Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KABINET WILOPO

Disusun Oleh:

Kelompok 3

• Achmad Nabil Amri

• Amelia Putri J

• Fahmi Yasin

• Jesieka Aulia

• M.Anugrah Salsabil Mihar

Kelas : XII IPS 1

SMA NEGERI 1 GOWA

TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Tanpa pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Baginda tercinta kita yaitu nabi
MuhammadSAW.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas dari pelajaran sejarah dengan judul " Kabinet Wilopo ".

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru sejarah yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Gowa, November 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................................

Daftar isi...............................................................................................................................

Bab I Pendahuluan

a. Latar belakang............................................................................................................... 1

b. Rumusan masalah........................................................................................................ 1

c. Tujuan............................................................................................................................. 1

Bab II Pembahasan

a. Pengertian Kabinet Wilopo......................................................................................... 2

b. Terbentuknya Kabinet Wilopo.................................................................................... 2

c. Susunan Kabinet Wilopo............................................................................................ 2

d. Partai-Partai Pendukung Kabinet Wilopo................................................................. 3

e. Pencapaian Kerja Kabinet Wilopo............................................................................. 3

f. Faktor-faktor yang menyebabkan jatuhnya kabinet wilopo.................................... 3

Bab III Penutupan dan Saran

a. Kesimpulan................................................................................................................... 4

b. Saran............................................................................................................................. 4

Bab I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kabinet wilopo merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan parlementer di Indonesia. Kabinet
wilopo di bentuk setelah kabinet Sukiman di ambil mandatnya oleh DPR. Penyebab di ambil mandat
kabinet Sukiman karena di anggap lebih condong kebarat dan bertentangan dengan politik nonblok
Indonesia. Sesuai aturannya kabinet Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden
Ir.Sukarno. Setelah Ir.Sukarno menerima pengunduran diri Sukiman dan kabinetnya, maka presiden
menunjuk Sidik Djoyosukarto dari partai PNI (Partai Nasional Indonesia) serta Prawoto Mangku Sasmito
dari partai Masyumi menjadi formatur pembentukan kabinet yang baru.

Karena Sidik Djoyosukato dan Prawoto Mangku Sasmito gagal merumuskan formatur kabinet. Maka
mereka mengembalikan mandat sebagai formatur kabinet kepada Ir.Sukarno. Kegagalan mereka di
sebabkan oleh gagalnya membentuk kabinet yang kuat dan di dukung mayoritas partai di parlemen
serta tidak adanya kesepakatan tentang orang atau mentri yang akan didudukkan di kabinet. Setelah
Sidik Djoyodikusumo dan Prawoto mengembalikan mandatnya Pada tanggal 19 februari 1952. Presiden
Ir.Sukarno kembali menbentuk formatur kabinet baru yang di ketuai oleh Wilopo.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses terbentuknya Kabinet Wilopo?

2. Bagaimana program kerja pemerintahan Kabinet Wilopo dan pelaksanaannya tahun 1952-p

1953?

3. Bagaimana akhir pemerintahan Kabinet Wilopo?

c. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya Kabinet Wilopo.

2. Untuk mengetahui program kerja pemerintahan Kabinet Wilopo dan

pelaksanaannya tahun 1952-1953.

3. Menjelaskan akhir pemerintahan Kabinet Wilopo.

BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo adalah kabinet ketiga setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat yang di
umumkan pada 1 April 1952 dan memerintah pada masa bakti 3 April 1952 hingga 3 Juni 1953. Kabinet
Wilopo di demisionerkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 1953
tertanggal 3 Juni 1953. Kabinet ini termasuk kabinet zaken, yang artinya kabinet yang jajarannya di isi
oleh para tokoh ahli di dalam bidangnya dan bukan merupakan representatif dari partai politik tertentu.

b. Terbentuknya Kabinet Wilopo

Setelah kabinet Sukiman di ambil mandatnya. Pada tanggal 1 Maret 1952 Presiden Soekarno menunjuk
Sidik Djojosukarto (PNI) dan Prawoto Mangkusasmito (masyumi) menjadi fornatur. Yang di minta oleh
Presiden kepada Fornatur adalah sebuah kabinet yang kuat dan mendapat dukungan cukup dari
Parlemen. Namun usaha formatur menemui kegagalan sebab tidak ada kesepakatan tentang calon-calon
yang akan di dudukan dalam kabinet. Pada tanggal 19 Maret mereka mengembalikan Mandat, dan
Presiden menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagai fornatur baru. Akhimya setelah berusaha dua minggu,
pada tangal 30 Maret Mr. Wilopo mengajukan susunan kabinet yang terdiri dari PNI dan Masyumi
masing masing jatah empat orang. PSI dua orang, PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), Parkindo
(Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya), Partai Buruh, dan Partai Syarikat Islam
Indonesia (PSII) masing masing satu orang dan golongan tak berpartai tiga orang. Dalam menentukan
susunan personalia kabinetnya, Wilopo mengusahakan adanya suatu Tim yang padu sebagai zaken
kabinet, sehingga dapat secara bulat mendukung kabijakan pemerintah. Dalam konstelasi politik saat itu
kehadiran partai-partai politik tetap di perhitungkan agar mencapai mayoritas di Parlemen.

c. Susunan Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo Masa bakti: 3 April 1952-30 Juli 1953 (didemisionerkan pada tanggal 3 Juni 1953)
d. Partai-Partai Pendukung Kabinet Wilopo

Partai pendukung kabinet Wilopo adalah PNI (partai Nasional Indonesia) dan Masyumi (Majelis Syuro
Muslimin Indonesia). Namun Demikian, keduanya sulit untuk bekerjasama. Beroriantasi Nasionalis, PNI
mencurigai motivasi keagaman yang mungkin di miliki oleh para pemimpin Masyumi, sementara
Masyumi tidak menyukai PNI karena pendukung utama partai tersebut adalah kaum muslim abangan,
terutama dari masyarakat Jawa. Dalam Masyumi sendiri terdapat ketegangan antara faksi-faksi yang
konservatif dan Modernis. Selanjutnya PNI semakin mencurigai motivasi-motivasi keagamaan dari
beberapa pemimpin masyumi dan mencari sekutu untuk membantunya menunda pemilihan umum,
karena merasa takut bahwa masyumi mengkin akan meraih kemenangan yang sangat besar.

