet ini
bertugas sejak tanggal 6 September 1950 hingga 20 Maret 1951.

Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia dan masalah
keamanan di dalam negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, dan
GerakanRMS. Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan
buntu. Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan
mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir
mengembalikan mandamya kepada Presiden. Penyebab lainnya adalah diterimanya mosi
Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya seluruh DPRD yang telah terbentuk. Menurut
pemerintah, mosi tersebut tidak mungkin dilaksanakan karena alasan yuridis formil.

B. Pembentukan Kabinet Natsir


Kabinet Natsir sendiri mulai memerintah pada tanggal 6 September 1950 dan berakhir pada
tanggal 21 Maret 1951. Kabinet Natsir adalah kabinet yang dibangun atas dasar koalisi yang
beranggotakan inti dari Partai Masyumi. Dalam Kabinet Natsir, PNI tidak mendapatkan jatah
jabatan sama sekali, yang paling banyak adalah dari orang-orang partai Masyumi meskipun di
dalam kabinet terdapat juga orang-orang non partai. Sebenarnya impian dari Natsir sendiri
untuk kabinet nya adalah kabinet yang nasionalis yang berkoalisi dengan beberapa partai.
Namun hal ini tidak bisa diwujudkan karena terjadi perebutan jabatan antara PNI dan Masyumi.
Sehingga, dengan sendirinya pihak dari partai PNI tidak senang dengan keadaan seperti ini dan
menjadikan sulit merekrut PNI untuk masuk ke dalam Kabinet Natsir

Pendapat yang bersebrangan diantara kedua partai adalah terkait pembagian jatah jabatan
menteri. Natsir berpendapat bahwa partainya mempunyai lebih banyak hak dari pada partai
lainnya. Pendapat tersebut kemudian tidak disetujui oleh PNL, karena PNI menganggap bahwa
semua partai juga memiliki hak yang sama atas jabatan di Pemerintahan. PNI sendiri dari
tuntutannya adalah agar orang-orang yang menduduki jabatan menteri dalam negeri. menteri
luar negeri dan menteri pendidikan. Namun kemudian dari hasil perundingan PNI

bersedia melepas jabatan menteri luar negeri dan diisi oleh orang Masyumi dan menteri
pendidikan untuk partai lain. Keinginan PNI mendapatkan jatah menteri dalam negeri kemudian
tidak terlaksana karena pos menteri dalam negeri diisi oleh orang Masyumi. Dan ini lah yang
menimbulkan konflik karena PNI beranggapan bahwa yang dilakukan ini tidak adil, karena
Perdana Menteri sudah berasal dari Masyumi.

Kecaman demi kecaman terus melanda Kabinet Natsir, bukan saja pihak dari luar partai
Masyumi, namun juga dari dalam negeri. Tekanan tersebut ditujukan kepada keputusan
konggres Desember 1949 yang memutuskan bahwa ketua umum partai dilarang menjadi
menteri. Sebenarnya, maksud dari keputusan ini sendiri adalah adanya pengkonsolidasian
partai yang kemudian diubah oleh Dewan Partai di Bogor pada tanggal 3 sampai 6 Juni 1960
yang isinya adalah bahwa sistem federal tidak bisa dipertahankan lagi. Kemudian agar
keputusan ini tidak terlalu dilanggar, maka Natsir yang kala itu sebagai ketua umum Masyumi,
dinonaktifkan dari ketua partai dan kemudian digantikan oleh Jusuf Wibisono.

C. Susunan Kabinet
Masa bakti: 6 September 1950-27 April 1951( didemisionerkan pada tanggal 20 Maret 1951)
D. Program Kabinet

1. Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan


Konstituante dalam waktu yang singkat.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta
membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-
Undang Dasar Sementara 1950.
3. Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
4. Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar
bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan
keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
5. Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha
untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
6. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-
anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.

7. Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan wilayah


IrianBarat dalam waktu yang singkat.

E. Pencapaian Kabinet Natsir


Dalam menjalankan tugas pemerintahan, pasti sebuah kabinet bisa meraih pencapaian-
pencapaian tertentu. Meski secara keseluruhan mungkin ada yang menilai gagal, setidaknya
tetao ada satu atau dua program atau agenda yang bisa dilakukan atau mencapai target. Atau
setidaknya bisa memperbaiki suatu kondisi menjadi lebih baik. Begitu halnya dengan Kabinet
Natsir, tentu dalam kurun masa kekuasaannya memiliki pencapaian prestasi dan keberhasilan
yang berhasil didapatkan. Di bawah ini adalah beberapa pencapaian Kabinet Natsir dalam masa
kekuasaannya.