PKI dengan strategi Front persatuan nasionalnya, bersedia menawarkan bantuan kepada PNI dan tidak
mencela kabinet seperti yang di lakukan terhadap kabinet sebelumnya semua orang yang ditangkap
dalam operasi pembersihan anti komunis pada tahun 1951 kini dibebaskan.

PSI berpengaruh di kalangan pejabat tinggi pemerintahan dan mempunyai pendukung di kalangan
tentara pusat. Sedangkan Masyumi mewakili kepentingan-kepentingan politik Islam. Basis politik
Masyumi terdiri atas kaum muslim yang taat, termasuk sebagian besar kaum borjuis pribumi, para kyai
dan ulama. Basis utama Partai Nasional Indonesia (PNI) ialah didalam birokrasi dan kalangan para
pegawai kantor. Di daerah pedesaan Jawa partai ini memiliki daya tarik yang sangat besar bagi
masyarakat muslim nominal (abangan).

e. Pencapaian Kerja Kabinet Wilopo

Walaupun Kabinet Wilopo gagal dalam menyelenggarakan pemilu, Kabinet Wilopo berhasil menyusun
peraturan yang menjadi landasan pemilu di Indonesia. Peraturan tersebut kemudian disahkan menjadi
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1953 pada 4 April 195

f. Faktor-faktor yang menyebabkan jatuhnya kabinet wilopo

Ada beberapa faktor yang menyebabkan jatuhnya kabinet Wilopo yang pertama yaitu keadaan ekonomi
yang kian memburuk dengan berakhirnya perang korea. Antara bulan februari 1951- dan september
1952, harga karet, ekspor yang terpenting turun 71%. Penghasilan pemerintah tentu saja merosot.
Dalam upaya untuk memperbaiki neraca perdagangan yang tidak menguntungkan serta keluarnya
cadangan emas dan devisa maka pemerintah mengenakan bea tambahan sebesar 100 sampai 200
persen terhadap impor barang mewah dan mengurangi pengeluaran.

Peristiwa 17 Oktober 1952 merupakan peristiwa yang cukup mengoncang kabinet 7 Wilopo ialah yang
menyangkut persoalan angkatan darat, peristiwa ini mempunyai sangkut paut dengan perkembangan
ekonomi, reorganisasi atau profesionalisasi tentara dan campur tangan parleman atas persoalan militer.
Perkembangan ekonomi dunia kurang menguntungkan pemasaran hasil eksport hingga penerimaan
devisa menurun sekali di bandingkan kabinet sebelumnya.

Tentara bukanlah suatu amatirisme tetapi fesionalisme. Ini menyebabkan protes dikalangan perwira
yang pendidikanya rendah, atau pro pengajur persatuan, seperti yang tercermin dalam surat Bambang
Supeno kepada Presiden yang kemudian menimbulkan kericuhan (perpecahan) di kalangan tentara.
Banyak Politisi yang menyalahkan menteri pertahanan,
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil uraian yang telah di kemukakan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada tanggal 1 Maret 1952, Presiden Soekarno menunjukan Sidik Djojosukarto (PNI) dan Prawoto
Mangkusasmito (Masyumi) menjadi formatur, yang diminta oleh Presiden Soekarno kepada formatur
ialah sebuah kabinet yang kuat dan mendapat dukungan cukup dari parlemen. Usaha kedua formatur
untuk membentuk kabinet yang kuat menemui kagagalan. Pada tanggal 19 kedua formatur itu
mengembalikan mandatnya dan Presiden Soekarno menunjuk Mr. Wilopo (PNI) sebagai formatur baru.
2. Kabinet Wilopo mendapat dukungan koalisi dari PNI, Masyumi dan PSI. Partai Sosialis Indonesia (PSI)
didukung oleh kaum intelektual Jakarta. PSI berpengaruh di kalangan pejabat tinggi pemerintahan dan
mempunyai pendukung di kalangan tentara pusat.

3. Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap
kabinet Wilopo. Peristiwa ini dijadikan sarana oleh kelompok yang anti kabinet dan pihak oposisi lainnya
untuk mencela pemerintah.

Saran

a. Bagi Pendidik dan Kalangan Umum

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan terhadap Sejarah Indonesia
terkhusus masa Orde Lama dan penelitian ini juga dapat dijadikan referensi sumber maupun bacaan
terkait tokoh nasional Wilopo juga materi Sejarah Indonesia pada masa Demokrasi Liberal yang sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) Kelas XII semester 1 Sejarah Indonesia.

b. Bagi Pemerintah

Di harapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan untuk negara karena melihat
sekarang ini, masih banyak tokoh tokoh yang sangat mempunyai peranan penting dalam memajukan
Indonesia.

c. Bagi Pemerintah Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai referensi atau tambahan
bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih rinci terhadap peranan Wilopo pada masa
Demokrasi Liberal (1952-1953).

Anda mungkin juga menyukai