Keberhasilan yang dicapai Kabinet Natsir yang menonjol diantaranya adalah di bidang ekonomi
yang di situ ada Sumitro Plan yang berhasil mengubah ekonomi yang pada awalnya adalah
ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Selain itu, Indonesia juga berhasil masuk PBB dan
terjadi perundingan antara Belanda dan Indonesia mengenai masalah Irian Barat untuk pertama
kalinya. Meski memiliki beberan keberhasilan, namun program kerja Kabinet Natsir bukan
tanpa kendala atau masalah. Ada beberapa kendala dan masalah yang harus dihadapi oleh
Kabinet Natsir untuk menjalankan dan mensukseskan program kerjanya.

Pada program di bidang ekonomi, dalam penerapan Sumitro Plan, tidak bisa berjalan dengan
maksimal. Hal ini karena para pengusaha yang diberikan bantuan banyak diselewengkan
sehingga banyak yang tidak mencapai sasaran. Kemudian upaya perjuangan dan diplomasi
mengenai masalah Irian Barat mengalami kebuntuan alias mengalami kegagalan. Selain itu,
Kabinet Natsir nampaknya belum bisa terlepas dari masalah keamanan yang berupa masih
adanya pemberontakan yang hampir menyerang seluruh wilayah Indonesia. Banyak gerakan
kedaerahan yang berusaha melakukan pemberontakan kepada pemerintah, seperti misalnya
Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS. Selain itu, seringnya
mengeluarkan Undang Undang darurat juga menjadi kendala Kabinet Natsir yang kemudian
sering mendapatkan kritik dari oposisi.

F. Runtuh dan Berakhirnya Kekuasaan Kabinet Natsir


Pada akhirnya, kekuasaan Kabinet Natsir ini pun juga mengalami kemunduran yang pada
akhirnya membawa kepada keruntuhan kekuasaan. Ada beberapa penyebab yang membuat
Kabinet Natsir runtuh dan kehilangan kekuasaan. Penyebab utama dari keruntuhan kabinet
Natsir adalah kegagalan dalam menyelesaikan masalah Irian Barat.

Kemudian ditambah lagi adanya mosi tidak percaya dari PNI terkait dengan pencabutan
Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. Peraturan pemerintah tersebut dianggap
PNI terlalu menguntungkan Masyumi, dan mosi dari PNI ini pun diterima oleh parlemen
sehingga Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.

Selain mosi tidak percaya dari PNI yang disetujui parlemen, ada mosi tidak percaya dari
parlemen terkait kegagalan Kabinet Natsir dalam perundingan antara Indonesia dengan
Belanda terkait Irian Barat. Tekanan yang bertubi-tubi ini kemudian sampai pada puncaknya
yaitu kejatuhan Kabinet Natsir pada tanggal 21 Maret 1951 dan kemudian Natsir pun
mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara
Republik Indonesia Serikat, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kabinet ini bertugas sejak tanggal 6 September 1950 hingga 20 Maret
1951. Program Kabinet:

1. Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan


Konstituante dalam waktu yang singkat.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk
peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-Undang Dasar
Sementara 1950.
3. Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
4. Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar
bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan
keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
5. Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha untuk
meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
6. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-
anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
7. Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan wilayah Irian
Barat dalam waktu yang singkat.
B. Saran
Dengan selesainya pembahasan makalah ini, besar harapan penulis agar para pembaca dapat
mengambil hikmah dari pembahasan ini. Penulis sadar sepenuhnya bahwa kesalahan,
kekurangan, ketidaksempurnaan terdapat di dalamnya banyak hal yang belum diungkap,
banyak persoalan yang belum dibahas yang disebabkan oleh terbatasnya sumber informasi, dan
sebagian yang lain karena kelemahan dan keterbatasan dalam memahami informasi yang ada
karena itu saran sangat diharapkan dalam kesempatan ini penulis akan memberikan saran yaitu
dalam pembahasan mengenai Kabinet Natsir memiliki keterbatasan sumber yang belum
ditemukan, terutama sejarah mengenai beberapa program kerja pada masa Kabinet Natsir yang
belum ditemukan di berbagai sumber termasuk di dalam Lembar Kerja Siswa(LKS).
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Natsir

Anda mungkin juga menyukai